BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Spectrum Analyzer
Analisis
suatu
sinyal, secara
sederhana
bisa
didefinisikan
sebagai
pemeriksaan   informasi-informasi   sinyal   pada   domain   frekuensi   (frequency
domain)
dan domain
waktu (time domain).
Analisis
sinyal
pada domain
waktu
dilakukan
dengan alat
ukur
oscilloscope, sedangkan analisis
sinyal pada
domain
frekuensi dilakukan dengan alat ukur spectrum analyzer.
Gambar 2.1  Perbedaan antara time domain dengan frequency domain
7
  
8
Ada 3 cara untuk melakukan pengukuran sinyal pada domain frekuensi yaitu :
Teknik Real Time
Teknik Fast Fourier Transform (FFT)
Teknik Swept Tuned
Teknik  Real  Time  adalah  teknik  dengan  menggunakan  bandpass  filter
yang disusun berjejer sesuai dengan jangkauan frekuensinya. Teknik ini biasanya
hanya
dapat
menjangkau
sampai
frekuensi audio saja. Kejadian-kejadian yang
bersifat transient
dapat ditangkap oleh penganalisis
ini karena semua
filter
yang
disusun berjejer tadi langsung terpasang pada terminal masukannya. Resolusi dari
sinyal yang berdekatan dibatasi oleh bandwidth dari tiap-tiap filternya.
Teknik
Fast Fourier Transform
adalah teknik yang memproses suatu
sinyal
secara
digital
dalam suatu
periode
waktu
tertentu
untuk
menghasilkan
informasi-informasi frekuensi, amplitudo dan fase. Alat ukur yang menggunakan
teknik
ini dapat menganalisis sinyal-sinyal yang periodic dan non-periodic dengan
jangkauan frekuensinya bisa mencapai 100 kHz.
Teknik Swept
Tuned,
adalah teknik yang
menggunakan tuned filter atau
sering disebut
dengan
heterodyne receiver.
Tuned
filter
lebih
murah,
tetapi
tidak
dapat
memberikan performansi
yang cukup baik untuk pengukuran/penganalisaan
suatu
sinyal.
Teknik
super
heterodyne dapat
memberikan
performansi
yang
seimbang
dari
resolusi
frekuensi, kecepatan analisa,
sensitivitas
yang
tinggi,
jangkauan frekuensi yang lebar, dan juga harga yang sebanding.
Spectrum analyzer
adalah
alat
ukur
serba
guna
dalam
melakukan
pengukuran sinyal pada domain frekuensi. Sebuah penganalisa dapat dipakai untuk
  
9
melakukan
pengukuran pada
suatu
transmitter
yang
memerlukan
pengukuran
parameter-parameter seperti frekuensi, power, distorsi, gain, dan noise. Spectrum
analyzer juga digunakan
untuk
menyelidiki
mengenai distribusi
energi sepanjang
spektrum frekuensi dari sebuah sinyal listrik yang diketahui. Dari penyelidikan ini
diperoleh informasi yang sangat berharga mengenai lebar bidang frekuensi
(bandwidth),
efek berbagai jenis
modulasi, pembangkitan
sinyal
yang
palsu
dan
begitu
juga pada semua manfaatnya dalam
perencanaan dan pengujian rangkaian
RF
(radio frequency). Spectrum analyzer
mempunyai
fungsi
secara khusus untuk
mengukur beberapa besaran sinyal dalam suatu spektrum frekuensi yang terbatas.
2.2
GPIB Bus
GPIB
singkatan
dari
General
Purpose
Interface Bus,
adalah
salah
satu
sistem bus yang banyak digunakan terutama pada instrumen karena memudahkan
untuk  aplikasi  yang  melibatkan  banyak  I/O  dan  mempermudah  serta
memperingkas pengkabelan (wiring), meningkatkan kecepatan sistem komunikasi,
memudahkan ekspansi I/O. GPIB Bus merupakan standar industri IEEE-488 yang
dapat digunakan untuk merek-merek peralatan yang berbeda.
  
10
Gambar 2.2 GPIB Bus
Bus IEE-488 adalah sebuah protokol
paralel
yang
mentransmisikan
delapan bit informasi secara simultan melalui kabel standard. Bus berisikan
delapan
jalur
data,
tiga
jalur
handshake, lima
jalur
control
bus,
dan
delapan
ground dan kawat terbungkus, seperti diilustrasikan dalam Gambar 2.2. Bus
membawa informasi antara sistem pengontrol (controller) dengan satu atau lebih
instrumen
digital.
Tidak
seperti
bus RS-232, yang dibatasi hanya ke satu
instrumen, bus IEEE-488 dapat dihubungkan sampai 15 instrumen secara
bersama-sama. Keuntungan dari bus IEEE-488 mudah pemakaiannya, karena
pemakai tidak perlu menset parameter-parameter dan kecepatan komunikasi. Bus
IEEE-488
mempunyai
baud
rate
tinggi
diatas
600
Kilo
byte
per
detik.
Tiga
kawat handshake menjamin bahwa pesan atau data dalam satuan byte pada jalur-
jalur data dikirim dan diterima
tanpa kesalahan transmisi. Kekurangan dari bus
ini adalah keterbatasan panjang kabel maksimum hanya  20 m.
Alat-alat
yang
menggunakan
GPIB
dapat
menjadi Talkers,
Listeners,
dan/atau
Controllers. Talkers
mengirimkan
data
ke
satu
atau
lebih
Listeners,
sebagai
penerima data.
Controller
memanajemen
aliran
informasi
pada
GPIB
  
11
dengan mengirimkan commands kepada semua alat. Digital voltmeter, sebagai
contoh,  merupakan  Talker
dan  juga  Listener
2010).
Peran dari GPIB controller dapat disamakan dengan peran pada komputer
CPU, tapi
untuk analogi
yang lebih baik adalah
menyamakan Controller dengan
Switching Center pada sistem telepon di sebuah kota.
Switching
Center
(Controller) memonitor
jaringan
komunikasi
(GPIB).
Ketika  Switching
Center
(Controller)
menyadari  bahwa  ada  seseorang  (alat)
yang   ingin   melakukan   panggilan   (mengirimkan   data),   Switching  Center
menghubungkan antara penelpon (Talker) dengan penerima (Listener).
Gambar 2.3 Hubungan GPIB bus
2.2.1
Protokol Standard IEEE 488.2
Standard
command,
format,
dan protokol untuk peralatan-
peralatan yang berkomunikasi dengan GPIB bus menggunakan standar
protokol IEEE 488.2 (http://www.hit.bme.hu/, 02-01-2010). Dibawah ini
  
12
contoh dari command standard IEEE 488.2 yang sering disebut dengan
command GPIB untuk spectrum analyzer Advantest tipe U37xx. Contoh
command
“CF 300MZ”,
artinya
command
yang
dikirim oleh
komputer
ke
peralatan/spectrum
analyzer untuk
mensetting
Center
Frequency
sebesar 300 Mhz.
Tabel 2.1  Command GPIB di spectrum analyzer Advantest U37xx series
Function
Command (EXE,SET)
Query (GET)
Code
Argument
Format
Code
Output Format
Center
Frequency
CF*
Frequency
CF?
Frequency
CF Step Size
CS*
Frequency
CS?
Frequency
CF Step Auto
CA[*]
[ON]|OFF
CA?
0 = OFF
(manual)
1 = ON (auto)
Frequency
Offset
FO[ON,]*
FO ON|OFF
Frequency
FO?
FOON?
Frequency
0 = OFF
1 = ON
Start
Frequency
FA*
Frequency
FA?
Frequency
Stop
Frequency
FB*
Frequency
FB?
Frequency
Frequency
Span
SP*
Frequency
SP?
Frequency
Full Span
FS
Zero Span
ZS
Last Span
LTSP|LS
Frequency
Setting Mode
FINPMD*
CALC|TBL
FINPMD?
0 = CALC
1 = TBL
Set Start
Channel
Offset
FACHO*
Frequency
FACHO?
Frequency
Set Stop
Channel
Offset
FBCHO*
Frequency
FBCHO?
Frequency
  
13
Start Channel
Offset
FACHOON*
ON|OFF
FACHOON?
0 = OFF
1 = ON
Stop Channel
Offset
FBCHOON*
ON|OFF
FBCHOON?
0 = OFF
1 = ON
Set Center
Channel
Setting
CFCH*
Integer
CFCH?
Integer(Channel
Number)
Set Start
Channel
Setting
FACH*
Integer
FACH?
Integer
(Channel
Number)
Set Stop
Channel
Setting
FBCH*
Integer
FBCH?
Integer
(Channel
Number)
Center
Channel
Setting
CFCHON*
ON|OFF
CFCHON?
0 = OFF
1 = ON
Start Channel
Setting
FACHON*
ON|OFF
FACHON?
0 = OFF
1 = ON
Gambar 2.4  Sintak Command GPIB
  
14
Gambar 2.5  Sintak Data numeric pada GPIB
Tabel 2.2 Satuan yang digunakan pada command GPIB
Unit
Exponent
ial
Description
GZ
10
9
Frequency
MZ
10
6
Frequency
KZ
10³
Frequency
HZ
10
0
Frequency
VOL
T
10
0
Voltage
MV
10
-3
Voltage
UV
10
-6
Voltage
NV
10
-9
Voltage
MW
10
-3
Power
DB
10
0
dB
description
MA
10
-3
Current
SC
10
0
Second
MS
10
-3
Second
US
10
-6
Second
PER
10
0
Percentage
%
10
0
Percentage
  
15
2.3
Komunikasi Serial RS 232
RS   232   merupakan   interface   paling   umum   yang   digunakan   pada
komunikasi serial. RS 232 yang dikenalkan pada tahun 1962 ini sering digunakan
diberbagai
industri
dan
otomasi.
Spesifikasi
transmisi
data
dari
transmiter ke
receiver rata-rata
lamban dan jarak transmisinya pendek. RS 232 populer karena
harganya yang murah, dan dapat menggunakan kabel yang lebih panjang
dibandingkan komunikasi menggunakan paralel. Sinyal RS-232 diwakili oleh
tegangan sistem umum, dan menspesifikasikan protokol komunikasi, dan dapat
bekerja   dalam komunikasi point to point pada rata-rata transmisi data rendah.
Suatu perangkat dapat menggunakan port
yang
ada
pada
komputer,
namun
kebanyakan
PC
mempunyai
interface RS-232
hanya
satu.
Sinyal
RS-232
membutuhkan ground
antara PC dan peralatan yang terhubung. Port RS-232
didesain untuk berkomunikasi dengan peralatan yang mendukung 1 transmiter
dan
1
receiver. Pada umumnya
RS-232
digunakan
untuk
komunikasi
dua
arah.
Duplex adalah
suatu
metode
pengoperasian
rangkaian
komunikasi
antara
dua
peralatan.   Full-Duplex,   memungkinkan   kedua   unit   untuk   mengirim   dan
menerima
secara
bersamaan
atau
serentak.
Half-Duplex, memungkinkan
suatu
unit
untuk
mengirim informasi
pada suatu
saat
meskipun
sambungan
mungkin
mampu
untuk
melakukan transmisi
dua
arah,
namun
komunikasi
terjadi secara
bergantian.
  
16
2.4
Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan penggabungan teknologi komputer dan
komunikasi yang merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang
terpisah-pisah
akan
tetapi
saling
berhubungan
dalam
melaksanakan tugasnya
(Tanenbaum, 2003). Tujuan dari jaringan komputer antara lain untuk :
Membagi sumber daya, misalnya printer, CPU, dan harddisk.
Komunikasi, misalnya instant messaging, e-mail, chatting.
Akses informasi, misalnya web browsing.
Agar
dapat
mencapai
tujuan
yang sama, setiap bagian dari jaringan
komputer
meminta
dan
memberikan
layanan
(service). Pihak
yang
meminta
layanan
disebut
klien
(client)
dan
yang
memberikan layanan
disebut
pelayan
(server)
dan
arsitektur
ini
disebut
dengan
sistem
client-server,
dan
digunakan
pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.  Jaringan Komputer berdasarkan
ruang lingkup dan jangkauan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
(http://id.wikipedia.org/, 12-12-2009).
a.   Local Area Network (LAN)
Local Area Network merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation
dalam kantor
perusahaan
atau
pabrik-pabrik
untuk
pemakaian
sumber daya (resource) seperti printer dan saling bertukar
informasi. LAN
  
17
dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan 3 karakteristik yaitu:
ukuran, teknologi transmisi dan topologinya. (Tanenbaum, 2003, p.8).
LAN
mempunyai
ukuran
yang
terbatas, yang berarti bahwa waktu
transmisi terbatas. Dengan mengetahui keterbatasannya menyebabkan adanya
kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga
memudahkan manajemen jaringan. LAN sering menggunakan teknologi
transmisi kabel tunggal, dan LAN tradisional beroperasi pada kecepatan 10 –
100
Mbps
(Mega
bit
per
second)
dan
mempunyai
faktor
kesalahan
yang
kecil. Terdapat beberapa macam topologi
yang dapat digunakan pada
LAN
broadcast yaitu topologi bus dan ring. Ethernet adalah merupakan teknologi
jaringan broadcast
bus dengan
pengendali
terdesentralisasi
yang beroperasi
pada kecepatan 10 atau 100Mpbs.
b. 
Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area
Network
(MAN)
pada
dasarnya
merupakan
versi
LAN
yang
berukuran
besar
dan
biasanya memakai teknologi yang sama
dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang
berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, dan
bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. MAN hanya
memiliki sebuah atau dua buah kabel dan boleh tidak mempunyai elemen
switching, yang
berfungsi
untuk
mengatur
paket
melalui
beberapa
kabel
output.   Adanya   elemen   switching
membuat   rancangan   menjadi   lebih
  
18
sederhana.  Alasan utama untuk memisahkan MAN sebagai kategori khusus
adalah telah ditentukan standar untuk MAN, dan standar ini sekarang sedang
diimplementasikan dan standar
tersebut
disebut
DQDB
(Distributed
Queue
Dual
Bus)
atau
dalam nomor disebut
802.6,
nomor
yang
telah
ditentukan
IEEE. (Tanenbaum, 2003, p.10)
c.   Wide Area Network
Wide Area Network, atau WAN, mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali
mencakup
sebuah
Negara atau
Benua.
(Tanenbaum,
2003, p.10).
Wide Area Network
merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang
besar sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan
negara, atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang
membutuhkan router dan saluran komunikasi publik. WAN digunakan untuk
menghubungkan jaringan
lokal yang
satu
dengan
jaringan
lokal
yang
lain,
sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi
dengan pengguna dan komputer di
12-12-2009). Secara khusus, WAN terdiri dari sejumlah switching node yang
saling dihubungkan. Ketika data dikirim,
WAN
akan
melewati
sejumlah
switching node untuk mencapai tujuannya. Banyak jaringan WAN yang telah
dibangun seperti jaringan publik, jaringan korporasi yang besar, jaringan
militer, jaringan perbankan, jaringan perdagangan online, dan jaringan
pemesanan  jasa  angkutan.  Secara  umum,  WAN  telah  dilengkapi  secara
khusus  agar  mampu  menggunakan  satu  dari  dua  teknologi  yang  paling
  
19
banyak
dipakai
oleh
umum yaitu
“jaringan
switch”
atau
sering
disebut
jaringan telpon dan “jaringan paket”. Beberapa teknologi WAN yang banyak
dijumpai
:
modem,
Integrated Services
Digital
Network
(ISDN),
Digital
Subcriber Line (DSL), Frame Relay.
2.5
Intranet
Intranet merupakan jaringan informasi internal suatu perusahaan atau
organisasi yang prinsip kerjanya sama dengan internet (Tittel, 2001,p.69). Intranet
dapat
diartikan
sebagai
bentuk
privat dari
internet
atau
internet
yang
penggunaannya terbatas pada suatu organisasi/perusahaan. Akses intranet
memerlukan
identifikasi
pengguna
dan
password
sehingga
hanya
dapat
diakses
oleh anggota organisasi atau karyawan perusahaan tersebut. Intranet biasanya
digunakan untuk membagi kalender/jadwal kegiatan, dokumen, dan sarana diskusi
internal yang tertutup, sehingga tidak dapat diakses oleh pihak luar. Teknologi dan
konsep internet seperti client-server dan protokol internet seperti HTTP dan FTP
juga digunakan untuk membangun sebuah intranet. Keuntungan penggunaan
intranet bagi suatu organisasi atau perusahaan antara lain :
•   Produktivitas kerja
•   Efisiensi waktu
•   Komunikasi
•   Sistem publikasi web
•   Efektifitas biaya
•   Keseragaman informasi
  
20
Meningkatkan kerjasama
Intranet juga memiliki beberapa kelemahan antara lain :
Informasi
yang
salah
atau
tidak
sesuai
sehingga
mengurangi
efektifitasnya.
Interaksi di intranet yang mungkin tidak bertanggung jawab.
Perlu pelatihan khusus untuk anggota dalam menggunakan intranet.
Perlu  tenaga  ahli  untuk  membangun  dan  mengembangkan  intranet  di
sebuah organisasi atau perusahaan.
2.6
TCP/IP Model
TCP/IP   
Model   
sering   
juga   
disebut   
dengan   
TCP/IP   
Stack.
TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah
standar  komunikasi  data yang digunakan oleh komunitas Internet dalam proses
tukar-menukar
data
dari
satu
komputer
ke
komputer
lain
di
dalam jaringan
Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini
berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol
yang paling banyak digunakan saat ini.  Istilah yang diberikan kepada perangkat
lunak ini adalah TCP/IP stack (http://id.wikipedia.org/, 11-12-2009), yang terdiri
dari beberapa lapisan (layer) sbb:
  
21
2.6.1
Application Layer
Application Layer
berisi
berbagai
macam
aplikasi
dan
protokol
yang biasa digunakan disisi
client
Contoh aplikasi yang berada pada layer ini adalah:
HTTP
(Hypertext
Transfer
Protocol)
:
merupakan
protokol
yang
menerjemahkan   bahasa   HTML   supaya   bisa   bisa
ditampilkan berupa halaman web di web browser.
FTP  (File Transfer Protocol)  :  Merupakan  protokol  yang
digunakan untuk transfer data di
jaringan komputer dengan
menggunakan TCP.
DNS  (Domain Name Server
:  Merupakan 
metode 
yang
mengubah alamat IP menjadi sebuah alamat web server. DNS
merupakan sebuah server yang databasenya tersebar di seluruh
dunia.
DHCP   (Dynamic  Host  Control  Protocol)   :   Merupakan
protokol
yang
mempermudah
dalam pemberian
IP
address
kepada
komputer/host. Karena
setiap
komputer/host
yang
tergabung akan langsung mendapatkan
IP
address
apabila
terdapat DHCP server.
2.6.2
Transport Layer
Pada layer ini terdiri atas 2 macam transport protokol yaitu TCP dan UDP
  
22
TCP (Transmission Control Protocol)
Protokol
ini
bertanggung
jawab terhadap
pengiriman
data.
Protokol  ini  bertugas  untuk  memeriksa  apakah  paket  data  yang
dikirim sampai
ke
tujuannya
dalam
keadaaan
yang
benar.
TCP
memiliki karakteristik sebagai berikut:
9
Berorientasi  sambungan 
(connection-oriented):  Sebelum  data
dapat
ditransmisikan
antara dua host, dua
proses
yang
berjalan
pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat
sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan
menggunakan
proses
terminasi
koneksi
TCP
(TCP connection
termination).
9
Full-duplex: Untuk setiap
host
TCP, koneksi
yang terjadi antara
dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur
masuk. 
Dengan 
menggunakan 
teknologi 
lapisan 
yang 
lebih
rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara
simultan diterima dan dikirim.
9
Dapat  diandalkan  (reliable):  Data  yang  dikirimkan  ke  sebuah
koneksi
TCP
akan
diurutkan
dengan
sebuah
nomor
urut
paket
dan
akan
mengharapkan
paket
positive
acknowledgment dari
penerima. Jika
tidak
ada
paket
acknowledgment dari
penerima,
maka segmen TCP (protokol data unit dalam protokol TCP) akan
ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima, segmen-segmen
duplikat akan diabaikan dan
segmen-segmen
yang datang tidak
  
23
sesuai
dengan
urutannya
akan diletakkan
di
belakang
untuk
mengurutkan segmen-segmen TCP. Untuk menjamin integritas
setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan penghitungan
TCP Checksum.
9
Byte
stream:  TCP  melihat data  yang  dikirimkan  dan  diterima
melalui
dua
jalur
masuk
dan
jalur
keluar
TCP
sebagai
sebuah
byte stream. Nomor urut TCP dan
nomor acknowlegment dalam
setiap
header
TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski
demikian, TCP
tidak
mengetahui
batasan
pesan-pesan
di
dalam
byte stream
TCP
tersebut.
Untuk
melakukannya,
hal
ini
diserahkan kepada protokol lapisan.
9
Memiliki  layanan  flow control:  Untuk  mencegah  data  terlalu
banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat
"macet"
jaringan
internetwork IP,
TCP
mengimplementasikan
layanan
flow
control yang
dimiliki
oleh
pihak
pengirim
yang
secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang
dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima
untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer),
TCP
juga
mengimplementasikan
flow
control dalam
pihak
penerima,
yang
mengindikasikan
jumlah
buffer yang
masih
tersedia dalam pihak penerima.
9
Mengirimkan paket secara
"one-to-one": hal
ini karena
memang
TCP  harus 
membuat 
sebuah 
sirkuit 
logis 
antara 
dua  buah
  
24
protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP
tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many.
TCP umumnya digunakan ketika protokol lapisan
aplikasi
membutuhkan layanan transfer data yang bersifat andal, yang
layanan tersebut
tidak dimiliki
oleh
protokol
lapisan
aplikasi
tersebut. Contoh dari protokol yang menggunakan TCP adalah
HTTP dan FTP.
UDP (User Datagram Protocol)
UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
9 Connectionless
(tanpa
koneksi):
Pesan-pesan
UDP
akan
dikirimkan
tanpa
harus
dilakukan proses negosiasi koneksi
antara dua host yang hendak berukar informasi.
9
Unreliable
(tidak andal):
Pesan-pesan
UDP
akan
dikirimkan
sebagai
datagram tanpa
adanya
nomor
urut
atau
pesan
acknowledgment. Protokol
lapisan
aplikasi
yang
berjalan
di
atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan
yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan
aplikasi
yang
berjalan di
atas
UDP
mengimplementasikan
layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim
pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang
telah didefinisikan.
9
UDP
menyediakan
mekanisme
untuk
mengirim
pesan-pesan
ke
sebuah
protokol
lapisan
aplikasi
atau
proses
tertentu
di
  
25
dalam   sebuah   host   dalam   jaringan   yang   menggunakan
TCP/IP. 
Header 
UDP 
berisi 
field 
Source  Process
Identification dan Destination Process Identification.
9
UDP
menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit
terhadap keseluruhan pesan UDP.
2.6.3
Internet Layer
Pada
internet layer,
terdapat
pengalamatan
logical
yang disebut
sebagai
IP
address.
IP address
merupakan
alamat
yang
digunakan
di
internet
dan
TCP/IP
protokol. Pengalamatan
Jaringan
(Network
Addressing) yang sering digunakan pada IP adalah Ipv4 dan MAC
Address.
Pada sistem pengalamatan dengan IP versi 4 ini digunakan 4 oktet
bilangan
yang
ditulis
dalam bentuk
dotted decimal. Alamat
IP
tersebut
dibagi
menjadi
2
bagian,
yaitu
Network Address
dan
Host
Address.
Network 
Address merupakan bagian dari
IP versi 4 yang menunjukkan
nama atau pengenal dari network. Sedangkan Host Address dari IP versi
4
akan menunjukkan berapa banyak host yang bisa ditampung di network
tersebut. Untuk menentukan bagian dari IP versi 4 yang menjadi network
address
dan
host address
digunakan
subnet
mask.
Dengan
melakukan
operasi AND antara IP Address dan subnet mask dapat diperoleh network
address.
Dalam
network,
hanya
device-device
yang
merupakan
bagian
dari  jaringan  yang  sama  saja  dapat  berkomunikasi  secara  langsung.
  
26
Sedangkan untuk menghubungkan jaringan dengan network number yang
berbeda dapat dilakukan dengan router.
Selain network address
juga
terdapat broadcast
address dimana
kedua alamat ini adalah alamat khusus dan tidak boleh digunakan untuk
pengenal
alamat
host
.
Broadcast address
digunakan
untuk
mengirim/menerima
informasi
yang
harus
diketahui
oleh
seluruh
host yang
ada
pada suatu
network.
Setiap
paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang
akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini,
maka hanya
host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan
mengabaikannya.
Ketika
satu
host
mengirimkan
paket
kepada
seluruh
host
yang
berada
pada
network-nya. Maka
pengiriman
menjadi
tidak
efisien  jika  ia  harus  membuat  replikasi  paket  sebanyak  jumlah  host
tujuan.
Pemakaian
bandwidth akan
meningkat
dan
beban
kerja
host
pengirim bertambah, padahal
isi paket-paket
tersebut sama. Oleh karena
itu,
dibuat konsep
broadcast
address.
Host
cukup
mengirim ke
alamat
broadcast,
maka
seluruh
host
yang
ada
pada
network
akan
menerima
paket
tersebut.
Konsekuensinya,
seluruh
host
pada
network yang
sama
harus
memiliki address broadcast yang sama dan address
tersebut tidak
boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu.
  
27
2.6.4
Network Access Layer
Tugas 
dari 
network  access 
layer 
adalah 
memberikan
pengalamatan physical yang dikenal sebagai MAC address dan merubah
data menjadi signal listrik untuk kemudian dikirim melalui media. Media
yang  digunakan  sangatlah  bervariasi,  bisa  menggunakan  kabel  UTP,
ScTP, STP maupun fiber optic. Disinilah fungsi dari physical layer untuk
menentukan
standarisasinya.
Pada
data
link layer, terdapat
beberapa
teknologi  yang  meliputi:  ethernet,  fastethernet,  SLIP  &  PPP,  FDDI,
ATM, Frame Relay, ARP, Proxy ARP dan RARP.
Gambar 2.6  Perbandingan OSI Model dengan TCP/IP Model
  
28
2.7
Rekayasa Piranti Lunak
Rekayasa Piranti Lunak (Pressman, 2005,p53) adalah aplikasi dari sebuah
pendekatan yang sistematis, disiplin, dan dapat dihitung kepada pengembangan,
pengoperasian, dan perawatan dari piranti lunak. Rekaya Piranti Lunak adalah
sebuah teknologi yang dapat dibagi menjadi beberapa lapisan. Setiap pendekatan
Rekayasa  Piranti 
Lunak 
harus 
didasari 
pada  komitmen 
sebuah 
organisasi
terhadap kualitas.
Fondasi
dari
Rekayasa
Piranti
Lunak adalah
lapisan proses.
Proses dari
Rekayasa 
Piranti 
Lunak 
adalah 
pelekat 
yang 
menyatukan 
semua 
lapisan
teknologi secara utuh dan memberikan pengembangan piranti lunak komputer
secara
rasional
dan
tepat
waktu. Proses
mendefinisikan sebuah
kerangka
kerja
yang  harus  ditetapkan  agar  Rekayasa  Piranti  Lunak  menjadi  efektif.  Proses
piranti
lunak
membentuk
dasar
dari pengendalian
proyek
piranti
lunak
dan
menetapkan
context
dimana
cara-cara
technical dterapkan,
hasil
kerja
(model-
model, dokumentasi, data, laporan, dll) dihasilkan, tonggak-tonggak ditetapkan,
kualitas dipastikan, dan perubahan diatur dengan baik.
Metode-metode
pada
rekayasa
Piranti
Lunak memberikan
“bagaimana
caranya”
secara
technical untuk
membangun
piranti
lunak,
metode-metode
mencakup
sebuah
deretan
tugas-tugas yang luas yang meliputi komunikasi,
analisis kebutuhan, membuat model perancangan, pembuatan program,
pengetesan, dan support. Metode-metode Rekayasa Piranti Lunak mengandalkan
sebuah set prinsip dasar yang mengatur setiap bidang dari teknologi dan meliputi
aktifitas pembuatan model dan beberapa teknik penggambaran lainnya.
  
29
Tools Rekayasa Piranti Lunak memberikan fasilitas otomatis dan semi-
otomatis
kepada
proses-proses
dan
metode-metode.
Saat
tools tersebut
digabungkan sehingga informasi yang dibuat oleh satu tool dapat digunakan oleh
yang lainnya menjadi sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mendukung
pengembangan   piranti   lunak,   yang   biasa   disebut   dengan   computer-aided
software engineering.
2.7.1
SDLC (Software Development Life Cycle)
Beberapa langkah SDLC adalah : (Hughes & Cotterell, 2006, p6-7)
Requirement analysis. Dimulai dengan requirement elicitation  untuk
mencari tahu apa
yang dibutuhkan oleh user pada sistem yang
ingin
dibuat.
Architecture design. Tahap
ini memetakan kebutuhan ke komponen-
komponen   yang   akan   dibuat   pada   sistem.   Pada   level   sistem,
keputusan perlu dibuat untuk mengetahui proses mana yang akan
dilakukan oleh user dan yang dapat dikomputerisasi.
Detailed design. Setiap komponen software dibuat dari beberapa unit
software yang dapat diprogram dan ditest secara terpisah.
Code and test. Pada
tahap
ini, setiap
unit
software
diubah
ke dalam
bahasa
mesin
melalui
proses
coding.
Testing awal dilakukan
untuk
memastikan kerja setiap unit software
dilakukan tahap ini.
  
30
Integration.
Masing-masing
komponen
akan
dikumpulkan
menjadi
satu dan ditest untuk melihat apakah keseluruhan komponen tersebut
telah memenuhi kebutuhan.
Qualification testing. Test akan dilakukan terhadap sistem
yang baru
untuk memastikan bahwa semua kebutuhan telah terpenuhi.
Installation. Tahap ini merupakan proses untuk membuat sistem yang
baru 
beroperasi 
secara 
baik 
pada 
lingkungan 
user. 
Proses 
ini
termasuk
menginstall
software pada
hardware
platform
user,
melakukan setting pada parameter sistem, dan pelatihan kepada user.
Acceptance   
support.   
Aktifitas   
dalam   
tahap   
ini   
termasuk
menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin timbul pada sistem
yang baru ataupun melakukan penambahan fasilitas pada sistem yang
baru.
2.7.2
UML
Dalam suatu
proses
pengembangan
perangkat
lunak,
analisa
dan
rancangan  telah 
merupakan 
terminologi 
yang  sangat  tua.  Pada  saat
masalah
ditelusuri dan spesifikasi
dinegoisasikan
01-2010), dapat dikatakan kita berada pada tahap rancangan. Merancang
adalah menemukan suatu cara untuk
menyelesaikan masalah, salah satu
tool /
model
untuk
merancang
pengembangan
software
yang
berbasis
object
oriented
adalah
UML
(Unified
Modelling Language).
UML
mendefinisikan diagram-diagram berikut dibawah ini.
  
31
Diagaram Use Case
Diagram Use
Case
adalah
kumpulan
dari
fungsi-fungsi.
Karena
itu,
deskripsi
tersebut
menunjukkan
betapa
pentingnya
diagram ini.
Diagram Use Case dikembangkan untuk masing-masing kategori user
yang berbeda.
Diagram Kelas (Class Diagram)
Diagram Kelas
berisi
sekumpulan
hal
yang
memiliki
atribut
dan
perilaku tertentu dan interaksi diantara
kelas-kelas
tersebut. Sebuah
diagram
kelas
dapat
menggambarkan
abstraksi
dari suatu benda/hal.
Diagram kelas tersebut berisikan daftar dari atribut dan operasi
yang
dapat dilakukan kelas tersebut.
Diagram Interaksi (Sequence Diagram)
Diagram
Interaksi
adalah
sebuah
representasi
dari bagaimana
event-
event yang
ada
menyebabkan
perpindahan dari
satu
objek
ke objek
yang lainnya sebagai fungsi dari waktu. Diagram interaksi merupakan
diagram yang
menggambarkan perilaku objek-objek
yang ada dalam
suatu  sistem.  Diagram  ini  menunjukkan  bagaimana  sebuah  event
dapat menyebabkan transisi dari satu objek ke objek yang lain.
Diagram State (State Diagram)
Diagram State
mengilustrasikan
siklus
hidup
dari
sebuah objek dari
kelas.
Diagram
ini
merepresentasikan
state-state
untuk
setiap
kelas
dan
event yang
menyebabkan
perubahan diantara state
dalam
kelas
tersebut.
  
32
2.8
Proses dan Thread
Proses adalah program yang sedang dijalankan oleh CPU, dan dalam sebuah
program minimal ada satu proses dan dalam satu proses minimal ada satu thread.
Sebuah  program  bisa  membuat  banyak  proses  (multi  proses).  Setiap  proses
masing-masing
memiliki
Address
space
(memori),
Global
variable, Open
files,
Child process, Alarm, Signal dan Accounting information sendiri-sendiri.
Proses 
merupakan 
lingkungan 
eksekusi 
bagi 
thread-thread  yang
dimilikinya
(Tanenbaum,
2001,p.71).
Thread-thread di
satu
proses memiliki
sumber daya yang sama seperti yang dimiliki proses tersebut diatas, tetapi setiap
thread memiliki program counter, register, stack dan status sendiri-sendiri.
Thread
adalah
sebuah
pengontrol
aliran
pelaksanaan
program dengan
menggunakan kendali
tunggal (Tanenbaum, 2001,p.81). Thread bermanfaat untuk
membuat
sistem
dengan
Multithreading, dimana
setiap
thread
umumnya
mengerjakan tugas
yang berbeda-beda.
Thread
dapat dipandang sebagai satu PC
(program
counter) tersendiri
di
satu
proses.
Berikut
ini
adalah
macam-macam
thread berdasarkan waktu penciptaannya, yaitu :
1.
Static thread
Jumlah thread yang akan dibuat ditentukan saat penulisan dan kompilasi
program.
Tiap
thread
langsung
dialokasikan
stack
tetap.
Keunggulan
dari thread ini adalah sederhana. Sedangkan kelemahannya adalah tidak
fleksibel.
  
33
2.
Dynamic thread
Penciptaan dan penghancuran thread saat eksekusi program. Penciptaan
thread biasanya
lebih
spesifik
pada
fungsi
utamanya,
dapat
juga
ditambah
parameter-parameter
lain seperti
prioritas
penjadwalan.
Keunggulan thread ini adalah fleksibel, dan kelemahannya adalah lebih
rumit.
2.9
IPC (Inter-Process Communication)
Inter-Process Communication
(IPC)
atau
komunikasi
antar
proses
adalah
teknik-teknik untuk penukaran data antara banyak proses atau thread. Proses dapat
berjalan pada satu atau lebih komputer yang terhubung oleh sebuah network
(Tanenbaum, 2001,p.100)
2.9.1
Message Passing
Sistem ini
menyediakan suatu
mekanisme agar proses-proses dapat
berkomunikasi dan mensinkron tugas-tugasnya tanpa harus berbagi pakai
ruang alamat yang sama
dan terutama digunakan dalam lingkungan
terdistribusi, dimana
komunikasi proses terjadi antar komputer yang
terhubung  melalui  jaringan.  Fasilitas  yang  disediakan  terdiri  dari  dua
operasi
yaitu
send(message)
dan
receive(message). Pengiriman
pesan
ukurannya tetap maupun dinamis (Tanenbaum, 2001,p.119)..
  
34
Gambar 2.7 Cara Kerja Message Passing
Jika dua proses berkomunikasi diantaranya
harus
mengirimkan pesan dan
menerima pesan dari yang lainnya.
Pengiriman pesan mungkin dapat diblok atau tidak dapat diblok,
istilah diblok dan tidak diblok juga dikenal dengan nama sinkron dan
asinkron. Pada komunikasi sinkron proses pengiriman akan di blok
(menunggu) sampai pesan diterima oleh proses penerima. 
Sedangan pada
komunikasi asinkron
proses
pengiriman
akan
segera
selesai
(tidak
perlu
menunggu), tetapi dengan dua kemungkinan berhasil atau tidak berhasil.
Berhasil artinya proses penerima sudah menerima pesan, dan tidak berhasil
artinya proses penerima belum siap menerima.
2.9.2
Shared Memory
Shared Memory
merupakan
salah
satu
metode interprocess
communication   
yang   
paling   
sederhana,   
dimana   
semua   
proses
  
35
mempertukarkan informasi melalui sebuah lokasi memori yang telah
disepakati sebelumnya.
Shared
memory
digunakan
jika
proses-proses
dijalankan atau berada dalam satu komputer.
2.9.3
Pipe
Pipe
merupakan
komunikasi
sequencial antar
proses
yang
saling
terelasi, namun pipe memiliki kelemahan yaitu hanya bisa digunakan untuk
komunikasi  antar  proses  yang  saling  berhubungan,  dan  komunikasinya
yang dilakukan adalah secara sequensial. Urutan informasi yang ada dalam
sebuah pipe ada yang
mirip dengan antrian queue. Jika komunikasi
yang
diinginkan adalah komunikasi dua arah maka kita harus membuat dua pipe,
karena sebuah pipe hanya bisa digunakan untuk komunikasi satu arah saja.
2.9.4
Mutual Exclusion
Di sistem komputer terdapat sumberdaya yang tidak dapat di pakai
bersama pada saat bersamaan. Sumberdaya ini hanya dapat digunakan oleh
satu proses pada satu waktu (Tanenbaum, 2001,p.103).  
Sumberdaya
semacam ini
disebut
sumberdaya
kritis
dan
bagian
program yang
menggunakan 
sumberdaya 
kritis 
dikatakan 
sedang 
memasuki 
critical
section
atau  critical
region.
Mutual
Exclusion
merupakan  sebuah  jalan
yang menjamin jika sebuah proses sedang menggunakan sumberdaya
tertentu atau berada pada critical section maka proses
lain tidak diizinkan
memasuki  wilayah  tersebut.  Pemrogram  tidak  dapat  bergantung  pada
  
36
sistem operasi
untuk
memahami
dan
memaksakan
batasan
ini,
karena
maksud
program tidak
dapat
diketahui
oleh
sistem operasi.
Hanya
saja,
sistem
operasi
menyediakan
layanan
(system
call) yang bertujuan
untuk
mencegah
proses
lain
masuk
ke critical section
yang
sedang digunakan
proses   tertentu.   Pemograman   harus   menspesifikasikan   bagian-bagian
critical section,
sehingga
sistem operasi
akan
menjaganya
dengan
suatu
mekanisme untuk mencegah proses lain masuk critical region yang sedang
dipakai proses lain.
2.9.5
Semaphore
Semaphore pada Unix / Linux merupakan suatu counter yang dapat
digunakan
untuk
mensinkronisasi
banyak
thread atau proses.
Semaphore
dapat
digunakan
ketika
beberapa
proses
mencoba
untuk
mengakses
file
atau sumber daya yang sama.  Semaphore yang tersedia dapat diakses oleh
semua proses sehingga proses-proses tersebut dapat membaca dan
memeriksa
nilai semaphore
dan
juga
dapat
menginisialisasi
serta
mereinisialisasi
nilai
dari semaphore
yang
sewajarnya.
Untuk
alasan
tersebut semaphore hanya disimpan di dalam kernel sehingga dapat diakses
oleh semua proses. Semaphore merupakan atomic instruction artinya suatu
instruksi yang sebenarnya terdiri dari
beberapa
instruksi
tetapi
dianggap
sebagai satu instruksi yang terkecil yang tidak dapat diinterupsi oleh proses
lain.
Disamping
digunakan
untuk
mendapatkan
mutual exclusion,
semaphore   juga  digunakan  sebagai  mekanism sleep   dan  wakeup.
  
37
Beberapa jenis semaphore antara lain binary semaphore, yang  nilai hanya
berkisar 0 dan 1 dan counting semaphore,
yang nilai tidak terikat pada 0
dan 1.
2.10  Pemrograman Socket
Socket adalah
mekanisme
komunikasi
yang
memungkinkan
terjadinya
pertukaran
data
antar
program atau proses
baik
dalam satu
mesin
maupun
antar
mesin.
Gaya pemrograman
socket sendiri
berawal
dari
sistem
Unix
BSD
yang
terkenal  dengan  kepeloporannya  pada  bidang  penanganan  jaringan,  sehingga
sering   disebut   BSD   Socket
(http://ilmukomputer.com/,  02-01-2010) Socket
pertama
kali
diperkenalkan
di
system Unix BSD
versi
4.2
tahun
1983
sebagai
kelanjutan
dari
implementasi
protocol TCP/IP
yang
muncul
pertama
kali
pada
sistem Unix
BSD
4.1
pada
akhir
1981.
Hampir
setiap
varian
Unix
dan
Linux
mengadopsi BSD socket.
Socket
adalah
API
(application program
interface) antara
lapisan
aplikasi
dengan lapisan transport pada
TCP/IP Stack.
Aplikasi client server dalam
suatu
jaringan
komputer
menggunakan
socket untuk
pertukaran
informasi. 
Hubungan
antara
program server
dengan
client
yang
saling
berkomunikasi
dengan
menggunakan TCP/IP socket dapat  dilihat dalam gambar berikut :
  
38
TCP Server
socket ()
Well-known
bind ()
TCP Client
socket ()
listen ()
accept ()
connect ()
write ()
connection
(TCP Three-Way handshake)
Data (request)
Blocks until connection from
read ()
Process request
read ()
Data (reply)
write ()
close ()
End-of-file notification
read ()
close ()
Gambar 2.8 Aplikasi Client Server dengan TCP/IP Socket
Secara garis besar langkah – langkah yang dilakukan pada client dan server adalah
sebagai berikut:
1.
Langkah – langkah dasar di client :
a)
Membuka koneksi client ke server, yang di dalamnya adalah:
Membuat socket dengan perintah socket()
Melakukan pengalamatan ke server
Menghubungi  server dengan connect()
  
39
b)
Melakukan  komunikasi  (mengirim  dan  menerima  data),  dengan
menggunakan perintah write() dan read().
c)
Menutup hubungan dengan perintah close().
2.
Langkah – langkah dasar di server :
a)
Membuat socket dengan perintah socket()
b)
Mengikat
socket
kepada
sebuah
alamat
network
dengan
perintah
bind()
c) 
Menyiapkan  socket untuk  menerima  koneksi  yang 
masuk  ke
server dengan perintah listen()
d) 
Menerima koneksi yang masuk ke server dengan perintah listen()
e) 
Menerima koneksi yang masuk ke server dengan perintah accept()
f)
Melakukan komunikasi
(mengirim
dan
menerima data),
dengan
menggunakan perintah write() dan read()
2.11  Sistem Basis Data
2.11.1
Pengertian Sistem
Dalam situs
sistem  adalah 
sekumpulan 
item-item  yang
saling 
tergantung 
dan
berinteraksi dalam menjalankan suatu pekerjaan. Arti lainnya, yaitu sistem
adalah sebuah prosedur yang terorganisir atau sebuah metode. Sistem
berasal
dari
bahasa
Latin (systema) dan bahasa Yunani
(sustema) adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini
  
40
sering
dipergunakan
untuk  
menggambarkan
suatu
set
entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
prinsipnya,
setiap sistem selalu
terdiri atas empat elemen, yaitu:
Objek,
yang dapat berupa bagian,
elemen, ataupun variabel.
Ia dapat
benda fisik, abstrak, ataupun keduanya
sekaligus,
tergantung kepada
sifat sistem tersebut.
Atribut,
yang
menentukan
kualitas atau
sifat
kepemilikan
sistem
dan
objeknya.
•   Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.
•   Lingkungan, tempat di mana sistem berada.
2.11.2
Pengertian Basis Data
Basis data adalah kumpulan relasi logikal dari data atau deskripsi
data 
yang 
dapat 
digunakan 
bersama 
dan 
dibuat 
untuk 
memperoleh
informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Basis data terdiri atas entitas,
atribut, dan relationship dari informasi organisasi atau perusahaan.
Entitas
merupakan suatu objek nyata (manusia, tempat, benda, konsep, atau
kejadian) dalam suatu organisasi
yang direpresentasikan dalam basis data.
Atribut
merupakan
suatu
property yang
menjelaskan
beberapa
aspek dari
objek
yang
ingin
disimpan.
Relationship adalah
suatu
hubungan
antara
entitas
yang satu dengan
yang
lainnya dalam basis data. (Connolly, 2002,
p15).
  
41
Basis data (bahasa Inggris: database) adalah kumpulan
informasi
yang
disimpan
di
dalam komputer
secara
sistematik
sehingga
dapat
diperiksa
menggunakan
suatu
program komputer
untuk
memperoleh
informasi dari basis data tersebut.
2.11.3
Pengertian Sistem Basis Data
Menurut Date (2000, p.5), sistem basis data pada dasarnya adalah
sistem penyimpanan
record
yang
terkomputerisasi
dimana
tujuan
sebenarnya adalah menyimpan informasi dan membuat informasi tersebut
selalu 
tersedia 
pada 
saat  dibutuhkan. 
Keseluruhan 
sistem
terkomputerisasi itu memperbolehkan pengguna menelusuri kembali dan
mengubah informasi tersebut sesuai kebutuhan.
Menurut
subekti
(1997, p1)
sistem
basisdata  
sebenarnya
tidak
lain
adalah
sistem penyimpanan
record
secara
terkomputer
(elektronis).
Basisdata sendiri dapat kita gambarkan sebagai suatu file yang berisi
berbagai
kumpulan
file-file
data
yang
terkomputerisasi.
Pemilik
lemari
file tentu saja dapat melakukan berbagai bentuk tindakan terhadap sistem
yang dimilikinya, yaitu:
Penambahan file baru.
Penambahan data pada file yang ada.
Penambahan data dari file yang ada.
Pemuktahiran data dalam file yang ada.
  
42
Penghapusan data dari file yang ada.
Penghapusan file yang sudah tidak diperlukan.
Sistem basis
data
adalah
sebuah
sistem yang
mengeliminasi
redudansi  data  dan  menjaga  integritas  data  dengan  menyimpan  data
secara terpisah dari (luar) program, dan mengandung data untuk dua atau
lebih aplikasi teknologi informasi.
Sementara
menurut
Dwiantoro,
sistem basis
data
adalah
suatu
sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan
menggunakan
komputer,
dengan
tujuan
untuk
menyimpan
atau
merekam serta
memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan,
sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan
pemakai untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.
Dalam sebuah
sistem basis
data,
secara
lengkap
akan
terdapat
komponen-komponen utama sebagai berikut:
Perangkat keras (hardware).
Sistem operasi (operating system).
Basis data (database).
Sistem 
(aplikasi/perangkat 
lunak) 
pengelola  basis 
data
(DBMS).
Pemakai (user).
Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional).
  
43
2.11.4
MySQL
MySQL
adalah
sebuah
relational
database
management system
(RDBMS)
yang
bersifat
open
source.
Dengan
konsep
RDBMS,
MySQL
tidak menyimpan data ke dalam sebuah area yang besar namun ke dalam
tabel-tabel database. MySQL
mengimplementasikan konsep client-server
yang
terdiri
dari daemon mysqld
dan
beragam
jenis
aplikasi client
dan
library. MySQL
adalah
open
souce
database server
yang
menawarkan
fitur yang
tidak
kalah
baiknya
dengan
database server
lain
seperti
SQL
Server 2000. MySQL pertama kali dikeluarkan pada tahun 1998 yang
penggunanya langsung mendapatkan tempat
istimewa
di dunia
pengembangan. MySQL juga bersifat multi-platform dan dapat digunakan
dalam UNIX, MAC OS dan Microsoft Windows.(http://mysql.com).
Menurut
artikel
“MSIT
643
Relational Database
Management
System
dan
Migrating From
Microsoft
SQL
Server
dan
Access
to
MySQL”, pada mulanya MySQL dikembangkan oleh TcX, sebuah
perusahaan di Swedia oleh Michael Widenius sebagai perancang utama.
Pada
tahun
1979,
ia
mengembangkan
sebuah Database Management
System yang pertama kali diberi
nama UNIREG.
Lalu pada tahun 1995,
terlahirlah MySQL yang dirilis ke internet. Pada 1999, diperkirakan ada
setengah
juta
server
yang
menggunakan MySQL. Awalnya MySQL
dijalankan pada sistem operasi UNIX dan Linux. Tetapi, bagi para
penggemar windows
pun sekarang sudah tersedia MySQL versi
windowsnya.  Mereka  yang  menggunakan  Linux  (RedHat,  Mandrake,
  
44
dsb),
biasanya
MySQL
sudah
terinstall
secara
default.
Bila
belum bisa
diinstall maka dengan cukup mudah dapat menginstallnya menggunakan
RPM  (RedHat  Package  Manager).
MySQL  sebagai  salah
satu  DBMS
yang paling populer memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
9
Performance yang tinggi, reliable, dan mudah untuk digunakan.
9
Open
Source,
yang
berarti
dapat
digunakan
dan
dikembangkan
oleh siapa saja.
9
Dapat  dijalankan  pada  sistem  client  / server  maupun  sebagai
embedded sistem.
9
Cross-Platform, MySQL dapat digunakan pada berbagai
macam
sistem operasi.
2.12   Framework .NET
Framework
.net
merupakan
middleware antara
aplikasi
dengan
sistem
operasi. Menurut Priyanto (2009, p10) Framework .net adalah lingkungan untuk
membangun dan menjalankan aplikasi .Net. Framework .Net disusun oleh dua
komponen utaman yaitu:
9
Dot Net Framework Class Library
9
Common Language Runtime
Pustaka class Framework .Net berisi pustaka kode yang dapat digunakan kembali,
dan dapat dibagi menjadi empat daerah yaitu:
9
Form-form   windows 
digunakan   untuk   pengembangan   antarmuka
pengguna pada platform windows
  
45
9
ASP.Net untuk pembuatan aplikasi form-form web yang berbasis user
interface dan
service
web
untuk
pengembangan
antarmuka
secara
terprogram.
9
Fungsi akses data disediakan oleh ADO.Net, XML dan SQL
9
Base  Class  Library  (pustaka class-class  dasar) yang menyediakan
service / layanan esensial untuk mengembangkan aplikasi dalam .NET.
Class-class
pada
framework
diorganisasikan
ke
dalam
kelompok-
kelompok   yang   saling   berhubungan,   tersusun   secara   hirarki   dan   disebut
namespace. Ketika
aplikasi
mengakses
class
yang
pertama
dilakukan
adalah
mengakses namespace yang berhubungan.
CLR (Common Language Runtime) adalah lingkungan eksekusi untuk .Net
yang  akan  memanggil,  mengelola  dan  menjalankan  kode/program.  CLR
menangani eksekusi kode dan semua tugas yang berhubungan dengan kompilasi,
manajemen
memori,
sekuriti,
manajemen
thread, dan
sebagainya.
Kode
yang
dijalankan dibawah CLR seperti COM (Componen Object Model) atau komponen
berbasis API (Application Programming Interface) yang berasal dari
Visual Basic
versi 6 atau sebelumnya.
  
46
Form-form Windows
Aplikasi Web
ASP.NET, Service Web
Class-class Data
ADO.NET, XML, SQL
Pustaka Class-Class Dasar
System.IO, System.Drawing, System.Threading
Pustaka Class Framework
CLR (Common Languange Runtime)
CTS, Just-in-Time Compiler, Manajemen Memori
Gambar 2.9  Framework .Net
2.12.1
Visual Basic .NET
Menurut Priyanto (2009, p12) Microsoft Visual Basic .NET adalah
sebuah alat
untuk
mengembangkan dan
membangun aplikasi
yang bergerak
di
atas
sistem .NET
Framework,
dengan
menggunakan
bahasa
BASIC.
Dengan menggunakan alat ini, para programmer dapat membangun aplikasi
Windows Forms,
Aplikasi
web
berbasis
ASP.NET,
dan
juga
aplikasi
command-line. Alat ini dapat diperoleh secara terpisah dari beberapa produk
lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual C#, atau Visual J#), atau juga
dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft Visual Studio .NET. Bahasa
Visual Basic .NET sendiri menganut paradigma bahasa pemrograman
berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi dari Microsoft
Visual
Basic
versi sebelumnya
yang diimplementasikan di atas .NET Framework.
  
47
Peluncurannya
mengundang
kontroversi,
mengingat
banyak
sekali
perubahan 
yang 
dilakukan   oleh   Microsoft,   dan   versi   baru 
ini   tidak
kompatibel dengan versi terdahulu.
Visual Basic 6
Visual Basic .NET
Kode Sumber
Visual Basic 6
Kode Sumber
Visual Basic .NET
Kompiler
Visual Basic 6
Kompiler
Visual Basic .NET
File .exe,.dll
Kode Mesin/Instruksi x86
File .exe,.dll (assembly)
MSIL(Intermediete Languange)
+ metadata
Run Time
Kompilasi JIT (Just-In-Time)
Konversi MSIL ke Kode
Mesin
Kode Mesin/Instruksi X86
Gambar 2.10  Perbandingan Kompilasi kode VB6.0 dengan VB .Net