| 19 adalah   anak   dari   Gajah   Setu   Bandha   hewan   klangenan  Bathara   Indra.  Permohonannya  akan   dikabulkan   jika   ia   dapat    menolong  anak   Dewi  Kunti   lepas  dari   bungkusnya. Saat  bungkus  berusia  12  tahun,   Gajah  Setu  Sena   datang   dan   merobek   bungkusnya   dengan   kedua   gadingnya   yang  sangat   kuat  dan  sakti.  Di dalam   bungkus   itu  temyata ada  seorang  bocah  besar   yang   lalu   menangkap  kedua   gading   itu  dan   dengan   sekuat   tenaga  mematahkannya.  Ajaib,   kedua  gading   itu  lalu  menyatu  di  jempol   tangan  bocah  itu  membentuk  kuku  yang  panjang   dan  runcing,   sementara  sukma  Gajah   Setu   Sena   menyatu  dalam   diri   bocah   itu.  Kuku   itu   diberi   nama  Kuku  Pancanaka.  (Berdasar Pagelaran  Wayang   Lakon   "Bhima   Bungkus"  oleh   Ki  Anom   Suroto).  Secara   filosofis,  "kuku"   terkait   makna   "kukuh"  (teguh  dan  kuat  keyakinan serta  berlatih);   panca  =lima; naka  =  emas  atau  tujuan,  bisa  juga  dari  naga  (  kuasa;  artinya   paugeran/moral/kekuatan/daya  dasar   ).   Lima    daya   berupa:    daya   bumi,   air,   api,   angin,   ether.    Lima  paugeran    dapat    berupa:    !.  pengendalian   nafsu    membunuh/angkara  2.  Pengendalian  nafsu    makan    minum    3.    Pengendalian   nafsu    seks    4.  pengendalian   nafsu   kesenangan  indrawi   5.   Pengendalian   nafsu  mencuri/merugikan  orang   lain.  Bisa  juga   berarti   lima   hawa   sakti   dalam  diri:   prana,   apana,   samana,  udana,   vyana.   Kuku   Pancanaka  dapat   juga  diartikan  kekuatan  dari  hasil  mampu   mengendalikan panca  indriya.  Kuku  Pancanaka   ini   adalah    pusaka   untuk   mengalahkan   musuh   (=kejahatan)  dengan   menggenggamkan seluruh  jari  di  kedua  tangan  erat-erat.  |