3
BAB 2
Data dan Analisa
2.1
Data
Sumber data
berasal
dari studi
pustaka
buku
(
Preservation
and Restoration
of
tooth structure, Essentials of Dental Caries The Disease and Its Management
) dan
artikel dari internet. Survey lapangan dilakukan di Departemen kesehatan dengan Ibu
Drg.
Sari
(*meminta
agar
dimasukkan pengetahuan tentang cara menyikat gigi yang
benar) dan Drg. Elly, Direktorat Bina Upaya Kesehatan Umum, dan dengan Ibu Parmi,
Direktorat Penelitian dan Pengembangan bagian Riset Kesehatan Nasional, serta
wawancara
dengan Drg. Erna.
Setelah
diseleksi
dan disusun,
maka data
yang
didapatkan adalah sebagai berikut:
2.1.1
Gigi
Gigi secara garis besar terdiri dari 2 buah bagian, yaitu mahkota dan akar. Mahkota
adalah
bagian
gigi
yang
terlihat
dalam mulut,
sedangkan
akar
adalah
bagian
yang
tertanam dalam
tulang
rahang. Sedangkan secara struktur,
gigi
merupakan salah satu
jaringan keras tubuh yang terdiri dari email, dentin, dan sementum. Email dan dentin
memiliki ratusan tubulus dentin yang berfungsi sebagai saluran untuk membawa nutrisi
untuk jaringan-jaringan yang ada. Tubulus dentin pada email lebih sedikit
dibandingkan dengan tubulus dentin pada dentin.
Email
merupakan
bagian
gigi
yang
paling keras,
terbentuk
dari
kristal
hidroksi
apatit. Email inilah yang melapisi mahkota gigi dan mempunyai ketebalan yang
bervariasi mulai bagian puncak mahkota dan akan semakin menipis ketebalannya pada
dasar mahkota, tepatnya pada perbatasan mahkota dengan akar gigi. Warna email gigi
pun sebenarnya tidak putih mutlak, kebanyakan lebih mengarah keabu-abuan dan semi
translusen. Kecuali pada kondisi email yang abnormal seringkali menghasilkan warna
yang
menyimpang dari
warna
normal email dan cenderung mengarah ke warna
yang
lebih gelap. Semakin menuju ke bagian dalam dari email, kekerasannya akan semakin
berkurang.
Bagian
email
ini
pula
yang
menjadi
awal
terjadinya
lubang
pada
gigi,
|
![]() 4
karena sifatnya
mudah
larut terhadap asam, dan kelarutannya
juga
meningkat seiring
dengan semakin dalamnya lapisan email. Artinya semakin dalam, email akan semakin
mudah terurai oleh asam.
Bagian yang lebih dalam dari email adalah dentin. Dentin merupakan bagian yang
terluas
dari struktur
gigi,
meliputi
seluruh panjang
gigi
mulai
dari
mahkota
hingga
akar. Dentin pada mahkota gigi dentin dilapisi oleh email, sedangkan dentin pada akar
gigi dilapisi oleh sementum. Dentin berfungsi sebagai pertahanan kedua gigi kita
setelah email. Salah satunya, dentin akan membuat sclerotic dentin untuk mengecilkan
tubulus dentin agar bakteri tidak mudah masuk saat menerima rangsangan dari luar.
Jaringan keras yang selanjutnya adalah sementum. Layaknya email yang melapisi
dentin pada bagian mahkota, sementum juga melapisi dentin namun untuk dentin pada
bagian akar gigi. Sementum ini secara normal tidak tampak dari pandangan kita,
namun tertutup oleh tulang dan dilapisi oleh gusi.
Pulpa adalah tempat syaraf-syaraf, pembuluh darah, dan pembuluh getah bening
dari gigi, yang memberi kehidupan pada gigi.
|
5
Gigi berguna untuk :
1. Mengunyah Makanan
Sebelum makanan ditelan, gigi berguna untuk :
a. Menghancurkan hingga lembut sehingga mudah ditelan.
b. Membantu proses
pencernaan
di
lambung
dan
usus,
sehingga
beban
lambung dan usus dalam mencerna makanan menjadi ringan.
c. Mencegah tersedaknya oleh makanan.
2. Mengucapkan kata-kata dengan jelas.
3. Membentuk wajah menjadi harmonis.
4. Untuk kecantikan dan penampilan yang lebih baik.
Macam-macam bentuk gigi dan fungsinya
Gigi terdiri dari macam-macam bentuk .
1. Gigi Seri
Makanan yang besar tidak langsung dikunyah tetapi dipotong dulu hingga
dapat
masuk ke rongga
mulut. Makanan ini
dipotong oleh
gigi
seri. Gigi
Seri bentuknya seperti pahat.
2. Gigi Taring
Beberapa
makanan
harus
dicabik-cabik
dulu
sesudah
dipotong, baru
setelah
itu
dikunyah.
Fungsi
dari
gigi
taring untuk
mencabik/merobek makanan. Gigi Taring bentuknya lancip.
3. Gigi Geraham
Sebelum ditelan
makanan
harus
digiling/dihaluskan,
fungsi
dari
Gigi
Geraham adalah untuk menggiling/mengahaluskan makanan. Gigi Geraham
mempunyai permukaan yang berlekuk dan berbenjol-benjol
2.1.2
Karies dan Saliva
Karies
atau
yang
lebih
dikenal
dengan
nama
lubang
gigi
adalah
masalah
yang
paling
sering
terjadi pada
gigi.
Hal
tersebut
dapat
terjadi karena terjadi penguraian
kristal
hidroksi apatit (zat
utama pembentuk email dan dentin) oleh asam. Proses ini
dinamakan demineralisasi.
|
6
Semua tentang gigi berlubang, baik konsep tentang penyebab dan proses terjadinya,
telah banyak berubah sejak tiga dekade
silam.
Demineralisasi
yang terjadi
bisa saja
diperbaiki dengan cepat oleh kandungan kalsium dan fosfor di dalam air liur kita.
Namun, ada saatnya dimana demineralisasi yang terjadi akan melampaui kemampuan
badan
untuk
melakukan
perbaikan,
ini
akan berujung
pada
akumulasi
pengikisan
mineral
yang
ada
di dalam gigi.
Maka
itu, secara
khusus, karies
dijelaskan
sebagai
proses
hilangnya
mineral
yang ada di
gigi
dalam waktu
panjang
dan
berkelanjutan.
Proses ini sebagian besar merupakan sumbangsih dari bakteri dan produk turunannya.
Pada awalnya, lubang gigi hanya bisa dilihat setelah menggunakan mikroskop, namun
lama-kelamaan akan terlihat juga di permukaan gigi. Gagalnya usaha kita untuk
mencegah dan menghambat pembesaran kerusakan ini akan berujung pada kerusakan
yang tidak bisa diperbaiki lagi pada gigi kita.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya karies, yaitu:
1. Akumulasi plak di
permukaan
gigi
yang
menyebabkan tingginya
peluang terjadi proses fermentasi karbohidrat
oleh
bakteri
yang
terkandung di dalamnya, berujung pada pembuatan dan penyimpanan
asam organik di plak tersebut.
2. Frekuensi konsumsi
makanan berkarbohidrat.
Bakteri-bakteri
yang ada
di plak membutuhkan karbohidrat untuk memproduksi asam oraganik.
3.
Konsumsi
makanan
sehari-hari
dengan tingkat keasaman tinggi bisa
memperbesar kemungkinan terjadinya gigi berlubang.
4. Sistem pertahanan gigi berupa air liur yang mencegah dan menghambat
terjadinya gigi berlubang.
5. Flouride dan beberapa unsur lain yang bisa digunakan untuk membatasi
terjadinya gigi berlubang.
Plak adalah lapisan polisakarida semi-transparan yang menempel kuat di
permukaan gigi. Plak terbentuk setiap hari di permukaan setiap gigi. Plak secara umum
merupakan salah satu bentukan dari air liur yang tujuannya untuk melapisi dan
melindungi
gigi
kita
dari
demineralisasi.
Plak terbentuk
lebih
cepat
saat
kita
tidur,
dimana tidak ada konsumsi makanan dibandingkan dengan setelah kita makan. Hal ini
dikarenakan pergerakan mekanik makanan dan tingginya sekresi air liur saat kita
|
![]() 7
mengunyah.
Namun sayangnya
plak dijadikan tempat
bagi
bakteri
untuk berkoloni,
menempel di gigi, dan akhirnya berkembang bersama plak itu sendiri. Di dalam plak,
dapat terkandung berbagai macam bakteri yang nantinya akan menghasilkan asam
organik. Bakteri-bakteri yang ada di plak antara lain Streptococcus Mutans,
Streptococcus Sobrinus, Lactobacillus, dan lainnya.
Asam yang membuat gigi berlubang dapat berasal dari 2 sumber. Yang
pertama, asam tersebut bisa berasal dari minuman-minuman dengan tingkat keasaman
tinggi,
seperti
minuman berkarbonasi,
minuman
olah
raga,
dan
jus
buah-buahan.
Frekuensi konsumsi
yang
tinggi dalam jangka panjang bisa menyebabkan percepatan
terjadinya demineralisasi dan bisa memperparah lubang gigi yang sudah ada. Sumber
asam lainnya berasal dari produksi bakteri-bakteri yang ada di plak yang menempel di
permukaan gigi. Asam organik ini sangat berperan dalam pembuatan lubang gigi.
Kristal
hidroksi apatit
memiliki tingkat keasaman kritis 5.5.
Asam yang dibentuk
oleh bakteri-bakteri akan menurunkan tingkat keasaman hidroksi apatit. Apabila
tingkat keasaman hidroksi apatit turun lebih rendah dari 5.5, maka asam akan mengurai
zat ini, yang nanti akan membuat gigi kita terkikis dan berlubang. Air liur memegang
fungsi
yang
sangat penting dalam melindungi gigi
kita dari asam.
Air
liur berfungsi
sebagai penetral asam yang diproduksi oleh bakteri-bakteri
itu. Air
liur secara khusus
disebut menjadi buffer bagi asam, dengan begitu maka penurunan keasaman dapat
dikurangi. Sekresi air liur akan tinggi saat kita
mengunyah dan akan menurun setelah
kita tidak lagi mengunyah.
Proses perjalanan karies dan penanganannya:
1. Karies pada Email
Tidak ada keluhan pada gigi/ gigi belum terasa sakit sama sekali.
|
![]() 8
Penanganan supaya lubang gigi tidak bertambah besar :
Kontrol ke dokter gigi untuk aplikasi fluor.
Sikat gigi dengan fluor.
Pola makanan yang menyehatkan gigi.
Gigi ditambal.
2. Karies pada Dentin
Biasanya akan terasa sakit bila minum-minuman yang dingin, panas dan
makan-makanan
yang
manis-manis,
hal ini disebabkan karena syaraf-
syaraf dalam gigi akan terangsang sehingga gigi terasa ngilu.
Perawatan : Gigi ditambal
3. Karies pada Pulpa
Karies ini sudah mencapai dentin yang dalam sampai perbatasan dengan
pulpa atau sampai ke pulpa. Lubang
gigi akan terlihat
tanpa alat. Bila
pulpanya masih hidup, akan terasa sakit
berdenyut
sampai tidak bisa
tidur, bila pulpanya sudah mati tidak ada keluhan sakit lagi pada
|
9
giginya tapi akan terasa sakit bila
dipakai
untuk
mengunyah
karena
jaringan disekitar gigi sudah terinfeksi.
Bila tetap dibiarkan saja lama
kelamaan
gusi
menjadi
bengkak
dan
bernanah (Abses). Pengobatan pada gigi ini lebih sulit dan memerlukan
kunjungan beberapa kali. Kadangkala gigi tidak bisa ditolong lagi
sehingga harus dicabut.
2.1.3
Bakteri dengan Plak
Streptococci adalah
jenis
bakteri
pertama
yang
akan
menyusup
di
plak
dan
menempel di gigi, sedangkan beberapa jenis bakteri
lain akan terus
menerus datang
dan menempel di dalam plak tersebut. Jenis bakteri steptococci yang paling berperanan
besar dalam proses pelubangan gigi adalah Streptococcus mutans, Strep. Sobrinus, dan
Lactobacillus. Bakteri-bakteri ini bukan hanya dengan cepat memproses karbohidrat
menjadi asam organik tapi juga mereka mampu hidup di lingkungan yang sangat asam.
Strep. Sobrinus adalah pencipta asam organik tercepat, namun secara umum jumlahnya
jauh
lebih
sedikit
dibandingkan
dengan
Strep.
Mutans.
Lactobacillus sendiri
adalah
bakteri yang berkembang biak di lingkungan yang asam dan banyak ditemui di gigi-
gigi yang sudah berlubang. Faktanya, Strep. Mutans dan bakteri-bakteri lainnya
mampu
menciptakan
sendiri
karbohidratnya yang mereka gunakan untuk proses
metabolisme saat sumber dari luar sudah habis.
Metabolisme tersebut dalam jumlah besar bisa menyebabkan keasaman permukaan
gigi berkurang 2 sampai 4 poin. Penurunan tersebut dipengaruhi oleh ketebalan plak,
jumlah
dan
jenis
bakteri
yang
ada
dalam plak
dan
efektifitas
kerja
air
liur
untuk
menetralkan asam, beserta
faktor-faktor
lain. Untuk mengembalikan tingkat keasaman
menjadi normal dibutuhkan waktu antara 20 menit sampai 30 menit. Sekresi air liur
yang tinggi akan mempercepat pemulihan tingkat keasaman ke ukuran yang normal,
namun
makanan-makanan
yang
menempel di
permukaan
gigi
akan
menghambat
pengembalian
tingkat
keasaman
gigi
sampai makanan
tersebut
dibersihkan
ataupun
terurai.
|
10
2.1.4
Gaya Hidup
Gaya hidup menjadi salah satu hal yang dapat mempengaruhi kesehatan gigi.
Kebiasaan kebiasaan buruk dari luar yang dapat menjadi faktor gigi berlubang adalah:
1. Frekuensi konsumsi makanan-makanan berkarbohidrat yang bisa
diproses oleh bakteri untuk menjadi asam organik seperti susu, keju, es
krim, coklat, kue-kuean, roti, dan sebagainya. Termasuk di dalamnya
makanan-makanan ringan yang biasa kita makan, ataupun permen karet.
Sebagai
gantinya bisa diganti dengan produk-produk dengan
karbohidrat sintesis, atau xylitol, sorbitol, dan sebagainya.
2.
Frekuensi konsumsi minuman bertingkat keasaman seperti minuman
berenergi, minuman berkarbonasi.
3.
Perilaku
menyimpang dalam pola
makan seperti bulimia.
Ada
2
tipe
bulimia, yang pertama
adalah mereka yang membatasi konsumsi
makanan, yang kedua adalah mereka yang memuntahkan makanan
setelah makan. Memuntahkan makanan bisa menimbulkan pengikisan
lapisan
pada
gigi,
menyebabkan
gigi
lebih
mudah
terkena
asam dan
berlubang.
4. Konsumsi kafein dalam
dosis tinggi. Kafein meningkatkan produksi
asam dalam
tumbuh
yang
berpotensi
untuk
mengikis
gigi.
Selain
itu
kafein
membuat
peningkatan
pembuangan
cairan
dalam tubuh.
Dalam
skala
besar
pembuangan
carian
dalam tubuh
bisa
menimbulkan
ketidakseimbangan pada pengeluaran air liur.
5. Kebiasaan merokok. Nikotin dalam rokok bisa menyebabkan terjadinya
pengurangan air liur.
6.
Frekuensi konsumsi minuman beralkohol. Konsumsi rutin minuman
beralkohol dalam jumlah besar dapat
menyebabkan
disfungsi
air
liur.
Mencampur alkohol dengan minuman bersoda, ditambah dengan
disfungsi air liur akan meningkatkan aktivitas pembuatan lubang gigi
Kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya terjadi karena kurangnya kesadaran tentang
pentingnya
kesehatan
gigi
seperti
keseringan
untuk
malas atau
lupa
untuk
menyikat
|
11
gigi. Selain itu adalah penggunaan tusuk gigi
yang tidak sesuai. Tusuk gigi biasanya
digunakan untuk membersihakan sisa makanan
setelah
makan,
namun
penggunaan
tusuk gigi yang menekan sisi gusi dapat menimbulkan celah antara gigi dan gusi. Hal
tersebut justru akan membuat sisa-sisa makanan lebih mudah untuk tertinggal dan
menyebabkan gigi lebih mudah berlubang.
2.1.5 Asam
Asam (yang sering
diwakili
dengan rumus
umum
HA) secara
umum merupakan
senyawa kimia
yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan
larutan dengan pH
lebih kecil dari 7. Dalam definisi
modern, asam adalah suatu
zat yang dapat memberi
proton (ion H
+
) kepada
zat
lain
(yang
disebut
basa), atau
dapat
menerima
pasangan
elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi
penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan
dalam cuka) dan asam
sulfat (digunakan dalam baterai atau aki
mobil). Asam
umumnya berasa masam;
walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam
pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan. Tingkat keasaman sesuatu zat berada
dalam rentang 1 sampai 7.
Dimana 1 adalah paling tidak asam, dan 7 adalah paling
asam.
2.1.6 Pertumbuhan gigi anak
Gigi anak, atau yang lebih dikenal dengan gigi susu umumnya akan keluar pertama
kali pada saat anak berusia 6 sampai 8 bulan dan akan berhenti pada usia kurang lebih
24
bulan
atau
2,5
tahun,
ditandai
dengan
gigi geraham susu
kedua
akan
mencapai
kontak dengan
gigi
antagonisnya ( pasangan
gigi
geraham
yang ada di rahang
yang
atas atau bawahnya). Urutan-urutannya berdasarkan kebiasaan tumbuh adalah: urutan
pertama gigi susu yang tumbuh adalah gigi seri susu rahang bawah, biasanya saat usia
6-9 bulan, kemudian disusul dengan
gigi seri bagian atas. Gigi seri kedua, yaitu gigi
yang biasa tumbuh di samping gigi seri pertama tumbuh saat usia 7-10 bulan. Kadang
gigi seri kedua di rahang
bawah
tumbuh lebih dulu sebelum
gigi
seri
kedua rahang
atas.
Lalu,
satu
gigi
geraham depan tumbuh pada
usia 16-20 bulan.
Gigi taring
juga
|
12
mulai
muncul
pada
usia
yang
sama.
Gigi
geraham kedua
tumbuh
pada
usia
23-30
bulan. Pada akhirnya gigi susu akan sempurna pada saat anak berusia 3 tahun.
Pada saat anak berusia kurang lebih 6 tahun, gigi-gigi susu tersebut akan mulai
berganti satu persatu dengan gigi permanen sampai pertumbuhan geraham bungsu pada
saat anak umumnya berusia 19-22 tahun.
Perbedaan gigi susu dengan gigi tetap adalah:
1. Ukuran
gigi
susu
lebih kecil karena
gigi
ini diperuntukkan bagi tubuh
seorang anak sampai sekitar 12 tahun. Sebaliknya ukuran gigi tetap
relatif lebih besar dibandingkan gigi susu yang digantikannya, karena
gigi tetap diperuntukkan bagi ukuran tubuh orang dewasa
2.
Warna gigi sementara (gigi susu) lebih putih ketimbang gigi tetap
penggantinya, karena itu disebut susu.
3. Jumlah gigi susu adalah 20 buah terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi taring dan
8
gigi geraham, sedangkan gigi tetap 32 buah, terdiri dari 8 gigi seri, 4
gigi taring dan 8 gigi geraham kecil serta 12 geraham besar. Semua gigi
susu (20 buah) setelah tanggal akan digantikan gigi tetap (20 buah),
sedangkan gigi geraham besar tidak punya gigi susu.
4. Secara umum gigi susu lebih rentan pada karies daripada gigi tetap, hal
ini disebabkan karena lapisan email yang lebih tipis.
Karies pada gigi susu dapat menyebabkan terhalangnya proses pergantian dari gigi
susu ke gigi tetap. Hal ini dikarenakan karena akar gigi susu yang mengalami
kerusakan
saraf
karena karies
tidak
akan
memendek
secara
natural
sehingga
harus
dicabut oleh dokter gigi.
2.1.7
Menyikat gigi
Menyikat gigi adalah salah satu
usaha
untuk menghilangkan plak dan
membersihakan
sisa-sisa
makanan.
Untuk gigi
normal,
sangat
dianjurkan
untuk
menyikat
gigi pagi dan
malam sebelum tidur. Menyikat
gigi pagi hari bisa dilakukan
sebelum atau
sesudah
makan.
Fokus
menyikat
gigi
pada
pagi
hari
bukan
untuk
membersihkan sisa makanan yang menempel pada gigi, melainkan untuk
membersihkan plak-plak, karea sepanjang siang hari gigi masih akan terlindungi oleh
|
![]() 13
air liur, dan dengan mengurangi jumlah plak
yang
ada
pada pagi
hari, dimaksudkan
untuk mengurangi jumlah bakteri yang akan tertampung di dalam gigi. Walaupun lebih
disarankan untuk menyikat gigi pagi sesudah makan. Sedangkan pada malam menyikat
gigi hari bertujuan
untuk membersihkan gigi dari plak ataupun sisa makanan sebelum
tidur.
Hal
ini
dikarenakan selama tidur,
akan terjadi
penurunan
jumlah
air
liur
kita,
sehingga gigi menjadi tidak terlindungi. Dengan menyikat bersih gigi, diharapkan tidak
akan terjadi proses demineralisasi oleh bakteri. Cara menyikat gigi yang baik dan benar
adalah (disalin dari modul UKGS untuk kader kesehatan Depkes):
1. Menyiapkan sikat gigi dan pasta yang mengandung fluor (salah satu zat
yang
dapat
menambah
kekuatan pada gigi). Banyaknya pasta kurang
lebih sebesar sebutir kacang tanah, atau setengah sentimeter.
2. Berkumur-kumur dengan air bersih sebelum menyikat gigi
3. Seluruh permukaan gigi disikat dengan gerakan maju munduk pendek-
pendek atau memutar selama kurang lebih 2 menit. (sedikitnya 8 kali
gerakan setiap 3 permukaan gigi)
4. Berikan perhatian khusus pada daerah pertemuan antara gigi dan gusi
5.
Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam. Ulangi
gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua gigi
atas dan bawah.
|
![]() 14
6. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang bawah depan, miringkan
sikat
gigi
seperti
dalam gambar.
Kemudian
bersihkan
gigi
dengan
gerakan sikat yang benar.
7. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atas dan bawah dengan gerakan-
gerakan pendek dan lembut maju mundur berulang-ulang.
8.
Sikatlah
lidah
dan
langit-langit dengan
gerakan
maju
mundur
dan
berulang-ulang.
|
15
9. Jangan
menyikat
terlalu
keras
terutama
pada
pertemuan
gigi
dengan
gusi. Karena akan menyebabkan email gigi rusak dan gigi terasa ngilu.
10. Berkumurlah setelah
menyikat
gigi cukup 1 kali agar sisa
fluor
masih
ada di gigi.
Ditambahkan lagi oleh drg. Elly untuk menyikat gigi dimulai dari bagian gusi
dengan
sikat
gigi
sedikit
diputar agar
tidak
melukai
gusi,
dengan
gerakan
naik
turun.
Pemilihan sikat gigi yang baik:
1. Gunakan sikat gigi dengan ukuran yang tepat (lebih kecil, lebih baik)
dan dengan bulu sikat yang halus (dianjurkan dari bahan sintetis karena
tidak berpori sehingga meminimalkan bakteri rongga mulut menempel
dan berkembang biak).
2. Bertangkai lurus dan mudah dipegang
3. Bulu sikat harus sama panjang sehingga membentuk permukaan datar.
2.1.8
Wawancara dengan Drg. Erna
Wawancara dengan Drg. Erna, seorang dokter gigi yang menjadi dokter gigi untuk
sekolah SD, SMP, SMA Sang Timur Jakarta, yang dilakukan pada tanggal 22 Februrari
2011 dirangkum dan disimpulkan sebagai berikut:
Gigi berlubang pada anak-anak terjadi karena kurangnya kesadaran akan kesehatan
gigi si anak, baik di rumah ataupun di sekolah. Kebiasaan anak di rumah yang
diajarkan untuk menyikat gigi sebelum makan pagi juga kurang sesuai untuk menjaga
kesehatan
gigi.
Di samping
itu kebiasaan anak
untuk makan
yang
lengket dan
manis
menyebabkan gigi berlubang. Di negara
yang sudah
maju,
minuman kita akan
diberikan dosis flour yang seperlunya agar bisa membantu kesehatan gigi. Selain itu,
dibahas juga tentang penggunaan tusuk gigi yang salah. Penggunaan tusuk gigi bisa
berakibat pada peregangan antara gusi dengan gigi dan menyebabkan lebih mudahnya
kuman atau kotoran untuk masuk.
|
16
2.1.9
Program Departemen Kesehatan
Menurut pernyataan dari Ibu Drg. Sari, Direktorat Bina Usaha Kesehatan Dasar,
Dekes, pemerintah sebentar lagi akan
mengadakan
program untuk
mengingkatkan
kesehatan dasar anak-anak kecil (sekolah dasar).
Program ini
merupakan
program adaptasi
dari
program
departemen
kesehatan
Filipina. Di Filipina sendiri program
ini dinamakan Fit For School. Tapi di
Indonesia
belum ada
nama
pasti
dan
resmi
yang
akan dipakai
untuk program ini.
Secara
garis
besar program ini sendiri meliputi mencuci tangan sebelum masuk ke kelas, menyikat
gigi bersama-sama, dan pemberian obat cacing
untuk anak. Di Filipina, metode
yang
digunakan adalah para guru akan menunjuk dan melatih ketua murid untuk memandu
teman kelas mereka selama aktivitas menyikat gigi dengan cara yang teratur.Hasilnya,
setelah satu minggu latihan, keseluruhan
aktivitas menyikat gigi tidak akan
menghabiskan waktu lebih dari 5 menit tiap harinya.
Sasaran program ini adalah anak-anak sekolah dasar, dan di Indonesia, program ini
akan
diujicobakan
kepada
sekolah-sekolah
dasar
di
seluruh
Jawa
Barat.
Pemilihan
target
untuk
video
pembelajaran juga
diselaraskan dengan
program pemerintah
yang
akan datang ini.
2.1.10 Statistik tentang Gigi Berlubang
Statistik yang akan disampaikan dibawah ini merupakan hasil dari Riset Kesehatan
Dasar
(Riskesdas)
2007
yang
didapat dari Direktorat
Penelitian
dan
Pengembangan
Departemen Kesehatan, bagian Riset Kesehatan Nasional.
Data tentang kesehatan gigi ini adalah data paling baru yang bisa didapatkan dari
Departemen Kesehatan. Dengan populasi statistik adalah seluruh rumah tangga di
seluruh pelosok Indonesia. Sampelnya terdiri dari 440 kabupaten/kota (dari jumlah
keseluruhan sebanyak 456 kabupaten/kota) yang tersebar di 33 provinsi Indonesia,
dengan catatan 16 kabupaten/kota tidak masuk dalam sampel
Riskesdas 2007 karena
merupakan pengembangan kabupaten baru yang pada saat perencanaan riskesdas
belum diperhitungkan.
Setelah diseleksi, maka statistik yang akan disajikan adalah sebagai berikut:
|
![]() 17
*Jumlah dalam persen
D adalah Decay
DMFT adalah Decay Missing Filling Teeth
Kuintil adalah tingkat pengeluaran
Menurut kelompok umur, ada kecenderungan semakin meningkat umur, semakin
meningkat yang mempunyai pengalaman karies. Sedangkan prevalensi karies,
meningkat sampai umur 35-44 tahun dan menurun kembali pada umur 65 tahun ke
atas.
Menurut tingkat pengeluaran rumah tangga, ada kecenderungan semakin tinggi
tingkat pengeluaran rumah tangga per kapita semakin banyak yang mempunyai
pengalaman karies. Namun prevalensi karies tidak menunjukan pola tertentu pada
semua tingkat pengeluaran rumah tangga per kapita.
|
![]() 18
|
![]() 19
*Jumlah dalam persen
|
![]() 20
*Jumlah dalam persen
|
21
2.2 Target
Target primer dalam video pembelajaran ini
adalah anak kecil dalam usia kurang
lebih 7 sampai 12 tahun dengan fokus 7-8 tahun, berpendidikan formal sekolah dasar.
Hal
ini
dimaksudkan
agar
anak-anak
yang menonton
video
pembelajaran
ini
lebih
termotivasi untuk menjaga kesehatan giginya dengan menyikat bersih gigi setiap
malam
sebelum tidur. Juga diharapkan agar anak bisa
lebih paham bagaimana
menyikat gigi dengan baik dan benar.
Target sekunder dalam video pembelajaran ini adalah anak-anak dan orang dewasa
diatas umur
12 tahun dan orang tua (khusunya para ibu-ibu). Hal ini bertujuan agar
dengan semakin
mengerti
bagaimana
gigi
berlubang
bisa
terjadi
dalam
hubungannya
dengan
menyikat
gigi sebelum
tidur. Serta bagaimana caranya
menyikat gigi dengan
baik dan benar.
2.3 Analisis Data SWOT
2.3.3
Strength
Video
pembelajaran
ini
akan
dibuat
dengan
bercerita,
serta
visual
yang
sesuai
untuk
anak,
sehingga
dengan
cara
itu diharapkan
anak-anak bisa
lebih
antusias
dan
tidak bosan untuk menontonnya, sehingga pesan yang akan ingin disampaikan tetap
dapat tersampaikan dengan baik.
2.3.4
Weakness
Video pembelajaran ini hanya fokus pada salah satu cara perawatan kesehatan gigi,
yaitu
menyikat
gigi pada malam hari sebelum tidur. Sedangkan faktor-faktor lainnya
yang bisa mengganggu kesehatan gigi mungkin tidak akan tersampaikan dengan baik
dan terperinci.
2.3.5
Opportunity
|
22
Dengan
tidak
banyaknya
video
pembelajaran
tentang
kesehatan
gigi
yang
ada,
video pembelajaran ini diharapkan dapat
menjadi
bantuan
bagi
orang
tua
untuk
menjelaskan ke anak-anaknya tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi. Selain itu
video pembelajaran ini juga bisa digunakan oleh Departemen Kesehatan atau para guru
atau instansi swasta yang ingin menjelaskan atau
memberikan penyuluhan kepada
anak-anak kecil tentang kesehatan gigi dan pentingnya menyikat gigi dimalam hari.
2.3.6
Threat
Ancaman
yang
mungkin
terjadi
adalah jika
perusahaan
gigi,
seperti pepsodent
mengeluarkan cd-cd ilmu pengetahuan seperti yang pernah dilakukan oleh susu bubuk
Dancow. Atau mungkin juga jika pepsodent kembali menghidupkan karakter Sigi,yang
dulu pernah ada, ke layar televisi, maka akan dijadikan pembanding oleh penonton.
|