8
berdagan g di Aceh. Pendiri Din asti Orenje Belanda y aitu Panger an M aurits juga p ernah
meminta bantuan kep ada Kesultanan Aceh Darussalam. Selain In ggris dan B eland a,
hubungan b aik ju ga dilakukan Sultan Iskandar M uda dengan Kesultanan Utsmaniy ah
atau dikenal d en gan Kekaisaran Turki Ottoman y g berkedudukan di Konstantinop el
(sekaran g Istanbul Turki). Demikian ju ga den gan Kerajaan Peran cis, san gat
men ghormati Sultan Iskandar M uda.
Pada masa itu, Kerajaan Aceh
merup akan satu-satuny a kerajaan M elay u y ang memilik i
Balee C eureumeen atau Aula Kaca di d alam Istanany a. Istana Kesultanan Aceh luasny a
tak kurang dar i dua kilometer. Istana tersebut bernama Istana Dalam Darud Dony a (kini
M
euligo Aceh, ked iaman Gubernur). Di dalamny a melip uti M edan Khay ali dan M edan
Khaerani y ang mamp u menamp ung 300 ekor p asukan gajah. Sultan Iskandar M uda ju ga
memer intahkan untuk memind ahkan aliran Sun gai Kruen g Aceh hin gga men galir i
istanany a. Sungai ini h in gga sekar an g masih d ap at dilihat, men galir tenan g di sekitar
M
euligoe.
Setelah Sultan Iskandar M uda Wafat p ada 27 Desember 1636 M , maka Kesultanan
Darussalam digantikan o leh p enerus-p enerusny a. Tetap i tidak ada lagi y an g bisa
meny amai Kebesar an dan Keheb atan dari Seoran g Sultan Iskandar M uda dalam
memegan g tamp uk kekuasaan. Hin gga p ada akhirny a Kesultanan Darussalam
men galami k emunduran dr astis, dan awal abad k e-19 terjadilah p ertemp uran sengit
antara Aceh dan Belanda.
Pada tahun 1873, Belanda
meny atakan p erang atas Kerajaan Aceh Darussalam p ada
tanggal 26 M aret 1873. Perang antara Belanda dan Aceh merup akan y ang terp anjan g
dalam sejarah dun ia y aitu lebih kuran g 69 tahun (1873 -1942) y ang telah men elan jutaan
ny awa.
|