40
1. Hemat
bandwidth
dan
mendukung
resume:
Jika
di
sisi
penerima,
file
yang ingin dikirimkan sudah ada,
tapi
belum
tentu
sama
(misalnya
ukurannya lebih kecil/besar atau terdapat perbedaan karena versinya lebih
lama),
maka
rsync dapat
melakukan
serangkaian
pengecekan
perbandingan checksum terhadap blok-blok dalam file di kedua sisi,
untuk meminimalisasi jumlah data yang harus ditransfer. Algoritma ini
disebut algoritma rsync. Jadi, sebagai contoh jika terdapat dua buah versi
file berukuran kurang lebih 100MB di dua tempat, dengan
rsync
sistem
membutuhkan transfer data sebesar 50MB, 10MB, atau bahkan di bawah
1MB untuk menyamakan kedua buah versi file ini, tergantung pada
seberapa sama kedua file tersebut sebelumnya. Saat mentransfer file
besar
dan
terjadi
gangguan
maka
dapat
menjalankan
kembali
rsync
dan
rsync akan
melanjutkan kembali transfer dari posisi putus dan
memastikan hasil akhirnya akan sama.
2. Cepat: Rsync dapat melakukan kompresi data saat transfer. Dibandingkan
FTP,
rsync
lebih
cepat
karena
dapat
melakukan pipelining,
sementara
transfer
menggunakan
FTP
menghabiskan jumlah koneksi yang banyak
dengan TCP/IP untuk setiap file yang ditransfer. Ini akan semakin tampak
saat
tree
berisi
file
kecil-kecil
yang jumlahnya
banyak
(sebagai
contoh
file-file website yang umumnya berisi banyak file HTML dan gambar), di
mana rsync dapat lebih cepat dari FTP.
3.
Fleksibel: Rsync tidak hanya bisa mentransfer file tunggal, tapi juga
direktori
dan
tree
secara
rekursif.
Sehingga
user
dapat
memilih
untuk
|