BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab 2 ini akan dituliskan tentang teori –
teori pendukung yang menjadi dasar
untuk melakukan analisis dalam rangka pengembangan topologi jaringan yang
menjadi
topik skripsi penulis.
Bagian awal bab ini penulis akan memaparkan teori-teori dasar yang menjadi
landasan
dalam memecahkan permasalahan
yang
dihadapi
seperti
jenis-jenis topologi,
beberapa protokol-protokol yang akan digunakan dan berjalan dalam jaringan agar suatu
data dapat sampai ke tujuan yang dituju dengan baik. Setelah itu pada bab ini juga akan
dijelaskan  Konsep 
tentang  Global  System  for  Mobile(GSM),  dikarenakan  tempat
dimana
penulis
melakukan
analisis
tentang peningkatan topology jaringan yaitu PT
Natrindo Telepon Selular bergerak di bidang GSM.
Oleh sebab itu konsep dasar teori GSM ini perlu dipaparkan untuk memudahkan
pemahaman cara kerja dalam topologi yang akan dibahas.
2.1
Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan            komputer adalah            sebuah sistem yang            terdiri
atas komputer, software dan  perangkat jaringan lainnya  yang  bekerja  bersama-
sama
untuk
mencapai
suatu tujuan
yang sama.
Tujuan
dari
jaringan
komputer
adalah:.
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging.
Membagi sumber daya sebagai contohnya berbagi pemakaian printer, dsb.
9
  
10
                  
Akses informasi: contohnya web
browsing.
Setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service) untuk
mencapai  tujuan  yang  sama.  Pihak  yang  meminta/menerima  layanan  disebut  klien
(client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini
disebut      
dengan      
sistem client-server,       dan      
digunakan      
pada      
hampir
seluruh aplikasi jaringan komputer.
2.1.1 Model-model Topologi Jaringan
a.
Topologi Bus
Model pada topologi ini, masing-masing server dan workstation
dihubungkan pada sebuah kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan untuk
menghubungkan jaringan ini biasanya kabel Coaxial.
Adapun kelebihan dari Jaringan topologi bus adalah:
1.   Penggunaan kabel yang sedikit sehingga terlihat sederhana
2.   Pengembangan Jaringannya mudah
Kekurangan Jaringan bertopologi bus adalah:
1. 
Membutuhkan repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh.
2. 
Jaringan   akan   terganggu   apabila   salah   satu   komputer   mengalami
kerusakan.
3. 
Apabila   terjadi   gangguan   yang   serius   maka   jaringan   tidak   dapat
digunakan dan pengaruhnya adalah proses pengiriman data akan menjadi
lambat  dikarenakan  lalu-lintas  jaringan  penuh  dan  padat  akibat  tidak
  
11
adanya pengontrolan user.
4. 
Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga apabila terjadi gangguan
maka
sulit sekali mencari kesalahan tersebut.
Gambar 2.1 Topologi bus
b.
Topologi Token Ring
Model tipe jaringan topologi ring, semua jaringan terhubung dari satu
komputer  ke  komputer  lain  berkeliling 
membentuk  suatu 
lingkaran
(loop). 
Dalam sistem
ini
apabila kabel
jaringan di salah satu komputer
terputus
maka
hubungan
jaringan
dalam
topologi
tidak
akan berfungsi.
Hal ini dapat kita atasi menggunakan perangkat Multistation Access Unit
(MAU).
MAU adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menutup hubungan
jaringan secara otomatis apabila hubungan kabel jaringan terputus pada
suatu workstation.
  
12
Kelebihan dari jaringan topologi ini adalah:
1.   Hemat Kabel
2.   Dapat mengisolasi kesalahan dari suatu workstation
Kekurangan dari jaringan topologi ini adalah:
3.   Sangat peka terhadap kesalahan jaringan walaupun sekecil apapun.
4.   Sukar  untuk  mengembangkan  jaringan,  sehingga  jaringan  tersebut
tampak statis.
5.   Biaya pemasangan lebih besar.
Gambar 2.2 Topologi Token Ring
c.
Topologi Star
Model tipe jaringan topologi ini ,setiap workstation dihubungkan
dengan server menggunakan suatu konsentrator. Masing-masing
workstation
tidak
saling
berhubungan.
Setiap
user
yang
terhubung
ke
  
13
server tidak akan dapat berinteraksi dan melakukan apa-apa sebelum
komputer
server
kita
hidupkan. Apabila
komputer
server
kita
matikan,
maka
semua
koneksi
jaringan
akan
terputus. Jaringan
ini
cocok
kita
gunakan untuk pengembangan.
Kelebihan Jaringan Topologi Star:
1.   Mudah dalam mendeteksi kesalahan jaringan karena control jaringan
terpusat.
2.   Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi
jaringan yang lain.
3.   Apabila salah satu kabel koneksi user terputus, maka hanya user yang
bersangkutan saja yang tidak akan berfungsi dan tidak mempengaruhi
user yang lain. Keseluruhan jaringan masih tetap bekerja.
Kekurangan jaringan bertopologi Star:
1. 
Boros
dalam
pemakaian kabel
jika kita
hubungkan dengan
jaringan
yang lebih besar dan luas
2.   Kontrol 
hanya  terpusat  pada  hub/switch  sehingga  operasionalnya
perlu ditangani secara khusus.
  
14
Gambar 2.3 Topologi Star
d. Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah topologi yang didesain untuk memiliki tingkat
restorasi, 
dengan 
berbagai  alternatif  rute 
yang 
umumnya 
disiapkan
melalui dukungan perangkat lunak. Setiap peripheral yang berada di
jaringan ini dihubungkan secara langsung ke setiap peripheral yang lain
dalam jaringan.
Sebagai
contohnya, apabila
terdapat 10
komputer
yang
kita hubungkan dengan jaringan, maka setiap komputer yang terhubung
dalam jaringan
kita hubungkan
dengan 9
buah
komputer
lainnya
secara
terus menerus.
Ciri-ciri topologi Mesh:
1.   Topologi Mesh digunakan pada ISP(Internet Service Provider) untuk
memastikan apabila
terjadi
suatu
kerusakan pada
salah
satu system
komputer maka tidak akan mengganggu hubungan jaringan dengan
system komputer lain dalam jaringan
2.   Jumlah saluran
yang harus kita sediakan
untuk
membentuk jaringan
  
15
Mesh adalah jumlah sentral  dikurangi 1
3.   Tingkat
kesulitan
jaringan
sebanding
dengan
meningkatnya
jumlah
sentral yang terpasang pada jaringan tersebut.
Gambar 2.4 Topologi Mesh
e.
Topologi Tree/Hybird
Jaringan topologi tree disebut juga
dengan topologi hybrid karena
beberapa
system rangkaian
yang
berbentuk
star
disambungkan
pada
topologi bus
yang berperan sebagai tulang punggung jaringan. Topologi
tree  digunakan  untuk  menghubungkan  antar  sentral  dengan  beberapa
  
16
hirarki jaringan yang berbeda. Oleh karena itu, jaringan yang
menggunakan
topologi
ini
disebut juga
dengan
topologi
jaringan
bertingkat.
Ciri-ciri jaringan tree/hybrid:
1.   Merupakan pengembangan dari topologi jaringan star.
2.   Jaringan topologi tree digunakan untuk mendukung algoritma
searching dan sorting
3.   Setiap  tangkai(node)  dalam  tree  akan  dihubungkan  dengan
pusat hub yang berada pada awal trafik rangkaian.
Gambar 2.5 Topologi Tree
2.1.2 Perangkat Network
a. Router
  
17
Router sering digunakan untuk menghubungkan beberapa network. Baik
Network
yang
sama
maupun
yang
berbeda dari segi teknologinya. Seperti
menghubungkan  network  yang  menggunakan  topologi  Bus,  Star,  dan  Ring.
Router juga digunakan untuk membagi network besar menjadi beberapa buah
subnetwork(network-network kecil). Sebuah router memilki kemampuan routing.
Artinya
router
secara
cerdas
dapat
mengetahui kemana rute perjalanan
informasi(yang
disebut
packet) akan
dilewatkan. Apakah
ditujukan
untuk
host
lain
yang
satu
network
ataukah
berbeda
network.
Jika
paket-paket
ditujukan
untuk host pada network yang lain maka router akan meneruskannya ke network
tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network
maka router akan menghalangi paket-paket keluar, sehingga paket-paket tersebut
tidak memenuhi network yang lain.
Dalam diagram atau bagan jaringan, sebuah router seringkali dinyatakan
dengan simbol khusus . Berikut ini
merupakan symbol yang digunakan untuk
menggambarkan router.
Gambar 2.6 Router
  
18
b. Bridge
Bridge atau kadangkala disebut transparent bridge merupakan perangkat
network
yang
digunakan
untuk
menghubungkan
dua
buah
LAN(Local Area
Network)
atau
membagi
sebuah
LAN
menjadi
dua
buah
segmen. Tujuannya
adalah untuk mengurangi traffic sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan
performa network.
Bridge dapat mengetahui apakah frame yang ditujukan untuk host yang
satu segmen atau berbeda
segmen. Jika
frame ditujukan kepada host
yang satu
segmen maka bridge akan meneruskannya ke host tersebut dan menutup jalur ke
segmen lain. Sebaliknya jika frame ditujukan untuk host pada segmen yang
berbeda maka bridge akan meneruskannya ke segmen tujuan.
Seringkali
orang
bingung
membedakan router
dengan
bridge,
sepintas
keduanya tampak sama
dan dapat menghubungkan dua buah LAN. Namun
sesungguhnya cara kerja dan fungsi utama kedua perangkat tersebut berbeda.
Dalam bridge
tidak
dikenal
istilah
subnet.
Semua
segmen
yang
dihubungkan oleh
bridge akan dipandang sebagai sebuah subnet. Bridge juga
tidak dapat
membedakan
network protocol address. Jadi, apapun protocol
yang
digunakan akan dapat diloloskan oleh bridge.
Bridge
tidak
dapat
mengenali
alamat logika( seperti IP address). Bridge hanya mengenali alamat fisik host yang
disebut MAC address (Media Access Control) atau hardware address.
Sebuah router dapat bekerja lebih baik pada network dengan beban traffic
yang tinggi dibandingkan dengan bridge. Jika traffic terlalu “tinggi” maka bridge
malah
akan
menyebabkan
penyempitan
jalur transportasi yang biasa disebut
“bottleneck”  
sehingga  
menyebabkan   pelambatan  
atau   kemacetan  
aliran
  
19
transportasi. 
Simbol 
yang 
digunakan 
untuk 
menggambarkan 
bridge  adalah
sebagai berikut:
Gambar 2.7 Bridge
Ada 3 buah jenis bridge, yaitu:
1.   Transparent bridging, jenis bridge yang digunakan pada network Ethernet.
2.   Source-route bridging, jenis bridge yang digunakan pada network Token Ring.
3.   Translation bridging, digunakan untuk menghubungkan network yang berbeda
teknologi.
Misalkan
menghubungkan
network Token
Ring
dengan
network
Ethernet.
Saat ini bridge sudah semakin jarang digunakan. Salah satu penyebabnya adalah
semakin
terjangkaunya
harga
switch
maupun router dan juga karena perbedaan
kemampuan yang cukup signifikan.
c. Switch
Switch
berfungsi
sebagai
sentral
atau
kosentrator
pada
sebuah
network.
Cara
kerja switch mirip dengan bridge, dan memang sesungguhnya switch adalah bridge yang
memiliki banyak port.  Switch dapat mempelajari alamat hardware host tujuan, sehingga
informasi  bisa  langsung  dikirim  ke  host  tujuan.  Switch  yang  lebih  cerdas  dapat
mengecek frame yang error dan dapat memblok frame yang error tersebut.
  
20
Dari cara kerjanya maka switch dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. 
Cut through atau fast forward
Switch jenis ini hanya mengecek alamat tujuan. Selanjutnya frame
akan
diteruskan ke
host
tujuan.
Kondisi
ini dapat
mengurangi
“waktu
tunggu” atau
latecy. Inilah jenis switch tercepat di antara jenis lainnya.
Kelemahan Jenis switch ini yaitu tidak dapat mengecek frame-frame yang error.
Frame yang error akan tetap diteruskan ke host tujuan.
2. 
Store and forward
Switch   akan   menyimpan   semua   frame   untuk   sementara   waktu   sebelum
diteruskan
ke
host
tujuan.
Seluruh
frame
akan
dicek melalui
mekanisme
CRC(Cyclic Redudancy Check). Jika ditemukan error maka frame akan
“dibuang” dan tidak diteruskan ke host
tujuan.
Switch
Jenis
ini
paling
“terpercaya” di
antara jenis
lainnya.
Kelemahan
jenis switch
ini
adalah
meningkatnya latency akibat adanya proses pengecekan seluruh frame yang
melalui switch.
3. 
Fragment free atau modified cut through
Switch  akan  membaca  64  byte  dari  frame  sebelum  meneruskannya  ke  host
tujuan.  Nilai  64  byte  ini  merupakan  jumlah  minimum  byte  yang  dianggap
penting
untuk
menentukan apakah frame error atau tidak. Sehingga switch jenis
ini memiliki unjuk kerja yang cukup baik dan tetap dapat diandalkan.
Seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan, maka switch telah diberi
beberapa fitur tambahan yang tidak dijumpai pada switch jenis lama. Inilah yang disebut
dengan 
multilayer  switch  (MLS).  Switch  jenis 
ini  berfungsi  sama  dengan  switch
  
21
tradisional, hanya saja memiliki fitur lain seperti QoS(Quality of Service), ToS(Type of
Service), IP Security, IP DSCP to VLAN, VLAN to IP DSCP, dan sebagainya.
2.2
Pengertian Routing
Routing adalah  proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang
dituju. Suatu router
membuat keputusan berdasarkan IP address
yang dituju oleh paket.
Semua router menggunakan IP address tujuan
untuk
mengirim paket. Supaya keputusan
routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika
router  menggunakan  routing  dinamis,  informasi  ini  dipelajari  dari
router  yang  lain.
Ketika
menggunakan
routing
statis,
seorang network administrator mengkonfigurasi
informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual.
2.2.1
Static Routing
Dalam Static
routing,
konfigurasinya
harus
dilakukan
secara
manual,
administrator jaringan harus memasukkan atau menghapus rute statis jika terjadi
perubahan topologi. Pada jaringan
skala besar,
jika tetap
menggunakan routing
statis,
maka
akan
sangat
membuang waktu administrator jaringan untuk
melakukan update table routing. Oleh sebab itu routing statis hanya mungkin
dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bisa diterapkan
di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator.
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
-
Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router.
-
Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel  routing.
-
Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data.
  
22
Seorang administrator harus menggunakan perintah iproute secara manual
untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis.
Perintah yang digunakan untuk mengkonfigurasi statis routing:
Router(config)#ip
route [network][Network Mask][address/interface
Next Hop]
2.2.2
Routing Dinamis
Routing protocol adalah berbeda dengan routed protocol. Routing
protocol
adalah
komunikasi
antara router-router.
Routing
protocol
mengijinkan
router-router
untuk
sharing informasi tentang jaringan dan
koneksi antar router.kemudian Router menggunakan informasi ini untuk
membangun dan memperbaiki table routingnya.
Beberapa contoh routing protokol:
-
Routing Information Protocol (RIP)
-
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
-
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
-
Open Shortest Path First (OSPF)
Routed protocol digunakan untuk trafik user langsung.
Routed
protocol
menyediakan
informasi
yang
cukupdalam layer
address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari
satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya.
Contoh routed protocol:
n - Internet Protocol (IP)
n - Internetwork Packet Exchange (IPX)
  
23
Perintah yang digunakan untuk mengkonfigurasi dinamik routing:
Open System Interconnection (OSI) Layer
Pada awal tahun 1980an 
terjadi peningkatan pesat jumlah jumlah dan
ukuran jaringan. Setelah terjadi hal tersebut dan teknologi berkembang pesat,
disadari   akan   sulit   sekali   berkomunikasi   dengan   bahasa   yang   berbeda.
Maksudnya adalah, alat-alat jaringan yang dikembangkan tidak memiliki standar
aturan,  sehingga  alat-alat  jaringan  mengalami  masalah  dalam  berkomunikasi
antar alat jaringan yang berbeda.
International Organization for Standardization (ISO) mengembangkan
model jaringan seperti Digital Equipment Corporation net (DECnet), System
Network Architecture (SNA), dan TCP/IP  untuk menetapkan aturan-aturan yang
dapat diimplementasikan ke semua jaringan. Dengan model yang dikembangkan
oleh ISO, vendor  dapat membuat jaringan yang sesuai standar sehingga mampu
berkomunikasi dengan alat jaringan yang berbeda.
Open
System Interconnetion
(OSI)
yang
dikeluarkan
tahun
1984
merupakan
model
jaringan
yang
dibuat oleh
ISO.
OSI
menyediakan
vendor
dengan serangkaian standar yang menjamin kesesuaian yang lebih tinggi dengan
teknologi jaringan yang lainnya. Keuntungan dari model OSI layer (Cisco
Systems, 2005) adalah :
1.   Mengurangi kerumitan
2.   Standarisasi interface
3.   Mempermudah penanganan secara modular
  
24
4.   Menjamin interoperabilitas teknologi yang berbeda
5.   Perkembangan yang sangat cepat
6.   Mempermudah pembelajaran dan pengajaran
OSI
merupakan
sebuah
framework yang digunakan untuk mengerti
bagaimana  informasi  berjalan
dalam
network.  Model  OSI  menjelaskan
bagaimana
paket
berjalan
melalui
berbagai
macam later
ke
hardware
dalam
sebuah network, bahkan bila pengirim dan penerima memiliki tipe jaringan yang
berbeda.
Model referensi OSI memiliki tujuh layer dengan fungsinya masing-
masing. Sebuah data
yang
melewati model
ini akan melalui tujuh layer tersebut
secara berurutan tergantung dari arah data tersebut.
Layer-layer
tersebut
berikut
fungsinya mulai dari layer teratas adalah
sebagai berikut (Cisco System 2005) :
1.
Application Layer (Layer 7)
Menyediakan servis kepada aplikasi seperti e-mail, transfer file, dan
lainnya. Berfungsi
sebagai
antarmuka
dengan
aplikasi
dengan
fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan,
dan
kemudian
membuat
pesan-pesan kesalahan. Protokol yang
berada dalam lapisan ini cotohnya adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
2.
Presintation Layer (Layer 6)
Layer
ini
mengelola
informasi
yang disediakan
oleh
layer
aplikasi
(application layer) supaya informasi yang dikirimkan dapat dibaca oleh
layer aplikasi
pada
system
lain.
Layer
ini juga
menangani
representasi
  
25
data seperti format, encoding, dan jenis kompresi.
Contoh  protokol 
yang  digunakan
dalam  rancangan  topologi  adalah
protokol SSH.
3.
Session Layer (Layer 5)
Menyediakan struktur control untuk komunikasi diantara aplikasi-aplikasi,
membuka,   mengatur,   dan   menghentikan   koneksi   (session)   diantara
aplikasi-aplikasi yang saling bekerja.
Berfungsi untuk mendefinisikan
bagaimana koneksi dapat dibuat, dijaga, atau dihancurkan. Selain itu, di
level ini juga dilakukan resolusi nama.
4.
Transport Layer (Layer 4)
Menyediakan end-to-end connection yang menjamin reliabilitas data,
transparan diantara titik-titik; menyediakan end-to-end recovery dan flow
control.
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta
memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun
kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga
membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang
hilang di tengah jalan.
Contoh protokol yang digunakan dalam rancangan topologi jaringan
adalah TCP dan UDP.
5.
Network Layer (Layer 3)
Member alamat logis data dan menentukan jalur
yang akan dilewatinya;
menyediakan informasi bagi layer yang lebih tinggi dalam transmisi data
  
26
dan teknologi switching yang digunakan untuk menghubungkan system;
bertanggung jawab dalam membuka, menjaga dan menutup koneksi. Pada
rancangan topologi yang dibuat, contoh protokol yang digunakan adalah
HSRP, dan OSPF
6. Data Link Layer (Layer 2)
Menangani
perpindahan data
dari
network
interface
menuju
ke
medium
fisik. 
Menyediakan 
transfer 
informasi 
yang 
reliable 
melewati 
media 
fisik.
Mengirim blok-blok (frame) dengan sinkronisasi, error control, dan
flow control.
Selain   itu,   pada   level   ini   terjadi,   pengalamatan   perangkat   keras   (seperti
halnya Media   Access   Control   Address   (MAC   Address)),   dan   menetukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch
layer
2 beroperasi.
Spesifikasi
IEEE
802,
membagi
level ini
menjadi
dua
level
anak,   yaitu   lapisan Logical  Link  Control (LLC)   dan   lapisan Media  Access
Control (MAC).
Dalam rancangan 
topologi
yang
dibuat,
data
link
layer
yang
digunakan
adalah
CSMA/CD(Carrier
Sense
Multiple Access
with
Collision
Detection).
CSMA/CD
merupakan
metode
akses jaringan yang paling populer digunakan di
dalam jaringan
lokal, jika dibandingkan dengan teknologi metode akses jaringan
lainnya. 
CSMA/CD 
didefinisikan 
dalam 
spesifikasi IEEE 
802.3 yang 
dirilis
oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE).
7. Physical Layer (Layer 1)
Berhubungan   dengan   transmisi   dan   aliran   bit   dalam   media   fisik;
berhubungan
dengan perangkat keras,
fungsi,
dan
procedural
dalam
mengakses
  
27
media fisik,
contoh : kabel, connector, tegangan, dan data rates.
Dalam topologi jaringan yang telah dibuat, physical layer yang digunakan adalah
teknologi Ethernet.
Gambar 2.8 Alur Data Melewati OSI 7-layer
Setiap  layer  bertanggung  jawab  untuk  meneruskan  data  dalam  bentuk  yang
sesuai kepada layer di atas dan di bawahnya.
2.4
Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP)
U.S. Department of Defense (DoD)
menciptakan
model
TCP/IP,
karena
DoD ingin mendesain network yang dapat tetap berfungsi dalam kondisi apapun,
termasuk
perang
nuklir
(Cisco System, 2005). Dunia networking terhubung
dengan berbagai  
macam  
media
yang berbeda-beda seperti cooper wires,
microwaves, optical fibers, dan satellite links. DoD menghendaki transmisi paket
  
28
setiap  saat  dalam  kondisi  apapun.  Kesulitan 
ini 
membawa  DoD  ke  dalam
penciptaan TCP/IP.
Tidak
seperti
teknologi
networking
yang sebelumnya, TCP/IP dirancang
dengan
standar
terbuka.
Ini
berarti semua
orang
bebas
unruk
menggunakan
TCP/IP. Ini mempercepat perkembangan TCP/IP sebagai sebuah standar.
Sebagai
sebuah
protocol
TCP/IP juga
memiliki
model
referensi
sendiri
yang
terdiri dari
4  
layer
dengan keterangan
sebagai berikut
(Cisco
Systems,
2005) :
1.
Application Layer
Layer
ini
berfungsi
untuk
menangani high-level
protocol,
masalah
representasi
data,
proses
encoding,
dan
dialog
control; yang memingkinkan
terjadinya 
komunikasi 
antar 
aplikasi 
jaringan. 
Layer 
ini 
berisi 
spesifikasi
protokol-protokol
khusus
yang
menangani
aplikasi
umum
seperti Telnet,
File
Transfer Protocol (FTP), Domain Name Syster (DNS), dan lain-lain.
2.
Transport Layer
Layer ini meyediakan 
layanan pengiriman dari sumber data menuju ke
tujuan data dengan cara membuat logical connection antara keduanya. Layer ini
bertugas
untuk
memecah data dan
membangun kembali data
yang diterima dari
application
layer
ke
dalam
aliran
data
yang
sama
antara
sumber
dan
pengirim
data. Transport
layer
juga
menangani
masalah
realibility,
flow control, dan
error
correction. Layer ini terdiri dari dua protokol  yaitu TCP dan UDP. Protokol TCP
memiliki
orientasi
terhadap
reliabilitas data.
Sedangkan
protokol  
UDP lebih
berorientasi kepada kecepatan pengiriman data.
3. Internet Layer
  
29
Layer ini memiliki tugas utama untuk memilih rute terbaik yang akan
dilewati oleh sebuah paket data dalam sebuah jaringan. Selain itu,
layer
ini juga
bertudas untuk melakukan packet switching untuk mendukung tugas utama
tersebut.
Layer
ini
terdiri
dari
Internet
Protocol (IP),
Internet
Control
Message
Protocol
(ICMP), Address
Resolution
Protocol
(ARP),
dan
Reverse Addres
Resolution
Protocol (RARP).
4. Network Access Layer
Layer ini bertugas untuk mengatus semua hal-hal yang diperlukan sebuah
paket IP agar
dapat
dikirimkan
melalui
sebuah
medium
fisik jaringan.
Termasuk
didalamnya detil teknologi LAN dan WAN.
2.5
Teknologi Ethernet
Ethernet
adalah teknologi komputer berbasis jaringan frame untuk Local
area
network (LAN). Asal
Ethernet
bermula
dari
sebuah
pengembangan WAN di University
of
Hawaii pada
akhir
tahun 1960 yang
dikenal dengan
nama
"ALOHA".
Universitas
tersebut
memiliki
wilayah
yang
luas dan berkeinginan untuk menghubungkan komputer-komputer yang tersebar
di kampus tersebut menjadi sebuah jaringan komputer kampus.
Proses  standardisasi  teknologi  Ethernet  akhirnya  disetujui  pada  tahun
1985  oleh Institute  of  Electrical  and  Electronics 
Engineers  (IEEE),  dengan
sebuah  standar  yang  dikenal  dengan  Project  802.  Standar  IEEE  selanjutnya
  
30
diadopsi oleh International Organization for Standardization (ISO), sehingga
menjadikannya sebuah standar internasional dan mendunia yang ditujukan untuk
membentuk
jaringan
komputer.
Ethernet dapat bertahan hingga saat ini dan
menjadi
arsitektur
jaringan
yang paling
banyak
digunakan
dikarenakan
keserdahanaan dan keandalannya.
Jika  dilihat  dari  kecepatannya,  Ethernet  terbagi  menjadi  empat  jenis,  yakni
sebagai berikut:
1.
10  Mbit/detik,  yang  sering  disebut  sebagai  Ethernet  saja  (standar  yang
digunakan: 10Base2,10Base5,10BaseT,10BaseF).
2.
100  Mbit/detik,  yang  sering  disebut  sebagai  Fast  Ethernet  (standar  yang
digunakan: 100BaseFX,100BaseT,100BaseT4,100BaseTX).
3.
1000  Mbit/detik  atau  1  Gbit/detik,  yang  sering  disebut  sebagai  Gigabit
Ethernet (standar                                                                                        
yang
digunakan: 1000BaseCX,1000BaseLX,1000baseSX,1000BaseT).
4.
10000    Mbit/detik  
atau    10    Gbit/detik.    Standar    ini    belum  
banyak
diimplementasikan.
Ethernet adalah LAN yang paling popular saat ini dan setidaknya hingga beberapa tahun
mendatang.
Popularitas
teknologi
ini
lebih dikarenakan
aspek
ekonomisnya
daripada
keunggulan-keunggulan teknis apapun. Pada kenyataannya, terdapat teknologi-teknologi
lain
yang
lebih
cepat
dan
aman
yang
mampu
mengakomodir
komunikasi
untuk
jarak
yang   jauh  
melebihi   Ethernet. Namun   demikian,   tidak   ada   yang  
lebih   murah
dibandingkan Ethernet. Perusahaan memilih menggunakan Ethernet karena kebanyakan
  
31
hardware yang beredar juga hampir semuanya mengadopsi teknologi Ethernet, sehingga
perusahaan memutuskan teknologi ini.
Keberhasilan Ethernet disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:
Kesederhanaan dan kemudahan pemeliharaan
Kemampuan untuk memadukan teknologi baru
Reliabilitas
Rendahnya biaya instalasi dan upgrade
2.6
Spanning Tree Protocol
Spanning Tree
Protocol (STP)
adalah
data
link
layer
network
protocol
yang
menjamin
tidak
adanya
loop
dalam
topologi
dari
banyak
bridge/switch
dalam LAN. Dalam model OSI untuk jaringan komputer, STP ada di layer 2 OSI.
Spanning tree memperbolehkan desain jaringan memiliki redundan
(pengurangan) links untuk membuat jalur backup otomatis jika sebuah link aktif
gagal
bekerja,
tanpa
adanya
bahaya
dari loop
pada
bridge.Secara
garis
besar,
Spanning Tree Protocol bekerja dengan cara :
1.
Menentukan root bridge :
Root bridge dari spanning
tree
adalah bridge
dengan
bridge
ID
terkecil
(terendah). Tiap bridge
mempunyai
unique
identifier
(ID)
dan
sebuah
priority
number yang bisa dikonfigurasi. Untuk membandingkan dua bridge ID, priority
  
32
number  yang  pertama  kali  dibandingkan.  Jika  priority  number  antara  kedua
bridge
tersebut
sama,
maka
yang
akan dibandingkan selanjutnya adalah MAC
addresses.
2. Menentukan least cost paths ke root bridge (penjaluran):
Spanning tree yang sudah dihitung mempunyai properti yaitu pesan dari
semua  alat  yang  terkoneksi  ke  root  bridge  dengan  pengunjungan  (traverse)
dengan cost
jalur terendah,
yaitu path dari alat ke root
memiliki cost terendah
dari semua paths dari alat ke root.Cost of traversing sebuah path adalah jumlah
dari
cost-cost
dari
segmen
yang
ada
dalam path.
Beda
teknologi
mempunyai
default
cost
yang berbeda
untuk segmen-segmen jaringan. Administrator dapat
memodifikasi cost untuk pengunjungan segment jaringan yang dirasa penting.
3.  Non-aktifkan root path lainnya
Langkah bertujuan
untuk
menentukan cost terendah
untuk tiap
path dari
peralatan ke root bride, maka port yang aktif yang bukan root port diset menjadi
blocked port. Hal ini dilakukan untuk antisipasi jika root port tidak bisa bekerja
dengan baik,
maka port yang tadinya di blok akan di aktifkan dan kembali
lagi
untuk menentukan path baru.
  
33
Gambar 2.9 Bridging loops dan STA – Algoritma Spanning Tree
Bridge menghubungkan dua segmen LAN, membentuk satu jaringan. Bridge,
dengan
namanya
saja
sudah
mensiratkan arti sebuah jembatan, merupakan titik
pertemuan antara dua segmen jaringan.
Jika bridge ini tidak berfungsi, maka sudah pasti traffic antara kedua segmen
jaringan  tersebut  menjadi  tidak  mungkin.  Agar  dua  jaringan  tadi  bisa  fault
tolerance (artinya jika ada kerusakan maka harus ada backup
yang
menggantikan
fungsi tersebut), maka setidaknya harus ada dua bridge untuk menghubungkan
kedua jaringan.
2.6.1
Spanning Tree Protocol - Bridging Loop
Dalam
gambar
ini,
kedua
jaringan
dihubungkan
dua
buah
bridge
yang
bersifat
fault
tolerance,
jika fungsi
bridge
yang
beroperasi
tidak
berfungsi, atau gagal berfungsi,
maka bridge satunya akan menggantikan
fungsi bridge
yang
gagal
fungsi
tadi. Walaupun kedua bridge
ini hidup,
  
34
akan tetapi secara teori
hanya satu saja yang berfungsi (misalnya bridge
#1). Jika bridge # 1 ini tidak berfungsi, maka bridge # 2 akan
menggantikan fungsinya.
Gambar 2.10 Spanning Tree Protocol - Broadcast Storm
Terdapat hanya satu jalur pada karena jika keduanya berfungsi, maka
terjadi redundansi link (jalur) antara dua
segmen
jaringan
tersebut.
akibatnya
sudah
dipastikan
bahwa
paket
antar
dua jaringan
tersebut
berputar-putar melewati kedua bridge
tadi tanpa henti sampai akhirnya
mati sendiri. Kondisi ini disebut sebagai bridging loops atau bisa juga
disebut dengan broadcast storm.
Komisi
standard 802.1d
mendefinisikan standard yang disebut Spanning
Tree Algoritm (STA), atau Spanning Tree Protocol (STP) untuk mencegah
terjadinya bridging loop. Dengan protocol ini, satu bridge untuk setiap
jalur
(rute) di
beri
tugas
sebagai
designated
bridge.
Hanya
designated
bridge
yang
bisa
meneruskan
paket. Sementara redundansi bridge
bertindak sebagai backup.
  
35
2.6.2
Keuntungan dari spanning tree algoritma
Spanning 
tree  algoritma 
sangat 
penting  dalam 
implementasi
bridge pada jaringan anda. Keuntungan nya adalah sebagai berikut:
1.Mengeliminir bridging loops
2.Memberikan jalur redundansi antara dua piranti
3.Recovery   secara   automatis   dari   suatu   perubahan   topology   atau
kegagalan bridge
4.Mengidentifikasikan jalur optimal antara dua piranti jaringan
2.6.3
Cara Kerja Spanning Tree
Spanning tree algoritma secara otomatis menemukan topology
jaringan, dan membentuk suatu   jalur tunggal yang yang optimal melalui
suatu bridge jaringan dengan menugasi fungsi-fungsi berikut pada setiap
bridge. Fungsi bridge menentukan bagaimana bridge berfungsi dalam
hubungannya  dengan  bridge  lainnya,  dan  apakah  bridge  meneruskan
traffic ke jaringan-jaringan
lainnya atau tidak.
2.7 OSPF (Open Shoest Path First)
OSPF bekerja dengan
sebuah algoritma
yang disebut Dijkstra. Pertama, sebuah
pohon
jalur
terpendek
(shortest
path
tree)
akan
dibangun,
dan
kemudian routing
  
36
table akan
diisi
dengan
jalur
terbaik
yang
dihasilkan
dari
pohon
tersebut.
OSPF
melakukan converge dengan  cepat, 
meskipun 
tidak 
secepat 
EIGRP, 
dan  OSPF
mendukung multiple route dengan biaya (cost) yang sama,dengan tujuan yang sama
2.7.1        
Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain
OSPF  
dalam  
menjalankan   pertukaran  
informasi routing, hal
pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi
dengan
para
router
lain.
Router
lain
yang
berhubungan
langsung
atau
yang berada di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut
dengan  neighbour  router  atau  router  tetangga.  Langkah  pertama  yang
harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan
dengan neighbor  router.  Router  OSPF  mempunyai  sebuah  mekanisme
untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat membuka
hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol.
Dalam membentuk
hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan
mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam
jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya.
Paket
kecil
tersebut dinamai dengan
istilah Hello
packet. Pada kondisi
standar, Hello  packet dikirimkan  berkala  setiap  10  detik  sekali  (dalam
  
37
mediabroadcast
multiaccess)
dan
30 detik sekali
dalam
media Point-to-
Point.
Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada
router     pengirim. Hello     packet pada     umumnya     dikirim     dengan
menggunakan multicast  address untuk  menuju  ke  semua  router 
yang
menjalankan
OSPF
(IP
multicast 224.0.0.5). Semua router yang
menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan protocol hello ini dan juga
akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja dari Hello
protocol dan
pembentukan
neighbour
router terdiri
dari
beberapa
jenis,
tergantung dari jenis media di mana router OSPF berjalan.
2.8
Ping
Ping (Packet Internet Gopher) adalah sebuah program utilitas yang dapat
digunakan             untuk             memeriksa             konektivitas jaringan berbasis
teknologi Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).
Dengan menggunakan utilitas ini, dapat
diuji
apakah
sebuah
komputer
terhubung 
dengan  komputer 
lainnya.  Hal 
ini 
dilakukan 
dengan 
mengirim
sebuah paket kepada alamat   IP yang   hendak   diujicoba   konektivitasnya   dan
menunggu respon darinya.
Utilitas ping akan menunjukkan hasil yang positif jika dua buah komputer
saling  terhubung  di  dalam  sebuah  jaringan.  Hasil  berupa  statistik  keadaan
koneksi
kemudian
ditampilkan
di bagian
akhir.
Kualitas
koneksi
dapat
dilihat
dari besarnya waktu pergi-pulang (roundtrip) dan besarnya jumlah paket yang
hilang (packet loss). Semakin kecil kedua angka tersebut, semakin bagus kualitas
  
38
koneksinya.
Traceroute (Tracert)
adalah 
perintah 
untuk 
menunjukkan 
rute 
yang
dilewati paket untuk mencapai tujuan. Ini dilakukan dengan mengirim pesan
Internet Control Message Protocol (ICMP)
Echo Request ke tujuan dengan nilai
Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar
interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara
host dan tujuan.
Time
To
Live
(TTL)
adalah
suatu
nilai
waktu
yang
diberikan
dalam
paket data yang dikirimkan melalui jaringan TCP/IP untuk menyatakan berapa
lama paket tersebut bisa beredar/berjalan di dalam
jaringan. Nilai tersebut akan
memberitahukan kepada router apakah paket tersebut harus diteruskan ke router
selajutnya (next hop router) atau di-discard.
2.9 Konsep jaringan GSM
Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend teknologi
seluler
yang
paling
banyak dipakai
pada saat ini. GSM
merupakan
teknologi
seluler
generasi-2 (2G) yang menggunakan teknologi modulasi digital, menyediakan kapasitas
lebih besar, kualitas suara dan sekuritas yang lebih baik jika dibandingkan teknologi
seluler generasi-1 (1G).Pada teknologi
ini suatu pita frekuensi tertentu yang lebih lebar
dibagi
-
bagi
ke
dalam
beberapa time
slot.
Hal
ini
berarti
bahwa
beberapa
panggilan
  
39
dapat menggunakan kanal frekuensi yang sama tetapi pada suatu time slot yang berbeda
beda.
Awalnya teknologi ini dirancang pada
frekuensi 900 MHz (GSM 900). Pada
perkembangan  selanjutnya,  teknologi  GSM  mulai  dioperasikan  pada  frekuensi  1800
MHz atau disebut DCS 1800.Global System for Mobile Communication (GSM) mampu
mentrasmisikan voice dan
data,
namun bit
ratenya
masih
kecil
yaitu
sekitar
9,6
kbps.
Dimana  dengan bit rate seperti  itu  hanya  data-data  yang  mempunyai bit rate rendah
seperti  SMS  saja  yang  bisa  dikirimkan.  Komunikasi  pada  GSM  berbasiskan circuit
switch,  artinya  pembagian  kanal  dimana  setiap  satu  kanal  itu  mutlak  dimiliki  oleh
satu user.
Sebuah jaringan GSM terdiri dari jaringan akses radio dan jaringan
inti.Jaringan akses
radio disebut Base Station Subsystem (BSS). Ini terdiri dari:
Cell
-
daerah dilayani
oleh
pemancar
radio
/
penerima. Operator akan
menentukan
besar atau
kecil-
nya area
ini
tergantung
pada
jumlah
pelanggan
yang
menggunakan
pada
daerah
tersebut
dan
faktor-faktor
lain (misalnya
cell
akan
lebih
kecil
di
daerah
perkotaan
yang
sangat
padat penduduknya
dan
lebih
besar
di
daerah
pedesaan
yang
kurang penduduknya).
  
40
BTS
(Base Transceiver
Station)
-
pemancar
radio
/
penerima
yang
berkomunikasi
dengan
stasiun
bergerak. Selain
itu
mungkin
ada
peralatan
lainnya
pada
base
station
untuk transcoding dll.
• BSC (Base Station Controller) -
entitas fisik yang menghubungkan sekelompok sel
dengan
MSC. Setiap
BSC
bertanggung
jawab
untuk
tugas-tugas
seperti
serah
terima
ketika subscriber fisik bergerak antar sel.
MSC - Mobile Switching Centre. Sebuah MSC adalah switch. Satu MSC
mengontrol
switching untuk kumpulan dari beberapa cell dalam satu lokasi. biasanya ada hubungan
langsung                                      antara                   MSC                   dan                 
VLR.
HLR -
Home
Location
Register. HLR
menyimpan
secara
permanen
data
langganan
(profil
layanan)
untuk
setiap
pelanggan di
jaringan operator. Hal
ini
juga
menyimpan
lokasi pelanggan saat ini (alamat MSC saat ini) dalam jaringan.
EIR
-
Equipment
Identity
Register. Sebuah
EIR
adalah
database
dari
nomor IMEI
handset
(International
Mobile
Equipment
Identity. EIR
setiap
mengotentikasi
handset
dalam
jaringan
dengan
memeriksa
IMEI
dalam
database
EIR. Umumnya
EIR
hanya
digunakan
dalam jaringan
yang
memerlukan
hukum
atau
peraturan
nasional
memerlukannya sehingga tidak semua operator akan memiliki EIR.
  
41
Jaringan Asing - Sebuah jaringan milik operator lain. Umumnya operator memiliki
perjanjian roaming dengan operator di negara-negara yang berbeda yang memungkinkan
pelanggan untuk menerima layanan jaringan saat pelanggan berada dalam batas-batas
geografis jaringan operator asing. Gateway MSC digunakan antara jaringan untuk
signaling dan call routing.
2.9.1 HLR Overview
Home
Location
Register
Home
Location Register
(HLR)
adalah
database
yang
digunakan untuk penyimpanan dan pengelolaan data user, untuk semua pelanggan dalam
satu operator. Ketika seseorang membeli nomor, data pelanggan akan terdaftar di HLR
operator
tersebut. HLR
menyediakan
informasi
tentang
pelanggan
ke
jaringan
untuk
membuat dan menerima panggilan.Tanpa HLR jaringan tidak akan mampu memberikan
layanan kepada pelanggan.
• HLR bertanggung jawab untuk mengetahui daerah yang MSC dimana pelanggan yang
saat ini berada
• HLR
bertanggung
jawab
untuk
menyimpan
semua
detail
tentang
profil
pelanggan.Bahkan, HLR harus memegang data yang digunakan jaringan untuk
memberikan                           layanan                           kepada                           pelanggan.
  
42
HLR bertanggung jawab
untuk
menyimpan
hubungan
antara IMSI danMSISDN(s)
pada setiap subscription.
HLR bertanggung jawab untuk menyimpan data yang dapat mengotentikasi pelanggan.
2.9.2 Fungsi Utama HLR
1.       
Otentikasi
HLR menyimpan data untuk setiap pelanggan yang berguna untuk menandakan
pelanggan tersebut. Data
ini digunakan
untuk
mencegah penggunaan
penipuan
identitas pelanggan, yang penting baik bagi pelanggan dan operator jaringan.
2.       
Manajemen mobilitas
HLR menyimpan data tentang lokasi (VLR dan SGSN)untuk setiap pelanggan di
jaringan  dimana  mereka  mendaftarkan  nomor  mereka. Setiap  kali  pelanggan
bergerak secara
geografis
ke
daerah
lain
maka
HLR diberitahu
tentang
lokasi
baru si pelanggan tersebut.
3.        Layanan pesan singkat
HLR menyediakan dukungan untuk layanan pesan singkat dengan menyediakan
lokasi pelanggan dan memberi informasi tentang pesan yang tidak terkirim.
  
43
2.9.3 Data yang terdapat pada HLR
Data pelanggan
HLR menyimpan data pelanggan(setiap profil pelanggan).Data ini menentukan
layanan pelanggan yang dipilih, dan pengaturan terkait untuk pelanggan
tersebut.Contohnya adalah:
1. 
pengaturan individual pelanggan otentikasi.
2. 
data tentang telepon dan layanan data untuk pelanggan yang ditetapkan.
3. 
lokasi saat ini pelanggan dalam jaringan.
2.10.
HSRP (Hot Standby Router Protocol)
HSRP adalah
metode
standar
untuk memberikan 
ketersediaan jaringan
yang tinggi dengan menyediakan First-hop redundancy untuk IP host pada LAN
IEEE
802
dikonfigurasi
dengan
default
gateway IP address. Sebuah jaringan
dengan
High
availability
menyediakan
sarana
alternatif yang
mana
semua
infrastructure paths dan key server dapat diakses setiap saat. Hot Standby Router
Protocol (HSRP) adalah salah satu
fitur
perangkat
lunak
tersebut
yang
dapat
dikonfigurasi untuk menyediakan Layer 3 redundansi untuk network host.
Dengan adanya protokol HSRP memungkinkan dua router interface untuk
bekerja sama
untuk menyajikan penampilan satu virtual router atau default
gateway
untuk
host
di
LAN. 
Dengan
kata lain ketika
salah
satu router
yang
terkonfigurasi
dalam
HSRP
nya
down
maka
Link
pada
jaringan
tersebut tetap
  
44
berjalan, dikarenakan
ip
gateway
yang
di
kenal
si
host adalah
ip
nya
virtual
router.
HSRP mendefinisikan sebuah Standby router, dengan satu router sebagai
Active Router. HSRP menyediakan gateway redundancy dengan sharing IP dan
MAC
address
antara
redundant
gateways
yang
tergabung
dalam
HSRP
yang
sama.
Tabel menjelaskan beberapa istilah yang digunakan dengan HSRP.
Term ( Istilah )
Definition ( Definisi )
Active Router
Router yang meneruskan paket-paket untuk virtual router
Standby Router
Router cadangan Bila Active Router Down
Standby Group
Group
dari
router
yang berpatisipasi dalam
HSRP
yang
secara
bersamaan mengemulasi suatu virtual router
Sebuah HSRP Group terdiri dari :
1.
Satu aktif router
2.
Satu siaga router
3.
Satu virtual router
4.
router Lainnya
HSRP  Active  dan  Standby  Router  mengirimkan  hello  message  ke  multicast
address 224.0.0.2 User Datagram Protocol (UDP) port 1985.
  
45
Virtual Router
Virtual
Router
hanya
sebuah
IP dan
MAC
address
pada
end
device
yang
dikonfigurasi sebagai default  gateway . Router yang aktif akan memproses semua
paket dan frame yang dikirim ke virtual router addrress.
Router aktif
Di dalam HSRP Group, satu router dipilih untuk menjadi router aktif. Router aktif
memforward paket yang dikirimkan ke MAC address pada Virtual Router.
Active Router merespon traffic untuk virtual router. Jika end station  mengirimkan
sebuah paket ke virtual router MAC address,  Active router menerima dan
memproses paket tersebut. Jika end station  mengirimkan ARP request dengan
virtual router IP address, Active
router
membalas dengan
virtual
router MAC
address.
HSRP menggunakan skema prioritas untuk menentukan router mana yang
menjadi  router  aktif  . Untuk  mengkonfigurasi  router  sebagai  router  aktif,kita
memberikan prioritas yang lebih tinggi
daripada prioritas router yang
standby.Prioritas  
default  
jika  
tidak   diubah  
adalah  
100,  
jadi   jika  
kita
  
46
mengkonfigurasi  hanya  pada  satu  router  untuk  memiliki  prioritas  yang  lebih
tinggi, maka router itu yang akan menjadi router aktif.
HSRP
berjalan
dengan
melakukan
pertukaran
pesan multicast
untuk
memberitahukan prioritas diantara router-router
yang telah dikonfigurasi. Ketika
router aktif 
gagal untuk mengirim pesan berupa “halo” dalam jangka waktu yang
tentukan,maka 
router 
siaga  dengan  prioritas 
tertinggi 
akan 
menjadi 
router
aktif. Router-router yang telah dikonfigurasikan HSRP melakukan pertukaran tiga
jenis pesan multicast:
1.
Halo --- pesan halo memberitahukan   kepada router lain tentang prioritas
router
dan
status kondisi
router. Secara
default, router
mengirimkan pesan
halo HSRP setiap tiga detik.
2.
Coup --- Ketika sebuah router siaga berubah fungsi menjadi router aktif, maka
router ini mengirimkan coup message.
3.
Resign --- Sebuah router
yang aktif akan mengirimkan pesan
ini ketika akan
dimatikan atau ketika ada sebuah router yang memiliki prioritas lebih tinggi
dari router tersebut mengirimkan pesan halo.
HSRP-router akan dikonfigurasikan menjadi salah satu status dibawah ini:
1. 
Aktif --- Router yang melakukan fungsi transfer paket.
2. 
Standby --- Router yang siap untuk melakukan fungsi transfer paket jika
router aktif mati.
  
47
3. 
Speaking and listening --- router sedang mengirim dan menerima pesan
halo.
4. 
Listening --- Router sedang menerima pesan halo .