BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori sebagai pendukung yang diperlukan dalam penyelesain skripsi
ini, diantaranya adalah pengenalan jaringan komputer, model-model referensi jaringan,
arsitektur jaringan, peralatan jaringan, serta penjelasan mengenai router mikrotik dan
semua hal-hal yang berkaitan dengannya.
2.1
Pengertian Jaringan
Menurut Norton (1995,p5) jaringan adalah kumpulan dua atau lebih
komputer berserta perangkat-perangkat lain yang dihubungkan agar dapat saling
berkomunikasi dan bertukar informasi, sehingga
membantu
menciptakan efisien
dan optimasi dalam kerja. Dan
menurut Turban (2003,p178) jaringan komputer
adalah rangkaian yang terdiri dari media komunikasi, peralatan dan perangkat
lunak yang dibutuhkan
untuk
menghubungkan dua atau
lebih sistem komputer.
Pada dasarnya tujuan daripada pembuatan jaringan adalah untuk :
1.
Dapat menghemat hardware seperti berbagi pemakaian printer dan CPU.
2.
Melakukan komunikasi, contohnya surat elektronik, instant messaging,
chatting.
3.
Mendapatkan akses informasi dengan cepat, contohnya web browsing.
4.
Melakukan sharing data.
9
|
10
Berdasarkan media
yang digunakan,
maka
terdapat dua
macam
jaringan
yaitu
jaringan
dengan kabel dan
jaringan
tanpa
kabel. Sedangkan berdasarkan
wilayah geografis yang dapat dijangkau, jaringan dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
2.1.1
Local Area Network (LAN)
Lokal
Area
Network (LAN)
merupakan
jaringan
komputer
yang
jaringannya
hanya
mencakup
area
kecil
seperti
jaringan
komputer
gedung, kantor,
rumah,
kampus,
sekolah atau
yang
lebih
kecil
dan
merupakan
tipe
jaringan berkecepatan tinggi
dan
memiliki
tingkat error
yang rendah. Menurut
Downes
et
al
(1998,p38),
LAN
merupakan
jaringan
yang
berkecepatan tinggi
dan
memiliki
tingkat
toleransi
kesalahan, serta mencakup luas area geografis yang kecil. Biasanya LAN
menggunakan
tipe
IEEE
802.3
yang
kecepatan
transfer
10, 100,
1000
Mbit/s.
Tingkat
kesalahan
dalam
pengiriman
data
rendah
karena
hanya
dalam area
yang
kecil.
Beberapa
teknologi
LAN
yang biasa digunakan
adalah Ethernet, Token Ring dan Fiber Distributed Data Interface(FDDI)
|
![]() 11
Gambar 2.1 Topologi Local Area Network
2.1.2
Wide Area Network (WAN)
Wide
Area
Network
(WAN)
adalah
jaringan
komputer yang
merupakan gabungan beberapa LAN. Wide Area Network merupakan tipe
jaringan
yang
beroperasi dalam
wilayah
geografis
yang
luas,
membuat
user dapat melakukan komunikasi dengan user yang lain tanpa mengenal
jarak, mendukung email, internet, file transfer, dan service e-commerce.
Menurut Downes et al (1998,p38), WAN adalah jaringan data
komunikasi yang
mencakup
area
geografis
yang
luas
dan
sering
menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh pihak yang
umum
seperti perusahaan telepon. WAN bekerja pada Physical
layer, data link
layer dan network layer dari model OSI. Untuk
merancang sebuah Wide
Area
Network
diperlukan beberapa
protocol
maupun
device.
Jenis-jenis
protocol yang biasa digunakan dalam Wide Area Network antara lain :
|
![]() 12
1.
Frame Relay
2.
Digital Subscriber Line (DSL)
3.
Integrated Service Digital Network (ISDN)
4.
Multi Protocol Label Switching (MPLS)
5.
IP VPN (Internet Protocol Virtual Private Network)
Dan device yang biasa digunakan antara lain router, communication
server, frame relay switch, dan modem CSU/DSU.
Gambar 2.2 Topologi Wide Area Network
2.1.3
Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan
Area
Network
(MAN)
merupakan jaringan
komputer yang merupakan gabungan LAN di satu wilayah geografis atau
jaringan
yang
melayani area
metropolitan, biasanya area
yang ada
lebih
besar dari LAN dan
lebih kecil dari WAN. Menurut Stiawan (2003,p1),
Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan komputer yang
|
![]() 13
saling terkoneksi dalam satu kawasan kota yang jaraknya bisa lebih dari 1
km. Penggunaan device dan protocol-nya hampir sama dengan WAN.
Persamaan dari
device
yang
digunakan adalah
samasama
menggunakan router
untuk
menghubungkan
setiap
bagian
jaringan.
Sedangkan perbedaan dari device tersebut adalah jarak jangkauannya.
Gambar 2.3 Topologi Metropolitan Area Network
2.2
Media Transmisi Data
Data-data pada jaringan dapat ditransmisikan melalui 3 media.
2.2.1
Copper media (media tembaga)
Copper
media
merupakan semua
media
transmisi
data
yang
terbuat
dari bahan tembaga yang dikenal dengan sebutan kabel. Data yang
dikirim
melalui
kabel
yang
berbentuk sinyal
listrik.
Contoh
spesifikasi
kabel.
|
![]() 14
?
10BASE-2 (Thin Ethernet)
?
10BASE-5 (Thick Ethernet)
?
10BASE-T
?
100BASE-TX
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan
a. Coaxial
Keuntungan
menggunakan kabel coaxial adalah
murah
dan
jarak
jangkauannya
cukup
jauh.
Kekurangannya adalah
susah
pada
saat
instalasi
Gambar 2.4 kabel koaksial
|
![]() 15
Gambar 2.5 Thin Ethernet (kiri) dan Thick Ethernet (kanan)
b. STP
Keuntungan
menggunakan kabel
STP
(Shielded
Twisted
Pair)
adalah
lebih
tahan
terhadap
interferensi
gelombang
elektromagnetik
baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal,
susah
pada
saat
instalasi
(terutama masalah grounding),
dan
jarak
jangkauannya hanya 100m
Gambar 2.6 Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
c. ScTP
ScTP (Screened Twisted Pair) merupakan kabel twisted pair yang
seimbang
dan
dilingkupi oleh
anyaman
logam,
lapisan
timah
(yang
disebut layar), atau keduanya, dan dijadikan satu dalam sarung kabel
tunggal. Kabel
ini
memiliki kekebalan terhadap noise tapi harganya
|
![]() 16
lebih mahal bila dibandingkan dengan UTP (Unshielded Twisted
Pair).
Gambar 2.7 Kabel ScTP (Screened Twisted Pair)
d. UTP
UTP (Unshielded Twisted Pair) merupakan
jenis media kabel
yang
tidak
memiliki lapisan pelindung (shield)
dan
hanya dilindungi
oleh
lapisan
paling
luar
(outer
jacket).
Keuntungan menggunakan
kabel
UTP
adalah
murah
dan
mudah
diinstalasi. Kekurangannya
adalah
rentan
terhadap
interferensi
gelombang
elektromagnetik,
dan
jarak
jangkauannya
hanya 100m.
Spesifikasi
dari
kabel
UTP
antara
lain :
Cat 1 : Voice Only (Kabel Telpon RJ-11)
Cat 2 : 4 Mbps
Cat 3 : 10 Mbps
Cat 4 : 16 Mbps
Cat 5 : 100 Mbps
Cat 5e : 100 1000 Mbps
Cat 6 : 1 Gbps
|
![]() 17
Gambar 2.8 Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
2.2.2
Optical Media (media optik)
Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan
ukuran yang
sangat
kecil
(skala
mikron).
Biasanya dikenal dengan
nama
fibre
optic
(serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk
cahaya
(laser
atau
infrared)
dengan
kecepatan pengiriman
data
yang
cukup tinggi. Media jenis ini juga memiliki jangkauan lebih dari 3 km.
Gambar 2.9 fiber optic
|
18
2.2.3
Wireless Media (media tanpa kabel)
Media
transmisi
wireless
menggunakan gelombang
radio
frekuensi
tinggi.
Biasanya
gelombang
elektromagnetik dengan
frekuensi
2.4
Ghz
dan
5
Ghz. Data-data digital yang
dikirim melalui wireless ini
akan
dimodulasikan ke
dalam gelombang elektromagnetik ini.
Macam-macam jaringan wireless atau jaringan nirkabel yaitu:
a.
Wireless Personal Area Network (WPAN)
Wireless
Personal
Area
Network
merupakan jaringan
komputer
yang digunakan untuk melakukan komunikasi antara perangkat komputer
(termasuk telepon dan Personal Digital Assistants (PDA)) ke satu orang.
Jangkauan untuk
Personal
Area
Network
hanya
beberapa
meter
saja.
Teknologi
yang
menggunakan WPAN
misalnya
adalah
bluetooth
dan
infrared.
b. Wireless Local Area Network (WLAN)
Wireless
Local
Area
Network
menggunakan radio
untuk
melakukan pengiriman data antar komputer pada
jaringan LAN. Jenis
jenis WLAN adalah :
i.
Wi-Fi,
biasanya
menggunakan jaringan wireless
dalam
sistem
komputer
yang
dapat
menghubungkan
internet atau
mesin
lainnya
yang memiliki fungsi Wi-Fi.
ii.
Fixed
Wireless
Data,
merupakan tipe
jaringan
nirkabel data
yang
dapat
digunakan
untuk
menghubungkan dua
atau
lebih
gedung
secara
bersamaan
untuk
memperluas atau
membagi
bandwith
jaringan tanpa menggunakan kabel (secara fisik) pada gedung.
|
19
c. Wireless Metropolitan Area Network (WMAN)
Koneksi
ini
dapat
mencakup jangkauan
yang
sangat
luas
seperti
pada sebuah kota atau negara, melalui beberapa antena atau sistem satelit
yang
digunakan
oleh
penyelenggara
jasa
telekomunikasi. Teknologi
WMANs
ini
dikenal dengan sistem
2G
(second
generation).
Inti
dari
sistem
2G
ini
termasuk
di
dalamnya Global
System
for
Mobile
Communications (GSM), Celluler Digital Packet Data (CDPD) dan Code
Divition
Multiple
Access
(CDMA).
Untuk
selanjutnya sedang dilakukan
transisi
dari 2G
ke
teknologi
3G
(third
generation)
yang
akan
menjadi
standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga.
2.3
Topologi Jaringan
Topologi merupakan sebuah struktur dari sebuah jaringan. Terdapat dua
macam topologi yaitu:
1. Physical Topology menggambarkan kondisi yang sebenarnya dari jaringan
yang ada.
2. Logical Topology menggambarkan bagaimana sebuah host berkomunikasi
melalui medium.
2.3.1
Physical Topology
Topologi Fisik secara umum terdapat 5 model, yakni Bus, Ring, Star,
Extended Star dan Mesh.
|
![]() 20
1. Bus
Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Merupakan
satu kabel yang kedua ujung nya ditutup,
dimana
sepanjang kabel terdapat nodes
2. Umum digunakan
karena sederhana
dalam
instalasi dan biaya
pembangunan jaringan relatif lebih murah.
3. Sinyal
melewati kabel dalam dua arah dan
mungkin terjadi
collision.
4. Problem
terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen
kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Gambar 2.10 Topologi Bus
2. Ring
Topologi ini mempuyai karakteristik sebagai berikut:
1. Lingkaran tertutup yang berisi nodes
2. Sederhana dalam layout.
3. Signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan
terjadinya
collision
(dua
paket
data
bercampur),
sehingga
|
![]() 21
memungkinkan
pergerakan
data
yang
cepat
dan
collision
detection yang lebih sederhana.
4.
Biasanya topologi
ring
tidak
dibuat
secara
fisik
melainkan
direalisasikan
dengan
sebuah
konsentrator
dan
kelihatan
seperti
topologi star
Gambar 2.11Topologi Ring
3. Star
Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Setiap node
berkomunikasi
langsung dengan central
node,
traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
2. Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel
yang langsung terhubung ke central node.
3. Keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus
yang
lainnya tidak terganggu.
4. Dapat digunakan kabel
yang lower
grade karena
hanya
menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP.
|
![]() 22
Gambar 2.12 Topologi Star
4. Extended Star
Topologi
Extended
Star
merupakan
perkembangan lanjutan
dari
topologi
star
dimana
karakteristiknya tidak
jauh
berbeda
dengan
topologi star yaitu :
1.
Setiap
node
berkomunikasi langsung
dengan
sub
node,
sedangkan
berkomunikasi dengan central
node.
Traffic
data
mengalir
dari
node
ke
sub
node
lalu
diteruskan
ke
central
node dan kembali lagi.
2.
Digunakan pada
jaringan
yang
besar
dan
membutuhkan
penghubung yang
banyak
atau
melebihi
dari
kapasitas
maksimal penghubung.
3. Keunggulan : jika satu kabel sub node terputus maka sub node
yang
lainnya
tidak
terganggu, tetapi
apabila
central
node
terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus
|
![]() 23
4. Tidak dapat digunakan kabel yang lower grade karena
hanya
menghandel satu traffic node, karena untuk
berkomunikasi
antara satu
node
ke
node
lainnya
membutuhkan beberapa kali hops.
Gambar 2.13 Topologi Extended Star
5. Mesh
Pada
model
topologi
ini,
masing-masing komputer
terhubung
secara langsung antara komputer yang satu dengan komputer lainnya.
Biasanya
topologi
ini
digunakan untuk
membangun suatu
jaringan
yang redundant. Keuntungan model topologi ini adalah reliabilitasnya
dapat
diandalkan. Kelemahan model
topologi
ini
adalah
biaya
pembangunannya cukup
mahal
dan
kurang
efisien
jika
terdapat
penambahan komputer baru dalam jaringan.
|
![]() 24
Gambar 2.14 Topologi Mesh
2.3.2
Logical Topology
Logical
topology
menggambarkan bagaimana
sebuah
host
mengakses
media
jaringan
ketika
akan
mengirim data.
Ada
2
metode
untuk
mengakses
media ini
yakni broadcast (undeterministic) dan token
pasing (deterministic)
1. Broadcast
Broadcast
adalah
metode untuk
mengakses
data,
dimana ketika
satu host mengirim data maka data akan dikirimkan kesemua jaringan
tersebut. Kelemahan dari
metode
ini adalah
jika ada satu
host
yang
sedang mengirim data maka host yang lain tidak dapat mengirim data.
Apabila
ada
2
host
yang
mengirim data
secara
bersamaan
akan
menyebakan collision (tabrakan data). Sehingga untuk mengirim data
|
25
maka berlaku
hukum siapa
cepat
dia dapat
(first
come
first
serve)
Teknologi
LAN
yang
menggunakan metode
broadcast
adalah
Ethernet, Bus, Tree, Star, Mesh, Parsial Mesh, Ring
2. Token Passing
Pada model ini, jaringan komputer dikendalikan oleh sebuah
token
elektronik. Token
ini
dimiliki secara bergantian dari komputer
yang satu ke komputer berikutnya secara berurutan. Hanya komputer
yang
memiliki
token
yang
dapat
mengirim data
ke
jaringan.
Jika
komputer yang
memiliki token
tidak
memiliki data
untuk
dikirim,
maka
komputer
tersebut
akan
memberikan token
ke
komputer
berikutnya. Dua teknologi Jaringan yang
menggunakan sistem token
adalah FDDI dan Token Ring.
2.4
Arsitektur Jaringan
2.4.1
OSI Model
Arsitektur jaringan menurut Open Systems Interconnection (OSI)
dibagi menjadi 7 layer, yaitu :
1. Layer 1 - Physical
Layer ini berhubungan dengan kabel dan media fisik lainnya yang
menghubungkan
satu
peralatan
jaringan
komputer
dengan
peralatan
jaringan komputer
lainnya. Layer
ini
juga berhubungan dengan
sinyal-sinyal listrik, sinar
maupun
gelombang radio
yang digunakan
untuk
mengirimkan
data.
Pada
layer
ini
juga
dijelaskan
mengenai
|
26
jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh sebuah media fisik. Pada
lapisan ini juga diantur bagaimana cara melakukan collision control.
2. Layer 2 Data link
Layer ini berfungsi untuk menyediakan pengiriman informasi
yang
handal
melewati link
fisik dan
mengenkapsulasi data ke dalam
bentuk frame
dengan
sinkronasi yang
diperlukan serta error control
untuk
mengecek
apakah
data
yag
diterima
mengalami error
atau
kesalahan
3. Layer 3 - Network
Network layer bertanggung jawab terhadap koneksi dari pengirim
sampai
dengan
penerima.
Lapisan
ini
akan
menterjemahkan
alamat
logik
sebuah
host
menjadi sebuah
alamat
fisik.
Lapisan ini
juga
bertanggung
jawab
untuk
mengatur
rute
yang
akan
dilalui
sebuah
paket
yang dikirim
agar
dapat sampai
pada
tujuan. Jika
dibutuhkan
penentuan jalur
yang akan dilalui sebuah paket,
maka sebuah router
akan
menentukan jalur
'terbaik'
yang
akan
dilalui
paket
tersebut.
Pemilihan jalur
atau
rute
ini
dapat ditentukan
secara
statik
maupun
secara dinamis.
4. Layer 4 - Transport
Layer
ini
bertanggung
jawab
untuk
menyediakan koneksi
yang
bebas
dari
gangguan.
Ada
dua
jenis
komunikasi data
jaringan
komputer, yaitu Connection Oriented dan Connectionless. Pada jenis
komunikasi Connection
Oriented
data
dipastikan
sampai tanpa
ada
gangguan
sedikitpun
juga.
Apabila ada
gangguan,
maka
data
akan
|
27
dikirimkan
kembali.
Sedangkan
jenis
komunikasi Connectionless,
tidak
ada
mekanisme untuk
memastikan apabila
data
yang
dikirim
telah diterima dengan baik oleh penerima.
5. Layer 5 - Session
Layer
ini bertanggung jawab untuk membangun,
memelihara dan
memutuskan koneksi
antar
aplikasi,
dan
berfungsi
untuk
menyediakan struktur
kontrol
untuk
komunikasi
diantara
aplikasi-
aplikasi, menentukan, menyusun,
mengatur, dan
mengakhiri koneksi
sesi diantara aplikasi-aplikasi yang sedang beroperasi.
6.
Layer 6 - Presentation
Agar berbagai aplikasi jaringan komputer yang ada di dunia dapat
saling
terhubung, seluruh
aplikasi
tersebut
harus
mempergunakan
format
data
yang
sama.
Layer
ini
bertanggung jawab
atas
bentuk
format data yang akan digunakan dalam melakukan komunikasi.
Layer
ini
juga
berfungsi
menyediakan keleluasaan
terhadap
proses
aplikasi untuk bermacam-macam representasi data (sintaks).
7. Layer 7 - Application
Layer
ini berfungsi
menyediakan
akses
ke
lingkungan
OSI bagi
pengguna dilakukan. Pada layer
inilah semua jenis program
jaringan
komputer seperti browser dan email client berjalan.
|
28
2.4.2
TCP/IP Model
Ciri dari model ini adalah semua paket mendapat tanda terima, paket
error maka akan dikirim ulang, setelah sampai paket akan diurut kembali.
Arsitektur jaringan TCP/IP dibagi menjadi 4 layer, yaitu:
1. Layer 1 - Network access
Network access layer berkaitan dengan pertukaran data antara dua
end
system,
dan
jaringan
yang
menghubungkannya. Protokolnya
ethernet, Token ring dan FDDI (ciscover2.0)
2. Layer 2 - Internet
Internet layer bertujuan memilih
jalur terbaik pada jaringan
yang
dapat dilewati oleh paket. Protokol
utama
yang berfungsi pada layer
ini adalah Internet Protocol (IP).
3. Layer 3 Transport
Transport layer
menyediakan koneksi logikal antara host sumber
dan
tujuan.
Ada
dua
macam
protokol
yang
bekerja
pada
layer
ini,
yaitu :
Transport
Layer
Protocol
(TCP)
adalah
protokol pada
transport
layer yang menyediakan layanan connection-oriented atau handal,
yang
menjamin data
sampai
dalam
keadaan
bebas
kesalahan,
dengan urutan
yang
benar,
dan
tanpa
duplikasi,
dengan
menggunakan :
a.
Acknowledgement
(ACK)
:
Jika
data
sudah
tiba
pada suatu
alamat tujuan, maka komputer tujuan akan memberitahu ACK
bahwa data telah tiba.
|
29
b. Sequence Number : Penomoran yang di berikan kepada setiap
paket data yang dikirimkan, sehingga bisa diketahui data mana
yang tidak sampai ke tujuan.
c. Windowing
: ukuran window yang
mempengaruhi berapa
besar
paket
data
yang
bisa
dikirimkan dalam
satu
kali
pengiriman paket sebelum menerima ACK.
User Datagram Protocol
(UDP) adalah protokol pada transport
layer yang bersifat :
-
connectionless
Dalam pengiriman data dari tempat asal ke tempat tujuan,
masing-masing tidak mengadakan handshake terlebih dahulu.
-
unreliable
Protokol tidak menjamin datagram yang dikirim sampai ke
tempat
tujuan
tetapi berusaha sebaik-baiknya agar paket yang
dikirim sampai ke tempat tujuan
4. Layer 4 - Application
Application
layer
menyediakan dukungan
terhadap
program
aplikasi.
Layer
ini
terjadi
encoding dan
juga
dialog
control.
Application
layer
bertugas agar
data-data yang
dikomunikasikan
melalui
jaringan dapat
ditampilkan kepada user.
Beberapa program-
program yang berhubungan dengan protokol ini meliputi HTTP
(The
World
Wide
Web),
FTP,
TFTP (File
Transport),
SNMP
(
Email),
Telnet, SSH (Secure remote login), DNS (Name Management).
|
![]() 30
TCP/IP menggabungkan layer application, presentation dan session dari
OSI Model ke dalam layer application.
Dan
menggabungkan layer data
link dan physical dari OSI Model ke dalam layer network access.
Gambar 2.15 OSI Model (kiri) dan TCP/IP Model(kanan)
2.5
Perangkat Jaringan
Perangkat yang
terhubung langsung
ke
jaringan
dapat
dikelompokkan
menjadi
dua
bagian,
yaitu
perangkat end-user
(host)
dan
perangkat
jaringan.
Contoh perangkat end-user antara lain: komputer, printer, scanner dan perangkat
lainnya
yang
menghasilkan layanan
secara
langsung
kepada
user.
Perangkat
jaringan
merupakan
perangkat
yang
terhubung
dengan
perangkat
lainnya
sehingga
membentuk
suatu
jaringan
komputer
dimana
pada
perangkat
tersebut
mendukung fungsi fungsi jaringan. Adapun beberapa perangkat jaringan yang
umum digunakan, yaitu :
1. Repeater
Repeater
adalah perangkat jaringan
yang
melakukan
regenerasi sinyal
yang
telah
melemah, dan
meneruskannya ke
jaringan, sehingga dapat
|
31
mencapai
jarak
yang
jauh.
Repeater
membangkitkan ulang
sinyal
analog
maupun
sinyal
digital
yang
mengalami distorsi
sehingga
menghindari
kesalahan transmisi. Perangkat ini tidak melaksanakan routing seperti halnya
router. Repeater bekerja pada physical layer pada model OSI
2. Network Interface Card (NIC)
NIC
merupakan suatu papan sirkuit
yang dirancang
untuk dipakai
didalam slot ekspansi suatu PC. NIC biasa disebut juga network adapter.
Baik
PC
ataupun
laptop,
harus
menggunakan perangkat
ini
untuk
bisa
terhubung ke jaringan. Setiap NIC memiliki nama atau kode yang unik, yang
biasa disebut Media Access Control (MAC). Alamat inilah
yang digunakan
untuk mengontrol komunikasi data pada host di dalam satu jaringan.
3. Hub
Prinsip
kerja
hub
adalah
mengkoneksikan sejumlah
host
kemudian
membuat host-host
tersebut terlihat seperti satu
unit
dalam jaringan. Proses
ini dilakukan
secara
pasif,
tanpa
efek-efek
lain
pada
transmisi
data.
Sedangkan
hub
aktif
tidak
hanya
mengkonsentrasikan host,
tetapi
juga
membangkitkan ulang
sinyal.
.
Data
yang
tiba
pada
satu
port
hub
akan
diteruskan ke
semua
port
lain
yang
terhubung
dengannya. Sama
seperti
repeater, hub bekerja pada physical layer.
4. Bridge
Bridge
adalah
perangkat jaringan
yang
berfungsi untuk
melakukan
segmentasi terhadap
LAN.
Bridge
mengubah
format
data
jaringan,
dan
melakukan
manajemen
transmisi
data
sederhana.
Bahkan
bridge
juga
|
32
melakukan pengecekan data untuk menentukan apakah data itu harus melalui
bridge
atau
tidak.
Dengan fungsi
ini,
jaringan akan
lebih
efisien.
Bridge
bekerja pada data link layer pada model OSI.
5. Access Point
Access Point, adalah perangkat jaringan yang berfungsi seperti hub dalam
jaringan
kabel,
yaitu
menghubungkan antara
jaringan
nirkabel
dengan
internet.
Access
point
juga
dapat
berfungsi
sebagai
penyaringan, firewall,
router,
yaitu
melakukan
identifikasi
terhadap
jaringan dengan
memberikan
WEP (Wireless Equivalent Privacy) atau WPA (WiFi Protected Access)
untuk proteksi keamanan jaringan nirkabel.
6. Switch
Switch
terkadang disebut
juga intelligent hub dalam mengatur transfer
data.
Tidak
hanya
menentukan arah
data
dalam
LAN,
tetapi
switch
dapat
mentransfer
data
hanya
kepada
koneksi
yang
memerlukan data.
Switch
merupakan perangkat data link layer.
7. Router
Router
adalah
sebuah
alat
jaringan
komputer
yang
mengirimkan data
melalui
sebuah
jaringan
atau
Internet
menuju
tujuannya, melalui
sebuah
proses
yang
dikenal
sebagai routing.
Proses
routing
terjadi
pada
layer
3
(network layer) dari OSI model.
|
33
2.6
Teknologi - Teknologi WAN (Wide Area Network)
Jenis-Jenis Koneksi WAN
2.6.1
Leased Line
Leased
line
disebut sebagai
koneksi
titik-ke-titik (point-to-point)
atau
koneksi
yang
dedicated
(artinya
koneksi
yang
disediakan khusus
untuk pelanggan, dimana bandwidth-nya khusus untuk pelanggan itu
saja).
Jika biaya tidak
menjadi
masalah, leased
line
adalah pilihan
yang
terbaik. Ia
menggunakan sambungan serial yang synchronous
yang dapat
mencapai
45
Mbps.
Enkapsulasi HDLC
dan
PPP
sering
digunakan
di
leased line.
2.6.2
Circuit Switching
Circuit
switching
membuat suatu
koneksi
fisik
untuk
data
dan
suara
antara
pengirim dan
pengirim. Circuit
switching
memungkinkan
hubungan data
yang
dapat
di-inisialisasi ketika dibutuhkan dan
berakhir
ketika komunikasi selesai. Saat kedua jaringan
terhubung dan sudah
di-
autentikasi,
mereka dapat
mengirim data.
Circuit switching
memastikan
adanya kapasitas koneksi yang tetap tersedia untuk pelanggan. Jika
sirkuit
ini
membawa
data
komputer,
pemakaian kapasitas
yang
sudah
ditetapkan ini
menjadi
tidak
efisien,
karena
adanya
variasi
dalam
pemakaian. Circuit
switching
menggunakan
modem
dial-up
atau
ISDN,
dan digunakan untuk transfer data dengan bandwidth kecil.
|
34
2.6.3
Packet Switching
Packet switching dibuat untuk menyediakan teknologi WAN yang
lebih
efektif
dibandingkan jaringan
circuit
switched
yang
pemakaian
kapasitasnya sudah ditetapkan.
Dalam pengaturan packet switching, jaringan memiliki
hubungan
ke
dalam
jaringan
pembawa, dan
banyak
pelanggan berbagi
jaringan
pembawa
tersebut. Bagian dari jaringan pembawa
yang dipakai bersama
sering
mengarah sebagai
cloud.
Hubungan
virtual
antara
tempat-tempat
pelanggan sering mengarah sebagai virtual circuit.
Switch
di
jaringan
paket
switching
menentukan link
mana
yang
akan
dikirimkan paket.
Ada
dua
pendekatan untuk
penentuan link
ini,
connectionless atau connection oriented. Connectionless, seperti Internet,
membawa informasi pengalamatan penuh di tiap paket. Tiap switch harus
mengevaluasi alamatnya
untuk
menentukan
akan
dikirim
ke
mana
paketnya. Connection oriented menentukan terlebih dahulu rute paketnya,
dan
tiap paket
hanya perlu membawa identifier
MPLS
dan X.25
adalah
teknologi packet-switching. Kecepatan bervariasi antara 56 Kbps dan T3
(45 Mbps).
2.7
Bandwidth dan Throughput
Bandwidth didefinisikan sebagai lebar jalur media pada komunikasi data.
Satuan ukuran bandwidth adalah bits per seconds (bps). Bandwidth
merupakan
faktor
yang
penting dalam
menganalisa kemampuan jaringan.
Seiring
|
35
bertambahnya besarnya infrastruktur jaringan maka penggunaan bandwidth akan
semakin besar. Bandwidth diukur dari besarnya pengiriman data di dalam sebuah
jaringan.
Biasanya
proses
pengiriman sebuah
data
tidak
berjalan
sesuai
yang
diharapkan. Banyaknya penghambat dapat menyebabkan penggunaan bandwidth
tidak
optimal.
Throughput
merupakan ukuran
sebenarnya bandwitdh
setelah
diukur
dari
beberapa
faktor
yang
menghambatnya. Faktor-faktor
yang
mempengaruhinya antara
lain
:
topologi jaringan, jumlah computer, jumlah user
dalam jaringan, komputer server, kondisi listrik, jenis data yang dikirim.
2.8
IP Addressing
Menurut Wijaya
(2004,p27)
IP
address
adalah
alamat
logika
yang
diberikan ke peralatan jaringan yang
menggunakan protocol TCP/IP. IP address
terdiri dari 32 bit angka binary, yang ditulis dalam empat kelompok terdari dari 8
bit (oktat) yang dipisah oleh tanda titik. Contohnya:
11000000.00010000.00001010.00000001
Atau dapat ditulis dalam bentuk empat kelompok format desimal (0-255)
misalnya : 192.16.10.1
Baik
bilangan
binary
dan
desimal
merepresentasikan nilai
yang
sama.
Namun IP address lebih
mudah dimengerti dalam notasi bilangan desimal. Salah
satu masalah dengan penggunaan bilangan binary adalah pengulangan bilangan 0
dan 1 yang panjang akan membuat kesempatan terjadi kesalahan semakin besar.
|
36
IP address
yang
terdiri
atas
32 bit
angka
dikenal
sebagai
IP versi 4
(IPv4). IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana
network ID menentukan alamat jaringan sedangkan host ID menentukan alamat
host atau komputer. Oleh sebab itu, IP address memberikan alamat lengkap suatu
komputer berupa
gabungan alamat
jaringan dan
alamat
host.
Berapa
jumlah
kelompok angka
yang termasuk network ID dan berapa yang
termasuk host ID
adalah bergantung pada kelas IP address yang dipakai
2.8.1
Pembagian Class IP Addressing
IP address dapat dibedakan menjadi lima kelas, yaitu A, B, C, D,
dan E (Mansfield,2002,p134). Dalam hal ini kelas A, B, dan C digunakan
untuk address biasa. Sedangkan kelas
D
untuk multicasting (224.0.0.0-
239.255.255.255)
dan
kelas
E
(240.0.0.0
247.255.255.255)
dicadangkan dan belum digunakan.
Class A address
Class A didesain untuk mensupport network yang besar, dengan jumlah
lebih dari 16 juta host address yang tersedia. IP address Class A hanya
menggunakan oktet yang pertama untuk menunjukkan network address,
dan tiga oktet sisanya tersedia untuk host address.
Bit pertama dari Class A address adalah 0. Dengan bit pertama
adalah
0 maka
angka
terendah
yang
dapat
direpresentasikan
adalah
00000000
dalam
bilangan
biner
sedangkan dalam
bilangan
desimal
adalah 0. Dan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan
adalah
01111111
dalam
bilangan biner dan
dalam
bilangan desimal
adalah
|
37
127. Angka 0 dan 127 tidak dapat digunakan, serta IP address 127.0.0.0
tidak
dapat
digunakan karena
dipakai
untuk
loopback
testing,
maka
alamat IP
address
yang oktet pertamanya yang dimulai dengan
angka
antara 1 sampai 126 di dalam oktet pertama adalah alamat Class A
Class B address
Class B address didesain untuk mensupport kebutuhan jaringan
dengan
ukuran
menengah sampai
dengan
ukutan
besar.
Sebuah
IP
address Class B menggunakan
dua oktet
pertama
dari empat
oktet
untuk
menunjukkan network
address,
dan
sisanya
menunjukkan host
address.
Dua bit pertama dari oktet pertama Class B selalu 10. Sisa dari
enam
bit
berikutnya diisi
baik
oleh
0
dan
1,
oleh
karena
itu
angka
terendah yang dapat direpresentasikan
dalam bilangan biner adalah
10000000
dan dalam
bilangan desimal
adalah
128,
sedangkan angka
tertinggi yang dapat direpresentasikan
dalam bilangan biner adalah
10111111
dan dalam bilangan desimal
adalah
191.
Address
IP
yang
oktet
pertamanya dimulai
dengan
angka 128-191
adalah alamat Class
B.
Class C address
Class C address adalah kebanyakan yang dipakai untuk alamat
address
yang
sebenarnya.
Alamat
ini
dimaksudkan
untuk
mensupport
jaringan kecil dengan jumlah maksimum 254 host.
|
38
Class
C
address
dimulai
dengan
bilangan binary
110.
Oleh
karena
itu,
angka
terendah
yang
dapat
direpresentasikan
adalah
11000000 dalam bilangan binary dan
dalam bilangan desimal adalah
192 sedangkan
angka
tertinggi
yang dapat
direpresentasikan
adalah
11011111 dalam bilangan binary dan
dalam bilangan desimal adalah
223. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 192
223 adalah alamat Class C.
Class D address
Class
D
address
diciptakan
untuk
memungkinkan multicasting
di
dalam
suatu
IP
address.
Multicast
address adalah
network
address
unik
yang
menunjukkan paket
dengan
address
tujuan
ke
group
predefined
dari
sebuah IP
address,
oleh
karena
itu
single
unit dapat
mentransmit aliran tunggal dari data secara simultan ke penerima lebih
dari satu.
Class
D
address
dimulai
dengan
bilangan binary
1110.
Oleh
karena
itu,
angka
terendah
yang
dapat
direpresentasikan
adalah
11100000 dalam bilangan binary dan
dalam bilangan desimal adalah
224
sedangkan
angkat
tertinggi
yang
dapat
direpresentasikan
adalah
11101111 dalam bilangan binary dan
dalam bilangan desimal adalah
239. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 224
239 adalah alamat Class D.
|
39
Class E address
Class
E
address
telah ditetapkan,
namun
Internet
Engineering
Task Force (IETF) menetapkan address
ini untuk keperluan riset, oleh
karena
itu
tidak
ada
IP
di
Class
E
address
yang
dikeluarkan untuk
digunakan dalam
internet. Empat
bit pertama dari
Class
E
address
selalu diset
menjadi 1111.
Oleh karena
itu, range
oktet pertama untuk
Class E address adalah 11110000 sampai 11111111
atau 240 sampai
255.
Agar
peralatan dapat
mengetahui kelas
suatu
IP
address,
maka
setiap
IP
harus
memiliki subnet
mask.
Dengan
memperhatikan default
subnet
mask
yang
diberikan, kelas
suatu
IP
address
dapat
diketahui.
Berikut
tabel
2.1
dijelaskan
mengenai
pengelompokkan kelas-kelas
IP
address
beserta
dengan
jumlah
jaringan
dan
jumlah
host
per
jaringan
dapat digunakan beserta default subnet mask-nya.
|
![]() 40
Table 2.1 Kelas Kelas IP Address
Kelas ip
address
A
B
C
Kelompok
oktat pertama
1-126
128-191
192-223
Network ID
w.
w.x.
w.x.y.
Host ID
x.y.z.
y.z.
Z
Jumlah
jaringan
127
16.384
2.097.152
Jumlah host
perjaringan
16.777.216
65.536
256
Default subnet
mask
255.0.0.0
255.255.0.0
255.255.255.0
Dalam
penggunaan IP
address
ada
peraturan
tambahan
yang
harus
diketahui, yaitu:
angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback
Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
Jika host ID berupa angka binary 0, IP address ini merupakan network ID
jaringan.
Jika host ID
semuanya berupa angka
binary 1,
IP
address ini
biasanya digunakan untuk broadcast ke semua host dalam jaringan lokal.
|
![]() 41
2.8.2
Public dan Private IP Addressing
Internet
assigned
number
Authority
(IANA)
yang merupakan
badan internasional, yang mengatur masalah pemberian IP address untuk
digunakan dalam internet,
menyediakan kelompok-kelompok IP address
yang
dapat
dipakai
tanpa
pendaftaran
yang
disebut
private
IP
address.
Private address atau non- routable ini dialokasikan untuk digunakan pada
jaringan
yang
tidak
terkoneksi ke
internet.
Berikut
ini
pada
tabel
2.2
merupakan kelompok
IP
address
yang
termasuk
ke
dalam
kelompok
private addres.
Table 2.2 Private Ip Address
Class private IP
address
Kelompok private IP address
A
10.0.0.1 10.255.255.254
B
172.16.0.1 172. 31.255.254
C
192.168.0.1- 192.168.255.254
Sedangkan untuk public
IP address, alamat
yang
digunakan diluar
dari private IP address tersebut. Setiap komputer yang terhubung dengan
internet menggunakan public IP address sebagai alamatnya, oleh karena
itu
tidak
boleh
ada
public
IP
address
yang
sama
dalam internet.
Pembagian public IP address juga dilakukan oleh IANA. Public IP
|
42
address bisa didapatkan dengan membeli pada Internet Service Provider
(ISP) terdekat.
2.9
Mikrotik Router
Router
merupakan perangkat
yang
dikhususkan
untuk
menangani
koneksi
antara
dua atau
lebih
jaringan
yang
terhubung melalui
packet
switching. Router
bekerja dengan
melihat alamat asal dan alamat tujuan
dari
paket
yang
melewatinya
dan
memutuskan rute
yang
dilewatioajet
tersebut
untuk
sampai
ke
tujuan.
Router
mengetahui alamat-alamat
komputer di jaringannya, bridge dan router-router lain.
Mikrotik adalah sebuah perusahaan kecil yang berada pada pusat Latvia,
yang dibuat oleh John truly dan Riekstins. Mikrotik mempunyai visi yaitu
me-routing dunia,
dimulai
dengan
sistem
linux
dan
MS
DOS
yang
dikombinasikan dengan
tehnologi
wireless
LAN.Mikrotik
adalah
suatu
solusi
router
yang
mempunyai kehandalan dan
tidak
mahal,
sehingga
dengan
Router
mikrotik ini
dapat
membantu
ISP
kecil
dalam
pengembangan jaringannya.
2.9.1
Fitur-Fitur Mikrotik
Mikrotik mempunyai fitur-fitur yang cukup lengkap sebagai salah
Router.
Dibawah
ini
adalah
fitur-fitur
yang
disediakan oleh
router
Mikrotik yaitu:
1. Address List
Pengelompokan IP address berdasarkan nama.
|
43
2.
Asynchrounus
Mendukung
serial
PPP
dial
in/dial
out,
dengan otentifikasi
CHAP,PAP,MSCHAPv1
dan
MSCHAPv2,radius,dial on
demand,modem pool hingga 128 ports.
3.
Bonding
Mendukung
dalan
pengkombinasian
beberapa
antarmuka
ethernet
ke dalam 1 pipa pada koneksi yang cepat.
4.
Bridge
Mendukung
fungsi
bridge
spanning
tree,multiple
bridge
interface
dan bridge firewalling.
5.
Data Rate Management
QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst, PCQ,RED,SFQ,
FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer.
6.
DHCP
Mendukung
DHCP
tiap
antar
muka: DHCP
relay;
DHCP
client,
multiple network DHCP; static dan dynamic DHCP leases.
7.
Firewall dan NAT
Mendukung
pemfilteran koneksi
peer
to
peer,
source
NAT
dan
Destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP
addreass ,range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol .
8.
Hotspot
Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS, mendukung limit
data rate,SSL, HTTPS.
|
44
9.
IPSec
Protokol AH dan ESP untuk IPSec;MODP Diffie-Hellman groups
1, 2, 5;
MD5 dan
algoritma
SHA1hashing;
algoritma
enkripsi
Menggunakan DES, #DES, AES-128,AES-192, AES-256;perfect
forwading secresy(PFS)MODP groups 1,2,5.
10. ISDN
Mendukung
ISDN
dial-in/
dial
out.
Dengan
otentikasi PAP,
CHAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung Cisco
HDLC
11. MP3
MikroTik Protokol Packet Packer untuk wireless links dan
Ethernet.
12. MNDP
MikroTik Discovery Neighbor Protocol, juga mendukung Cisco
Discovery Protocol (CDP).
13. Monitoring/Accounting
Laporan traffic IP, log, statistic graphs yang dapat diakses melalui
HTTP.
14. NTP
Network Time Protocol untuk server dan clients; sinkronisasi
menggunakan system GPS.
15. Point to Point Tunneling Protocol
PPTP, PPoE dan L2TP Access Concentrators; protocol otentikasi
menggunakan
PAP, CHAP,
MSCHAPv1, MSCHAPv2;
|
45
otentikasi dan laporan RADIUS; enkripsi MPPE; kompresi utnuk
PpoE; Limit data rate.
16. Proxy
Cache
untuk
FTP
dan
HTTP
proxy
server; HTPPS
proxy;
transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protocol
SOKCS; mendukung parent proxy; static DNS
17. Routing
Routing static dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4
18. SDSL
Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan
jaringan
19. Simple Tunnels
Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
20. SNMP
Mode akses read only.
21. Syncronus
V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco
HDLC; Frame Relay line protocol; ANSI-617d (ANDI atau annex
D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI
22. Tool
Ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet
sniffer; Dinamik DNS update.
23. UPnP
Mendukung antarmuka universal Plug and Play
|
46
24. VLAN
Mendukung Virtual LAN IEEE802.1q untuk jaringan Ethernet
dan wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
25. VOIP
Mendukung aplikasi voice over IP
26. VRRP
Mendukung Virtual Router Redudant Protocol
27. WinBox
Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengonfigurasi
MikroTik RouterOS
2.9.2
Virtual LAN ( VLAN )
VLAN
adalah Implementasi dari
standar protokol 802.1Q
VLAN
untuk
mikrotik
Router
OS.
Adanya
VLAN,
memungkinkan pembuatan
multiple Virtual LAN pada single ethernet atau pada antarmuka wireless,
yang memberi efisiensi pada pembentukan LAN.
Keuntungan Virtual LAN :
1. Keamanan
Jaringan
yang
terpisah
dengan
jaringan
yang
lain,
sehingga mengurangi terjadiny ancaman dari serangan
|
47
2.
Mengurangi Biaya
Mengurangi
kebutuhan
hardware,
jaringan
dapat
dipisahkan secara logika tidak harus secara fisik
3.
Meningkatkan kinerja
Menambah
jumlah broadcast domain tetapi
mengurangi
masing-masing, yang otomatis menurunkan trafik jaringan
2.9.3
Proxy server
Proxy
server
adalah
sebuah komputer server atau program
komputer yang
dapat
bertindak sebagai
komputer
lainnya
untuk
melakukan request terhadap content dari Internet atau intranet.
Proxy Server
bertindak
sebagai
gateway
terhadap
dunia
Internet
untuk
setiap
komputer klien.
Proxy
server
tidak
terlihat
oleh
komputer
klien:
seorang
pengguna
yang
berinteraksi dengan
Internet
melalui sebuah proxy server tidak akan mengetahui bahwa sebuah proxy
server
sedang
menangani request
yang
dilakukannya. Web
server
yang
menerima
request
dari
proxy
server
akan
menginterpretasikan
request-
request
tersebut
seolah-olah request
itu
datang
secara
langsung
dari
komputer klien, bukan dari proxy server.
Proxy
server
juga
dapat
digunakan untuk
mengamankan
jaringan
pribadi
yang
dihubungkan ke
sebuah
jaringan
publik
(seperti
halnya
Internet).
Proxy
server
memiliki lebih
banyak
fungsi
daripada
router
yang memiliki fitur packet
filtering karena
memang proxy
server
beroperasi pada level yang lebih tinggi dan memiliki kontrol yang lebih
|
48
menyeluruh terhadap akses jaringan. Proxy server yang berfungsi sebagai
sebuah
"agen keamanan"
untuk sebuah
jaringan pribadi,
umumnya
dikenal sebagai firewall.
|