7
Bab 2
Landasan Teori
2.1. Konsep Kemampuan Berbahasa
Alwi dan Moeliono (2002:202) mengungkapkan bahwa keterampilan berkomunikasi
menuntut
kemampuan pemahaman.
Maka,
aspek
pemahaman,
meliputi
keterampilan
menyimak (ragam bahasa lisan) dan keterampilan membaca (ragam bahasa tulis)
menjadi
tujuan
pembelajaran
bahasa
pada
pendekatan
komunikatif, sedangkan
aspek
penggunanya yang
mencakup
keterampilan
berbicara
(ragam
bahasa
lisan)
dan
keterampilan menulis
(ragam
bahasa
tulis)
menjadi
sasaran
utama
pendekatan
komunikatif.
Pencapaian
ketiga
aspek
(kebahasaan, pemahaman,
dan penggunaan)
itu
dilakukan melalui empat kegiatan belajar (menyimak, membaca, berbicara dan menulis)
tersebut secara terpadu.
Lebih
jauh
lagi,
Alwi
dan
Moeliono
(2002:202)
mengungkapkan bahwa
kegiatan
belajar
menyimak
dan
berbicara
merupakan
upaya
penguasaan dan
kemampuan
menggunakan bahasa
lisan.
Sementara
itu,
kegiatan
belajar
membaca
dan
menulis
merupakan penguasaan dan
kemampuan
menggunakan bahasa
tulis.
Dengan demikian,
keempat aspek belajar bahasa tersebut memenuhi tuntutan penguasaan kebahasaan lisan
dan tulis.
|
8
2.1.1. Kompetensi Komunikatif
Seorang
pakar
sosiolinguistik, Hymes
di
dalam
Brown
(2008:241),
pertama
kali
menciptakan istilah kompetensi komunikatif, atau yang biasa disingkat dengan istilah
CC.
Di
dalam
definisi
Canale
dan
Swain
dalam
Brown
(2008:241) serta
belakangan
menurut
Canale
(2008:241), empat
komponen,
atau
sub
kategori
yang
berbeda
membangun konsep CC. Sub kategori yang pertama mencerminkan penggunaan sistem
linguistik
itu
sendiri;
dua
yang
terakhir
mendefinisikan aspek-aspek
fungsional
komunikasi.
1. Menurut Canale & Swain dalam Brown (2008:242) kompetensi gramatikal
adalah
aspek
CC
yang
meliputi
pengetahuan tentang
item-item
leksikal
dan
kaidah
morfologi,
sintaksis, semantik
kalimat
tata bahasa,
dan
fonologi. Kompetensi
inilah
yang kita hubungkan dengan penguasaan kode linguistik sebuah bahasa.
2.
Kompetensi
wacana,
adalah
pelengkap dari
kompetensi gramatikal. Inilah
kemampuan yang kita punyai untuk
mengaitkan kalimat-kalimat dalam rentang wacana
dan
untuk
membentuk
keseluruhan bermakna dari serangkaian
ujaran.
Wacana
berarti
apa saja dari percakapan sederhana hingga teks tertulis panjang lebar (artikel, buku, dan
sebagainya). Jika
kompetensi
gramatikal
berfokus
pada
tata
bahasa
taraf
kalimat,
kompetensi wacana berurusan dengan hubungan antar kalimat.
3. Menurut Savignon dalam
Brown (2008:242) kompetensi sosiolinguistik adalah
pengetahuan tentang kaidah-kaidah sosial budaya bahasa dan wacana. Tipe kompetensi
ini mensyaratkan pemahaman tentang konteks sosial, yakni bahasa digunakan sebagai
|
![]() 9
peran para
partisipan, informasi
yang
mereka bagi,
dan
fungsi
interaksi. Hanya
dalam
sebuah
konteks
utuh
jenis
inilah
penilaian
bisa
dilakukan terhadap
kelayakan ujaran
tertentu.
4.
Kompetensi
strategis. Canale &
Swain
(dalam Brown,
2008:242)
menggambarkan kompetensi strategis sebagai strategi komunikasi verbal dan nonverbal
yang
bisa dipakai
untuk
mengimbangi
kemacetan dalam
komunikasi karena
variabel-
variabel
performa
atau
karena
kompetensi yang
tidak
memadai. Pendek
kata,
kompetensi
inilah
yang
mendasari
kemampuan kita
untuk
melakukan
perbaikan,
mengatasi
kekurangan
pengetahuan, dan
menopang
komunikasi dengan
penyederhanaan, penyampaian
tidak
langsung,
pengulangan,
keraguan, penghindaran,
dan terkaan, maupun pergeseran register dan gaya.
Kompetensi komunikatif dibutuhkan didalam mencapai tujuan pembelajaran. Berikut
ini skema tujuan pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Jepang.
Bagan 2.1.1.
?????
(Gakushuu no Mokuteki)
?????
??·?????????????????
??????????
???????? ?????????????
??????? ????????????
??
???????? ??????
?????????
???????????????
Sumber: Aoki, et al (2003:19)
|
![]() 10
Di bawah ini adalah hasil penjabaran arti bagan 2.1.1. Tujuan Pembelajaran ke dalam
bahasa Indonesia.
Bagan 2.1.1. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran.
Jepang atau isi pengetahuan yang berhubungan dengan bahasa Jepang
Mempelajari hal yang berhubungan dengan jepang
Mempelajari bahasa Jepang
Bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan yang berhubungan dengan
bahasa jepang
Kemampuan penggunaan bahasa Jepang
Bertujuan untuk menerima
Bertujuan untuk berinteraksi
Bertujuan untuk mengembangkan intelektual akan pembelajaran
Sumber: Aoki, et al (2003:19)
Kemudian Bachman di dalam Brown (2008:244) menyebutkan komponen
kemampuan bahasa komunikatif kedalam bagan yang lebih sederhana. Bagan tersebut
penulis jabarkan ke dalam tabel seperti yang terlihat di bawah ini.
|
![]() 11
Skema 2.1.1. Komponen Kemampuan Bahasa Komunikatif Dalam Penggunaan
Bahasa Komunikatif
STRUKTUR PENGETAHUAN
Pengetahuan tentang dunia
KOMPETENSI BAHASA
Pengetahuan tentang bahasa
KOMPETENSI
STRATEGIS
MEKANISME PSIKOFISIOLOGIS
KONTEKS
SITUASI
Sumber: Bachman dalam Brown (2008:244)
|
![]() 12
Pada
tabel
di
atas,
terdapat
mekanisme
psikofisiologis.
Mekanisme psikofisiologis
mengacu pada proses neurologis dan psikologis yang terlibat dalam pengimplementasian
bahasa sebagai suatu fenomena fisik. Karena kegiatan berbahasa dapat dilakukan secara
produktif maupun reseptif, keterampilan berbahasa yang berbeda diperlukan untuk
setiap
saluran
atau
keperluan.
Di
dalam
penggunaan bahasa
reseptif,
keterampilan
auditoris
dan
visual
digunakan,
sedangkan dalam
penggunaan produktif,
keterampilan
yang memerlukan gerak otot dan syaraf (neuromuscular)
diperlukan.
(Moeliono,
2000:728-730)
2. 2. Bentuk Pasif Dalam Bahasa Jepang
Tomomatsu
et
al
(2004:184-191)
menjabarkan perubahan
kata
kerja
kalimat
pasif
seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.2.1. Tabel Perubahan Kata Kerja Kalimat Pasif
??
I
(5???)
[Kata kerja group I (kata kerja u)]
?????+??
?????
??II(1???)
[Kata kerja group II (kata kerja ru)]
???
+???
????
????
+
???
?????
??
III
(?????)
[Kata kerja group III]
??
???
??
????
Sumber: Tomomatsu, et al (2004:185-191)
Menurut Tomomatsu et
al (2004),
fungsi
kalimat pasif
dibedakan atas
lima,
yang
terdiri atas empat jenis kalimat pasif dan satu kalimat pasif kausatif, yaitu:
|
![]() 13
1. V(?)???(???????)[V (ra)remasu (Pasif Dasar)]
????:
a.
???????????????????????????????? ?
??????????????????(???????????????
??????)??????????????
Terjemahan:
Point:
Menunjukkan arti adanya menerima suatu perbuatan dari orang
lain. Di Jepang, bukan
yang
melakukan perbuatan
melainkan
yang
menerima
perbuatan
(saya, atau
yang
secara psikologis dekat dengan saya) kebanyakan ditunjukkan sebagai subjek.
b.
????????
[Pembentukan kalimat pasif]
?
V
(?)??????????????????????????????
????????(?????????????????????????)
?????????
Terjemahan:
Didalam [V(ra)remasu], [orang yang
melakukan perbuatan] dan [orang
yang
menerima
perbuatan
tersebut],
atau
kata
kerja
yang
memerlukan kedua
belah
pihak
(menekan,
memarahi, mengajak, mengajak pergi, memohon, menolak, dan
lain-lain) menggunakan
bentuk pasif ini.
Contoh kalimat pasif dasar:
?? ???? ???????
???? ??
????????
???? ???? ??????????????
???? ???? ???????????????
|
![]() 14
c.
???????
?/?
??????
?
V
(?)???
?
???????????????(??????????)????????
???????????????
Terjemahan:
Pada
saat
yang
melakukan
perbuatan
itu
bukanlah
orang
(perusahaan,
sekolah,
kelompok,
dan
lain-lain),
pada
kata
kerja
bukanlah
menggunakan ni
melainkan
memakai kara
?????????????????????????? ???
???????????????????????????
2. V(
?
)
???(???????)
[Pasif Kepemilikan]
???????????????????????????????????
???????????????????????????????????
??????(?????????????????????)??????
???
Terjemahan:
Cara
untuk
menyebutkan salah
satu
dari bagian
tubuh
kita,
benda,
dan
benda
lainnya
dari milik kita ketika mendapat suatu perlakuan dari orang lain. Ketika merasa terganggu,
orang yang merasa terganggu tersebut (saya, atau yang secara psikologis dekat dengan
saya) muncul sebagai subjek.
???
?/?
??????
?
??
?
V
(?)???
?
?:
×
???????????????????
?
???????????????????
|
![]() 15
3. V(?)???(??????)[Pasif Pengorbanan]
???????????????????????????????????
???????????????????????????????????
??(?????????????????????)??????????
??
Terjemahan:
Cara pengungkapan ketika subjek yang bukan merasakan perlakuan ke diri sendiri bukan
secara
langsung,
tetapi
ada
sesuatu
hal
kejadian
atau
mendapatkan kerugian,
orang
tersebut merasa mendapat gangguan atau merasa dirugikan.
??????????????????
V
???????
V
?????????
Terjemahan:
Ketika ingin mengungkapkan perasaan gembira, gunakan Vtekureru atau Vtemorau.
Contoh kalimat:
??????????????????????
??????????????????????????
???????????????????????????
4. V(
?
)
???(??????)
[Pasif Netral]
???????????????????????????????????
??????????????????????????????????
???????????????????????
Terjemahan:
Kalimat pasif
yang digunakan ketika ingin
mengungkapkan hal yang bersifat kenyataan
kepada
masyarakat
luas,
dan
perlakuannya
tersebutlah
yang
menjadi
subjek.
Berbeda
dengan pasif kepemilikan dan pasif pengorbanan, kalimat ini tidak menunjukkan
perasaan
seperti
kesusahan,
benci,
hanya
memberitahukan kenyataan
yang
bersifat
kemasyarakatan.
5. V
?(??)???(?????)
[Pasif Kausatif]
Di bawah ini merupakan tabel pembentukan kata kerja pasif kausatif (shieki ukemi)
menurut Tomomatsu, et al (2004:190).
|
![]() 16
Tabel 2.2.1. Tabel Pembentukan Kata Kerja Pasif Kausatif
?? I(5???)
[Group I verbs (-u verbs)]
??
??
????
+
???
?????
????
+
???
??????(?)
???
?????(?)
??
II
(1???)
[Group II verbs (-ru verbs)]
????
??????
+
???
?????
???????
??
III
(?????)
[Group III verbs
(irregular
verbs)]
???
?????
+
???
????
??????
(?)??
I
(5???)???????????
?
????????
?
??????
??????????????????????????????????????
???????????
Sumber: Tomomatsu, et al (2004:190)
Berdasarkan tabel
pembentukan kata
kerja
di
atas,
Tomomatsu,
et
al
(2004)
mencantumkan
pula
beberapa
contoh
kalimat pasif kausatif
yang
dapat
dilihat
dalam
bagan di bawah ini:
Bagan 2.2.1. Contoh Kalimat Pasif Kausatif
a.
????????????????????????????????
??
b.
??????????????????????????????
c.
????????????????????????????????
?????????????????????????????
d.
???????????????????
e.
????????????????????????????????
???????????···?
f.
???????3?????????????30????????
??
Sumber: Tomomatsu et al (2004:190)
|
![]() 17
????:
a. a, b, c,
?????????????????????????????
???????????
d,
e, f,
?????????????????????
???????????????????????????????????
(?????????????????????)?????????
Terjemahan:
Point:
Pada kalimat a, b, dan c, menunjukkan arti bahwa orang yang menerima perintah atau
petunjuk, melakukannya dengan terpaksa. Pada kalimat d, e, dan f, digunakan pada saat
hal
yang
secara
psikologis
terlanjur
terjadi
demikian.
Memunculkan subjek
yang
bagaimanapun situasinya,
pada
kenyataannya
orang
yang
mengalami
hal
tersebut
merasakan
hal yang tidak menyenangkan
(saya, atau yang secara psikologis dekat
dengan saya).
a.
??????????
Pembentukan kalimat pasif kausatif:
??? ???? ?????????
????
???
???????????
??
????
????????
???? ?? ??????????
|