4
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Sumber data diperoleh dan dikumpulkan dari berbagai literatur, internet dan hasil
survey. Setiap data tersebut memuat konten yang mendukung dalam proses
pengerjaan Tugas Akhir ini.
2.1.1 Literatur
Literatur atau buku adalah sumber materi yang diperoleh dari berbagai
sumber. Buku yang di pakai antara lain adalah, buku “Soekarno : Obor yang
tak Pernah Padam karya Djoko Pitono”, “Mengenal dan Mengenang Bung
Karno karya Paul Tresno”, “Soekarno : Visi Kebudayaan dan Revolusi
Indonesia karya Nurani Soyomukti” dan “Bung Karno : Serpihan Sejarah
yang Tercecer karya Roso Daras”.
Soekarno : Obor yang tak Pernah Padam
Didalam buku ini diceritakan tentang kehidupan Soekarno , pandangan
hidupnya serta cerita-cerita lain dari kerabat-kerabat yang pernah mengenal
Soekarno. Didalam satu sub bab dari judul ini diceritakan tentang pidato
  
5
Soekarno. Dengan judul “Bermodal Lidah tajam, Persatukan Bangsa”. Berikut
beberapa kutipan dari buku tersebut (Pitono 2009, p51) :
Majalah Time Edisi 12 Februari 2001, menurunkan laporan tentang masa sulit
bagi Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dalam tulisan berjudul Bad
Omens itu antara lain disebutkan bahwa Gus Dur adalah seorang cendikiawan
muslim yang fasih berbicara lima bahasa. “An Islamic Scholar in five
language, Wahid descends from a line of Javanese holy man…”, tulis Time.
Keterampilan Gus Dur dalam bahasa asing memang diakui. Dalam satu
pembicaraan misalnya –dalam bahasa Inggris- Gus Dur pernah membuat
Presiden Bill Clinton tertawa cekikikan. Dan dalam kesempatan lain –dalam
bahasa Arab- dia membuat Raja Arab Saudi, Fadh, tertawa terkekeh-kekeh.
Hanya Sayangnya, gaya berbicara Gus Dur tidak membantunya dalam
perselisihan dengan DPR. Presiden yang pertama kali terpilih secara
demokratis itu, tulis Time, “Telah menunjukan bakatnya untuk bertengkar”.
Meskipun bernada guyon, Gus Dur telah membuat musuh-musuh sejak hari
Pertama (setelah terpilih jadi Presiden,Red) dengan menyamakan DPR seperti
taman Kanak-kanak. “Saya berpendapat, semestinya tidak begitu”, kata pakar
sejarah Dr. Taufik Abdullah seperti dikutip Time.
Dari empat presiden ang dimiliki Indonesia, hanya Soeharto yang tidak
terampil berbahasa asing. Presiden ketiga, Dr.B.J. Habibie, dengan kelebihan
dan kekurangannya, setidaknya menguasai bahasa Jerman, Inggris dan
Prancis. Dan Presiden Soekarno, siapa yang bisa lupa pada keterampilan
lidahnya?
  
6
Dalam edisi akhir Agustus 1999 yang menampilkan 100 tokoh terkemuka
abad ke-20, Time menurunkan tulisan menarik tentang Soekarno. Tulisan itu
antara lain menyebutkan, betapa Soekarno menggunakan bakat bahsa dan
pidatonya untuk mempersatukan negerinya. Media itu juga memberikan kilas
balik sejarah tentang mentor politiknya, H.O.S Tjokroaminoto, yang
memungkinkannya belajar berbicara didepan umum.
Media internasional itu menyatakan, Soekarno mempersatukan negerinya dan
memerdekakannya. Ia membebaskan rakyatnya dari perasaan rendah diri dan
membuatnya merasa bangga jadi orang Indonesia. –bukan prestasi kecil, yang
terjadi setelah 350 tahun penjajahan Belanda, dan tiga setengah tahun
pendudukan Jepang.
Apa yang dilakukan Soekarno pada 17 Agustus 1945 tidak berbeda dari apa
yang dilakukan Thomas Jefferson untuk rakyat Amerika pada 4 Juli 1776.
“Mungkin bahkan lebih: Soekarno adalah satu-satunya pemimpin Asia di era
modern yang mampu mempersatukan rakyatnya yang memiliki latar belakang
etnis, buaya dan agama begitu beragam tanpa menumpahkan setetes darah.
Bandingkan dengan rekor Soeharto, penerusnya, yang membunuh atau
memenjarakan ratusan ribu rakyat unduk mendirikan rezim Orde Baru”, tulis
majalah itu.
Majalah Time juga menulis: “Berbakat atletik dan juga akademik, ia
(Soekarno) menjadi salah satu dari sedikit orang Indonesia ang diterima di
sekolah berbahsa Belanda: itulah saat ayahnya mengirimkannya ke Surabaya
untuk masuk ke salah satu sekolah menengah hingga ia bertemu dan
  
7
menumpang di rumah tokoh nasionalis terkemuka saat itu, Tjokroaminoto.
Lewat dia Soekarno dilibatkan ke dalam perjuangan kemerdekaan. Namun
dengan keterampilan pidatonya yang memikat, anak muda itu bahkan
melampaui kehebatan mentornya”.
Rasa kagum luar biasa atas kemampuan berbicara Soekarno bisa dilihat pula
di dalam buku Indonesia : The Possible Dream (1971) karya Howard Palfrey
Jones, Duta Besar Amerika Serikat dari akhir 1950-an hingga pertengahan
1960-an.
Bahwa Soekarno adalah seorang jago bicara (dan tentu saja juga menulis),
manusia sejagat boleh dikatakan sudah tahu. Apa yang belum didasari banyak
orang, Soekarno adalah seorang ahli bahasa. Ia tidak hanya pintar berpidato
dengan bahasa Indonesia, tetapi juga sejumlah bahasa lainnya.
Dengan keterampilan lidahnya, Bung Karno memang mempesona khalayak
didalam maupun di luar negeri. Frank Holeman, mantan wartawan New York
Daily News, misalnya, masih ingat bagaimana Bung Karno mempesona
ratusan wartawan Amerika ketika berbicara dalam bahasa Inggris di National
Press Club, Washington, pada 18 Mei 1956. Acara itu disusul dengan
konferensi pers.
“Presiden Anda adalah tokoh besar. Ia memukau para wartawan ketika
berbicara di sini. Saya bangga ketika mengenalkannya pada wartawan di Perss
Club pada 1956 itu”. Kata Holeman sepuluh tahun yang lalu.
  
8
Dan Prof.Dr.Ramlan Surbakt, Guru besar Ilmu perbandingan Politik di
Program Pascasarjana Unair, mengatakan, ketertarikannya pada politik adalah
juga akibat menariknya pidato-pidato Bung Karno. Pengalaman di masa kecil
di desa di Dataran Tinggi Karno, Sumatera Utara, masih membekas.
“Saya heran bagaimana warga kampung meninggalkan pekerjaan di sawah
untuk mendengarkan pidato Presiden Soekarno”, kata Ramlan. Para pemimpin
bangsa seperti itulah barangkali yang dibutuhkan Indonesia saat ini. Mereka
yang mampu mengangkat harkat dan kehormatan bangsa. Mereka yang
mampu mempersatukan rakyat hanya dengan lidahnya. Tanpa kekerasan.
Tanpa darah yang mengalir.
Mengenal dan Mengenang Bung Karno
Didalam buku ini diceritakan tentang kehidupan Soekarno mulai dari masa
kanak-kanak, masa dimana Soekarno mulai berpolitik, Proklamasi
Kemerdekaan sampai dengan pada kejatuhan masa Soekarno dan wafatnya
Soekarno. Didalam buku ini terdapat sumber informasi beserta foto-foto
Soekarno pada saat itu.
Soekarno : Visi Kebudayaan dan Revolusi Indonesia
Buku “Soekarno : Visi Kebudayaan dan Revolusi Indonesia karya Nurani
Soyomukti” ini bercerita tentang Visi Kebudayaan Soekarno, cara pandang
Soekarno serta cita-cita nya untuk bangsa Indonesia. Didalam buku ini
  
9
terdapat berbagai kutipan dari Soekarno. Kemudian tentang kegemaran
Soekarno dalam menulis serta pandangannya terhadap seni barat dan
kebudayaan Indonesia.
Bung Karno : Serpihan Sejarah yang Tercecer
Buku “Bung Karno : Serpihan Sejarah yang Tercecer karya Roso
Daras”menceritakan tentang kehidupan Soekarno dari sisi lain. Kehidupan
Soekarno yang jarang kita baca pada buku-buku biografi Soekarno
sebelumnya. Didalam buku ini terdapat berbagai cerita tentang kehidupan
pribadi Soekarno dari kehidupan cintanya, kelahiran Bung Karno yang disabut
letusan Gunung kelud, gaya makan Soekarno, keramahannya terhadap rakya
Indonesia, serta berbagai kisah lainnya.
Dibawah Bendera Revolusi oleh Ir Soekarno djilid kedua
Didalam buku tulisan Soekarno ini terdapat pidato-pidato Soekarno yang
salah satu nya adalah pidato Soekarno setelah dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang
diikuti dengan pidatonya pada tanggal 17 Agustus 1959 yang berjudul
“Penemuan Kembali Revolusi Kita”.
2.1.2 Internet
  
10
Internet merupakan salah satu sumber data yang cukup penting karena banyak
memuat konten dan artikel tentang Soekarno dari berbagai aspek. Serta
didukung dengan foto-foto sebagai sumber referensi.
Wikipedia.org
Berikut adalah data yang saya kutip dari wikipedia tentang profil Soekarno
dan biografi singkatnya :
Masa jabatan : 17 Agustus 1945 – 12 Maret 1967(21 tahun)
Wakil Presiden : Mohammad Hatta (1945)
Pengganti : Soeharto
Kebangsaan : Indonesia
Partai politik : PNI
Agama : Islam
Ir. Soekarno (ER, EYD: Sukarno) (lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 –
meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden
Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 - 1966. Ia memainkan
peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan
Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan
Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17
Agustus 1945.
  
11
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang
kontroversial, yang isinya - berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar
Angkatan darat - menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan
dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar
menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis
Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.
Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden
Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang
Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai
pejabat Presiden Republik Indonesia.
Latar Belakang dan Pendidikan
Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama
Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya, Jawa. Ibunya
bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari Buleleng, Bali.
Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa
Timur. Pada usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar
Said Tjokroaminoto mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan
ke Hoogere Burger School (H.B.S.) di sana sambil mengaji di tempat
Tjokroaminoto. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para
  
12
pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu.
Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa).
Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School
(sekarang ITB) di Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung,
Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes
Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische
Partij.
Masa Pergerakan Nasional
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung.
Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan
pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap
Belanda pada bulan Desember 1929, dan memunculkan pledoinya yang
fenomenal: Indonesia Menggugat, hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31
Desember 1931.
Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia
(Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap
pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Di sini, Soekarno hampir
dilupakan oleh tokoh-tokoh nasional. Namun semangatnya tetap membara
seperti tersirat dalam setiap suratnya kepada seorang Guru Persatuan Islam
bernama Ahmad Hassan.
  
13
Pada tahun 1938 hingga tahun 1942 Soekarno diasingkan ke Provinsi
Bengkulu. Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada
tahun 1942.
Masa penjajahan Jepang
Pada awal masa penjajahan Jepang (1942-1945), pemerintah Jepang sempat
tidak memperhatikan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia terutama untuk
"mengamankan" keberadaannya di Indonesia. Ini terlihat pada Gerakan 3A
dengan tokohnya Shimizu dan Mr. Syamsuddin yang kurang begitu populer.
Namun akhirnya, pemerintahan pendudukan Jepang memperhatikan dan
sekaligus memanfaatkan tokoh tokoh Indonesia seperti Soekarno, Mohammad
Hatta dan lain-lain dalam setiap organisasi-organisasi dan lembaga lembaga
untuk menarik hati penduduk Indonesia. Disebutkan dalam berbagai
organisasi seperti Jawa Hokokai, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), BPUPKI dan
PPKI, tokoh tokoh seperti Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, K.H Mas
Mansyur dan lain lainnya disebut-sebut dan terlihat begitu aktif. Dan akhirnya
tokoh-tokoh nasional bekerjasama dengan pemerintah pendudukan Jepang
untuk mencapai kemerdekaan Indonesia, meski ada pula yang melakukan
gerakan bawah tanah seperti Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin karena
menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.
  
14
Presiden Soekarno sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks
proklamasi kemerdekaan, mengatakan bahwa meski sebenarnya kita
bekerjasama dengan Jepang sebenarnya kita percaya dan yakin serta
mengandalkan kekuatan sendiri.
Ia aktif dalam usaha persiapan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah
merumuskan Pancasila, UUD 1945 dan dasar dasar pemerintahan Indonesia
termasuk merumuskan naskah proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat dibujuk
untuk menyingkir ke Rengasdengklok Peristiwa Rengasdengklok.
Pada tahun 1943, Perdana Menteri Jepang Hideki Tojo mengundang tokoh
Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo
ke Jepang dan diterima langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar
memberikan Bintang kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh Indonesia
tersebut. Penganugerahan Bintang itu membuat pemerintahan pendudukan
Jepang terkejut, karena hal itu berarti bahwa ketiga tokoh Indonesia itu
dianggap keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945, ia
diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia
Tenggara di Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa proklamasi
kemerdekaan Indonesia adalah urusan rakyat Indonesia sendiri.
Namun keterlibatannya dalam badan-badan organisasi bentukan Jepang
membuat Soekarno dituduh oleh Belanda bekerja sama dengan Jepang,antara
lain dalam kasus romusha.
  
15
Masa Kemerdekaan
Setelah Pengakuan Kedaulatan (Pemerintah Belanda menyebutkan sebagai
Penyerahan Kedaulatan), Presiden Soekarno diangkat sebagai Presiden
Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta diangkat sebagai
perdana menteri RIS. Jabatan Presiden Republik Indonesia diserahkan kepada
Mr Assaat, yang kemudian dikenal sebagai RI Jawa-Yogya. Namun karena
tuntutan dari seluruh rakyat Indonesia yang ingin kembali ke negara kesatuan,
maka pada tanggal 17 Agustus 1950, RIS kembali berubah menjadi Republik
Indonesia dan Presiden Soekarno menjadi Presiden RI. Mandat Mr Assaat
sebagai pemangku jabatan Presiden RI diserahkan kembali kepada Ir.
Soekarno. Resminya kedudukan Presiden Soekarno adalah presiden
konstitusional, tetapi pada kenyataannya kebijakan pemerintah dilakukan
setelah berkonsultasi dengannya.
Mitos Dwitunggal Soekarno-Hatta cukup populer dan lebih kuat dikalangan
rakyat dibandingkan terhadap kepala pemerintahan yakni perdana menteri.
Jatuh bangunnya kabinet yang terkenal sebagai "kabinet seumur jagung"
membuat Presiden Soekarno kurang mempercayai sistem multipartai, bahkan
menyebutnya sebagai "penyakit kepartaian". Tak jarang, ia juga ikut turun
tangan menengahi konflik-konflik di tubuh militer yang juga berimbas pada
jatuh bangunnya kabinet. Seperti peristiwa 17 Oktober 1952 dan Peristiwa di
kalangan Angkatan Udara.
Presiden Soekarno juga banyak memberikan gagasan-gagasan di dunia
Internasional. Keprihatinannya terhadap nasib bangsa Asia-Afrika, masih
  
16
belum merdeka, belum mempunyai hak untuk menentukan nasibnya sendiri,
menyebabkan presiden Soekarno, pada tahun 1955, mengambil inisiatif untuk
mengadakan Konferensi Asia-Afrika di Bandung yang menghasilkan Dasa
Sila. Bandung dikenal sebagai Ibu Kota Asia-Afrika. Ketimpangan dan
konflik akibat "bom waktu" yang ditinggalkan negara-negara barat yang dicap
masih mementingkan imperialisme dan kolonialisme, ketimpangan dan
kekhawatiran akan munculnya perang nuklir yang merubah peradaban,
ketidakadilan badan-badan dunia internasional dalam pemecahan konflik juga
menjadi perhatiannya. Bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal
Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan
Jawaharlal Nehru (India) ia mengadakan Konferensi Asia Afrika yang
membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara-negara
Asia Afrika yang memperoleh kemerdekaannya. Namun sayangnya, masih
banyak pula yang mengalami konflik berkepanjangan sampai saat ini karena
ketidakadilan dalam pemecahan masalah, yang masih dikuasai negara-negara
kuat atau adikuasa. Berkat jasa ini pula, banyak penduduk dari kawasan Asia
Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila ingat atau mengenal akan
Indonesia.
Guna menjalankan politik luar negeri yang bebas-aktif dalam dunia
internasional, Presiden Soekarno mengunjungi berbagai negara dan bertemu
dengan pemimpin-pemimpin negara. Di antaranya adalah Nikita Khruschev
(Uni Soviet), John Fitzgerald Kennedy (Amerika Serikat), Fidel Castro
(Kuba), Mao Tse Tung (RRC).
  
17
Masa-masa kejatuhan Soekarno dimulai sejak ia "bercerai" dengan Wakil
Presiden Moh. Hatta, pada tahun 1956, akibat pengunduran diri Hatta dari
kancah perpolitikan Indonesia. Ditambah dengan sejumlah pemberontakan
separatis yang terjadi di seluruh pelosok Indonesia, dan puncaknya,
pemberontakan G 30 S, membuat Soekarno di dalam masa jabatannya tidak
dapat "memenuhi" cita-cita bangsa Indonesia yang makmur dan sejahtera.
Sakit hingga meninggal
Soekarno sendiri wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso, Jakarta,
setelah mengalami pengucilan oleh penggantinya Soeharto. Jenazahnya
dikebumikan di Kota Blitar, Jawa Timur, dan kini menjadi ikon kota tersebut,
karena setiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu hingga jutaan wisatawan dari
seluruh penjuru dunia. Terutama pada saat penyelenggaraan Haul Bung
Karno.
Didalam artikel ini diceritakan tentang begitu hebatnya seorang sosok
Soekarno ketika berpidato didepan rakyat Indonesia.
Keajaiban-keajaiban Pidato Bung Karno
Berkisah tentang kehebatan Bung Karno berpidato, seperti menguras sebuah
samudera. Bombastis? Baiklah, seperti menguras sumur tua. Sumber airnya
terus mengucur, sekalipun sudah dikuras. Semua kisah itulah kiranya, yang
  
18
lantas menasbihkannya menjadi Singa Podium. Semua kisah itu yang
menobatkannya menjadi orator ulung.
Terlebih sekeluarnya dari penjara Sukamiskin tahun 30-an, Sukarno menjadi
lebih matang. Bung Karno menjadi rajin keliling berbagai daerah untuk
membakar semangat rakyat. Dari sanalah lahir cerita-cerita menarik yang
berhubungan dengan pidato-pidatonya.
Yang merepotkan adalah di saat musim hujan. Karena sulitnya medan, tidak
jarang Bung Karno baru tiba di tempat rapat umum pukul 15.00, meski rapat
itu dijadwalkan berlangsung pukul 09.00, dan akibatnya massa sudah
bercerai-berai. Akan tetapi, ketika melihat Sukarno datang, dalam sekejap
massa sudah menyemut di depan podium.
Meski hujan terus mengguyur, Bung Karno tetap berpidato. Massa berpayung
daun pisang, juga tak beranjak dari tempatnya berdiri. Tidak lama kemudian,
air pun menembus jas hujan Bung Karno, sehingga ia basah kuyup. Daun-
daun pisang pun koyak, sehingga massa pun kebasahan. Derasnya hujan,
membuat mereka sesekali menyeka air dari wajah-wajah yang tetap
menengadah menyimak pidato Bung Karno.
Kalau sudah begitu, Bung Karno akan berujar, “Nah, sekarang, untuk
memanaskan badan kita, bagaimana kalau kita menyanyi bersama-sama?”
Alhasil, di sela-sela petir yang menggemuruh, terdengarlah satu suara
mengikuti Bung Karno menyanyi. Disusul, sepuluh orang menyanyi. Lalu,
seratus orang ikut menyanyi. Tidak lama kemudian, menggemalah 20.000
suara menjadi satu paduan lagu gembira. Bung Karno sadar betul, tembang
  
19
daerah bisa menyatukan rakyat sangat erat, lebih erat dari rantai besi
sekalipun.
Hingga hujan reda, dan Bung Karno mengakhiri pidatonya, tak satu pun orang
bergeser dari tempatnya berdiri. Salah seorang pengikut Bung Karno
berkomentar, “Ini adalah suatu kejadian yang tidak dapat dilakukan oleh orang
semata-mata. Bakat yang demikian itu terletak antara Bung dan alam.”
Kali berikutnya, Bung Karno berpidato di Solo, di mana putri-putri keraton
yang cantik- cantik keluar dari pingitan hanya untuk mendengarkan pidatonya.
Bahkan salah seorang yang sedang hamil tua menepuk-nepuk perutnya
berkali-kali sambil menggumamkan kata, “Saya ingin seorang anak seperti
Sukarno.” Di tengah pidato, mendadak muncul ide dadakan Sukarno. Ia
melepas pecinya, dan menyerahkan kepada salah satu putri keraton untuk
berkeliling mengumpulkan uang untuk pergerakan.
Tidak berhenti sampai di situ. Kisah lain lebih bernuansa tragi-komedi, ya
tragis, ya komedis. Kisah terjadi di Gresik, Jawa Timur. Di tengah
kerumuman massa, tampak seorang pejabat kolonial yang kebetulan
keturunan pribumi. Ia harus memantau kegiatan pidato Sukarno, dan harus
membuat laporan tertulis kepada pemerintah Hindia Belanda.
Pejabat kolonial keturunan pribumi yang disebut “patih” oleh Sukarno itu,
tampak tekun dan khidmat mengikuti orasi Bung Karno. Ekspresinya sangat
serius, seperti menyimak kata demi kata dengan hati. Dan, manakala meledak
tempik-sorak massa, ia pun spontan bersorak dan bertepuk tangan penuh
semangat, lupa akan baju seragam kolonial yang dipakainya.
  
20
Celaka duabelas… tidak jauh dari kerumunan massa, hadir juga Van der Plas,
Direktur Urusan Bumiputera. Lebih apes lagi, Van der Plas melihat dengan
mata kepala sendiri, anak buahnya ikut bersorak-sorak dan bertepuk tangan
mendengarkan pidato Bung Karno. Kisah selanjutnya bisa Anda tebak, ia
langsung dipecat.
Kutipan dari Sang Penyambung Lidah Rakyat
Didalam website ini terdapat berbagai kutipan dari pidato-pidato Soekarno
pada masa kejayaannya. Berikut adalah kutipan nya :
“Beri aku seribu orang, dan aku anak menggerakkan Gunung Semeru! Beri
aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada tanah air dan aku akan
mengguncang dunia!”.
“Gantungkan cita-citamu setinggi langit, namun tetaplah berpijak di bumi
ini.”
“Kemerdekaan hanya- lah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa, yang jiwanya
berkobar-kobar dengan tekad „Merdeka, - merdeka atau mati!”
“Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk
berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan
bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu
akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
  
21
“Tidak peduli rakyat dapat baca atau tidak, tidak peduli rakyat hebat
ekonominya atau tidak, tidak peduli rakyat bodoh atau pintar, asal menurut
hukum internasional mempunyai syarat-syarat suatu negara merdeka, yaitu
ada rakyatnya, ada buminya dan ada pemerintahannya, sudahlah ia merdeka.”
“Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan
persaudaraan”
“Dimana jiwa Revolusi itu sekarang?  jiwa Revolusi sudah menjadi hampir
padam, sudah menjadi dingin tak ada api nya. Dimana Dasar Revolusi itu
sekarang? Dasar Revolusi itu sekarang tidak karuan mana letaknya, oleh
karena masing-masing partai menaruhkan dasarnya sendiri, sehingga dasar
Pancasila pun sudah ada yang meninggalkannya. Dimana tujuan revolusi itu
sekarang? Tujuan Revolusi, - yaitu masyarakat yang adil dan makmur.”
“Dan kalau kita sudah insaf, marilah kita, sebagai sudah saya anjurkan,
memikirkan mencari jalan-keluar, memikirkan mencari way-out, - think and
re-think, make and re-make, , shape and re-shape. Buanglah apa yang salah,
bentuklah apa yang harus dibentuk! Beranilah membongkar segala alat-alat
yang ták tepat, - alat-alat materiil dan alat-alat mental -. beranilah membangun
alat-alat yang baru untuk meneruskan perjuangan diatas rel Revolusi.
Beranilah mengadakan "retooling for the future". Pendek kata, beranilah
meninggalkan alam perjuangan secara sekarang, dan beranilah kembali sama
sekali kepada Jiwa Revolusi 1945.”
  
22
“Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta! Masa yang lampau
adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan
datang.”
“Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita
sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang
mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong
Royong”
“Saya yakin, bahwa Pancasila akan menempatkan Perserikatan Bangsa-
Bangsa sejajar dengan perkembangan terakhir dari dunia. Saya yakin bahwa
Pancasila akan memungkinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk
menghadapi hari kemudian dengan kesegaran dan kepercayaan.”
“Saya sadar bahwa saya akan tenggelam. Namun biarkan saya rela tenggelam,
agar rakyat Indonesia dengan demikian tetap bersatu, tidak terpecah belah.”
“JASMERAH! Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah!”
Didalam artikel ini terdapat cerita tentang undang-undang yang membuat
nama Soekarno dilupakan pada masa Orde Baru :
Sejarawan Ketetapan MPRS Menghina Proklamator
JAKARTA - Sejarawan LIPI Asvi Warman Adam menilai penolakan
mayoritas fraksi di MPR untuk mencabut sejumlah ketetapan MPRS tentang
mantan Presiden Soekarno sebagai keberhasilan "cuci otak" rezim Orde Baru.
  
23
"Cuci otak sangat berhasil, dan (sekarang) Orde Baru masih kuat," katanya
seusai seminar "Bung Karno Manusia dalam Kemelut Politik" di Hotel Wisata
Internasional, Jakarta, kemarin.
Asvi menjelaskan, Ketetapan MPRS IX/1966 tentang Surat Perintah 11 Maret
1966 dan Ketetapan MPRS XXXIII/1967 tentang pencopotan Soekarno dari
jabatan presiden menghina proklamator dan presiden pertama itu. Pasalnya,
kata dia, sebagai pahlawan nasional, Soekarno diragukan ajarannya dan
komitmennya kepada negara, dan dituduh terlibat pemberontakan.
Bahkan, kata Asvi, berdasarkan keterangan pelaku sejarah, Soekarno
dibiarkan meninggal dalam penahanan, karena pemerintah tak memberi
perawatan kesehatan yang layak. "Berbeda dengan Soeharto yang
diperlakukan berlebihan," ujarnya.
Seperti diberitakan Koran Tempo (9/7), Fraksi PDI Perjuangan MPR minta
agar MPR merehabilitasi nama Soekarno. Ketetapan yang diminta dicabut
antara lain TAP No. IX/MPRS/1966 tentang Surat Perintah Presiden/Panglima
Tertinggi ABRI/Pemimpin Besar Revolusi, TAP No. XXVI/MPRS/1966
tentang Pembentukan Panitia Peneliti Ajaran-ajaran Pemimpin Besar
Revolusi, TAP No. XXXIII/MPRS/1966 tentang Pencabutan Kekuasaan
Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno, dan TAP No.
XLIII/MPRS/1968 tentang Pencabutan Penjelasan TAP No. IX/MPRS/1966.
Namun, sembilan fraksi lainnya di MPR menilai, pencanangan nama
Soekarno sebagai nama jalan, bandara, dan sarana olahraga merupakan bentuk
rehabilitasi. Sampai rapat pleno Panitia Ad Hoc II Badan Pekerja MPR
  
24
berakhir, dua hari lalu, belum diperoleh kesepakatan. Mereka sepakat beda
pendapat tentang ketetapan MPRS/MPR 1960-2002 diselesaikan pada Sidang
Tahunan MPR 2003.
Ketua Panitia Ad Hoc II Badan Pekerja MPR Rambe Kamarulzaman pernah
menyatakan, tuntutan PDIP itu sulit dipenuhi. "Kalau mau merehabilitasi
seperti tuntutan PDIP, perlu ada Tap. Selain tidak mungkin membuat Tap
baru, merehabilitasi itu adalah hak prerogatif presiden," katanya.
Dalam ketetapan MPRS tentang pencopotan jabatan presiden, menurut Asvi,
Soekarno dilarang melakukan kegiatan politik dan ajarannya ditinjau ulang.
Menurut dia, sejumlah ketetapan itu bagian upaya sistematis mantan presiden
Soeharto untuk menghancurkan Soekarno sejak 1 Oktober 1965-1968.
Asvi pun meragukan tuduhan Soekarno di belakang aksi G-30-S/PKI, karena
tak ada bukti-bukti hukum dan sejarah yang memastikan itu. Dari berbagai
literatur, sedikit yang menyatakan keterlibatan ayah Presiden Megawati itu.
Bukti keterlibatan hanya didasarkan sepucuk surat yang diterima Soekarno, 30
September 1965 malam. "Sampai kini, tak diketahui surat dari siapa dan apa
isinya," ucapnya.
Menurut dia, semua ketetapan MPRS/MPR harus dicabut karena sesuai hasil
amendemen UUD 1945 ketetapan MPR bukan sumber hukum. MPRS
dinilainya sebagai lembaga inkonstitusional karena dibentuk tanpa melalui
pemilu, melainkan ditunjuk presiden.
  
25
Dihubungi secara terpisah, Wakil Ketua Panitia Ad Hoc II Badan Pekerja
MPR Aisyah Amini mengatakan, sejumlah ketetapan MPRS tak perlu dicabut
karena sifatnya sudah selesai (einmalig). Adapun proses hukum terhadap
Soekarno, menurut dia, tidak dilakukan karena Soeharto meminta masyarakat
mikul dhuwur mendhem jero. "Kini masyarakat menerima dan tak menuntut
Soekarno lagi," ujarnya.
Dia mengakui bahwa tak ada bukti keterlibatan Soekarno dalam
pemberontakan PKI, karena tak ada proses hukum yang dilakukan. Tapi,
Aisyah mengingatkan, masyarakat menerima Soekarno sebagai proklamator
dan presiden pertama, bahkan namanya diabadikan sebagai fasilitas umum.
"Sudahlah, beliau (Soekarno) sudah tenang di sana," kata politikus PPP ini di
Pontianak tadi malam.
Asvi membenarkan, pencabutan sejumlah ketetapan MPRS itu bukan berarti
menjadikan Soekarno presiden lagi. "Tapi penghinaan terhadap proklamator
harus dibersihkan," katanya.
Selain itu, Asvi juga mempermasalahkan tak dicabutnya Tap MPRS tentang
pembubaran PKI. Ketetapan itu dinilainya memunculkan peraturan
perundang-undangan yang tak demokratis dan diskriminatif. Contohnya, UU
Partai Politik melarang partai beraliran komunis. "Padahal, di negara-negara
demokrasi partai komunis tak dilarang," ujarnya.
2.1.3 Survey
  
26
2.1.3.1 Survey Lapangan
Monas
Didalam Monumen Nasional ini terdapat diorama-diorama peristiwa
yang terjadi pada saat pergerakan bangsa Indonesia menuju
kemerdekaan sampai peristiwa setelah kemerdekaan dimana peran
Soekarno sangat menonjol saat itu.
Museum Kebangkitan Nasional
Museum Kebangkitan Nasional merupakan museum sejarah yang
berkaitan tentang proses pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Didalam museum ini terdapat berbagai benda-benda bersejarah dan
diorama-diorama yang berkaitan dengan sejarah kebangkitan Nasional
serta didalam Museum Kebangkitan Nasional ini terdapat
perpustakaan yang memiliki buku-buku tentang Soekarno yang ditulis
oleh Soekarno sendiri. salah satunya adalah Buku Indonesia
Menggugat.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Didalam Perpustakaan Nasional RI terdapat berbagai dokumen tentang
Soekarno berupa pidato-pidato Soekarno semasa hidupnya yang
salinannya telah di revisi penggunaan bahasanya dengan bahasa
Indonesia sekarang. Beberapa dokumen yang diambil berupa : Pidato
  
27
Soekarno lahirnya Pancasila, Pidato To Build The World A New dan
Pidato Nawakswara.
2.1.3.2 Kuesioner
Berikut ini adalah data dari hasil survey yang saya bagikan kepada 100
responden melalui website freeonlinesurveys.com dan pembagian
kertas kuesioner secara langsung kepada responden yang sesuai
dengan target market. Berikut ini adalah ringkasan dari hasil survey
yang saya peroleh :
Data Responden dari total 100 responden :
Jenis Kelamin :
-
Pria : 60% Wanita : 40%
Usia :
-
16-25 Tahun : 97%
-
26-35 tahun : 3%
Status Pendidikan :
-
SMU : 15%
-
Sarjana : 66%
-
Bekerja : 19%
Kesimpulan Kuesioner sebagai berikut :
  
28
Seberapa penting kah mempelajari sejarah bagi diri anda?
45% dari responden menganggap bahwa sejarah sangatlah penting
bagi diri nya, 55% dari responden menganggap bahwa sejarah cukup
penting/biasa saja bagi mereka dan 0% dari responden yang
menganggap bahwa sejarah tidak penting.
Apakah kalian tahu tentang sejarah Soekarno (Biografi Soekarno)?
53% responden mengetahui tentang sejarah Soekarno dan 47%
responden tidak mengetahui tentang sejarah Soekarno.
Apakah kalian mengetahui bahwa Soekarno terkenal dengan pidato-
pidatonya?
79% responden mengetahui bahwa Soekarno terkenal dengan
pidatonya dan 21% responden menjawab tidak tahu.
Apakah kalian pernah membaca atau mendengar pidato Soekarno?
39% responden menjawab pernah membaca/mendengar dan 61%
responden menjawab tidak pernah.
Apakah kalian tertarik mempelajari/mengetahui sejarah Soekarno?
72% responden tertarik mempelajari sejarah Soekarno dan 28%
responden menjawab tidak tertarik.
Berikut ini adalah beberapa kutipan dari berbagai pernyataan para
responden mengenai alasan mengapa mereka tertarik untuk
mempelajari/mengetahui sejarah Soekarno :
  
29
-
karena Soekarno merupakan seorang pemimpin yang mempunyai
karisma yang tinggi. Di setiap orasinya selalu ramai karena
masyarakat ingin melihat pidatonya.
-
karena Bung Karno merupakan seorang presiden Indonesia yang
disegani dunia pada masa kedudukannya
-
Bung Karno adalah tokoh yg paling brpengaruh di Indonesia,
secara umum dia adalah idola seluruh bangsa ini, untuk itu jika
ada kesempatan dan cara yg unik tuk mempelajarinya, pasti akan
menarik.
-
Soekarno merupakan bapak proklamator Indonesia yang sangat
gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada saat itu. tapi
menurut saya banyak sekali terjadi simpang siur, dan rekayasa
yag terjadi. seperti yang terjadi pada kejadian G30SPKI dan
supersemar, yang konon katanya rekayasa Soeharto.
-
untuk mengetahui sejarah kita sendiri dan menambah rasa
nasionalisme.
Pertanyaan berikut ini diberikan kepada 50 responden secara langsung
melalui kertas kuesioner :
Pidato Soekarno apakah yang pernah kalian dengar/baca?
62% responden menjawab Pidato Proklamasi, 12% menjawab lainnya
dan 26% menjawab tidak pernah mendengarnya.
Apakah kalian mengetahui konteks dan makna dari pidato Soekarno?
  
30
78% responden menjawab tidak tahu dan 22% responden mengetahui
konteks pidato Soekarno.
2.1.3.3 Wawancara
Wawancara saya lakukan via email dengan narasumber Roso Daras.
Beliau sendiri merupakan seorang pakar sejarah yang banyak menulis
artikel tentang Soekarno di internet dan buku tentang Soekarno.
Berikut ini adalah hasil wawancara saya dengan beliau :
1.   Menurut bapak, dari sekian banyak pidato yang pernah diucapkan
oleh Bung Karno, Pidato mana sajakah yang paling penting, paling
mengguncang, paling fenomenal, paling bersejarah dan paling layak
diingat oleh masyarakat Indonesia? (sebutkan lima atau lebih secara
berurutan dari yang paling penting menurut Bapak beserta dengan
alasan Bapak)
Jawab: Selama hidup, sejak masa pergerakan tahun20-an hingga ajal
menjemput tahun 1971, BK tentu saja sudah ribuan kali berpidato. Jika
ditanya mana saja yang paling penting, paling mengguncang, paling
fenomenal, maka menurut saya, nomor satu adalah PIDATO
PROKLAMASI, karena itulah tonggak kemerdekaan bangsa kita.
sekalipun teksnya pendek, tapi harus dicatat sebagai yang paling
penting.
  
31
Yang kedua: Pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945. Ini fenomenal
karena di sinilah BK menguraikan butir-butir mutiara, sila demi sila
dengan begitu memukau dan mendasar, kemudian dirumuskan
Pancasila sebagai IDEOLOGI bangsa dan negara kita. Naskah
pidatonya juga banyak.
Yang ketiga, menurut saya adalah pidato di PBB (tanggal, bulan, dan
th, silakan cek di google atau surfing di blog saya), yang diberinya
judul TO BUILD THE WORLD A NEW... Sangat fenomenal karena
sebagai presiden negara yang baru saja merdeka, BK bisa membuka
mata dua tentang hakikat kemerdekaan, demokrasi, dan
perikemanusiaan. Di samping itu, BK juga mempromosikan Pancasila.
Dan jangan lupa, di situlah satu-satunya Presiden yang mengutip
Alquran. Bukunya ada di toko buku. atau mungkin e-book-nya pun
sudah ada. Silakan dicari. Ini periode membuka mata dunia tentang
adanya negara bernama INDONESIA dengan kepala negara yang
begitu brilian.
Yang ke-4, Ini ada banyak pidato, tetapi pidato Dekrit Presiden 5 Juli
1959 menurut saya patut dicatat dalam sejarah. Sebab, setelah merdeka
hingga 1945, bangsa kita menjalankan demokrasi liberal dengan
ditandai jatuh-bangunnya kabinet. Setelah Dekrit Presiden 5 Juli itu
(kembali ke UUD 1945), jalannya pemerintahan relatif stabil. Dan
setelah periode itu pula kita berhasil menumpas semua bentuk
  
32
pemberontakan seperti DI/TII, Permesta, dll, hingga puncaknya
kembalinya Irian Barat ke pangkuan RI.
Yang ke-5, menurut saya adalah pidato Nawaksara dan Pelengkap
Nawaksara. Inilah pidato pembelaan Bung Karno atas tragedi G30S
yang kemudian jd dalih pemakzulan atas dirinya, dan berklimaks pada
jatuhnya pemerintahan Sukarno. Referensi tentang itu juga banyak.
2.  Dalam buku dan blog Bapak banyak membahas tentang bertapa
menakjubkannya pidato Soekarno. Bisakah bapak menggambarkan
dengan kata-kata seberapa berpengaruh dan takjubnya rakyat
Indonesia oleh pidato dari Bung Karno sendiri?
Jawab: Ada beberapa judul di dalam postingan blog saya yang
mengupas tentang betapa menajubkannya pidato BK. Silakan
baca/cari. Di sana tergambar, betapa lautan massa bisa begitu hening,
senyap, semua bola mata tertuju pada satu titik: Bung Karno, semua
teling difokuskan untuk mendengarkan kata demi kata, kalimat demi
kalimat dari BK. Tentang ini, juga dalam blog saya pernah saya
singgung, betapa saat ia kecil, ia memiliki kelebihan bisa
menyembuhkan orang sakit... bersamaan dengan dia beranjak remaja
dan dewasa, kemampuan mengobati orang sakit itu mulai hilang,
berganti dengan kemampuan yang lain, yakni pada kemampuan
berorasi. Selengkapnya, silakan dalami blog saya, khususnya untuk
melengkapi jawaban saya atas pertanyaan ini.
  
33
3.  Apakah yang menjadi ciri khas seorang Soekarno ketika ia sedang
berpidato didepan rakyat nya?
Jawab: Ciri Sukarno saat berpidato? Agak absurd pertanyaannya. Ciri
penampilan? Atau ciri substansi bicaranya? Kalau dalam hal
penampilan, lagi-lagi saya sarankan Anda lebih mendalami judul demi
judul dalam blog saya. Seperti misalnya, judul yang mengupas
mengapa BK tidak pernah mengenakan pakaian daerah dalam
kesempatan2 formal. Itu karena dia milik semua suku. Karenanya, ia
memilih pakaian seperti yang Anda lihat di kebanyakan foto2 BK. Ciri
substansi kalau dia berbicara adalah, penekanan pada bagian-bagian
yang ingin ia tekankan dengan cara mengulang-ulang kalimat itu
berkali-kali dengan intonasi dan nada yang berbeda. Substansi yang
lain adalah, setiap pidatonya adalah "mencerdaskan". Itu karena semua
naskah pidatonya dipersiapkan dengan sangat mtang, dengan ditunjang
referensi yang luar biasa. Ciri harfiah barangkali kacamata hitam dan
tongkat komando yang khas.
4.  Menurut Bapak, sosok pribadi apakah dari seorang Soekarno yang
patut dicontoh oleh pemuda pada jaman sekarang?
Jawab: Kemauan yang keras untuk belajar. Usia belasan tahun, dia
sudah melahap referensi-refernsi, literatur-literatur manca negara.
  
34
Semua itu dilandasi dengan jiwa nasionalisme yang tinggi. Jiwa
nasionalisme atau cinta tanah air seorang Sukarno sangat besar. Ia
begitu bangga dengan negerinya. Ia begitu mengagungkan bangsanya.
Ia begitu menjunjung tinggi budayanya. Karena itu ia mencita-citakan
Trisakti: Berdaulat di bidang politik, Berdikari di bidang ekonomi, dan
Berkepribadian di bidang kebudayaan. Itu yang sekarang terkikis
nyaris habis....
5.  Apa saja kutipan-kutipan dari pidato Soekarno yang menurut
Bapak dapat menjadi sebuah sumber inspirasi bagi pemuda jaman
sekarang?
Jawab: Ada bgitu banyak kutipan pidato BK yang bisa menjadi
inspirasi kita. Tp yang sangat terkenal adalah, "Go to hell with your
aid"... Teriakan BK kepada Amerika yang dalam meberi bantuan
selalu pamrih. Membantu dengan mendiktekan kebijakan global. BK
sangat menentang itu. Saya juga tertarik dengan kutipan beliau yang
kurang lebih begini, "Tunggu saja saatnya, jika Barongsai Cina,
bersatu dengan LEmbu Nandi India, Spinx Mesir, dan Banteng
Idonesia, maka saat itulah Imperialisme akan runtuh dari muka bumi".
Ini mengandung pesan, bahwa negara-negaa seperti Cina, India, Mesir,
Indonesia adalah negara-negara besar (palng tidak jumlah
penduduknya), dan jika bersatu, kita tidak perlu lagi negra-negara
liberal. Bayangkan saja, jika kebuthan bangsa-bangs besar non
  
35
imperialis tadi bersatu dan saling mensuplai kebutuhan... apakah kita
perlu McD? apakah kita perlu KFC? apakah kita perlu Hollywood?
Apakah kita perlu mobil2 Jepang? Sebaliknya, justru negara2
imperialis yang akan tergantung pada kita. Maaf, masih sangat banyak
kalimat mutiara yang bisa kita kutip sebagai inspirasi bangsa. Silakan
Anda dalami dan pelajari sendiri kebenarannya.
Terima Kasih. semoga bermanfaat dan membantu anda.
2.2 Target Audience
Target audience untuk Soekarno umumnya ditujukan untuk semua umur, Terutama
bagi remaja dewasa yang aktif. Biasanya memiliki sikap nasionalisme yang tinggi
dan menyukai sejarah. Dan untuk Soekarno sendiri sepertinya tidak terbagi dari
berbagai kalangan masyarakat sosok Soekarno sudah mempunyai penggemar
tersendiri. Berikut ini pembagian target audience berdasarkan dengan demografis,
psikologis dan geografis
2.2.1 Demografis
Umur : 15 – 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
Pendidikan : SMP, SMA, Sarjana
SES : A, B dan C
  
36
2.2.2 Psikologis
Biasanya orang yang menyukai sosok Soekarno memiliki sikap nasionalis yang
tinggi serta menyukai hal yang berhubungan dengan sejarah terutama sejarah
perjuangan Indonesia dan cenderung memiliki kecintaan terhadap Indonesia.
2.2.3 Geografis
Dari segi Geografis, target audience dari Soekarno sendiri adalah seluruh
masyarakat yang ada di Indonesia.
2.3 Data Analisa Partner
Pembanding utama buku ini adalah buku-buku biografi yang serupa dan buku-buku
ilustrasi karya luar yang berceritakan tentang sejarah Presiden seperti buku ilustrasi
“Obama son of promise child of hope” dan “Thomas Jefferson A Picture Book
Biography”.
Obama son of promise child of hope
Didalam buku Obama son of promise child of hope menceritakan tentang kehidupan
biografi Obama dari kecil hingga ia menjadi presiden. Keunikan dari buku ilustrasi
ini adalah sang penulis menceritakan kehidupan Obama dari sisi pemikiran Obama
itu sendiri. Apa yang ada didalam benak Obama dari masa ia masih kecil hingga
  
37
kemudian menjadi presiden. Diceritakan apa yang dimaksud dengan sebuah harapan,
doa-doa Obama serta ilustrasinya pun dibuat menarik sehingga orang yang
membacanya tidak mudah jenuh. Kekurangan dari buku ini adalah buku ini hanya
membahas garis besar dari perjalanan dari Obama sehingga banyak hal-hal yang
terlewatkan dan kebanyakan hanya membahas kehidupan Obama semasa kecil.
Thomas Jefferson A Picture Book Biography
Buku Thomas Jefferson A Picture Book Biography menceritakan tentang kehidupan
Presiden Amerika Serikat yang ketiga ini. Didalam buku ini terdapat ilustrasi yang
menarik sehingga orang yang membacanya mendapatkan gambaran kejadian pada
saat itu. Tetapi selain ilustrasi dan cerita Thomas Jefferson sendiri yang menarik
tidak ada hal yang membedakan buku ilustrasi biografi ini dengan buku ilustrasi
lainnya.
2.4 Analisa S.W.O.T
2.4.1 Analisa SWOT Soekarno
Strength
Bung Karno merupakan presiden pertama Republik Indonesia dan merupakan
sosok pahlawan yang menjadi inspirasi bagi masyarakat. Kemampuannya
berorasi dan sebagai penggerak rakyat merupakan nilai lebih dari sosok Bung
Karno.
Weakness
  
38
Sosok Bung Karno sempat “dihilangkan” pada masa Orde Baru dan
banyaknya rumor dari media tentang sosok Bung Karno yang bertanggung
jawab dibalik pemberontakan G30S.
Opportunity
Minat masyarakat terhadap hal yang berhubungan dengan “local content”
pada saat ini cukup meningkat, dan berdasarkan survey yang saya lakukan
terhadap 100 responden hampir 70% dari responden tertarik untuk
mempelajari sejarah Bung Karno.
Threat
Kurang populernya sosok pahlawan Indonesia di mata masyarakat serta
munculnya tokoh-tokoh pemimpin baru dari luar negeri yang lebih populer.
2.4.2 Analisa SWOT Buku Soekarno
Strength
Kelebihan dari Buku ilustrasi Soekarno ini sendiri adalah pendekatan
ceritanya yang unik yang menceritakan sosok Soekarno dari sisi pidato dan
kata-katanya serta kekuatan dari ilustrasi yang mewakili kejadian serta makna
dari pidato Soekarno.
Weakness
Buku ini hanya menceritakan kehidupan dan pidato Soekarno secara garis
besar.
  
39
Opportunity
Minat masyarakat untuk membaca hal yang berhubungan dengan Soekarno
cukup tinggi serta jika dikemas dengan media yang menarik dari buku
Soekarno lainnya maka akan menarik simpati masyarakat.
Threat
Banyaknya media-media elektronik baru yang sedang berkembang di
kalangan masyarakat luas sehingga minat untuk membaca buku menjadi lebih
berkurang.
2.5 Data Penerbit
P.T Gramedia Pustaka Utama
Penerbit Gramedia mulai menerbitkan buku sejak tahun 1974. Buku pertama yang
diterbitkan adalah novel Karmila, karya Marga T. Sedangkan untuk buku non-fiksi
pertama adalah Hanya Satu Bumi, yang ditulis oleh Barbara Ward dan René Dubois
(diterbitkan bekerjasama dengan Yayasan Obor). Yang kemudian disusul oleh buku
seri anak-anak pertama Cerita dari Lima Benua, dan kemudian seri-seri yang lain.
Dengan misi “Ikut mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa serta
masyarakat Indonesia” , Gramedia Pustaka Utama berusaha keras untuk menjadi
agen pembaruan bagi bangsa ini dengan memilih dan memproduksi buku-buku yang
berkualitas, yang memperluas wawasan, memberikan pencerahan, dan merangsang
kreativitas berpikir.
  
40
Melalui pengalaman jatuh-bangun dan melihat kebutuhan pasar, Gramedia Pustaka
Utama akhirnya mengkonsentrasikan diri untuk menggarap dua bidang utama, yakni
fiksi dan non-fiksi. Bidang fiksi dibagi menjadi fiksi anak-anak dan pra-remaja,
remaja, dewasa. Bidang non-fiksi dibagi menjadi humaniora, pengembangan diri,
bahasa dan sastra Indonesia, bahasa Inggris/ELT, kamus dan referensi, sains dan
teknologi, kesehatan, kewanitaan (masakan, busana), dsb.
Karena misi dan visi itu pula, Gramedia berusaha memilih penulis-penulis yang
berkualitas. Di deretan fiksi kita mengenal nama-nama yang memiliki reputasi
internasional seperti: John Grisham (penulis legal thriller), Sidney Sheldon, Agatha
Christie, Danielle Steel, Sir Arthur Conan Doyle, dll.; dan lima penulis wanita paling
top di Indonesia: Marga T., Mira W, Maria A. Sardjono, V. Lestari, dan S. Mara Gd.
Di deretan non-fiksi untuk penulis lokal ada Hermawan Kartajaya, Kwik Kian Gie,
Rhenald Kasali, Husein Umar, Vincent Gaspers, Andreas Harefa, Anand Krishna,
Hembing W., Nila Chandra, Marry Winata, Rudy Choirudin, dll.; dan untuk penulis
asing (terjemahan) ada: Jack Canfield & Mark Victor Hansen (Seri Chicken Soup for
the Soul), John Gray, Daniel Goleman, John P. Kotter, Joe Girard, Andrew Weil, dll