Home Start Back Next End
  
17
dari Guruh Soekarno Putra, Sukma. Dari kecil sering bertemu. Dan saat
mereka 
masing-masing 
mempunyai 
band 
bertemu. 
Sebelum 
Guruh
Gipsy,
bapak
Keenan
mempunyai
band
yang
bernama Gipsy
band
yang
beranggotakan
Chrisye
dan
Gauri
Nasution.
Sebelum Gipsy
ada
band
bernama Sabda Nada. Anak-anak Cikini kebanyakan terdiri dari keluarga
Nasution. Ada beberapa orang yang tinggal di rumah keluarga Nasution
yaitu penari bali. Dari sana mereka membuat band bernama Sabda Nada.
Bermain musik dengan gamelan, tetapi semua pemainnya perempuan.
Pertama kali tampil di bank Indonesia. Karena sering mendapat tawaran
tampil,
mereka
mengganti
nama band Gipsy dan terbesit di pikiran
untuk
membuat suatu kolaborasi dengan Guruh Soekarno Putra. Maka jadilah
Guruh Gipsy.
Bapak Keenan juga member penjelasan, mengapa mereka ingin
membuat band
dengan
menabrakkan genre
musik barat dan genre
musik
lokal
karena
saat
membuat
Guruh Gipsy,
mereka
sepakat
memang
tidak
ingin sama, pada jaman dahulu, semua orang menyanyikan lagu orang.
Dan mereka tidak ingin sama
dengan yang lain. Akhirnya mereka
memutuskan untuk mendengarkan band-band yang tidak terkenal di luar,
dan membawakannya di Indonesia. Semua
orang
senang.
Dan
yang
membiayai mereka adalah seorang bangsawan yang memang menaruh
minat yang besar terhadap musik.
Bapak Keenan juga menceritakan proses rekaman yang dialami
band  Guruh  Gipsy.  Bertempat  di  kediamannya  di  Jalan  Pegangsaan,
Guruh Gipsy beruntung bisa bertemu dengan seniman Bali bernama
I
Gusti Kompiyang yang memang tinggal dirumah mereka. Disana, mereka
selalu membawa gamelan, bereksperimen. Memang niat utama mereka
adalah  melakukan  apa  yang  mereka  mau,  dan  tidak  mengikat  aturan
dalam bermusik.
Selain
itu,
proses
rekaman
juga
mengalami
beberapa
kendala. Karena pada saat itu SDM kurang, mereka tidak mempunyai
sound engineering. Dan mereka menggunakan mixer broadcast
yang
berjumlah 16 track disaat pada masa itu, perusahaan rekaman hanya
mempunyai 3 track.
Bapak
Keenan
juga
mengatakan, bahwa
seni
dan
budaya
sangat
penting. 
Musik 
merupakan 
suatu 
identitas 
dan 
dapat 
mencerdaskan
bangsa. Untuk itu, yang ingin Guruh
Gipsy lakukan hanya satu, berbeda
dari
yang
lain.
Mereka tidak
takut
untuk
mencoba,
dan
ingin
membuat
gebrakan
di dunia musik, tanpa cemas
memikirkan
siapa
yang
akan
mendengarkan musik mereka. Jaman sekarang, musik-musik Indonesia
terasa
monoton.
Semua
ingin
menjadi
penyanyi
dan
tanpa
dasar
yang
jelas. Musik dengan lirik yang gamblang dan nakal, itu sama saja dengan
pembodohan masyarakat. Musik tak hanya sebagai identitas diri, tetapi
juga sebagai identitas bangsa. Pendapat bapak Keenan tentang industri
musik
saat
ini
juga
terkesan
monoton
dan
semuanya
tampak
seragam.
Kita seperti “dikendarai” oleh pasar.
Menurut bapak Oding Nasution, musik yang baik adalah musik
yang
ketika
kita
sedang
mendengarkan, bisa membawa kita ke dalam
atmosfer
yang
berbeda.
Perasaan
itu
pernah
ia
alami
ketika
ia
duduk
di
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter