![]() i
,.
-
-
6
Vereniging
Planten
en
Dierentuin
at
Batavia).
Kebun
binatang
pertama
di
Indonesia
ini
berdiri
diatas
laban
tanah
seluas
10
ha
di
Cikini
yang
dihibahkan
oleh
Raden
Saleh,
pelukis ternama
Indonesia.
Setelah Indonesia
merdeka
pada
tahun
1949 namanya diubah
menjadi Kebun
Binatang
Cikini.
Dengan
perkembangan
Jakarta,
Cikini
menjadi
tidak
cocok
lagi
untuk
peragaan satwa.
Pada
tahun
1964,
Pemerintah DKI
Jakarta menghibahkan
laban
seluas
30
ha di Ragunan,
Pasar
Minggu.
Kebun
Binatang
Ragunan
dibuka
secara
resmi
pada
22
Juni
1966
oleh
Gubernur
DKI
Jakarta
dengan
nama
Taman
Margasatwa
Ragunan.
Pengelolaan
kebun
binatang
ini
kemudian
diberikan
kepada
seorang
pencinta
satwa
bernama
Benjamin
Gaulstaun, yang
kemudian
menjadi
direktur
pertama.
Sesuai
Peraturan
Gubernur
Provinsi
DKI
Jakarta
No.
135
Tahun
2009,
Struktur
Organisasi
UPT
Taman
Margasatwa Ragunan Dinas
Kelautan dan
Pertanian
DKI
Jakarta,
terdiri
dari:
-
Kepala
Unit
-
Sub Bagian
Tata Usaha
-
Seksi Pelayanan
Pengunjung
-
Seksi
Kesejahteraan Satwa
-
Sub Kelompok
jabatan
Fungsional
2.5. Pusat Primata
Schmutzer
·
2.5.1.
Deskripsi
Pusat Primata
Schmutzer
Pusat
Primata
Schmutzer
berdiri
atas
prakarsa
dari
mendiang
ibu Puck
Schmutzer. Beliau
merupakan
pencinta satwa yang sangat peduli dengan
pelestarian
satwa
liar
di Indonesia.
lbu
Puck
juga
ikut
menghibahkan
sebagian
dananya
untuk
pembangunan
Pusat
Primata
ini.
lnisiatif
pembangunan
Pusat
Primata
kemudian
dilanjutkan
oleh
rekan
beliau,
Dr.
Ir.
Willie
Smits
yang
merupakan
direktur
The
Gibbon
Foundation.
Willie
Smits,
yang
kemudian
memberi
nama
Pusat
Primata
Schmutzer.
Dahulu
pusat
primata
terbesar
terletak
di Leipzig, Jerman.
Namun
sekarang
Pusat
Primata
Schmutzer
adalah
yang
terbesar
di
dunia
dengan
luas
area
13
ha.
Pusat
Primata
Schmutzer
diresmikan
oleh
Gubernur
DKI
Jakarta Sutiyoso
pada
20
Agustus
2002.
Sejak
2
Mei
2006
Pusat
Primata
Schmutzer
diserahkan
sepenuhnya
kepada
Pemerintah
Provinsi
DKI Jakarta dan
kemudian dikelola sepenuhnya oleh Taman Margasatwa
Ragunan.
Saat
ini Pusat
Primata
Schmutzer
memiliki
20
jenis
primata
yang berasal
I
dari dalam
dan
luar
negeri.
Hampir semua primata yang
terdapat di
lokasi
ini
I '
merupakan
primata yang dilindungi,
dan
merupakan
hasil sitaan atau serahan
I
dari
masyarakat. Di
dalam
kawasan
seluas
13
ha
ini
juga
terdapat
lebih
dari
84
jenis
pohon
yang
menambah
asri
kawasan Pusat
Primata
Schmutzer.
|