Home Start Back Next End
  
48
pareto mengacu kepada “Hukum
80-20” : kebanyakan masalah (80)
berasal dari sedikit
penyebab (20). (Pande dan Holpp, 2005, P85)
Manfaat
diagram
pareto
adalah
cocok digunakan
pada
tingkatan
yang
bervariasi
dalam
program
perbaikan mutu
untuk menentukan langkah apa
yang harus
diambil
selanjutnya. (Miranda dan Tunggal , 2006, P71)
Diagram pareto digunakan untuk
memprioritaskan masalah
yang harus ditangani
dengan
aturan
pengelompokan
80-20. 20% dari
kecacatan
akan menyebabkan
80%
masalah. (www.wikipedia.org)
Distribusi pareto adalah salah satu jenis distribusi
dimana sifat-sifat
yang diobservasi
diurutkan
dari
yang
frekuensinya
terbesar hingga
terkecil.
Analisis
pareto
sering
kali
digunakan
untuk
menganalisis
data
yang dikumpulkan
di
lembar
pemeriksaan.
Penggambaran secara visual seperti ini dengan jelas akan menunjukan ukuran relatif
suatu
kecacatan
dan
dapat
digunakan
untuk
mengidentifikasi
kesempatan-kesempatan
untuk melakukan
perbaikan.
Masalah-masalah yang paling signifikan atau memiliki
biaya
yang 
paling 
tinggi 
akan 
segera 
tampak 
menonjol. 
Diagram 
pareto 
dapat 
juga
menunjukan
dampak
program-program
perbaikan
seiring
waktu.
(Evans
dan
Lindsay,
2007, P87-89)
Langkah-langkah membuat analsis pareto:
1.   Tentukan kelompok (kategori pareto) untuk diisi grafik ; Bila data tidak tersedia, bisa
diperoleh dari checksheet atau logsheet.
2.   Pilih interval waktu analisis ; harus lebih lama untuk memberikan kinerja yang baik.
3.   Tentukan
kejadian
keseluruhan
(biaya,
jumlah
cacat,
dan
sebagainya)
untuk
tiap
kategori.
4.   Hitung
prosentase
tiap
kategori
dengan
membagi
total
tiap
kategori
dengan
total
keseluruhan kategori lalu kali 100%.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter