35
d. Pertanyaan tidak mendua
Setiap pertanyaan dalam angket jangan mendua ( double-barreled )
sehingga menyulitkan responden untuk memberikan jawaban. Contoh
: bagaimana pendapat anda tentang kualitas dan harga barang tersebut
? ini adalah pertanyaan yang mendua, karena menanyakan tentang dua
hal sekaligus, yaitu kualitas dan harga. Sebaiknya pertanyaan tersebut
dijadikan menjadi dua yaitu : bagaimanakah kualitas barang tersebut ?
bagaimanakah harga barang tersebut ?
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
Setiap pertanyaan dalam instrument kuesioner, sebaiknnya juga tidak
menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah lupa, atau
pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berfikir berat. Contoh
misalnya : bagaimanakah kinerja para penguasa Indonesia 30 tahun
lalu ? menurut anda, baimanakah cara mengatasi krisis ekonomi saat
ini ? ( kecuali penelitian yang mengharapakn pendapat para ahli ).
Kalau misalnya umur responden baru 25 tahun, dan pendidikannya
rendah, maka akan sulit memberikan jawaban.
f.
Pertanyaan tidak menggiring
Pertanyaan dalam angket sebaiknya juga tidak menggiring ke jawaban
yang baik saja atau yang jelek saja. Misalnya : bagaimanakah kalau
bonus atau jasa pemasaran ditingkatkan?? Jawaban responden tentu
|