BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1. Sumber Data
Data yang digunakan untuk menyusun proyek tugas akhir ini bersumber dari :
1. Literatur
Berupa
buku, catatan,
artikel,
maupun
berbagai tulisan di website
yang
berhubungan dengan
materi
yang
diangkat,
mengenai
perkembangan
perdagangan
grosir
di
Indonesia
pada
umumnya,
dan
sejarah PD. Hoya
pada khususnya.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan
dengan
narasumber
dari
pihak
terkait,
yaitu
pemilik PD. Hoya, pelanggan tetap, mitra kerja, dan supplier PD.
Hoya.
Pencarian
data
dengan
metode
wawancara
ini
menghasilkan data
kuantitatif dan kualitatif.
3. Obervasi
Pengamatan
langsung
di
lapangan dilakukan
langsung
selama
beberapa
bulan, baik pada awal bulan, pertengahan, dan akhir bulan, juga pada saat
peak season.
Setelah semua data terkumpul, dilakukan seleksi untuk mencari data
yang
berkaitan erat dan bermanfaat dalam penggarapan proyek tugas akhir ini. Setelah
itu
barulah
dilakukan
analisa
data
untuk
bisa
menemukan akar
masalah
dan
kesimpulan mengenai solusi terbaik yang dibutuhkan dalam kasus ini.
2.2. Data Perusahaan
2.2.1. Sejarah PD. Hoya
PD. Hoya
pertama
kali
didirikan
pada
tahun
1983
sebagai toko
mainan yang menjual mainan bermerek Hoya. Produk mainan Hoya adalah
mainan
yang berasal dari
Jepang, seperti karakter Hello Kitty, Sanrio, My
Melody,
Doraemon,
Kero-Keropi, dll,
yang
diperuntukan
bagi
kalangan
menengah
keatas.
Sejak
bisnis
mainan
Hoya
tidak
lagi
berjalan
dengan
baik dan tidak mengalami peningkatan, pada tahun 1986 pemilik PD. Hoya
berubah konsep
menjadi toko
mainan grosir dengan menjual produk
mainan
kecil
yang
berharga
murah
ditambah dengan
aneka buku,
poster,
dan stiker.
Seiring berjalannya waktu, jumlah produk
yang dijual pun semakin
banyak.
Penambahan jenis
barang
pun
dilakukan,
aksesoris
imitasi
dan
pesanan
kalender promosi tahunan mulai masuk menjadi produk yang
dijual oleh PD.
Hoya pada tahun 1996.
Setelah itu pada
tahun 2000,
PD.
Hoya mulai menjual dan akhirnya menjadi distributor kembang api berijin.
Sekarang ini, ada sekitar lebih dari 1200 macam produk yang dijual.
Harga produk yang dijual di PD. Hoya mayoritas sangat terjangkau,
contohnya untuk 1
lusin aksesoris
rambut dijual
dengan
harga
Rp.
4.000,
aneka souvenir pernikahan atau mainan kecil dijual Rp. 25.000 / 100 biji,
3
|
![]() 4
dan
kalendar
dijual
mulai
dari
Rp.
2.400
/
eksemplar.
Namun selain
itu,
tersedia juga
barang-barang dengan
kualitas
tinggi
dan
harga
yang cukup
mahal, seperti
gelang berlian
imitasi
Rp.30.000, kembang api berkualitas
super sampai dengan Rp. 3.000.000, dll. Namun semua produk yang dijual
di PD. Hoya memiliki harga jual yang jauh dibawah toko-toko lain,
terutama toko eceran yang biasa dikunjungi konsumen.
Pendiri
PD.
Hoya
adalah
Bapak
(Alm.)
Eddy
Setiadi
Chaidir
dan
Ibu Inggit Hasim. Pada saat awal-awal pendirian, toko dikelola oleh bapak
(alm) Eddy &
ibu Inggit sendiri , dengan dibantu oleh 3 orang karyawan.
Pada tahun 1999,
bapak Eddy
meninggal dunia, sehingga sampai
saat
ini
toko dipimpin dan dikelola oleh Ibu Inggit Hasim dengan dibantu oleh 20-
30 orang karyawan.
PD.
Hoya
berada di
lokasi
yang
sangat strategis,
yaitu
di
jalan
Pekiringan no.32. Sejak dulu jalan Pekiringan adalah kawasan sentra grosir
kota Cirebon, yang terus mengalami perkembangan yang pesat hingga saat
ini.
Bangunan toko
yang ditempati
sudah
berusia
lebih dari
25
tahun,
sehingga pada
Maret
2010
dilakukan
renovasi
bangunan
toko
termasuk
penambahan lantai, perluasan bangunan, dan perancangan ruang yang lebih
baik. Bangunan toko yang baru akan ditempati pada pertengahan 2011.
Gambar 2.1 PD. Hoya dahulu
|
![]() 5
Gambar 2.2 PD. Hoya sekarang
2.2.2. Visi Misi
a. Visi :
Menjadi toko grosir dengan produk yang lengkap dan harga bersaing,
serta mempertahankan hubungan erat dengan para pelanggannya.
b. Misi :
1. Selalu
mengikuti perkembangan jenis produk dan tren
yang
berpengaruh pada pasar
2. Menyediakan produk yang lengkap dengan harga terjangkau
3. Menyarankan dan
merekomendasikan berbagai tips/produk pada
pelanggan
4. Berusaha menjadi yang terdepan dalam bisnis grosir di Kota
Cirebon baik secara produk, harga, maupun pelayanan.
2.2.3. Produk yang Dijual
Sebagai
toko grosir
mainan
anak,
PD. Hoya memiliki
beberapa
kategori produk utama yang dijual, yaitu :
a. Kembang Api Berijin
Lebih dari 12 merek kembang api berijin resmi, dengan lebih dari
250 macam produk baik lokal maupun impor.
|
![]() 6
Gambar 2.3 Kembang api
b. Mainan
Mainan
yang dijual adalah jenis mainan kecil dengan harga
yang
murah. Mainan tersebut sebagian diproduksi di dalam
negeri
dan
sebagian lagi produk impor dari Cina.
Gambar 2.4 Mainan
c. Aksesoris Imitasi
Berbagai aksesoris
rambut
dan
lainnya
dijual
secara
grosir.
Mayoritas aksesoris adalah buatan Cina yang diimpor ke
Indonesia, sisanya adalah aksesoris buatan lokal.
|
![]() 7
Gambar 2.5 Aksesoris
Gambar 2.6 Aksesoris rambut
Gambar 2.7 Bando
d. Kalender tahunan
PD. Hoya menjual dan melayani
pemesanan
kalender
tahunan
untuk promosi usaha. Tersedia 3 merek produsen kalender dengan
|
![]() 8
ratusan macam desain
yang bisa dipilih sesuai dengan jenis usaha
pelanggan.
Gambar 2.8 Kalender
e. Lain-lain
Produk lain
yang juga dijual oleh PD. Hoya adalah : stiker, buku
mewarnai, buku
cerita
anak, permen,
mie,
dan
macaroni,
aneka
bumbu bubuk, souvenir pernikahan, kartu permainan, dll.
Gambar 2.9 Lain-lain
2.2.4. Pencapaian Penjualan
Dalam
menjalankan kegiatan jual-beli sehari-hari, PD.
Hoya
bisa
meraup omzet
perbulan
Rp.1,5
Milyar. Pada
saat
periode puncak
penjualan, omzet yang bisa diraih adalah Rp. 3 Milyar per bulan. Periode
puncak penjualan
berlangsung selama
kurang
lebih
3
bulan,
yaitu saat
menjelang bulan Ramadhan hingga Idul Fitri. Hal itu dikarenakan produk
kembang api berijin sangat marak diburu oleh reseller maupun konsumen
langsung.
PD.
Hoya
menjual
produk-produk
yang
kebanyakan bersifat
musiman,
sehingga suatu produk
memiliki siklus
masa
penjualan
yang
berbeda-beda. Namun pada
umumnya, penjualan relatif
menurun ketika
masa
liburan
sekolah
anak-anak. Hal
itu
disebabkan pengguna
produk
tersebut mayoritas adalah anak-anak usia sekolah.
|
9
2.2.5. Karakteristik PD. Hoya
Menurut pemilik PD. Hoya dan berdasarkan pengamatan langsung
di
lapangan, keunggulan PD. Hoya terletak di kelengkapan produk
yang
sesuai bidang bisnsnya, dan
harga
yang
murah. Sedangkan keunikan dan
ciri
khas
PD.
Hoya
terletak
di
fleksibilitas
kerja
karyawan, harga
dan
tenggat
waktu
pembayaran serta
kemeriahan
suasana
di
dalam
toko.
Pemilik
dan
pekerja di
PD.
Hoya
memiliki
sifat
yang
ceria
dan
aktif
berbicara, sehingga
suasana
di
dalam
toko
hampir
selalu
semarak.
Pelayanan pun
selalu
dilakukan
dengan
cepat
dan
gesit.
Selain
itu,
perputaran barang dan uang pun terjadi dengan cepat.
Salah
satu
hal
yang
cukup
unik
yaitu
karena
besarnya animo
masyarakat untuk
membeli kembang api pada saat
menjelang Idul Fitri,
PD.
Hoya
selalu
memberlakukan
sistem
antrian
untuk
dapat
masuk ke
toko. Bangunan toko yang dulu memang sempit, sehingga hanya memuat
pelanggan dalam jumlah terbatas, sedangkan jumlah konsumen yang
terus-menerus berdatangan banyak.
2.2.6. Sistem yang Sedang Berjalan
Sistem yang sedang berjalan saat ini di PD. Hoya antara lain :
a. Sistem Pembayaran
Pembayaran dapat
dilakukan
dengan tunai dan dengan
hutang
/
bon.
b. Sistem Penataan Barang
Produk
ditata
sesuai
dengan
kategorinya, aksesoris
imitasi
dirangkai
dengan warna yang
telah dikombinasikan
dan ditata
pada
rak
display
khusus.
Mainan
ditata
berdasarkan kelompok
masing-masing namun tetap dalam
jumlah besar (seperti di dalam
gudang).
Sedangkan kembang
api
ditata
berdasarkan kategori
produk dan merek.
c. Sistem Pengemasan Barang
Barang
yang
dibeli
akan
dikemas pada
kemasan
yang
menyesuaikan volume
barang
dan
bentuk
barang.
Kemasan
yang
disediakan adalah
kantung
plastik,
kantung
kertas
semen,
box
kardus,
dan
karung
plastik.
Semuanya tersedia
dalam
berbagai
ukuran, sehingga barang
yang
dibeli
akan
dikemas dengan
kemasan yang paling tepat ukuran, bentuk, dan kekuatannya
2.3. Data Pendukung
2.3.1. Strategi dan kebiasaan pemilik PD. Hoya sebagai orang Tionghoa
Dalam buku Rahasia Sukses Toko Tionghoa yang ditulis oleh
Istijanto Oei
terdapat berbagai
fakta-fakta, kebiasaan, strategi, semangat,
dan
cara-cara orang
Tionghoa dalam
mengelola
bisnis.
Sebagai
orang
Tionghoa, Ibu Inggit
Hasim selaku pendiri dan pengelola PD.
Hoya pun
memiliki
prinsip
dagang
dan
kebiasaan-kebiasaan yang
mempengaruhi
kelangsungan PD. Hoya. Berikut ini adalah beberapa tulisan dalam buku
Rahasia Sukses Toko Tionghoa yang sesuai dengan fakta yang diterapkan
|
10
pada
pengelolaan
PD.
Hoya.
Hal-hal
ini
kemudian
menjadi
salah
satu
budaya dan karakter PD. Hoya.
Dalam
berbisnis,
orang
Tionghoa akan
berusaha
memanfaatkan
peluang
sebaik
mungkin
asalkan
tidak
merugikan
pihak
lain.
Kelihaian
mengambil peluang dan opportunity patut diacungi jempol. Mereka
sangat berhati-hati jika
mengambil keuntungan, takut tidak bisa bersaing
atau pembeli lari karena harganya kelewat mahal. Di benak mereka
yang
terpenting bisnis mampu
mendatangkan keuntungan berkesinambungan /
keuntungan jangka panjang.
Visi
pebisnis
Tionghoa
adalah
kelanggengan bisnis
secara
jangka
panjang,
bukan
penjual
yang
mengeruk keuntungan sesaat.
Untuk
bisa
bertahan
dalam
jangka
panjang,
perlu
membangung kepercayaan
atau
trust.
Nilai-nilai Tionghoa dalam berbisnnis adalah membuat pertemanan,
mengejar
kebahagiaan,
mendapat
keberuntungan dan
mencapai
kemakmuran. Begitupun
yang
diterapkan
oleh
Ibu
Inggit
Hasim
dalam
menjalankan bisnisnya.
Beliau
pun
memegang
prinsip
rejeki
tidak
lari
kemana,
sehingga
tidak perlu berbuat
jahat pada kompetitor
maupun
orang lain hanya untuk mendapat keuntungan.
Pertimbangan sederhana
toko
Tionghoa tetap
buka
di
hari
minggu
dan hari
Libur adalah :
Mengapa harus berdiam diri di
rumah kalau bisa
membuka toko tanpa harus menutupnya? Itulah mengapa PD. Hoya
jarang
sekali
tutup,
kecuali
pada
hari
besar
yang
dirayakan para
karyawan, seperti Lebaran.
Orang
Tionghoa
juga
tidak
akan
mau
menutup
tokonya untuk
selamanya. Kalau gagal berdagang, bukan berarti harus pindah pekerjaan.
Yang
patut
dilakukan
adalah
mengubah
dagangannya, memindah
lokasinya, menyesuaikan harganya, mempromosikan,
dan sebagainya.
Hal itu
nyata terbukti saat pergantian jenis produk
yang dijual PD.
Hoya
pada tahun 1986.
Orang
Tionghoa adalah
pebisnis
yang
bekerja
keras.
Jam
kerja
mereka sebenarnya bisa
lebih dari 12 jam sehari. Sepulang kerja, mereka
masih
membawa
berkas
toko
ke
rumahnya untuk
mengurus catatan
penjualan toko, tagihan kredit, pembayaran, dan sebagainya.
Dalam
hal
keuangan,
mereka
akan
memisahkan antara
keuangan
toko dan keuangan pribadi. Artinya pemilik tidak boleh mengambil uang
hasil
toko
di
luar batas kebutuhan
hidupnya.
Seperti
filosofi ayam
dan
telur.
Alau
untuk
hidup
membutuhkan 2
telur
maka
hanya
boleh
mengambil 2 telur. Misalnya ayamnya hari ini bertelur 10, maka pemilik
ambil
2
untuk
makan
keluarganya. Kalau
besok
bertelur
12,
tetap
mengambil 2 saja, tidak boleh 4.
Desain
toko
sebaiknya dikelola dengan
baik.
Seperti
papan
nama
toko terpampang
dengan
jelas
dan
menunjukan
jenis
tokonya, tampilan
depan toko
harus
menarik
mata, suasana toko yang nyaman dan bersih.
Diharapkan juga masyarakat yang berada di sekitar radius 1-2 km sudah
mengenal keberadaan toko.
|
![]() 11
2.3.2. Data Pelanggan Tetap PD. Hoya
Tabel 2.1 Daftar pelanggan tetap
Nama
Pelanggan
L/P
Tempat tinggal
Intensitas
Kunjungan
(rata-rata)
Jumlah uang yang
dibelanjakan
(dalam ribuan)
Mukrodi
L
Cilacap
2 hari 1x
10.000
Alfian
L
Cirebon
Setiap hari
2.500
Charlie
L
Lohbener
2 hari 1x
2.000
Hj. Umi
P
Pabuaran
3 hari 1x
9.000
Aep
L
Ciledug
2 hari 1x
2.000
Hj. Fatimah
P
Ketanggungan
1 minggu Ix
5.000
Nono
L
Kuningan
Setiap hari
2.000
Baik
L
Pemalang
3 hari 1x
5.000
Edi
L
Pekalongan
2 hari 1x
5.000
Sumanto
L
Purbalingga
1 minggu Ix
10.000
Bahrul
L
Pekalongan
1 minggu Ix
5.000
Manto
L
Tegal
2 hari 1x
5.000
Mulus
L
Brebes
1 minggu Ix
5.000
Idris
L
Pekalongan
3 hari 1x
5.000
Yono Berkah
L
Pekalongan
3 hari 1x
5.000
Muid
L
Karangampel
Setiap hari
2.000
Abudin
L
Kuningan
Setiap hari
1.000
Fajar
L
Slawi
2 hari 1x
2.000
Ade
P
Batang
2 hari 1x
2.000
Toko Indah
P
Pemalangan
3 hari 1x
6.000
Ade Solihin
L
Pemalang
1 minggu Ix
4.000
Asep
L
Tasik
2 hari 1x
2.000
Tata
P
Banjar
2 hari 1x
2.500
Rudi
L
Tasik
2 hari 1x
1.000
Jojon
L
Karangampel
Setiap hari
1.000
Misan
L
Ciamis
3 hari 1x
4.000
Didi
L
Ciamis
3 hari 1x
2.000
H. Zaenal
L
Tasik
1 minggu Ix
5.000
H. Dodi
L
Kuningan
2 hari 1x
6.000
Ojin
L
Jatibarang
Setiap hari
700
Haris
L
Karangampel
Setiap hari
1.000
Yono
L
Ciledug
2 hari 1x
1.000
Efendi
L
Ketanggungan
3 hari 1x
3.000
Rejo
L
Tegal
2 hari 1x
800
Siswanto
L
Tegal
2 hari 1x
1.000
Salim
L
Bumiayu
1 minggu Ix
2.500
Kurnia
P
Indreamayu
2 hari 1x
1.000
|
![]() 12
Lanny
P
Kuningan
1 minggu Ix
10.000
Toko ABC
P
Slawi
1 minggu Ix
4.000
Memen
L
Tegal
3 hari 1x
3.000
Markus
L
Kuningan
1 minggu Ix
2.000
Raffa
L
Cirebon
2 hari 1x
1.000
Amir
L
Bumiayu
1 minggu Ix
2.500
Agus
L
Cirebon
1 minggu Ix
4.000
Hj. Elly
P
Tegal
1 minggu Ix
3.000
Imas
P
Tegal
3 hari 1x
2.000
Cipto
L
Purwokerto
1 minggu Ix
2.000
Yanto
L
Tegal
3 hari 1x
800
Lita
P
Jatibarang
(Peak season)
2 hari 1x
12.000
H. Bambang
L
Cikampek
(Peak season)
10 hari 1x
125.000
H.Sobar
L
Cikampek
(Peak season)
1 minggu 1x
100.000
Sudjana
L
Sumedang
(Peak season)
3 hari 1x
20.000
Hanjaya
L
Kuningan
(Peak season)
3 hari 1x
1.500
Ambar
P
Haurgeulis
1 minggu Ix
3.000
H. Budi
L
Haurgeulis
2 minggu 1x
2.500
Danu
L
Sumedang
3 minggu 1x
8.000
Toko Aneka
P
Purwokerto
1 minggu Ix
5.000
Onny
P
Cirebon
2 hari 1x
700
Sofi
P
Cirebon
1 minggu Ix
2.500
Rayem
P
Cirebon
3 har 1x
1.000
H. Jamari
L
Cirebon
2 hari 1x
1.500
Lely
P
Jatibarang
2 minggu 1x
12.000
Sanusi
L
Losari
3 hari 1x
1.000
Sin Hwa
P
Pekalongan
(Peak season)
2 hari 1x
10.000
Data
pelanggan tetap
PD.
Hoya
yang
disebutkan diatas
adalah
sebagian besar
dari target
market PD.
Hoya, sehingga bisa
disimpulkan
bahwa
mayoritas dari
pelanggan
tetap
datang
dari
luar
kota
Cirebon
(kabupaten dan kota-kota kecil). Jenis kelamin pelanggan tetap mayoritas
adalah laki-laki. Para pelanggan memiliki intensitas kunjungan yang
cukup
tinggi.
Menurut
pemilik,
80%
dari
pelanggan memiliki
mobil
pribadi dan mengangkut barang dengan mobil pribadinya, beberapa orang
sisanya mengangkut barang dengan motor atau mobil sewaan.
Penyebaran kuisioner pada sebagian dari pelanggan yang terdaftar
diatas juga
telah dilakukan. Kuisioner dijawab oleh
22
orang pelanggan
tetap, dan hasilnya adalah sebagai berikut :
|
![]() 13
Grafik 2.1. Umur
Grafik 2.2. Penghasilan Per Bulan
|
![]() 14
Pendidikan Terakhir
SD
14%
SMA
50%
SMP
32%
Sarjana
4%
Grafik 2.3. Pendidikan Terakhir
Alasan Berbelanja di PD. Hoya
Ramah
9%
Tidak ada di
toko lain
0%
Murah
18%
Lengkap
73%
Grafik 2.4. Alasan Berbelanja di PD. Hoya
|
![]() 15
Grafik 2.5. Sudah Menjadi Pelanggan Selama
Harapan pada PD. Hoya
Semakin
berkembang
9%
Harga selalu
murah
13%
Produk lebih
lengkap
35%
Produk semakin
berkualitas
4%
Meningkatkan
pe layanan
30%
Pekerja semakin
ramah
9%
Grafik 2.6. Harapan pada PD. Hoya
2.3.3. Pengertian Toko dan Toko Grosir
Toko menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sebuah
tempat
tertutup
yang di
dalamnya terjadi
kegiatan perdagangan dengan
jenis
benda
atau barang
yang spesifik,
misalnya
toko
buku,
toko buah,
dan
sebagainya. Secara
bangunan
fisik,
toko
lebih terkesan mewah dan
modern dalam arsitektur bangunannya daripada warung.
Toko juga
lebih
modern dalam hal proses transaksi, dan barang-barang yang dijual.
|
16
Toko terbagi menjadi toko grosir dan toko ritel. Toko ritel berarti
toko yang memasarkan produk dengan cara eceran, sedangkan toko grosir
adalah
toko yang melakukan
kegiatan
distribusi produk secara
partai
besar (jumlah banyak).
2.3.4. Pengetian Perusahaan Dagang ( PD )
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya
melakukan transaksi
pembelian
barang
dagang
kemudian
untuk
dijual
kembali
tanpa
mengubah
bentuknya. Perusahaan
perusahaan
yang
digolongkan sebagai
perusahaan
dagang
antara
lain
adalah
distributor,
agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plasa, pusat-pusat
perbelanjaan, atau
pusat
barang-barang grosir.
Adapun
ciri-ciri
perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut :
1.
Kegiatan usahanya melakukan pembelian barang untuk dijual
kembali
tanpa
melakukan proses
produksi
(mengolah/mengubah
bentuk)
2. Pendapatan pokoknya diperoleh dari penjualan barang dagang
3.
Melakukan penyimpanan barang dagang setelah pembelian dan
sebelum barang dagang laku terjual.
4.
Melakukan transaksi retur pembelian atau retur penjualan bila
diperlukan.
5.
Melakukan transaksi pelunasan/pembayaran utang dan
penerimaan piutang dagang yang telah terjadi
2.3.5. Referensi Identitas Visual secara Umum
Identitas
visual
adalah
sebuah
penilaian
terhadap
sebuah
perusahaan, selayaknya pada manusia saat kita baru berkenalan. Ada tiga
taham penilaian dalam konteks identitas perusahaan, yaitu :
visual (logo,
tipografi,
warna,
packaging,
dll),
komunikasi
(iklan,
laporan
tahunan,
dll), dan perilaku (corporate value, culture, dll).
Identitas visual
merupakan salah
satu
komponen
dari
kesatuan
branding
yang dilakukan oleh
sebuah
perusahaan/entitas
besar
maupun
kecil.
Dalam
hal
ini,
branding
untuk
usaha
kecil
tidak
ditujukan
pada
iklan
atau
promosi
besar-bersaran, melainkan
lebih
bertujuan
untuk
merangkul target
market,
sehingga
mereka
melihat
PD.
Hoya
sebagai
pilihan
yang
tepat.
Identitas
visual
memiliki
beberapa elemen
didalamnya, yaitu :
1. Nama
2. Logo
3. Tagline
4. Warna
5. Tipografi
6. Elemen Gambar
7. Penerapan Identitas pada berbagai media
Berikut
adalah
contoh
media-media apa
saja
yang
umumnya
digunakan dalam penerapan identitas visual sebuah perusahaan :
|
17
1.
Pedoman
Identitas
(pedoman identitas
buku
&
electronic
format), Electronic Templates
2.
Stationery (kartu
nama,
kertas surat,
amplop,
amplop
besar,
faksimile, purchase order, kwitansi, surat jalan, tanda terima,
notepads/memos, binders, label/stiker, nametags)
3.
Marketing (company
profiles,
katalog
produk,
brosur,
flier,
direct
mail,
e-mail,
poster,
banner,
billboard, iklan
koran,
majalah, iklan
TV,
radio,
website,
slide
presentasi,
video
presentasi)
4. Websites
5. Humas & Internal (newsletter, news release, press kit folder,
annual report)
6. Facilities signs (eksterior & interior)
7. Product Packaging (inner pack, bag, display box)
8. Kendaraan (mobil staf, mobil boks, truk pengangkut barang)
9.
Pakaian seragam
(seragam
kerja
buruh,
karyawan
kantor,
marketing)
10. Gifts (internal & eksternal)
Dalam penggarapan proyek
tugas
akhir
PD.
Hoya
identitas
visual
dan
sistem
penerapan
identitas akan
dibuat
dengan
mempertimbangkan
informasi umum mengenai identitas visual diatas. Namun tentunya juga
penerapan identitas
disesuikan
dengan
kebutuhan
PD.
Hoya,
sehingga
memungkinkan adanya pengurangan maupun penambahan media.
2.4. Target Market
2.4.1. Target Market Primer
a. Demografik :
-
Pelanggan PD. Hoya yang merupakan re-seller
-
Usia : 20 tahun 50 tahun
-
Jenis Kelamin : Unisex ( pria dan wanita )
-
Kelas Sosial : C-B
b. Psikografik :
-
Berdagang untuk mendapatkan nafkah
-
Mengunjungi kota disekitar kota tempat tinggal mereka untuk
berbelanja
maupun mendapatkan hiburan
-
Tergolong orang berada & sukses di kota tempat tinggal nya.
-
Menggunakan penghasilannya
untuk umroh & naik haji sebisa
mungkin
c. Geografik :
Masyarakat perkotaan
dan
kabupaten,
yaitu
:
Cirebon,
Arjawinangun, Indramayu,
Pamanukan,
Kuningan,
Tasik,
Banjar,
Sumedang,
Brebes,
Tegal,
Pekalongan,
Pemalang,
Medan,
Palembang,
dll.
|
18
2.4.2. Target Market Sekunder
a. Demografik :
-
Konsumen langsung (pemakai produk) PD. Hoya
-
Usia : 14 tahun 40 tahun
-
Jenis Kelamin : Unisex ( pria dan wanita )
-
Kelas Sosial : B
b. Psikografik :
-
Gemar mengloleksi alsesoris dan pernak-pernik
-
Menginginkan produk yang bagus dengan harga lebih murah
-
Memiliki selera yang cukup pada seni dan model produk
-
Pekerjaan mereka adalah pelajar, pegawai swasta
maupun
negeri,
dan wiraswasta.
c. Geografik : Masyarakat kota Cirebon, beriklim tropis, kepadatan
penduduk tidak lebih dari 300.000 jiwa
2.4.3. Analisa Target Market
Target
market PD. Hoya
terbagi
menjadi 2 kategori,
yaitu
kategori pelanggan tetap
yang berprofesi sebagai reseller, dan konsumen
yang membeli produk untuk dipakai secara pribadi dan tidak untuk dijual
kembali. 2 macam target market tersebut memiliki aspek psikografis dan
gegografis yang
cukup
berbeda,
hal
itu
menyebabkan
lingkup
kalangan
yang ingin dirangkul oleh PD. Hoya menjadi cukup luas.
Untuk
mempermudah pengerjaan
proyek
tugas
akhir
ini,
target
market diambil dari benang merah yang berasal dari kedua kategori
target
market
yang
dimiliki
PD.
Hoya.
Mereka
adalah
kalangan usia
remaja
dan
produktif
yang tinggal
di kota
kecil,
lebih
memprioritaskan
harga,
kelengkapan produk,
namun
tidak
menuntut
atau
mengharapkan
kualitas super dari produk yang mereka beli.
2.5. Data Analisa Partner PD. Hoya
2.5.1. Partner PD. Hoya
Dalam
menjalankan
kegiatan
jual-beli,
PD. Hoya memiliki
beberapa partner yang turut
mendukung. Mereka
merupakan mitra barter
barang, pabrik,
importir,
maupun
distributor produk
yang
berlokasi
di
Jakarta,
Bandung,
Surabaya,
Solo,
dan
kota-kota besar
lainnya.
Diantaranya adalah :
1. Top
167
,
Victory
888,
Golden
Eagle,
HSK, Meteor,
dll (Importir
kembang api)
2. Pabrik kembang api Sakura, dan Pendekar.
3. Berbagai kios di Asemka Jakarta (importir imitasi)
4. Toko
Bintang
Terang
dan Sinar
Abadi,
Surabaya
(distributor
dan
percetakan)
5. dll
|
19
2.5.2. Kompetitor PD. Hoya
Di Cirebon, baik di kawasan Jalan Pekiringan
maupun kawasan
lain di sekitar kota Cirebon terdapat beberapa toko
grosir dengan jenis
produk yang serupa. Diantaranya adalah :
1. Toko Tirta Ayu
Alamat : Jalan Pekiringan nomor 40 Cirebon
Jenis produk yang dijual : aksesoris imitasi, kosmetik, dompet, dll.
2. Toko Penguin
Alamat : Jalan Pekiringan nomor 41 Cirebon
Jenis Produk yang dijual : kembang api, mainan kecil, dll.
3. Toko Filia
Alamat : Jalan Petratean Cirebon
Jenis produk yang dijual : aksesoris imitasi.
4. Toko Dynasti : Jalan Bahagia Cirebon
Jenis produk yang dijual : mainan kecil, makanan ringan, dll.
5. Toko Yudi : Jalan Raya Plered Cirebon
Jenis produk yang dijual : mainan kecil, aksesoris imitasi,dll.
6. Toko Perina : Jalan Pekiringan nomor 45 Cirebon
Jenis produk yang dijual : kalender, stiker, dll.
7. Toko Panda : Jalan. Pekiringan nomor 39 Cirebon
Jenis produk yang dijual : mainan besar, fancy, dll.
8. Toko Ria : Jalan Pertratean nomor 26
Jenis produk yang dijual : aksesoris imitasi, boneka, tas, dll
9. Planet Toys : Surabaya
Jenis produk yang dijual : mainan, fancy, dll
10. Asemka.com
Jenis produk yang dijual : aksesoris imitasi.
Selain beberapa toko
grosir yang disebutkan diatas, mal dan toko
asesoris
maupun
kios
mainan
di
pusat
perbelanjaan juga
termasuk
kompetitor tidak langsung PD. Hoya. Mal dan pusat perbelanjaan tersebut
adalah :
Grage Mall,
Yogya
Dept.
Store,
Cirebon
Mall,
Pusat
Grosir
Cirebon (PGC), Bunga, Naughty, dll.
Mayoritas kompetitor
yang
disebutkan adalah
kompetitor
langsung,
yaitu toko grosir yang menjual
produk serupa
dengan
PD.
Hoya. Hanya 1 toko, yaitu toko Yudi yang memiliki kelengkapan macam
produk setara dengan PD. Hoya, sedangkan
lainnya merupakan
toko
grosir yang spesifik di satu jenis produk saja. 2 kompetitor diatas adalah
online business,
sehingga sistem transaksi
yang diterapkan berbeda
dengan PD. Hoya,
namun online business tersebut
lebih
memperhatikan
tampilan
visual
dibandingkan dengan toko-toko grosir
yang berlokasi di
Cirebon.
Toko-toko
tersebut belum
memiliki
identitas
visual
yang
baik
dan teratur
2.6. Preposisi / Keunggulan PD. Hoya
Keunggulan khas atau Unique Selling Preposition
yang dimiliki adalah
PD.
Hoya
menjadi
distributor
dan
pengecer
kembang api
berijin
resmi
yang
|
![]() 20
dikeluarkan oleh
Markas Besar Kepolisian
Republik Indonesia hingga menurun
pada Kepolisian Daerah setempat.
Selain
mengenai produk
kembang
api,
PD.
Hoya
pun
unggul
dalam
kelengkapan produk yang disediakan. Tidak ada permainan harga dalam menjual
produk,
sehingga konsumen
tidak
dirugikan
meskipun
dalam
keadaan
permintaan yang terus melonjak. Keuntungan yang diambil tidak banyak, karena
PD.
Hoya
lebih
mengutamakan untung
kecil
namun
jumlah
penjualan
yang
banyak, sehingga harga jual produk pun menjadi sangat bersaing.
PD. Hoya adalah toko
grosir mainan kecil dengan omset terbesar di kota
Cirebon,
dengan
produk
yang terlengkap,
dan juga
jumlah komsumen yang
paling banyak dibandingkan para kompetitornya.
2.7. Analisa Identitas PD. Hoya yang Digunakan Sekarang
PD.
Hoya
memang
memiliki
kartu
nama,
stempel,
dan
spanduk yang
memuat identitas PD. Hoya
yang dibuat oleh pihak percetakan. Oleh karena itu,
identitas PD. Hoya tidak konsisten dan tidak didasarkan konsep maupun ide yang
sesuai dengan pribadi PD. Hoya.
Gambar 2.10 Spanduk PD. Hoya
Gambar 2.11 Kartu nama & nota PD. Hoya
|
![]() 21
Gambar 2.12 Stempel PD. Hoya
Spanduk
yang digunakan bisa
digolongkan pada
spanduk
sponsor.
Karena selain memuat nama Hoya, spanduk tersebut juga mempromosikan
merek dari salah satu percetakan kalender yang bekerja sama dengan PD. Hoya.
Kartu
nama
dibuat
sesederhana
mungkin
dan
menggunakan 2
warna
untuk
menghemat
anggaran.
Sedangkan
nota yang
digunakan
untuk
transkasi
tunai
tidak
menyertakan identtitas
PD.
Hoya
sama
sekali,
hanya
disertakan
nomor
transaksi untuk memudahkan pengecekan.
2.8. Analisa Identitas Toko Grosir Lain
a. Identitas Visual Lotte Mart Wholesale
Lotte
Mart
Wholesale
adalah sebuah
grosir
swalayan
yang semula
bernama Makro.
Lotte
Mart
Wholesale
memiliki
2
unsur
logo,
yaitu
logogram
dan
logotype
yang
konfigurasinya cukup
fleksibel.
Warna
merah
digunakan
sebagai
warna paling
dominan dalam
identitas
visualnya,
yang diikuti dengan
wana
biru dan
kuning.
Identitas visual
Lotte
Mart
Wholesale diteruskan
pada
item-item turunan yang didesain dengan baik, seperti tergambar dibawah ini :
Gambar 2.13 Lotte Mart
Gambar 2.14 Visual Identitas Lotte Mart
|
![]() 22
Gambar 2.15 Brosur & plastik Lotte Mart
b. Identitas Visual Walmart
Walmart
adalah
grosir
swalayan
multinasional
yang berpusat
di
New
York dan memiliki cabang di Argentina, Brasil, Jepang, Kanada, Meksiko, Cina,
dll.
Logo
Walmart
telah
mengalami
beberapa kali
perubahan
untuk
menyesuaikan perkembangan
bisnis
dan
jaman.
Logo
terbaru
Walmart
telah
digunakan sejak 2008, terdiri dari sebuah logotype sans serif dan sebuah
logogram
berupa
stilasi
pendar
cahaya.
Walmart
menggunakan warna
biru
sebagai warna corporate dan digunakan pada berbagai desain desain turunannya.
Konfigurasi logo
Walmart
yang
paling
banyak
digunakan
adalah
konfigurasi
horizontal seperti tergambar di bawah ini :
Gambar 2.16 Walmart
|
![]() 23
Gambar 2.17 Identitas Visual Walmart
Gambar 2.18 Website Walmart
Dengan menganalisa identitas visual kedua toko grosir baik
yang berada
didalam
dan
luar
negeri,
dapat
disimpulkan bahwa
toko
grosir
yang
menjual
produk
secara
massal
dengan
harga
lebih
murah
tetap
membutuhkan
identitas
visual. Sebagai toko grosir PD. Hoya juga membutuhkan desain identitas visual
yang
baik
dan
diterapkan dengan
baik
pula,
terlebih
karena
identitas
visual
penting untuk menyiapkan rencana jangka panjang dalam mengembangkan
bisnis.
Hal
tersebut
menjadi
tantangan tersendiri bagi
PD.
Hoya
untuk
mempelopori
penerapan
identitas
visual
bagi
toko
grosir
di
wilayah
Cirebon
yang masih belum mengenal pentingnya identitas visual.
2.9. Analisa SWOT
Strength :
1. Sudah berpengalaman dan dikenal sejak lama oleh
masyarakat kota
Cirebon
2. Sudah dikenal dan memiliki citra positif dimata berbagai toko grosir
maupun pabrik, importir, distributor
yang menjalani bisnis sejenis di
berbagai kota dan daerah di Indonesia.
3. Memiliki produk yang lengkap dari tiap kategori produk yang dijual,
sehingga para reseller tidak perlu berbelanja di banyak tempat untuk
mendapat berbagai jenis produk.
4. Sudah memiliki pelanggan tetap
yang cukup banyak dan
tersebar di
beberapa daerah.
|
24
Weakness :
1. Kurangnya sumber daya
manusia
yang
lebih berkualitas
untuk
mengelola manajemen maupun memberikan ide-ide inovatif
2. Tidak memiliki identitas visual.
Oportunity :
1. Sudah melekat pada ingatan masyarakat Cirebon
2. Adanya supply barang berkelanjutan dan up to date
3. Konsumen
lebih
memilih
berbelanja di
toko
yang
menjual banyak
macam produk
4. Pelanggan tetap membuat omset stabil tiap bulannya
Threat :
1. Bermunculannya
kompetitor
yang
lebih kuat
dalam
hal SDM
bisa
menjadi saingan yang cukup berat.
2. Dianggap
/
dinilai
tidak
professional
dan
mantap
dalam berbisnis
dikarenakan ketiadaan identitas.
|