12
cara,
seperti mengk lasifik asik an anggota
sebagai
trader,
play er,
just
friend,
enthusiasts, friend in need.
Menurut Jasmadi (2008, pp17-18), k omunitas v i®tual y ang sering disebut sebagai
e-community atau
k
omunitas
online adalah sek elompok o®ang
y
ang
media
utama
hubunganny a
adalah
internet
dan
tidak
mengandalk an
pertemuan
langsung
secara
fisik .
C
ak upanny a
sebenarny a
sama
seperti
k
omunitas
biasa.
Semua
orang
bebas
membuat
k
omunitas
online,
seperti
untuk
k
eperluan
pek erjaan,
pendidik an,
sosial,
atau tujuan lainny a.
Komunitas
v
irtual
bisa
menjadi
komunitas
primer
atau
sek under.
Mak sud
komunitas
sek under
adalah
telah
ada
k
omunitas
solid
y
ang
ada
di dunia
ny ata
dan
komunitas v ®tual
i®tual
tersebut hany a digunak an untuk pelengk ap saja. A da bany ak
media
y
ang bisa
dipak ai
untuk
membentuk
komunitas
v
irtual,
seperti
chat
room,
v
ideo,
suara,
dan
sebagainy a.
Komunitas
v
irtual
ini
ada
y
ang
sangat
solid
sehingga
membentuk suasana sosio-tek nis y ang signik an.
Kemampuan
k
omunitas online untuk
meny atuk an
manusia dalam ruang
lingkup
global bisa mendatangk an bany ak
manfaat. Tetapi, hati-hati k arena cak upanny a y ang
terlalu besar,
k
omunitas
online
bisa
menjadi
tempat
strategis
bagi
para
penjahat
untuk
mengincar
k
ita.
Yang
sering
terjadi biasany a
adany a pencurian
identitas dan
pelecehan.
Kebany ak an
k
orbanny a
adalah anak -anak .
Selain itu,
bany ak psikolog
y
ang
mengk hawatirk an
bahwa terlalu
bany ak berinternet ak an
membuat orang
melupak an k ehidupan “asliny a” di dunia ny ata alias “autis”
|