Home Start Back Next End
  
Kuasa agar diber i keturunan. Waktu p un berlalu. San g istri mulai men gandun g.
Betap a bahagiany a mereka. B eberap a bulan k emudian, lah irlah seor an g bay i
laki-laki. Bay i tersebut hendak disusui oleh ibuny a, namun jariny a terus
menunjuk ke arah sebuah n asi kukus. Bahwa nantiny a anak ini akan menjad i
tokoh besar, sudah namp ak tanda- tandany a sejak dini. Ketika baru lah ir, anak
tersebut
sudah bisa untuk memakan nasi, hal y an g san gat aneh. Terny ata y ang
lahir bukan lah bay i biasa. Ketika masih bay i p un ia sudah bisa mak an mak anan
orang d ewasa. Setiap
hari anak itu mak in bany ak dan mak in bany ak. Anak itu
tumbuh menjadi or an g dewasa y ang tin ggi b esar. Karena
itu ia dip anggil
dengan nama Kebo Iwa, y ang artiny a p aman kerbau.
Kebo Iwa makan dan
makan terus den gan r akus. Habislah harta oran g tuany a
untuk memenuhi selera makanny a. Dengan berat
hati mer eka meminta bantuan
desa. Sejak itulah segala k ebutuhan makan Kebo Iwa d itanggun g d esa.
Penduduk desa kemudian memban gun rumah y ang san gat besar untuk Kebo
Iwa. M ereka p un memasak makanan y an g san gat bany ak untukny a. Tap i lama-
lama p enduduk mer asa tidak san ggup
untuk meny ediakan makanan. Kemudian
mereka
meminta Kebo Iwa untuk memasak sendir i. M ereka cuma
meny ediakan
bahan mentahny a. Bahan-bah an p angan tersebut diolah o leh Kebo Iwa di Pantai
Pay an, y ang bersebelahan d en gan Pantai Soka.
Kebo Iwa meman g serb a besar. Jan gkau an kakiny a san gat
lebar, seh in gga ia
dap at bep ergian d en gan cep at. Kalau ia in gin
minum, Kebo Iwa tin ggal
menusukkan telunjukny a ke tanah. Sehin gga terjadilah sumur kecil y ang
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter