Home Start Back Next End
  
17
2.2.5 Alat-alat Sebagai Sumber Bunyi Musikal
Musik adalah organisasi bunyi di dalam bangunan arsitektonik yang terikat oleh ruang
dan waktu. Begitu istimewahnya kedudukan bunyi-bunyian dalam musik sehingga
manusia bersedia mengabdikan hidupnya untuk menciptakan aneka jenis alat-alat demi
bunyi yang diharapkan. Proses pembuatan alat-alat musikpun beragam, dari yang
sederhana sampai ke tingkat kerumitan yang tinggi. Semua ini berpedoman pada konsep
bunyi yang mereka anggap indah dan musikal. Melalui proses ini tercipta berbagai
teknik pembuatan, bentuk dan konstruksi alat-alat, serta kriteria pemilihan material yang
dipakai sebagai bahan dasar pembuatannya.
Pemilihan material itupun tergantung pada lingkungan alam dimana manusia itu hidup
dan mengembangkan kebudayaannya. Berbagai jenis tumbuh-tumbuhan (dari umbut-
umbut yang tumbuh di air, daun, akar, dan batang pohon kayu), tanah, logam, dan
berbagai bagian dari tubuh binatang dimanfaatkan untuk pembuataan alat-alat musik.
Suatu masyarakat yang hidup di tengah-tengah alam yang kaya dengan pohon bamboo
akan memanfaatkan tanaman ini untuk menciptakan alat-alat musik seperti seruling, atau
berbagai alat musik lainnya. Sebaliknya mereka yang tidak memiliki jenis pohon ini
akan memanfaatkan bahan lain untuk pembuatan seruling, misalnya dengan
menggunakan tulang, atau kayu yang dilobangi. Demikian pula di tengah-tengah
masyarakat yang di sekeliling alamnya terdapat jenis binatang, misalnya biawak, akan
menggunakan kulit binatang ini sebagai kulit gendangnya.
Perkembangan pengetahuan dan teknologipun dimanfaatkan untuk menciptakan jenis
alat-alat dan bunyi-bunyian baru. Teknologi pembuatan benda-benda dari tanah, seperti
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter