37
Menurut
Witjaksono
(2006,h.25)
secara
garis
besar
terdapat
dua
macam
alternatif sistem perhitungan harga pokok produksi antara lain :
1. Sistem Perhitungan Harga Pokok Penuh (Full Costing/Absorption Costing)
Menurut
Standar
Akuntansi
Keuangan
(SAK),
perusahaan
manufaktur
diwajibkan
untuk
menerapkan
metode
perhitungan
harga
pokok
penuh
(full
absorption costing)
untuk keperluan pelaporan pada pihak eksternal.
Dalam
sistem
harga
pokok
penuh
seluruh
biaya
produksi
variabel
dan
biaya
produksi tetap dibebankan kepada produk.
2. Sistem Perhitungan Harga Pokok Variabel (Variable Costing)
Dalam sistem harga
pokok
variabel
(variable
costing)
hanya
biaya
produksi
variabel
yang
dibebankan
kepada
produk.
Metode
variable
costing
banyak
diterapkan bagi keperluan pelaporan internal, karena metode ini dianggap
konsisten dengan asumsi perilaku
biaya yang kerap digunakan dalam
pengambilan keputusan manajemen.
2.6.4
Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi
Garrison, Noreen dan Brewer (2008, p.92)
menyatakan bahwa terdapat dua
metode perhitungan biaya, yaitu :
1. Perhitungan biaya berdasarkan proses
Sistem perhitungan
biaya
berdasarkan
proses
digunakan
dalam perusahaan
yang
memproduksi
satu
jenis
produk
dalam
jumlah
besar
dalam jangka
panjang.
Prinsip dasar dari perhitungan biaya berdasarkan proses adalah
mengakumulasikan
biaya
dari
operasi
atau
departemen
tertentu
selama
satu
|