3
BAB II
DATA & ANALISA
2.1 Sumber Data
Sumber data dan informasi untuk mendukung Tugas Akhir ini
diperoleh dari beberapa sumber, antara lain :
2.1.1  Media cetak dan Website
Data yang diambil berasal dari buku cerita rakyat dan referensi yang
telah diterbitkan dan situs - situs di internet.
2.1.2  Survey dan Wawancara
Data yang diperoleh dari hasil wawancara tokoh dan survey dari
beberapa masyarakat.
2.2. Data Umum tentang Animasi
Animasi adalah tayangan gambar sequence 2D maupun 3D yang
disusun sedemikian rupa untuk menghasilkan
sebuah
ilusi gerak. Efek
yang   dihasilkan   adalah   sebuah   ilusi   dari   pergerakan   berdasarkan
gambaran
yang
tertangkap
oleh penglihatan,
dan
dapat
dibuat
serta
didemonstrasikan dengan berbagai macam cara. Cara
yang paling sering
untuk menampilkan sebuah animasi adalah melalui layar lebar ataupun
video,  walaupun  masih  ada  cara  lainnya.  Dunia  animasi  berakar  dari
dunia gambar, yang kemudian gambar tersebut dibuat dan disusun
sedemikian  rupa  sehingga 
menjadi  terlihat 
hidup  sehingga 
memiliki
makna visual (desain komunikasi visual).
  
4
2.2.1 Sejarah Animasi
Animasi sebenarnya telah ada sejak zaman dahulu kala. Jauh
sebelum adanya animasi modern seperti saat ini, nenek moyang kita telah
mengenal yang namanya animasi. Walaupun perwujudannya tidaklah
menyerupai seperti animasi pada saat ini, tetapi itu memberikan gambaran
kepada kita tentang cikal bakal animasi.
Sekitar tahun 1834 munculah permainan Zoetrope, dimana alat ini
berbentuk tabung, berukuran pendek, ditiap sisinya terdapat lubang yang
berfungsi untuk mengintip, dan dibagian dalamnya terdapat rangkaian
gambar yang membentuk sebuah gerakan. Dibawah alat ini terdapat
penopang yang berfungsi sebagai poros.
Gambar.1
Zoetrope
sebelumnya Zoetrope
terkenal
pada
awal-awal
animasi
modern,
kemudian 
munculah 
Phenakistoscope,  dimana alat
ini 
mempunya
  
5
sistem kerja seperti halnya Zoetrope, namun secara bentuk alat ini lebih
sederhana. Pada tahun 1868 munculah Flip book dan ditemukan oleh John
Barnes Linnet. Flip book merupakan salah satu penemuan dunia animasi
yang membawa kita lebih dekat ke animasi modern.
Gambar.2
Flip book
Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesatnya
di akhir abad ke-19. Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis
membuat
film animasi
sederhana
berupa
figure
batang
korek
api.
Rangkaian
gambar-gambar
blabar
hitam (black
line)
dibuat
di
atas
lembaran  putih,  dipotret  dengan  film  negative  sehingga  yang  terlihat
figure menjadi putih dan latar belakang menjadi hitam.
Sedangkan di Amerika Serikat, Winsor McCay membuat film
animasi
“Gertie the Dinosaur” pada tahun 1909. Figure digambar blabar
hitam dengan
latar
belakang putih.
Menyusul
di
tahun-tahun
berikutnya
para
animator
Amerika
mulai
mengembangkan
teknik
film animasi
di
sekitar  tahun  1913  sampai  pada  awal  tahun  1920-an.  Max  Fleischer
  
6
mengembangkan “KO KO The Clown” dan Pat Sullivan membuat “Felix
The Cat”. Rangkaian gambargambar dibuat sesederhana mungkin, dimana
figure digambar
blabar
hitam
atau
bayangan hitam bersatu
dengan
latar
belakang
blabar
dasar
hitam atau
dibuat
sebaliknya.
McCay
membuat
rumusan film dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik
gerakan.
Flescher
dan
Sullivan
telah memanfaatkan
teknik
animasi cell,
yaitu
lembaran
tembus
padnang
dari bahan
seluloid
(Cellucoid)
yang
disebut “cell”. Pemula lainnya di Jerman, Lotte Reineger di tahun 1919
mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dan Perancis, di
tahun
1930
membuat
percobaan
film
animasi
potongan
dengan
figure
yang berasal dari potongan-potongan kayu. Gamba berikut adalah tokoh
“Gertie The Dinosaurs”, dan “Felix The Cat”.
2.2.2 Animasi di Indonesia
Animasi di Indonesia bukanlah suatu
hal
yang
asing,
perkembangan
animasi di Indonesia bisa dibilang cukup pesat, ini terbukti dengan adanya
forum animasi
Indonesia
(Ainaki)
dan
website
Indonesian CG
Community
(IndoCG), tetapi ada beberapa hal yang berpotensi menghalangi perkembangan
animasi  di 
Indonesia  seperti  kurangnya  dukungan  dari  pemerintah 
untuk
animasi di Indonesia, banyak yang salah menanggapi bahwa animasi itu untuk
anak-anak, namun pada kenyataannya animasi itu tidak hanya untuk anak-anak
saja.
Dua
film Animasi
Indonesia
yang
dibuat
oleh
Studio
Kasatmata
dan
Infinite Frameworks yaitu berjudul Homeland dan Sing to the dawn.
  
7
Gambar.3
Homeland
Gambar.4
Sing to the Dawn
2.3 Data Umum tentang Reyog Ponorogo
Versi resmi alur cerita Reyog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja
Bantarangin Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Senggalangit,
namun
ditengah
perjalanan
ia
dicegat oleh
Raja
Singabarong
dari
Kediri.
Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak
Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh
warok (pria berpakaian
hitam-hitam dalam tariannya), dan warok
ini
memiliki
ilmu hitam mematikan.                                             
Pada    Seluruh    tariannya
saat
ini
merupakan
tarian
perang
antara
Kerajaan
Kediri
dan Kerajaan
Bantarangin Ponorogo, dan
mengadu ilmu
hitam antara keduanya, para penari
dalam keadaan
'kerasukan' saat
mementaskan tariannya. Dan
satu lagi
bahwa
pentas tarian Reyog Ponorogo ini yang resmi hanya ada pada malam satu suro
yaitu pada saat malam bulan purnama.
Ada 5 komponen penari dalam tari Reog Ponorogo yang diambil dari karakter
dalam Legenda nya, diantaranya:
1. Pembarong
2. Prabu Kelana Sewandana
3. Patih Bujangganong
  
8
4. Jathil
5. Warok
2.3.1 Barongan
Gambar.5 Barongan
Barongan atau disebut Dadak Merak merupakan peralatan tari yang
paling
dominan
dalam
kesenian Reyog
Ponorogo.
Dasar
bagian
nya
terdapat kombinasi antara Harimau dan burung Merak. Bagian - bagiannya
antara lain Kepala Harimau terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan
ditutup dengan kulit Harimau Gembong. Dadak Merak kerangka dari
bambu    dan    rotan    sebagai    tempat    menata    bulu    merak    untuk
  
9
menggambarkan seekor merak sedang mengembangkan bulunya menggigit
untaian
manik -
manik
(tasbih). Krakap terbuat dari kain beludru warna
hitam disulam dengan monte, merupakan aksesoris dan tempat menuliskan
identitas group reyog.
Seorang  pembarong  haruslah  orang  yang  sangat  kuat,  karena  dia
harus bisa menundukkan Dadak Merak hingga menyentuh lantai dan
mengangkatnya lagi ke posisi tegak. Dadak Merak disimbolkan sebagai
Singobarong, dan secara umum Dadak Merak inilah yang membuat tari
Reyog Ponorogo menjadi sangat unik, karena bentuk topengnya yang
sangat besar dan khas serta adanya filosofi di dalamnya. Karena itu,
pembarong  benar-benar  harus  memiliki  keterampilan  dan  kemampuan
yang tinggi agar bisa menghidupkan Singobarong yang dimainkannya.
2.3.1.1 Data umum tentang Harimau
Gambar.6 Harimau
Harimau
atau
macan
tergolong
dalam kerajaan
hewan
kordata
(mempunyai saraf tulang belakang), vertebrata (bertulang belakang), kelas
mamalia (berdarah panas, berbulu dengan kelenjar susu), pemakan daging
(karnivora), 
keluarga 
felidae 
(kucing), 
genus 
panthera, 
spesies  tigris
  
10
(harimau). 
Harimau 
dikenal 
sebagai   kucing   terbesar,   harimau   pada
dasarnya  mirip  dengan  singa  ukurannya,  walaupun  sedikit  lebih  berat.
Beda subspesies
harimau
memiliki
karakteristik yang
berbeda juga,
pada
umumnya harimau jantan memiliki berat antara 180 dan 320 kg dan betina
berbobot antara 120 dan 180 kg. Panjang jantan antara 2,6 dan 3,3 meter,
sedangkan betina antara 2,3 dan 2,75 meter. Di antara subspesies yang
masih hidup, adalah yang paling kecil dan Harimau Siberia yang paling
besar
2.3.1.2 Data Umum Mengenai Burung Merak
Gambar.7 Merak
Merak  Biru  yang  dalam  nama  ilmiahnya  Pavo cristatus adalah
salah 
satu   burung   dari   tiga   spesies   burung   merak.   Kata   merak
sebenarnya mengacu pada burung laki-laki (peafowls),
sementara
perempuan adalah peahens, dan  yang muda adalah peachicks. Merak
Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan
dewasa berukuran
besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan
penutup ekor yang sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas
kepalanya terdapat jambul tegak biru membentuk kipas. Burung betina
berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya tidak mengilap,
  
11
berwarna
coklat kehijauan dengan
garis-garis
hitam dan
tanpa
dihiasi
bulu penutup ekor. Makanan burung Merak Biru terdiri dari aneka biji-
bijian, pucuk rumput dan dedaunan, aneka serangga, serta berbagai jenis
hewan kecil seperti cacing, laba-laba dan kadal kecil.
Merak termasuk dalam klasifikasi ilmiah:
1.   Kerajaan : Animalia
2.   Fillum : Chordata
3.   Kelas : Aves
4.   Ordo : Galliformes
5.   Famili : Phasianidae
6.   Genus : Pavo
7.   Spesies : P. Cristatus
2.3.1.3 Mitologi Merak
Di India, burung merak yang terkait dengan semua melihat matahari dan
dalam mitologi
Yunani
ini ‘eyespots’
itu
dikatakan
sebagai
mata
ratu Argos
raksasa. Ketika musim hujan datang,
merak,
menari
dalam
hujan,
memikat
semua dengan bulu yang elegan, membentuk tampilan yang spektakuler.
Berbagai  kalangan  seperti  orang  barat  mengatakan  kalau  simbol  dari  bulu
merak adalah pertanda buruk, sedangkan bagi orang - orang asia merupakan
simbol keindahan.
  
12
2.3.2 Prabu Kelana Sewandana
Gambar.8 Prabu Kelana Sewandana
Prabu
Kelana Sewandana
ini
adalah
tokoh
utama dalam tari
Reyog Ponorogo. Beliau digambarkan sebagai seorang Raja muda dari
Bantarangin yang sakti, gagah berani dan bijaksana, digambarkan sebagai
manusia
dengan
sayap dan
topeng
merah.
Ia
memiliki
Senjata
sebagai
pusaka  andalan  berupa  cemeti  yang  bernama  Kyai Pecut Samandiman
yang sangat ampuh.
  
13
Gambar.9 Kyai Pecut Samandiman
Dalam legenda sejarah Reyog versi Bantara angin, Prabu Kelana
Sewandana berkelana mencari pendamping hidup yang ditemani oleh
pasukan berkuda yang pada tarian reyog disebut Jathilan, dan Patih nya (
Bujangganong ) Ki ageng kuthu yang setia menemaninya. Ia berkelana ke
kerajaan 
Kediri 
untuk 
mengambil  hati 
Putri 
raja 
kediri 
Dewi
Sanggalangit. Dan Dewi Sanggalangit  
yang meminta sang Prabu
membuat sebuah kesenian yang belum pernah ada sebelumnya.
2.3.3 Patih Bujangganong
Gambar.10 Bujangganong
  
14
Patih  Bujangganong 
adalah  patih  dari  Prabu  Kelana
Sewandana, Dalam sejarah Reyog Ponorogo, Karakter Bujangganong ini
lah
yang menciptakan karya seni Reyog Ponorogo yang sampai saat
ini
kita kenal, atau lebih tepat nya bernama Ki Ageng Kuthu.
Bujangganong ini merupakan tokoh protagonis dalam tarian ini.
Gerakannya seolah mengejek - ngejek Singabarong sehingga Sang barong
marah. Dia digambarkan sebagai patih yang bertubuh kecil dan pendek,
namun cerdik dan lincah. Patih Bujangganong disebut juga penthulan.
Penarinya tidak
memakai baju, hanya rompi berwarna merah dan topeng
berwarna merah juga.
2.3.3.1 Data umum tentang Patih
Patih adalah jabatan Perdana Menteri
pada
kerajaan
Nusantara
kuno.   Selanjutnya   istilah   tersebut   menyebar   ke   beberapa   daerah
Nusantara,
dengan
sebutan
Pateeh
(Brunei), Patti
(Maluku)
dengan
pengertian
baru.
Sekarang
ini,
jabatan
ini
dalam suatu
Provinsi
lebih
kurang sama dengan jabatan Sekdaprop (Sekretaris Daerah Provinsi).
2.3.4 Jathil
  
15
Gambar.11 Jathilan
Jathil adalah sepasukan prajurit wanita berkuda. Dalam tari Reog
Ponorogo, penari Jathil adalah wanita. Mereka digambarkan sebagai
prajurit wanita yang cantik dan berani. Kostum yang dikenakan penari
Jathil
adalah
kemeja
satin
putih sebagai
atasan
dan
jarit
batik
sebagai
bawahan.
Mereka
mengenakan udheng
sebagai
penutup
kepala
dan
mengendarai kuda kepang (kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman
bambu).
Gambar.12 Jathilan
Pada awal nya, seni tari Reyog Ponorogo tidak ada pemeran wanita sekali
pun. Jathilan tersebut pada mulanya di perankan oleh Seorang anak
laki -
laki sebagai sosok satria berkuda yang di dandani seperti wanita.
Bila kuda kepang ini mulai
beraksi,
pertunjukan mulai menyeramkan
karena
unsur
magisnya.
Meskipun gaya kuda kepang ini cukup lemah
gemulai dengan mimik yang membuat penonton terkesima.
  
16
Gambar.13 Warok
2.3.5 Warok
Warok,
prajurit yang berguru kepada
Ki
Ageng
Kuthu
di
Paguron
Olahkanuragan. Penari warok adalah pria dan umumnya berbadan besar. Warok
mengenakan
baju
hitam-hitam
(celana gombrong
hitam
dan
baju
hitam
yang
tidak
dikancingkan)
Penadhon.
Penadhon ini sekarang digunakan sebagai
pakaian budaya resmi Kabupaten Ponorogo.
Warok dibagi menjadi dua, yaitu warok tua dan warok muda. 
Perbedaan
mereka
terletak pada kostum yang dikenakan, dimana
warok tua
mengenakan
kemeja  putih  sebelum  penadhon  dan  membawa  tongkat,  sedangkan  warok
muda tidak mengenakan apa-apa selain penadhon dan tidak membawa tongkat.
Senjata pamungkas para warok adalah tali kolor warna putih yang tebal.
Gambar.14 Warok 1
Gambar.15 Warok 2
  
17
Warok memiliki tampilan yang menyeramkan, karena itu masyarakat yang
kurang mendalami sejarah tokoh - tokoh pada Reyog Ponorogo mengira bahwa
warok lah yang menjadi tokoh jahat dalam legenda ini. Namun Warok berasal
dari kata wara' yang arti nya pria agung, atau seorang laki - laki yang di segani
dan di hormati. Seorang pria yang memiliki kelebihan yang tidak di miliki pria
lain sehingga
membuat orang
lain
mengagumi kelebihan tersebut.
Dekat juga
dengan bahasa Al Qur`an yang artinya, menjaga diri supaya tidak jatuh pada
kenistaan.
Kekuatan seorang Warok ditempuh dengan beberapa cara seperti
bersemedi, puasa,
mengurangi
tidur, dan pantang berhubungan seksual. Dalam
makna budaya Ponorogo, Warok mencerminkan laki -
laki
yang menjaga
kesucian diri dengan laku tertentu
dan
menghindari
perilaku
maksiat.
Karakteristik pada
Warok, Warok
memiliki ilmu yang sakti,dan kesaktian itu
bukan untuk pribadi melainkan untuk menolong
sesama.
Jika
bekerja,
tidak
menghitung seberapa sulitnya dan tidak setengah -
setengah. Adil tanpa pilih
kasih.
2.3.6  Data umum Tarian Reyog Ponorogo
Gerakan-gerakan
dalam tari
Reyog
Ponorogo
menggambarkan
peperangan tentang kerajaan pada zaman Prabuwijaya V,dimana gerakan -
gerakan
pada
tarian
ini
memberi
makna
bahwa
didalam kehidupan,
keadilan
patut diperjuangkan.
Adegan
dalam seni
reyog
biasanya
tidak
mengikuti
skenario
yang
tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya
pemimpin rombongan)
dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang
seorang
pemain
yang
sedang
pentas
dapat digantikan
oleh
pemain
lain
bila
pemain
tersebut
kelelahan.
Yang
lebih dipentingkan dalam pementasan seni
reyog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.
  
18
Gambar.16 Pertunjukan Reyog
2.3.7 Struktur Pertunjukan
Kini
reog
biasa
dimainkan
dalam
resepsi
pernikahan,
khitanan,
atau
juga untuk menyambut tamu agung. Kadang-kadang reog juga dimainkan pada
perayaan-perayaan lain, misalnya pasar
malam, taman
hiburan, setiap minggu
juga mempergelarkan reog tergantung permintaan dengan harga yang tidak
murah tentunya. Perangkat musik reog sederhana. Irama melodi berasal dari
bunyi terompet khusus yang disebut salompret diiringi rampak ketipung,
kendang, ketuk, kenong, gong serta angklung yang bernada slendro. Nada-nada
sumbang yang dihasilkan, yang merupakan paduan antara laras slendro dan
pelog, menghasilkan suasanan mistik dan aneh. Iramanya yang dinamis dan
bergelora sangat mudah mengundang penonton untuk berkumpul.
  
19
2.4 Data Umum tentang Judul
Judul animasi ini menggunakan istilah Patih Kediri : "Singalodra" yang berarti :
-
Barongan
-
Harimau yang penuh kesaktian.
-
Merupakan simbol dari Reyog Ponorogo
-
Kerajaan Singalodra.
2.5 Cerita dan Character Reyog
Cerita
yang
menceritakan
tentang Reyog Ponorogo ada yang sudah
dibuat buku ceritanya, yaitu :
Dewi Sanggalangit - Asal usul Reog Ponorogo
Komik ini di produksi oleh Studio BENING dan Aris Windana sebagai pengarah
Dalam Buku cerita asal usul Reyog Ponorogo ini, mengisahkan tentang
putri
dari
Kerajaan
kediri
yang
menarik hati
para pemuda.
Begitu
juga
pada
Kerajaan Batara angin yang bernama
Prabu Kelana Sewandana. Ia meminta
rekan
nya
yang
bernama
Patih
Bujangganom untuk
ikut serta
menemaninya
dalam perjalanan
menuju
kediri.
Dalam Legenda
Reyog
versi
ini,
Dewi
Senggalangit meminta sang Prabu Kelana untuk menciptakan suatu karya seni
yang
belum pernah
ada
sebelumnya, sebagai
syarat atas
lamaran sang
Prabu
  
20
kepadanya.  Namun  sebelum 
itu  Sang  Prabu  diminta 
untuk  mencari  dan
mengungkap tentang Manusia berkepala dua yang seperti Macan dan Merak.
2.5.1 Pengembangan Cerita
Dalam serial Animasi ini, penulis akan mengangkat asal usul Reyog ini
berdasarkan cerita dalam Buku Dewi
Sanggalangit dan ditambah latar
belakangnya Demang Suryongalam.
Karena pada ceritanya Demang
Suryongalam dan
Prabu
Kelana
mempunyai
sejarah
yang
berbeda,
berikut
penceritaan tentang asal -
usul prajurit
Warok.
Dan
penulis akan
menambah
bumbu baru pada cerita
Legenda
ini dengan menambah konflik agar serial ini
lebih dramatis. Konflik baru nya yaitu, Sang Prabu Kelana selain harus
menangkap Singobarong, Ia juga harus menyelamatkan Dewi Songgolangit.
2.6 Target
Target Primer :
Target primer animasi tentang Reyog Ponorogo ini di tujukan terutama
kepada Remaja Pria dan Wanita berumur 14 sampai dengan 28 tahun yang
menyukai
film animasi,
action, dan
fighting
yang
bertemakan
kerajaan.
Dikarenakan remaja
saat
ini
kurang memiliki
rasa
ingin
tahu
dan
mengolah
sejarah seni di Indonesia yang begitu epic dan menarik seperti Reyog Ponorogo
yang mempunyai arti mendalam pada tariannya.
Target Sekunder :
Target sekunder  Pria dan Wanita usia 29 sampai dengan 45 tahun Yang
menyukai
film animasi
,action,
dan
fighting
yang
bertemakan
Kerajaan
dan
selalu mengikuti perkembangan film. Dapat memberikan gambaran tentang asal
mula
Reyog
Ponorogo
serta
arti
dalam tariannya.
Dan
pihak
-
pihak
yang
berkepentingan terhadap pelestarian produk kebudayaan nasional.
  
21
2.7  Analisis SWOT
Strength
Kekuatan serial ini terletak pada kualitas animasi dan implementasi
prinsip -
prinsip
cinematography, sehingga memungkinkan produk ini bisa
dinikmati baik secara visual maupun penceritaan. Dengan maraknya isu klaim
atas  produk  kebudayaan  nasional,  serial  ini  muncul  pada  momentum  yang
tepat.
Weakness
Kelemahan   pada   Serial   Animasi   ini   terletak   pada   keterbatasan
jangkauan anak -
anak dibawah umur, karena serial ini mengandung unsur
fighting dan bersenjata maka di butuhkannya bimbingan orang tua.
Opportunity
3D
Animasi
di
Indonesia
masih
tergolong
sedikit,
bahkan
film yang
menceritakan
tentang
Reyog
Ponorogo
belum ada. 
Animasi
tentang
Reyog
Ponorogo
ini
menurut
saya
memiliki
peluang
yang
sangat
besar.
Dari
segi
action dan ceritanya yang memberikan gambaran tentang asal usul Reyog
Ponorogo serta makna dari tarian asal daerahnya. Para Remaja saat ini tidak
dapat dipengaruhi dengan
tontonan yang
monoton,
harus dengan
memberikan
looks yang menarik serta alur cerita yang tidak membosankan.
  
22
Threats
Faktor Pendukung:
-
Animasi   di   Indonesia   masih   dalam   tahap   berkembang,
sehingga  peluang  untuk  berhasil  masih  cukup  besar.
-
Tema   
Reyog  Ponorogo  dapat  memberikan  inspirasi  pada
kalangan remaja, karena di dukung oleh karakter -
karakter
pada Reyog tersebut yang mirip dengan superhero.
Faktor Penghambat:
-
Keterbatasan  
waktu   yang  
mungkin   bisa  
membuat
serial  animasi  Reyog  ini  tidak  bisa  mencapai  tingkat
detil
yang diharapkan.
-
Kepercayaan para remaja akan film animasi
Indonesia
sehingga di cap tidak menarik sejak awal.
2.8 Hasil Survey
Berdasarkan   hasil   survey   yang   penulis   dapat   mengenai   Reyog
Ponorogo, 
banyak 
masyarakat 
khususnya 
remaja 
yang 
minatnya 
kurang
terhadap
hal-hal
yang berbau
budaya
Indonesia.
Mereka
mengenal
Reyog
Ponorogo, tapi sebagian besar hanya tahu tarian dan kostum-kostumnya dan
sedikit sekali yang mengetahui sejarah ataupun legendanya. Penulis juga
melakukan survey dalam hal Animasi, yang
menjadi tolak
ukur penulis dalam
visualisasi, yaitu apakah membuat animasi Singalodra ini dengan gaya visual
cartoon, real
atau
semi-real.
Berdasarkan
survey,
masyarakat
sebagian besar
mengharapkan gaya visual fantasy untuk Singalodra ini.