23
menjadi
foreign
key
dalam
tabel
tersebut.
Primary
key
dari
tabel
yang
dibuat
diambil dari gabungan key kuat dan key lemah.
Langkah 3
:
Jika
terdapat relasi binary 1
:
1,
primary key pada entity dependent (entity
yang
bergantung
pada
entity
lain)
akan
menjadi foreign
key
pada
entity
independent (entity yang tidak bergantung pada entity lain).
Langkah 4 : Jika terdapat relasi 1 : N, maka primary key milik entity dengan kardinalitas
(cardinality) 1 akan menjadi foreign key pada entity dengan kardinalitas
(cardinality) N.
Langkah 5
:
Jika terdapat
relasi M
:
N
antara S dan
T, buat tabel baru. Primary key dari
tabel
ini
merupakan
gabungan
dari
primary
key
S
dan
primary
key
T.
Atribut
tabel ini adalah kedua primary key tersebut dan atribut atribut lainnya.
Langkah 6 : Untuk setiap atribut dengan banyak nilai (multivalued attribute), buat tabel
baru.
Primary
key
dari
tabel
baru
tersebut
adalah
gabungan
primary
key
dari
entity pemilik. Apabila atribut dengan banyak nilai tersebut merupakan
composite
attribute,
maka
atribut
tabel
ini adalah
komponen
komponen
sederhana dari atribut tersebut.
Langkah
7
:
Jika
terdapat
relasi
N
ary,
buat
tabel
baru.
Primary
key
dari
tabel
baru
tersebut adalah gabungan dari primary key setiap entity yang berelasi. Sedangkan
foreign key tabel baru tersebut adalah primary key dari setiap entity yang
berelasi.
|