BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
10
BAB II
TINJAUAN dan LANDASAN TEORI
II.1.  Tinjauan Umum
II.1.1. Rumah
Definisi
rumah
adalah
bangunan buatan
manusia yang dijadikan
tempat
tinggal
selama
periode waktu tertentu.
tempat atau
bangunan
yang dibangun untuk
dihuni
dan
menjadi
tempat
tinggal
manusia
.
2-9-2008; 22:40)
Rumah adalah keperluan asa
yang perlu
ada bertujuan untuk dijadikan sebagai
tempat  berlindung  dan  merupakan  keperluan  peringkat  ke 
dua  yang  mesti
cicapai untuk tujuan keselamatan sebelum keperluan-keperluan dalam peringkat
yang lebih tinggi dipenuhi.
Rumah  
sesuai hakekatnya sebagai tempat tinggal  
tersusun atas
ruangan-ruangan tempat berlangsungnya segala aktivitas manusia seperti
makan,  mandi,  bermain,  tidur,  bekerja,  dan  sebagainya.  Pada  umumnya
sebuah
rumah
mempunyai
ruangan-ruangan antara lain
ruang
tamu,
ruang
keluarga,  kamar  tidur,  kamar  mandi,  dapur,  garasi,  ruang  belajar,  ruang
makan, ruang cuci dan jemur, gudang
dan lain-lain. Pembatas antar ruang
dapat 
berupa 
dinding 
masif, 
partisi, 
lemari, 
ataupun 
pemisah 
dengan
perbedaan ketinggian lantai. Penghubung suatu ruangan yang satu dengan
yang
lainnya adalah   dengan
sebuah
pintu.
Bentuk
bukaan
berupa
jendela
juga
merupakan
unsur
terpenting
dalam sebuah
rumah.
Fungsi
utamanya
adalah sebagai akses masuknya cahaya matahari dan pertukaran udara.
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
11
Beberapa
faktor dan syarat
yang
harus
diperhatikan
dalam
membuat
sebuah bangunan rumah tinggal adalah:
1. Kekuatan
:
suatu
bangunan
harus
mempunya kekuatan
konstruksi
untuk melindungi penghuninya dari bahaya keruntuhan dan juga
agar penghuni dapat merasa tentram tinggal didalamnya.
2. Keawetan
:
suatu bangunan
harus
direncanakan
mempunyai
umur
yang panjang, sebab bangunan yang kuat dan awet akan memberikan
kesenangan dan ketenangan penghuninya.
3. Keindahan : suatu bangunan harus direncanakan dengan bentuk yang
indah secara arsitektur, agar dapat memberikan kebanggaan kepada
penghuninya dan juga menambah nilai bangunan tersebut.
4. Kesehatan 
suatu 
bangunan 
juga 
harus 
direncanakan 
dengan
memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungannya.
(Sumber : Konstruksi Bangunan Gedung Tidak Bertingkat; Benny Puspantoro; p3; 1996)
II.1.2. Rumah Susun/Flat/Apartemen
Definisi
A
room
or
suite
of
rooms
designed as
a
residence
and
generally
located
in
a
building occupied by more than one household. (http://education.y
ahoo.com/Yahoo; 1-9-2008; 22:22)
Apartemen
merupakan
sebuah
model
tempat
tinggal
yang
hanya
mengambil
sebagian kecil ruang dari suatu bangunan. (http://id.wikip
edia.org/wiki/Apartemen; 1-9-2008; 22:10)
Rumah
susun
adalah
bangunan gedung bertingkat
yang dibangun
dalam
suatu
lingkungan, yang
terbagi
dalam
bagian
bagian
yang
distrukturkan secara
fungsional
dalam
arah
horizontal
maupun
vertikal
dan
merupakan
satuan
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
12
satuan
yang
masing
masing
dapat
dimiliki
dan
digunakan secara
terpisah,
terutama untuk tempat hunian,
yang dilengkapi dengan
bagian bersama, benda
bersama dan tanah bersama.
(Undang  –  Undang  nomor  16  tahun  1985  tentang  Rumah  Susun,  Presiden
Republik Indonesia, 1985).
Bangunan hunian
yang dipisahkan secara horisontal dan
vertikal
agar
tersedia
hunian
yang
berdiri
sendiri
dan
mencakup
bangunan
bertingkat rendah
atau
bangunan bertingkat tinggi,
dilengkapi berbagai
fasilitas
yang
sesuai
dengan
standart yang ditentukan.
(Ernst Neufert, 1980, p86)
Rumah susun atau bagi penghuni golongan menengah keatas dikenal
dengan nama apartemen atau flat merupakan hunian tinggal yang tersusun
vertikal  dengan  akses  berupa  tangga  atau  lift  yang  dimana  penghuninya
tinggal bertetangga seperti rumah-rumah pada umumnya.  Istilah rumah susun
berkonotasi lebih rendah daripada apartemen
atau
flat.
Hal
ini
disebabkan
karena pandangan masyarakat terhadap apartemen yang berada di luar negeri
maupun di kota besar terlihat mewah. Di Jakarta banyak rumah susun mewah
yang dibangun dan  dinamakan apartemen atau flat untuk memberikan kesan
eksklusif lengkap dengan beragam fasilitas dan pada akhirnya para calon
konsumen
tertarik
untuk
membeli.
Beragam proyek
rumah
susun
yang
dibangun pemerintah seperti rusun Tanah Abang, Pejompongan, Klender dan
lain-lain terkesan tidak mewah dan tidak menarik. Hal ini karena 
memang
ditujukan untuk kalangan ekonomi
lemah. Fungsi yang sama
yaitu sebagai
hunian tempat tinggal dan persyaratan bangunan keduanya juga tidak ada
perbedaan 
yang 
mencolok 
membuat 
rumah 
susun 
sebenarnya 
memiliki
konsep yang hampir sama dengan apartement
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
13
II.1.3. Karakteristik Rumah Susun/Flat/Apartemen
Karakteristik rumah susun/flat/apartemen yang dirangkum dari
berbagai sumber antara lain adalah:
o
Pemanfaatan ruang yang optimal.
o
Memiliki lebih dari dua lantai dan berbentuk vertikal.
o
Setiap lantainya terdiri dari beberapa unit hunian.
o
Sirkulasi  vertikal  berupa  tangga  atau  lift  dan  sirkulasi  horisontal
berupa koridor.
o
Efisien, efektif, dan ekonomis.
o
Struktur dan bahan bangunan yang tahan lama.
o
Biasanya terdapat area komersil pada bangunan atau lingkungan.
II.1.4. Klasifikasi Rumah Susun/Flat/Apartemen
Rumah Susun/Flat/Apartemen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.   Berdasarkan ketinggian bangunan :
-
high rise (lebih dari 6 lantai)
-
low rise (kurang dari 6 lantai)
-
garden apartment (2 atau 3 lantai dengan porsi taman yang luas)
2. Berdasarkan kemewahan bangunan :
-
sederhana  (desain sederhana,
lokasi  si 
daerah 
yang 
padat
penduduk atau di lahan pemerintah, material penyelesaian yang
murah)
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
14
-
menengah
(desain
fungsional,
lokasi di daerah perumahan
atau
di kompleks padat apartemen, material penyelesaian standart)
-
mewah  (desain berestetika tinggi,
lokasi  di  daerah  strategis
dalam kota, material penyelesaian lebih mewah)
3. Berdasarkan jumlah ruang :
-
tipe studio (1 penghuni, luas 20-35 m2
)
-
tipe keluarga (1-4 ruang tidur, luas 25-140 m²
)
-
loft (1-4 ruang tidur, 25-140 m²
,
plafond tinggi, denah terbuka)
-
penthouse (2-4 ruang tidur, 1-2 tingkat, ruang terbuka si atasnya,
luas > 300 m²)
4. Berdasarkan sistem pengelolaan :
-
milik (dikelola oleh perhimpunan penghuni/ PP setelah seluruh
unit terjual, hak milik pribadi)
-
sewa
(dikelola
oleh
PP
atau
pengelola
profesional,
hak
milik
pembeli yang kemudian disewakan dalam jangka waktu panjang)
-
servis  (dikelola oleh manajemen hotel berbintang, hak milik
pribadi
dapat
disewakan
dalam jangka
waktu
pendek
atau
panjang, harga kompetitif karena adanya fasilitas standart yang
bertaraf internasional)
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
15
II.1.5. Rusuna (Rumah Susun Sederhana)
Definisi
• 
Rumah
Susun
Sederhana
adalah
bangunan
gedung
bertingkat
yang
dibangun
dalam
suatu
lingkungan
yang
dipergunakan sebagai
tempat
hunian
dengan
luas
maksimum  21  m2  (dua  puluh  satu  meter  persegi)  setiap  hunian,  dilengkapi
dengan
KM/WC serta dapur, dapat
bersatu
dengan unit hunian ataupun terpisah
dengan
penggunaan
komunal,
dan
diperuntukkan bagi
golongan
masyarakat
berpenghasilan rendah yang pembangunannya mengacu pada Permen PU Nomor
60/PRT/1992 tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun.
(Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor : 524/KMK.03/2001)
Sebuah rumah susun dikategorikan sebagai rumah susun sederhana
(rusuna) saat diperuntukkan untuk kalangan ekonomi lemah dengan luas
hunian tidak lebih dari 21 m2
. Penggunaan material yang tidak bermutu tinggi
dan penyediaan fasilitas-fasilitas penunjang seadanya juga menjadi ciri dari
rumah susun sederhana. Pemerintah melakukan kebijakan penggalakkan
pembangunan rusuna karena adanya permasalahan ibu kota dengan jumlah
penduduk yang setiap tahun semakin meningkat. Tindakan pemerintah ini
tepat dikarenakan luas lahan di ibu kota yang seiring berjalannya waktu
semakin terbatas jumlahnya dan tidak
memungkinkan
untuk
membangun
pemukiman secara horizontal. Pembangunan yang ada kini lebih difokuskan
kearah pembanguna secara 
vertikal (bersusun).
Hal
itu yang
menyebabkan
rusuna kini kian menjamur di mana saja.
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
16
II.1.6. Klasifikasi Rusuna
Rumah Susun Sederhana dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan fungsi :
-
Rusuna Hunian (rusuna yang seluruhnya berfungsi sebagai
tempat tinggal.)
-
Rusuna Bukan Hunian (rusuna yang seluruhnya berfungsi
sebagai  tempat usaha dan atau kegiatan sosial.)
-
Rusuna Campuran (rusuna yang sebagian berfungsi sebagai
tempat tinggal dan sebagian lainnya berfungsi sebagai tempat
usaha atau kegiatan sosial.)
(Sumber: PERMEN PU NO. 60/PRT/1992 tentang Persyaratan
Teknis Pembangunan Rusuna)
2. Berdasarkan sistem pengelolaan :
Rusunawa (dikelola oleh PP atau pengelola profesional, hak milik
pembeli yang kemudian disewakan dalam jangka waktu panjang.)
Rusunami (dikelola oleh perhimpunan penghuni/ PP setelah
seluruh unit terjual, hak milik pribadi.)
II.1.7. Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa)
Definisi
Bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi
dalam bagian – bagian yang distrukturkan secara fungsional dalam arah
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
17
horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan – satuan yang masing –
masing dapat disewa secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang
dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.
(Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan
Permukiman, Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya, p.V-2)
Rumah susun sederhana ini mewajibkan setiap penghuninya untuk
membayar sewa atas unit
hunian
yang ditinggalinya masing-masing. Selama
menyewa, penghuni berhak menggunakan fasilitas-fasilitas seperti listrik dan
air bersih. Fasilitas-fasilitas
umum seperti
mesjid,
lapangan,
taman bermain,
dan lain-lain terdapat di rumah susun sederhana ini. Perawatan dan
pemeliharaan 
fasilitas 
umum  menjadi  tanggung 
jawab  bersama  dibantu
dengan sebuah badan yaitu, Unit Pelaksana
Teknis (UPT)
rusun.
Besarnya
tarif sewa untuk setiap
unit
hunian rusunawa diatur dalam Peraturan Daerah
Provinsi  DKI  Jakarta  nomor  1  pasal  117  tahun  2006  tentang  Retribusi
Daerah. Untuk luas unit 30 m2
,
tarif sewa per bulannya bervariasi antara Rp.
175.000,-
sampai
Rp.
341.000,-
tergantung
di lantai
berapa
unit
tersebut
berada. Semakin tinggi lantai tempat keberadaan suatu unit hunian, semakin
murah pula harga sewanya. Jenis rumah
susun 
pada proyek saya adalah
rusunawa
untuk dinas pemadam kebakaran,
dimana para
petugas
pemadam
dapat menyewa unit rusun dan membayar biaya sewa setiap bulannya.
II.1.8. Dinas Pemadam Kebakaran
Definisi
•  petugas atau dinas yang dilatih dan bertugas untuk menanggulangi kebakaran. Petugas
pemadam kebakaran
selain
terlatih untuk
menyelamatkan korban dari kebakaran, juga
dilatih untuk menyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas, gedung runtuh, dan lain-lain.
Dinas pemadam kebakaran
adalah unsur
pelaksana
pemerintah 
yang diberi tanggung
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
18
jawab dalam melaksanakan tugas-tugas penanganan masalah kebakaran, yang termasuk
dalam dinas gawat darurat.
(
firefighting) A person who is skilled in the work of fighting fire.
any
person
regularly
or
temporarily,
or
as
a
substitute,
employed
and
paid
as
a
member of a fire department, who has passed a civil service examination for fireman
and
who
is
actively
employed as
a
fireman; and shall
include
any
'prior fireman
14-3-2010; 15:13)
Petugas pemadam kebakaran adalah profesi yang menuntut
pengabdian, tanggung jawab, keberanian, dan ketabahan yang besar. Sebagai
bagian dari pelayanan pemerintah
terhadap masyarakat, peranan petugas
pemadam kebakaran menjadi sangat vital disaat terjadi bencana kebakaran di
sebuah kota atau daerah. Keselamatan harta benda atau bahkan
nyawa akan
sangat tergantung pada mereka. Keberanian dan kerelaan mereka untuk
menolong sesama yang sedang tertimpa bencana sudah tidak diragukan lagi.
Berbagai resiko yang mungkin dapat mereka alami dalam melaksanakan
pekerjaan mulia ini, seperti menghirup udara panas, terbakar, tertimpa
reruntuhan, atau bahkan kehilangan
nyawa
harus
mereka
terima
sebagai
konsekuensi pekerjaan. Pengabdian ini
belumlah setimpal dengan
apa
yang
mereka  dapatkan  sebagai  bentuk  balas  jasa  atas  apa  yang  telah  mereka
lakukan
selama
ini.
Kehidupan
yang
masih terlantar dan mendekati garis
kemiskinan masi terdapat dimana-mana. Sudah selayaknya mereka mendapat
apresiasi lebih atas pengabdian yang mereka lakukan.
Sumber
daya
manusia
yang
ada
di
dinas
pemadam kebakaran
dan
penanggulangan bencana provinsi DKI Jakarta 
menurut peruntukannya bagi
cabang di Jakarta Pusat:
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
19
Bidang Pekerjaan
Jumlah Petugas Cabang Jakarta
Pusat
Petugas Pemadam
428 orang
Inspektur Kebakaran
50 orang
Petugas Penyelamat
30 orang
Petugas Penyuluh Lab
6 orang
Petugas Pengemudi
85 orang
Montir
15 orang
Staff
70 orang
Total
684 orang
Peruntukan bangunan nanti tiap 1 kompleks
terdapat
300
kepala
keluarga.
Untuk
1
RW
memiliki
9 RT.
8
unit
untuk
pejabat, 6
unit
untuk
kasudin dan excelon 3.  
Jakarta pusat memiliki  
518 anggota distrik.
Rusunawa dapat 
ditempati PTT
(pegawai
tidak
tetap) yang jumlahnya 230
orang asalkan telah menikah.
II.2.  Tinjauan Khusus Topik
II.2.1. Lokalitas
Definisi
• 
Lokalitas (locality) berdasar ruang. Proses cenderung terkonsenstrasi acuannya
ke satu kelompok data yang berdekatan. Dan data cenderung mengelompok ke
range lokasi tertentu. Begitu suatu lokasi diacu, cenderung akan mengacu ke
lokasi-lokasi didekatnya.
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
20
Lokalitas dalam arti ia berada dalam
identitas yang saling berbeda; plural dalam
pengertian horisontal(gender, suku,
ras)
maupun
vertikal
(berupa akses
ekonomi
dan politik).
10:23)
•  Lokalitas
adalah 
energi 
paling 
krusial 
dalam 
tarik 
menarik 
kepentingan
globalisasi dari penyeragaman citarasa dunia
krusial.html;
16-3-2010; 14:48)
Meminjam 
Lewis 
Mumford, 
maka 
ada 
lima 
point 
dalam 
kita
memandang nilai ke-lokalitas-an:
1.
Lokalitas bukan
hanya terpaku dari kebesaran sejarah, seperti
misalnya
banyak bangunan bersejarah yang diidentifikasikan sebagai 'vernacular
brick tradition'. Bagi
Mumford bahwa bentuk-bentuk yang digunakan
masyarakat sepanjang peradabannya telah membentuk struktur koheren
yang
melekat dalam kehidupannya. Sebuah kekeliruan ketika
mencoba
meminjam sejarah dari sebuah tradisi
yang
langsung
ditransfer
dalam
sebuah ruang yang kosong – ruang yang dihasilkan adalah ruang yang
tidak
memiliki
jiwa.
Mumford
menekannkan bahwa tugas kita tidak
hanya membuat imitasi sebuah masa lampau tetapi mencoba mengerti
dan memahaminya, lalu mungkin suatu saat kita berhadapan dan
menyetujuinya
dalam kesamaaan
semangat
kekreatifan.
Tugas
kita
bukan hanya meminjam material atau mengopi sebuah contoh kontruksi
dari sesuatu satu atau dua abad yang lalu, tetapi harus mulai mengetahui
tentang diri kita, tentang lingkungan untuk mengkreasikan sebuah
arsitektur yang bertradisi lokal.
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
21
2.
Lokalitas
adalah tentang
bagaimana melihat
bahwa
seharusnya sebuah
tempat memiliki sentuhan personal, untuk sebuah keindahan yang tidak
terduga. Yang terpenting dari semua yang kita lakukan adalah membuat
orang-orang
merasa
seperti
di
rumah dalam lingkungannya.
Lokalitas
harus dimunculkan karena memang dibutuhkan sebagai sebuah jawaban
terhadap kebutuhan manusia. Ada kebutuhan sosial – ekonomi bahkan
politik serta lingkungan dalam jiwa lokalitas itu sendiri.
3.
Lokalitas dalam perkembangannya harus memanfaatkan teknologi yang
berkelanjutan,  dan  ini  menjadi  penting  dalam  membangun  sebuah
tradisi baru. Dalam dunia yang semakin carut-marut
ini, sebuah tradisi
harus selalu ditempatkan dalam konteks tentang hidup di dunia. Sebuah
tradisi adalah tinggal kenangan apabila tradisi itu tidak dapat
bernegosiasi dengan
mesin-mesin teknologi yang memang menebarkan
candu.  Membuat  lokalitas  menjadi  pintar  adalah  membuat  lokalitas
yang dapat berkelanjutan dalam teknologi yang tepat guna.
4.
Lokalitas    harus    memberikan    kegunaan    terhadap    penggunanya,
modifikasi
terhadap
lokalitas harus
dibuat
bukan
hanya
sekedar
memenuhi kebutuhan. Lokalitas setidaknya harus dapat dikaji dalam
nilai
keteraturannya,
kooperatif,
kekuatannya, kesensifitasannya, juga
terhadap karakter dari komunitas di mana lokalitas ingin ditempatkan.
5.
Global  dan 
lokalitas  bukanlah  sesuatu  yang 
harus  dipertentangkan
tetapi mereka saling melengkapi,
Mumford
menekankan
perlu
ada
keseimbangan di antara mereka. Keseimbangan di mana global menge-
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
22
print mesin-mesin kapitalis sedang
lokal menge-print komunitas.
Lokalitas  perlu  menempatkan  dirinya  sebagai  sesuatu  yang  utama
dalam nilai keuniversalan.
II.2.2. Arsitektur Lokal
Definisi
•  'perbedaan' yang secara spatiality memang terbentuk dari di mana lokalitas itu
tumbuh atau ditumbuhkan. (http://www.ilumarta.com
•  arsitektur yang merupakan hasil dari sebuah kultur dan komunitas masyarakat
tertentu (civilization).
(http://www. Ninkarch’s Blog.htm)
Maraknya diskusi lokalitas dalam arsitektur boleh jadi adalah sebuah
bentuk
'protes' atau 'gerakan' terhadap
kemapanan
dari
langgam
modern
post modern –
atau pun pemikiran dekonstruksi sampai
pada generative
process dalam dunia arsitektur.
Lokalitas bukanlah
sebuah 'gerakan' baru
dalam
dunia
arsitektur
kemunculannya menjadi terasa seiring gencarnya gerakan modernitas dalam
dunia 
ini. 
Lokalitas 
telah  dianggap  sebagai  senjata 
yang  tepat 
untuk
menahan lajunya ruang-ruang kapitalis yang telah menyusup dalam
kehidupan manusia di dunia modern ini. Alexanander Tzonis(
Ninkarch’s Blog.htm
)
mengungkapkan bahwa seharusnya
lokalitas bukanlah
sebuah tema
gerakan tetapi lebih kepada conceptual device yang kita pilih
sebagai alat untuk melakukan analisis dan sintesis. Lokalitas membantu kita
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
23
untuk   menempatkan   identitas   sebagai   prioritas   ketimbang   intervensi
internasional atau pun dogma yang bersifat universal.
Vitruvius
(
Ninkarch’s
Blog.htm
)mengatakan:
"unsur
alam
dan raisonalitas manusia membangun sebuah bentuk arsitektur". Vitruvius
percaya bahwa perbedaan dari bangunan-bangunan yang ada di muka bumi
ini,  adalah  akibat  dari  dialog  bolak-balik  dari  manusia  dengan
lingkungannya
.
"There
is
an
in-between
'temperate' kind
of
environment
that creates temperate architecture and temperate people”. Lokalitas dalam
hal
ini
adalah
juga
sebuah
'perbedaan' yang
secara
spatiality memang
terbentuk  dari 
di 
mana 
Lokalitas 
itu  tumbuh  atau  ditumbuhkan.  Ini
membawa  pengertian  bahwa  ada  perbedaan  antara  lokalitas  yang  satu
dengan yang lain.
Memaknai lokalitas artinya memaknai
tentang bagaimana kita
melakukan pembelajaran tentang sejarah bangunan, material, latar belakang
sosial,   isu-isu   konservasi,   konstruksi   bangunan   yang   pada   akhirnya
keunikan sebuah lokalitas
dalam
arsitektur
adalah
tentang
bagaimana
material
lokal–teknologi
dan
formasi sosial dapat ditransfer dalam bahasa
arsitektur.
Dalam istilah Romo
Mangun(1929-1999), rohaniwan dan filsuf,
budayawan dan sastrawan, penulis cerpen dan kolumnis, teorisisi arsitektur
dan
dosen,
“membaca-pahami”
alam
adalah
upaya
untuk menyelaraslan
arsitektur pada hukum alam.
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
24
Foto 1. Butet Ketarajasa House, Yogyakarta (2001-2002)
Foto
2. Kapel Gereja Kristen Indonesia Sokaraja (1994-1995)
Sumber : New Directions in Tropical Asian Architecture; Eko Prawoto
Tanpa lokalitas, manusia tak akan punya budaya, tak punya konteks.
Segaris
dengan
pandangan
Koolhaas,
bahwa “ada bahasa universal tetapi
tetap
harus eksis dialek-dialek
lokal” (Lee,1997). Arsitektur
rakyat sangat
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
25
dekat dengan kehidupan, pro-manusia, fungsional, pragmatik, namun sarat
kandungan
ide
dalam menanggapi
iklim tropik.
.(
Sumber
:
Arsitektur
Untuk
Kemanusiaan (Galih Widjil Pangarsa, 2008, p67)
Arsitektur
lokal
yang
dimaksudkan
didalam karya
tulis
ini  
lebih
mengarah
pada
potensi
yang
ada
yang
menjadi
identitas dari
suatu lokasi,
yang membuat lokasi tersebut
menjadi lebih selaras dengan kehidupan
lingkungan masyarakat disekitarnya. Keselarasan ini diwujudkan dengan
menyalurkan  serta  melestarikan  kebiasaan  atau  budaya  masyarakat  yang
akan menghuni bangunan atau berada disekitar bangunan sampai pada
pemakaian 
material  yang  sesuai  dengan 
iklim  ataupun  yang 
memang
tersedia tidak jauh dari lokasi.
II.2.3. Arsitektur  Betawi
Arsitektur Betawi adalah wujud karya arsitektur yang dipadukan
dengan kebudayaan Betawi yang sudah bertahun-tahun ada dan menjadi ciri
khas di Jakarta. "Betawi" adalah kata yang berasal dari "Batavia", nama kota
Jakarta
sebelumnya.
Kehadiran
'orang
Betawi' mulai
berkurang
sejak
pertumbuhan besar-besaran kota Jakarta. Konsep
rumah
Betawi sebenarnya
sudah sangat sesuai untuk kondisi geografisnya, serta sesuai untuk
masyarakat Indonesia pesisir, karena budaya Betawi yang sudah turun-
temurun 
menghasilkan 
arsitektur 
dan  budaya 
dengan 
corak 
kuat 
dan
karakter
khas.
Salah
satu
karakter rumah
Betawi
adalah
perhatian
pada
hubungan  bermasyarakat  dan  keluarga,  yang  dihadirkan  dengan  adanya
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
26
konsep beranda atau teras yang menyambut tamu datang kapan saja dengan
bebas bisa memakai beranda tersebut.
Rumah Tradisional Betawi kuno terbuat dari kayu, lazimnya
menggunakan kayu Nangka. Pada dasarnya ada tiga zoning di rumah
tradisional Betawi. Kurang lebih mengikuti hukum arsitektur
modern
juga,
kawasan publik (ruang tamu), kawasan privat (ruang tengah dan kamar) dan
kawasan servis (dapur). Dalam bahasa Betawi, kawasan publik yang berupa
ruang
tanpa
dinding
ini
kawasan amben,
disusul
ruang
tengah
yang
didalamnya
ada
kamar
yakni
wilayah pangkeng. Paling belakang adalah
dapur atau srondoyan.
Dapur
Ruang tengah
&kamar
Ruang tamu
Foto 3.
Rumah
Betawi dan
Gambar 1.
Denah Perkampungan
Budaya
Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan
Menurut Ridwan Saidi, seorang tokoh Betawi dan penulis buku riset
“Babad Tanah Betawi”, arsitektur betawi sendiri selain rumah biasa juga ada
rumah panggung, karena orang Betawi hidupnya tersebar dari pesisir pantai
hingga
pedalaman.
Salah satu
konsep
menarik
dari
rumah
Betawi
adalah
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
27
konsep keterbukaan dari beranda atau teras yang hadir karena orang Betawi
sangat mudah bergaul dan terbuka. Konsep keterbukaan ini masih bisa
dihadirkan  dalam  rumah  modern  dengan 
membuat  beranda  atau  teras
tersebut  sebagai  pengganti  ruang  tamu.  Meskipun  rumah  modern  dapat
dibuat   atau   didesain   dengan   memakai   bahan-bahan   modern   maupun
penataan ruangan yang modern, konsep keterbukaan tetap dapat dihadirkan
sehingga karakter Betawinya masih ada.
Foto 4 Teras Rumah Betawi
Foto 5 Rumah Si
Pitung
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
28
II.3.
Tinjauan Khusus Tapak
II.3.1.  Pemilihan Tapak
Pemilihan 
tapak 
dilakukan 
sesuai 
dengan  peruntukan 
yang
ditentukan oleh pemerintah untuk Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta,
di wilayah kelurahan Pegadungan, kecamatan Kalideres. Sesuai rencana
pemerintah
akan dibangun
sebanyak
6
blok
massa bangunan dan
terdapat
600 unit yang disediakan untuk Dinas Pemadam Kebakaran DK Jakarta.
Tabel 1. Rencana Pembangunan Rusun di Jakarta
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
29
Peta 1. Lokasi Alternatif tapak
II.3.2.  Analisa Pemilihan Tapak
Tabel 2. Keterangan Alternatif  Tapak
Kriteria
Alternatif 1
Alternatif 2
Bentuk
persegi
persegi panjang
Luas
14.000 m2
28.000 m²
Peruntukan
Wisma susun
Wisma susun
KDB/KLB
35% / 2,5
45% / 2,5
Ketinggian max
8 lantai
5 lantai
Akses
3 jalan sedang
2 jalan besar
Keterangan
Sudah ada bangunan
Belum ada bangunan
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
30
Bentuk : Bangunan rumah susun  mengutamakan efisiensi bentuk dan
penempatan ruang secara fungsional sehingga lebih sesuai dengan tapak
yang memiliki bentuk simetris atau tidak berbentuk acak. Dalam hal ini
bentuk segi empat.
Luas : Bangunan rumah susun memerlukan lahan yang cukup luas untuk
menampung kebutuhan penghuni serta aktifitas sehari-hari. Lahan yang
luas lebih diutamakan.
Peruntukan: Peruntukan lahan dari pemerintah menjadi pertimbangan
bangunan yang selaras dengan lingkungan. Peruntukannya yakni
“Wisma Susun”
KDB /KLB : menentukan besar lahan yang efisien digunakan untuk
bangunan. Semakin kecil KDB semakin besar lahan yang dapat
dibangun akan semakin baik untuk rumah susun yang padat.
Ketinggian maximun: unit rumah susun memerlukan ketinggian yang
maksimum untuk memenuhi fungsinya sebagai hunian vertikal.
Akses: Rumah susun sebagai hunian memerlukan akses yang maksimal
dari segala arah baik untuk pejalan kaki maupun kendaraan.
Keterangan: keterangan pada site apakah sudah terdapat bangunan atau
belum.
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
31
Tabel 3. Perhitungan Bobot Alternatif  Tapak
Kriteria
Bobot
Alternatif 1
Alternatif 2
Bentuk
10%
30 = 3
30 = 3
Luas
30%
30 = 6
40 = 8
Peruntukan
20%
30 = 4,5
30 = 4,5
KDB/KLB
10%
20 = 2
20 = 2
Ketinggian max
10%
30 = 3
20 = 2
Akses
10%
20 = 2
10 = 1
Keterangan
10%
10 = 2,5
40 = 10
Total
100%
23
30,5
Dengan melihat hasil perhitungan bobot alternatif tapak, maka tapak
yang  dipilih  adalah  alternatif  tapak  2.  Sesuai
bahkan  melebihi  standar
luasan minimum
yang diminta dan merupakan lahan kosong.
Peta 2. Foto Udara Lokasi Tapak
Marketing office citra
6-Citra Garden City
Sumber : Google Earth
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
32
Data Tapak
Peta 3. Lokasi Proyek Tugas Akhir
Lokasi
:
Jl
Palem Raja
Barat,
Kelurahan
Pegadungan,
Kecamatan
Kalideres, Jakarta Barat.
Luas tapak
: 28.000 m²
Batas tapak :
-
Utara
:  Jalan kecil dan rawa luas
-
Selatan
:  Perumahan
-
Timur
:  Komplek Citra Garden 6
-
Barat
:
perumahan
Rencana Batas Wilayah Kota DKI Jakarta :
-
Peruntukan lahan
: Wisma susun
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
33
-
Koefisien Dasar Bangunan (KDB)  : 45 %
-
Koefisien Luas Bangunan (KLB)
: 2,5
-
Maksimal jumlah lantai
: 5 lantai
-
Garis Sepadan Bangunan (GSB)
:  10 m (timur,selatan) dan
8
m
(utara,barat)
II.3.3.  Kondisi Tapak dan Lingkungan Sekitar Tapak
Pada tapak terdapat sejumlah ruko  dan rumah penduduk. Sedangkan
pada lingkungan sekitar terdapat tanah kosong berupa rawa, komplek
perumahan, kios, dan sekolah.
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
34
II.4.   Kelengkapan dan Relevansi Data Pendukung
II.4.1. Survey Literatur
Tabel 4. Studi Banding Literatur Rusunami
Sumber : Apartement Bersubsidi; IDEA books, Agustus 2008
Bangunan berarsitektur lokal (Masjid Raya Baitul Ma’Mur)
Masjid
ini
adalah
yang
tertua sekaligus
cagar
budaya
di
wilayah
Srengseng  Sawah,  Jakarta  Selatan.  Masjid  ini  berarsitektur  khas  Betawi
yang 
menunjukan 
lokalitas 
kedaerahan 
di  kawasan 
Srengseng 
Sawah.
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
35
Dikategorikan berarsitektur “lokal” karena bangunan ini tidak hanya
mengambil
bentuk-bentuk
bangunan(atap, material,ornament)
khas
betawi
yang lebih mendekati arsitektur vernacular, tetapi juga terdapat konsep
pembagian ruang dan ada ruang penerima tamu (teras) yang menjadi jiwa
atau identitas dari bangunan betawi. Sebagian bangunan
tersebut
tak
lepas
dari
sentuhan arsitektur tradisional. Seiring
dengan
perkembangan
zaman,
arsitektur
masjid
juga
mengadopsi gaya arsitektur modern, tanpa
meninggalkan kesan tradisional, terutama
untuk ruangan wudhu. Perpaduan
ini justru mampu menambah kesan praktis pada bangunan.
Bangunan  ini  membuktikan  bahwa  pada  bangunan  berarsitektur
lokal, yang menjadi pembeda adalah jiwa atau identitas kemanusiaan yang
hidup dan menempati bangunan. Dalam hal ini jiwa bangunan berarsitektur
betawi  adalah  adanya  teras  sebagai  ruang  penerima  disetiap  bangunan
betawi baik untuk apapun fungsinya.
Foto 12. Masjid Raya Baitul Ma’Mur (1)
Foto 13. Masjid Raya Baitul Ma’Mur (2)
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
36
II.4.2. Survey Lapangan
Rumah Susun Sewa Marunda
Foto 8. Rumah Susun Marunda
RUSUNAWA Marunda ini memiliki 12 massa bangunan yang
masing-masing massa bangunan terdiri dari 6 lantai dimana lantai dasar (1)
digunakan sebagai
fasilitas umum dan dua
(2)
unit
untuk disable person ,
sedangkan lantai 2 – 6 sebagai lantai hunian yang tiap lantainya terdapat 20
unit hunian dengan tipe tipikal, sehingga satu massa bangunan dapat
memiliki
100
unit
hunian.
Transportasi
vertikal
yang digunakan
di
RUSUNAWA ini adalah 1 buah 
lift yang terletak di tengah dan 2 buah
tangga di
tiap sisinya.Terdapat pula ruang bersama, void (4,35
m
x
23,45
m), dan selasar 1,225 m.
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
37
Gambar 2. Denah Lantai tipikal, 1 lantai 20 unit hunian
Bangunan RUSUNAWA ini menggunakan modul 3,9 m. Tiap massa
bangunan dilengkapi pula dengan 2 tempat sampah bersama. RUSUNAWA
Marunda ini memiliki ruang penunjang antara lain serba guna, musholla,
bersama, komersial, jemuran, parkir mobil dan motor dan ME.
yang   terkait   pada   bangunan   RUSUNAWA   ini   adalah   TWIN
BLOCK, dari segi pencahayaan, untuk penghematan energi di gunakan
sebanyak mungkin pencahayaan alami, sedangkan segi penghawaannya
dengan
cross
ventilation, sehingga
udara
selalu
mengalir
&
tidak
pengap,namun   pada  
kenyataannya udara terasa pengap. Pada keadaan
darurat,   tersedia   tangga   kebakaran   yang   cukup   untuk   memperlancar
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
38
evakuasi, selain itu itu juga dilengkapi dengan fire hydrant, fire detector dan
air yang cukup apabila terjadi keadaaan darurat.
Sistem telephone
dan
televisi  
juga
dilengkapi
pada
tiap
hunian
dengan disiapkan masing-masing 1 titik. Penangkal petir juga tersedia pada
RUSUNAWA  ini 
untuk  mengamankan   
bangunan  dan  penghuni 
yang
berada disekitar bangunan dari sambaran petir diusulkan dipasang sistem
penangkal
petir
non
radiaktor
dengan
radius
150
m diletakan
diatas
bangunan.
Foto 9. Shaft Rumah Susun Marunda
Foto 10. Luar Rumah Susun Marunda
Seluruh  sistem  plumbing  (utilitas),  diletakkan  pada  lubang  lantai
yang
lokasinya
saling
tidak
menggangu
dan
mudah
dalam melakukan
maintenance. Termasuk sistem plumbing (utilitas) adalah sistem instalasi air
bersih, air bekas, air kotor dan air buangan hujan.
Pengguna  dari  RUSUNAWA  Marunda  ini  adalah  mantan
tunawisma,
korban
penggusuran
daerah
sekitar
dan
sebagian
kecil
buruh
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
39
pabrik sekitar yang telah berkeluarga
semua.
Bangunan
RUSUNAWA
ini
telah berdiri sejak tahun 2006 namun bari dihuni pertangahan tahun 2009.
Menurut para penghuni, RUSUNAWA ini sudah terjadi kerusakan dan
kebocoran dimana-mana,
untuk air
bersih saja
mereka
harus
membeli dari
supplier.
Gambar 3. Denah 1 unit hunian Rusun Marunda
Satu
massa bangunan RUSUNAWA Marunda
ini
memiliki panjang
±
63,5 m dan lebar ± 19,9 m.Unit hunian pada RUSUNAWA ini adalah satu
tipe tipikal, dimana terdapat dua kamar tidur dengan luasan masing –masing
±
5,75 m2 dan ± 7 m2, ruang duduk dan ruang makan = ± 11,44 m2,  dapur
=
±
2,92 m2, km/wc 
=
±
2,73 m2 dan balkon / jemur = ± 2,63 m2. Harga
unit
hunian
lantai 2
adalah
Rp 375.000
sedangkan
untuk
lantai diatasnya
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
40
dikurangi
Rp 10.000 tiap lantainya, sehingga semakin atas semakin murah
harga sewanya.
Rumah Susun Kemayoran
Foto 11. Rumah Susun Kemayoran
Terletak di Jl Landas Pacu Timur ,Kemayoran, Jakarta Pusat
.
Rumah Susun Kemayoran sebagian berfungsi sebagai tempat tinggal
dan sebagian lagi berfungsi sebagai tempat usaha. Rumah susun ini
diperuntukan
bagi
korban
penggusuran, korban bencana dan masyarakat
ekonomi   menengah   ke   bawah.   Tetapi   sekarang   ini      telah   berganti
peruntukan karena sekarang yang menempati
rusun
ini
adalah
masyarakat
dengan ekonomi menengah ke atas. Penghuni rumah susun sekarang ini
adalah  yang  berprofesi  sebagai  buruh,  satpam,  pegawai  negeri,  pegawai
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
41
swasta,  bahkan  pengusaha.  Rata-rata  yang  menempati  rumah  susun  ini
minimal memiliki sepeda motor.
Gambar 4. Denah Rumah Susun Kemayoran
Rumah
susun
ini
ada yang
menjadi
hak
milik
dan
ada
juga
yang
disewakan. Rumah susun ini memiliki perhimpunan penghuni yaitu PPRS
(Persatuan Penghuni Rumah Susun). Tugas dari PPRS ini yaitu :
Membina terciptanya kehidupan lingkungan yang sehat, tertib, dan aman
Mengatur dan membina kepentingan penghuni
Mengelola rumah susun dan lingkungannya
Melaksanakan  pemeriksaan,  pemeliharaan,  kebersihan  dan  perbaikan
rumah susun dan lingkungannya pada bagian bersama, benda bersama,
dan tanah bersama.
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
42
Mengawasi ketertiban dan keamanan penghuni serta penggunaan bagian
bersama, benda bersama, dan tanah bersama sesuai dengan
peruntukannya.
Mengurus   
semua   
yang   
berkaitan   
tentang   
pembelian    rumah
susun,penyewaan
rusun,   surat   balik   nama   bagi   pembeli   rusun,
mengkoordinir pembayaran listrik dan air.
Gubahan massa pada rusun ini disusun sedemikian rupa sehingga
membentuk  ruang-ruang 
luar  yang  digunakan  sebagai  ruang  komunal.
Sistem gubahan massa pada rusun ini yaitu sistem terpusat ke lapangan dan
tempat parkir.
Gambar 5. Block Plan  Rumah Susun Kemayoran
Rumah susun ini terdiri dari 2 tahap pembangunan yaitu :
-
Tahap
I   terdiri dari Rusun jenis Dakota dan Apron
yang
tiap
unitnya
tidak memiliki WC di dalam tetapi memiliki WC  umum/ bersama.
-
Tahap II
terdiri dari Rusun jenis Conver dan
Boeing
yang tiap unitnya
memiliki WC di dalam tiap unitnya.
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
43
Untuk jenis Conver terbagi menjadi 6 blok yaitu :
-
Conver I A - B
-
Conver II A - B
-
Conver III A – D
-
Conver IV A – D
-
Conver V A – B
-
Conver VI A – B
Setiap blok terdiri dari 5
lantai.
Tiap lantai terdapat 4
unit
hunian.
Lantai
pertama
dijadikan
tempat
usaha
dan
lantai
2
5
sebagai
hunian.
Blok-
blok
dalam rusun
ini
diatur
sedemikian
rupa
sehingga
blok-blok
tersebut menyatu dan membentuk ruang luar yang baik. Antara blok yang
satu dengan yang lain menempel
tetapi tidak
memiliki akses yang satu ke
yang lainnya. Masing-masing blok memiliki akses masing-masing.
Gambar 6. Block Plan  Unit Rumah Susun Kemayoran
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
44
Tipe unit pada rusun Kemayoran jenis Conver ada yang tipe 36 dan
tipe 42. untuk Conver 1 dan 2 adalah tipe 42. dan Conver 3-6 adalah tipe 36.
Tipe 42 terdiri dari : 2 ruang tidur, kamar mandi, dapur, teras/tempat
jemur, ruang tamu dan keluarga. Tinggi plafond tiap unit yaitu 2,6 m.
Gambar 7. Denah tipe 42 Kemayoran
Gambar 8.Zoning unit Kemayoran
Pencahayaan alami pada rusun ini baik, karena sinar matahari dapat
masuk
ke
dalam ruangan
dan
ruangan
tidak
terasa
gelap. Di
tiap
kamar
terdapat bukaan sehingga sinar matahari dapat masuk. Pada dapur juga
terdapat bukaan sehingga tidak perlu menyalakan lampu pada siang hari dan
dapat menghemat pemakaian listrik.
Foto 12. Unit Rumah Susun Kemayoran (1)
Foto 13. Unit Rumah Susun Kemayoran (2)
  
BINUS University Jakarta
Rusun Susun Sewa Sudin Pemadam Kebakaran Jakarta
45
II.4.3. Kesimpulan
Setelah
membandingkan hasil survey
literatur dan survey lapangan,
maka dapat disimpulkan bahwa sebuah rusun:
Mempunyai luas unit berkisar antara 21 m² hingga 36 m².
Jumlah  lantai  6  hingga  10  lantai.  (terlalu  tinggi  tidak  efisien
untuk pengguna)
Menggunakan material dan finishing
yang tidak mahal. (material
lokal diutamakan)
Mempunyai
kisaran
harga
sewa
Rp.
175.000
Rp.
341.000
/
bulan (sewa) dan Rp. 86 juta – Rp. 144 juta (milik).
Lokasi dapat dicapai dari segala arah untuk
menunjang aktivitas
dari penghuninya
Dilengkapi instalasi listrik ± 1300 W dan air bersih/PAM untuk
memenuhi kebutuhan dan aktifitas hidup penghuninya.
Dilengkapi  fasilitas  sarana  olahraga, 
lapangan  parkir,  taman
hijau, shaft sampah, proteksi kebakaran.
Disertakan 
retail 
store 
atau 
kios-kios 
sebagai 
tempat  usaha
penghuni, sekaligus pihak pemberi subsidi silang harga unit
hunian.