12
dapat
disesuaikan
dengan
kebutuhan,
serta
fleksibilitas
setiap
penarinya
yang
mampu
membawakan, berbagai jenis tarian berbeda.
Melalui
museum-museumnya. TMII
dihargai
oleh
masyarakat
karena
kepeloporannya secara terus
menerus membangkitkan minat
masyarakat untuk
mencintai
dan
mengunjungi
museum.
Dengan
tampilan
museum-museumnya yang
menarik,
TMII
senantiasa berupaya
menepis
kesan
suram
dan
"kuno"
yang
selama
ini
masih
menjadi
citra
museum-museum kita
di
masyarakat. Kehadiran beragam
museum
dalam
satu
kawasan
sangat
bermanfaat bagi
masyarakat untuk
menambah pengetahuan
serta
memenuhi
keingintahuan mengenai
berbagai
hal
tentang
Indonesia.
Keseluruhannya akan
membawa
dampak
positif
bagi
penyiapan
dan
pengembangan
sumber daya manusia pembangunan.
Bentuk-bentuk bangunan di
tiap
Anjungan
Daerah
merupakan
hasil
upaya
TMII
di
bidang pelestarian ragam bentuk bangunan arsitektur
tradisional. Bentuk dan bangun
arsitektur
yang
sangat
aspiratif
dan
sekaligus
inspiratif
ini
diupayakan untuk
terus
dipertahankan dan dikembangkan ke masa depan.
Di
sisi
lain,
secara
spesifik,
bentuk-bentuk bangunan
di
TMII
banyak
di
antaranya
merupakan
karya
dan
prestasi
putra-putri
bangsa
Indonesia
di
bidang
arsitektur
Indonesia
modern,
yang
diharapkan
dapat
memberi
sumbangan
berarti
bagi
dinamika perkembangan dunia arsitektur di
masa
mendatang.
Hampir seluruh bangunan
modern
yang terdapat di TMII, mengacu ke era
masa depan
namun
tetap mengakar pada
tradisi dan filosofi Indonesia.
Di
bidang
industri
kecil,
para
pengrajin
benda-benda
seni
dari
berbagai
daerah
secara
terus
menerus dan
berkesinambungan diberi kesempatan dan
dibina
untuk tampil
dan
berkarya,
sekaligus
untuk
memasarkan
hasil
karyanya.
Demikian
pula
pembinaan
terhadap
para
penyandang cacat
tubuh
juga
dilakukan.
TMII
bahkan
juga
membina
ratusan
penjual
jamu
gendong.
Masyarakat kecil
yang
memiliki
andil
besar
dalam
pelestarian dan pengembangan budaya bangsa Indonesia yang bemilai tinggi.
Dalam
peranannya sebagai
"Wajah
Indonesia"
yang
mewakili
citra
bangsa
dan
negara
Indonesia, TMII
kerap
dikunjungi oleh
Kepala
Negara
maupun
Kepala
Pemerintahan dari
negara-negara sahabat di
seluruh dunia.
Hampir di
setiap kedatangan
tamu-tamu
kehormatan
tersebut,
diselenggarakan acara
penanaman
pohon
beringin
persahabatan di
salah
satu
lokasi
TMII.
Kini
setidaknya
telah
ada
129
pohon
beringin
yang
ditanam
oleh
para
tamu
negara,
yang
beberapa
di
antaranya
adalah
tokoh-tokoh
dunia.
Jumlah
ini
diperkaya
dengan
108
pohon
dari
berbagai
jenis,
yang
dikenal
di
negara asalnya dan dapat tumbuh di alam Indonesia. Pohon-pohon Ini di tanam oleh para
pimpinan negara-negara Non-Blok pada saat KTT Non Blok X tahun 1992 di Jakarta.
2.2 Data Target Audience
Demografi:
Seluruh
penduduk
Indonesia
terutama
di
Jakarta
dan
masyarakat
mancanegara yang tertarik dengan seni dan budaya tradisional khas Indonesia.
Psikografi: Semua umur, diutamakan anak-anak hingga remaja (pelajar).
|