![]() 33
Tabel 2.10 Koefisien untuk Menghitung Faktor Erosi Dengan Ruji
Tanpa Bahu Beton
Dengan Bahu Beton
Tipe Kelompok Sumbu
Tipe Kelompok Sumbu
Koefisien
STRT
STRG
STdRG
STrRG
STRT
STRG
STdRG
STrRG
a
0,072
0,643
1,410
2,089
-0,184
0,440
0,952
1,650
b
679,9
684,5
498,9
351,3
602,3
609,8
544,9
359,4
c
-0,0789
-0,0576
-0,1680
-0,3343
-0,0085
-0,0484
-0,0404
-0,1765
d
-58342
-58371
-39423
-25576
-50996
-52519
-47500
-28901
e
0,0179
0,0128
0,0322
0,0723
-0,0122
0,0017
0,0179
0,0435
f
6,70
4,61
13,80
29,58
8,99
9,62
-31,54
-15,97
g
2139330
2131390
1437580
923081
1874370
1949350
1719950
1085800
h
-0,0021
-0,0017
-0,0044
-0,0086
0,0008
-0,0007
-0,0051
-0,0084
i
-0,5199
-0,2056
-0,0380
-1,6301
-0,4759
-0,6314
3,3789
3,2908
j
-187
-185
-697
-1327
-374
-326
1675
758
(Sumber: Austroads. (2001). Structural Design of Pavements)
l.
Analisa Fatik dan Erosi
Perencanaan
perkerasan
beton
semen
didasarkan
pada
2 tipe
kerusakan
yaitu:
-
Retak fatik (lelah) tarik lentur pada pelat.
-
Erosi
pada
pondasi
bawah
atau
tanah
dasar
yang
diakibatkan
oleh
lendutan berulang pada sambungan
dan tempat retak yang direncanakan.
Prosedur
perencanaan
berdasarkan
metode Bina
Marga
mempertimbangkan ada tidaknya ruji pada sambungan atau bahu beton.
Analisa
fatik dan
erosi
dilakukan
untuk
memperoleh
repetisi
beban
ijin
dan
persen
kerusakan
yang
terjadi.
Repetisi
beban
ijin
dapat
diperoleh
dengan
menggunakan
nomogram
seperti
pada
Gambar
2.15,
2.16,
dan
2.17.
Selain
itu, dapat
juga
diperoleh
dengan
menggunakan
persamaan
yang
didapatkan
dari Extract from
Austroads
Structural
Design of Pavements
yang
merupakan acuan normatif dari metode Bina Marga, yaitu sebagai berikut:
|