4
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1       Sumber Data
Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh
dari sumber-sumber sebagai berikut:
Buku
website
Wawancara dan riset target market
Setelah data terkumpul dilakukan pengolahan data, yaitu melalui proses pengeditan dan
analisa. Pada proses pengeditan, data yang sudah terkumpul diperiksa kembali untuk
disesuaikan dan dipisahkan dari data yang dapat dipergunakan untuk mendukung proyek
tugas
akhir
dan
yang
tidak.
Proses
selanjutnya
adalah
menganalisa,
yaitu
data
yang
sudah terpilih kemudian diolah dan diambil kesimpulan yang berkaitan dengan masalah
yang dihadapi sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
  
5
Hasil rangkuman pencarian data adalah sebagai berikut:
2.1.1
Pengertian Kosmetik
Menurut Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia No. HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik, dinyatakan bahwa definisi kosmetik
adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh
manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital bagian luar) atau gigi dan
mukosa
mulut terutama untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan dan
atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik.
Peraturan 
menteri  kesehatan 
RI 
No. 
445/ 
Menkes/Permenkes/1998 
adalah
sebagai  berikut. 
“Kosmetik  adalah 
sediaan 
atau 
paduan 
bahan 
yang 
siap 
untuk
digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin
bagian
luar),
gigi
dan
rongga
mulut
untuk membersihkan, menambah daya tarik,
mengubah
penampakan,
melindungi
supaya
tetap
adalam
keadaan
baik,
memperbaiki
bau
badan
tetapi
tidak
dimaksudkan untuk
mengobati
atau
menyembuhkan
suatu
penyakit.
Sejarah  kosmetik  di  dunia  begitu  panjang  sehingga  setidaknya  6.000  tahun
sejarah manusia. Sejarah kosmetik adalah sesuatu yang menjadi sangat universal, dalam
setiap peradaban di Bumi ini memiliki bagian yang serupa dalam latar belakang mereka.
Bukti ilmiah dan arkeologi pertama
dari penggunaan kosmetik dapat dilihat
kembali
hingga
6.000
SM,
orang
Mesir, Yunani
dan
Romawi
kuno
memanfaatkan
kosmetik. Sejarah kosmetik
juga
mengatakan kepada kita bahwa orang-orang Romawi
dan  Mesir  digunakan  kosmetik 
yang 
mengandung  bahan-bahan  berbahaya  seperti
  
6
merkuri
dan
timah
akibat
kurangnya
pengetahuan
mereka
tentang
bagaimana
unsur-
unsur ini
menyebabkan keracunan dan
menggangu kesehatan. Parfum
seperti
mur dan
kemenyan  telah  dikenal  begitu  lama,  karena  kedua  barang  itu  disebutkan  didalam
Alkitab dan memainkan peran penting dalam kaitannya dengan kelahiran Yesus.
Orang
Mesir kuno
mengandalkan beragam alat kosmetik. Salah satunya adalah
celak.  Ini  digunakan  untuk  menegaskan  mata  dan  menghasilkan  penmpilan  elegan
mereka yang terkenal. Celak Mesir kuno terbuat dari tembaga, timah, jelaga, terbakar
almond, dan beberapa bahan lainnya. Pada waktu itu orang Mesir menganggap bahwa
riasan
mata sangat berguna dalam
menangkal roh
jahat dan juga dalam
meningkatkan
pandangan.
Sejarah kosmetik, seperti yang terjadi dengan Timur Tengah, juga terjadi
dibelahan dunia lainnya. Kosmetik dibuat dan digunakan di
Persia ribuan
tahun
yang
lalu. Bahkan setelah suku-suku Arab telah memeluk agama Islam, yang mendorong
banyak peraturan yang membatasi penggunaan make
up,
masih
ada
daerah
di
mana
mereka diizinkan untuk tidak menggunakan untuk penampilan yang tertutup, dan
mamakai
kosmetik.
Sebenarnya
tidak
ada
hukum dalam tradisi
Islam yang
melarang
pemakaian
kosmetik.
Sebaliknya,
guru
medis awal bernama Al-Zahrawi kosmetik
dianggap sebagai cabang kedokteran dan menyebutnya sebagai "obat kecantikan." Dia
berurusan dengan barang-barang seperti beraroma aromatik, parfum, dan dupa.
Henna telah digunakan di
India mungkin semenjak abad ke-4. Itu biasanya
digunakan  sebagai  pewarna  rambut  yang  baik  dan  juga  seni  Mehndi.  Seni  Mehndi
adalah sebuah proses di mana desain yang rumit ditempatkan pada seseorang tangan dan
  
7
kaki.
Hal
ini sering kali
dilakukan
sebelum pernikahan Hindu. Henna juga digunakan
dalam beberapa budaya Afrika utara di mana desain lebih berani daripada yang dibuat di
India.
Sedangkan 
kosmetik 
di  Indonesia 
sendiri. 
Sudah 
ada 
sejak 
lama. 
Seperti
penggunaan lulur, dan kemenyan.
Tipe-tipe kosmetik :
Kosmetik pembersih :
Kosmetik pembersih kulit yang didasarkan pada air
Kosmetik pembersih kulit yang didasarkan pada surfaktan
Kosmetik pembersih kulit yang didasarkan pada minyak
Kosmetik pembersih kulit dalam bentuk padat (solid cleanser)
Kosmetik pengampelas / penipis kulit
Kosmetik pembersih rambut / kulit kepala
Kosmetik pelembab dan pelindung
Kosmetik dekoratif :
Perona pipi
Eye shadow
Mascara
Pensil alis
Lipstick
Cat kuku
Bedak
  
8
o
Krim dasar bedak
o
Alas bedak
o
Tata rias penutup garis-garis keriput
2.1.2
Kosmetik hypoallergenic, patch test, dan alergi
Ketika seseorang memakai suatu produk, maka orang tersebut mengharapkan
hasil yang terbaik dari produk yang dia pakai. Tetapi hasil yang dia harapkan akan
berbanding
terbalik,
jikalau
orang
tersebut
memakai
produk
yang
terkandung
bahan
yang membuat dia alergi.
Menurut medicinenet.com, reaksi gejala alergi kosmetik diantara lain dermatitis
kontak iritasi dan dermatitis kontak alergi.
Dermatitis
kontak
adalah
suatu
kondisi
yang ditandai
oleh
bidang-bidang
peradangan (kemerahan, gatal dan pembengkakan) yang membentuk suatu zat setelah
kontak dengan kulit.
Dermatitis kontak
iritasi : Ini
lebih umum dari dermatitis kontak
alergi dan dapat terjadi pada siapa pun. Ini terjadi ketika bahan yang kasar dan membuat
iritasi merusak kulit. Dermatitis kontak iritasi biasanya dimulai sebagai bercak-bercak
gatal, kulit bersisik atau ruam merah, Dapat  berkembang
menjadi
lepuh
yang cairan,
terutama
jika
kulit
teriritasi
lebih
lanjut
dari
menggaruk.
Hal
ini
biasanya
terjadi
di
tempat kontak dengan zat yang mengganggu. Daerah di mana lapisan terluar kulit tipis,
seperti kelopak
mata,
atau di
mana kulit kering dan pecah-pecah
lebih rentan terhadap
iritasi dermatitis kontak.
Dermatitis kontak alergi, Ini terjadi pada orang yang alergi terhadap bahan
tertentu atau bahan dalam suatu produk. Termasuk gejala kemerahan, bengkak,
gatal,
dan berjerawat. Dalam beberapa kasus, kulit menjadi merah. Wajah, bibir, mata, telinga,
  
9
dan
leher adalah
tempat
yang
paling
umum
untuk
alergi
kosmetik,
meskipun
reaksi
dapat muncul dibagian tubuh manapun.
Menurut artikel dari
kosmetik hypoallergenic adalah produk
kosmetik
yang
yang diklaim oleh produsennya menghasilkan
reaksi
alergi
yang
lebih
jarang dibanding produk kosmetik lainnya. Konsumen dengan kulit sensitif, dan bahkan
mereka dengan "kulit normal", mungkin diarahkan untuk meyakini bahwa produk ini
lebih lembut untuk kulit mereka dibanding kosmetik non-hypoallergenic.
Tidak ada standar Federal atau definisi
yang
mengatur penggunaan istilah
hypoallergenic”. Istilah tersebut dapat berarti apa pun, sesuai dengan  
perusahaan
tertentu
inginkan. Produsen kosmetik
yang
menggunakan
label
sebagai hypoallergenic
tidak diwajibkan untuk menyerahkan bukti klaim hypoallergenicity mereka untuk FDA.
Istilah
"hypoallergenic" mungkin
memiliki
nilai pasar
yang cukup besar dalam
mempromosikan
produk-produk
kosmetik
untuk
konsumen
secara
ritel, tetapi
dermatologists mengatakan itu memiliki arti sangat sedikit.
Sedangkan patch test digunakan untuk memeriksa kepekaan kulit terhadap suatu
bahan dan untuk mendiagnosis penyakit kulit: allergic contact dermatitis, jadi dilakukan
pengujian atau ujian keamanan bahan baku sebelum dimasukkan dalam produk.
Patch
test
dilakukan
baik
kepada
manusia maupun
hewan,
dan
mencakup
pengujian berbagai segi keamanan dari bahan baku ataupun produk akhir, misalnya :
Potensi iritasinya terhadap kulit dan mata
  
10
Fototoksisitasnya terhadap kulit
Komedogenitasnya
(dayanya
untuk
merangsang
terjadinya
jerawat
dan
lain-lain
2.1.3    La Tulipe Cosmetiques.
Logo lama La Tulipe Cosmetiques                Logo baru La Tulipe Cosmetiques
“Bunga tulip menggambarkan harapan yang kami miliki bahwa produk kami akan selalu
mempercantik kulit para pemakai, serta membuatnya selembut dan sekencang bunga
tulip.” Begitulah konsep kecantikan La Tulipe Cosmetiques.
  
11
Foto counter La tulipe Cosmetiques
  
12
La tulipe Cosmetiques yang berdiri sejak 1980, terus menerus berkembang.
Tahun 1983
Dimulai dengan
home
industry dan pada awalnya
memproduksi
kosmetika pembersih
dan penyegar kemudian disusul pelembab lain-lain.
Tahun 1985
Pindah ke Jalan Prapen Surabaya dan La Tulipe Cosmetiques menambah produk-produk
barunya guna melengkapi perawatan kulit (Skin Care), baik dengan maupun tanpa
kelainan untuk keperluan ujian negara tingkat dasar dan tingkat terampil. Pada waktu itu
La Tulipe Cosmetiques hanya dipasarkan di daerah
jawa
Timur
saja
dan
belum
dipromosikan
secara
besar-besaran
namun
sudah
menunjukan
hasil
yang
cukup
nyata
dan diterima masyarakat. Hal ini terbukti dengan dipakainya produk-produk La Tulipe
Cosmetiques oleh para ahli kecantikan dan dokter-dokter ahli di bidang kosmetika.
Tahun 1986
Pindah lagi ke jalan Jemur Sari Surabaya (mendekati daerah industri)
Tahun 1987
Mulai pindah dari home
industry menjadi industri dan menempati tempat di jalan
Rungkut
Industri
VIII
No.
26-28
Surabaya (kontrak)
dengan
nama
PT.
REMBAKA
(yang  diambil  dari  bahasa  jawa  yang  berarti  "berkembang  bersama").  Di  samping
produk perawatan seperti tersebut di atas,
La
Tulipe
Cosmetiques
juga
melengkapi
produk-produk :
Skin Care
  
13
Tata Rias Panggung
Tata Rias Wajah
Tata Rias Fantasi
Contoh produk La Tulipe Cosmetiques :
Sebagian
produk
untuk koreksi :
  
14
Untuk  melengkapi 
ujian  negara 
mahir  dan  keperluan-keperluan  salon  kecantikan.
Sebagai penampilan pertama dari produk-produk Tata Rias La Tulipe Cosmetiques,
diawali
dengan dipakainya produk
La
Tulipe Cosmetiques oleh ahli kecantikan dalam
lomba-lomba Tata Rias, baik dalam taraf Nasional maupun Internasional. Pada
kesempatan
itu
La
Tulipe
Cosmetiques
keluar
sebagai
Juara
Umum
dalam Lomba
Tingkat Nasional 1987 dan Juara Tingkat ASEAN 1987.
Tahun 1995
Mulai pembangunan pabrik di Jalan Berbek Industri VII No. 4, Surabaya yang dirancang
untuk memenuhi syarat CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik Yang Baik) yang rencananya
dioperasionalkan
tahun
1997. Namun
karena
situasi
belum memungkinkan
maka
baru
awal
millenium
ke
III
bisa
ditempati
dan diresmikan.
Bersamaan
dengan
kemajuan-
kemajuan
yang
dicapai
dalam bidang
produksi,
maka
La
Tulipe
Cosmetiques
juga
meningkatkan promosinya ke seluruh wilayah. Indonesia mulai dari Medan hingga
Jayapura untuk menguasai pangsa pasar khususnya pasar kosmetika Skin Care,
Decorative
dan
Hair
Care.
Dan
dalam waktu
tidak
lama
lagi
diharapkan
La
Tulipe
Cosmetiques dapat menjadi komoditas ekspor non
migas sehingga dapat
menjadi salah
satu penghasil devisa untuk negara Republik Indonesia.
  
15
La Tulipe Cosmetiques berusaha dan melayani konsumennya
dengan
visi
misi
sebagai berikut
Visi
Menjadi
pemimpin dalam
pasar
kosmetik
Indonesia,
unggul
dalam
R&D,
serta
menjadi pelopor dalam barisan produk perawatan kecantikan
Misi
Menyediakan produk berkualitas tinggi pada pelanggan dengan mengedepankan
faktor
hypoallergenic dan
kemanjuran
produk
kami
yang
dikombinasi
dengan
komitmen tinggi pada pelayanan konsumen untuk mencapai kepuasan pelanggan.
Dapat disimpulkan bahwa, keistimewaan La Tulipe Cosmetiques antara lain,
kosmetik hypoallergenic, yang ramah untuk kulit sensitif dan cocok untuk iklim tropis.
Selain itu counter atau toko yang
menyediakan La
Tulipe Cosmetiques cukup banyak,
mulai dari pasar sampai ke pusat perbelanjaan, harga yang ditawarkan oleh La Tulipe
Cosmetiques cukup terjangkau, dan kualitas produknya pun bagus.
Kendati
demikian,
dalam usaha
untuk
mengembangkan
dirinya,
ditemukan
beberapa masalah dari segi visual terhadap identitas
visual
La
Tulipe
Cosmetiques.
Permasalahan
yang
muncul adalah
kurang kuatnya identitas visual berupa logo yang
berupa bunga tulip yang begitu kaku, tidak mencerminkan kelembutan dan selera wanita
zaman sekarang dan aplikasi yang tidak konsisten.
Selain  logo,  kemasan  dan  media  promosi  juga  tidak  menarik  dan  tidak  komersil,
sehingga pembeli pun ragu untuk mencoba produk-produk La Tulipe Cosmetiques.
  
16
2.1.4
Data hasil survei
2.1.4.1 Kuesioner
Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia,  kuesioner  adalah  alat  riset  atau
survey yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan
tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos;
daftar pernyataan. Sedangkan angket merupakan daftar pertanyaan tertulis mengenai
masalah tertentu dengan ruang untuk jawaban.
Kuesioner disebarkan kepada 50 pengunjung Salon Stanex yang dipilih secara
acak sesuai dengan target audience.
Pertanyaan
Jawaban
Jumlah
P
Berapa umur anda?
15-17
4
8%
18-25
40
80%
<25
6
12%
Apa pekerjaan anda ?
Pelajar
6
12%
Mahasiswa
26
52%
Karyawan
10
20%
Wiraswasta
6
12%
Ibu rumah tangga
-
-
  
17
Lain-
Lain
Pengangguran
2
4%
Apakah
anda
menyukai
kosmetik?
ya
50
100%
Tidak
(jikalau
TIDAK
pilih
"NONE"
untuk
PERTANYAAN
4-12,
mulai
PERTANYAAN
13
baru JAWAB seperti biasa)
-
-
Apakah anda pernah memakai
kosmetik lokal?
NONE
Ya
46
92%
Tidak
(jikalau
TIDAK
pilih
"NONE"
untuk
PERTANYAAN
5-7,   mulai   PERTANYAAN   8
baru JAWAB seperti biasa)
4
8%
Merk  kosmetik 
lokal 
apakah
yang anda pakai?
(boleh labih dari 1)
NONE
4
4%
Martha tilaar Group (PAC, Belia,
Sariayu, Mirabella, Caring)
40
45%
PT rembaka (la tulipe, LT PRO)
19
21%
VIVA cosmetique
11
12%
Inez
6
6%
Wardah
9
10%
lain-lain
Bless, my darling
2
2%
  
18
Pixy
Kenapa
anda
membeli
produk
lokal tersebut?
NONE
4
3.58%
harganya terjangkau
30
28.4%
kualitas produk yang bagus
21
19.48%
merk sudah dikenal
28
25.74%
Rekomendasi teman
11
10.48%
Packagingnya bagus
1
0.88%
iseng saja pengen tahu
12
10.56%
Lain-lain
cocok
1
0.88%
Apakah
anda
memakai
kosmetik impor?
NONE
-
-
Ya
50
100%
Tidak
-
-
Apakah  anda  lebih  menyukai
produk   import   dibandingkan
produk lokal?
NONE
-
Ya
41
82%
Tidak
9
18%
Merk  kosmetik  impor  apakah
yang anda pakai?
(boleh lebih dari 1)
High End
Brand
(contoh
:
YSL,
MUFE, Shu Uemura, MAC)
10
10.61%
Drug
Store
Brand
(contoh
:
Maybelline, Revlon, L’oreal, dll)
40
36.4%
Pre Order / tak memiliki / jarang
memiliki counter di Indonesia
(contoh : Urban Decay,  
NYX,
Everyday mineral, dll)
22
21.238%
  
19
Korean  Brand  (contoh : Etude,
The Skin Food, The Face Shop)
31
30.791%
lain-
lain
Japan brand
1
0.961%
Kenapa
anda
membeli
produk
import tersebut?
harganya terjangkau
16
12.598
kualitas produk yang bagus
39
30.709
merk sudah dikenal
29
22.835
Rekomendasi teman
11
8.662
Packagingnya bagus
32
25.197%
iseng saja pengen tahu
9
7.087%
Lain-lain
-
-
Menurut anda apa
yang
masih
kurang  dari  kosmetik
Indonesia dibanding kosmetik
import, sehingga anda lebih
memilih
produk impor
ketimbang lokal?
(Boleh lebih
dari 1)
Kualitas produk jelek
20
30.27%
Promosinya kurang
13
19.7%
kemasan buruk
28
42.43%
Harga
tidak
pantas
dengan
kualitas
2
3.04%
semua
3
4.56%
Tolong sebutkan beauty model
yang   ada   sukai   dan   dalam
iklan 
make 
up 
apa 
(jikalau
anda tak tahu namanya,
sebutkan     di     series     iklan
halle Berry
11
22
Jessica Alba
8
16
Penelope Cruz
1
2
Maite Peroni
1
2
Anggela baby
1
2
  
20
kosmetik
apa
anda
pernah
melihat model tersebut)
Song He Kyo
6
12
Sang Yu Ri
3
6
Park Shin
3
6
Jeon Ji Hyeon
1
2
Artika Sari Devi
1
2
Sandra Dewi
1
2
Aiswarya ray
1
2
Model Sari ayu Toba
1
2
Maybeline
1
2
Garnier
1
2
Tidak menjawab
6
12
Pilih kata-kata yang anda sukai
Me and Beauty
19
38
Me and knowledge
7
14
Me and art
11
22
Me a Princess
13
26
Warna kesukaan anda
Merah
3
6
Pink
12
24
Ungu
10
20
Biru
3
6
Hijau
4
8
Hitam
7
14
Putih
7
14
Kuning
1
2
  
21
Lain-lain
Coklat
2
4
Semua
1
2
Kesimpulan
1.   Kuesioner
sudah
mencapai
tujuannya
dengan
pengisian
80%
target
audience
primer dan 20% target audience sekunder.
2.   Pekerjaan yang responden jalani mayoritas mahasiswa sebanyak 52%, karyawan
sebanyak 20%, pelajar 12%, wiraswasta 12% dan pengangguran 2%. Dari sini,
dapat 
diambil 
kesimpulan, 
bahwa 
sebagaian 
besar 
target  audience  sangat
dinamis karena memiliki mobilitas dan pergaulan yang padat.
3.   Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat betapa antusiasnya para responden dalam
berbagai jenjang umur tersebut untuk memakai kosmetik, yakni 100%.
4. 
Dari hasil yang diperoleh 
dapat disimpulkan bahwa banyak responden yang
memakai kosmetik lokal, yakni 92% sedangkan hanya 4% yang tidak pernah
memakai kometik lokal.
5.   Merk yang sering dipakai yakni Martha tilaar group sebanyak 45%, PT Rembaka
21%, Viva cosmetique 12%, Wardah 9%, Inez 6%, dan lain-lain (my darling,
Pixy, dan bless) 2%. Pada pertanyaan ini, responden boleh menjawab lebih dari
1. Dari banyaknya jumlah
jawaban responden yang
lebih dari 1, hal ini berarti
sikap
responden
sebagai
konsumen
yang
belum
memiliki
fanatisme
terhadap
suatu merk, karena masih berganti-ganti produk, yang berarti peluang pasar yang
besar.
6.   Dari  hasil  yang  diperoleh  dapat  disimpulkan  bahwa  para  responden  yang
memakai 
kosmetik 
lokal 
memilih 
kosmetik 
lokal 
berdasarkan 
harga 
yang
  
22
terjangkau  26.4%,  merk  sudah  dikenal  24.64%,  kualitas  produk  yang  bagus
18,48%, dan  rasa ingin tahu 12%, sedangkan segi kemasan hanya 0.88% begitu
pula
kecocokan
kepada kulit
hanya
0.88%.
Hal
ini
berarti
kemasan
kosmetik
lokal sama sekali tidak menjual.
7.   Dari  hasil  yang  diperoleh  dari  pertanyaan  no  7  bahwa  antusiasme  reponden
kepada kosmetik impor lebih tinggi daripada kepada antusiasme responden
kepada kosmetik lokal, yakni 100%.
8.   Sebanyak   82%   responden   lebih   menyukai   kosmetik   impor   dibandingkan
kosmetik lokal, hanya 18% yang tidak terlalu menyukainya, tapi tetap mereka
mencoba menggunakan kosmetik import.
9.   Sebanyak 36.4% wanita menyukai drugstore brand, 30.791% memilih kosmetik
Korean brand, 21.238% memilih untuk melakukan pembelian dengan sistem pre
order kosmetik brand yang tak ada di Indonesia, 10,61% menyukai high end
brand,
dan 
0.91 
yang 
menyukai 
japan 
brand.
Pada  pertanyaan 
ini, 
para
responden boleh memilih lebih dari 1. Hal
ini
menunjukkan perilaku pembelian
kosmetik yang dilakukan oleh para responden. Responden suka bergonta-ganti
merk,   tidak   sayang   mengeluarkan   uang   untuk   membeli   kosmetik   impor
meskipun harga yang diberlakukan di Indonesia, jauh lebih mahal ketimbang di
negeri asalnya.
10. Responden  memakai  kosmetik  import  dengan  alasan  berikut  kualitas  produk
yang  bagus 
30.709%,  Packagingnya 
bagus  25.197%, 
merk 
sudah 
dikenal
22.835%, harganya terjangkau 12.598%, Rekomendasi teman 8.662%, dan rasa
ingin tahu 7.087%. Pada pertanyaan ini, para responden boleh memilih lebih dari
1.
yang
perlu
diperhatikan
adalah
selain
kualitas
yang
bagus,
alasan
dengan
  
23
presentase terbesar
nomor 2 adalah kemasan, dengan
ini, tak dapat dipungkiri,
bahwa packaging memiliki daya pikat bagi para responden.
11. Dari  hasil  yang  diperoleh  dari  pertanyaan  no  11,  dapat  disimpulkan  bahwa
kemasan buruk dapat mempengaruhi penjualan dibandingkan kualitas lebih dari
produk itu sendiri.
12. Dari  hasil  yang  diperoleh,  dapat  disimpulkan  bahwa  88%  dari  wanita  yang
menyukai 
kosmetik,  juga  menyukai  penampilan  model-model  yang
mengiklankan kosmetik tersebut,
model-model tersebut bagai role model untuk
para
responden, dalam memakai
kosmetik.
Dalam
alam bawah sadarnya,
para
responden ingin menjadi seperti model-model tersebut.
13. Hanya 14% dari
responden
yang
memilih kata-kata “me and knowledge”.
Dari
hasil 
ini  dapat 
diketahui 
cara 
berpikir 
responden, 
bahwa  sebagian 
besar
responden 
lebih 
menyukai 
kecantikan 
38%, 
seni 
26%, 
dan 
impian  22%
dibanding ilmu pengetahuan yang mungkin didapat didalamnya.
14. Wanita
lebih menyukai warna-warna yang
merupakan pencampuran dari warna
primer  (warna  sekunder),  24%  menyukai  warna  pink,  20%  menyukai  warna
ungu, 14%
seimbang
antara
hitam dan putih,
8%
hijau,
6%
biru dan
merah,
coklat 4%, sedangkan yang menyukai warna kuning dan semua warna hanya 1%.
  
24
2.1.4.2 Observasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, observasi adalah pengamatan;
peninjauan
secara
cermat, pengawasan
dengan teliti. Observasi
merupakan salah satu
metode pengumpulan data melalui pendekatan kualitatif, yang dilakukan melalui
pencacatan secara sistematis atas kejadian-kejadian, perilaku, objek yang dilihat dan hal-
hal lain yang berkaitan serta menunjang penelitian.
Observasi
dilakukan
1
kali,
dilakukan
pada
tanggal
14
maret
2010,
di
salon
Stanex.  7  responden  berumur  antara  18-25tahun,  2  responden  lainnya  berumur  15-
17tahun sedangkan 1 responden lainnya berumur 25tahun.
Observasi  dilakukan  dengan  mencatat  reaksi  yang  ditunjukkan  responden  melalui  5
kemasan eyeshadow yang berbeda.
1. 
Nyx, merupakan kemasan eye shadow dengan
desain
   konvensional,     minimalis,     simple,
dominan hitam (untuk mencegah sidik jari), dan
lebih
mementingkan    koleksi    warna-warna
eyeshadow
2.   Urban Decay, merupakan kemasan eyeshadow
yang
simple,   berkesan   misterius,   anggun,
finishing yang istimewa, dan tetap feminine
  
25
3. 
Too faced, dengan gaya ilustrasi yang berupa
vector, dan diilhami
dari
bentuk pigmen
eyeshadow yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga terlihat seperti motif binatang
4.   Etude, dengan gaya ilustrasi dengan cat air,
terlihat sangat feminine, dan juga gemerlap.
5.   Wardah, dengan desain yang sangat minimalis, tapi cukup
informatif, dan 1 warna yang memenuhi kemasan.
  
26
Hasil observasi
1.   reaksi
pertama
yang
mereka
lakukan
adalah
menebak-nebak
merk kosmetik
yang
saya perlihatkan.
2. 
8 dari 10 responden mulai memegang-megang kemasan kosmetik nomor 2 sambil
berkata “imut bgt si dpnnya” atau “huaaa… urban decay”. Setelah mereka
memegang-megang
kemasan,
mereka kemudian
mulai
mencoba-coba eye
shadow
tersebut.
3.   6  dari  10  responden  kemudian  memegang2  kosmetik  no  3  sambil  berkata  “too
faced!!
Imut
yaaa.. pinkyyy,
minta
diadopsi”.
Responden
lainnya
pun
mulai
memegang-megang kosmetik no3 tanpa melepas kosmetik no 2.
4.   3 dari 10 orang kemudian
melihat kosmetik
no 4, dan berkata “princess
pinky”,
dan kemudian melihat kosmetik 2 dan 3, sambil membawa kemasan no 2
5.   2 dari 10 org melihat kosmetik no 1, langsung membuka kemasannya dengan reaksi
yang datar, kemudian setelah mencoba pigmentasinya,
baru
mereka
terlihat
agak
senang, tetapi kemudian mereka kembali ke kosmetik nomor 2 dan 3 dengan
membawa kosmetik no 1 tapi meninggalkan kemasananya di tempat mereka
membuka kemasan
6. 
1
dari
10
responden
melihat
kosmetik
no 5,
dengan
muka
yang
datar
kemudian
menaruhnya begitu saja, setelah itu tak ada 1 orang pun yang menggubris kosmetik
no
5,
terlihat
disingkirkan ketika para responden mulai membanding-bandingkan
pigmentasi dari masing-masing kosmetik.
7.  10 dari 10 orang terus menerus membandingkan antara kosmetik 1,2, 3 dan 4.
membicarakan   pigmentasinya,   sambil   menaruh   kemasan   kosmetik   2,   dan   3
disamping
palette yang
mereka coba. Kemasan kosmetik 4 ditaruh di tempat yang
  
27
terlihat jelas, tapi bukan disamping palette yang sedang dicoba, sedangkan kosmetik
1, ditaruh sembarang tempat.
Kesimpulan
1.   Pada   pandangan   pertama,   kemasan   memiliki   pengaruh 
yang   besar.   Hal   ini
dibuktikan dari reaksi responden, yang lebih memilih kemasan yang atraktif dan
mencolok seperti kosmetik 2, 3, baru menyukai kosmetik 1 setelah mencoba, dan
sama sekali tidak menggubris kosmetik 5.
2.   Finishing yang spesial lebih
menarik perhatian wanita dibandingkan finishing
yang
biasa-biasa
saja.
Hal
ini
terbukti,
dari sikap para
responden
yang
lebih
memilih
kosmetik 2,
hal
ini
dikarenakan, adanya finishing spesial berupa beludru berwarna
ungu pada packaging.
3.   Bentuk  ilustrasi  merupakan  hal  yang  sangat  penting  bagi  para  wanita,  terbukti
mereka lebih menyenangi kosmetik no 3 dibanding kosmetik no 4, meskipun sama-
sama pink, tetapi kosmetik 3 menggunakan vector dan sulur yang terlihat lebih tegas,
dan berani sedangkan kosmetik 4 menggunakan ilustrasi cat air, yang tidak begitu
menonjol ketegasan.
4.   Wanita lebih menyukai warna yang tegas dan solid, tetapi tetap berkesan feminin.
  
28
2.1.5    Kompetitor
2.1.5.1 Trustee sebagai Sebagai kompetitor langsung La Tulipe Cosmetiques
Trustee adalah rangkaian kosmetika pertama di Indonesia yang
ditujukan khusus untuk “wanita muda”, karena wanita muda
membutuhkan kosmetik yang sesuai dengan kondisi kulitnya.
Trustee
juga
mengerti
akan
kebutuhan
wanita muda
seperti
anda,
yang
selalu
ingin
merawat kulit, ingin tampil cantik, dan menyadari bahwa penampilan adalah awal dari
pada kesuksesan Anda. Trustee tepat bagi Anda wanita muda yang berusia 18-25 th dan
lebih mementingkan kwalitas yang baik dari pada sekedar harga.
Trustee khusus didisain sebagai rangkain kosmetika lengkap yang paling memahami
kebutuhan wanita muda dengan formulasi yang ringan, aman dan inovatif .
Trustee dibuat oleh sekelompok ilmuwan kosmetologi yang dikepalai oleh dr. Retno I.S.
Tranggono, penemu kosmetik Ristra ditahun 1983, yang menggunakan teknologi maju
dalam penciptaan produk - produknya dan teruji secara klinis
mampu
mempertahankan
keremajaan kulit Anda, yang sehat, lembut, mulus dan berseri.
Ditambah
lagi
Trustee
dikemas
dalam kemasan
yang
inovatif
sehingga
sangat
praktis
untuk digunakan dan juga trendy.
  
29
Contoh produk Trustee
Trustee Values dan Personality:
Smart
dan
fashionable dengan
tidak
meninggalkan
sisi
feminitasnya, memiliki
rasa
percaya diri yang kuat. Memiliki keperdulian terhadap issue - issue yang erat kaitannya
dengan pengembangan dirinya sebagai wanita muda yang mandiri.
  
30
2.1.5.2 Bless sebagai competitor tidak langsung La Tulipe Cosmetiques
SEHAT ITU CANTIK.   Bless Cosmetics merupakan kosmetik yang
diprakarsai oleh Alm. Dr. Utama
Widjaja
Sp.KK.
Pada
awalnya,
sekitar  tahun 
1970, 
Alm 
Dr. 
Utama 
Widjaja 
memformulasikan
beberapa produk kosmetika untuk mengatasi masalah-masalah kulit yang dihadapi oleh
para pasiennya.
Dengan
formulasinya
yang
ringan, menggunakan bahan
yang aman, dan cukup
lama teruji, terbukti produk-produk tersebut cukup efektif dan menjadi sangat dikenal
dikalangan para pasien sehingga
terciptalah
suatu
kebutuhan
(demand)
agar
produk-
produk tersebut dapatdijual secara bebas.
Oleh karena itu, atas dasar pertimbangan situasi di atas dan juga dukungan para
pasien, akhirnya
pada tahun
1992,
PT
Kosmedikatama
Setia Indonesia
memberanikan
diri  untuk  memproduksi  dan  memasarkan  produk-produk  yang  diformulasikan  oleh
Alm. Dr. Utama Widjaja dengan merk dagang (brand name) BLESS Cosmetics. Nama
BLESS
yang
memiliki
arti
berkat
sengaja kami pilih
karena
kami
berkeinginan agar
produk Bless Cosmetics ini tidak hanya ada (exist) untuk sekedar mengikuti tren saja
melainkan  untuk  dapat  menolong  dan  memberi  manfaat  sehingga  akhirnya  dapat
menjadi berkat bagi para pemakai.
  
31
Contoh produk bless
Pada tahun 1995, Bless Cosmetics didistribusikan oleh PT Utama Bakti Farmasi
yang juga menunjuk beberapa distributor lain sebagai perpanjangan tangan dalam
melakukan      distribusi      horizontal      produk-produk      Bless      secara      nasional.
Dalam melakukan
pengembangan produk
kami
sangat peduli
terhadap
bahan-
bahan yang digunakan dan memperhatikan rambu-rambu dan peraturan-peraturan yang
sudah ditentukan
Badan POM. Untuk tujuan
itu kami juga
saat
ini memiliki tim R&D
yang sangat berkomitmen tinggi untuk menghasilkan produk yang baik, aman dan
bermanfaat dibawah pengawasan Dr. Budi Hardjandi Widjaja Sp.KK sebagai putra dan
sekaligus penerus Alm. Dr. Utama Widjaja.
Misi Bless Cosmetics
Mengutamakan Tuhan dalam segala hal
Melaksanakan tugas dan tanggung
jawab kerja
dengan
jujur, berkualitas, dan
berdedikasi.
Menerapkan etika dan standar
moral yang tinggi dalam
menjalankan praktek-
praktek bisnis.
  
32
Meletakkan
nilai-nilai
moral
diatas
keuntungan/kepentingan sementara
dalam
mengambil   keputusan  
dan  
dalam   berhubungan   dengan   sesama   rekan,
pelanggan, pemasok, dan orang lain disekeliling kita.
Menekankan terus
ke
empat
misi
diatas agar
dapat
berpengaruh
pada
hidup
orang lain.
2.2
Khalayak Sasaran
Yang menjadi target audience dari La Tulipe Cosmetiques adalah:
2.2.1
Sasaran
1. Demografi
Wanita
Semua kalangan
Konsumen yang 
mencari kosmetik
yang baik
untuk kulitnya, tapi tetap
terlihat mengikuti trend.
2. Geografi
Tinggal dan beraktivitas di kota-kota besar di Indonesia
3. Psikografi
Wanita yang menyukai hal yang berhubungan dengan kecantikan,
sadar akan pentingnya kesehatan kulit.
  
33
2.3
Analisis SWOT
1. Strength (kekuatan)
Kosmetik  yang  ditawarkan  mengedepankan  faktor  hypoallergenic dan
sesuai dengan iklim tropis
Memiliki 
banyak 
varian 
produk 
untuk 
berbagai 
macam  jenis  kulit
(normal, maupun bermasalah)
Letak counter La Tulipe Cosmetiques yang menjangkau semua kalangan.
La
Tulipe
Cosmetiques
sering
mengikuti
berbagai
macam
event,
yang
membuat namanya semakin dikenal.
Harga yang sangat terjangkau
2. Weakness (kelemahan)
Penampakan yang tidak komersil secara visual, desain yang seadanya dan
tidak menunjukkan kualitas dari produk
La
Tulipe
Cosmetiques
yang
membuat calon konsumen menjadi tak yakin akan kualitas produk
3. Opportunity (kesempatan)
Banyaknya ulasan positif di blog-blog dan forum-forum kecantikan, yang
membuat merek ini cukup dikenal.
Wanita-wanita    di    kota    besar,    sangat   
memperhatikan    kulitnya,
dikarenakan polusi udara yang semakin parah.
  
34
Publik   semakin   menginginkan   wanita-wanita   dengan   kulit   mulus,
bercahaya, dan berpori-pori kecil, seakan tanpa celah, hal ini dapat dilihat
dari para selebriti yang menjadi role model para wanita.
Point
yang
kedua dan ketiga
bisa
memberikan
kesempatan
yang
besar
bagi produsen untuk merekomendasikan produknya kepada konsumen.
4. Threat (ancaman)
Persaingan
yang
ketat,
banyaknya
kompetitor
dari
dalam
maupun
luar
negeri.
Banyaknya
penjualan
online
dengan
sistem
pre
order
berbagai
merek
yang belum dijinkan masuk Indonesia di internet.