7
beserta album ini dirilis pada tahun 2008 oleh Pustaka Lebah dan label
rekaman Electrified Records.
Group musik Naif mengeluarkan album terbaru dengan format
baru di dunia hiburan anak-anak, khususnya lagu-lagu untuk anak,
tujuannya agar anak-anak tidak menyanyikan lagu-lagu orang dewasa.
Untuk lebih dekat dengan anak-anak dan memberi alternatif cerita untuk
anak maka album ini bertajuk "Bonbinben" yang merupakan singkatan
"Kebun Binatang Band".
Naif menggunakan pendekatan tokoh fabel kepada anak-anak agar
pesan yang mereka inginkan dapat diterima. Kebun Binatang Band
terdiri atas empat tokoh fabel yakni "Si Gala" (Serigala), "Si Gori"
(Gorila), "Si Kupon" (Kuda), dan seekor monyet bernama "Dungde".
Bonbinben adalah bentuk representasi dari para personel Naif. "Si Gala"
adalah Emil, "Si Gori" adalah David, "Si Kupon" adalah Jarwo, dan "Si
Dungde" adalah Pepeng.
Album ini berisi delapan lagu dan salah satunya adalah lagu
berbahasa Inggris A-B-C With Me. Bahkan untuk menarik perhatian
anak-anak album ini dikemas bersama dengan buku cerita berjudul
Bonbinben Buku cerita setebal 47 halaman tersebut berisi petualangan
Si Gori dan kawan-kawannya, penuh warna, dan gambar kartun yang
unik. Daftar Lagunya :
1.
Bonbinben
2.
Bernyanyi Bersama
3.
Ayah Dan Ibu
4.
Sedih Hutanku
5.
Mari Tertawa
6.
Mama dan Bulan Purnama
7.
A-B-C With Me
8.
Di Sini Saja
2.2.6 Manajemen Naif
Kesuksesan Naif di belantika musik Indonesia tidak terlepas dari hasil
kerja keras manajemennya sendiri. Namun dalam Sejarah manajemen Naf
sendiri gonta-ganti kepala manajemen (manager) pun sering terjadi,
dikarenakan kepadatan dari masing-masing individu yang ada sehingga pada
akhirnya memutuskan untuk berhenti. Dan yang pertama kali memegang
kepala manajemen atau sebagai manager band Naif pada waktu itu bernama
Andrian Dito (1996 - 2000). Andrian sendiri dianggap paling berjasa bagi
personil-personil Naif, karena bagaimanapun seorang Andrian lah yang
pertama kali menancapkan bendera Naif di belantika musik Indonesia,
dimana pada saat itu banyak band yang sudah ada dan ditambah gejolak
krisis moneter melanda bangsa Indonesia, namun ia harus bisa memutar otak
|