26
Berdasarkan sumbernya, ada tiga klasifikasi utama ketidakpastian pada
supply chain. Pertama adalah ketidakpastian permintaan. Ketidakpastian permintaan
yang tidak dikelola dengan baik bila dibiarkan terus akan semakin membesar.
Akibatnya ketidakpastian permintaan kecil yang terjadi di hilir akan semakin
membesar saat sampai di hulu. Peningkatan ketidakpastian permintaan dari hilir ke
hulu pada supply chain inilah yang dinamakan dengan bullwhip effect.
Ketidakpastian kedua adalah ketidakpastian supplier, yang dapat berupa
harga barang, kualitas barang, lead time, dan lainnya. Ketidakpastian ketiga adalah
ketidakpastian internal yang dapat berupa kerusakan mesin, kekurangan tenga kerja,
dan lainnya. Tingkat ketidakpastian yang ada di tiap perusahaan selalu bersumber
pada tiga hal di atas dan selalu berbeda tingkatannya pada masing masing
perusahaan.
Sedangkan menurut Simchi-Levi
(2004, p3)
tantangan dalam mengelola
supply chain adalah :
1.
Merancang dan mengoperasikan supply chain
agar biaya sistem secara
keseluruhan menjadi minimal dan service level sistem secara keseluruhan
dapat dikelola dengan baik. Usaha
yang diperlukan untuk meminimalkan
biaya dan mengoptimalkan service level
semakin berat bila semakin
banyak fasilitas yang dilibatkan di dalam sistem.
2.
Ketidakpastian adalah hal yang umum di dalam semua supply chain.
Permintaan pelanggan tidak pernah dapat dipastikan melalui peramalan,
waktu pengiriman tidak pernah sama, mesin dapat mengalami kerusakan.
Supply chain
perlu dirancang untuk meminimalkan sebanyak mungkin
ketidakpastian dan mengelola ketidakpastian yang ada dengan cara yang
seefisien mungkin.
|