3
BAB II
DATA & ANALISA
2.1
Data
Data yang diperoleh melalui:
a.
Wawancara
Wawancara ini
bertujuan
untuk
mendapatkan
data-data
mengenai
pelaksanaan pertunjukan yang akan diselenggarakan oleh Teater Koma yaitu
Sie Jin
Kwie
Kena
Fitnah
pada
tahun
2011,
yang
merupakan
lanjutan dari
trilogi Sie
Jin
Kwie
yang
sudah
pernah
diselenggarakan pada
tahun 2010.
Selain itu, wawancara juga dilakukan kepada target untuk mendapatkan data
mengenai minat dan ketertarikan kepada pertunjukan Teater Koma.
b.
Data dari internet
Data-data ini
merupakan data pendukung yang
melengkapi hasil
wawancara
dengan narasumber.
c. Kepustakaan
Merupakan data yang diambil dari buku-buku yang berkaitan dengan topik.
2.1.1
Pengertian Seni Teater
Teater adalah
istilah
lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang
lebih
luas adalah
segala
tontonan
yang
dipertunjukan
didepan banyak
orang,
namun
secara
sempit teater merupakan drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang
diceritakan di atas pentas dengan media: percakapan, gerak dan laku didasarkan
pada
naskah
yang
tertulis
ditunjang
oleh dekor,
musik,
nyanyian, tarian, dsb.
Fungsinya bisa sebagai hiburan, katarsis, kritikan, atau hanya sekadar eksplorasi.
2.1.2
Perkembangan Teater di Indonesia
Tradisi teater sudah ada
sejak dulu dalam
masyarakat Indonesia. Hal
ini
terbukti
dengan
sudah
adanya
teater
tradisional di
seluruh
wilayah
tanah
air.
Seiring
perkembangannya, seni
teater
bukan
hanya
sebagai
hiburan
namun
menjadi media kritik yang hebat. Dinamika perkembangan   seni   teater   juga
menuai berbagai kritik
tajam,
seiring
dengan
kualitas
pelaku
seni dan konsep
ceritanya.
Menurut
ST Wiyono
Seniman
teater
dari
wisma
seni
TBJT
Solo,
pertunjukan seni
teater
harus
selalu adaptatif dan
peka terhadap perkembangan
zaman. Teater
tradisional
nusantara seperti
tonil,
kethoprak,
itu
mengutamakan
improvisasi
dalam
permainannya dan
penonton
bisa
bersantai
dalam
menikmatinya namun
terjadi perubahan
dengan sekarang
yang
terkesan
serius,
dan terlalu ketat terjebak pada naskah atau teks.
Pada masa sekarang apresiasi masyarakat masih bagus untuk dunia teater,
dengan bukti banyaknya sekolah-sekolah yang mempunyai ekstrakurikuler teater,
  
4
namun
peran
perintah
terhadap
seni
teater
masih
kurang,
sehingga banyak
komunitas teater
yang
kurang
berkembang dan
belum
bisa
dijadikan
sebagai
pegangan hidup.
2.1.3
Jenis-Jenis Teater
a.  Teater Rakyat (tradisional)
Pertunjukan hanya
dilaksanakan dalam
kaitan dengan
upacara
tertentu,
seperti khitanan, perkawinan, selamatan dan sebagainya. Contoh-contoh teater
rakyat adalah sebagai berikut Ketoprak, Srandul, Jemblung, Gatoloco di Jawa
Tengah,
Lenong, Blantek, dan Topeng Betawi di Jakarta, dll.
b.
Teater Klasik (keraton)
Segala
sesuatunya sudah
teratur,
dengan
cerita,
pelaku
yang
terlatih,
gedung pertunjukan yang
memadai dan tidak lagi menyatu dengan kehidupan
rakyat (penontonnya). Lahirnya jenis teater ini dari pusat kerajaan. Contohnya
Wayang Kulit, Wayang Orang, Wayang Golek, dan Langendriya.
c.  Teater Modern
Teater modern merupakan teater yang bersumber dari teater tradisional,
tetapi
gaya
penyajiannya sudah
dipengaruhi
oleh
teater
Barat.
Jenis
teater
seperti
Komedi
Stambul,
Sandiwara
Dardanela, Sandiwara
Srimulat,
dan
sebagainya merupakan contoh teater modern. Dalam Srimulat sebagai contoh,
pola
ceritanya
sama
dengan
Ludruk
atau
Ketoprak,
jenis
ceritanya
diambil
dari  dunia  modern.  Musik,  dekor,  dan  properti  lain  menggunakan
teknik
Barat.
Teater
sudah
membudaya dalam
kehidupan
bangsa
kita.
Dalam
teater,
penonton
tidak
hanya
disuguhi
pengetahuan tentang
baik/buruk,
dan
indah/
jelek,
tetapi
ikut
menyikapi dan
melihat
action.
Contoh Teater
Modern
yaitu
drama,  teater,  sinetron  dan  film.  Ciri-ciri
Teater  Modern  adalah  panggung
tertata, ada pengaturan jalan cerita, tempat panggung tertutup.
2.1.4
Unsur-unsur Teater
Unsur-unsur dalam teater antara lain adalah naskah, skenenario, pemeran.
Sedangkan
macam-macam peran
yaitu
peran
utama,
peran
pembantu,
peran
tambahan atau figuran, sutradara dan properti.
  
5
2.1.5
Teater Koma
Didirikan di
Jakarta, 1
Maret 1977.
Hingga 2011,
sudah
memproduksi
121 pementasan, ditelevisi
maupun di
panggung
Pusat
Kesenian Jakarta Taman
Ismail
Marzuki
dan
Gedung
Kesenian
Jakarta.
Sering
melakukan kiprah
kreatifitasnya di
Pusat
Kesenian
Jakarta
Taman
Ismail
Marzuki,
TVRI
dan
Gedung Kesenian Jakarta. Awalnya
teater koma mengawali kegiatan dengan 12
seniman (kemudian disebut sebagai Angkatan Pendiri). Kini, kelompok didukung
oleh sekitar 30 anggota aktif dan 50 anggota yang langsung bergabung jka waktu
dan kesempatannya memungkinkan.
Teater Koma bisa juga disebut sebagai teater tanpa selesai. Arti nama dari
Teater
Koma adalah
sebuah
metafora
yang
mengartikan ‘gerak
berkelanjutan,
senantiasa
berjalan,
tiada
henti,
tak
mengenal
titik'.
Pencarian
wujud
dan
isi
teater yang
lebih
kaya
warna,
akan
menjadi
prioritas
utama.
Teater
koma
juga
mengusung semangat memanggung roh teater tradisional berupa goro-goro
yang
spontan dalam sebuah pertunjukan teater modern.
Tujuan pokok yang menjadi landasan dalam bekerja;
1.
Membentuk
kelompok
menjadi wadah,
semacam workshop,
yang
berupaya
mencari
berbagai
kemungkinan pengucapan
lain.
Naskah-naskah
drama
yang
digali
kandungan
idenya,
lebih
diutamakan karya
para
penulis
Indonesia.
Kemudian, workshop akan diarahkan menuju perencanaan pementasan.
2.  Menyiapkan  calon  seniman  dan  pekerja  teater  yang  tangguh.  Pembinaan
terhadap
calon seniman
dilakukan secara
tak
resmi.
Intim
dan spontan,
tapi
intensif.
Lewat
omong-omong
dan
diskusi. Akan
diundang
seniman-
budayawan di
luar kelompok
untuk memandu pembahasan sebuah topik
yang
punya  keterkaitan  dengan  seni-budaya.  Akan  diselenggarakan  pula  latihan
dasar yaitu olah tubuh, nafas, vokal, dan berbagai pengetahuan teater.
Keakraban
dengan
kehidupan nyata
adalah
sumber
daya
kreatif
para
seniman
teater.
Bukan sebuah ‘istana asap’ yang
harus diciptakan. Karena pada
suatu   ketika,  akan  diketahui  bahwa  yang  dibangun  hanyalah  ‘istana  asap’
belaka. Lalu akan datang kekecewaan dan teater pun ‘dibenci’.
Teater
koma,
kelompok
teater
independen dan
bekerja
lewat
berbagai
pentas
yang
mengkritisi
situasi-kondisi sosial-politik
di
tanah
air,
dan
sebagai
akibat,
harus
menghadapi
pelarangan
pentas
serta
pencekalan dari
pihak
yang
b
e
r
w
e
n
a
n
g
.   B e r b a g a i   u p a y a   j u g a   d i l a k u k a n   l e w a t   ‘ p  o g r a m
r o g r a m
apresiasi’ (PASTOJAK,
Pasar
Tontonan
Jakarta,
yang
digelar
selama
sebulan
penuh diPKJ-TIM, Agustus1997, diikuti oleh 24 kelompok kesenian dari dalam
dan luar negeri).
Teater Koma yakin, teater bisa menjadi salah satu jembatan menuju suatu
keseimbangan batin
dan
jalan
bagi
terciptanya
kebahagiaan
yang
manusiawi.
Jujur,  bercermin  lewat  teater,  diyakini  pula  sebagai  salah  satu  cara 
untuk
  
6
mengasah 
daya 
akal 
sehat, 
daya 
budi,   dan 
hati 
nurani. 
Teater 
Koma,
kelompok kesenian nirlaba yang konsisten dan produktif. Dikenal punya banyak
penonton  yang  setia.  Pentas-pentasnya  sering  digelar  lebih  dari  2  minggu,
bahkan pernah berpentas lebih dari satu bulan dan menarik penonton terdiri dari
orang-orang dari segala usia dan dari semua lapisan 
masyarakat. 
Teater 
Koma
pun
juga
menawarkan
harga
tiket
pertunjukan yang
terjangkau
agar
seluruh
lapisan masyarakat dapat menonton pertunjukan Teater Koma.
Menurut
narasumber, penonton
akan
tersentuh
dengan
melalui
cerita
drama
dan
menurutnya seni dapat mempengaruhi orang
untuk bertindak. Teater
Koma
bermain
dan
berinteraksi dengan
khalayak
yang
semakin
besar
yang
menjadikannya kuat dan didirikan sebagai entitas penting dalam teater Indonesia.
Teater
Koma
mempunyai
target
pertunjukannya
minimal
sekali
dalam
setahun
namun
mereka tetap berusaha untuk
membuat paling
tidak
tiga produksi
dalam
setahun,  dengan  catatan  satu  kali  produksi  besar,  dua  kali  produksi  kecil
dengan ketentuan besar kecil tersebut merupakan banyaknya orang yang terlibat
dalam suatu pertunjukan.
Mengenai
tema-tema yang
diangkat
oleh
teater
koma
dalam
setiap
pertunjukannya, biasanya
tema
cerita
berdasarkan bapak
N.
Riantiarno
selaku
pimpinan Teater
Koma
namun
tidak
menutup
kemungkinan
untuk
usulan
dari
masing-masing anggota,
karena
pada
tiap
naskah
yang
akan
dipentaskan
pasti
akan melalui porses bedah naskah bersama seluruh anggota Teater Koma.
2.1.6
Karakteristik Teater Koma
Menyajikan produksi
teater
sebagai
campuran dari
sindiran
politik,
kritik
terselubung, musik kencang, bergaya akting, dan umumnya bersemangat kinerja.
Teater
Koma
disebut
"teater
meriah"
dan
resep
eklektik ini
merupakan
pembauran dari
teater
modern
dengan
teater
rakyat
yang
bukan
hanya
sedap
dipandang,
enak
dinikmati dan
menyatu,
tapi
juga
intim
dengan
masyarakat,
dekat, akrab dan bermakna.
Teater
Koma
murni
pertunjukan seni
teater,
mereka
tidak
bekerja
secara
komersil atau dengan kata lain menjual nama dramawannya dalam promosinya.
Semangat
memanggung
dengan
roh
teater
tradisional
berupa
goro-goro
yang
spontan dalam sebuah pertunjukan teater modern.
• Gaya opera lengkap dengan gerak/tari, menyanyi baik solo maupun bersama.
  
7
2.1.7
Pertunjukan-Pertunjukan yang Telah di Gelar
Teater
Koma
banyak
mementaskan
karya
N.
Riantiarno. Antara
lain;
Rumah
Kertas,
Maaf.Maaf.Maaf.,
J.J,
Kontes
1980,
Trilogi
OPERA KECOA
(Bom 
Waktu,
Opera
Kecoa,
Opera
Julini),
Opera Primadona, Sampek
Engtay,
Banci 
Gugat,
Konglomerat
Burisrawa,
Pialang Segi
Tiga
Emas, Suksesi, RSJ
atau Rumah Sakit Jiwa, Semar Gugat, Opera Ular Putih, Opera Sembelit, Samson
Delila,  Presiden  Burung-Burung,  Republik  Bagong,  Republik  Togog,  Tanda
Cinta.
Juga menggelar karya para dramawan kelas dunia; The Comedy of
Error
dan
Romeo
Juliet
karya
William
Shakespeare, Woyzeck/Georg
Buchner,
The
Three 
Penny Opera dan
The Good Person of Shechzwan/Bertolt Brecht, Orang
Kaya
Baru-Kena
Tipu-Doea
Dara-Si
Bakil-Tartuffe/Moliere, Women
in
Parliament/   
Aristophanes, 
The 
Crucible/Arthur 
Miller, 
The 
Marriage 
of
Figaro/ Beaumarchaise, Animal Farm/George Orwell, Ubu Roi/Alfred Jarre, The
Robber/Freidrich
Schiller,
The
Visit/Der
Besuch
der
Alten
Damme/Kunjungan
Cinta/Friedrich
Durrenmatt,
What About
Leonardo?/Kenapa
Leonardo?/Evald
Flisar.
2.1.8
Sie Jin Kwie Kena Fitnah
Teater Koma
melanjutkan
kisah
pahlawan
berbaju
putih,
Sie
Jin
Kwie,
dengan lakon terbarunya, Sie Jin Kwie Kena Fintah. Desain kostum dan properti
memukau kembali
berpadu
dengan
tarian
menawan serta
nyanyian
dan
musik
khas.  Pertengahan
abad  ke-7,  di  negeri
Cina.
Waktu
berlalu,
Kaisar  Dinasti
Tang
Lisibin
memerintah negeri
yang
kian
makmur. Sementara
itu,
Raja
Muda
Sie Jin Kwie memerintah wilayahnya dengan adil dan bijaksana.
Sayang 
seribu 
sayang, 
Sie  jin  kwie 
jatuh 
dalam  perangkap 
yang
dirancang
oleh
Biejin
dan
suaminya, Litocong,
dibantu
oleh
pengurus
rumah
tangga
mereka, 
Thiojin. 
Siejinkwie 
difitnah 
berlaku 
tidak 
senonoh. 
Surat
pengaduan dikirim
kepada
Kaisar.
Tanpa
pikir panjang,
Kaisar
langsung
naik
pitam dan berniat menghukum mati Siejinkwie.
Banyak
pihak
yang
berusaha
menolong
Siejinkwie.
Liukimhwua, istri
Siejinkwie,  dan  putri  mereka,  Siekimlian,  didukung  para  sahabat  sang  Raja
Muda, berupaya keras meredakan amarah kaisar. Di tengah kemelut
itu, datang
tantangan perang dari negeri asing. Negeri Tang di ujung tanduk, sebab panglima
perang andalan mereka sedang menanti hukuman mati.
Kisah
ini
merupakan metafora
lingkaran
setan
penegak
hukum
yang
“serba
fitnah”
di
Indonesia
sekarang
ini,
dimana
hukum
elite
berpihak kepada
penguasa
dan
masyarakat
tidak
dapat
berbuat apa-apa,
bagaimana elite
politik
memilih
menyalahkan orang
lain
daripada
introspeksi
diri
atas
kekeliruannya,
hukum elit yang perpihak kepada penguasa.
s
e  a  n   i  u   j u g a   m a s i h   a d a n y a
l a  n   i  u   j u g a   m a s i h   a d a n y a
i n   i  u   j u g a   m a s i h   a d a n y a
t u   j u g a   m a s i h   a d a n y a
  
8
nepotisme dalam menjalankan hukum yang berlaku di 
indonesia  sehingga  saat
ini Indonesia kehilangan pahlawannya.
2.1.8.1 Latar Belakang Pemilihan Lakon Sie Jin Kwie
Pertunjukan
teater
koma
tahun
ini
bercerita
mengenai
sindiran
politik
yang
terjadi di
Indonesia,
dengan
membawakan kisah klasik cina Sie
Jin
Kwie
Kena Fitnah. Pertunjukan
ini
diatur untuk
menghibur penggemar teater dengan
campuran
drama
opera
Cina
dan
pertunjukan
wayang.
Pimpinan
Produksi
juga
mengatakan pertunjukan
akan
menampilkan
banyak dramawan,
lebih dari
200
kostum berwarna-warni nuansa Cina, 17 musisi dan penyanyi, sebuah ensemble
instrumen besar serta alat peraga seperti pedang, tombak dan lentera kertas.
Cerita Sie Jin Kwie pertama kali diterbitkan di Indonesia pada tahun 1894
sebelum 
versi 
novel 
grafis 
diterbitkan 
di 
versi 
serial  oleh 
majalah 
Star
Weekly pada tahun 1953. N. Riantiarno merupakan penggemar seri seni bela diri
Cina
dan
mengatakan
bahwa
cerita
Sie
Jin
Kwie
mencerminkan situasi
di
Indonesia,  dikarenakan  Indonesia  tidak  mempunyai  pahlawan  jadi  kadang-
kadang mudah untuk membuat tampilan koruptor besar seperti selebriti.
Berdasarkan
hasil
Konferensi
Pers
di
Cikini,
pemilihan
lakon
Sie
Jin
Kwie ini dikarenakan kondisi sosial politik yang mirip dengan kondisi Indonesia
saat ini. Diharapkan menjadi sebuah cermin dari fenomena yang sekarang terjadi
di Indonesia, banyaknya intrik dalam politik dan dendam. Karena hanya seni dan
budaya
yang
Indonesia punya,
maka
melalui
teater
dengan
bergaya
metafora
teater
koma
menyampaikan kepada
penonton
mengenai
situasi
kondisi
sosial
politik di tanah air. Diharapkan para penonton tidak hanya mendapatkan hiburan
karena pertunjukan 
ini 
tidak 
hanya 
menampilkan  seni 
drama 
namun  juga
terdapat perpaduan antara tarian, nyanyian, wayang dan musik yang khas namun
juga
mendapatkan
makna
yang besar dari
cerita
Sie Jin
Kwie Kena
fitnah
dan
sebagai
jembatan
perenungan akan
fenomena
yang
sedang
terjadi
saat
ini.
Keunikan dari cerita
ini,
juga karena
banyak ditemukan berbagai
macam fitnah
yang berkembang di masyarakat Indonesia.
2.1.9
Data Penyelenggara
Teater Koma
pada
tahun
2011
menyelenggarakan pertunjukan besar
Sie
Jin Kwie Kena Fitnah yang merupakan kelajutan dari produksi tahun sebelumnya
dan
menandakan juga
sudah
34
tahun
Teater
Koma
berkiprah
di
dunia
seni
pertunjukan.
Para Pemain:
Dalang
:
BUDI ROS
Dalang Wayang Tavip
:
M. TAVIP. S.SN
Siejinkwie
:
RANGGA RIANTIARNO
  
9
Litocong
:
TAUFAN S. CHANDRANEGARA
Thiojin
:
SALIM BUNGSU
Thibiejin
:
SARI MADJID
Lisibin
:
PRIYO S. WINARDI
Liukimhwa
:
RATNA ULLY
Zhaeyang
:
TUTI HARTATI
Siekimlian
:
ANGGA YASTI
Saecing
:
RITA MATU MONA
Loanhong
:
SRIYATUN ARIFIN
Thiakauwkim
:
ADRI PRASETYO
Utti Kiong
:
DORIAS PRIBADI
Cin/Caoceng/Ast. Dalang
:
BAYU DHARMAWAN
Lotong/Siehiantouw
:
PANDOYO ADI NUGROHO
Ciebokkong
:
SUPARTONO JW
Utti Polim
:
DODI GUSTAMAN
Kasim 1
:
ASMIN TIMBIL
Kasim 2/Ast. Dalang
:
SIR ILHAM JAMBAK
Guitin
:
BUDI SURYADI
Ongmosheng/Utti Pokeng
:
SENA SUKARYA
Soupotong/Cinbong
:
DUDUNG HADI
Pelayan
:
SUNTEA SISCA
Pengawal 1
:
ALEX FATAHILLAH
Pengawal 2/Algojo
:
TONI TOKIM
Pengawal 3
:
DANA HASSAN
Pengawal 4
:
TETI YOFANNY
Utusan Soupotong
:
AWIN
Utti Hohwai
:
PATRICIA PANGGUPITA
Liti
:
INA KAKA
Permaisuri
:
ANNEKE SIHOMBING
Pelayan
:
RITA INDRI
Para Bangsawan                   :  BUDI,  TUTI,  TETI,  DOYO,  AYU,MAKIBO,
DODI, SENA, DANA, AWIN,INDRI, SUNTEA,
GATRI
Para Pahlawan Negri Barat  :BUDI,TUTI, TETI, DOYO, INA, AYU,MAKIBO,
DODI, SENA, DANA,AWIN, INDRI, SUNTEA
Para Penari Pedang
:TUTI, TETI, SUNTEA, AYU,MAKIBO, ANGGA
Para Penari Kipas
:
SRIYATUN, TETI, SUNTEA,AYU, GATRI
Para Penari Lampion          
TUTI, 
TETI, 
SUNTEA, 
AYU,   MAKIBO,
ANGGA,
SRIYATUN,GATRI, DOYO,
SENA,
NANA, ADRI,
DODI,
DANA, AWIN,
INDRI,
INA, RITA, BAYU, SIR
  
10
Para Pekerja
Naskah Karya
:
TIOKENGJIAN dan LOKOANCHUNG
Saduran dan Sutradara
:
N. RIANTIARNO
Co. Sutradara
:
OHAN ADIPUTRA
Penata Musik
:
IDRUS MADANI dan FERO A. STEFANUS
Penata Cahaya
:
DONNY BIRKOED
Penata Gerak
:
ELLY D. LUTHAN
Penata Rias & Rambut
:
SENA SUKARYA
Konsultan Artistik
:
SUBARKAH HADISARJANA
Skenografer
:
SYAEFUL ANWAR dan ONNY
Penata Suara & Akustik
:
TOTOM KODRAT
Penata Busana
:
RIMA ANANDA
Instruktur Vokal
:
NAOMI LUMBAN GAOL
Pengarah Teknik
:
TINTON PRIANGGORO
Manajer Panggung
:
SARI MADJID
Pimpinan Produksi
:
RATNA RIANTIARNO
Para Pemusik                      
FERO 
A. 
STEFANUS, 
OHAN 
ADIPUTRA,
EKO  PARTITUR,  GANESH 
LINTAU,  DICK
P
E
RT H I N O ,   R O Y 
T
H
A
N
I
A
G
O
,   G L E N N
R
A
N
D
E
L
L
,   YA S I N   B U R H A N ,   T O T O
SOKLE,CHARLES 
DARWIN,   ESTEFINA
H
E
L
E
N
A
,   S I S T H A 
A
N  N D YA ,   K E N N Y
I N D YA ,   K E N N Y
ADHIWARDANA
Para Penyanyi                     
:
NAOMI LUMBAN GAOL, AJENG DESTRIAN,
UUT, ANDRE SINAGA
Koordinator Artistik
:
DORIAS PRIBADI
Sekretariat
:
RANGGA
2.1.10  Program Pertunjukan “Sie Jin Kwie Kena Fitnah”
Tanggal
:
4 s.d 26 Maret 2011
Tempat
:
Graha Bakti Budaya
Pusat Kesenian Jakarta - Taman Ismail Marzuki
Waktu
:
Setiap Pukul 19.30
Harga Tiket
:
HTM Weekdays
Rp150.000,- | Rp100.000,- | Rp75.000,- | Rp50.000,-
HTM Weekend
R
p
2
0
0
.
0
0
0  - | R p 1 5 0 . 0 0 0 , - | R p 1 0 0 . 0 0 0 , - |
, - | R p 1 5 0 . 0 0 0 , - | R p 1 0 0 . 0 0 0 , - |
Rp75.000,-
2.2
Target Audience
Target Audience dari teater koma masih sangat luas, selain para pencinta
seni dan para penonton setia teater koma namun juga mencakup semua kalangan
  
11
namun pada khususnya kalangan menengah sampai  kalangan atas baik yang ada
di
Jakarta
maupun
Indonesia
pada
umumnya. Menurut
narasumber penonton
Teater
Koma
yang
setia
menonton
berjumlah sekitar
50%
dari
seluruh
jumlah
penonton. Ternyata
telah
terjadi
regenerasi
pula
di
kalangan
penonton. Tiga
generasi, kakek, anak dan cucu, sering menonton bersama.
2.3
Media Promosi yang Telah Ada
Dalam
segi
promosi, Teater
Koma
telah
mengubah
beberapa
sistem
promosinya,
yaitu
sudah
mengurangi pengiriman
informasi
dengan
media
postcard,
mengutamakan media
internet,
dengan
mengirimkan
email
blast,
promosi  melalu  jejaring  sosial,  tetap  melalui  poster,  flayer,  baliho,  spanduk
dan
media cetak. Seluruh
media
yang
disebar
juga ditempatkan di
tempat
yang
strategis. Berikut beberapa media yang pernah dibuat oleh Teater Koma, yaitu
• Poster
Gambar 2.3.1 Poster Sie Jin Kwie Kena Fitnah
• Spanduk
Gambar 2.3.2 Spanduk Sie Jin Kwie Kena Fitnah
  
12
• Promosi melalui Facebook
Gambar 2.3.3 Facebook
•Promosi melalui Twitter
Gambar 2.3.4 Twitter
• Iklan di Koran
Berdasarkan media
yang
sudah ada dan
menurut
hasil dari
wawancara
penulis dengan target, baik dengan penonton
yang datang ke pertunjukan Teater
Koma
maupun
mahasiswa,
mereka
yang
mengetahui
pertunjukan Teater
Koma
sekarang itu secara mulut ke
mulut dan mencari tahu sendiri karena mengikuti
fans page di Facebook. Sedangkan yang tidak mengetahui mengenai pertunjukan
ini,
mereka
sangat
tertarik
untuk
menonton
pertunjukan ini
namun
mereka
kehilangan
informasinya
sehingga
tidak
mengetahui bahwa Teater
Koma
mempunyai pertunjukan besar pada tahun 2011
ini.
Menurut
responden, desain
posternya pun kurang menarik dan kurang mencerminkan makna dari ceritanya.
2.4
Pembanding
• Onrop
ONROP!  MUSIKAL adalah
komedi
musikal
produksi
perdana
dari
6
STORIES  PRODUCTIONS  yang  dipentaskan
mulai  November  2010.  Teater
musikal
garapan Joko
Anwar
ini akan
digelar selama seminggu berturut-turut,
  
13
dari
tanggal
13
hingga
21
Nopember 2010,
dan
tiket
habis
terjual pada
setiap
harinya.
Dengan
target
yang jelas
yaitu
anak
muda, oleh
karena
itu
sejak
jauh
hari
promosi
disebar
lewat
internet,
khususnya
Twitter,
apalagi
menurut
hasil
riset 
Hewlett-Packard  Social 
Computing  Lab   menyebutkan
bahwa 
Joko
termasuk pengguna
yang
berpengaruh
besar
di
Twitter dan
juga
melalui
radio,
maka dengan dengan begitu masyarakat banyak mengtahui mengenai Onrop dan
tidak
hanya para
penggemar
pertunjukan
teater
namun
juga
masyarakat  
luas.
Ada
pula
faktor
lain,
yaitu
kejenuhan
masyarakat terhadap
tontonan
yang
ada
sekarang.
Teater
musikal
dapat
memberikan
alternatif
yang
menyegarkan. Dan
untuk 
menyiasati  sekaligus 
mengedukasi  para  calon  penonton  baru  drama
musikal, Joko mengandalkan kemampuan naratifnya.
Gambar 2.4.1 Poster Onrop!Musikal
• Laskar Pelangi Musikal
Kini dengan sentuhan baru, kisah kegigihan Bu Muslimah dan kesepuluh
anak
Laskar
Pelangi
diangkat ke
panggung
Musikal
yang
akan
kembali
menyentuh
dan
mempesona
penontonnya.
Kemegahan
musikal
semakin
kental
terasa  diiringi 
Erwin  Gutawa  Orkestra  .  Musikal  Laskar  Pelagi  didukung
orang- orang 
terbaik  dibidangnya;  kru, 
aktor,  aktris, 
dan 
musisi 
berbakat
Indonesia.
Diantaranya Dira
Sugandi,
Lea
Simanjuntak, Eka
Deli
juga
para
bintang  cilik;  Gabriel,  Paton  ,  Ashilla  dan  Bastian.  Drama  Musikal  Laskar
Pelangi itu sengaja digarap sesuai selera pasar tanpa mengurangi  idealisme  para
kreator.  Tapi,  pada  hakikatnya,  opera,  teater,  maupun  musikal  itu  sejatinya
sama-sama 
meleburkan 
musik, 
dialog, 
gerak 
tari, 
akting, 
dan   estetika
panggung
menjadi
kesatuan
seni
pertunjukan utuh.
Mira
Lesmana,
produser
sekaligus
penulis
naskah
dan
lirik,
berhasil
membuat
formula
bermacam
unsur
dalam
seni
pertunjukan panggung
tersebut
menjadi
Drama
Musikal
Laskar
Pelangi.
  
14
Media promosi yang cukup
membantu ialah jejaring sosial Facebook dan
mikro
blogging Twitter
karena
bisa
menyebar secara
luas
kepada
masyarakat.Selain itu, kemasan musikal
yang tidak terlalu
rumit membuat siapa
pun bisa merasa terhibur, misalnya dialog yang digunakan menggunakan bahasa
biasa
dan
lagu-lagunya
yang
sudah
akrab
di
telinga
masyarakat, serta
pengemasan  cerita 
yang  ringan  itu  juga  dilakukan  para  kreator  panggung
Musikal Laskar Pelangi. Tak lupa mencari dukungan dari para sponsor.
Gambar 2.4.2 Poster Musikal Laskar Pelangi
• Java Jazz
Didirikan pada tahun 2005, Jakarta International Java Jazz Festival tidak
hanya 
menjadi
salah
satu
festival
jazz
terbaik Indonesia,
tapi
juga
salah satu
yang  paling  bergengsi  dan  terbesar  di  dunia.  Pergelaran  Jazz Internasional
tersebut akan  diadakan di JI Expo Kemayoran pada 4,5,6 Maret 2011 sekaligus
sebagai promo pariwisata dan produk kreatif Indonesia. Java Festival Production
(pihak promotor) telah berhasil mengundang sejumlah legenda musik jazz dunia,
beberapa di antaranya
akan
datang
ke
festival jazz
di
Indonesia
untuk
pertama
kalinya.
Jakarta
International Java
Jazz
Festival
2011
akan
memanjakan
para
penggila musik
jazz
dari
berbagai kalangan.
Para
penonton
dapat
menikmati
alunan
melodi
latin
Santana,
suara
mengagumkan dari
George
Benson,
serta
kelembutan harmoni
Kenny
Loggins.
Java
Jazz
Festival
2011
tidak
hanya
menyajikan
pertunjukan
artis
jazz
lokal
dan
mancanegara tetapi
kali
ini
pun
memberi apresiasi terhadap pihak yang dianggap berjasa terhadap perkembangan
musik jazz. Dalam promosi, Java Jazz juga bekerja sama dengan AirAsia, dengan
membuat suatu package perjalanan yang sudah termasuk tiket pesawat, tiket Java
Jazz  dan  akomodasi
selama
di  Indonesia.
Peter  F.  Gontha,
Pendiri
PT
Java
  
15
Festival Productionselaku penyelenggaramengatakan tahun ini Java Jazz Festival
akan
memecahkan rekor
dengan penjualan 150.000
tiket.
Harga
Tiketpun dapat
dijangkau oleh mahasiswa.
Gambar 2.4.3 Poster Java Jazz 2011
2.5
Analisa SWOT Teater Koma
Strength (Kekuatan):
-
Kelompok kesenian teater yang konsisten dan produktif.
-
Setiap pementasannya menampilkan unsur budaya.
-
Karakter dari Teater Koma yang membuat teater lebih mudah diterima, karena
mencampurkan teater modern dengan teater rakyat.
-
Teater Koma sudah mempunyai reputasi yang bagus.
Weakness (Kelemahan):
-
Cakupan target audience yang terlalu luas.
-
Mengandalkan penontonnya yang masih setia.
Opportunity (Peluang):
-
Mempunyai penonton yang setia.
-
Banyak yang ingin lebih mengenal dan mengetahui Teater Koma lebih jauh.
Threat (Ancaman):
-
Masyarakat
masih
banyak
yang
menganggap
seni
pertunjukan
teater
adalah
seni yang membosankan.
  
16
2.6
Analisa SWOT Sie Jin Kwie Kena Fitnah
Strength (Kekuatan):
-
Nilai cerita yang merupakan metafora dari masa sekarang.
-
Perpaduan drama, tarian, nyanyian, wayang dan musik.
-
Properti yang seperti aslinya.
Weakness (Kelemahan):
-
Promosi secara visual yang kurang menarik.
-
Poster yang kurang mencerminkan makna dari cerita.
-
Kurang efektifnya promosi dari pertunjukan teater koma.
Opportunity (Peluang):
-
Harga tiket yang terjangkau.
-
Media alternatif hiburan.
-
Sudah berkurangnya film Hollywood di Bioskop.
Threat (Ancaman):
-
Pertunjukan
lain
seperti
Onrop
dan
Laskar
Pelangi
terasa
lebih
gencar
dan
promosi yang lebih menarik dari segi visual.