Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 12 -
BAB II
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
II.1
TINJAUAN UMUM
II.1.1 
Kota sebagai Proses
Kota,
menurut
definisi
universal,
adalah
sebuah
area
urban
yang
berbeda dari desa
ataupun kampung
berdasarkan ukurannya, kepadatan
penduduk, kepentingan, atau status hukum.
Kota menurut Markus Zhan, definisi sebuah kota bergantung kepada
siapa yang melihatnya, seorang ahli ekonomi
akan mendefinisikan sebuah
kota sebagai bagian dari perdagangan kota yang berfokus pada hubungan
kegiatan
dan
potensi
kota
secara
finansial,
seorang
ahli
hukum akan
mendefinisikan kota dengan fokus pada
hubungan peraturan dan keputusan
dengan perencanaan kota serta pelaksanaannya dan seorang arsitek akan
mendefinisikan kota melihat dari pola ruang dan hubungan antar ruang yang
ada.
Ditinjau dari topologi kota, kawasan perkotaan adalah kawasan yang
mempunyai
kegiatan
utama
bukan
pertanian dan susunan fungsi kawasan
sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan
jasa pemerintahan, pelayanan social dan kegiatan ekonomi.
Ditinjau dari sisi antropologi, kota adalah (1) sebuah tempat tinggal
manusia yang dihuni secara permanen, dimana warga atau penduduknya
membentuk  sebuah  kesatuan  kehidupan  yang  besar  pengelompokkannya
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 13 -
dari pada kelompok klan atau keluarga. (2) Sebuah tempat dimana terdapat
adanya kesempatan-kesempatandan permintaan-permintaan yang
mewujudkan terciptanya system pembagian kerja, kelas, lapisan social yang
mengakui adanya perbedaan-perbedaan dalam hal fungsi, hak keistimewaan,
dan tanggung jawab sosial.
Kota
selalu mengalami
perkembangan
dari
waktu
ke
waktu.
Perkembangan  menyangkut  aspek  politik,  sosial,  budaya,  ekonomi,
teknologi dan fisik. Oleh karena kota merupakan sebuah proses, maka dalam
perkembangannya ia juga membentuk sejarah.
Banyak perancang kota (khususnya para arsitek) yang menganggap
lingkup materi teori perancangan kota sudah tercapai pada saat
memperhatikan kota sebagai produk karena mereka berfokus secara khusu
pada sesain artefak-artefak. Tetapi, lingkup perancangan kota lebih luas.
Istilah ‘perancangan’ menurut definisinya sudah berarti ‘kegiatan’ yang
tercapai
melalui proses tertentu. Setiap kegiatan membutuhkan waktu
yang
melibatkan
faktor
yang
lebih
banyak. Kenyataan tersebut dapat diamati
dengan 
baik 
melalui 
bidang  sejarah 
kota.  Mengapa 
kota 
di 
dirikan?
Mengapa
kota
berkembang?
Bagaimana cara perkembangannya?
Melalui
siapa? Dengan menggunakan apa ia bisa berkembang?
Pertanyaan tersebut melibatkan banyak faktor dan aktor. Jawabannya
hanya dapat ditemukan pada saat kita memperhatikan lingkup proses yang
berlangsung di dalam pembangunan
dan
pengelolaan
kota.
Artinya bidang
perancangan
kota
membutuhkan
sudut
pandang
yang
lebih
luas
daripada
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 14 -
arsitektur
kota
saja.
Tetapi
dalam kegiatan
tersebut
tidak
cukup
hanya
memperhatikan  latar  belakang  kota  (yaitu  sejarahnya),  melainkan
dibutuhkan pandangan terhadap kota untuk masa depan.
Pada zaman globalisasi ini, kota-kota menghadapi situasi yang belum
pernah
ada
dalam sejarahnya,
sehingga
dibutuhkan
banyak
solusi
baru.
Solusi-solusi
tersebut
paling
baik
ditemukan
melalui
bidang
ekologi
kota
karena bidang tersebut secara khusus berfokus pada masa depan dengan
memperhatikan kriteria-kriteria perkotaan yang makin lama
makin penting,
karena kota dibangun untuk kehidupan yang berlangsung didalamnya. Dan
seandainya kehidupan perkotaan makin
lama
makin banyak
yang
menjadi
pengalaman  yang  buruk,  maka  implikasinya  akan  sangat  banyak  yang
bersifat negatif.
II.1.2 
Konservasi Kota
Sangatlah
penting
menyadari
bahwa proses pembentukkan sebuah
kota
adalah proses
yang
penting.
Kota
harus
memiliki
identitasnya
yang
menunjukkan
perjalanan
perkembangannya
dalam hal
menunjukkan
integritas dan ciri khas kota tersebut. Oleh karena itu, sebuah kota
memerlukan pelestarian maupun pemeliharaan ke masa depan.
Alasan  mengapa  konservasi  terhadap  kota  diperlukan  didasarkan
pada alasan untuk menunjukkan keaslian bangsa dan menggunakan
keunggulan lingkungan dan ekonomi yang terdapat dari kota tersebut untuk
lebih mengembangkan kota tersebut. Konservasi kota sudah dilaksanakan di
banyak kota di dunia untuk tujuan yang sama, seperti
yang dilakukan oleh
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 15 -
ICOMOS (International Council on Monuments and Sites) di tahun 1965,
diikuti oleh peluncuran World Heritage Convention oleh UNESCO di tahun
1972 yang dengan kuat terus berfokus pada konservasi kota secara
internasional.
Konservasi
arsitektural kini berdiri sebagai sebuah disiplin
diantara   disiplin   ilmu   konservasi   material   bangunan   bersejarah   dan
perawatan berkelanjutan bangunan bersejarah.
Di
dalam konservasi
ada
berbagai
nilai
yang
diperjuangkan,
antara
lain : nilai dasar jati diri dalam setiap individual, nilai umur dan kelangkaan,
nilai arsitektural, nilai seni, nilai persatuan, nilai budaya, nilai ekonomi, nilai
pendidikan, nilai emosi, nilai sejarah,
nilai pemandangan (landscape), nilai
kekhaskan local sebuah kota, nilai politik, nilai public, nilai kepercayaan,
nilai
ilmiah,
penelitian,
dan
ilmu
pengetahuan,
nilai
social, nilai
simbolis,
nilai teknik, nilai townscape.
Konservasi
internasional ini sudah dilaksanakan oleh banyak
negara
di dunia, seperti Inggris, Amerika, Australia, Jerman, dan Indonesia juga
sudah ikut mengambil perannya. Kota-kota yang memiliki peran penting
sejarah dipertahankan keaslian bangunannya, sekali lagi, dengan sebuah
tujuan yaitu memberikan keaslian identitas bangsa itu sendiri.
Bentuk kegiatan dalam usaha konservasi antara lain :
1.   Preservasi – pelestarian statis/pasif, museal (Denkmalschutz)
2.   Rekonstruksi  –  upaya  untuk  mengembalikan  keadaan  sebuah  objek,
fabric,
tempat
yang telah
hilang ataupun
hancur sebagian/rusak kepada
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 16 -
keadaan semula,
sejauh bisa diketahui;
upaya tersebut ditandai dengan
penggunaan bahan/material baru ataupun lama.
3.
Restorasi –
upaya mengembalikan/memulihkan sebuah objek/tempat
kepada kondisi asli/awal, sejauh bisa diketahui, dengan
menghilangkan
penambahan
baru
atau
dengan cara merakit elemen
eksistingnya tanpa
adanya penggunaan bahan/material baru.
4.   Renovasi –
upaya mengubah sebagian atau beberapa bagian bangunan
tua (interior) agar bangunan tersebut dapat diadaptasikan untuk
mengakomodasi fungsi baru, tanpa menimbulkan perubahan yang
berarti/prinsip   bagi   kebutuhan   struktur   maupun   fasade   bangunan
tersebut.
5.   Rehabilitasi
upaya
mengembalikan
kondisi
bangunan
/artefak
/fabric/objek 
yang 
telah 
mengalami  penurunan/kerusakan/  degradasi
kepada kondisi asli hingga dapat berfungsi dengan baik.
6.   Gentrifikasi  –  prubahan  struktur  komunitas 
urban  (ditandai  dengan
adanya relokasi dan marginalisasi penduduk sebuah kawasan) sebagai
dampak langsung dari kegiatan peningkatan kualitas fisik dan social
melalui renovasi, revitalisasi,dll.
7. Revitalisasi   –  
upaya  
untuk   menghidupkan  
kembali   sebuah
distrik/kawasan kota yang telah mengalami degradasi melalui intervensi
fisik dan nir-fisik.
8.   Demolisi – penghancuran sebuah objek.
9.   ‘Careful’ Urban Renewal (Stadterneuerung) – peremajaan kota.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 17 -
10. Redevelopment
(Studtumbau)
perubahan-perubahan
yang
dilakukan
pada
sebuah
kawasan
baik
itu
melalui
alih
fungsi/penambahan
fungsi
baru ataupun melalui perubahan yang menyangkut struktur dan bentuk
kawasan secara keseluruhan.
11. Cultural 
Landscape  (Kulturlandschaft)  –  kesatuan  sebuah  bangunan
ataupun sekelompok objek dengan
lingkungannya/ konteks geografis
dalam kaitan yang kuat, tidak
lain
merupakan produk komunitas dalam
mengelola 
lingkungan 
hidupnya 
(Lebensraum) 
sebagai 
bagian 
dari
proses berbudaya.
(Sumber
:
RK-6012
Konservasi
Lingkungan Perkotaan, oleh
Dr.
Ing.
Ir.
Widjaya Martokusumo, Penerbit ITB, 2005)
Berdasarkan  rujukan  dari  Piagam  Burra  1982  (Burra  Charter)  ,
prinsip-prinsip kegiatan konservasi dapat diterangkan sebagai berikut :
a. 
Tujuan
dari
konservasi adalah untuk
mempertahankan 
(to retain)
dan
memulihkan (to recover) signifikasi cultural (cultural significance)
sebuah
tempat   dan   harus   menyertakan   jaminan   keamanan   serta
keselamatan objek, pemeliharaannya dan kelanggengannya atau
keutuhannya.
b.
Upaya konservasi dilakukan berdasarkan
sikap
menghargai
terhadap
kondisi eksisting sebuah objek dan
selayaknya menggunakan intervensi
fisik
seminimal  
mungkin.  
Intervensi  
fisik   tidak   boleh  
sampai
mengganggu keunikan, kekhasan dari objek.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 18 -
c. 
Upaya konservasi selayaknya dilakukan dengan melibatkan berbagai
disiplin keilmuan, sejauh mana dapat memberikan kontribusi dalam
penyelamatan dan kelanggengan objek/tempat. Dimungkinkan untuk
penerapan teknik maupun teknologi modern disamping teknologi yang
ada (tradisional) dalam upaya konservasi.
d. 
Upaya konservasi dari sebuah objek harus mempertimbangkan segala
aspek dari signifikansi kulturalnya, tanpa membebani lingkungan sekitar
(mengurangi eksternalitas).
e.
Kebijakan
konservasi
yang
akan diambil/dirumuskan
untuk
sebuah
tempat/lokasi harus didasari pemahaman komprehensif akan signifikasi
cultural dan kondisi fisik objek/tempat.
f.
Kebijakan konservasi juga harus menentukan kemungkinan pemanfaatan
dan pengakomodasian fungsi-fungsi tertentu.
g. 
Upaya konservasi memerlukan pemeliharaan visual setting yang tepat,
misalnya bentuk, skala, warna, tekstur, bahan/material. Penambahan
struktur infill dan bahan baru tidak boleh sampai merusak visual setting,
atau bahkan menganggu lingkungan sekitarnya.
h.   Bangunan  atau  objek  yang  dilestarikan  sebaiknya  tetap  berada  pada
lokasi
asli/semula.    Pemindahan    sebagian    atau    seluruh    bagian
dimungkinkan jika didukung oleh alasan yang kuat.
i.
Pemindahan  dan  penghilangan  bagian  tertentu  dari  bangunan/objek,
yang justru memiliki peran dalam menentukan signifikansi kultural tidak
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 19 -
diperkenankan, kecuali
hal
tersebut merupakan satu-satunya cara untuk
menyelamatkan objek tersebut.
(Sumber : RK-6012 Konservasi Lingkungan Perkotaan, oleh Dr. Ing. Ir.
Widjaya Martokusumo, Penerbit ITB, 2005)
II.1.3 
Hotel dan Klasifikasi Hotel
Menurut
Webster’s
New
American
Dictionary
: Hotel
is
an
establishment that provides lodging and meals for pay.
Menurut Michael
L.
Kasavana,
PhD.
/
Richard
M.
Brooks,
CHA.,
Managing Front Office Operations, Third Edition, The Educational Institute
of The American Hotel & Motel Association, 1991, Page 6 ; A hotel or inn
may be defined as an establishment whose primary business is providing
lodging facilities for the general public ; which furnishes one or more of the
following services : food and beverage service, room attendant service,
uniformed service, laundering of linens and use of furniture and fixtures.
Hotel can have anywhere from 50 to 2000 rooms sometimes more. Inns
usually have 5 to 50 rooms and the level of service is more personal.
Menurut SK. Menhub.RI.No.PM 10 / PW.391 / Phb-77 tanggal 22
Desember 1977 pada bab 1 pasal 7 ayat a ; Hotel adalah suatu bentuk
akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang
untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum.
Menurut SK. Menparpostel No. KM 37 / PW340 / MPPT-86 ; Hotel
adalah suatu
jenis akomodasi
yang
mempergunakan sebagian atau seluruh
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 20 -
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta
lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.
(Sumber : Hotel Courtesy, The Secret of 5 Star Hotel Courtesy, oleh : Drs.
A. Bambang Sujatno, CHA, Penerbit Andi, hal : 28)
Pengertian tersebut di atas dapat berubah dan berkembang sesuai
dengan perkembangan kebutuhan
dan harapan
tamu.
Walaupun demikian,
secara garis besar, sebuah hotel tetap memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Produknya   
bernuansa   
kebersihan,   
kamar   
yang   
nyaman,
makanan/minuman yang enak. Kualitas kamar, makanan/minuman, nilai
pelayanan,
harga,
lokasi,
dan
fasilitas lainnya sangat tergantung
interpretasi para tamu secara individu.
2.   Hampir semua hotel adalah padat karya.
3.   Memiliki bangunan dan tanah
yang
memerlukan perawatan fisik secara
terus menerus dan berkesinambungan.
4.   Faktor courtesy dan pelayanan memegang peran yang sangat penting.
5.   Bertanggung
jawab
terhadap
para
tamu, baik
yang
menginap
maupun
yang hanya untuk menikmati fasilitas tertentu.
(Sumber : Hotel Courtesy, The Secret of 5 Star Hotel Courtesy, oleh : Drs.
A. Bambang Sujatno, CHA, Penerbit Andi, hal : 28&29)
Hotel seperti suatu dunia kecil, dunia mini
dengan segala ciri
yang
mirip dengan dunia yang sebenarnya. Di hotel para tamu dapat tidur, makan
dan minum, mengurus pencucian pakaiannya, berkreasi, berpesta, menerima
tamu, bertamu, mengadakan pertemuan, berbelanja, berolahraga, memesan
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 21 -
tiket untuk perjalanan, dan sebagainya, tanpa harus meninggalkan hotelnya.
Hampir semua fasilitas untuk kebutuhan sehari-hari tamu
pada dasarnya
dapat  disediakan  oleh  hotel  tersebut.  Dengan  sendirinya  agar  pelayanan
yang diberikan oleh hotel itu dapat memuaskan setiap tamu maka diperlukan
pengelolaan yang profesional.
(Sumber : Hotel Courtesy, The Secret of 5 Star Hotel Courtesy, oleh : Drs.
A. Bambang Sujatno, CHA, Penerbit Andi, hal : 29)
Meskipun kegiatan utama yang diwadahi sama, beberapa hotel
memiliki keunikan rancangan yang berbeda-beda, baik dari sisi kelengkapan
ruang, kelengkapan layanan, penampilan bangunan, maupun suasana dalam
bangunan yang dirancang. Hal ini secara spesifik ditimbulkan dari
analisis
pengguna-pengguna spesifik ataupun aktivitas-aktivitas spesifik yang
diwadahi
dalam setiap
hotel.
Proses
perencanaan
sebuah
hotel
perlu
memperhatikan 
berbagai 
komponen 
terkait, 
yang 
berbeda-beda 
sesuai
dengan jenis hotel yang direncanakan. Oleh karena itu, pemahaman pada
beberapa klasifikasi hotel perlu dilakukan, yang dapat ditinjau dari berbagai
sudut pandang, yaitu : ditinjau dari tujuan kedatangan tamu, lama tamu
menginap, jumlah kamar dan lokasi.
Jenis hotel menurut tujuan kedatangan tamu, yaitu :
1.   Business Hotel, merupakan hotel yang dirancang untuk mengakomodasi
tamu yang bertujuan bisnis.
2.   Pleasure 
Hotel, 
merupakan 
hotel 
yang 
sebagian 
besar 
fasilitasnya
ditujukan untuk memfasilitasi tamu yang bertujuan berekreasi.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 22 -
3.   Country  Hotel,  merupakan  hotel  khusus  bagi  tamu  antarnegara  yang
memerlukan faktor keamanan.
4.   Sport Hotel, merupakan hotel yang fasilitasnya ditujukan terutama untuk
melayani tamu yang bertujuan untuk berolahraga.
(Sumber : Hotel Courtesy, The Secret of 5 Star Hotel Courtesy, oleh : Drs.
A. Bambang Sujatno, CHA, Penerbit Andi, hal : 52)
Jenis hotel menurut lamanya tamu menginap, yaitu :
1.   Transit hotel, merupakan hotel dengan waktu menginap yang tidak lama
(harian).
2.   Semiresidential hotel, merupakan hotel dengan rata-rata waktu menginap
konsumen cukup lama (mingguan).
3.   Residential hotel, merupakan hotel dengan waktu kunjungan tamu yang
tergolong lama (bulanan).
(Sumber : Hotel Courtesy, The Secret of 5 Star Hotel Courtesy, oleh : Drs.
A. Bambang Sujatno, CHA, Penerbit Andi, hal : 58)
Jenis hotel berdasarkan jumlah kamarnya, yaitu :
1.   Small hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar kecil (maksimal 25 kamar)
2.   Medium
hotel,
yaitu
hotel dengan
jumlah
kamar
yang sedang
(sekitar
29-299 kamar)
3.   Large hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar yang besar (minimum 300
kamar)
(Sumber : Hotel Courtesy, The Secret of 5 Star Hotel Courtesy, oleh : Drs.
A. Bambang Sujatno, CHA, Penerbit Andi, hal : 59)
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 23 -
Jenis hotel menurut lokasinya, yaitu :
1.   City  hotel,  adalah  hotel  yang  terletak  di  pusat  kota  dan  biasanya
menampung tamu yang bertujuan bisnis atau dinas.
2.   Down   Town   Hotel,   adalah   hotel   yang   berlokasi   di   dekat   pusat
perdagangan dan perbelanjaan.
3.   Suburban Hotel/Motel, adalah hotel yang berlokasi di pinggir kota.
4.   Resort Hotel, adalah hotel yang dibangun di tempat-tempat wisata.
(Sumber : Hotel Courtesy, The Secret of 5 Star Hotel Courtesy, oleh : Drs.
A. Bambang Sujatno, CHA, Penerbit Andi, hal : 60)
II.1.4 
Eko-Arsitektur
Pergeseran paradigma perencanaan dan perancangan lingkungan
binaan
dari
faham anthroposentris
menuju
kepada
isu
keberlanjutan
membawa dampak besar terhadap pemanfaatan lahan-lahan perkotaan.
Dimensi  ekologis  saat  ini  sudah  menjadi  sebuah  pertimbangan  penting
dalam strategi
pengembangan
kota. Kepedulian
terhadap
lingkungan
diwujudkan melalui pemahaman terhadap kemampuan daya dukung lahan,
mengharuskan adanya keseimbangan antara lingkungan alamiah dengan
intervensi fisik dan pembangunan. Isu pemanfaatan lahan, intensitas
pemanfaatan
lahan, perencanaan
tata
guna lahan, system tautan/transportasi
perlu merujuk kepada keseimbangan lingkungan.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 24 -
Ekologi adalah ilmu mengenai pertukaran zat di dalam suatu system
yang bersifat
tertutup dengan
memperhatikan hubungan timbal balik antara
mahluk hidup dan alam sekitarnya.
Ekologi kota
adalah
hubungan
timbal balik antara kota sebagai
artefak manusia dan lingkungannya yang bersifat alam.
Dalam ekologi
perkotaan
keseimbangan
antar
unsur
sumber
daya
bumi  dengan  kebutuhan  untuk  menjadi  lingkungan  binaan  oleh  manusia
harus dipelihara. Unsur sumber daya bumi yang dimaksud adalah :
1.   Udara : iklim, suhu, angin.
2.   Air : air, kelembapan.
3.   Api : matahari, unsur panas bumi.
4.   Bumi : unsur tanah/ kulit bumi, habitat flora dan fauna.
Dalam  perancangan  yang  bersifat  ekologi,  berlaku  prinsip  yang
dianut untuk perancangan arsitektur dan perkotaan secara umum, yaitu :
1.   Hemat energy
2.   Penyesuaian terhadap iklim
3.   Penggunaan sumber daya baru seminimalnya
4.   Menghargai lahan (site) dengan segala potensinya
5.   Pemakai terjamin kenyamanan, keamanan dan keselamatan
6.   Pendekatan butir 1-6 bersifat holistik
Antara
Ekologi dan
Arsitektur
dan antara evolusi
dan
perancangan
(desain) terdapat hubungan yang sangat erat. Berdasarkan hubungan yang
konseptual ini
maka timbul prinsip perancangan secara pre skriptis dengan
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 25 -
dasar-dasar
teori bentuk
secara deskriptif
dalam alam ini. Arsitektur dapat
digambarkan
sebagai
bentuk
dari
strategi adaptasi manusia dengan alam,
gambaran
tersebut
bersifat satu kesatuan yang menyeluruh, keseimbangan
yang dinamis dan penyempurnaan hal-hal yang relatif dan tidak jelas.
Arsitektur  yang  dilakukan  manusia  tersebut  membentuk  artefak  sebagai
hasil penyesuaian diri manusia dengan alam. Sedikit demi sedikit artefak itu
mengalami proses dan berkembang
membantuk kota lalu perkotaan. Semua
proses itu saling kait mengait sehingga jika ingin membahas kepedulian
terhadap 
lingkungan,  maka 
harus  dimulai  dari  menjaga  keseimbangan
ekologi perkotaannya.
Hubungan antara ekologi dan arsitektur
jelas
terlihat
pada
arti
asli
(secara linguistik) dari ekologi, yaitu ‘oikos’, kata asli dari
ekologi
dalam
bahasa Greek yang berarti rumah dan rumah tangga (house dan household).
Apabila ekologi diartikan sebagai sains dan organisme beserta tempat
hidupnya  (habitatnya),  maka  arsitektur  dapat  dipandang  sebagai  art  dan
sains dari organisme manusia dalam merealisir habitasinya pada lingkungan
alam natural.
Salah satu aspek penting dalam disain arsitektur yang semakin hari
semakin
dirasakan
penting
adalah
penataan energi
dalam
bangunan.
Krisis
sumber energi tak terbaharui mendorong arsitek untuk semakin peduli akan
energi
dengan
cara beralih
ke
sumber
energi
terbaharui
dalam merancang
bangunan yang hemat energi. Konsep penekanan desain ekologi arsitektur
didasari dengan maraknya issue global warming. Diharapkan dengan konsep
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 26 -
perancangan yang berdasar pada keseimbangan alam ini, dapat mengurangi
pemanasan global sehingga suhu bumi tetap terjaga.
Arsitektur yang ekologis akan tercipta apabila dalam proses
berarsitektur
menggunakan pendekatan desain
yang
ekologis (alam sebagai
basis  desain).  Proses  pendekatan  desain  arsitektur  yang  menggabungkan
alam
dengan
teknologi,
menggunakan
alam sebagai
basis
design,
strategi
konservasi, perbaikan lingkungan, dan bisa diterapkan pada semua tingkatan
dan  skala  untuk  menghasilkan  suatu  bentuk  bangunan,  lansekap,
permukiman  dan  kota  yang  revolusioner  dengan  menerapkan  teknologi
dalam perancangannya.
Perwujudan
dari
desain
ekologi
arsitektur
adalah
bangunan
yang
berwawasan
lingkungan
yang
sering disebut
dengan green
building. Hal ini erat kaitannya dengan konsep arsitektur hijau yang
merupakan bagian dari arsitektur berkelanjutan (sustainable architecture).
Pada pendekatan ekologi, ada berbagai macam sudut pandang dan
penekanan, tetapi semua mempunyai arah dan tujuan yang sama, yaitu
konsep perancangan dengan  :
Mengupayakan   
terpeliharanya   
sumber   
daya   
alam,   
membantu
mengurangi  
dampak 
yang lebih parah dari pemanasan global, melalui
pemahaman prilaku alam.
Mengelola tanah,   air  dan  udara   untuk 
menjamin     keberlangsungan
siklus-siklus       ekosistem     didalamnya,     melalui  
sikap  transenden
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 27 -
terhadap
alam
tanpa
melupakan
bahwa
manusia
adalan
imanen
dengan alam.
Pemikiran dan keputusan dilakukan secara holistik,  dan kontekstual
Perancangan
dilakukan secara teknis dan ilmiah.
Menciptakan   kenyamanan   bagi   penghuni 
secara   fisik, 
sosial   dan
ekonomi   
melalui sistim-sistim dalam bangunan yang selaras dengan
alam, dan lingkungan sekitarnya.
Penggunaan  sistim-sistim       bangunan         yang       hemat       energi,
diutamakan      penggunaan
sistim-sistim      pasif   (alamiah),      selaras
dengan
iklim    setempat,    daur    ulang    dan
menggunakan potensi
setempat.
Penggunaan   
material   
yang   
ekologis,   
sesuai   
iklim    setempat,
menggunakan energi yang hemat mulai pengambilan dari alam  sampai
pada penggunaan pada bangunan dan kemungkinan daur ulang.
Meminimalkan
dampak
negatif
pada alam,
baik
dampak
dari  
limbah
maupun kegiatan.
Meningkatkan  
penyerapan  
gas  
buang  
dengan  
memperluas  
dan
melestarikan vegetasi dan habitat mahluk hidup
Menggunakan teknologi yang mempertimbangkan nilai-nilai ekologi.
Menuju pada suatu perancangan bangunan yang berkelanjutan.
Dari 
pemikiran 
pendekatan 
diatas 
akan 
muncul 
pertimbangan-
pertimbangan yang sangat kompleks dan saling berhubungan secara timbal
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 28 -
balik.
Oleh
karena
itu
dalam
pendekatan
ekologis
memerlukan
pemecahan
secara interdisipliner, yaitu  keterlibatan berbagai macam disiplin ilmu untuk
mendapatkan hasil perancangan yang optimal bagi manusia dan alam.
Salah satu langkah konkretnya, misalnya
dengan
membuat
banyak
bukaan pada bangunan. Bisa dengan memasang jendela dan pintu berukuran
besar, menggunakan atap atau
genteng yang tembus cahaya, dan
ventilasi.
Contoh lain yaitu
:
menggunakan shower di kamar
mandi. Selain
itu, bisa
juga dibuat bak penampungan air hujan di mana airnya bisa digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari. Adanya ruang terbuka hijau. Sebuah rumah atau
bangunan haruslah mempunyai lahan terbuka hijau yang ditumbuhi aneka
tumbuhan sebagai penyuplai oksigen. Tumbuhan juga bisa berfungsi sebagai
penyerap air, membuat udara menjadi lebih sejuk, dan membuat rumah
menjadi  indah  dipandang.  Yang  tak  kalah  penting  adalah  pengelolaan
limbah rumah tangga. Limbah bangunan dan rumah tangga merupakan salah
satu
penyumbang
terbesar
pencemaran tanah
dan
air.
Karena
itu
perlu
direncanakan proses konstruksi dan operasional bangunan dengan sangat
hati-hati agar limbahnya bisa ditangani dengan proses yang ramah
lingkungan. Ini bisa dilakukan dengan
merancang sistem pembuangan yang
terencana. Membiasakan diri untuk
tidak
terlalu
banyak
menghasilkan
sampah plastik, deterjen, dan menyediakan tempat sampah dengan jumlah
memadai 
di 
lingkungan 
rumah. 
Dan 
sebaiknya, 
pembuangan  sampah
organik dan non organik pun dilakukan terpisah dan khusus, tidak asal
dibuang ke saluran pembuangan.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 29 -
II.1.5 
Arcade
Menurut kamus Oxford, kata ‘arcade’ berarti : kb. 1 gang beratap. 2
gedung yang mempunyai gang yang beratap biasanya ditempati toko-toko.
Dan arti kata ‘heritage’adalah : kb. warisan, pusaka.
Arcade menjadi fasilitas perbelanjaan. Umumnya arcade
menggunakan
system udara
alami
dan
ruang
terbuka
yang
diberi
atap.
Pengunjung dibiarkan berjalan
bebas dan
toko-toko berjajar
di
kanan
kiri
gang. Contoh arcade antara lain : Regent Arcade di Cheltenham dan Grand
Arcade di pusat kota Cambridge, di St.Andrew’s. *penjelasan lebih lanjut di
Studi Kasus.
II.2
TINJAUAN KHUSUS
II.2.1 
Kawasan Inti Kota Tua dan Peraturannya
Kota tua yang berada di Jakarta, ibukota Republik Indonesia, telah
memegang
peran
penting
di dalam proses
sejarah
Indonesia.
Berkembang
dari sebuah kota bernama Batavia, kemudian berubah menjadi Jakarta, kota
ini   menyimpan   banyak   sejarah   yang   menceritakan   identitas   bangsa
Indonesia. Kawasan Kota Tua juga merupakan bukti sejarah bagaimana kota
Jakarta  terbentuk,  mulai  dari  pembentukan  awalnya  (Kawasan  Inti  Kota
Tua), pembentukkan jalan-jalannya yang membagi daerah-daerah di kota
(bentuk grid) dan kanal-kanalnya yang dibuat sebagai benteng pertahanan
kota di sekeliling
pusat
pemerintahan pada
masa
itu.
Semua
karakteristik
khusus yang terdapat pada Kawasan Kota Tua tentu saja membuat kawasan
ini  menjadi  kawasan  yang  berbeda  dibanding  kawasan  lain  di  Jakarta,
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 30 -
sehingga kawasan ini dibuat peraturan khusus untuk mengatur dan menjaga
isi dari Kawasan Kota Tua, khususnya sejarah dan identitasnya.
Untuk merancang sebuah city hotel di Kawasan Inti Kota Tua ini,
diperlukan pengetahuan tentang informasi
dan
batas-batas
serta
peraturan
yang berlaku dari pemerintah. Kawasan ini memiliki peraturan-peraturan
yang
membatasi
proses
perencanaan dan
perancangan
selanjutnya,
oleh
karena itu, perlu diketahui
lebih
lanjut batas-batas Kawasan Kota
Tua, dan
peraturan-peraturan yang terkait pada perancangannya di masa depan,
khususnya adanya peraturan mengenai Revitalisasi yang diatur oleh Undang
Undang.
Menurut ketentuan dari
Dinas Tata Kota UPT Fatahillah, batas kota
tua dibagi menjadi 5 zona, antara lain :
1.
Zona 1
: Sunda Kelapa
2.
Zona 2
: Fatahillah (Zona Inti Kota Tua)
3.
Zona 3
: Pecinan
4.
Zona 4
: Pekojan
5.
Zona 5
: Kawasan Peremajaan
Berikut ini adalah pembagian rinci mengenai Kawasan Kota Tua
secara menyeluruh.
WALIKOTAMADYA
KECAMATAN
KELURAHAN
%
Jakarta Utara
Penjaringan
Penjaringan
26,24%
Pademangan
Ancol
20,73%
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 31 -
Jakarta Barat
Tambora
Roa Malaka
100,00%
Pekojan
86,93%
Tambora
100,00%
Jembatan 5
76,44%
Taman Sari
Pinangsia
71,70%
Glodok
100,00%
Keagungan
61,21%
Tabel. 1 Pembagian Zona Kawasan Kota Tua
Data ini memiliki prioritas revitalisasi yaitu pada Zona 2.
(Sumber : UPT Kota Tua, Museum Fatahillah, bulan Februari 2010)
Kota  selalu  mengalami  proses  transformasi  dan  perubahan  yang
pesat
akibat
globalisasi
dan pasar bebas
yang
memberi
tekanan
langsung
pada kota, dan dampak desentralisasi dan otonomi daerah yang menuntut
pemerintah
kota
meningkatkan
ekonomi
dan pendapatan warganya.
Kecenderungan ini menyebabkan meningkatnya nilai properti di Kota Tua
disertai 
dengan 
pembangunan 
yang 
seringkali 
dipaksakan. 
Kerusakan
bentuk ruang kota dan pudarnya tradisi sosial budaya ini di kawasan Kota
Tua
sebagai dampak
modernisasi
pembangunan dan perusakan diri sendiri
akibat kurangnya perawatan dan pengelolaan. Di tambah lagi adanya
penurunan  produktivitas  ekonomi  dan  sosial  budaya  di  kota  tua  yang
strategis  dan  bersejarah  ini  yang  berdampak  pada  kerusakan  pelayanan
sarana 
dan 
prasarana, 
penurunan 
kualitas 
lingkungan 
dan 
meluasnya
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 32 -
kantong-kantong  kumuh.  Untuk  menjaga  kelestarian  budaya  dan
kesejarahan Kota Tua, diperlukan tindakan-tindakan konservatif. Beberapa
tindakan yang paling diperlukan akan dibahas di bawah ini.
        Revitalisasi
Revitalisasi adalah:
1.   Rangkaian 
upaya 
menghidupkan 
kembali 
vitalitas 
kawasan,
menata kawasan yang tidak teratur, dan meningkatkan fungsi
kawasan
yang  
memiliki   nilai   strategis   dan   potensi   agar
mendapatkan nilai tambah yang optimal secara ekonomis, social
dan budaya.
2.   Penataan 
dan 
Revitalisasi 
Kawasan 
tidak 
hanya 
mencakup
masalah konservasi kawasan kota lama (Urban Heritage) tetapi
lebih
sebagai
upaya
mengembalikan
kawasan-kawasan strategis
di perkotaan yang mengalami penurunan produktifitas.
3. 
Revitalisasi Kawasan Perkotaan adalah upaya untuk mencegah
hilangnya
aset-aset
kota
yang menandai
rangkaian
riwayat
panjang perjalanan kota beserta masyarakat di dalamnya.
(Sumber
:
Permasalahan
Pelestarian
dalam
Pembangunan
Perkotaan, oleh : R. Djauhari SUmintardja, Ark, Ph.D)
Berdasarkan kajian sejarah, sebagian besar dari kawasan Sunda
Kelapa
dan
Zona
2
Kawasan Cagar
Budaya Kota
Tua
adalah cikal bakal
Kota
Tua,
yaitu
kota
yang
pada
masa
kolonial
berada
di
dalam dinding
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 33 -
benteng, yang ditinggali sebagian besar oleh Bangsa Belanda. Kawasan ini
dahulu dibatasi oleh sungai Ciliwung di sebelah timur, kanal Stadt Buiten
Gracht sebelah barat (kini sungai Krukut), kanal Stadt Buiten Gracht (kini
Jalan Jembatan Batu dan Jalan Asemka) di sebelah selatan, dan laut di utara
(termasuk pelabuhan Sunda Kelapa).
Di luar kawasan ini terdapat
pemukiman-pemukiman
lain
yang
bersama-sama
di
kota di dalam
benteng
merupakan
Kawasan
Cagar
Budaya
Kota
Tua
seperti
apa
yang
tercakup
pada Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 34
tahun 2005. Kawasan Cagar
Budaya
ini adalah kawasan seluas sekitar 846
Ha yang terletak di Kotamadya Jakarta Utara dan Kotamadya Jakarta Barat.
Peta.1 Peta Seluruh Jakarta
Peta.2. Peta Kota Tua
(Sumber : Guidelines Kota Tua, Bab1.Tinjauan Umum, Bag 1.4 Kawasan
Cagar Budaya KotaTua, Hal.2)
Kesimpulannya, Kawasan Inti Kota
Tua adalah
Zona II, Fatahillah,
yang 
menjadi 
sasaran 
program 
Revitalisasi  Perkotaan. 
Sebaiknya 
kita
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 34 -
mengenal 
lebih  detail 
tentang  program 
Revitalisasi  Perkotaan  tersebut.
Sebelumnya sudah dijelaskan definisi Revitalisasi Perkotaan.
Kebijakan program penataan dan revitalisasi kawasan
yang berlaku
saat ini, antara lain :
1. Diarahkan 
pada 
kawasan-kawasan 
yang 
menurun 
produktivitas
ekonominya.
2. 
Untuk meningkatkan aksesibilitas, keterkaitan, serta fasilitas kawasan
dalam rangka mengintegrasikan kawasan dengan system kota.
3.   Menggerakkan investasi pada kawasan revitalisasi melalui kerjasama P-
S-M.
4. Mengembangkan 
kapasitas 
institusi 
serta 
tumbuhnya 
kesadaran
pemerintah,
komunitas
local, dan perangkat
hukum dalam rangka
tata
kepemerintahan yang baik.
Strategi
program
penataan
dan
revitalisasi
kawasan
yang
dilaksanakan, antara lain :
1.   Mendorong pertumbuhan ekonomi
local
untuk
menggerakkan investasi
dan meningkatkan kesadaran public melalui pemberian stimulant.
2.
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana serta mengembangkan
aksesibilitas kawasan dalam rangka mewujudkan integrasi kawasan.
3.   Mendorong  dan  memberdayakan  institusi  pemerintah  kabupaten/kota
agar lebih mampu merencanakan dan mengelola kawasan.
4.
Menggerakkan terjadinya investasi dan pengelolaan kawasan melalui
kawasan pemerintah, swasta dan masyarakat.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 35 -
Konsep
pelaksanaan
program penataan
dan
revitalisasi
kawasan
dimulai
dari
proses
mengidentifikasi kawasan.
Proses
pengidentifikasian
kawasan adalah kegiatan awal dalam pemilihan lokasi kawasan berdasarkan
criteria dan variable sebagai berikut:
Kriteria kawasan :
Kawasan  kota  lama  yang  mengalami  penurunan  vitalitas  dan
mendukung pertumbuhan ekonomi
Kawasan  perdagangan 
yang  menurun 
vitalitasnya  dan 
masih
berpotensi untuk dikembangkan
Kawasan
potensial
atau
strategis
perkotaan
yang
mampu
menciptakan kegiatan nasional
Kawasan yang tidak teratur/kacau
Variabel pemilihan kawasan, yaitu :
Variabel  vitalitas  ekonomi  seperti  adanya  variasi  unit  usaha,
PKL, pasar, kerajinan dan penciptaan lapangan kerja lainnya
Variable
vitalitas
non-ekonomi
seperti
integrasi
dengan
system
kota, kondisi
sarana dan prasarana, kepemilikan
lahan, kualitas
lingkungan,
bentuk
dan
tipologi kawasan,
tradisi
social
budaya
serta perhatian pemerintah/masyarakat terhadap kawasan tersebut
Kegiatan  Revitalisasi  yang  secara
garis  besar  sudah  di  terangkan
sebelumnya berlaku
juga kepada
bangunan-bangunan cagar
budaya
yang,
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 36 -
apabila, bangunan cagar budaya tersebut memerlukan perawatan karena
usianya yang sudah sangat tua maka bangunan cagar budaya tersebut perlu
di pugar demi kelestariannya.
Adapun bagian dari program perawatan bangunan cagar budaya yang
berada di kawasan Kota Tua, yaitu Pemugaran. Menurut Peraturan
Pemerintah RI Nomor 10 tahun 1993, penjelasan bab IV pasal 27 ayat 2,
Pemugaran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk
mengembalikan keaslian bentuk cagar budaya dan memperkuat struktur bila
diperlukan, 
yang 
dapat 
dipertanggung 
jawabkan 
dari 
seri 
arkeologis,
historis, dan teknis dalam upaya pelestarian benda cagar budaya. Pemugaran
meliputi kegiatan restorasi, rekonstruksi, rehabilitasi, dan konsolidasi.
Diantara
bangunan-bangunan
yang boleh
diperbaiki
atau
dipugar
tersebut, perlu diperhatikan juga bangunan yang sengaja di lestarikan oleh
pemerintah
sebagai
Bangunan
Cagar Budaya,
yakni
bangunan-bangunan
yang tidak boleh diganggu gugat sama sekali dan harus tetap dijaga
keberadaannya. Berikut ini pembahasa mengenai Bangunan-bangunan Cagar
Budaya di Kawasan Kota Tua Jakarta.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 37 -
m
Gambar Peta. 3 Penggolongan Lingkungan
Cagar Budaya Kota Tua
Kawasan Kota
di
bagi
menjadi 3
lingkungan
golongan
Bangunan
Cagar Budaya.  Yang masing-masing memiliki peruntukkannya sendiri, dan
tipe pemugarannya sendiri.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 38 -
Gambar Peta. 4  Lingkungan Cagar Budaya Golongan I
Tabel 2.  Daftar Bangunan Cagar Budaya di Lingkungan Gol.I
dilampirkan di Daftar Lampiran.
Bangunan Cagar Budaya yang diberi nomor sesuai dengan gambar di
atas adalah bangunan yang sudah terdaftar pada UPT Tata Kota Tua.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 39 -
Gambar Peta. 5 Lingkungan Cagar Budaya Golongan II
Tabel  3.
Daftar  Bangunan  Cagar  Budaya  di  Lingkungan  Gol.II
dicantumkan di Daftar Lampiran.
Bangunan Cagar Budaya yang diberi nomor sesuai dengan gambar di
atas adalah bangunan yang sudah terdaftar pada UPT Tata Kota Tua.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 40 -
Gambar Peta. 6 Lingkungan Cagar Budaya Golongan III
Tabel
4.
Daftar
Bangunan
Cagar
Budaya
di
Lingkungan
Gol.III
dicantumkan di Daftar Lampiran.
Dalam pemugaran ini, bangunan digolongkan ke 3 golongan. Yaitu :
BCB Gol.A, BCB Gol.B dan BCB Gol.C. (BCB= Bangunan Cagar Budaya).
Sesuai  dengan  pasal  19,  ketentuan  pemugaran  untuk 
Bangunan
Cagar Budaya gol.A, yaitu :
Bangunan dilarang dibongkar atau diubah;
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 41 -
Apabila
kondisi
fisik
bangunan
buruk, roboh, terbakar atau
tidak
layak
tegak, dapat dilakukan pembongkaran untuk dibangun kembali sama
seperti semula sesuai dengan aslinya;
Pemeliharaan dan perawatan bangunan
harus
menggunakan bahan
yang
sama/sejenis  atau  memiliki 
karakter
yang 
sama, 
dengan
mempertahankan detail ornamen bangunan yang telah ada;
Dalam
upaya
revitalisasi dimungkinkan adanya
penyesuaian/perubahan
fungsi sesuai rencana kota yang berlaku tanpa mengubah bentuk
bangunan aslinya;
Di  dalam  persil  atau 
lahan  bangunan  cagar  dimungkinkan  adanya
bangunan tambahan yang menjadi suatu kesatuan yang utuh dengan
bangunan utama.
Sesuai  dengan  pasal  20,  ketentuan  pemugaran  untuk 
Bangunan
Cagar Budaya golongan B, yaitu :
Bangunan dilarang dibongkar dengan sengaja, dan apabila kondisi
fisik
bangunan buruk, roboh, terbakar atau tidak layak tegak dapat dilakukan
pembongkaran untuk dibangun kembali sama
seperti semua sesuai
dengan aslinya;
Pemeliharaan dan perawatan bangunan harus dilakukan tanpa mengubah
pola tampak depan, atap dan warna, serta dengan mempertahankan detail
dan ornamen bangunan yang penting;
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 42 -
Dalam  
upaya   rehabilitasi   dan   revitalisasi   dimungkinkan   adanya
perubahan
tata
ruang
dalam asalkan
tidak
mengubah
struktur
utama
bangunan;
Di dalam persil atau lahan bangunan cagar budaya dimungkinkan adanya
bangunan tambahan yang menjadi suatu kesatuan yang utuh dengan
adanya bangunan utama.
Sesuai  dengan  pasal  21,  ketentuan  pemugaran  untuk 
Bangunan
Cagar Budaya golongan C, yaitu :
Perubahan  bangunan  dapat  dilakukan  dengan  tetap  mempertahankan
pola tampak muka arsitektur utama dan bentuk atap bangunan;
Detail  ornamen  dan  bahan  bangunan  disesuaikan  dengan  arsitektur
bangunan sekitarnya dalam keserasian lingkungan;
Penambahan
bangunan
di
dalam
perpetakkan
atau
persil
hanya
dapat
dilakukan di belakang bangunan cagar budaya yang harus sesuai dengan
arsitektur bangunan cagar budaya dalam keserasian lingkungan;
Fungsi bangunan dapat diubah sesuai dengan rencana kota.
Dengan adanya peraturan-peraturan yang sudah disebutkan di atas,
perancangan di kawasan inti kota tua ini sudah mendapatkan batasan yang
jelas mengenai bangunan mana yang boleh dipugar, mana yang boleh
digusur,  mana  yang  merupakan  bangunan  cagar  budaya  dan  mana  yang
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 43 -
bukan. Sehingga pemilihan lokasi tapak yang memungkinkan juga menjadi
lebih pasti.
Renewal
Banyaknya kantung kumuh yang tumbuh di kawasan inti kota tua
membuat citra Kota
Tua
menjadi jatuh, bangunan-bangunan tua
yang
tidak
terawat, hampir runtuh, tidak memiliki pintu yang dapat dikunci, dijadikan
sarana
pemukiman
kumuh
bagi
para
pengemis di kawasan
tersebut.
Ada
pula  bangunan-bangunan  baru  yang  menempati  kawasan  kota  tua  yang
pembangunannya tidak memperhatikan lingkungan sekitar. Contoh :
Bangunan
modern
Bangunan
tua
Foto.1 Suasana Kota Tua Jl. Malaka Utara Maret 2010
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Hal
ini
membuat kawasan tampak berantakkan dan tidak beraturan,
sehingga kesan Kota Tua pun hilang. Pada perancangan City Hotel ini, fakta
yang sudah terjadi di lapangan menunjukkan perlunya tindakan ‘renewal’
yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku terhadap kawasan Kota
Tua.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 44 -
Alasan-alasan yang mendasari diperlukannya ‘renewal’ di kawasan
kota tua antara lain :
1.   Keberadaan bangunan tua yang tidak terawat, hampir runtuh.
2.   Banyak komunitas kumuh.
3.   Suasana Kota Tua yang hilang karena keberadaan bangunan baru
yang kontras dengan rasa ‘tua’ di kawasan tersebut.
II.2.2 
Pengertian City Hotel
City Hotel adalah hotel yang terletak di pusat kota dan biasanya
menampung tamu yang bertujuan bisnis atau dinas.
Letak
hotel
ini
tidak selalu
berada di
pusat
kota,
tetapi
dapat
pula
menyebar di seluruh bagian kota. Oleh karena konsumen sasarannya adalah
tamu pebisnis
atau
urusan
dinas,
lokasi
yang
dipilih
sebaiknya
mendekati
kantor-kantor atau area bisnis yang terdapat di kota tersebut. Jika dilihat dari
tuntutan tamu yang datang biasanya akan berperilaku efisien. Demikian juga
halnya dengan tamu yang bertujuan untuk urusan dinas. Namun, seperti juga
business
hotel,
fasilitas-fasilitas
rekreasi
standar
(kolam
renang,
restoran,
dll) sebaiknya tetap disediakan.
Oleh karena letaknya di daerah perkotaan, city hotel juga sering
menjadi sasaran tamu yang bertujuan berwisata pada kota-kota dengan daya
tarik wisata, seperti Yogyakarta,
Denpasar, dan lain-lain. Untuk hotel-hotel
seperti
ini, kelengkapan
fasilitas kadang-kadang bukan pertimbangan utama
daya
tarik kunjungan,
melainkan jarak
hotel dengan pusat-pusat kota,
atau
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 45 -
objek kunjungan wisata di kota tersebut. Jarak tempuh yang pendek dari
pusat kota serta harga kamar yang relative murah merupakan salah satu daya
tarik utama pada hotel semacam ini.
(Sumber : Hotel Courtesy, The Secret of 5 Star Hotel Courtesy, oleh : Drs.
A. Bambang Sujatno, CHA, Penerbit Andi, hal : 60)
II.2.3 
Eko Arsitektur di Kawasan Inti Kota Tua
Kini kawasan inti Kota Tua Jakarta dihimpit berbagai masalah
lingkungan, seperti kerawanan keamanan, masalah kemacetan, akibat
penambahan jumlah kendaraan, masalah ekologi, penghancuran bangunan
bersejarah dan kebijakan peraturan pembangunan sehingga jika disimpulkan
sementara, isu lingkungan di kawasan Jakarta Kota tidak saja sekadar
persoalan
arsitektural
dan
bentuk,
namun
juga
menyangkut
aspek
ekologi
dan sosial. Seperti yang sudah banyak diketahui masyarakat, kemerosotan
mutu ekologi dunia semakin memburuk, dalam hal ini di kawasan Kota Tua,
hal itu mulai mengkhawatirkan.
Ekologi merupakan bagian penting dari kehidupan bersejarah
manusia, bagian yang harus dilestarikan dan dijaga keberlangsungannya.
Prinsip
ini tidak lepas juga dari Kawasan Kota
Tua.
Lingkungan asri kota
tua sudah mulai hilang seiring dengan berjalannya waktu, jalan-jalan
diperlebar, penghijauan diperkecil, gaya hidup pun berubah. Hal-hal yang
masih  bisa  dilihat  sekarang  hanya  beberapa  bangunan  peninggalan
yang
tidak terawat dengan baik,
mendekati runtuh, dan kumuh. Tidak ada ruang
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 46 -
terbuka yang
berfungsi
sebagai alun-alun kota lagi selain
lapangan Taman
Fatahillah. Tidak ada ruang untuk ditempati para pedagang dalam memenuhi
kebutuhan ekonominya.  
Sementara
itu, beberapa elemen khas yang
memberikan
rasa
tua
pada kota
ini
seakan bertahan
sendirian.
Misalnya
:
batu yang digunakan untuk trotoar, pepohonan tua yang lebat dan
menyejukkan suasana, lampu jalan bergaya colonial, atap rumah berukir, dll.
Berikut ini suasana lingkungan di kota tua :
Pepohonan tua
Bangunan tua
Lampu jalan
Foto.2 Keadaan Jl. Kopi, Kota Tua
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.3 Keadaan Jl. Kopi
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.4 Keadaan Malaka Utara
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
II.2.4 
Heritage Arcade di Kawasan Inti Kota Tua
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 47 -
Sektor kepariwisataan  menunjukkan perkembangan  dan kontribusi
ekonomi yang cukup menarik dibandingkan dengan sektor  lain di saat
Indonesia
menghadapi 
masa
krisis 
yang
berkepanjangan.
Hal
ini terlihat
dari  peningkatan  jumlah 
wisatawan 
mancanegara    sebanyak  4.606.416
(rata-rata hari kunjungan 9.18 hari/ orang) di tahun 1998 meningkat menjadi
5.064.217  orang  dengan   jumlah  hari  kunjungan   12.26  hari/orang  pada
tahun 2000.
Wisata budaya dan wisata heritage merupakan
suatu
bentuk
wisata
potensial   termasuk  di  dalam  kegiatan  “Clean industry”  .  Pelaksanaan
Wisata
budaya
dan
wisata
heritage disebut
berhasil
apabila
memenuhi
berbagai komponen  yakni keterkaitannya  dengan kelestarian lingkungan
alami,  kesejahteraan  penduduk yang mendiami wilayah tersebut, kepuasan
pengunjung yang menikmatinya dan keterpaduan  komunitas dengan area
pengembangannya.
Dengan 
memperhatikan  komponen
tersebut 
maka
Wisata budaya dan wisata
heritage akan memberikan kontribusi
nyata bagi
perekonomian masyarakat.
Dilatar belakangi oleh lokasi Kawasan Inti Kota Tua, keberadaan
bangunan-bangunan tua, salah satu kebutuhan dari City Hotel dan sebagai
penarik minat pengunjung, yang merupakan poin-poin penting dalam proyek
ini, diperlukan adanya sebuah penghidup suasana baru yang dapat
menghidupkan lokasi Kota Tua kembali.
Pembahasan
mengenai
wisata
budaya
atau
wisata
heritage diatas
mengawali
ide
tentang
heritage arcade
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 48 -
yang
menjadi solusi
untuk perbedaan-perbedaan
gaya dan
fungsi bangunan
di Kota Tua.
Heritage arcade yang dirancang
disini
akan
menghadirkan
pengalaman perjalanan berbelanja sekaligus pengalaman merasakan budaya
Kota Tua. Selain itu, tujuan Heritage Arcade ini adalah untuk meningkatkan
pendapatan penduduk setempat, disamping dapat
menyediakan
sarana
yang
teratur dan baik untuk pada pedagang
pinggir jalan yang saat ini terkesan
berantakkan dan sembarangan.
II.3
TINJAUAN PROYEK & TAPAK
II.3.1 
Tinjauan Proyek
Judul proyek   :
City Hotel di Jalan Malaka Utara Jakarta.
City Hotel on Jl. Malaka Utara Jakarta,
Lokasi
:
Jl. Kopi & Jl. Malaka Utara (hoek)
Wilayah
:
Roa Malaka, Jakarta Barat
Fungsi
:
Industri dan perkantoran
Tema
:
Pengalaman pengunjung menikmati suasana arsitektur
(Experience Landscape Architecture) dan budaya
Kota Tua Jakarta & penerapan eko-arsitektur pada
bangunan.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 49 -
p
7  Lokasi Proyek terhadap kawasan
k
0
Lokasi Proyek terhadap kawasan
Jl. Malaka Utara
Jl. Kopi
Peta 7. Lokasi Proyek terhadap kawasan
SUMBER : google earth. Kondisi existing 2010
Keterangan :
Lokasi proyek
Pusat Bangunan Cagar Budaya
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 50 -
II.3.2
Tinjauan Tapak
Data Tapak
Peta.8 Penjelasan Lokasi Tapak
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 51 -
Keterangan :
Peta 9. Lokasi Tapak
SUMBER : Dinas Tata Kota DKI
: lokasi tapak proyek
Lokasi
:
Jl. Kopi & Jl. Malaka Utara
Wilayah: Jakarta Barat
Kecamatan
:
Taman Sari
Kelurahan
:
Tambora
Luas Tapak
:
26.400 m²
KDB
:
75%
19.800 m²
KLB
:
4
79.200 m²
GSB
:
Utara
:
0
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 52 -
Selatan
:
0
Barat
:
0
Timur
:
0
Ketinggian Max.
:
4 lantai
Batas tapak
:
Utara   :
Jl. Tiang Bendera III
Selatan:
Jl. Kopi
Barat
:
Jl. Tiang Bendera
Timur  :
Jl. Malaka Utara
Kegiatan dan Kondisi Lingkungan di Sekitar Tapak
Barat
Padat bangunan tua
yang perawatannya
minim.
Banyak tenda penjual
minuman
Fungsi bangunan rata-
rata perkantoran dan
pergudangan
Peta.10 Peta Tapak
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
i
M
B
u
k
m
Foto keadaan :
Foto.5 Mesjid Jl. Tiang Bendera
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.6 Rumah Tinggal
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.7 Kantor Lurah Roa Malaka
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.8 Pemukiman kumuh
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Page | - 53 -
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 54 -
1
R : Dokumentasi Pribadi
C
s
m
D
a
1
Foto.9 Perkantoran
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.10 Pusat Pengurusan Sampah
Foto.11 Bank ACA
Foto.12 Restoran
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
SUMBE
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.13 Pemadam Kebakaran
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 55 -
d
D
o
6
B
n
k
Foto.14 Suasana perempatan Jl
K
pi menuju Jl Tiang Bendera
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.15 Pe
agang kaki lima di
Foto.16 Penanda Jl. Tiang Bendera
tikungan Jl. Tiang Bendera
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 56 -
o
k
F
H otel
O mni
B
o
e ntasi Pribadi
h
e
a
u
u
a
Timur
Hotel
Batavia
Tapak ramai,
padat kendaraan
di sore hari
Sebagian besar
berisi bangunan
perkantoran
Ada pintu keluar
masuk bagian
belakang hotel
Omni Batavia
Peta 11.  Peta Tapak
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto keadaan :
Foto.17 Rumah Tinggal
SUMBER : Dokum
ntasi Pribadi
Foto.18 Keadaan Trotoar
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.19 Lahan Pengolahan Sampah
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 57 -
2
E
T
Foto.20 Tempat Parkir Umum
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.21 Kantor
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.22 Lahan Sengketa
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.23 Kedai di sepanjang trotoar Jl. Malaka Utara
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 58 -
P eta.12 Peta Tapak
E
e
B yang sudah di renovasi
u mi Daya
a
d
h
n  &
Selatan
Ramai kendaraan
yang melintas
Dilalui oleh
angkutan umum
menuju
Bandengan
Bangunan tua
yang digunakan
sebagai
perkantoran &
sebagian ada yang
tidak terawat
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto keadaan :
Foto.240 Pt. Bank Bumi Daya
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.25 BCB yang sudah di renovasi
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 59 -
2
U
a
2
e
P
Foto.
8
BCB yang hampir runtuh
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.26 Keadaan Jl Kopi
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.27 Bangunan Tua Jl Kopi
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.29 Persimpangan Jl. Kopi
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.30 Suasana Jl. Kopi, Maret 2010,
12:00
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 60 -
a
y
V
w
u
o
e
m bat
e
n
d
T
i
Utara
Padat kendaraan
yang akan
berbelok m nuju
VOC Galangan
sehingga
terkadang arus lalu
lintas terhambat
Banguan tua yang
fungsinya
sebagai
warung, da
rumah tinggal.
Peta.13 Peta Tapak
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto keadaan :
Foto.31 Permukiman di Jl. Tiang
Bendera III
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.32 Keadaan lalu lintas Jl. Tiang Bendera III
SUMBER : Dokumentasi Priba  i
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 61 -
F
o
R
J
D
Foto.33 Rumah Tinggal
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.34 Pabrik
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Foto.35 Keadaan Jl. Tiang Bendera saat sepi
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
Berdasarkan tinjauan diatas dan suvey yang sudah dilakukan, maka
dipastikan bahwa tapak yang dipilih dalam proyek ini :
1. 
Masih menjadi bagian dari Kawasan Inti Kota Tua
2. 
Tidak ada Bangunan Cagar Budaya pada tapak
3. 
Termasuk Lingkungan Cagar Budaya Golongan III
-
Untuk memperkuat karakter zona 2 Kawasan Cagar Budaya Kotatua,
rancangan
Lingkungan
Golongan
III
perlu
mengikuti pola
bentuk
fisik
Lingkungan Golongan I dan II,
yaitu dibentuk oleh bangunan
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 62 -
rendah (low rise building) dengan sepadan nol (0). Hanya bangunan-
bangunan yang fungsi dan perannya significant boleh memiliki
setback.
-
Revitalisasi kawasan Jalan Kopi dan Roa Malaka, sebagai bekas kota
Jayakarta melalui penataan ruang kota dan pemasangan prasasti
penanda sebagai tempat bersejarah
-
Penataan papan nama dan papan
iklan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam pedoman papan nama dan papan iklan dalam buku
pedoman.
Adapun   guidelines  Kota   Tua   yang   harus   diperhatikan   untuk
perancangan City Hotel di kawasan Kota Tua ini antara lain :
Intensitas bangunan
Intensitas bangunan mengacu kepada Dinas Tata Kota
Untuk
kavling
dengan
bangunan
bukan
bangunan
cagar
budaya,
nilai
KLB sesuai dengan aturan yang dikeluarkan oleh Dinas Tata Kota.
Koefisien Dasar Bangunan
Maksimal 75 %
Ketinggian bangunan
Ketinggian bangunan disesuaikan dengan
fasade
asli
sampai
dengan 10
m dari batas tampak depan, selanjutnya ketinggian bangunan disesuaikan
dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Dinas Tata Kota.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 63 -
Ketinggian bangunan bukan cagar budaya di lingkungan Golongan I dan
II perlu dipertimbangkan dampaknya terhadap tampilan bangunan cagar
budaya yang ada.
Sepadan bangunan
Garis sepadan = 0. Pada lantai dasar depan di bangunan tersebut harus
dibuat arcade dengan lebar minimum 2,5 meter.
Tata hijau
Pemilihan
pohon
tidak
boleh
yang akarnya,
daunnya
atau rantingnya
mengganggu penampilan bangunan cagar budaya disekitarnya.
Parkir dan jenis kendaraan
-
Bangunan
yang telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya
gol 
A, 
B, 
tidak  diwajibkan 
menyediakan 
tempat 
parkir.
Sebagai gantinya, perlu disediakan tempat-tempat parkir umum
oleh pemerintah daerah atau badan pengelola kawasan yang
mewakili pihak pemerintah.
-
Penggunaan parkir di badan jalan (on street) tidak diperkenankan
di Lingkungan Golongan I dan II kecuali di lokasi yang telah
disediakan.
-
Bangunan  bukan  Bangunan  Cagar  Budaya  dengan  luas  tapak
lebih
dari
1000
meter
persegi diwajibkan
untuk
menyediakan
tempat parkir di dalam tapak dengan perhitungan besaran sesuai
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 64 -
standar parkir di Jakarta. Perletakkan parkir di basement atau di
lantai atas sangat dianjurkan.
-
Jenis  kendaraan  berat  seperti  truk  dan  alat-alat  berat  lainnya,
tidak diperkenankan memasuki Kawasan Cagar Budaya, kecuali
bila mendapat izin khusus dengan waktu tertentu/terbatas.
II.4
LANDASAN TEORI
II.4.1 Pengalaman Ruang
An experiental dimensions: “without understanding how our daily
routines form and inform the goodness of our designs, the likelihood is that
we at best perpetuate our own value laden opinions, and at worst our
momentary whimsy, on the everyday lives of an unsuspecting public” (bob
Scarfo, University of Maryland in Several Authors, 1992, p.166)
Ruang
dan
dimensi
yang
dijalani oleh manusia tiap harinya
memberikan rasa yang berbeda. Rasa itu muncul dari pengalaman perjalanan
hidup
yang
dibentuk
oleh
elemen-elemen
alam yang
ada
disekitar.
Kelihatannya penting untuk melihat aktivitas yang dilakukan
masyarakat
disekitar dari hari ke hari, di sekitar jalan, dan ruang yang mereka lewati
setiap harinya. Ruang dan jalan itu memberikan pengalaman tersendiri untuk
mereka.
Karena itu, adalah penting untuk memperhatikan lingkungan sekitar
dan kesan yang diciptakannya. Bagaimanapun, seperti kota sebagai sebagai
proses, kehidupan manusia pun demikian.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 65 -
Beberapa hal
yang
harus diperhatikan dalam merancang
lingkungan
sekitar antara lain :
1.
Penyatu rasa
2.
Image social
3.
Tempat-tempat yang menenangkan (menyembuhkan)
4.
Interaksi social dan daerah teritori.
5.
Orientasi
6.
Pergerakkan
7.
Pemandangan
8.
Perubahan
9.
Kesadaran lingkungan
10.
Kesadaran akan lingkungan privasi dan public
11.
Thematic Continuity
II.4.2 
Pengalaman Dimensi
“Any  functional  action  has  particular 
spatial  implications”  (Norberg-
Schulz, 1972, page 8)
Pengalaman manusia akan dimensi biasanya berlangsung secara
intuisi.
Oleh
karena
itu,
dalam merancang
pengalaman
dimensi
sebaiknya
memperhatikan :
1.   Attachment of Significance
Image  social  :  fungsi,  tujuan,  motivasi,  bentuk  fisik  dan  arti
social.
Keuntungan : merasa jauh, di besarkan, menarik dan sesuai
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 66 -
Interaksi social dan teritori : komunikasi, keutamaan, kedua, dan
public teritori.
2.   Orientasi
Pergerakkan : pilihan, imajinasi, dan perhatian.
Pemandangan : landmarks, pemandangan dan penarik perhatian,
urutan.
Perubahan : arah dan ketinggian, pintu
masuk, pintu keluar dan
pintu gerbang, atmosfir dan fungsi.
3.   Kesadaran lingkungan
Kesadaran akan ruang public dan private, semi private.
Thematic
Continuity
:
ritme, pola,
koordinasi
dalam bentuk
tekstur, ruang, bentuk, symbol, tipe bangunan, kegunaan,
aktivitas, jenis perawatan dan topografi.
Adapun teori yang menandakan adanya pengalaman dimensi dan
ruang, yaitu bila manusia itu sudah bisa
merasakan
ADTC (area, direction,
transition, centre).
Centre : secara subjektif menunjuk kepada sebuah lokasi yang
menyatakan keberadaan dan kedekatan . (here-ness)
Direction : secara subjektif menunjuk kepada sebuah rasa adanya
kemungkinan lebih lanjut dan terarah. (there-ness)
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 67 -
Transition : secara subjektif menunjuk pada sebuah titik atau daerah
yang memberi rasa adanya perubahan dari yang sebelumnya menuju ke
sesuatu yang baru.
Area : secara subjektif menunjuk pada sebuah tempat yang
memberikan rasa pengurungan dan memiliki hubungan.
II.4.3 
Klasifikasi Hotel Berbintang
Klasifikasi
hotel
berbintang
yang telah
dijelaskan
diatas
adalah
klasifikasi hotel secara umum yang berlaku di seluruh dunia. Lebih spesifik
lagi, terdapat
klasifikasi
hotel
yang berlaku
di Indonesia
yang di
dasarkan
pada
beberapa
pertimbangan (Sumber
:
Panduan Perancangan
Komersial,
oleh Endy Marlina, Penerbit Andi hal : 71-82), yaitu :
1.   Jumlah kamar
2.   Fasilitas dan peralatan yang disediakan
3.   Model sistem pengelolaan
4.   Bermotto pelayanan
Berdasarkan pertimbangan aspek-aspek di
atas, hotel dapat
diklasifikasikan 
menjadi  berbagai 
tingkatan  yang  kemudian  dinyatakan
dalam sebutan
bintang
dan
melati
yang
masing-masing
terdiri
dari
5
tingkatan. Peninjauan terhadap kelas-kelas hotel ini dilakukan setiap 3 tahun
sekali. Pengklasifikasian tersebut didasarkan pada :
1.   Persyaratan fisik yang meliputi luasan bangunan, konstruksi (desain dan
dekorasi), entrance, tangga, fasilitas listrik darurat, lift, dan telepon
umum.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 68 -
2.   Bedrooms meliputi ukuran (single, double, triple), suites, handuk, ruang
service, gudang, tempat duduk, meja, pencahayaan, finishing lantai,
fasilitas ruang lain, akustik, pintu.
3. 
Kamar
mandi
meliputi
jumlah,
ukuran,
standar,
fasilitas
dalam kamar
mandi.
4.   Area public meliputi toilet umum, koridor, ruang resepsi, tempat parkir,
area hijau.
5.   Service makanan dan fasilitas rekreasi meliputi lounge, breakfast, room
service,
restaurant,
bar, fasilitas konferensi,
cloakroom,
entertainment,
rekreasi, hairdresser.
6.
Service, meliputi service penerima tamu, service
medical, service kasir,
laundry, service postel, service turis dan travel, retail, service bahasa,
kondisi dan situasi.
Pada proyek ini hanya akan diberikan ciri-ciri hotel bintang 4 dan 5
yang merupakan perencanaan pembangunan city hotel di kawasan kota tua
ini. Hal
ini didasarkan pada alasan bahwa city hotel di Kawasan Kota Tua
dapat membuat tamunya nyaman dengan fasilitas yang memadai dan jumlah
unit
hotel
yang sesuai dengan kebutuhan di wilayah ini. Berikut ini adalah
ciri-ciri hotel bintang 4 dan 5.
Hotel bintang 4 :
a.   Umum
Lokasi mudah dicapai, akses ke lokasi mudah
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 69 -
Bebas polusi
Unsur dekorasi Indonesia tercermin pada lobby
Bangunan terawat rapi dan bersih
Sirkulasi dalam bangunan mudah
Unsure  dekorasi  Indonesia  tercermin  pada
lobby,  restoran,  kamar
tidur dan function room
b.   Bedroom
Mempunyai  minimum  50  kamar  standar  dengan  luasan  24  m²  /
kamar
Mempunyai minimum 3 kamar suite, dengan luasan minimum 48 m²
/ kamar
Tinggi minimum 2,6 meter / lantai
Dilengkapi dengan AC di kamar
c.   Dining room
Mempunyai
minimum
2
buah
dining
room,
salah
satunya
berupa
coffee shop
d.   Bar
Apabila berupa ruang
tertutup
maka
harus
dilengkapi
dengan
AC
dengan suhu 24
0
C.
Lebar ruang kerja bartender setidaknya 1 meter
e.
Ruang fungsional
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 70 -
Minimum  terdapat  1  buah  pintu  masuk  yang  terpisah  dari  lobby
dengan kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar
Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby
Terdapat pre function room
f.
Lobby
Mempunyai luasan minimum 100 m²
Terdapat 2 toilet umum
untuk pria dan 3 toilet
umum untuk wanita
dengan perlengkapannya
g.   Drug store
Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro perjalanan,
air line agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon
Tersedia poliklinik
Tersedia paramedis
h.   Sarana rekreasi dan olahraga
Minimum
1  buah  dengan  pilihan  :  tennis,  bowling,  golf,  fitness,
sauna, billiard, jogging, diskotik, atau taman bermain anak.
Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam
renang
anak.
Diskotik/night-club kedap suara dengan AC dan toilet
i.
Utilitas penunjang
Transportasi vertikal mekanis
Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/orang/hari
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 71 -
Dilengkapi dengan instalasi air panas/dingin
Contoh hotel bintang 4 adalah hotel Accasia yang menjadi hotel
favorit sebagian besar orang berkebangsaan Arab. Memiliki 210 kamar,
dengan fasilitas individually controlled AC, IDD, satellite TV dan dua
channel film hiburan, Coffee and Tea maker in-room bars dan kulkas, kamar
mandi elegan, kotak deposit. Salah satu
tempat
yang
menarik di
hotel
ini
adalah Pharaoh Club & Discotique, tempat yang cocok bagi mereka yang
suka clubbing sampai pagi. Tempat bersantai lainnya adalah The Promenade
Café,
yang
menawarkan
specialities dari
Asian
and
Western.
Ada
lagi
Fountain Bar, tempat yang elegan bagi anda untuk menikmati berbagai
koktail favorit sambil mendengarkan live piano. Golden Ming Chinnese
Restaurant   menyajikan   masakan   Kanton   dan   Sichuan.   Golden   Rose
Ballroom merupakan tempat berkapasitas 1.200 orang.
Hotel bintang 5 :
a.   Umum
Minimum seperti hotel bintang 4
b.   Bedroom
Mempunyai
minimum
100
kamar
standar
dengan
luasan
26
m²
/
kamar
Mempunyai minimum 4 kamar suite dengan luasan 52 m² / kamar
Tinggi minimum 2,6 meter / lantai
Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam kamar
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 72 -
c.   Dining room
Mempunyai   minimum   3   dining   room,   salah   satunya   dengan
spesialisasi makan (Japanese/Chinese/European Food)
d.   Bar
Minimum seperti hotel bintang 4
e.   Ruang fungsional
Minimum seperti hotel bintang 4
f.
Lobby
Minimum seperti hotel bintang 4
g.   Drug store
Minimum seperti hotel bintang 4
h.   Sarana rekreasi dan olahraga
Seperti
pada
hotel bintang
4,
ditambah
dengan
are
abermain anak
minimum ayunan atau jungkat jungkit (children playground)
i.
Utilitas penunjang
Minimum seperti hotel bintang 4
Ketersediaan air bersih minimum 700 liter / orang / hari
Dilengkapi dengan instalasi air panas/dingin
Dilengkapi dengan sentral video, music, teleks, radio, carcall
j.
Business centre
Pada business centre ini tersedia beberapa staf yang dapat membantu
dengan   bertindak   sebagai   co-secretary   para   tamu   yang   ingin
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 73 -
berkomunikasi dengan kantor pusatnya maupun relasi bisnisnya.
Selain itu, ada pula fasilitas lain seperti faksimili, teleks, mecanograf.
Para tamu dapat memanfaatkan pelayanan dengan akses internet
melalui kamarnya untuk reservasi dan promosi usahanya, disamping
juga dapat melakukan telekonferensi.
k.   Restoran
Main  dining  room  atau  ruang  makan  utama  yang  menyediakan
makanan Perancis atau internasional
Coffee  shop,  restoran  yang  menyediakan  dan  menyajikan  makan
pagi dengan menu dan jenis pelayanannya lebih sederhana atau biasa
disebut ready on plate
Restoran   yang   spesifik   seperti   grill-room,   pizzarea,   Japanese,
oriental
Room
service
:
restoran
yang
melayani
dan
menyediakan
hidangan
makanan  dan  minuman  kepada  tamu  hotek  yang  enggan  keluar
kamar. Atas dasar pesanan tamu, makanan dan minuman diantara
langsung ke kamar tamu
Take out service dan out side catering : untuk
lebih
meningkatkan
pendapatan penjualan produk yang dihasilkan oleh dapur hotel, ada
beberapa hotel yang melayani pesanan makanan dan minuman dan
penyelenggaraan
jamuan di
luar hotel seperti misalnya untuk
perjamuan
instansi-instansi pemerintah, perjamuan
kenegaraan
dan
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 74 -
instansi-instansi pemerintah, perjamuan kenegaraan dan instansi-
instansi swasta. Di
samping
itu, toko
makanan berupa kue-kue yang
dijual
oleh pastry
shop
yang
ada
di
hotel juga
melayani
penjualan
kue dan ice cream untuk keperluan umum.
Kuta Paradiso, Bali, merupakan hotel bintang lima yang terletak di
Tuban di semenanjung selatan antara pelabuhan udara internasional Bali
dengan Kuta. Hotel bintang lima ini memiliki 191 kamar Deluxe, 42 kamar
Superior,
9 Suites dan 1 Presidential
Suite.
Di
sebagian besar
kamar,
ada
balkon dengan suguhan pemandangan kebun tropis sekitar hotel dan
semuanya
dilengkapi
kamar
mandi dengan
shower
dan
AC
yang
bisa
dikontrol secara pribadi. Fasilitas tersedia dikamar termasuk diantaranya
televisi
dengan
saluran
satelit,
system informasi
online,
bar
mini,
kotak
pengaman elektronik, telepon dengan saluran internasional.
(Sumber : Panduan Perancangan Komersial, oleh Endy Marlina, Penerbit
Andi)
II.4.4 
Prinsip Pertimbangan Perancangan Hotel
Perancangan 
sebuah 
hotel  perlu 
mempertimbangkan 
dua  aspek
utama  pada  perancangan  bangunan  komersil  yaitu,  efisiensi  dan
kenyamanan. Dua aspek ini secara keseluruhan
akan
mempengaruhi
keputusan-keputusan rancangan sebuah hotel dengan melihat kepentingan
konsumen
hotel
yang
menjadi sasaran
hotel tersebut. Pada akhirnya hal ini
akan berdampak pada lahirnya rancangan berbagai jenis hotel yang berbeda
sesuai jenis target pasarnya.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 75 -
Proses perencanaan sebuah hotel perlu memperhatikan berbagai
komponen
terkait,
yang
berbeda-beda sesuai dengan jenis hotel yang
direncanakan. Oleh karena itu, pemahaman pada beberapa klasifikasi hotel
perly ditinjau dari berbagai sudut pandang, yaitu :
a.   Kebutuhan pengguna sebagai dasar perancangan ruang
b.   Guest room dan ruang-ruang pada bangunan hotel
c.   Struktur dan infrastruktur pada hotel
II.4.5 
Kebutuhan Pengguna sebagai Dasar Perancangan Ruang
Fungsi
utama
sebuah
hotel
adalah
bermukim sehingga
jabaran
aktivitasnya sehingga jabaran aktivitasnya adalah aktivitas-aktivitas yang
terjadi dalam permukiman sehari-hari. Identifikasi aktivitas tersebut akan
memberikan gambaran kebutuhan ruang pada bangunan komersial yang kita
desain.
Selain
itu, karakter
aktivitas perlu
pula
diketahui
yang
selanjutnya
akan mewarnai rancangan ruangnya. Contoh penjabaran kegiatan pada suatu
hotel dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Fungsi
Aktivitas
Ruang/Wadah
Karakter aktivitas
Fungsi  
umum  
:
bermukim
Istirahat
Makan/minum
Membersihkan diri
Kamar tidur
Ruang makan
Kamar mandi/WC
Nonformal, santai
Nonformal/formal
Private, nonformal
Fungsi pendukung
:
Standar :
Interaksi social
Administrasi
Tambahan :
Wisata budaya
Interaksi social
Registrasi,
pembayaran
Bersantai,
Berjalan-jalan
R.tamu, R.santai
Lobby, resepsionis
Gallery,
lobby,
tempat rekreasi
Nonformal/formal
Formal/nonformal
Nonformal/formal,
santai, rekreatif
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 76 -
Fungsi  pelengkap
:
Pengelolaan
bangunan
Manajemen
Administrative
Service
Pemeliharaan
bangunan
R. kantor
R. kantor
Gudang,   parkir,  
r.
karyawan, dapur
Gudang,
R.karyawan
Formal, disiplin
Formal, disiplin
Disiplin,
nonformal,
aktif
Disiplin,
nonfomal,
aktif
Tabel 14. Zoning Ruang
(Sumber : diolah dari Rutes, W. & Penner, R, 1992)
II.4.6 
Ruang-Ruang dalam Hotel
Menurut 
Time 
Saver 
Standar,  ruang-ruang 
dalam 
hotel 
dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu : bagian depan (front of the house) dan bagian
belakang (back
of
the
house),
yang
pengaturan
fungsinya
adalah
sebagai
berikut :
1.
Back of The House
a.   Fasilitas Laundry
b.   Housekeeping department
c.   Servis makanan dan minuman
d.   Ruang mekanikal
2.
Front of The House
a.   Ruang registrasi tamu
Penempatan ruang registrasi harus terlihat dan berada di area
lobby. 
Tidak  ada 
aturan 
yang  pasti 
tentang 
panjang 
meja
registrasi
ini,
tetapi
hotel berbintang
yang
mempunyai
kamar
berjumlah 100
sampai
200
kamar
akan
memerlukan
dua
meja
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 77 -
agar  dapat  melayani  semua  pengunjung  dengan  cepat.  Dalam
area tersebut juga dipasang alat pengontrol yang bekerja secara
elektrik untuk membantu tamu yang akan check in dan check out.
b.   Servis penyimpanan kunci
Pada hotel berbintang, penempatan area penyimpanan kunci
dipisahkan dengan penempatan area penerima
c.   Kasir
Penempatan
kasir
berhadapan
dengan registration
desk.
Untuk
hotel berbintang yang memiliki beberapa restoran dan fasilitas
komersial lain, perlu dilakukan pengaturan khusus untuk
keuangan, yaitu melalui
deposit box yang aman. Jika cara ini
digunakan, pihak hotel harus bekerja sama dengan pihak bank.
d.   Ruang administrasi
Perletakkan ruang administrasi harus berhubungan langsung
dengan
lobby. Untuk hotel berbintang, terdapat ruang manajer
administrasi
beserta
ruang
asistennya dan juga
terdapat
ruang
resepsionis yang berada di antar lobby dan ruang manajer. Untuk
hotel yang lebih modern, terdapat
ruang
untuk
menyediakan
makanan bagi manajer dan asistennya.
e.   Lobby
Lobby
adalah ruangan yang cukuo
luas yang terletak dekat
penerimaan tamu di front office. Ruangan tempat duduk-duduk
hotel biasanya berada di lobby, yang merupakan semacam ruang
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 78 -
tunggu.  Selain  itu,  ruangan  ini
juga  dilengkapi  tempat  duduk
yang terpisah,
yang disediakan bagi tamu
untuk beristirahat dan
bersantai sambil membaca atau menonton televisi, dan lain-lain.
Kebutuhan Lobby pada tiap hotel berbeda-beda, tergantung jenis
hotel
tersebut.
Misalnya,
lobby
pada
City
Hotel
tidak
membutuhkan  ruang  yang  luas,  sedangkan  lobby  pada  resort
hotel
justru
sebaliknya.
Penataan
ruang
lobby
sebaiknya
lebih
mononjol daripada
ruang lain,
yang dapat dilihat dari finishing,
warna, material, pencahayaan dan dekorasinya.
f.
Fasilitas transportasi vertical mekanik (elevator)
Penempatan
elevator
(lift)
harus dapat
terlihat oleh
public dari
berbagai
arah
sehingga
harus
pula
berdekatan
dengan
entrance
dan registration desk.
g.   Guest room
Pertimbangan
pertama
terletak ada
ukuran
ruang.
Panjang
dan
lebar
ruangan
ditentukan
oleh jumlah
furniture
yang
mengisi
ruangan
dan
tingkat kemewahan
suatu
hotel.
Guest
room yang
peling
umum
terdapat dalam suatu
hotel adalah twin bed room,
single 
bed 
room,
dan  suites room.  Unit  terkecil 
memiliki
sepasang tempat tidur kembar, baik yang diletakkan secara
terpisah dengan adanya meja lampu diantaranya maupun yang
diletakkan secara berdempet. Dari segi efisiensi ruang cara
keduanya lebih baik daripada cara pertama. Pertimbangan kedua
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 79 -
adalah ukuran dan tipe tempat tidur yang digunakan, yaitu tipe
king atau standar twin. Selain itu, juga perlu dipertimbangkan
fasilitas tempat duduk.
Sebagai
sebuah
fasilitas komersial,
kenyamanan
merupakan
aspek
penting yang sangat berkatian dengan tinggi rendahnya angka kunjungan
pada hotel tersebut. Salah satu realisasi kenyamanan pada
bangunan hotel
dapat diklasifikasikan berdasarkan fasilitas yang disediakan pada setiap
kamarnya. Makin mewah fasilitas yang tersedia, makin tinggi pula kelas
kamar tersebut.
Untuk menambah kenyamanan dan meningkatkan daya tarik
pengunjung
pada
sebuah
hotel,
disediakan
pula
beberapa
fasilitas
public
yang dapat di fungsikan sebagai kegiatan insidentil, sementara dapat pula
disewa oleh umum, seperti :
1.   Lobby
2.   Arcade
Arcade adalah toko-toko maupun kios-kios yang ada di hotel dan
biasanya disewakan kepada pihak
lain yang digunakan untuk menjual
Koran,  majalah,  cinderamata,  obat-obatan,  kantor  perjalanan  wisata,
bank, money changer, dan sebagainya.
3.   Children Playroom
4.   Swimming pool
Fasilitas  ini  dilengkapi  tempat  mandi  sauna  dan  didekorasi  dengan
indah.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 80 -
5.   Conference rooms
Ruangan-ruangan  yang  ada  di  hotel  yang  digunakan  untuk  seminar,
rapat, perjamuan, dan konferensi yang
memang
disediakan
untuk
maksud-maksud ini. Ruangan konferensi dilengkapi peralatan dan
perlengkapan yang baik dengan fasilitas-fasilitas konvensi.
(Sumber : Panduan Perancangan Komersial, oleh Endy Marlina, Penerbit
Andi )
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 81 -
II.4.7 
Struktur dan Infrastruktur Hotel
Persyaratan teknis pada bangunan hotel meliputi struktur dan
konstruksi bangunan yang digunakan, serta kelengkapan utilitas bangunan
untuk 
menambah 
kenyamanan  dan 
keamanan  bangunan.  Pada 
system
struktur
rangka
bangunan
hotel,
sudah tentu akan menggunakan modul-
modul
berulang,
maka
perlu
ditentukan
grid
kolom dan
balok
yang
digunakan. Pola struktur tergantung pada ukuran ruang tidur.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, pada sebuah hotel terdapat
ruang-ruang yang dituntut
untuk
mempunyai luasan
yang besar, dalam arti
ruang-ruang 
yang 
menuntut 
modul 
yang 
kecil 
dan 
dirancang 
secara
berulang. Rancangan struktur harus dapat direkayasa untuk memenuhi kedua
tuntutan tersebut.
Penentuan modul struktur pada hotel dirancang sesuai dengan fungsi
ruang-ruang di dalamnya, yang secara umum dapat dibagi dua :
1.   Public rooms
Umumnya mempunyai bentang yang relative lebar. Ruang diusahakan
bebas kolom.
2.   Private rooms (bedrooms)
Umumnya
berbentuk seluler,
dengan
bentang-bentang
kecil
dan
membutuhkan pemisahan yang jelas, baik secara visual maupun akustik.
Rancangan grid yang ekonomis menggunakan asumsi setiap ruang tidur
mempunyai 
kamar 
mandi 
sehingga 
lebar 
antarkolom  yang
menghubungan 2 kamar adalah 20ft-25ft.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 82 -
II.4.8 
Hotel Department
Adapun pembagian-pembagian department pada hotel berdasarkan
langsung atau tidaknya department itu memberikan pelayanan kepada tamu,
pembagiannya sebagai berikut.
1.   Front of The House
Front Office Department
Menangani proses penjualan kamar dan sebagai pusat informasi bagi
pada tamu.
Housekeeping Department
Menangani  penyiapan  kamar  dan  lingkungannya,  sesuai  standar
hotel tersebut, sehingga tamu merasa nyaman dan kerasan.
Food & Beverage Department
Menangani pelayanan yang berkaitan dengan penyediaan dan
penjualan makanan dan minuman termasuk peralatannya serta acara-
acara yang terkait seperti pertemuan, seminar, dll.
Accounting Department
Bagian
ini
ada
yang
langsung
berhubungan
dengan
tamu dan
ada
pula yang tidak.
2.
Back of The House
Human Resources Department
Menangani sumber daya manusia, mulai dari proses penyediaan,
pengembangan hingga proses pemberhentian atau pensiunnya.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 83 -
Store Department
Menangani pergudangan untuk keperluan hotel.
Purchasing Department
Menangani masalah pengadaan barang kebutuhan hotel.
Cost Control Department
Menangani hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian biaya dan
saran-saran untuk itu.
Engineering Department
Menangani
masalah
yang
berkaitan dengan
kelancaran operasional
bangunan termasuk pemeliharaan dan perbaikan, baik yang
menyangkut masalah mekanikal maupun elektrikal serta energinya.
II.5
STUDI KASUS
II.5.1 
Studi Lapangan
The Batavia Hotel.
Hotel 
Batavia 
Jakarta 
terlahir 
dari 
impian 
untuk 
menciptakan
properti hotel yang ikut melengkapi dan mendukung identitas sejarah
Kotatua.
Hotel
Berbintang Empat
Indonesia
yang
bergaya
khas
arsitektur
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 84 -
Belanda
yang
kental
ini
berusaha membimbing
dan
menarik
pengunjung
untuk turut merasakan warisan Kotatua yang menakjubkan. Gabungan
elemen klasik dan tradisional
merupakan kunci aspek dari kemewahan saat
bermalam di Hotel Batavia.
Nama Hotel Batavia bersumber dari salah satu istilah lama untuk
Jakarta. Sunda Kelapa adalah sebutan awal untuk kota Jakarta yang juga
merupakan bagian tertua dari kota tersebut. Setelah perang berakhir pada
tahun 1527 dan di menangkan oleh Pangeran Fatahillah, nama Sunda Kelapa
diubah
menjadi
Jayakarta.
Tahun
1610, banyak pedagang eropa, terutama
dari Belanda, datang ke Jayakarta untuk berdagang rempah-rempah. Belanda
memberikan ijin untuk membangun gudang di Jayakarta. Untuk mengambil
alih Jayakarta, Belanda mengalahkan pasukan Sunda sehingga dapat
menaklukkan Jakarta kemudian mengubah
kembali
namanya
menjadi
Batavia.
Disandur dari sejarah besar mengenai
kota
Jakarta,
konsep
hotel
Batavia
merupakan
cerminan
warisan Batavia
yang
melayani
kebutuhan
bisnis 
dan 
waktu 
luang  para  pengunjung.“ 
Experience 
The 
Batavian
Heritage “ menjadi slogan utamanya.
Lokasi The Batavia Hotel :
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 85 -
Hotel Batavia menyediakan beberapa tipe kamar, yaitu :
No.
Tipe Kamar
Gambar
1.
Club Suite
2.
Junior Suite
3.
Continental Deluxe
King
4.
Superior King
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 86 -
5.
Deluxe King
6.
Residential Apartment
King
7.
Residential Deluxe
Twin
Fasilitas Hotel
Hotel ini menyediakan dua restaurant, Super Star Restaurant dan Pasar
Rempah Restaurant. Coffee Shop yang nyaman juga tersedia di lobby, satu lantai
dengan Waroeng Teh dan Kopi, dan juga Poll Deck Grill and Bar di bagian kolam
renang dengan atmosfir yang unik.
Fasilitas lainnya berupa :
Super Star
Restaurant
Food and Beverage
Outlets
Sport & Leisure
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 87 -
Function Room
Business Centre
Continental Club
Sebagai sebuah business hotel, disediakan juga fasilitas untuk business dan
meeting, ruang-ruang yang disediakan sebagai berikut.
Batavia Ballroom
Terletak di lantai dua, dengan interior bernuasa kolonial, ballroom agung ini
dapat menampung s/d 1000 orang dalam acara meeting anda.
Areal Serba Guna
Areal ini dilengkapi dengan ruang kosong yang cukup besar dan dapat
menampung s/d 500 orang untuk mendukung Batavia Ballroom.
Sunda Room
Terletak di lantai 2, ruang fungsional yang elegan dengan desain interior
yang detil merupakan tempat yang nyaman untuk menyelenggarakan acara
penting anda.
Island Room
Ruangan bersekat yang terdiri atas Java, Sumatra, Sulawesi, Bali tersedia
untuk mensukseskan acara bisnis anda
VIP Room
Di lantai dua, terdapat 4 ruangan VIP terpisah yang berlokasi di dalam
restoran SuperStar.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 88 -
Rotterdamsche Room
Ruang pertemuan di lantai  Lobby ,menyediakan kamar rapat kecil dengan
kapasitas mencapai 15 orang.
Disewakan perbulan sebagai ruang kantor.
Menurut keterangan dari masyarakat disekitar, hotel ini sudah berdiri
selama kurang lebih 10 tahun. Pada bulan Maret 2010 ini dilakukan survey
ke hotel ini dan fakta yang ditemukan adalah :
1.   Bangunan masih tampak kokoh tetapi kurang perawatan
2.   Tamu harus melewati area service yang tidak terawatt
3.   Operasional hotel tidak maksimal
4.   Staf hotel tidak serius
5.   Privasi kurang terjaga
6.   Banyak bangunan yang sudah luntur cat nya
7.   Bar dan business centre tidak dioperasikan sama sekali
8.   Kamar hotel banyak yang tidak dipakai
9.   Parkir kurang memadai
Berikut ini lampiran foto-foto hasil survey :
Pemandangan   dari   lantai   3,
dilihat dari jendela.
Pemandangan dari lantai 3,
dilihat 
dari 
jendela  ruang
duduk di depan lift.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 89 -
Lobby utama
Lobby 
II, 
letaknya 
di
dekat side entrance.
Tidak digunakan.
Drop off, berhubungan
dengan lobby II.
Koridor ruang karoke,
lantai  4, 
tidak 
aktif.
Tidak
ada penerangan,
tidak
ada pelayan,
tidak
ada penghuni.
Pemandangan dari
pintu masuk side
entrance.
Bar yang sudah tidak aktif
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 90 -
Ruang duduk Business
Centre
Kolam Renang
Pemandangan dari
lt. 8
Business Centre,
semacam ruang
jamuan
makan dan pertemuan,
sangat  cantik  dan
klasik.
Koridor kamar hotel,
dilengkapi shaft.
Tinggi floor to plafond
± 2,5 m
Lobby Lift
Interior  ruang
perjamuan Business
Centre
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 91 -
Kesimpulan survey ini adalah, The
Batavia
Hotel
merupakan
hotel
yang megah, tetapi sayang sekali operasionalnya tidak efektif. Hotel ini
memiliki fasilitas yang cukup lengkap yang desain yang nyaman. Walaupun
begitu, terbukti dari pelajaran teori mengenai hotel, sebuah hotel tidak bisa
berjalan tanpa didukung kerjasama dari arsitektur bangunan dengan
manajemen
pelaksananya.
Hotel
Batavia
tidak
memiliki
staf
yang
efektif,
hal  ini  terbukti  bahwa  tamu  bisa  menyelundup  masuk  dan  menyelidiki
ruang-ruang apa saja di dalam hotel tanpa ketahuan.
Kekurangan The Batavia Hotel yaitu :
1.   Kurang penghijauan
2.   Kurang penghidup suasana, fasilitas standard dengan hotel lain
3.   Staf manajemen kurang efektif
4.   Kurang privasi
5.   Pengaturan sirkulasi service dan public masih bercampur
6.   Bentuk bangunan kurang menarik
7.   Perawatan bangunan tidak memadai
Kelebihan The Batavia Hotel yaitu :
1.   Desain cocok dengan suasana, Lokasi strategis
2.   Pengaturan entrance baik
3.   Fasilitas untuk business hotel cukup lengkap, walau tidak
dioperasionalkan semuanya
4.   Cukup bersih
5.   Konsep baik, nama hotel juga baik dan mudah diingat
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 92 -
Hotel Klub 7
Moto : enjoy the heritage and get your fun in this
entertainment hotel
Lokasi : Jl. Kunir no 7, Jakarta Barat
K7 Hotel and Executive Club berlokasi di Kota Tua Jakarta dengan
penampilan gaya arsitektur jaman kolonial Belanda dan interior minimalis,
merupakan  pembicaraan  dunia
Entertainment  di  Jakarta 
paling
hangat
dewasa ini.
Pembukaan perdana K7 Hotel and Executive Club dirayakan selama
3
malam pada tanggal 25,26,27 Agustus 2006
yang dihadiri oleh berbagai
kalangan dan selebritis. Dengan luas area bangunan 15.755,6 m2 dan total
kapasitas pengunjung 6100 orang, K7 menyediakan fasilitas hiburan lengkap
terpadu (one stop) yang terdiri dari 34 kamar hotel dengan berbagai ragam
ruang,
Bar
Lounge,
Café
Restaurant,
“Ibiza”
Club
dengan
music
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 93 -
underground progressive, “Colloseum” Discotheque
Hall dengan kapasitas
3000 lebih pengunjung, 40 ruang karaoke
yang
mewah, Piano Lounge dan
Garden Terrace.
Berdasarkan  survey  Maret  2010,  keadaan  hotel  K7  masih  sangat
baik. Walaupun hotel ini menggunakan bangunan lama yang diubah bagian
dalamnya, tetapi hotel ini tetap mampu menjadi daya tarik. Kesan yang
didapatkan begitu memasuki lobby hingga
melihat
lounge
dan
bar
adalah
kesan mengejutkan. Bangunan tua ternyata dapat di buat sedemikian rupa
interiornya. Penambahan lighting pada ruangan, material lantai, dan material
dinding ruangan membuat suasana tua berubah sepenuhnya. Privasi hotel ini
dijaga ketat oleh pengawasnya sehingga kemungkinan untuk survey bagian
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 94 -
dalam bangunan menjadi sulit. Berikut beberapa hasil foto yang berhasil di
dapatkan.
      
Tempat parkir motor
Tempat parkir mobil
Interior Lobby, Bar and Lounge
SUMBER : Dokumentasi Pribadi
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 95 -
Fasilitas hotel ini terfokus pada fasilitas hiburannya. Berbeda dengan
Hotel Batavia dan Hotel Menara Peninsula, Hotel K7 di rancang untuk
memenuhi keperluan berpesta dan bersenang-senang bagi pengunjungnya.
Khususnya untuk yang suka clubbing dan music. Fasilitas-fasilitas yang ada
kebanyakkan mengarah kepada hiburan dunia malam,
sementara jumlah
kamar hotel justru sedikit sekali, hanya 34 kamar.
Kelebihan Hotel K7 :
1.   Desain bangunan menarik
2.   Desain interior ruangan sangat menawan
3.   Pengaturan entrance dan exit baik
4.   Parkir cukup luas
5.   Pemisahan zoning service, public dan private sangat jelas
Kekurangan Hotel K7 :
1.   Bangunan parkir sudah tua dan tidak terawatt
2.   Parkir motor dan mobil tidak dipisahkan
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 96 -
Hotel Peninsula
Moto : Pilihan tepat untuk akomodasi bisnis atau liburan di
Jakarta
Jl. Letjen S. Parman kav. 78, Slipi-Jakarta Barat
Telp. (021) 535 0888, Fax. (021) 535 9838
MENARA PENINSULA HOTEL adalah hotel bisnis
berbintang empat
serta
berstandar
internasional,
anggota
dari
grup
YTC
Hotels
Singapura, yang
terletak
di
lokasi strategis karena tidak
jauh
dari
daerah pusat bisnis (CBD),
pusat belanja, akses yang sangat mudah dari dan
ke bandara Internasional Soekarno-Hatta (35 menit) dan bebas wilayah 3 in
1.  Memiliki
fasilitas
yang
lengkap
untuk
pertemuan
bisnis
dan
hiburan,
sehingga Menara  Peninsula  Hotel  merupakan  pilihan
yang  paling  tepat
untuk keperluan bisnis atau liburan di Jakarta.
Menara Peninsula Hotel memiliki 380 Kamar yang terdiri mulai dari
tipe Superior, Deluxe, Studio, Junior Suite, Superior/Deluxe Suite dan Club
Room dan Peninsula Club Suite, Smoking dan Non-Smoking room, fasilitas
layanan internet (broadband) GRATIS 24 jam dengan akses kecepatan yang
tinggi, mulai dari kamar Studio hingga Club Floor, room service 24 jam, 3
lantai
eksekutif
(Executive
Club
Floor)
yang
menyediakan
kamar-kamar
suite
dengan pelayanan ekstra
seperti ruang
pertemuan pribadi dan ruang
makan eksklusif (Executive Club Lounge).
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 97 -
No.
Jenis Kamar
Gambar
1.
Superior Suite
2.
Superior Deluxe King
3.
Studio
4.
Junior Suite
5.
Club Twin
6.
Club King
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 98 -
Fasilitas kamar terdiri dari televisi yang terdiri dari saluran nasional
dan internasional, keamanan ruangan, mini bar, pesawat telepon, kamar
mandi
eksklusif, pendingin
ruangan, fasilitas pembuat
teh dan kopi
secara
cuma-cuma, penyediaan air
mineral
secara
cuma-cuma, voice mail, 24 jam
room
service,
laundry dan dry cleaning, business center dengan pelayanan
sekretariat yang lengkap, serta parkir bawah tanah.
Keamanan menjadi perhatian yang sangat serius bagi Menara
Peninsula Hotel, dengan dilakukannya penjagaan keamanan 24 Jam. Semua
lift
tamu
menggunakan
kode
akses
tersendiri berupa kunci lift, sehingga
hanya tamu
hotel dan para staff yang bertugas yang dapat menuju kamar
hotel. Selain itu setiap kamar juga memiliki kode keamanan tersendiri
Menara Peninsula Hotel memiliki berbagai
macam ruang pertemuan
untuk kegiatan konferensi, pesta pernikahan, pameran, dan rapat. Setiap
ruangan dilengkapi dengan perlengkapan penerangan dan teknologi audio
visual,
fasilitas broadband
Internet
GRATIS, serta
memiliki
daya tampung
hingga 1200 orang. Memiliki berbagai pilihan ruang pertemuan untuk
meeting, gathering, pesta ulang tahun dan pernikahan dengan kapasitas
hingga 1200 orang; Cengkeh Ballroom, Merica I-III, Pala, Fuli Jahe,
Peninsula, Kunir I-III dan Jasmine I-IV.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 99 -
Fasilitas
kebugaran
Menara
Peninsula Hotel (Menara Peninsula
Health Club & Spa) cukup lengkap yang hanya dapat digunakan oleh tamu
hotel
dan
members.
Fasilitas
tersebut
terdiri
dari
Kolam Renang,
Fitness
Center,
Whirlpool,
Jacuzzi,
Steam Room,
serta
aneka
perawatan
spa
dan
kecantikan,
yang
menawarkan berbagai
macam paket perawatan tubuh dan
wajah
yang
menggunakan
aromaterapi
untuk relaksasi setelah beraktifitas
seharian.
Hasil survey Desember 2009 menunjukkan bahwa Hotel ini masih
berjalan
dengan
sangat
baik.
Jamuan-jamuan
bisnis
dan pesta pernikahan
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 100 -
masih terus diadakan setiap
hari dan setiap akhir pekan. Pada hari biasa /
hari kerja, hotel masih di kunjungi banyak tamu. Yang paling membuat
suasana nyaman adalah kebersihan hotel dan keramahan stafnya.
Kelebihan Hotel Menara Peninsula :
1.   Staf professional dan ramah
2.   Hotel bersih
3.   Fasilitas lengkap
4.   Lokasi strategis
Kekurangan Hotel Menara Peninsula :
1.   Parkir kurang memadai
2.   Banyak terjadi cross pada sirkulasi di tapak
3.   Tamu dari parkir basement harus melewati tangga service
4.   Akses menuju dari dan ke hotel sering tersendat
5.   Tapak kecil dan sempit
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 101 -
Tabel kesimpulan survey lapangan
Studi
Lapangan
Hotel Batavia Hotel
Hotel Klub 7
Hotel Peninsula
Tampak
Lokasi
Jl. Kali Besar Barat,
Kecamatan Taman Sari
Kelurahan Tambora
Jl. Kunir no. 7
Jl Let Jend. S. Parman 78
Slipi
Fasad
Klasik & tradisional
Kolonial
Modern
Konsep
Experience
Batavian
Heritage
Experience culture and
get
your pleasure in our private
place.
Ideal
located
for
your
business
and
leisure
in
Jakarta
Status
Business & leisure
Entertainment & leisure
Business & leisure
Bintang
****
-
****
Luas areal
+
4
Ha
15.755,6 m2
+
2
Ha
Pengelola
Pemerintah
swasta
YTC Hotels
Fasilitas
Super star restaurant
Food & beverage outlets
Sport  & 
leisure 
(s.pool,
gym)
Function room
Meeting room
Business centre
Continental Club
Underground 
Discotheque
&
Pub
Discotheque
Hall
(Colloseum)
Karaoke Rooms
Piano Lounge
Garden Terrace
Dining & Entertainment
Swimming pool & gym
Health Club & Spa
Meeting & Banquet
Business Centre
Bar & Executive Lounge
Club Deluxe Karaoke
Coffee Shop
Pencapaian
Ke lokasi
(+)
Jelas,
tidak
macet.
Walaupun banyak
jalanan
1
arah.
(+)  cukup  terarah  dengan
baik.
(+) mudah, jelas.
(-) sedikit macet.
Parkir
Parkir mobil & bus
Parkir motor
(-)
parkir
cukup
luas,
tetapi  jumlahnya  kurang
Parkir
cukup
luas,
mampu
menampung
hingga
700
mobil.
(-)
tempat
parkir
tidak
Parkir mobil & bus
Parkir motor
(-)  parkir  sedikit,  terjadi
cross di beberapa tempat.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 102 -
banyak
terawat
Keadaan
bentuk
ruang
(+)
Lobby
terang,
cukup
megah, arah sirkulasi jelas
(antara 
lift, 
lobby, 
café,
dll)
(+) lobby simple, mungil
(+) baik dan nyaman
Memberi kesan welcome
tetapi  tetap  menjaga
privasi
Keadaan
lingkungan
(+)    lingkungan    kurang
hijau, cenderung gersang,
dominasi perkerasan
dimana-mana.
(-)      lingkungan      sangat
kurang penghijauan,
gersang. Tetapi ada
lapangan luas sehingga
angin bisa menyejukkan.
(+)
sejuk,
walau
tidak
banyak penghijauan.
Jumlah
lantai
8 lapis
4 lapis
22 lapis
Tipe
unit
kamar
Club Suite
Continental Deluxe King
Deluxe King
Junior Suite
Residential
Apartment
King
Residential Deluxe Twin
Superior King
President Suite
Junior Suite
Deluxe
Standard Room
*Jumlah  kamar 
hanya  34
kamar.
Studio
Club Studio
Club Studio Junior
Junior  Suite  Club  King  /
Twin
Superior/Deluxe
Superior/Deluxe Suite
Harga
tidak
diketahui
secara
rinci, harga mulai dari Rp
900.000,- ++
Ada
harga
per
4
jam,
ada
harga full day.
Mulai  dari  Rp  500.000,--
s/d Rp 900.000,-- ++
Mulai Rp 995.000,- s/d
Rp 2.750.000,-- ++
okupansi
80 %
70 %
80%
Sirkulasi
vertikal
Lift & tangga
Lift & tangga
Lift & tangga
Lebar
koridor
+
1.5 m ;
Double Loaded koridor
-
+
1.5 m
Double Loaded Koridor
Pengudaraa
n
AC
AC
AC
Pencahayaa
n
(+) jendela
di
unit
kamar
dan  beberapa  jendela  di
koridor.
Kebanyakkan
masih
menggunakan
lampu
-
(+)  jendela  dari  tiap  unit
kamar.
Untuk
koridor
masih
menggunakan lampu.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 103 -
untuk
menambah
kesan
mewah.
Material
Bangunan
:
batu bata dan
beton cor. Finishing cat.
Atap : dak beton
Bangunan
:
batu
bata
dan
beton
cor.
Finising
cat.
Mempertahankan
bangunan tua yang asli.
Atap
:
atap
bangunan
tua,
gaya Kolonial Belanda.
Penutup  atap  :  batu  bata
dan  beton  cor.  Finishing
cat.
Langit-langit :gypsum.
Atap : dak beton.
Utilitas
(+)    
berada    
di    
core
bangunan, terpusat dan
menerus ke bawah. Ruang
service tersembunyi
dengan baik.
(+) utilitas dari jalur utilitas
dan
di
olah
di
ruang
service.
(+)
utilitas
teratur.
Menyediakan STP.
Pembuanga
n sampah
(+) pembuangan lewat lift
service
(-)
tidak ada
pengolahan
sampah lebih lanjut pada
bangunan.  Sampah  di
bawa oleh mobil sampah.
(+)
pembuangan
lewat
lift
service, terpisah
(+) jalur service sampah
tidak terlihat dari area
publik, memiliki pintu
service sendiri
(-)  Tidak  ada  pemilahan
sampah
organic dan
anorganik.
(-) Tidak di daur ulang.
Sampah di bawah oleh
mobil sampah.
Sistem
keamanan
(-) 
privasi 
hotel 
kurang
terjaga. Pemeriksaan
barang di lobby hanya
formalitas.
(+)
sangat
ketat,
sangat
private
(+)  sangat  baik.  Di  jaga
dengan baik di setiap titik
keluar masuk.
Tabel 13. Kesimpulan Survey Lapangan
II.5.2 Studi Literature
a.
Hotel Jayakarta
Address: 126, Jl. Hayam Wuruk, Jakarta 11180-
Indonesia
     
A GOLDEN TULIP HOTEL
Peringkat : ****
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 104 -
Jumlah kamar: 334
Republik
Indonesia
memiliki
lebih dari
13.600
pulau.
Di
tengah
Indonesia  terbentang  pulau  Jawa  yangterkenal.  Di  sini,  di  sebelah  utara
pulau Jawa, terletak ibukota Indonesia.
Di
kota
Jakarta
tersedia
hotel
Jayakarta yang dekat dengan bandara, dekat dengan tempat perbelanjaan dan
hiburan.
Semua kamar,
lobby dan ballroom sudah di renovasi dan diperbaiki
mengikuti sejarah,
mulai dari sejarah bangsa Portugis dan
Belanda di abad
ke-15, seperti Pelabuhan Sunda Kelapa dan museum-museumnya.
Fasilitas :
bar tepi-kolam
layanan laundry/dry cleaning
bar/pub
lift
binatang peliharaan diperkenankan
parkir valet
business Center
penitipan bayi
coffee shop
restoran
concierge
ruang keluarga
fasilitas orang cacat
ruang merokok
fasilitas rapat
salon
kasino
sewa sepeda
klub malam
tempat parkir mobil
kotak penyimpanan aman
toko
lantai eksekutif
transfer pelabuhan udara/hotel
layanan kamar
tur
layanan kamar 24 jam
WiFi
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 105 -
Spa
Betawi Café
Conference room
The Kota Lounge & Bar
Lobby
Swimming pool
No.
Jenis Kamar
Gambar
1.
Deluxe Room
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 106 -
2.
Business Executive Room
3
President Suite
4.
Junior Suite
ROOM CATEGORIES & GUESTROOM INFORMATION
Check out time : 1.00 PM
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 107 -
b.   Hotel Savoy Homann
Jl. Asia Afrika No. 112 Bandung 40261
Phone (62-22) 4232244, Fax (62-22) 4236187
Architect :
PT Arsi Enarcon / Iman N Djatiatmadja
Client :
PT Savoy Homann Bidakara Hotel 2000
Site :
8000 m²
Ground Floor :
7041 m²
Total Floor :
11.611 m²
Gaya :
art deco
No.
Tipe Kamar
Jumlah
Gambar
1.
Deluxe Millenium
Wing
38
2.
Deluxe Rooms
Tower Wing
88
3.
Executive Room
41
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 108 -
4.
Suite Room
15
5.
Homann Suite
3
Fasilitas
No.
Facilities
1
Restaurant &
Bar
Garden Restaurant
Batavia Bar & Lounge
Sidewalk Cafe
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 109 -
2.
Batavia Bar &
Lounge
3.
Meeting &
Ballrooms
Grand Ballroom
Consulate Room
Savoy Meeting Room
Embassy Room
The Palace Room
Sultan Meeting Room
Caesar Meeting Room
Emperor Meeting
Room
Jasmine Room
Orchid Room
Bougenville Room
4.
Fitness Centre
5.
Games Room
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 110 -
6.
Swimming
Pool
Lampiran Ukuran Ballroom Savoy Homann
*
Lampiran Data Savoy Homann
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 111 -
c.   Hotel Borobudur
Moto : Timeless Style and sophistication in the Tradition of Grand Hotels
Status : ***** hotel and diamond hotel
Fasilitas :
No.
Fasilitas
Gambar
1.
Meeting & Conventions
Garden Parties
Business Centre
Ballrooms
1.
Dining & Entertainments
Bogor Cafe
Bruschetta – Italian
Restaurant
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 112 -
Miyama – Japanese
Restaurant
Teratai – Chinese
Restaurant
Singosari –
Poolside
Restaurant
Pendopo Lounge
Churchill – Wine
& Cigar Bar
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 113 -
Borobudur -
Gourmet
La Fleur – Flower
Shop
3.
Leisure &
Entertainment
Klub & Spa
Borobudur
Spa Borobudur
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 114 -
Tipe Kamar :
No.
Tipe Kamar
1.
Classic Room
2.
Superior Room
3.
Deluxe Room
4.
Executive Room
5.
Junior Suite
6.
Executive Suite
7.
Deluxe Suite
8.
Club Deluxe
9.
Club Suite
10.
Borobudur Suite
11.
Presidential Suite
Fasilitas kamar :
Bathroom with bath tub
Central air-conditioning with individual thermostat control
IDD Telephone with voice mail
Bathroom telephone
Bathrobe & slippers
Key card system
Socket for shaver
Hair dryer
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 115 -
Satellite TV with 57 local and international channels
Safe
Mini-bar
Sprinkler and smoke detector
Coffee/Tea maker
d.
Green Hotel
Berdasarkan data 26 Februari 2008, oleh Anne Chou, Michelle Ngai, dan Jack Yeh.
Konsep Green Hotel bertujuan untuk menunjukkan sebuah hotel yang menerapkan
konsep green building. Konsep-konsep ini meliputi fungsi dasar dari
pengefisiensian energy dan keberlangsungan. Dengan menggunakan material ramah
lingkungan pada bangunan, hotel ini akan menyediakan tempat tinggal bagi banyak
orang sekaligus mengefisiensikan energy. Bagi sejumlah orang di dunia, dan
sejumlah hotel yang ada yang menyediakan kebutuhan hotel, kami percaya konsep
Green Hotel ini akan memberikan perubahan yang positif dan besar terhadap
lingkungan.
Hal-hal yang dapat dilakukan :
1.   Pemanfaatan air hujan
Mengumpulkan air hujan dan menggunakannya untuk keperluan irigasi
tanaman, digunakan lagi untuk flush toilet dan air pendingin.
2.   Menggunakan Sloar-ventilation Chimney
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 116 -
Cerobong ini akan mengambil air melalui panas bumi dan mengubahnya
menjadi pendingin ruangan.
3.   Membuat lubang cahaya
Overhang yang berada di atas jendela membuat ruangan teduh, dan tetap
mendapatkan cahaya terang untuk masuk ke dalam ruangan. Hal ini dapat
mengurangi keharusan menggunakan lampu.
4.   Menggunakan material yang dapat di daur ulang
Menggunakan material seperti : kaca, kertas, metal, kain dan plastic.
5.   Overview :
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Contoh  hotel
yang
menggunakan
konsep
Green  Hotel
yaitu 
Swift
Hotel.
Create your
own
Family Traditions
at
Swift
Hou§e Inn
Create your own
Fantily Traditions
at Swift House Inn
Create your own
Family Traditions at Swift House Inn
Create your own
Family Traditions
at Swift House Inn
Page
1-
117-
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 118 -
e.   Studi Literature Arcade
Grand Arcade yg berlokasi di pusat kota Cambridge, di St.Andrew’s,
Corn Exchange Street and Lion Yard.
Berikut ini contoh tinjauannya :
Selamat datang di Grand Arcade, dimana kami
mengkombinasikan
budaya klasik  dengan  memorong  edge  retail  untuk
menciptakan  tujuan
terbari abad ke-21 Cambridge. Temukan lebih banyak cabang merek favorit
seperti
Topshop  dan  River 
Island,  disamping 
itu
Grand 
Arcade  juga
menyediakan merek baru seperti : Apple, All Saints, The White Company,
Jack and Jones,
Ted
Baker,
TM
Lewin, Swarovski, Penhaligon's
and
LK
Bennett. Di sepanjang jalan tenant utama John Lewis terdapat deretan café
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 119 -
dan  restaurant  hebat,  lebih  dari  5o  toko  menyediakan  beradam  produk
dengan pelayanan pribadi.
Grand Arcade Opening Hours
Facilities
Mon
9am
-
6pm
Tues
  9am
-
6pm
Wed                   
9am - 8pm
Thu
  9am
-
6pm
Fri
9am
-
6pm
Sat
9am
-
6pm
Sun
11am - 5pm
Toilets
Terletak di lantai dua, termasuk ruang bayi.
Special Needs
Grand Arcade menyediakan akses  untuk orang cacat di setiap lanai.
Shopmobility
The Grand Arcade shopmobility office terletak di ground floor di
tempat parkir Grand Arcade, tepat di sebelah kanan pintu masuk.
The  Grand  Arcade  car  park's shopmobility  menyediakan  fasilitas
gratis
berupa
:
kursi
roda
manual,
kursi
roda
elektrik, skuter,
rollators
(walking  aids  with  seats),  pengantar  (pengawal)  untuk  menemani  orang
cacat.
Leasing
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 120 -
Grand
Arcade
memiliki
52
unit
retail,
restaurant
dan
cafes
yang
menguntungkan  dari 
segi 
daya 
tarik, 
eksis, 
modern 
dan 
lingkungan
berkualitas
tinggi
yang
menarik
consumer
untuk datang kembali
berkali-
kali. Dengan arcade dua lantai, dilengkapi mall beratap kaca, central atrium,
menghasilkan
pengalaman
cahaya
dan
suasana
berbelanja
yang
menyenangkan disertai meeting point yang menguntungkan.
Grand
Arcade
menyediakan
retail
space
modern,
dengan
ukuran,
konfigurasi, servis,
akses dan pusat konsumsi
yang
memenuhi kebutuhan
dan keinginan masyarakat. Unit-unitnya bervariasi ukuranya dan semuanya
di bangun dengan spesifikasi tinggi. John Lewis membuka cabangnya pada
8  November  2007
disini  dan
sudah  bertansaksi  luar
biasa  baik.  Grand
Arcade sendiri dibuka pada 27 Maret 2008.
Cara untuk mencapai lokasi?
Park and Ride :
Pusat kota bisa sangat padat dan ramai,
dan
salah
satu
cara
yang
paling
mudah
mencapai  Grand  Arcade  adalah  melalui  Park
and
Ride. 
Ada
taman
parkir 
disekeliling
kota.
Cambridge yang juga menyediakan jasa bus ke
Mobil : Cambridge membentang dari utara ke selatan dengan tanda
M11, dari timur ke barat dengan tanda A14. Jika anda datang ke kota
ini,
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 121 -
ikuti 
saja  tanda 
Grand  Arcade 
ini. 
Ada
sebuah
gedung  parkir  baru
berkapasitas 950 mobil yang berhubungan dengan Grand Arcade.
Kereta
:
Jadwal
kereta
regular
menuju
Cambridge
dari
London’s
King  Cross,  Liverpool  Street,
Norwich,
Kings  Lynn
and  Peterborough.
Grand Arcade dapat
ditempuh
dalam 15
menit dari
stasiun dan
dari sana
tersedia layanan bus regular dari dan ke stasiun kereta Cambridge.
Bus : Terdapat halte bus yang berhenti di setiap persimpangan jalan
Emmanuel dan jalan Drummer, tepat di depan Grand Arcade.
Sepeda  :  Disediakan
tempat  parkir
sepeda  dengan  kapasitas  500
sepeda.
Tempat  ini
menyediakan
parkir  sepeda  yang  aman,  penyewaan
sepeda dan bengkel perbaikan sepeda yang dipenuhi dengan perlengkapan
bersepeda.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 122 -
Keterangan : gambar denah Grand Arcade.
Contoh lainnya adalah Regent Arcade yang berlokasi di Pusat Kota
Cheltenham. Jam kerja : Senin-Sabtu 09.00-18.00, Minggu 10.00 – 17.00.
Dengan lebih dari 60 toko, 7 restoran dan parkir untuk 500
mobil,
semua
ada
di sini
dan semua milik anda di
Cotswold
pusat
perbelanjaan
utama di jantung Cheltenham.
Dengan
lebih dari
100.000 pembeli seminggu,
meliputi
lebih dari
185.000
meter²
dan
dengan
segar
dan
diperbarui
interior,
Regent
Arcade
adalah tujuan belanja utama di Cheltenham.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 123 -
Aksesibilitas :
Kereta api
Cheltenham Spa
stasiun kereta api
hanya
beberapa
menit dari
Regent
Arcade dan dapat dengan
mudah dicapai dengan singkat
naik bis atau
taksi ke pusat kota.
Park & Ride
Pengadilan Arle Park dan Ride adalah signposted dari persimpangan 11
dari M5. Layanan berjalan ke pusat kota setiap 10 menit. Race Course
Cheltenham Park dan Ride berjalan setiap 15 menit.
Berjalan kaki
Regent Arcade terletak di pusat Kota Cheltenham langsung antara dua
prinsip ritel
thoroughfares; Promenade dan High Street. Pusat
ini juga
dapat dicapai dari lantai pertama Cavendish Rumah (House of Fraser).
Di dekatnya adalah gaya Kabupaten Kantor Kota dan Town Hall, dengan
taman terbuka yang indah, air mancur Neptunus, The Minotaur dan Hare
"patung  perunggu  yang  terletak  di
Promenade
dan  Kamar
Pompa
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 124 -
Pittville. Pusat ini
hanya 20 menit berjalan kaki dari Cheltenham Race
Course di mana Piala Emas yang terkenal Race diadakan.
Bus
Untuk   jadwal   terbaru,   kunjungi   halaman   website   Gloucestershire
CountyCouncil.
Mobil
Cheltenham  yang  terletak  di  tepi  Junction  10  (hanya  lalu  lintas  ke
selatan) dan 11 dari M5 motorway dan di A40 dari London dan Oxford.
Dari  persimpangan 
11, 
ikuti 
Cheltenham 
A40 
ke  pusat 
kota  dan
kemudian ikuti rambu Regent Arcade.
Kesimpulan studi banding Heritage Arcade :
Manusia  dapat  bergerak  dari  suatu  tempat  ke  tempat  yang   lain
karena
adanya
dorongan 
serta
keinginan untuk mengetahui sesuatu atau
karena ada sesuatu yang dirasakan
membosankan/tidak
menyenangkan
sehingga 
mengarahkan perhatiannya untuk
mememperoleh
sesuatu 
yang
dinginkannya.
Oleh
karena
itu
perencanaan kawasan
Wisata
budaya
dan
wisata
heritage
didasarkan
pada 
konsep
ruang
dan
sirkulasi 
serta
tapak
yang  ideal  dapat  memberikan  kenyamanan  dan  kesenangan  bagi
pengunjung   untuk  merasakan  sesuatu  yang  ingin  diperolehnnya.  Untuk
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 125 -
maksud tersebut maka  suatu kawasan Wisata budaya dan wisata heritage
perlu mempertimbangkan :
1) Jarak atau rute yang praktis dimana semua objek dan elemen sepanjang
rute terfasilitasi dan tergambarkan.
Ruang
sebagai
tempat
pergerakan
manusia  hendaknya   menunjukkan  keharmonisan   dan  terintegrasi  antara
satu dengan yang lainnya.
2) Kondisi
Lingkungan
merupakan
objek dalam
pergerakan 
harus
sesuai
dengan persepsi pengunjung. Dengan demikian  kawasan Wisata budaya dan
wisata heritage yang dibuat  bukan hanya mempertimbangkan objek  dengan
ruang saja tetapi juga objek dengan pengunjung.
3)
Rangkaian
unsur
–unsur
dalam
ruang 
harus
tertata
dengan
baik 
dan
dalam  suatu  rangkaian
yang  dapat  diintepretasikan  oleh  pengunjung.
Kaitannya dengan tapak  yang ideal dari suatu kawasan Wisata budaya dan
wisata
heritage maka
fungsi suatu tapak 
harus serasi dengan kondisi dari
tapak itu sendiri.
Ada
3
aspek 
utama
yang
harus
diperhatikan 
dalam
perencanaan
tapak Wisata budaya dan wisata heritage yaitu:
a)
Keterpaduan
rencana
dan desain;
aspek
ini
mencakup
profesionalisme   dalam  pengembangan  kawasan  pemilik,
pengembang, bank, industri, partisipasi masyarakat dan sebagainya.
  
Yuliana Dewi Hertantry/ 1000868485
Page | - 126 -
b) kriteria desain yang digunakan mencakup criteria fungsional,
keterpaduan  dengan perencanaan lannya, pengalaman pengunjung,
otentik, kepuasan, estetika
c)
Sustainability
dari tapak;
aspek ini mencakup eco design ethics,
tempat–tempat kultural, proteksi sumberdaya alam, peraturan
pemerintah dan sebagainya.