4
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini
berasal dari berbagai sumber yaitu :
1.
Wawancara/Interview dari narasumber yang terpercaya dan pihak-pihak
terkait : Syafriel selaku Manager Band Naif, Personil Band Naif ; Franki
Indrasmoro Sumbodo (Pepeng, drummer), David Bayu Danang Jaya (David,
vokal), Mohammad Amil Husein (Emil, bass), Fajar Endra Taruna (Jarwo,
gitar), Tukul selaku Ketua Naif Fun Club Indonesia, Wawan selaku Road
Manager Naif, Deni Purwato Admin Naif Fun Club.
2.
Pengamatan langsung di lapangan
3.
Literatur : buku dan artikel dari media elektronik yang berhubungan dengan
Naif.
2.1.1 Hasil Wawancara Dengan Pihak Manajemen Naif
Dari sesi wawancara dengan pihak manajemen Naif dan tentunya
dengan personil Naifnya sendiri, penulis mendapatkan informasi bahwa saat
ini Naif ingin bukunya itu meliputi perjalanan-perjalanan mereka dari baru
dibentuk hingga menemukan kesulitan , hingga pada akhirnya mereka bisa
survive dan menjadi band yang dikenal dan besar seperti sekarang, dan juga
bisa menjadi panutan bagi band-band lain yang baru muncul.
2.2 Data Umum
2.2.1 Naif
Berawal pada sebuah kampus seni di Jakarta, tepatnya di Cikini Raya
73, kampus Institut Kesenian Jakarta (IKJ), NAIF terbentuk. Beberapa orang
mahasiswa tingkat satu dari kelas pendidikan dasar seni rupa kerap kali
menginap di rumah teman mereka secara bergiliran. Tujuan awal hanyalah
untuk mengerjakan tugas kuliah bersama. Tapi yang terjadi mereka
seringkali malah nongkrong sambil bernyanyi-nyanyi dan bermain gitar
semalam suntuk, sampai terkadang malah lupa mengerjakan tugas karena
tertidur. Siapa sangka semua itu akan menjadi sebuah awal karir mereka di
dunia musik. Suatu saat di pertengahan tahun 1995, David, Pepeng dan
Jarwo bermalam di rumah seorang teman yang bernama Shendi Adam
(bassist Rumahsakit asal IKJ). Seperti biasa, awalnya hanya untuk
mengerjakan tugas kuliah, namun yang terjadi seperti yang telah
disebutkan tadi mereka malah bernyanyi dan bermain gitar semalaman. Di
malam itu pula mereka tiba-tiba membuat sebuah lagu, terinspirasi dari
|
5
sebuah konser akustik Nirvana yang mereka saksikan di MTV sebelumnya.
Lagu tersebut akhirnya mereka beri judul Jauh (NAIF, Debut Album).
Pada saat berikutnya keisengan mereka ternyata berkembang dengan
seringnya mereka menyewa studio latihan band dan menyanyikan lagu-lagu
karya mereka sebagai sisipan. Di saat inilah formasi mengalami pergantian,
hanya tiga orang saja yang dari awal bertahan, yaitu Jarwo, David dan
Pepeng. Hingga suatu saat Chandra datang mengisi kekosongan, disusul
Emil. Mereka berlima masing-masing memang memiliki jam terbang
sebagai anak band. Bahkan sebelum formasi ini terbentuk mereka secara
terpisah pernah berkolaborasi pula. Seperti contohnya David pernah
tergabung dalam satu band bersama Emil tanpa Jarwo dan lainnya. Dan
selanjutnya seperti ditukar-tukar saja.
Dengan posisi David pada vokal, Jarwo pada gitar, Chandra pada
keyboard, Emil pada bass dan Pepeng pada drum, NAIF mulai aktif mengisi
acara-acara kampus IKJ. Lagu-lagu ciptaan sendiri lainnya pun menyusul,
seperti Benci Libur, Piknik 72, dan lain-lain. Sedangkan nama NAIF
didapat dari seorang teman yang bernama Dodot, yang menilai lagu-lagu
mereka terdengar begitu sederhana, namun tetap berisi dan terdengar
harmonis. Selain itu, kata NAIF pun mudah diingat.
Suatu saat di tahun 1996, NAIF mendapat kabar dari Irwan Ahmett,
seorang teman disainer grafis, bahwa sebuah perusahaan rekaman berlabel
Bulletin Records (PT. Indosemar Sakti) berencana akan merilis sebuah
album kompilasi. Karena tertarik akan proyek tersebut maka NAIF
menawarkan demo kaset yang telah mereka buat sebelumnya kepada
perusahaan rekaman tersebut. Tanpa diduga ternyata sang produser tak
memasukkan NAIF dalam proyek kompilasi tersebut, tapi justru berniat
membuatkan album rekaman sendiri untuk NAIF. Tentu saja NAIF sangat
gembira. Setelah melalui berbagai prosedur tertentu, NAIF akhirnya masuk
studio rekaman dan berhasil menelurkan debut album NAIF dengan Mobil
Balap sebagai tembang jagoannya.
NAIF tak pernah mengklaim diri bahwa mereka adalah band dengan
aliran ini atau itu. Terserah apa kata penikmat musik mereka tentang jenis
musik yang mereka usung. NAIF anti mengkotak-kotakkan jenis musik. Misi
NAIF adalah menawarkan alternatif warna musik yang berbeda dari yang
ada adalam industri mainstream di Indonesia. Yang pasti tetap berusaha jujur
dala berkarya.
|
6
2.2.2 NAIF SEKARANG (2003 - KINI)
Tahun 2003
Setelah sewindu penuh NAIF berkiprah di
entertainment, Chandra memutuskan untuk mengundurkan diri dari band.
Chandra memiliki alasan sendiri atas keputusannya. Ia ingin meneruskan
karirnya di dunia yang sesuai dengan pendidikan akademisnya, disain grafis.
Hal ini tentu sempat membuat keempat rekannya kecewa. Namun itu tak
berlangsung lama. Kini NAIF resmi berempat : Emil, David, Jarwo dan
Pepeng.
Mereka bertekad untuk tetap meneruskan pergelutan mereka di
blantika musik Indonesia dengan ke"NAIF"an mereka. NAIF dengan
formasi baru. Semangat baru.
2.2.3 Personil NAIF
"David" Bayu Danang Jaya (vokal)
Mohammad "Emil" Amil Hussein (bass, kibor, vokal)
Fajar "Jarwo" Endra Taruna / Mr. J (gitar, vokal)
Franki "Pepeng" Indrasmoro Sumbodo (drum, perkusi, vokal)
2.2.4 Diskografi
Naif (1998) - Bulletin Records
Jangan Terlalu Naif (2000) - Bulletin Records
Titik Cerah (2002) - Bulletin Records
The Best (2005) - Bulletin Records
Retropolis (2005) - Bulletin Records
Televisi (2007) - EMI Music Indonesia
Let's Go! (2008) - EMI Music Indonesia
Bonbinben (2008) - Electrified Records
A Night At Schouwburg (2008) - Electrified Records
Planet Cinta (2011) - Electrified Records
2.2.5 Album Lain
Mesin Waktu : Teman-teman Menyanyikan Lagu Naif (2007) - Aksara
Records
BonBinBen (2008) - Electrified Records
2.2.5.1 Bonbinben
Bonbinben adalah buku cerita anak yang dirilis dengan album
musik dari grup musik anak-anak Bonbinben, sebuah grup musik asal
Indonesia yang personilnya terdiri dari personil grup musik Naif. Buku
|
7
beserta album ini dirilis pada tahun 2008 oleh Pustaka Lebah dan label
rekaman Electrified Records.
Group musik Naif mengeluarkan album terbaru dengan format
baru di dunia hiburan anak-anak, khususnya lagu-lagu untuk anak,
tujuannya agar anak-anak tidak menyanyikan lagu-lagu orang dewasa.
Untuk lebih dekat dengan anak-anak dan memberi alternatif cerita untuk
anak maka album ini bertajuk "Bonbinben" yang merupakan singkatan
"Kebun Binatang Band".
Naif menggunakan pendekatan tokoh fabel kepada anak-anak agar
pesan yang mereka inginkan dapat diterima. Kebun Binatang Band
terdiri atas empat tokoh fabel yakni "Si Gala" (Serigala), "Si Gori"
(Gorila), "Si Kupon" (Kuda), dan seekor monyet bernama "Dungde".
Bonbinben adalah bentuk representasi dari para personel Naif. "Si Gala"
adalah Emil, "Si Gori" adalah David, "Si Kupon" adalah Jarwo, dan "Si
Dungde" adalah Pepeng.
Album ini berisi delapan lagu dan salah satunya adalah lagu
berbahasa Inggris A-B-C With Me. Bahkan untuk menarik perhatian
anak-anak album ini dikemas bersama dengan buku cerita berjudul
Bonbinben Buku cerita setebal 47 halaman tersebut berisi petualangan
Si Gori dan kawan-kawannya, penuh warna, dan gambar kartun yang
unik. Daftar Lagunya :
1.
Bonbinben
2.
Bernyanyi Bersama
3.
Ayah Dan Ibu
4.
Sedih Hutanku
5.
Mari Tertawa
6.
Mama dan Bulan Purnama
7.
A-B-C With Me
8.
Di Sini Saja
2.2.6 Manajemen Naif
Kesuksesan Naif di belantika musik Indonesia tidak terlepas dari hasil
kerja keras manajemennya sendiri. Namun dalam Sejarah manajemen Naf
sendiri gonta-ganti kepala manajemen (manager) pun sering terjadi,
dikarenakan kepadatan dari masing-masing individu yang ada sehingga pada
akhirnya memutuskan untuk berhenti. Dan yang pertama kali memegang
kepala manajemen atau sebagai manager band Naif pada waktu itu bernama
Andrian Dito (1996 - 2000). Andrian sendiri dianggap paling berjasa bagi
personil-personil Naif, karena bagaimanapun seorang Andrian lah yang
pertama kali menancapkan bendera Naif di belantika musik Indonesia,
dimana pada saat itu banyak band yang sudah ada dan ditambah gejolak
krisis moneter melanda bangsa Indonesia, namun ia harus bisa memutar otak
|
8
demi sebuah band bernama Naif hingga masih bisa kita dengar sekarang.
Dan seiring bergantinya hari jadwal Naif pun terasa semakin padat, ditambah
adanya kerjaan sampingan Andrian sehingga membuat ia harus memilih
salah satu di antaranya, dan kemudian Andrian pun keluar. Digantikan oleh
Baja (2003 - 2007), Baja sangat identik sekali Naif. Karena dari awal Naif
terbentuk Baja sudah setia mengikuti perjalanan-perjalanan Naif. Mungkin
Baja sendiri adalah teman SMA dari Drummer Naif yaitu Franki Indrasmoro
Smubodo alias Pepeng. Baja terbilang cukup lama dalam menjabat sebagai
Manager Naif. Dan pada akhirnya digantikan oleh Emil, yang tidak lain
adalah Bassist dari grup Naif sendiri. Terpilihnya Emil (2007 - 2009)
sebagai manager dari band Naif sendiri ialah dikarenakan sosok Mohammad
Amil Husein yang lebih dikenal dengan nama Emil ini, dianggap sebagai
yang dituakan dan mungkin bisa lebih bisa mengatur teman-teman satu
grupnya ketimbang yang lain. Akan tetapi, Emil pun merasa kalau dirinya
masih belum bisa untuk mengelola band-nya sendiri karena disamping Emil
juga merangkap sebagai personil band, dan ia pun merasa kalau orang lain
akan lebih cocok menangani Band Naif. Hingga sampai akhirnya Sayfriel
(2009 - sekarang) masuk menggantikan Emil.
2.2.7 Superstar Management
Superstar Management adalah nama dari management Naif, dan berada
dibawah PT. Naif Citra Kreatif. Superstar Management bertanggung jawab
mengurus manajemen Naif secara keseluruhan, mulai dari kontrak artis,
undangan-undangan wawancara atau acara-acara lain, termasuk pula urusan
merchandise dan fans club. Intinya. Superstar Management bertanggung
jawab dalam menjaga citra Naif di masyarakat. Karena itu, pihak manajemen
akan menolak kegiatan-kegiatan yang akan membuat jelek nama Naif,
meskipun kegiatan itu hanya main-main saja. Untuk urusan citra merek ini,
pihak manajemen sering berdiskusi dengan para personil Naif.. Segala
kegiatan yang bersifat positif dan memberikan citra positif dimata
masyarakat pasti didukung sepenuhnya oleh manajemen.
2.2.8 Naif Fun Club
Nama Naif Fun Club diberikan karena Naif sendiri tidak mau dibilang
"artis sekali" yang sering kita dengar dengan sebutan "fans club", sehingga
untuk sebutan "fan" pun diganti dengan "fun" yang berarti bermain
bersenang-senang, tidak ada batasan antara pengagum dengan idolanya. Naif
Fun Club Indonesia adalah
merupakan pusat komunitas para kawanaif (pecinta band Naif) di seluruh
Indonesia yang berfungsi sebagai:
1. Wadah apresiasi dan kreatifitas kawanaif
2. Tempat berbagi dan bertukar informasi kawanaif
3. Supporting Naif band dan musik indie Indonesia
|
9
2.2.8.1 Visi Naif fun club Indonesia
Menjadi komunitas yang kreatif, inovatif, dan berkembang dengan
menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan kebersamaan dalam dunia
musik indie Indonesia khususnya Naif band.
2.2.8.2 Slogan Naiffunclub Indonesia
Senang bersamamu slogan dari Naiffunclub Indonesia (di ambil
dari salah satu judul lagu Naif band di album the best of Naif) yang
menggambarkan Naif fun club Indonesia mempunyai rasa kekeluargaan
dan kebersamaan yang kuat.
Bentuk Kegiatan Naif fun club Indonesia ialah :
1. Hiburan
2. Sosial
3. Pengembangan diri
4. Nasionalis
5. Olah raga
6. Dan lain-lain
Fasilitas member Naif fun club Indonesia ialah :
-
Kaos Naif fun club
-
Card member Naif fun club Indonesia
-
Sms update
-
Diskon 10% all item merchandise (Gula gula dan Yahud)
-
Diskon 30% birthday merchandise (Gula gula)
-
Priority reservation in Naif show
-
Photo session before or after in Naif show
-
discount in Naif show
2.2.9 Situs Resmi Naif
Website sangat mendukung Kawanaif untuk dapat menfgetahui
perkembangan terbaru mengenai artis idolanya yakni band Naif sendiri. Di
situs ini juga disediakan merchandise-merchandise yang bisa dibeli, dan
tersedia juga forum-forum untuk Kawanaif berdiskusi dan berbagi
pengalaman tentang Naif. Website naif sendiri yaitu www.naifband.com.
|
10
2.3 Data Khusus
2.3.1 Spesifikasi Buku
Berikut ini adalah rencana rancangan buku Naifologi
Naskah
: Naif dan Jagat Natha Prawira
Penyelenggara : PT. Naif Citra Kreatif
Desainer
: Jagat Natha Prawira
Fotografi
: Dokumentasi Naif, Jagat Natha Prawira dan
Ricky Rondonuwu
Penerbit
: Red and White Publishing
Spesifikasi
: 22,5cm x 27,5 cm
22,5 cm x 27,5 cm (spread)
Full Colour dan Hard Cover
Tebal
: 88 halaman
Kerangka Buku :
a. Halaman judul dalam
b. Daftar isi
c. Intro / Abstraksi
d. Isi Buku :
1. Jauh
2. Titik Cerah
3. Kawanaif
4. Indiealisme Naif
e. Epilog
|
11
2.3.2 Target Sasaran
Demografis
Seks
: Laki-laki dan Perempuan.
Usia
: 17 30 Tahun.
Pendidikan : SMA, Kuliah, Bekerja.
Kelas Sosial
: B, B+ dan A.
Geografis
Tempat tinggal
: Ibukota propinsi atau kota-kota besar.
Psikografis
?
Personality
:
1.
Memiliki Jiwa Musik Yang Tinggi.
2.
Suka terhadap barang-barang klasik.
3.
Suka bereksplorasi terhadap hal-hal baru.
4.
Ingin beda dari yang lain.
?
Behaviour
:
1.
Suka hangout ke Mall / Café / Club untuk nongkrong dan bergaul
bersama teman-temannya.
2.
Suka travelling di dalam ataupun ke luar negeri.
3.
Suka mengumpulkan barang-barang antik untuk dikoleksi (seperti
motor tua, mobil tua, gramophone,dll)
4.
Suka membaca disaat-saat waktu senggangnya.
5.
Memiliki hobi bermain musik dan memiliki grup band sendiri.
?
Lifestyle
:
1.
Memiliki mobil.
2.
Pakaiannya yang dimiliki adalah brand-brand terkenal ( Levis,
Replay, Ripcurl, Rusty, Nike, Adidas, dll.)
3.
Merokok
|
12
2.5 Analisa SWOT
Strength
?
Naif sudah terkenal di Indonesia.
?
Naif merupakan pioneer band indie yang berhasil mengusung tema retro
sampai sekarang, dan banyak yang mengikutinya hingga kini.
?
Naif memiliki penggemar yang banyak di Indonesia dan diluar negri
(Malaysia dan Singapura).
?
Idealisme Naif dalam bermusik sangat terasa, yang mampu warna baru dalam
dunia musik Indonesia.
Weakness
?
Masyarakat masih suka mengkotak-kotakan musik, sehingga tidak terlalu
mau membuka diri akan warna musik lainnya.
?
Dalam konser, Naif biasanya menjelekkan band-band yang cengeng dengan
lawakan-lawakan sang vokalis.
Opportunity
?
Band pertama yang mengusung tema oldiest yang sukses hingga saat ini.
?
Naif sudah banyak dikenal di luar negri.
?
Memiliki warna musik yang berbeda dengan yang lain sehingga
menjadikannya ciri khas tersendiri.
Threatment
?
Musik di Indonesia saat ini sedang mengalami demam pop melayu, mereka
lebih senang mendengarkan lagu-lagu yang mendayu tanpa melihat ada bobot
dibalik musik itu sendiri dibanding mendengarkan musik dengan nilai bobot
yang kaya dan mendidik.
?
Generasi muda hampir mayoritas lebih memilih mendengarkan musik luar
negeri, khususnya untuk segmentasi dari kalangan menengah ke atas
|
13
2.6 Data Pembanding
Dari sekian banyak band dan musikus terkenal di Indonesia masih sangat
jarang ditemukannya sebuah biografi yang menuliskan tentang mereka di
toko-toko buku yang ada, Namun ada beragam biography dari musikus-
musikus dunia, dalam hal ini penulis melakukan data pembanding dengan
buku-buku yang ada. Dalam hal ini pembanding akan memberikan contoh-
contoh literatur sebuah otobiografi dari sebuah grup musik ataupun musikus
ternama, Buku-buku tersebut antara lain :
Cobain Unseen by Charles R. Cross (2008), Heavier Than Heaven : A
Biography of Kurt Cobain (2002), Riders on the Storm : My Life with Jim
Morrison and The Doors ( 1991), The Beatles : The Biography by Bob Spitz
(2006), Touching from a distance : Ian Curtis and Joy Division (2007), Scars
of Sweet Paradise: The Life and Times of Janis Joplin by Alice Echols (2000),
Catch of Fire: The Life of Bob Marley (2006), Strange Fascination: David
Bowie the Definitive Story (2006), Zappa : a Biography by Barry Milles
(2004), dan John Lennon : the Life by Philip Norman (2008) adalah beberapa
buku otobiografi musisi dunia yang lebih digemari dibanding otobiografi
musisi dari Indonesia itu sendiri yang sebenarnya juga sudah melewati
kualitas dan kuantitas sebagai sebuah legenda di dunia musik tanah air.
|