![]() 17
2.5.1.2 Modulasi Data
Setelah
dilakukan
transformasi
domain,
kemudian
dilakukan
penyusunan
data
yang
akan
disisipkan. Penyusunan
data
menurut
Cox
et
al.(1997)
dilakukan
dengan cara
mula-mula data
informasi
yang akan disisipkan ke dalam cover-image
ditransformasikan menjadi
sebuah
deretan
bilangan
biner.
Deret
tersebut
dinotasikan dengan w (w
i
,....,w
n
).
Kemudian
dilakukan
proses
pengacakan
data
dengan
bilangan
chaos
yang
dibangkitkan
menggunakan persamaan
logistik dengan
nilai
awal
x
o
.
Panjang dari
barisan
bilangan
chaos
(S1)
ini
disesuaikan
dengan
panjang
dari
deret
data.
Jika
panjang data lebih kecil dari panjang bilangan chaos, bilangan chaos tersebut akan
dipotong sesuai dengan ukuran data. Sebaliknya, jika panjang data
lebih besar dari
panjang
bilangan chaos,
maka
bilangan
tersebut
akan
diulang
sampai
panjangnya
sama dengan panjang
data. Setelah
panjang
bilangan chaos
tersebut
sama dengan
panjang
deret data, barisan
bilangan
chaos
yang
merupakan bilangan
riil
tersebut
ditransformasikan menjadi nilai biner dengan fungsi:
Dimana T
w
merupaka
nilai
rata-rata dari seluruh barisan bilangan chaos
yang
telah
dibangkitkan dengan
persamaan
logistik.
Kemudian
barisan
bilangan
pseudonoise tersebut di XOR-kan dengan pesan yang akan disisipkan.
Data
hasil
XOR (dinotasikan dengan w)
tersebut
yang
mempunyai
elemen-
elemen bilangan 0
dan 1
diubah
menjadi
nilai bipolar dengan cara
mengubah nilai
bit 0 menjadi -1, sedangkan nilai bit 1 tidak dilakukan perubahan.
|