BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Arsitektur ARM
Arsitektur ARM
merupakan arsitektur
prosesor 32-bit
Reduced
Instruction
Set
Computer (RISC) yang dikembangkan oleh ARM Limited[1]. Pada awalnya merupakan
prosesor
desktop yang sekarang didominasi oleh keluarga
x86.
Namun
desain
yang
sederhana membuat prosesor ARM cocok untuk aplikasi berdaya rendah. Prosesor ARM
digunakan di berbagai bidang
seperti elektronik
umum, termasuk PDA, mobile phone,
media player, music player, game console genggam, kalkulator dan periperal komputer
seperti hard disk drive dan router.
Dengan  arsitektur  RISC,  maka  pada  arsitektur  ARM  dapat  ditemukan  fitur
seperti kebanyakan arsitektur RISC lainnya seperti:
Register file yang berkapasitas besar
Arsitektur
load/store,
dimana
operasi
pengolahan
data
hanya
beroperasi
pada
konten register, tidak secara langsung pada konten memori.
Addressing mode sederhana, dimana
seluruh
load/store address ditentukan dari
konten register dan field instruksi saja.
Arsitektur ARM juga memiliki fitur tambahan seperti:
Instruksi yang menggabungkan antara operasi aritmatik dan logika
Auto-increment  dan auto-decrement  addressing  mode  untuk mengoptimalkan
loop program
5
  
                c
6
Penyimpanan banyak instruksi untuk memaksimalkan throuhgput data
Eksekusi 
secara 
kondisional 
untuk  semua 
instruksi 
untuk 
memaksimalkan
throughput eksekusi
Keluarga
Versi Arsitektur
Inti
Fitur
Cache (I/D)/Memory
management unit
MIPS@MHz
ARM1
ARMv1 (kuno)
ARM1
Tidak ada
ARM2
ARMv2 (kuno)
ARM2
Penambahan instruksi multiply/perkalian
(MUL)
Tidak ada
4
MIPS @ 8 MHz
0.33DMIPS/MHz
ARMv2a (kuno)
ARM250
MEMC (MMU), prosesor grafis dan IO terintegrasi.
Menambahkan instruksi SWP and SWPB (swap).
Tidak ada, MEMC1a
7 MIPS @ 12 MHz
ARM3
ARMv2a (kuno)
ARM2a
Pertama kali penggunaan cache.
4 kB unified
12 MIPS @ 25 MHz
0.50 DMIPS/MHz
ARM6
ARMv3 (obsolete)
ARM60
Pertama kali mendukung pengalamatan
32-bit.
Tidak ada
10 MIPS @ 12 MHz
ARM600
Penambahan
cache dan coprocessor bus (FPA10 floating-
point unit).
4 kB unified
28 MIPS @ 33 MHz
ARM610
Tidak ada coprocessor bus.
4 kB unified
17 MIPS @ 20 MHz
0.65 DMIPS/MHz
ARM7
ARMv3 (kuno)
ARM700
8 kB unified
40 MHz
ARM710
ARM700
8 kB unified
40 MHz
ARM710a
ARM700
8 kB unified
40 MHz
0.68 DMIPS/MHz
ARM7100
ARM710a, System-on-a-chip.
8 kB unified
18 MHz
ARM7500
ARM710a, SoC.
4 kB unified
40 MHz
ARM7500FE
ARM7500, penambahan FPA dan EDO memory controller.
4 kB unified
56 MHz
0.73 DMIPS/MHz
ARM7TDMI
ARMv4T
ARM7TDMI(-S)
3-stage pipeline, Thumb
Tidak ada
15 MIPS @ 16.8 MHz
63 DMIPS @ 70 MHz
ARM710T
ARM7TDMI, cache
8
kB unified, MMU
36 MIPS @ 40 MHz
ARM720T
ARM7TDMI, cache
8
kB unified, MMU dengan
Fast Context Switch
Extension
60 MIPS @ 59.8 MHz
ARM740T
ARM7TDMI, cache
MPU
ARMv5TEJ
ARM7EJ-S
5-stage pipeline, Thumb, Jazelle DBX, Enhanced DSP
Tidak ada
ARM8
ARMv4
ARM810
5-stage pipeline, static branch prediction, double-bandwidth
memory
8
kB unified, MMU
84 MIPS @ 72 MHz
1.16 DMIPS/MHz
ARM9TDMI
ARMv4T
ARM9TDMI
5-stage pipeline, Thumb
Tidak ada
ARM920T
ARM9TDMI, cache
16 kB/16 kB, MMU
200 MIPS @ 180 MHz
ARM922T
ARM9TDMI, caches
8 kB/8 kB, MMU
ARM940T
As ARM9TDMI, caches
4 kB/4 kB, MPU
ARM9E
ARMv5TE
ARM946E-S
Thumb, Enhanced DSP, cache
variable, tightly coupled
memories, MPU
ARM966E-S
Thumb, Enhanced DSP instructions
no cache, TCMs
ARM968E-S
As ARM966E-S
no cache, TCMs
ARMv5TEJ
ARM926EJ-S
Thumb, Jazelle DBX, Enhanced DSP instructions
variable, TCMs, MMU
220 MIPS @ 200 MHz,
ARMv5TE
ARM996HS
Clockless processor, as ARM966E-S
no caches, TCMs, MPU
ARM10E
ARMv5TE
ARM1020E
6-stage pipeline, Thumb, Enhanced DSP instructions, (VFP)
32 KB/32 KB, MMU
ARM1022E
As ARM1020E
16 KB/16 KB, MMU
ARMv5TEJ
ARM1026EJ-S
Thumb, Jazelle DBX, Enhanced DSP instructions, (VFP)
variable, MMU or MPU
ARM11
ARMv6
ARM1136J(F)-S
8-stage
pipeline,SIMD,
Thumb, Jazelle DBX, (VFP),Enhanced
Enhanced
variable, MMU
740 @ 532-665 MHz (i.MX31 SoC),
400-528 MHz
ARMv6T2
ARM1156T2(F)-S
9-stage
pipeline,SIMD,
Thumb-2, (VFP), Enhanced DSP instru
variable, MPU
ARMv6KZ
ARM1176JZ(F)-S
As ARM1136EJ(F)-S
variable, MMU+TrustZone
ARMv6K
ARM11 MPCore
As ARM1136EJ(F)-S, 1-4 core SMP
variable, MMU
Tabel 2.1 Versi Arsitektur ARM
  
7
2.1.1
ARM7 LPC2368
LPC2368  adalah  mikrokontroler  dari  keluarga  prosesor  ARM7TDMI
yang
didesain
untuk
penggunaan
aplikasi
embedded
real-time. Prosesor
ARM7TDMI memiliki Thumb support dan multiplier yang telah dikembangkan.
Arsitektur dari prosesor ini
memiliki kapasitas hingga 130 MIPS dalam proses
standar 0,13um. Prosesor ini mengimplementasikan arsitektur V4T dan
mendukung
instruksi 32-bit
dan
16-bit
melalui set instruksi ARM dan Thumb.
yang dapat digunakan pada pengontrolan industri,
otomotif,
dan
penggunaan
lainnya yang membutuhkan performa
tinggi dan konsumsi daya yang rendah
melalui mikrokontroler 32-bit.
Gambar 2.1 Blok Diagram Mikrokontroller LPC2368
  
8
Mikrokontroler ini dapat bekerja hingga 72MHz dari flash atau RAM dan
memiliki 512KB on-chip flash program memory serta periperal komunikasi yang
bervariasi termasuk Ethernet,
USB, dan CAN. Keluarga
mikrokontroler
ini juga
memiliki fitur pengontrolan LCD (QVGA
graphic atau segment driver),
antarmuka SD/MMC, antarmuka memori eksternal, dan antarmuka audio I2S.
2.1.2
Penggunaan Pin Connect Block Pada LPC2368
Pin
connect block merupakan
pengaturan
pin
dari
mikrokontroler
untuk
memiliki  lebih  dari  satu  fungsi.  Register  konfigurasi  mengontrol  multiplexer
untuk membuat koneksi antara pin dan periperal yang ada pada chip.
Periperal harus terhubung dengan pin secara tepat sebelum diaktifkan .
Aktifitas dari fungsi periperal yang tidak terdaftar pada pin
yang bersangkutan
akan dianggap undefined. Pemilihan salah satu fungsi pada port
pin akan
menonaktifkan fungsi lain yang ada pada pin yang sama.
Tabel 2.2 Pemilihan Fungsi Pin
Tabel 2.3 Pemilihan Mode Pin
  
9
2.1.3
Penggunaan GPIO Pada LPC2368
GPIO PORT0 dan PORT1 dapat diakses dari kedua grup register dan
menyediakan
fitur
dan
akses
port yang
lebih
cepat.
PORT2/3/4
hanya
bisa
digunakan sebagai fast port. Fungsi GPIO terakselerasi (Fast I/O) adalah sebagai
berikut:
Register  GPIO  dipindahkan  ke  local  bus  ARM  sehingga  timing  I/O
tercepat bisa didapatkan.
Seluruh register GPIO adalah berupa byte dan half-word addressable
Seluruh port value dapat ditulis dalam satu instruksi
Pengaturan arah kontrol dari masing-masing bit
Setelah reset, seluruh I/O diset menjadi input.
Tabel 2.4 Pemetaan Register GPIO
  
10
Tabel 2.5 Pemetaan Register GPIO Untuk Fast I/O
Penentuan 
mengenai 
port 
akan 
diakses 
oleh 
register 
dengan 
fitur
tambahan
atau
set
register
standar harus
dilakukan
saat
PORT0
dan
PORT1
digunakan. Apabila fitur tambahan dan register
GPIO standar
mengontrol
pin
yang sama, kedua cabang port pengontrolan akan menjadi eksklusif dan
beroperasi secara terpisah. Misalnya, mengganti output pin
melalui fast register
tidak dapat dilihat melalui register standar.
2.1.4
Penggunaan C Compiler
Pada dasarnya pemrograman C pada ARM merupakan pemrograman
standar C
baik
dari
sisi
fungsi
yang digunakan
hingga
library
yang
tersedia.
  
11
Pemrograman   dapat   dibuat   menggunakan   Keil  RealVie Microcontroller
Development Kit for ARM yang sudah dilengkapi dengan library C[7].
Gambar 2.2 Blok Diagram Keil RVMDK untuk ARM
2.2
Mikrokontroler
2.2.1
Pengertian Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah prosesor yang memiliki fungsi khusus
terutama
dalam kepentingan
pengontrolan.
Meskipun
bentuknya
sangat
kecil
tetapi elemen-elemen
dasarnya
sama. Seperti halnya komputer, mikrokontroler
juga
merupakan
alat
yang
mengerjakan perintah-perintah
yang
diberikan
kepadanya. Oleh karena itu, yang menjadi hal terpenting dalam suatu sistem yang
terkomputerisasi
adalah
program yang
dibuat
oleh
programmer
itu
sendiri.
Program 
tersebut 
memberikan 
perintah 
pada 
komputer 
untuk 
menjalankan
deretan
tugas-tugas
sederhana
untuk
dapat melakukan perintah yang lebih
kompleks seperti yang diinginkan oleh programmer.
Beberapa fitur yang umumnya terdapat pada mikrokontroller, yaitu:
  
12
RAM (Random Access Memory)
RAM
digunakan
oleh
mikrokontroler sebagai tempat penyimpanan
variabel.  Memori  ini  bersifat  volatile  yang  artinya  semua    data  akan
hilang jika tidak mendapatkan tegangan listrik.
ROM (Read Only Memory)
ROM seringkali juga disebut sebagai code
memory
karena
fungsinya
sebagai penyimpanan program yang diberikan oleh user.
Register
Register adalah tempat penyimpanan
variabel-variabel yang akan
digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.
Input dan Output Pin
Pin input merupakan bagian yang berfungsi sebagai penerima sinyal dari
luar, pin
ini dapat dihubungkan ke berbagai
media
inputan seperti push-
button, sensor, dan lain-lain. Pin output adalah bagian yang berfungsi
untuk mengeluarkan sinyal hasil proses yang telah dilakukan oleh
mikrokontroler.
Special Function Register
Special   Function   Register   adalah  register  khusus  yang  berfungsi
mengatur jalannya mikrokontroller dan terletak pada RAM.
Interrupt
Interrupt adalah bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai
pengeksekusi
interrupt,
sehingga
saat
program utama
sedang
berjalan,
program utama tersebut dapat diinterupsi.
  
13
2.2.2
Perbedaan Mikrokontroler dan Mikroprosesor
Meski fungsi dan kemampuan hampir sama, terdapat beberapa
perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor. Perbedaan tersebut
antara lain:
1.
Sebagian  besar  mikrokontroler  telah  difasilitasi  dengan  beberapa
komponen
penting
seperti
RAM,
ROM, serta I/O. Berbeda dengan
mikroprosesor yang membutuhkan fasilitas lain sebagai komponen yang
terpisah.
2.  Mikrokontroler lebih dikhususkan untuk pengontrolan dan pemantauan
sesuatu yang
lebih
spesifik
sementara
mikroprosesor
digunakan
untuk
keperluan sistem kontrol dengan ruang lingkup yang lebih besar.
2.3
Komunikasi Serial
2.3.1
Pengertian Komunikasi Serial
Komunikasi serial merupakan komunikasi data dengan pengiriman data
secara satu per satu pada suatu satuan waktu. Sehingga komunikasi serial hanya
membutuhkan dua jalur kabel data, yaitu satu jalur untuk pengiriman data yang
disebut Transmit (Tx) dan satu jalur untuk penerimaan data yang disebut Receive
(Rx).
Yang
menjadi
kelebihan
dari komunikasi
serial
adalah
jarak
pengiriman
dan
penerimaan
dapat
dilakukan
dalam jarak
yang
cukup
jauh
dibandingkan
dengan
komunikasi
paralel.
Tetapi kekurangannya
adalah
pengiriman
dan
penerimaan data lebih lambat daripada komunikasi paralel.
  
14
2.3.2
Mode Komunikasi Serial
Dalam komunikasi serial terdapat dua mode komunikasi, yaitu:
Mode sinkron
Mode sinkron merupakan mode komunikasi serial yang pengiriman tiap
bit datanya dilakukan dengan menggunakan sinkronisasi clock. Pada saat
transmitter hendak
mengirimkan
data,
harus
disertai clock
untuk
sinkronisasi antara transmitter dan receiver.
Mode asinkron
Komunikasi asinkron serial merupakan sebuah protokol transmisi
asinkronus,
dimana
komunikasi
ini
tidak
memerlukan
clock tetapi
memiliki persyaratan (baud
rate)
yang
telah
disepakati
oleh
masing-
masing sistem
yang akan berkomunikasi. Sinyal start dikirimkan terlebih
dahulu sebelum data dan sinyal stop dikirimkan setelah setiap data selesai
dikirimkan. Sinyal start berfungsi untuk mempersiapkan mekanisme
penerimaan untuk menerima dan memproses data yang akan dikirimkan
dan
sinyal
stop
berfungsi
untuk
mempersiapkan
mekanisme penerimaan
data berikutnya.
Gambar 2.3 Pengiriman Data Melalui Serial Asinkron
  
15
2.3.3
Komunikasi Serial RS232
Standar
RS232
ditetapkan
oleh
Electronic Industry
Association
and
Telecomunication Industry Association pada tahun 1962. Standar ini hanya
menyangkut
komunikasi data antara komputer dengan alat-alat pelengkap
komputer.
Komunikasi
pada
RS-232
dengan PC adalah komunikasi asinkron.
Dimana
sinyal
clock-nya
tidak
dikirim bersamaan
dengan
data.
Masing-masing
data disinkronkan menggunakan clock internal pada tiap-tiap sisinya.
Data-data
dalam komunikasi serial
dikirimkan
untuk
logika
‘1’
sebagai
tegangan -3 s/d -25 volt dan untuk logika ‘0’ sebagai tegangan +3 s/d +25 volt,
dengan demikian
tegangan dalam komunikasi
serial
memiliki
ayunan
tegangan
maksimum 50 volt, sedangkan pada komunikasi pararel hanya 5 volt. Hal ini
menyebabkan gangguan pada kabel-kabel panjang lebih mudah diatasi dibanding
dengan pararel.
Konektor RS232 awalnya dikembangkan untuk 25 pin dan kemudian
dikenal sebagai konektor DB25, namun pada kebanyakan personal computer saat
ini lebih banyak menggunakan konektor dengan pin lebih sedikit yaitu DB9[2].
Gambar 2.4 Konfigurasi Pin Pada RS232 DB9
  
16
Gambar 2.5 Konfigurasi Pin Pada RS232 DB25
Cara termudah untuk menghubungkan dua PC adalah dengan
menggunakan konfigurasi kabel RS232 null
modem. Untuk koneksi sederhana,
cukup menggunakan tiga jalur kabel RS232 yang menghubungkan jalur sinyal
ground, receive, dan transmit.
Konfigurasi
kabel
RS232
null
modem dengan
handshaking
dapat
dilakukan dengan beberapa cara, antara
lain: loopback handshaking antara dua
PC,
atau complete
handshaking
antara dua sistem.
Tipe konfigurasi kabel null
model yang paling banyak digunakan adalah:
Gambar 2.6 Konfigurasi RS232 Null Modem Sederhana Tanpa
Handshaking
  
17
Gambar 2.7 Konfigurasi RS232 Null Modem Sederhana Dengan Full
Handshaking
2.4
LCD Projector
LCD projector
adalah jenis projector untuk menampilkan video, gambar, atau
data komputer pada layar atau bidang datar lainnya. Untuk menampilkan gambar, LCD
(liquid crystal display) projector biasanya mengirimkan cahaya dari sebuah lampu Metal
halida
melalui
sebuah prisma
yang
memisahkan cahaya dalam 3 panel silikon,
masing-
masing untuk warna merah, hijau, dan biru sebagai komponen sinyal video. Kombinasi
dari pixel terbuka dan tertutup dapat
memproduksi beragam warna dan bayangan pada
gambar yang terproyeksi.
2.4.1
Pengontrolan LCD Projector
Selain  dengan  remote  control,  untuk  memberikan  perintah  pada  LCD
projector juga dapat dilakukan dengan mengirimkan command-command tertentu
  
18
melalui  port  serial.  Pada  LCD  projector  Panasonic  PT-LB50S,  konfigurasi
komunikasi serialnya adalah sebagai berikut:
Level sinyal: RS-232C
Metode sikronisasi: Asinkronus
Baud rate: 9600 bps[8]
Parity: None
Panjang karakter: 8 bits
Stop bit: 1 bit
LCD projector Panasonic PT-LB50S
juga
memiliki perintah pengaturan
yang perlu diperhatikan seperti:
Proyektor tidak dapat
menerima perintah selama 10 detik setelah
lampu
dinyalakan.
Jika  ingin 
mengirimkan  beberapa  perintah  sekaligus,  periksa  dahulu
apakah proyektor telah merespon perintah yang dikirimkan sebelumnya.
Tabel 2.6 Format Pengiriman Perintah RS232 Pada LCD Panasonic PT-
LB50S
  
19
Tabel 2.7 Daftar Perintah Pengontrolan
LCD Projector Panasonic PT-LB50S
Tabel 2.8 Contoh Pengiriman Perintah Pada
LCD Projector Panasonic PT-LB50S
STX
merupakan start
byte dan berupa string
dengan kode ASCII 02h.
Command  adalah perintah berisi string pengontrolan  LCD  projector  sesuai
dengan protokol yang ada. “:” dan Parameter hanya digunakan pada perintah
pengontrolan
tertentu. ETX
merupakan end byte dan berupa string dengan kode
ASCII 03h.
  
20
2.5
Relay
Relay   merupakan   komponen   elektronika   berupa   saklar   elektronik   yang
digerakkan oleh arus listrik. Relay menggunakan gaya elektromagnatik untuk membuka
atau
menutup
kontak
elektronik[3]. Tuas saklar berupa lilitan kawat pada batang besi
(solenoid) di dekatnya, saat solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya
gaya 
magnet 
yang 
terjadi 
pada 
solenoid 
sehingga 
kontak 
saklar  akan 
menutup,
sedangkan
apabila
arus
dihentikan,
gaya
magnet
akan
hilang,
tuas
akan
kembali
ke
posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.
Gambar 2.8 Kondisi Relay Pada Posisi Terbuka
Gambar 2.9 Kondisi Relay Pada Posisi Tertutup
Rangkaian input (loop hitam) tidak aktif dan tidak ada arus listrik yang mengalir
hingga suatu sensor atau tuas terhubung, yang akan membuat rangkaian ini aktif.
Rangkaian output (blue loop) juga tidak aktif.
  
21
Saat arus
listrik
yang rendah mengalir pada rangkaian input, akan mengaktifkan
sebuah elektromagnet (yang digambarkan dengan kumparan berwarna merah),
yang menghasilkan medan magnet disekitarnya.
Energi  elektromagnetik  tersebut  akan  menarik  batang  logam  pada  rangkaian
output, menghubungkan tuas dan membuat arus yang dapat mengalir pada
rangkaian output menjadi lebih besar.
Rangkaian
output
mengoperasikan
peralatan
listrik
dengan
arus
tinggi,
seperti
lampu atau sebuah motor listrik.
Relay   digunakan   untuk   menggerakkan   arus/tegangan   yang   besar   dengan
memakai arus/tegangan yang kecil misalnya peralatan listrik 4A AC 220 V digerakkan
dengan 0.1A 12
Volt DC. Terdapat 2 cara
untuk
menyalakan atau
menjalankan relay,
yaitu:
Normally Open, pin com akan terhubung saat coil dialiri tegangan
Normally Close, pin com akan terhubung saat coil tidak dialiri tegangan
2.6
Light Dependant Resistor
Light Dependant Resistor (LDR) atau photoresistor adalah komponen elektronik
yang
resistansinya
akan
menurun
jika
ada
penambahan
intensitas cahaya yang
mengenainya[4].
LDR
dibuat
dari
semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak
dilindungi dari cahaya. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup
tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki
energi
yang
cukup
untuk
meloncat ke
pita
konduksi.
Elektron
bebas
yang dihasilkan
(dan pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya.
  
22
Gambar 2.10 Simbol Sensor LDR
2.7
TCP/IP
TCP/IP
(Transmission Control Protocol
/ Internet
Protocol)
merupakan
suatu
protokol yang dikembangkan pada tahun 1970 dan dimaksudkan
untuk
membuat suatu
jaringan yang tahan terhadap kondisi apapun. Model TCP/IP ini terdiri dari 4 layer yaitu
layer application, layer transport, layer internet dan layer network access[5]
2.7.1
Layer Application
Layer
application pada
TCP/IP
ini
menangani
masalah
high-level,
protocols,representasi, encoding
dan
dialog
control.
Layer
Application
ini
mempunyai 
protokol 
untuk 
mendukung 
file 
transfer,
email,  network
management, name management dan remote login.
2.7.2
Layer Transport
Layer
Transport
menyediakan
suatu
logical
connection
antara
sumber
dan tujuan. Layer transport melakukan segmentasi terhadap data menjadi paket,
lalu mengirimkan paket-paket data dari sumber ke tujuan melalui jaringan. Layer
Transport
ini
menyediakan
flow control
dengan
metode
sliding
windows,
dan
juga menyediakan realibilitas
dengan
penggunaan sequence
number dan
acknowledgement.
Protokol 
pada 
layer 
ini  terdiri  dari 
TCP 
(Transmission
Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). TCP bersifat connection-
oriented sedangkan UDP bersifat connectionless-oriented.
  
23
2.7.3
Layer Internet
Layer  Internet  ini  memiliki  tujuan  untuk  memilih  jalur  terbaik  untuk
aliran data di dalam suatu jaringan. Pada layer ini terjadi pemilihan jalur terbaik
serta
packet
switching.
Protokol
utama
pada
layer ini adalah IP (Internet
Protocol). IP ini merupakan suatu protocol yang bersifat connectionless dan best
effort.
IP
tidak
mempermasalahkan
isi
dari
paket
data
namun
hanya berfokus
pada
mencari
jalur
terbaik
bagi
paket data
tersebut.
IP
seringkali
diakatakan
unreliable karena IP tidak melakukan error checking serta correction. Pada layer
internet ini, terdapat IP address. IP address
merupakan alamat dari device yang
berada
pada
jaringan.
IP address
ini dapat
dimiliki oleh
server, printer, client
computer,
router
atau
device
jaringan
yang lain.
IP address
ini
terdiri
dari
kumpulan
32
bit
biner. Agar
lebih
mudah
dilihat,
IP
address
ini
biasanya
direpresentasikan dalam 4 bilangan desimal yang dipisahkan dengan titik. Tiap
bilangan desimal ini mewakili 8 bit. Contoh :
IP address dalam biner
: xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx
IP address dalam decimal
:
x
.
x
.
x
.
x
2.7.4
Layer Network Access
Layer  ini menghubungkan paket-paket data dari  layer  atas masuk ke
dalam 
koneksi
fisik
jaringan. Pada layer ini, paket-paket data berubah
menjadi
nilai-nilai  tegangan  untuk  dikirimkan  ke  dalam  jaringan,  atau  untuk  kasus
jaringan
fiber
optic,
paket
data
berubah
menjadi cahaya. Device-device
seperti
NIC (Network Interface Card) atau modem beroperasi pada layer ini.
  
24
Pada layer Network Access ini terdapat teknologi LAN. LAN (Local Area
Network)
merupakan
suatu
jaringan
data yang
mencakup
area
yang
kecil,
mencapai beberapa ribu meter. LAN biasanya digunakan untuk menghubungkan
device-device dalam satu gedung.
Salah satu bagian dari teknologi LAN yang sering digunakan adalah
Ethernet. Standard Ethernet yang pertama, dikeluarkan pada tahun 1980 oleh
konsorsium antara Digital Equipment Company, Intel, dan Xerox (DIX). Sampai
sekarang,
Ethernet
menjadi
teknologi
yang sangat
banyak digunakan
diseluruh
dunia.
Di
dalam
spesifikasi
Ethernet,
terdapat
beberapa
jenis
media
(copper,
fiber optic) dan bandwidth (10Mbps, 100Mbps, dll). Jenis Ethernet yang banyak
dipakai adalah 100 Base-Tx yang dapat mengirim data dengan jangkauan terjauh
hingga 100 m dan menggunakan konektor RJ-45 sebagai interface-nya.
2.7.5
Koneksi Client-Server
Client/server  adalah  hubungan  antara  dua  program  komputer  dimana
salah satu program (yang disebut client) membuat permintaan dari program yang
lain (yang disebut server)
yang
akan
memenuhi
permintaan
yang
dilakukan.
Dalam jaringan, model client/server memberi kemudahan dalam hubungan antar
program yang dipisahkan dalam lokasi yang berbeda.
Model
client/server banyak
digunakan
dalam sistem jaringan
komputer
termasuk dari cara kerja internet melalui TCP/IP. Dalam model ini, suatu server
aktif
akan menunggu permintaan dari client. Program yang ada pada client dan
server merupakan bagian dari suatu program atau aplikasi yang lebih besar. Web
  
25
browser
merupakan
salah
satu
contoh
program   client
yang
melakukan
permintaan kepada web server (Hypertext Transport Protocol server).
Menentukan
arus socket s
dengan
panggilan
socket (s)    1
(Opsional)
Bind socket s
pada local address dengan
bind()
2
Menentukan
arus socket s
dengan panggilan socket (s)
Bind socket s pada local
2
address dengan bind()
Memberitahu  kepada TC/IP
machine server telah
siap
menerima
koneksi
melalui
3
panggilan listen()
Melakukan
koneksi socket
dengan host luar melalui
connect() 
4
Read dan write data pada
socket s, menggunakan
panggilan send() dan rev()
hingga seluruh data berhasil
dikirim.
Menutup socket s dan
mengakhiri sesi TCP/IP
dengan panggilan close()
5
Untuk server, socket s
akan selalu siap
menerima
koneksi baru. Socket ns
hanya digunakan
oleh
client
6,7
7,6
8
8
Menerima koneksi dan
menerima socket
kedua,
misalnya ns, melalui
panggilan accept()
Read dan write
data pada
socket
ns, menggunakan
panggilan send() dan rev()
hingga seluruh data berhasil
dikirim.
Menutup socket
ns dengan
panggilan close()
Menerima
koneksi lainnya
dari client
atau
menutup
5  
socket awal s dengan close()
Gambar 2.11  Diagram Alir Koneksi Client-Server[6]
TCP/IP dibutuhkan agar client dapat melakukan permintaan file dari
komputer
lain
atau
internet
melalui
server File Transfer Protocol. Berikut ini
adalah karakteristik server dan client
Karakteristik Server
o
Pasif
o
Menunggu request
  
26
o
Menerima request, memproses mereka dan mengirimkan balasan
berupa service
Karakteristik Client
o
Aktif
o
Mengirim request
o
Menunggu dan menerima balasan dari server
2.8
Infrared
Infrared
adalah
radiasi
elektromagnetik dari panjang
gelombang
lebih
panjang
dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti
"bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya
tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi infrared memiliki jangkauan tiga "order"
dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.
2.8.1
Remote Control Infrared
Remote control
perangkat
infrared
menggunakan LED infrared untuk
memancarkan radiasi infrared yang difokuskan oleh sebuah lensa plastik dalam
pancaran sempit. Pancaran tersebut telah termodulasi, misalnya aktif dan tidak
aktif, untuk meng-encode data. Penerima menggunakan silicon photodiode untuk
mengkonversi
radiasi
infrared
menjadi
arus
listrik. Receiver
hanya
merespon
pulsing sinyal cepat yang dibuat oleh transmitter, dan menyaring radiasi infrared
perlahan dari cahaya sekitar menjadi radiasi infrared. IR tidak menembus tembok
dan  tidak  mengganggu  perangkat  lain  yang  ada  dalam  ruangan  yang  sama.
  
27
Infrared
adalah
cara
yang
paling
umum
yang digunakan
pada
remote
control
untuk memberikan perintah.
2.8.2
Protokol Infrared Pada AC Panasonic
Protokol ini mirip dengan protokol RECS-80
namun
memiliki bit
lebih
banyak dari RECS-80[9]. Untuk transmisi data, protokol Panasonic ini
menggunakan
modulasi
pulse-place.
Saat
melakukan komunikasi, suatu pulsa
memiliki  suatu  panjang  yang  tetap,  diikuti  dengan  pause  yang  merupakan
penanda logic dari bit yang sedang dikirimkan. Protokol ini memiliki 2048 kode
yang dibagi dalam 5 bit custom code dan 6 bit data code.
Custom code berisi kode
manufaktur
sedangkan data code berisi tombol
yang ditekan pada remote control. Kode yang ditransmisi secara utuh memiliki
ukuran sebesar 22 bit dengan urutan: header awal dikirimkan terlebih dahulu
dilanjutkan dengan
custom
code
(5
bit),
kemudian
data
code
diikuti
dengan
inverse dari custom code dan inverse dari data code, dan diakhiri dengan sebuah
stop
bit
yang
ditambahkan
pada
code.
Bit
inverse
berguna
untuk
melakukan
error detection.
Setiap
bagian
awal
dari sebuah bit
selalu
bernilai high dengan
satuan
waktu yang tetap dan diikuti dengan nilai low dengan satuan waktu tertentu yang
menandakan apabila bit bernilai logic 1 atau logic 0.
  
28
Gambar 2.12 Format Protokol Remote Panasonic
Timing diagram:
T = 420 µs hingga 450 µs
Header bernilai 8T high dan 8T low
Logic 1 bernilai 2T high dan 6T low
Logic 0 bernilai 2T high dan 2T low
Contoh format data ON / OFF pada suhu 17
o
dengan mode swing :
Gambar 2.13 Contoh Format Command Infrared Pada AC Panasonic
Keterangan :
1. 
Data Byte1 : 00100010
2. 
Data Byte2 : 00000010
  
29
3. 
Data Byte3 : 11110100
4.  
Data Byte4 : 00110110
Sinyal  1
Sinyal  2
3,6ms
900µs
3,6ms
14,4ms
Low (0)
900µs
900µs
High (1)
900µs
2,7ms
Gambar 2.14 Panjang Sinyal Inframerah Dalam Satuan Waktu