BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori-Teori Umum
2.1.1
Basis Data
Pengertian Data
Data merupakan komponen terpenting dari DBMS. Data bertindak
sebagai  jembatan  yang  menghubungkan  komponen  mesin  dengan
komponen orang (Connolly dan Begg, 2005, p20).
Representasi dari objek dan peristiwa yang memiliki arti dan makna
yang penting dalam lingkungan pengguna (Hoffer, 2005, p5).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data adalah representasi dari
objek dan peristiwa yang bertindak sebagai penghubung, memiliki arti dan
makna bagi lingkungan pengguna.
Pengertian Basis Data
Basis data adalah sekumpulan data maupun deskripsi tentang data,
yang
secara
logis
saling
berhubungan
untuk digunakan bersama, dalam
rangka memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi (Connolly dan
Begg, 2005, p15).
Basis data adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi,
diorganisasikan 
dan  disimpan  dengan 
suatu 
cara 
yang 
memudahkan
pengambilan
kembali
(McLeod,
2001,
p258).
Tujuan
utama
dari
konsep
7
  
8
basis   data   adalah   meminimumkan   pengulangan   data   dan   mencapai
independensi data.
Basis data merupakan koleksi data yang terdiri atas entitas dan
relationship  yang
saling 
berhubungan 
satu 
dengan 
yang 
lain
(Ramakrishnan dan Gehrke, 2003, p4).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa basis data adalah koleksi data
pada komputer maupun deskripsi data yang terintegrasi dan berelasi secara
logis yang terdiri dari entitas dan relationship, didesain dan disimpan
dengan suatu cara tertentu yang akan memudahkan dalam pengambilan
kembali.
Struktur File Basis Data
Basis data memiliki struktur file dalam pengaturan data, yaitu :
1)  Data, adalah satuan informasi yang akan diolah, dimana sebelum diolah
dikumpulkan 
di 
dalam 
suatu 
file 
basis 
data. 
Pengumpulan 
data
dilakukan secara sistematis menurut struktur file basis data tersebut.
2) 
Record, adalah sebuah data yang isinya merupakan suatu kesatuan.
Setiap
keterangan
yang
mencakup
kesatuan tersebut dinamakan satu
record. Dan setiap record diberi nomor urut yang disebut nomor record
(record number). Ukuran suatu file basis data ditentukan oleh jumlah
record yang tersimpan di dalamnya.
3)  Field,
merupakan kesatuan
terkecil
dari informasi dalam sebuah basis
data. Sekumpulan field yang saling berkaitan akan membentuk record.
  
9
Keuntungan Basis Data
Beberapa keuntungan yang didapat dari penggunaan basis data, antara lain :
Salah
satu
komponen
penting
dalam
sistem
informasi,
karena
merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
Meningkatkan  kualitas  informasi 
yang  akurat,  efektif  dan 
relevan
sehingga informasi yang dihasilkan lebih bernilai.
Mengurangi duplikasi data (data redudancy).
Hubungan data dapat ditingkatkan (data relationability).
Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.
Kerugian Basis Data
Meskipun memberikan banyak keuntungan, basis data juga tetap memiliki
kelemahan dalam penggunaannya, antara lain :
Lebih kompleks dari teknologi file.
Teknologi basis data membutuhkan biaya investasi yang cukup besar.
Tempat penyimpanan yang dibutuhkan besar.
Kerusakan pada basis data dapat
mempengaruhi departemen lain yang
terkait.
2.1.2
Database Management System (DBMS)
Pengertian DBMS
DBMS adalah suatu perangkat lunak yang bisa digunakan untuk
mendefinisikan, membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke dalam
basis data (Connolly dan Begg, 2005, p16).
  
10
DBMS adalah perangkat lunak yang dirancang untuk membantu
dalam memelihara dan menggunakan kumpulan data yang berukuran besar
(Ramakrishnan dan Gehrke, 2003, p4).
DBMS merupakan perangkat yang mendefinisikan basis data,
menyimpan
data,
mendukung
bahasa
query, menghasilkan laporan, dan
membuat data entry screen (Post, 2005, p2).
Sehingga
dapat disimpulkan
bahwa
database management system
merupakan sebuah perangkat lunak yang digunakan untuk mendefinisikan,
menyimpan, dan
mengontrol
hak
akses
ke
dalam
basis
data
yang
dapat
membantu dalam penggunaan kumpulan data yang berukuran besar.
Komponen Utama DBMS
Terdapat lima komponen utama pembentuk DBMS, yaitu :
Gambar 2.1 Komponen Utama DBMS
(Sumber : Connolly dan Begg, 2005, p19)
1) 
Hardware
Meliputi personal computer sampai dengan jaringan komputer.
Tempat   penyimpanan   secondary  (magnetic   disk),   I/O
device,
contohnya
disk
drives, device
controller,
I/O
channels,
dan
yang
lainnya.
  
11
Hardware  
processor  
dan  
main  
memory
digunakan  
untuk
mendukung saat eksekusi sistem perangkat lunak basis data.
2) 
Software
DBMS, sistem operasi, network software (jika diperlukan) dan program
aplikasi pendukung lainnya.
3) 
Data
Data pada sebuah sistem basis data baik itu single-user system maupun
multi-user system
harus
terintegrasi
dan
dapat
digunakan
bersama
(integrated and shared).
4) 
Procedures
Instruksi
dan
aturan
yang
harus disertakan dalam
mendesain
dan
menggunakan basis data dan DBMS.
5) 
People
Data Administrator (DA) adalah seseorang yang bertanggung jawab
mengatur sumber data termasuk perencanaan basis data,
pengembangan dan pemeliharaan sesuai standar, kebijaksanaan dan
prosedur, desain konseptual atau logikal basis data.
Database   Administrator   (DBA),   bertanggung  jawab  terhadap
realisasi fisikal basis data, termasuk desain fisikal basis data dan
implementasi,   keamanan   dan   integritas   kontrol,   pemeliharaan
sistem operasi,
dan
menjamin
kepuasan
pengguna
atas
kinerja
aplikasi.
  
12
Database Designer (logical dan physical)
Dalam proyek desain basis data besar, dapat dibagi menjadi dua tipe
desainer :
  
Desainer  logikal  basis  data,  berhubungan  dengan  identifikasi
data (entitas dan atribut), hubungan antar data, dan kendala data
untuk disimpan dalam basis data.
  
Desainer 
fisikal 
basis 
data 
memutuskan 
bagaimana 
desain
logikal basis data dapat direalisasikan secara fisikal.
End
Users
merupakan
‘client’
dari
basis
data,
dimana
basis
data
yang telah didesain dan diimplementasikan, dan dipelihara sehingga
dapat memenuhi informasi yang diperlukan.
Fungsi DBMS
Sebagai perangkat
lunak
penunjang
aplikasi
basis
data,
DBMS
memiliki
banyak fungsi, antara lain :
Data  
definition
yang  
artinya  
DBMS  
harus  
dapat  
mengolah
pendefinisian data.
Data  manipulation,
yang 
artinya 
DBMS 
harus 
dapat 
menangani
permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
Data security and integrity, yang artinya DBMS harus dapat memeriksa
dan menjamin keamanan serta integritas data.
Data  recovery  and  concurrency,  yang artinya DBMS harus dapat
menangani
kegagalan
pengaksesan basis
data
yang
disebabkan
oleh
kesalahan sistem, kerusakan disk dan sebagainya. DBMS juga harus
dapat memantau pengaksesan data yang konkuren yaitu bila suatu data
  
13
diakses 
secara 
bersama 
oleh 
lebih 
dari  satu 
pemakai 
pada 
saat
bersamaan.
Data  dictionary, yang artinya DBMS sebagai tempat penyimpanan
informasi yang menggambarkan data dalam basis data. Data dictionary
kadang disebut juga metadata (data tentang data).
Keuntungan DBMS
Beberapa keuntungan dalam penggunaan DBMS berdasarkan Connolly dan
Begg (2005, p26) :
Redudansi data dapat dikontrol (control of data redundancy).
Data yang konsisten (data consistency).
Banyak
informasi
yang
didapat
dari
sejumlah
data
yang
sama
(more
information from the same amount of data).
Penggunaan data bersama (sharing of data).
Meningkatkan integritas data (improved data integrity).
Meningkatkan keamanan (improved security).
Pelaksanaan standarisasi (enforcement of standard).
Skala ekonomi (economy of scale).
Kebutuhan
user
yang
kompleks
dapat
teratasi
(balanced
of
conflicting
requirements).
Meningkatkan  
aksesibilitas   data  
dan  
responsif   (improved  data
accessibility and responsiveness).
Meningkatkan produktivitas (increased productivity).
Meningkatkan  pemeliharaan  data  melalui  kebebasan  data  (improved
maintenance through data independence).
  
14
Meningkatkan concurrency (increased concurrency).
Meningkatkan layanan back up dan pemulihan semakin baik (improved
back up and recovery services).
Kerugian DBMS
Beberapa kelemahan
dari penggunaan
DBMS
berdasarkan
Connolly
dan
Begg (2005, p29) :
Kompleksitas (complexity).
Memerlukan ukuran yang besar (size).
Biaya DBMS yang mahal (cost of DBMSs).
Biaya penambahan perangkat keras (additional hardware costs).
Biaya konversi tinggi (cost of conversion).
Performa sistem dapat tidak sesuai dengan keinginan (performance).
Menimbulkan 
pengaruh 
yang 
besar 
pada 
perusahaan 
jika 
terjadi
kegagalan sistem (higher impact of a failure).
2.1.3
Relational Model
Pengertian Relational Model
Relational model
memainkan
peranan
yang
sangat penting
dalam
berbagai
perancangan
basis
data. Dapat
diartikan
bahwa
relational
model
merupakan suatu bentuk relational sistem model data yang didasarkan pada
konsep matematika, dimana secara fisik direpresentasikan sebagai sebuah
tabel
(Connolly
dan
Begg, 2005,
p71).
Ada
tiga
alasan
mengapa
model
relasi mempunyai peranan penting dalam perancangan basis data, yaitu :
  
15
?empunyai
piranti
komunikasi
yang
baik
antara
user
dan
designer,
artinya
relasi
merepresentasikan
struktur
data
yang
dapat
dimengerti
oleh user maupun designer.
?odel
relasional
mendefinisikan salah satu
kriteria
perancangan
basis
data yang paling penting, yaitu relasi bentuk normal.
   
Struktur  
data  
yang  
direpresentasikan  
oleh  
relasi  
dapat   
segera
dikonversikan dan diimplementasikan ke dalam RDBMS.
Relational Data Structure
Relation
Relation adalah tabel yang berisi kolom dan baris.
Attribute
Attribute adalah
nama kolom
dari sebuah
relasi. Dalam relational
model,
relation digunakan
untuk
mendapatkan
informasi
tentang
objek
yang
direpresentasikan dalam basis data. Sebuah relasi direpresentasikan sebagai
tabel dua dimensi, dimana baris pada
tabel
menyerupai record dan kolom
pada tabel menyerupai atribut.
Domain
Domain
adalah
himpunan
dari
nilai
yang
diperbolehkan
untuk
satu
atau
lebih atribut.
Tupple
Tupple adalah baris dari sebuah relasi.
  
16
Degree
Degree
dari sebuah relasi adalah jumlah
atribut
yang
terkandung.
Relasi
yang
hanya memiliki
satu
atribut
disebut
unary
atau
one-tuple.
Relasi
dengan dua atribut disebut binary.
Cardinality
Cardinality dalam sebuah relasi adalah jumlah baris yang terkandung.
Relational Database
Relational database adalah kumpulan dari relasi yang telah ternormalisasi
dengan nama relasi yang berbeda.
Relational Key
Relational
key
adalah
identifikasi
secara
unik
setiap baris dalam
sebuah
relasi.
Super Key
Super
Key
adalah
sebuah
atribut
atau
himpunan
atribut
yang
mengidentifikasikan sebuah baris secara unik dalam sebuah relasi.
Candidate Key
Candidate
key
adalah
jumlah
minimal
atribut-atribut
yang
dapat
mengidentifikasikan setiap record secara unik.
Primary Key
Primary key adalah candidate key yang terpilih
untuk
mengidentifikasikan
baris
secara
unik
dalam sebuah
relasi.
Selama
sebuah
relasi
tidak
mempunyai duplikat baris, ada kemungkinan untuk mengidentifikasi baris
secara  unik.  Hal  ini  menandakan  bahwa  sebuah  relasi  selalu  memiliki
  
17
primary key. Candidate key yang tidak terpilih menjadi primary key disebut
alternate key.
Foreign Key
Foreign key adalah atribut atau himpunan atribut dalam sebuah relasi yang
cocok dengan candidate key dari beberapa relasi.
2.1.4
ER Modelling
Pengertian ER Modelling
ER modelling adalah salah satu bentuk pendekatan top-down dalam
perancangan basis data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data yang
penting
yang
disebut entitas
dan
hubungannya
(relationship) antara data
tersebut yang harus direpresentasikan dalam sebuah
model
(Connolly
dan
Begg 2005, p342).
Tipe Entitas
Tipe
entitas adalah
kumpulan objek
yang
memiliki
properti
yang
sama  (Connolly  dan  Begg,  2005,  p343).  Contoh  representasi  dari  tipe
entitas dapat dilihat pada gambar 2.2.
Entitas
Pegawai
Gambar 2.2 Representasi Diagram  dari Tipe Entitas Pegawai
Relationship Type
Relationship type
adalah
sekumpulan
hubungan
antar
tipe
entitas
yang
memiliki
makna
antara tipe-tipe entitas (Connolly dan Begg,
2005,
  
18
p346). Sedangkan relationship occurrence adalah sebuah hubungan yang
dapat diidentifikasi secara
unik, yang meliputi sebuah kejadian dari setiap
entitas
di
dalam relasi
(Connolly
dan
Begg,
2005,
p346).
Contoh
relationship type dapat dilihat pada gambar 2.3.
Memiliki
Pegawai
Cabang
Gambar 2.3 Relationship Type
Setiap relasi direpresentasikan dengan garis yang menghubungkan
tipe entitas yang saling berhubungan. Garis tersebut diberi nama
sesuai
dengan nama hubungannya. Biasanya nama relasi yang digunakan
merupakan
kata
kerja
dan
huruf pertama dari
nama
relasi ditulis
dalam
huruf besar. Setelah menentukan nama relasi, tanda panah diletakkan
disamping nama relasi yang mengindikasikan arah bagi pembaca 
untuk
mengartikan nama dari suatu relasi.
a) 
Degree of Relationship Type
Degree
of
relationship
type
adalah
jumlah
tipe
entitas yang
berpartisipasi
dalam suatu
relasi
(Connolly
dan
Begg,
2005,
p347).
Derajat dari relationship diindikasikan dengan jumlah tipe entitas yang
terdapat dalam sebuah relasi. Sebuah relasi
yang memiliki derajat dua
disebut binary. Sedangkan relasi yang memiliki derajat tiga disebut
ternary, dan untuk relasi yang memiliki derajat empat disebut
quaternary (Connolly dan Begg, 2005, p348).
  
19
b) 
Recursive Relationship
Recursive
relationship adalah tipe
relasi
dimana
entitas
yang
sama 
ikut  serta  lebih  dari  satu  kali  dengan  peran 
yang  berbeda
(Connolly dan Begg,
2005,
p349). Relationship dapat
diberikan
nama
perannya  (role  names)  untuk  mengindikasikan  tujuan  dari  peranan
setiap
entitas di
dalam relationship,
role
names
sangat penting
pada
recursive relationship untuk menegaskan fungsi dari setiap entitas yang
berpartisipasi.
Attribute
Attribute 
adalah 
properti 
dari 
sebuah 
entity 
atau 
relationship
(Connolly dan Begg, 2005, p350).
Attribute dapat diklasifikasikan menjadi empat tipe, yaitu :
a) 
Simple and Composite Attributes
Simple attribute adalah atribut
yang terdiri dari
satu komponen
tunggal dengan keberadaan yang independen dan tidak dapat dibagi
menjadi bagian yang lebih kecil (Connolly dan Begg, 2005, p351).
Composite attribute, 
yaitu atribut yang terdiri dari beberapa
komponen,
di
mana
masing-masing komponen
memiliki
keberadaan
yang independen kecil (Connolly dan Begg, 2005, p351).
b) 
Single - Valued and Multi -Valued Attributes
Single-valued, yaitu atribut yang mempunyai nilai tunggal untuk
setiap kejadian kecil (Connolly dan Begg, 2005, p351).
Multi-valued, yaitu atribut yang mempunyai nilai untuk setiap
kejadian kecil (Connolly dan Begg, 2005, p352).
  
20
c) 
Derived Attributes
Derived attributes yakni atribut yang memiliki nilai yang
dihasilkan dari satu atau beberapa atribut yang tidak diperlukan dalam
entitas yang sejenis (Connolly dan Begg, 2005, p352).
d) 
Keys
Candidate key, yaitu jumlah minimal atribut-atribut
yang dapat
mengidentifikasikan setiap record secara unik.
Primary
key,
yaitu candidate key
yang dipilih
untuk
mengidentifikasi setiap record dari suatu tipe entitas secara unik.
Composite
key,
yaitu
candidate key yang terdiri dari dua atau
lebih atribut.
Strong and Weak Entity Types
Strong
entity,
yaitu jenis
suatu
entitas
yang
tidak
bergantung
pada keberadaan entitas lain (Connolly dan Begg, 2005, p354).
Karakteristik dari strong entity yakni setiap entitas diidentifikasi
secara unik menggunakan atribut primary key dari tipe entitas.
Weak entity, yaitu jenis entitas
yang keberadaannya bergantung
pada tipe entitas lain (Connolly dan Begg, 2005, p355).
Karakteristik
dari weak entity yakni
setiap entitas tidak dapat
diidentifikasi
secara unik
hanya
menggunakan
atribut
yang
terkait
dengan tipe entitas.
Structural Constraints
Multiplicity adalah jumlah kemunculan yang mungkin dari sebuah
tipe
entitas
yang
berhubungan
dengan
kemunculan tunggal
dari
sebuah
  
21
tipe entitas yang berhubungan melalui relasi tertentu (Connolly dan Begg,
2005, p356).
Seperti
yang
telah
dijelaskan
sebelumnya,
tingkat
derajat
yang umum adalah binary. Relasi binary yang umumnya terjadi yaitu :
1) 
One-to-One (1:1) Relationship
Relasi dimana setiap entitas yang ada hanya dapat
mempunyai
maksimal satu relasi dengan entitas yang lain.
Gambar 2.4 Relasi One-to-One antara Cabang dan Staf
Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah one-to-one
yakni
satu staf hanya mengatur satu cabang.
2) 
One-to-Many (1:*) Relationship
Relasi dimana entitas dapat mempunyai satu atau lebih dari satu
relasi dengan entitas yang lain.
  
22
Gambar 2.5 Relasi One-to-Many antara Staf dan Konsumen
Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah one-to-many yakni
satu staf dapat melayani lebih dari satu konsumen.
3) 
Many-to-Many (*:*) Relationship
Relasi dimana setiap entitas dapat mempunyai lebih dari satu
relasi dengan entitas yang lain.
Gambar 2.6 Relasi Many-to-Many antara Koran dan Iklan
  
23
Pada
gambar
diatas
relasi yang
terjadi
adalah
relasi many-to-
many, dimana setiap koran dapat mengiklankan lebih dari satu
rumah.
4) 
Cardinality dan Participation Constraints
Multiplicity terdiri dari dua batasan yang dikenal dengan
sebutan cardinality dan
participation.
Cardinality
menggambarkan jumlah maksimum relasi yang mungkin terjadi
dari
sebuah
entitas
yang
berpartisipasi
dalam tipe
relasi
(Connolly dan Begg, 2005, p363). Yang termasuk cardinality
dari  relasi  binary antara  lain,  one-to-one  (1:1),  one-to-many
(1:*), many-to-many (*:*). Participation menentukan apakah
semua
atau
hanya
sebagian
entitas yang berpartisipasi dalam
sebuah relasi (Connolly dan Begg, 2005, p363).
  
24
Gambar 2.7 Cardinality dan Participation Constraint antara Cabang
dan Staf
(Sumber : Connolly dan Begg, 2005, p363)
2.1.5
Normalisasi
Pengertian Normalisasi
Normalisasi
adalah
proses
formal dalam
menentukan
atribut
mana
yang harus dikelompokkan bersama dalam satu relasi (Hoffer, 2002, p189).
Normalisasi adalah proses penentuan dari tabel-tabel yang sesuai
untuk suatu basis data (Post, 2002, p66).
Normalisasi merupakan suatu teknik untuk menghasilkan himpunan
relasi dengan properti yang diinginkan, untuk menyediakan kebutuhan data
yang diperlukan oleh perusahaan (Connolly dan Begg, 2005, p388).
  
25
Sehingga dapat disimpulkan bahwa normalisasi adalah suatu teknik
formal dalam
menentukan atribut dan menghasilkan kumpulan relasi yang
bertujuan untuk menyediakan kebutuhan data yang diperlukan oleh
perusahaan.
Tujuan dan Manfaat Normalisasi
Tujuan dilakukannya normalisasi ialah :
1) 
Menjamin struktur data yang konsisten.
2) 
Kerangkapan data yang minimal.
3) 
Stabilitas struktur data yang maksimal.
Manfaat dari normalisasi ialah :
1) 
Meminimalkan
jumlah
kapasitas penyimpanan
yang diperlukan
untuk
menyimpan data.
2) 
Meminimalkan resiko data yang tidak konsisten dalam suatu basis data.
3) 
Meminimalkan kemungkinan update dan delete anomaly.
4) 
Memaksimalkan stabilitas dari struktur data.
Bentuk-Bentuk Normalisasi
Secara
umum, bentuk-bentuk
normalisasi dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu :
1) 
First Normal Form (1NF)
Awalnya,
tabel
yang
belum dinormalisasi
dinamakan
Unnormalized Form (UNF). UNF adalah suatu kondisi sebelum masuk
ke proses normalisasi, yaitu suatu kondisi dimana sebuah tabel
mengandung  satu  atau  lebih  repeating group (Connolly  dan  Begg,
  
26
2005,  p403).  Ada  dua  pendekatan  untuk  menghilangkan  repeating
group pada tabel  yang tidak normal, yaitu :
Dengan
memasukkan
data
yang
sesuai
ke
dalam
kolom
yang
kosong dari baris yang mengandung data berulang.
Dengan 
menempatkan 
data 
yang  berulang 
bersama 
salinan 
atribut kunci
pada
relasi
yang
terpisah.
Sebuah
primary
key
diidentifikasikan ke dalam relasi yang baru.
Suatu relasi dikatakan 1NF jika pertemuan tiap baris dan kolom pada
relasi tersebut mengandung satu dan hanya satu nilai (Connolly dan
Begg, 2005, p403).
2) 
Second Normal Form (2NF)
Suatu relasi dikatakan 2NF jika relasi yang terdapat dalam 1NF
dan tiap atribut non-primary key bersifat bergantung fungsional penuh
terhadap primary key (Connolly dan Begg, 2005, p407). Normalisasi
dari relasi 1NF ke 2NF dengan cara menghilangkan ketergantungan
parsial. Jika terdapat ketergantungan parsial, dapat dihilangkan dengan
cara menempatkan relasi baru bersama determinannya.
3) 
Third Normal Form (3NF)
Relasi yang ada pada bentuk normal pertama dan kedua dimana
tidak  ada  atribut  non  primary  key yang  bergantung  transitif  pada
primary key (Connolly dan
Begg, 2005, p409). Normalisasi dari relasi
2NF ke 3NF dengan cara menghilangkan ketergantungan transitif. Jika
terdapat ketergantungan transitif, dapat dihilangkan dengan
menempatkannya pada relasi baru bersama determinannya.
  
27
2.1.6
Database Life Cycle
Langkah-Langkah Database Life Cycle
Sebuah
sistem basis
data
merupakan
komponen
dasar
sistem
informasi organisasi yang lebih besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi
basis
data
berhubungan
dengan
siklus
hidup
sistem informasi.
Langkah-
langkah siklus hidup basis data dapat dilihat pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Database Life Cycle
(Sumber : Connolly dan Begg, 2005, p284)
Hal yang penting pada bagian ini ialah mengetahui bahwa langkah-langkah
siklus 
hidup 
aplikasi 
basis 
data 
yang 
dapat 
tidak 
berurutan, 
tetapi
melibatkan beberapa langkah pengulangan yang biasanya disebut sebagai
feedback loop.
  
28
Penjelasan  lebih  rinci  mengenai  siklus  hidup  basis  data  adalah  sebagai
berikut :
1) 
Perencanaan Basis Data (Database Planning)
Perencanaan basis data
adalah kegiatan pengaturan yang
memungkinkan tahap-tahap dalam siklus hidup aplikasi basis data dapat
diwujudkan seefisien dan seefektif mungkin (Connolly dan Begg, 2005,
p285).
Ada tiga
masalah pokok
yang
harus diperhatikan
dalam merumuskan
strategi sistem informasi (Connolly dan Begg, 2005, p285) :
Mengidentifikasikan   rencana  
dan  
tujuan  
perusahaan  
dengan
menentukan sistem informasi yang diperlukan.
Mengevaluasi
sistem
informasi
yang
ada
untuk
melihat
kelebihan
dan kekurangannya.
Penilaian
mengenai
peluang
IT
yang
mungkin
dapat
menghasilkan
keuntungan yang kompetitif.
Tahap perencanaan basis data juga harus menjelaskan :
a) 
Mission  statement  merupakan sasaran utama sistem basis data.
Mission statement ini
menjelaskan tujuan sistem basis data dan
menyediakan
maksud
yang
lebih
jelas
dalam pembuatan
aplikasi
basis
data
seefektif
dan
seefisien
mungkin
(Connolly
dan
Begg,
2005, p286).
b) 
Mission objectives, selain
merumuskan tujuan dari sebuah proyek
basis
data,
harus
diperhatikan juga
mengenai
tugas
yang
harus
didukung oleh basis data dengan asumsi jika basis data mendukung
  
29
mission
objectives,
maka
mission
statement-nya juga
akan
sesuai
(Connolly dan Begg, 2005, p286).
2) 
Definisi Sistem (System Definition)
Definisi
sistem menjelaskan batasan dan ruang lingkup aplikasi
basis data dan user view (Connolly dan Begg, 2005, p286).
User view mendefinisikan apa yang diperlukan sistem basis data
dari sudut pandang peran pekerjaan tertentu atau aplikasi perusahaan
pada bidang tertentu (Connolly dan Begg, 2005, p287).
3) 
Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan (Requirement Collection and
Analysis)
Pengumpulan dan analisis kebutuhan merupakan proses
pengumpulan dan analisis informasi mengenai bagian dari organisasi
yang didukung sistem basis data, dan menggunakan informasi ini untuk
mengidentifikasi  kebutuhan  untuk  sistem
baru  (Connolly  dan  Begg,
2005, p288).
Informasi yang dikumpulkan mencakup :
Deskripsi tentang data yang digunakan.
Keterangan secara lengkap bagaimana data tersebut digunakan.
Kebutuhan tambahan lainnya untuk aplikasi data yang baru.
Ada tiga pendekatan utama untuk memenuhi kebutuhan informasi dari
aplikasi sistem basis data, yaitu :
1.   Terpusat
Kebutuhan 
dari 
setiap 
pemakai 
digabung 
ke 
dalam 
satu 
set
kebutuhan untuk aplikasi dari basis data.
  
30
2.   Tinjauan terintegrasi
Kebutuhan dari setiap pemakai akan digunakan untuk membangun
model data yang terpisah untuk merepresentasikan pandangan dari
pemakai. Hasil dari data model kemudian dapat digabungkan pada
tahap perancangan basis data.
3.   Kombinasi dari dua pendekatan
Dalam hal
ini
ada
beberapa
teknik
untuk
mendapatkan
analisis
informasi yang dinamakan fact finding techniques.
Terdapat lima teknik fact finding yang umum digunakan , yaitu :
    Pemeriksaan
dokumentasi
   
Wawancara
   
Observasi
   
Penelitian
   
Kuesioner
4) 
Desain Basis Data (Database Design)
Desain basis data merupakan proses
menciptakan
desain
yang
akan  mendukung  tujuan  dan  objektif  perusahaan  untuk  kebutuhan
sistem basis data (Connolly dan Begg, 2005, p291).
Ada empat pendekatan perancangan basis data , yaitu :
Bottom-up
Pendekatan
ini dimulai dari tingkat paling dasar dari atribut (yakni
properti
dari
entitas
dan
hubungan relasional)
dimana
melalui
analisis  gabungan  antar  atribut,  dikelompokkan  ke  dalam  relasi
  
31
yang  merepresentasikan  tipe  entitas  dan  hubungan  antar  entitas.
  
32
Pendekatan ini lebih cocok untuk
perancangan basis data yang
sederhana dengan jumlah atribut yang relatif kecil.
Top-down
Pendekatan ini dimulai dari pengembangan
model data yang terdiri
dari beberapa entitas tingkat tinggi dan hubungannya.
Inside-out
Hampir  sama 
dengan  bottom-up  tetapi  berbeda  pada  saat
identifikasi himpunan entitas utama dan kemudian menyebar untuk
mempertimbangkan entitas yang lain, hubungan, dan himpunan
atribut dengan identifikasi pertama.
Mixed-strategy
Strategi ini menggunakan kedua pendekatan terdahulu yaitu bottom-
up
dan
top-down
untuk
bermacam-macam bagian
model
sebelum
digabungkan dengan semuanya.
5) 
Desain Konseptual Basis Data (Conceptual Database Design)
Langkah awal dalam conceptual database design adalah dengan
membuat model data secara konseptual dari perusahaan yang
bersangkutan. Model data dibangun berdasarkan dokumen informasi
yang
merupakan
spesifikasi kebutuhan
pengguna.
Dalam menentukan
model data secara konseptual, data yang digunakan tidak termasuk
dalam target
DBMS,
program aplikasi,
bahasa
pemrograman,
dan
pertimbangan fisikal. Dalam conceptual database design, data yang ada
dikembangkan
dengan
representasi secara
konseptual
yang
mencakup
identifikasi
entitas,
hubungan dan atribut
yang
sangat
penting
dalam
  
33
perancangan basis data
tersebut. Desain konseptual
bertujuan
untuk
merepresentasikan kebutuhan informal, deksripsi lengkap, namun tidak
bergantung pada kriteria DBMS.
6) 
Desain Logikal Basis Data (Logical Database Design)
Logical design merupakan proses
membangun
model dari data
yang digunakan perusahaan berdasarkan spesifikasi data model, tetapi
terbebas dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal yang lain
dinamakan logical database design (Connolly dan Begg, 2005, p294).
Dalam logical database design, model data yang telah diperoleh
dalam conceptual database design diubah dalam bentuk
logical model
dimana data yang ada dipengaruhi oleh model data yang menjadi tujuan
basis data. Hal ini dilakukan untuk menerjemahkan representasi
konseptual ke dalam bentuk struktur
logikal dalam basis data. Logical
data model merupakan sumber informasi dalam merancang
physical
database.
Logical
database
design data
memberikan
sarana
yang
membantu para perancang physical database.
7) 
Desain Fisikal Basis Data (Physical Database Design)
Proses menghasilkan sebuah gambaran dari implementasi basis
data pada media penyimpanan; menggambarkan hubungan utama,
organisasi file, dan indeks yang digunakan
untuk
mencapai
efisiensi
akses ke dalam data dan hubungan integrity constraint dan keamanan
(Connolly dan Begg, 2005, p294).
Physical database design dilakukan untuk memutuskan struktur
logikal  secara 
fisik  diimplementasikan  ke  dalam  tujuan  Database
  
34
Management System (DBMS), para perancang juga harus membuat
keputusan
mengenai
bagaimana basis
data
tersebut
dapat
diimplementasikan atau diterapkan dalam perusahaan. Oleh karena
itu,
physical
database
design harus disesuaikan dengan DBMS yang
spesifik.
8) 
Pemilihan DBMS (DBMS Selection)
Seleksi DBMS yang sesuai untuk
mendukung sistem basis data
(Connolly dan Begg, 2005, p295). Berikut ini adalah langkah-langkah
utama dalam memilih DBMS :
   
Mendefinisikan syarat sebagai
referensi
Dimulai
dengan
membuat
tujuan dan
batasan
pembelajaran,
dan
tugas  yang  akan  dikerjakan,  penjelasan  kriteria  yang  kemudian
dapat digunakan untuk evaluasi produk DBMS, daftar produk-
produk yang mungkin, dan semua batasan dan skala waktu untuk
pembelajaran.
   
Membandingkan dua sampai tiga
produk
Kriteria yang dianggap penting untuk keberhasilan implementasi
yang dapat digunakan untuk membuat daftar produk-produk DBMS
untuk dievaluasi.
    Mengevaluasi
produk
Evaluasi   produk   DBMS   dikelompokkan   dalam   definisi   data,
definisi fisik, kemampuan akses, penanganan transaksi,
pengembangan, dan fitur lainnya.
   
Memberikan rekomendasi pemilihan dan membuat
laporan
  
35
Langkah terakhir dalam pemilihan DBMS adalah
mendokumentasikan proses, memberikan pernyataan dan
rekomendasi atas produk DBMS tertentu.
9) 
Desain Aplikasi (Application Design)
Mendesain
antarmuka
pengguna
dan
aplikasi
program yang
menggunakan dan memproses basis data (Connolly dan Begg, 2005,
p299).
Dua aspek data desain aplikasi, yaitu :
a.   Desain transaksi
Sebuah aksi atau serangkaian aksi, yang dilakukan oleh pengguna
tunggal 
atau 
aplikasi 
program 
yang 
mempunyai 
akses 
untuk
merubah isi basis data (Connolly dan Begg, 2005, p300). Ada tiga
tipe transaksi, yaitu :
    Retrieval
transactions
Digunakan
untuk
mendapatkan
data
dari
tampilan
pada
layar
atau laporan.
    Update
transactions
Digunakan untuk meng-insert data baru, menghapus data lama,
dan memodifikasi data yang sudah ada dalam basis data.
    Mixed
transactions
Melibatkan kedua tipe transaksi sebelumnya. Contohnya operasi
untuk mencari detail data, menampilkan, kemudian
memperbaharuinya.
b.   Panduan desain antarmuka pengguna
  
36
10) Prototyping
Prototyping 
adalah  proses 
membangun 
model 
kerja 
untuk
sistem basis data (Connolly dan Begg, 2005, p304). Tujuan utama dari
prototyping
adalah
mengizinkan
pengguna
menggunakan prototyping
untuk mengidentifikasi fitur-fitur sistem yang berjalan baik atau kurang
baik, dan jika memungkinkan untuk
meningkatkan fitur baru untuk
sistem basis data.
11) Implementasi (Implementation)
Implementasi adalah perwujudan fisik dari basis data dan desain
aplikasi (Connolly dan Begg, 2005, p304). Pengendalian keamanan
integritas untuk aplikasi juga telah diterapkan. Implementasi dapat
dicapai dengan menggunakan Data Definition Language
(DDL) dari
DBMS yang terpilih atau dengan Graphical User Interface (GUI).
12) Data Conversion and Loading
Konversi data dan loading adalah perubahan data
yang ada ke
dalam basis
data
yang
baru,
dan
konversi
aplikasi
yang
ada
untuk
berjalan pada basis data yang baru (Connolly dan Begg, 2005, p305).
Langkah
ini
diperlukan
ketika
suatu
sistem basis
data
baru
sedang
menggantikan suatu sistem basis data yang lama.
13) Testing
Testing adalah proses yang berjalan pada sistem basis data yang
bertujuan untuk menemukan error atau kesalahan (Connolly dan Begg,
2005, p305). Sebelum diterapkan dalam suatu sistem, basis data harus
dilakukan testing terlebih dahulu.
  
37
Keuntungan Testing
Keuntungan dilakukan testing, antara lain :
1.   Dapat mengungkapkan kesalahan atau error pada program aplikasi
atau pada stuktur basis data (Connolly dan Begg, 2005, p305).
2.   Mendemonstrasikan basis data dan program aplikasi
yang berjalan
sesuai
dengan
spesifikasi
dan kebutuhan
kinerja
yang
diharapkan
(Connolly dan Begg, 2005, p305).
Kriteria Testing
Kriteria yang dapat digunakan untuk melakukan testing antara lain :
Learnability  – berapa lama pengguna baru dapat menggunakan
sistem.
Performance  – seberapa baik respon sistem bisa cocok dengan
permintaan pengguna.
Robustness
–
bagaimana
toleransi
yang
diberikan
sistem
terhadap
kesalahan pengguna.
Recoverability – seberapa baik sistem dapat memperbaiki kesalahan
pengguna.
Adaptability  – seberapa dekat sistem  dapat beradaptasi terhadap
suatu model kerja.
14) Perawatan Operasional (Operational Maintenance)
Merupakan  suatu  proses  mengawasi  dan  memelihara  sistem
basis data setelah instalasi (Connolly dan Begg, 2005, p306). Yang
termasuk dalam perawatan operasional, yaitu :
  
38
Mengawasi kinerja sistem. Jika kinerja turun dibawah tingkat yang
dapat dimaklumi, maka dibutuhkan reorganisasi.
Memelihara dan meng-upgrade sistem basis data.
2.2
Teori-Teori Khusus
2.2.1
Web
Pengertian Web
Web adalah sebuah aplikasi dalam internet, yang menyediakan cara
yang
mudah
untuk
mengakses
informasi
dan
menjalankan
program yang
disimpan dalam komputer yang terkoneksi dengan internet (Eaglestone dan
Ridley, 2001, p24).
Website atau situs juga dapat diartikan sebagai kumpulan
halaman
yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau bergerak,
data animasi, suara, video dan atau gabungan dari semuanya, baik yang
bersifat statis maupun dinamis yang membentuk suatu rangkaian bangunan
yang saling terkait dimana masing-masing
dihubungkan
dengan
beberapa
jaringan halaman (hyperlink).
Suatu  web
dikatakan 
statis 
apabila 
isi 
informasi 
dari  website
tersebut 
tetap,
jarang
berubah,
dan
isi
informasinya searah hanya dari
pemilik
website.
Bersifat
dinamis
apabila
isi
informasi website
selalu
berubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta
pengguna  website.  Dalam  sisi  pengembangannya,  website statis  hanya
dapat di-update oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis di-update
oleh pengguna maupun pemilik.
  
39
Cara Kerja Web
Web
bekerja
dalam konsep
client–server,
berarti
adanya
aplikasi
client
yang
meminta
informasi
kepada
web
server
(yang menyediakan
informasi dinamis).
Informasi tersebut
dihasilkan oleh
aplikasi web
yang
terhubung dengan database server. Aplikasi web client contohnya Mozilla,
Firefox, 
Netscape,  Internet
Explorer, 
Opera 
dan 
sebagainya. 
Contoh
aplikasi web server yaitu Apache web server, thttpd, IIS (Microsoft web
server) dan sebagainya. Dalam komunikasinya web
client dan web server
berkomunikasi 
menggunakan 
protokol 
HTTP  (Hypertext
Transfer
Protocol).
2.2.2
Two Tier Client-Server Architecture
Pengertian
Two Tier Client-Server Architecture
Two
tier
architecture disebut
juga
dengan
aplikasi client-server
karena arsitektur ini hanya memiliki dua tingkatan, yaitu satu sebagai client
dan
satu
lagi
sebagai
server. Arsitektur ini memungkinkan
aplikasi
pada
komputer   clien berinteraksi   dengan   server   melalui   jaringan.   Pada
umumnya
aplikasi client-server
merupakan
aplikasi
desktop,
dimana
aplikasi di-install di masing-masing PC, dan mengambil data pada suatu
server.
Tidak selalu client dan server berada pada satu sisi pada mesin yang
sama. Pada
praktiknya, server diletakkan pada satu sisi di local area
network dan client pada sisi
yang berbeda. Ilustrasi arsitektur client-server
dapat dilihat pada gambar 2.9.
  
40
Gambar 2.9 Konsep Client–Server Architecture
(Sumber : Connolly dan Begg, 2005, p58)
Data-intensif aplikasi
bisnis
terdiri
dari
empat
kelompok
yaitu
database, transaction logic, business dan data application logic, dan user
interface. Arsitektur
two
tier
client-server
menyediakan
pemisah
dari
komponen-komponen
tersebut.
Pada client
(lapisan pertama) bertanggung
jawab untuk representasi data kepada pengguna. Yang termasuk dalam
representasi
adalah user
interface
action dan
main
business,
dan
data
application logic.
Pada  server
(lapisan  kedua)  bertanggung  jawab  memasok  servis
data
kepada
pengguna.
Yang
termasuk
pada
data
servis
adalah
validasi
pada sisi server, dan akses terhadap permintaan data.
  
41
Interaksi   yang   terjadi   antara   client  dan   server  yaitu   client
mengambil permintaan pengguna, mengecek sintaks dan menghasilkan
permintaan
terhadap basis data dengan SQL atau bahasa lain yang sesuai
dengan application logic.
Kemudian
mentransfer
pesan
kepada server,
menunggu
respon,
dan
memformat
respon
kepada
end user. Server
menerima
dan
memproses
permintaan terhadap
basis
data,
kemudian
mentransfer
hasilnya
kepada
client.
Yang
termasuk
dalam proses
adalah
mengecek
hak
akses, memastikan
integritas, memelihara
sistem katalog,
melaksanakan
proses
query,
dan
proses
update.
Operasi
dalam
two
tier
dapat dilihat pada gambar 2.10.
Gambar  2.10  Two Tier Client Server Architecture
(Sumber : Connolly dan Begg, 2005, p60)
Beberapa fungsi client-server dapat dilihat pada tabel berikut ini :
  
42
Tabel 2.1 Tabel Fungsi Client Server
Client
Server
Mengatur antarmuka
Menerima dan mengecek sintaks yang di-
input pengguna
Proses application logic
Mengeluarkan
permintaan
akan
basis
data dan mentransmisikan kepada server
Meneruskan respon balik ke pengguna
Menerima
dan
memproses
permintaan 
akan 
basis 
data 
dari
client
Memastikan   integritas   dan   tidak
melanggar
Melakukan    query   atau   
proses
update dan mentransmisikan respon
ke client
Menyediakan akses basis data
yang
bersamaan
Menyediakan kontrol pemulihan
Keunggulan Two Tier Client-Server Architecture
Arsitektur
two
tier
memiliki beberapa
keunggulan, antara
lain
(Connolly
dan Begg, 2005, p59) :
Memungkinkan akses yang luas ke dalam basis data yang ada.
Meningkatkan  performa, 
yakni  jika  client dan  server berada  pada
komputer yang berbeda maka CPU yang berbeda dapat memproses
aplikasi secara paralel.
Biaya    hardware   dapat    dikurangi,    yakni    hanya    server   yang
membutuhkan penyimpanan dan kemampuan pemrosesan yang cukup
untuk menyimpan dan mengelola basis data.
Biaya 
komunikasi 
dapat  dikurangi, 
dengan 
melaksanakan 
aplikasi
bagian dari operasi pada client dan hanya
mengirim permintaan untuk
akses basis data pada seluruh jaringan sehingga mengurangi data yang
dikirim melalui jaringan.
  
43
Peningkatan    konsistensi,    server   dapat    menangani    pemeriksaan
integritas, sehingga kendala perlu didefinisikan
dan
divalidasi
hanya
pada
satu
tempat,
daripada
memiliki
masing-masing
program aplikasi
yang melaksanakan pemeriksaan sendiri.
Kelemahan Two Tier Client-Server Architecture
Selain keunggulan,
model
ini
juga
memiliki
beberapa kelemahan,
antara
lain :
Penggunaan kembali komponen.
Skalabilitas.
Perawatan.
Keamanan data.
2.2.3
Three Tier Architecture
Pengertian Three Tier Architecture
Arsitektur three tier merupakan inovasi dari arsitektur client-server.
Pada arsitektur three tier ini terdapat application server yang berdiri di
antara client
dan
database
server. Contoh
dari
application
server
adalah
IIS, websphere, dan sebagainya.
Application server umumnya berupa business process layer, dimana
bisa dikembangkan menggunakan PHP, ASP.Net, maupun Java. Sehingga
beberapa business logic dapat ditempatkan pada tier tersebut.
Arsitektur
three
tier ini
banyak
sekali
diimplementasikan
dengan
menggunakan
web
application. Karena dengan menggunakan
web
application,
client-side (sisi
client)
hanya akan
melakukan
instalasi
web
  
44
browser.
Dan pada saat komputer
client
melakukan
input-an
data,
maka
data
tersebut
dikirimkan
ke
application
server dan
diolah
berdasarkan
business
process-nya. Selanjutnya
application
server
akan
melakukan
komunikasi dengan database server.
Komponen
Arsitektur three tier muncul untuk mengatasi keterbatasan arsitektur
two
tier.
Aliran
informasi
pada
dasarnya
tetap linear,
sebuah
permintaan
datang
dari
client
ke server
dimana
server tersebut
mengambil
atau
menyimpan data dari atau ke basis data, kemudian basis data tersebut
mengembalikan
informasi
ke
server.
Server tersebut
mengembalikan
informasi ke client. Pada arsitektur three tier ada tiga bagian penting yang
paling mendasar (lihat gambar), yaitu:
1) 
First tier (user interface).
2) 
Second tier (business logic, data processing logic).
3) 
Third tier (data validation, database access).
Lapisan-lapisan dalam model three tier dapat dilihat dalam gambar 2.11.
  
45
Gambar 2.11 Three Tier Architecture
(Sumber : Connolly dan Begg, 2005, p61)
Keunggulan Three Tier Architecture
Beberapa keunggulan yang diberikan three tier architecture adalah :
Biaya yang tidak terlalu mahal karena client ’thin’.
Aplikasi
terpusat
memindahkan business logic untuk banyak end user
ke dalam single application server.
Menambahkan
modularitas sehingga
lebih mudah untuk
merubah atau
mengganti dari satu lapisan tanpa mengganggu lapisan lain.
Beban
lebih
mudah
dengan
pemisahan
inti
logika
bisnis
dari
fungsi
basis data.
  
46
2.2.4
Internet
Pengertian Internet
Internet adalah jaringan
fisik
yang
menghubungkan
komputer
di
seluruh
dunia.
Terdiri dari
infrastruktur
server
dan
jaringan
komunikasi
antara   keduanya   yang   digunakan   untuk   menyimpan   dan   membawa
sejumlah
besar
informasi
di internet.
Internet memungkinkan masuknya
pesan
dan
transaksi
antara
komputer yang terhubung di seluruh dunia
(Chaffey, 2000, p59).
Keunggulan Internet
Dalam penggunaannya, internet memiliki cukup banyak keunggulan, antara
lain :
Tidak
ada
batasan
dalam
mencari
informasi,
orang
yang
berasal
dari
belahan dunia manapun dapat mengakses semua informasi dari belahan
dunia lainnya.
Penyedia  
informasi  
untuk   kehidupan   pribadi,  
misalnya   tentang
kesehatan, hobi, rekreasi, dan lainnya.
Penyedia informasi untuk kehidupan profesional atau pekerja, misalnya
teknologi, saham, perdagangan, berita bisnis, dan lainnya.
Sebagai  sarana  komunikasi  yang  efektif  dan  efisien  untuk  berbagai
keperluan.
Internet bersifat interaktif.
Memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun asinkron.
Internet tidak pernah ’tertidur’, akses terhadap internet dapat dilakukan
kapan saja dan dalam waktu apapun.
  
47
Menjamin
kecepatan
informasi
dalam
pelaksanaan
penelitian,
karena
internet bersifat secara real time dan jauh lebih cepat dibandingkan
dengan sumber data tradisional, contohnya perpustakaan.
Kelemahan Internet
Selain berbagai keunggulan, internet juga memiliki kelemahan, antara lain :
Adanya  ketergantungan  pada  jaringan  telepon  dan  Internet Service
Provider (ISP).
Internet 
biasanya 
lebih 
efektif 
untuk 
menjangkau 
pemakai 
yang
berdaya beli atau berpenghasilan dan berpendidikan relatif tinggi.
Ada kemungkinan penyebaran virus melalui jaringan internet.
Tidak ada filter terhadap informasi yang boleh dan tidak boleh dilihat.
Pengawasan hukum sangat lemah.
Memudahkan pengguna untuk menjadi plagiator atau pembajak.
Privasi mudah sekali dibobol.
Informasi yang diterima bisa saja palsu.
2.2.5
Intranet
Pengertian Intranet
Intranet adalah suatu jaringan komputer yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan dan
hanya
orang-orang
yang
memiliki
hubungan
dengan
perusahaan itu saja yang dapat mengakses informasi didalamnya dengan
menggunakan tools seperti mengakses internet, misal web browser.
(Chaffey, 2000, p76).
  
48
Intranet
juga
dapat
didefinisikan
sebagai
sebuah private network
dengan
sistem dan
hierarki
yang
sama
dengan
internet
namun
tidak
terhubung dengan jaringan internet dan hanya digunakan secara internal.
Intranet (internal network) mulai dipublikasikan pada pertengahan
tahun 1995 oleh beberapa penjual produk jaringan yang
mengacu pada
kebutuhan 
informasi  dalam  bentuk  web di  dalam  perusahaan.  Secara
khusus
intranet dapat didefinisikan sebagai sebuah
Local Area Network
(LAN) yang menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas internet,
diibaratkan
layaknya
ber-internet
dalam lingkungan
lokal.
Intranet
umumnya juga terkoneksi ke internet sehingga
memungkinkan pertukaran
informasi
dan
data
dengan
jaringan intranet
lainnya
(Internetworking)
melalui backbone internet (penopang utama).
Kompatibilitas
intranet
sangat
tinggi
terhadap
sistem lainnya
sehingga mudah diterapkan, dipelajari, dikembangkan dan dikonfigurasi
ulang. Dukungan aplikasi, program dan sistem operasi yang luas akibat dari
popularitas internet menjadikan intranet sebagai masa depan LAN.
Sebuah intranet adalah sebuah private network yang
menggunakan
protokol internet (TCP/IP), untuk membagi informasi rahasia perusahaan
atau
operasi
dalam perusahaan tersebut
kepada
pegawainya.
Kadang-
kadang, istilah intranet hanya merujuk kepada layanan yang terlihat, yakni
situs web internal perusahaan.
Keunggulan Intranet
Beberapa  keunggulan  dari  penggunaan  intranet  bagi  perusahaan,  antara
lain :
  
49
Kenyamanan dalam publikasi.
Tidak membutuhkan banyak biaya.
Ketenangan dalam penggunaan.
Pemeliharaan yang mudah.
Skalabilitas.
Ketenangan dalam pendistribusian software.
Kelemahan Intranet
Intranet juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
Intranet termasuk bukan replikasi built-in data atau pelayanan direktori
untuk pengguna jauh.
Alat-alat yang
terbatas
untuk
menghubungkan server
intranet
ke
basis
data atau mainframe back-end lainnya berdasarkan aplikasi.
Dengan intranet, perusahaan
harus
mengeset dan memelihara aplikasi-
aplikasi terpisah seperti email
dan web server, sebagai pengganti dari
penggunaan sistem yang digabung sebagai groupware.
Perbedaan Intranet dengan Internet
Secara umum, dapat dikatakan bahwa teknologi yang digunakan
antara
internet
dan intranet
adalah
sama.
Namun
demikian
terdapat
perbedaan antara internet dengan intranet dilihat dari perspektif jangkauan
dan penggunaannya, yakni :
Lingkup akses dan jangkauan.
Cara teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi.
Tujuan dari terselenggaranya komunikasi.
  
50
Pada internet, ruang lingkupnya adalah global, komunikasi lewat
saluran telekomunikasi publik, dan
penggunanya bisa siapa saja tanpa
membedakan posisi seseorang dalam kaitannya dengan
isi
informasi. Pada
intranet cakupannya lebih terbatas yakni di dalam organisasi; hubungannya
antar
kelompok
kerja
atau
departemen
di
dalam perusahaan,
dan
penggunaannya oleh komunitas yang sudah ditentukan.
Salah satu
hal terpenting dalam internet adalah keamanan
jaringan
(network security). Masalah
ini
sensitif mengingat jaringan telekomunikasi
komersial
yang
dipakai
bersifat
umum (public
service
communication
network) sehingga
rentan
penyusupan
dan
penyadapan
jaringan
serta
pembajakan data. Sejumlah teknologi
keamanan
canggih
terus
dikembangkan
seperti firewall,
enkripsi,
encapsulated
data
packet, id
recognition dan
sebagainya,
sehingga
menjadi kelebihan
tersendiri
ketika
diterapkan
dalam intranet.
Berbeda
dengan
LAN
yang
menggunakan
jaringan komunikasi terproteksi (VPN-Virtual Private Network) sehingga
keamanannya
relatif
lebih
terjaga sehingga cukup memakai teknologi
enkripsi
saja.
Terminologi yang lebih berkembang dari intranet adalah
teknologi ekstranet yang memiliki pengertian suatu jaringan intranet
yang
dapat  diakses  dari  luar  baik  melalui  VPN  maupun  media  komunikasi
umum.
  
51
2.2.6
Web Security
Permasalahan Pokok Web Security
Selain keuntungan atau manfaat yang disediakan oleh web, terdapat
pula kenaikan jumlah
masalah keamanan akibat coding
yang tidak
layak,
kesalahan-kesalahan dalam konfigurasi web server dan lain-lain.
Ada
beberapa
pokok permasalahan keamanan
yang
berhubungan dengan
pengiriman
data
melalui jaringan.
Yang
dapat dimasukkan
ke
dalam tiga
area utama menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p420), yaitu  :
   
Adakah jaminan
identitas yang
terlibat?
Adakah
jaminan
tidak
ada satu
orang
pun selain
yang
memiliki
hak
akses untuk mengakses data?
   
Adakah jaminan tidak ada satu orang pun yang dapat merusak
data?
Electronic Assets
Electronic assets
adalah
target
dari
serangan
yang
mengancam
keamanan
sistem komputer
atau
sistem informasi.
Electronic
assets
merupakan
aset
yang
paling
berarti
bagi
suatu
perusahaan
atau
industri
yang sehari-harinya bergantung pada
sistem komputer dan jaringan dalam
menjalankan transaksi bisnisnya. Yang dimaksud
electronic assets
adalah
data dan program.
  
52
2.2.7
Web Database
Pengertian Web Database
Web
database
sistem
adalah
sistem
dimana
kedua
teknologi
web
dan database digunakan sehingga menyediakan akses yang lebih luas ke
dalam basis data (Eaglestone dan Ridley, 2001, p38).
Seiring dengan berjalannya waktu,
volume
dan
struktur data
yang
disajikan pada sebuah web membutuhkan penyimpanan dan pengolahan ke
dalam sebuah
basis
data
yang
kemudian
akan
menghasilkan
halaman-
halaman web yang berbasis pada basis data tersebut.
Keuntungan Web Database
Pendekatan yang umum adalah mendefinisikan
sebuah
basis
data
(misalnya: dengan Ms-Access), menambah
record, menghapus,
memperbaharui atau mengelompokkan basis data dan langsung dibuat
sebagai halaman web dengan cepat dan tepat.
Keuntungan pendekatan semacam ini adalah :
Lebih   mudah   memelihara   basis   data   jika   dibandingkan   dengan
memelihara halaman-halaman web individual.
Fasilitas pencarian terhadap basis data
Adanya penggunaan
fasilitas pencarian terhadap basis data
untuk kata
kunci yang dinginkan.
Kemudahan penyajian data
Basis data
akan
memudahkan
penyajian
data
yang
sama
dalam
cara
yang
berbeda,
misalnya
data
ditampilkan
berdasarkan
kategori,
  
53
berdasarkan uraian, berdasarkan usia atau berdasarkan field lain dalam
basis data.
Akses yang lebih luas ke dalam basis data
Koneksi sistem basis data dengan menggunakan web dapat memperluas
akses ke dalam basis data.
Sistem terdistribusi
Web  mengizinkan  basis  data  dan  aplikasinya  untuk  didistribusikan.
Data   dapat   diberikan   pada   saat   dibutuhkan   dan   aplikasi   dapat
diletakkan pada saat ada aktivitas yang mendukung.
Web data menyediakan fasilitas untuk query data, manipulasi data, dan
administrasi.
Perancangan Web Database
Terdapat   dua   kesukaran   dalam   perancangan   web  database  menurut
Eaglestone dan Ridley (2001, p262), yakni :
1.   Perancangan web page
Yang termasuk web page design yaitu :
   
Menampilkan web
data
Mengambil dari basis data atau input-an pengguna.
   
Kumpulan web
data
Rancangan hubungan (link) untuk petunjuk di dalam maupun antara
halaman web.
   
Desain web
antarmuka
Fitur halaman web, termasuk penggunaan grafik dan animasi.
2.   Perancangan dari hubungan antara halaman web dan basis data
  
54
Web database logical mapping
Definisi antara mapping dan data yang ditampilkan dalam halaman
web dan data yang disimpan dalam basis data.
Web database physical mapping
Implementasi
dari
mekanisme
dimana
data
melewati
antara
halaman web dan basis data.
Web Database Design Method
Web database design method merupakan serangkaian model yang
menampilkan
data
yang
disimpan
ke
dalam
halaman web
dengan
penambahan data
ke
dalam basis
data.
Tujuan
utama dari
web
database
design ialah menyediakan cara sistematis untuk merancang data.
Gambar 2.12 Web Database Design Method
(Sumber : Eaglestone dan Ridley, 2001, p264)
  
55
Berikut ini merupakan perincian mengenai web database design method :
Tabel 2.2 Tabel Perincian Web Database Design Method
Tahap
Deskripsi
Input
Output
Requirement
analysis
Proses mengumpulkan dan
menganalisis informasi mengenai
bagian dari organisasi yang
didukung oleh sistem basis data, dan
informasi ini digunakan untuk
mengidentifikasi persyaratan untuk
sistem baru
Organisasi
Gambaran
mengenai
organisasi dan
sistem yang
dibutuhkan
Data analysis
Proses yang menggambarkan
organisasi dalam kaitannya dengan
fenomena yang dapat
direpresentasikan dengan basis data
Deskripsi
organisasi dan
sistem yang
dibutuhkan
Conceptual
data model
Web data
analysis
Mendefinisikan konseptual model
dari informasi halaman web yg akan
direpresentasikan, informasi tersebut
berasal dari basis data
Deskripsi
organisasi dan
sistem yang
dibutuhkan dan
conceptual data
model
Conceptual
web data
model
Logical
database
design
Mentranslasikan skema konseptual
yang didefinisikan pada fase
sebelumnya ke model data
Conceptual
data model
Logical data
model
Logical web
data design
Mendefinisikan struktur data dari
halaman web yang aktual, termasuk
link dalam satu halaman dan ke
halaman lain
Conceptual web
data model dan
logical data
model
Logical web
data model
Physical web
data design
Mendesain bagaimana halaman web
diimplementasikan dan
dikoneksikan ke sistem basis data
Logical web
data model
Physical web
data model
dan physical
database
design
Physical
database
design
Proses menghasilkan gambaran dari
implementasi basis data pada
secondary storage
Logical data
model
Physical web
data model
dan physical
web data
design
  
56
2.2.8
PHP
Pengertian PHP
PHP  merupakan  script yang  dijalankan  di  server (Abdul  Kadir,
2003,  p512).  Hasilnya  kemudian  dikirimkan  ke  client,  tempat  pemakai
menggunakan browser.
Secara
khusus
PHP dirancang
untuk
membentuk
web
dinamis.
Pada
prinsipnya,
PHP
memiliki
fungsi
yang
sama
dengan
script-script seperti ASP (Active Server Pages), Cold Fusion, ataupun Perl.
Kelebihan PHP
Keuntungan dari server side scripting ini adalah sebagai berikut :
Bahasa  pemrograman  PHP  adalah  sebuah  bahasa  script yang  tidak
melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaannya.
Web Server yang
mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari
mulai apache,
IIS,
Lighttpd,
hingga Xitami dengan
konfigurasi
yang
relatif mudah.
Dalam
sisi
pengembangan
lebih
mudah, karena banyaknya
milis-milis
dan pengembang yang siap membantu dalam pengembangan.
Dalam  sisi  pemahaman,  PHP  adalah  bahasa  scripting yang  paling
mudah karena memiliki referensi yang banyak.
PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan pada berbagai
mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara
runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah sistem.
Kelemahan PHP
Kelemahan yang dimiliki PHP, antara lain :
Tidak ideal untuk pengembangan skala besar.
  
57
Tidak  dapat  memisahkan  antara  tampilan 
yang 
logis  dengan  baik
(walau penggunaan template dapat memperbaikinya).
PHP memiliki kelemahan keamanan tertentu apabila programmer tidak
teliti
dalam melakukan
pemrograman
dan
kurang
memperhatikan
permasalahan pokok dan konfigurasi PHP.
2.2.9
SQL
Pengertian SQL
SQL adalah contoh transform oriented language, atau bahasa yang
dirancang menggunakan relasi untuk mengubah input menjadi output yang
diperlukan (Connolly dan Begg, 2005, p113).
Data Definiton Language (DDL)
DDL berfungsi untuk mendefinisikan dan mengatur semua atribut
dan properti dari sebuah basis data. Perintah umum yang digunakan dalam
DDL adalah :
drop database
create database
create table
alter table
Data Manipulation Language (DML)
DML digunakan untuk menampilkan, menambah, menghapus, dan
mengubah
data dalam basis
data.
Perintah
umum yang
digunakan
dalam
DML adalah :
  
58
insert
select
update
delete
2.2.10  Visual Basic.Net (VB.Net)
Pengertian Visual Basic
Visual   basic   adalah   sebuah   lingkungan  pemrograman,  yaitu
program yang
dirancang
khusus
untuk
memfasilitasi
penciptaan program
baru (Burrows dan Langford, 2000, p7).
Keuntungan VB.Net
Beberapa keuntungan VB.Net menurut
Burrows dan Langford (2000, p7),
yakni :
Menyediakan  alat-alat 
yang 
memudahkan  bagi  programmer
untuk
menciptakan GUI yang baik.
Menyederhanakan tugas programmer dalam menulis script pengolahan
yang memberitahu komputer apa saja tugas yang harus dilakukan.
Database  VB
juga 
menyediakan 
alat-alat 
yang 
menyederhanakan
proses menyesuaikan aplikasi untuk memperoleh data dari database.
2.3
Teori-Teori Pendukung
2.3.1
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir
dan daya fisik yang dimiliki seorang individu (Hasibuan, 1997, p269).
  
59
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang
terdapat dalam organisasi
meliputi
semua orang
yang
melakukan aktivitas
(Gomes, 1995, p1).
2.3.2
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan
seni
mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, pegawai, dan masyarakat (Hasibuan, 1997,
p10).
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah pengembangan dan
pemanfaatan pegawai bagi pencapaian yang efektif mengenai sasaran dan
tujuan individu, organisasi, nasional, dan internasional (Gomes, 1995, p4).
2.3.3
Kepegawaian
Sistem kepegawaian
adalah
suatu
sistem atau
cara
pengelolaan
dalam  bidang  kepegawaian  menyangkut  semua  aspek  yang  ada  dalam
sistem kepegawaian
mulai
dari
cara penerimaan,
pengangkatan,
kenaikan
golongan, penggajian pegawai dan sebagainya (Wursanto, 1987, p34).
2.3.4
Gaji
Gaji menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah upah kerja
yang
dibayar
dalam waktu
yang
tetap.
Balas
jasa
yang
diterima pekerja
dalam bentuk uang berdasarkan waktu tertentu.
  
60
2.3.5
PPh 21
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-
undang 
(yang  dapat 
dipaksakan) 
dengan 
tiada 
mendapat 
jasa 
timbal
(kontra-prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar  pengeluaran umum (Mardiasmo, 2003, p1).
Ketentuan Pasal 21 Undang-Undang Pajak Penghasilan mengatur
tentang pembayaran pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak
atas  penghasilan  yang  diterima  dan  diperoleh  oleh  wajib  pajak  orang
pribadi
dalam negeri
sehubungan
dengan
pekerjaan,
jasa,
kegiatan
(Mardiasmo, 2003, p137).
Tabel 2.3 Tabel Tarif PPh Pasal 21
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak
Sampai dengan Rp. 50.000.000,-
5%
Diatas Rp. 50.000.000,- sampai dengan Rp. 250.000.000,-
15%
Diatas Rp. 250.000.000,- sampai dengan Rp. 500.000.000,-
25%
Diatas Rp. 500.000.000,-
30%
Tabel 2.4 Tabel Contoh Perhitungan PPh Pasal 21
Status single
Gaji Sebulan
Premi Jaminan Kesehatan Kerja (0,5%)
Premi Jaminan Kematian (0,3%)
Jumlah Penghasilan Bruto
2,000,000
10,000
6,000
2,016,000
Pengurangan
1. Biaya Jabatan (5% x Penghasilan Bruto/ maksimum
Rp 100.800,-)
2. Iuran Pensiun
3. Iuran Jaminan Hari Tua (2%)
Jumlah Pengurangan
Penghasilan Neto Sebulan
100,800
40,000
40,320
181,120
1,834,880
  
61
Penghasilan Neto Setahun (12 x penghasilan sebulan)
22,018,560
PTKP
1. Untuk Wajib Pajak Sendiri
Pendapatan Kena Pajak Setahun
PPh ps 21Terhutang (PKP setahun x 5%)
PPh ps 21 Sebulan (Jumlah PPh 21 setahun : 12)
15,840,000
6,178,560
308,928
25,744
Status menikah
Gaji Sebulan
Premi Jaminan Kesehatan Kerja (0,5%)
Premi Jaminan Kematian (0,3%)
Jumlah Penghasilan Bruto
2,000,000
10,000
6,000
2,016,000
Pengurangan
1. Biaya Jabatan (5% x Penghasilan Bruto/ maksimum
Rp 100.800,-)
2. Iuran Pensiun
3. Iuran Jaminan Hari Tua (2%)
Jumlah Pengurangan
Penghasilan Neto Sebulan
Penghasilan Neto Setahun (12 x penghasilan sebulan)
100,800
40,000
40,320
181,120
1,834,880
22,018,560
PTKP
1. Untuk Wajib Pajak Sendiri
2. Tambahan Wajib Pajak Kawin
Jumlah PTKP
Pendapatan Kena Pajak Setahun
PPh ps 21Terhutang (PKP setahun x 5%)
PPh ps 21 Sebulan (Jumlah PPh 21 setahun : 12)
15,840,000
1,320,000
17,160,000
4,858,560
242,928
20,244
Status menikah dan punya 2 anak
Gaji Sebulan
Premi Jaminan Kesehatan Kerja (0,5%)
Premi Jaminan Kematian (0,3%)
Jumlah Penghasilan Bruto
2,000,000
10,000
6,000
2,016,000
Pengurangan
1. Biaya Jabatan (5% x Penghasilan Bruto/ maksimum
Rp 100.800,-)
2. Iuran Pensiun
3. Iuran Jaminan Hari Tua (2%)
Jumlah Pengurangan
Penghasilan Neto Sebulan
Penghasilan Neto Setahun (12 x penghasilan sebulan)
100,800
40,000
40,320
181,120
1,834,880
22,018,560
  
62
PTKP
1. Untuk Wajib Pajak Sendiri
2. Tambahan Wajib Pajak Kawin
3. Tambahan 2 anak @ Rp 1.320.000,-
Jumlah PTKP
Pendapatan Kena Pajak Setahun
PPh ps 21Terhutang (PKP setahun x 5%)
PPh ps 21 Sebulan (Jumlah PPh 21 setahun : 12)
15,840,000
1,320,000
2,640,000
19,800,000
2,218,560
110,928
9,244
2.3.6
Mutasi
Mutasi adalah suatu perubahan posisi,
jabatan,
tempat,
atau
pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi
atau demosi) di dalam suatu organisasi (Hasibuan, 1997, p114).
2.3.7
Rotasi
Rotasi
adalah
teknik pelatihan
manajemen
yang
melibatkan
pemindahan pegawai dari departemen ke departemen untuk memperluas
pengalaman dan mengidentifikasi titik-titik kuat dan lemah (Dessler, 2000,
p272).
2.3.8
Demosi
Demosi adalah pemindahan seseorang ke jabatan lain yang lebih
rendah dalam suatu organisasi (Martoyo, 1987, p71).
2.3.9
Cuti
Cuti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah meninggalkan
pekerjaan beberapa waktu secara resmi untuk beristirahat.
  
63
Pada umumnya, pegawai yang berhak mendapatkan hak cuti ialah
pegawai
yang
telah bekerja
minimal 12 bulan secara
tidak terputus,
dan
besarnya hak cuti yang dapat diterima pegawai tergantung oleh peraturan
perusahaan tempatnya bekerja.
Jenis cuti yang merupakan hak dari setiap pegawai yaitu :
Cuti tahunan.
Cuti hamil.
Cuti insidentil.
Cuti besar.
2.3.10  Tunjangan
Tunjangan
menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
adalah
uang
atau
barang
yang
dipakai
untuk
menunjang
tambahan
pendapatan
diluar
gaji sebagai bantuan.
Tunjangan diberikan kepada pegawai dimaksudkan agar dapat
menimbulkan atau meningkatkan semangat kerja dan kegairahan bagi para
pegawai.
Adapun
berbagai
macam contoh
tunjangan
yang
biasa
terdapat
dalam perusahaan dan dibagi bersama gaji terdiri atas :
1) 
Tunjangan jabatan
Tunjangan ini hanya diberikan kepada mereka yang mempunyai jabatan
tertentu,
seperti
misalnya
pengawas, kepala
bagian,
manajer,
ataupun
direktur. Besarnya tunjangan jabatan untuk masing-masing pegawai
tidaklah sama. Hal ini sangat tergantung dengan beban pekerjaan,
prestasi yang dihasilkan serta beratnya tanggung jawab pekerjaan yang
  
64
dipikul. Tunjangan jabatan biasanya diberikan
bersama-sama
dengan
gaji pokok.
2) 
Tunjangan Lembur
Setiap
pegawai
yang
bekerja diluar
jam kerja
ataupun
pegawai
yang
bekerja pada hari libur, ataupun pegawai yang memiliki jam kerja lebih
besar
dari
delapan
jam dalam sehari,
maka
sesuai
dengan
peraturan
pemerintah, pegawai yang bersangkutan berhak untuk menerima
tunjangan lembur. Besarnya tunjangan lembur ini sangatlah bervariasi,
tetapi biasanya setiap perusahaan sudah memiliki peraturan tersendiri
yang mengatur secara khusus mengenai besarnya tunjangan lembur
setiap   pegawai   yang   mereka   miliki.   Pegawai   bagian   pemasaran
biasanya tidak memiliki fasilitas yang berupa tunjangan lembur, karena
prestasi mereka diukur berdasarkan
omzet
penjualan
yang
mereka
hasilkan.  Sebagai  gantinya,  biasanya  mereka  akan  mendapat  bonus
yang besarnya sesuai dengan apa yang mereka hasilkan kepada
perusahaan.
2.3.11  Peringatan
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia peringatan
adalah nasihat
untuk memperingatkan.
Berdasarkan Pasal 162 UU No 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan, 
dalam  hal 
pekerja/buruh 
melakukan 
pelanggaran
ketentuan
yang
diatur
dalam perjanjian
kerja,
peraturan
perusahaan
atau
perjanjian kerja bersama, pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan
  
65
kerja,
setelah
kepada
pekerja/buruh yang
bersangkutan
diberikan
surat
peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut.
2.3.12  Pengunduran Diri
Menurut Pasal 161 UU No 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,
karyawan yang ingin memutuskan hubungan kerjanya dengan perusahaan,
wajib mengajukan permintaan berhenti secara tertulis sekurang-kurangnya
1 (satu) bulan sebelumnya. Permohonan tersebut diajukan kepada atasan
langsung yang bersangkutan dengan tembusan kepada atasan yang lebih
tinggi dan bagian sumber daya manusia.