10
Dari
estetika
p
ertunjukanny a, top eng
men gandun g
seni
temban g
d
an metap hor
(pengajum/pengande). Dar i konsep p emikiran religius,
top eng meref leksikan
ajar an Tri
Rna, Panca Yadnya, Panca Maha Bhuta, Skala-Niskala sebagai p engejawantahan
Rwa Bhineda, Trikaya Pa risuda, Kanda Pat, Tri Marga, dan Sapta Sunya. Dari
konsep sosial kemasy arakatan, top eng meref leksikan
rasa
malu (lek), hubungan diantara
senimanny a, imp lementasi
Pancasila, arsitektur Bali, kep emimp inan dan modernisasi
(Kodi, 2006, p 25).
2.2.1 Arti Etimologi
Topeng
Prof.Dr.
I
M
ade
Bandem
d
an
Remb an g dalam
bukuny a
y
ang b erjudu l
Perkembangan Top eng Bali Seb agai
Seni Pertunjukkan
men jelaskan bahwa
kata
top eng
berasal
dar i
kata
tup
y
ang berarti
tutup .
Kata
dasar
tup ini
kemudian ditamb ah
eng dan
menjadi
tup eng
y
ang kemudian
menjad i
top eng
(Sumandhi et al, 1993, p 3). Di
Bali
Top eng
disebut
Tapuk atau
pertapukan. Kata
pertapukan berasal
dari kata
dasar tap uk
y
ang
artiny a
top eng atau tapel atau p enutup (Sumandhi et al, 1993, p 5).
2.2.2 Definisi Topeng
Dalam Kamus
Besar Bahasa
Indonesia,
Dep artemen Pendidikan dan
Kebuday aan, Balai
Pustaka
(1999:
1068) d ijelaskan top eng
y
aitu:
to.p eng/
top eng/
p
enutup muka
(dari
kay u,
kertas,
dan
sebagainy a)
y
ang
meny erup ai
muka oran g atau bin atang.
Dikutip dari buku karangan Sedy awati
y
ang terbit tahun 1993 p ada
halaman satu, top eng
dap at didefinisik an sebagai
suatu tiruan wajah y an g
|