3
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari
beberapa sumber, antara lain:
2.1.1
Kepustakaan dan Website
Data yang diambil berasal dari buku referensi yang telah diterbitkan dan situs-situs
di internet:
Lai Ma, shi er sheng xiao de gu shi (
???????
)
Paper Cut In China (
????
)
Mama Ira Triyonggo, Astrologi China
Adi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual
3
  
4
2.1.2
Wawancara Singkat dan Survey
a.   Data
yang diperoleh dari
hasil wawancara singkat dengan beberapa masyarakat
etnis Tionghoa maupun non-Tionghoa daerah Jakarta, umur antara 20-38.
b.   Survey  
dilakukan  
pada  
masyarakat   berumur   10  
keatas  
melalui  
situs
Kesimpulan yang dapat diambil dari wawancara dan survey adalah:
?
Masyarakat
mengetahui
tentang
shio,
namun
hanya
sekitar
shio
adalah
astrologi China, hubungan antara karakter dan sifat-sifat shio dengan
manusia, shio diri sendiri, terdiri dari 12 hewan.
?
Target Audience untuk
animasi film pendek 12 shio,
yang diketik pada
Bab 4 poin 4.2.d dibawah.
?
Banyak yang
tertarik pada
shio,
namun
tidak
mengetahui
bahwa adanya
dongeng 12 shio.
?
Masyarakat  sangat  tertarik  akan  adanya  animasi 
film  pendek  yang
menceritakan dongeng 12 shio.
2.2 Pemilihan Media
Media yang digunakan untuk menginformasikan dan mengajak masyarakat lebih
mengetahui tentang dongeng 12 shio ini adalah komunikasi visual animasi film
pendek
2D
yang
hasil
akhirnya
berdurasi
lebih
dari
3
menit
dan
kurang
dari 15
menit. Agar penonton tidak bosan menikmatinya karena durasinya tidak terlalu
panjang.
  
5
2.3 Data Shio
Gambar 2.1 Shio
Shio adalah zodiak Tionghoa yang memakai
hewan-hewan
untuk
melambangkan
,
dan
dalam
Tionghoa.
Istilah
Shio
dalam bahasa
Indonesia
adalah diambil
dari
lafal
dialek
Hokkian
SheShio (Hanzi:
??
,
ShengXiao) yang umum digunakan di Indonesia.
Shio cukup diketahui oleh masyarakat, namun
dongeng
dan
asal
usul
shio
tidak
demikian.
Keduabelas
shio tersebut
adalah: Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci,
Naga,
Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing, Babi.
2.3.1
Penjelasan Mengenai Shio
Shio berasal dari (China:
??
;
pinyin: sheng xiào),
?
(sheng) yang berarti lahir, dan
?
(xiào) yang berarti kemiripan. Mengenai
shio yang berjumlah 12, adalah karena
dalam sistem kalender
Tionghua (
??
;
nóng lì) atau biasanya dikenal juga sebagai
kalender Xìa (
?
; karena mulai digunakan 3000 tahun yang lalu semasa Dinasti Xia)
tercatat berdasarkan susunan cabang bumi (
??
;
dì zhi) yang berjumlah 12. Urutan
cabang bumi ini adalah ?(zi), ?(chou), ?(n), ?(mao), ?(chén), ?(sì), ?(wu),
?
(i),
?
(shen),
?
(you),
?
(xu),
?
(i). Cabang bumi dikombinasikan dengan
batang
langit (
??
;
tian gan) yang terdiri dari 10 batang
yaitu:
?
(jia),
?
(yi),
?
(bing),
?
(ding),
?
(),
?
(ji),
?
(geng),
?
(xin),
?
(rén),
?
(gui).
  
6
Kombinasi batang langit dan cabang bumi ini menghasilkan siklus yang terdiri dari
60 kombinasi. Kombinasi inilah yang dipakai untuk menunjukkan tahun, bulan, hari,
dan jam. Sebagai contoh tahun 2004 adalah tahun jiashen, tahun 2005 adalah tahun
yiyou dan seterusnya. Mengenai asal mula mengapa ada 12 cabang bumi, penjelasan
yang
paling
umum
dipakai
adalah
cabang bumi
ini
berasal
dari
periode
revolusi
Taisui 
(planet 
Yupiter) 
yang 
lamanya 
12 
tahun. 
Pada 
perhitungan 
kalender
Tionghoa, posisi Taisui juga diperhitungkan untuk menentukan perioda 12 tahunan.
Gambar 2.2 Roda penggabungan 12 cabang bumi dan 12 shio
Nenek moyang Tionghoa menekankan kepentingan kesatuan Yang Diatas dan
manusia.
Dan
manusia berserta semua
mahkluk hidup lainnya secara alami saling
berhubungan.
Maka
digabungkanlah
12
cabang
bumi
tersebut
dengan
12
hewan
untuk melambangkan sikap dan perilaku manusia yang lahir pada tahun kelahirannya
tersebut.
Darimana
asalnya
lambang
hewan-hewan
sebagai  
shio,
belum ada
yang
bisa
memastikannya. Memang banyak dongeng yang menjelaskan asal mula penggunaan
hewan  sebagai 
lambang  tahun  (shio),  tetapi 
semuanya 
hanya  bersifat  sebagai
dongeng saja.
  
7
2.3.2
Berbagai Versi dan Kesimpulan Cerita Shio
a.   Versi Pertama
Kaisar Kumala (Giok) atau Kaisar Langit, mengadakan suatu kontes yang diadakan
bertepatan dengan ulang tahun Kaisar Langit. Kontes yang diadakan adalah dalam
bentuk lomba dengan pemenang ditentukan hanya 12 ekor. Untuk bisa menang,
mereka harus mampu melewati aliran arus sungai yang kuat dan mencapai titik
tertentu di seberang sungai yang ada.
Kita semua tahu
mengenai kebencian antara kucing dan tikus, tapi tidak selamanya
kedua
hewan
itu
saling
benci,
bahkan dulunya
kedua
hewan
ini
sangatlah
akrab.
Mereka memang akrab, tapi keduanya tidak pandai berenang, walaupun tidak pandai
berenang, mereka berdua sangat pintar. Mereka
berpikir
bagaimana
caranya
biar
sampai  ke 
seberang,  akhirnya 
mereka 
menyeberang 
dengan 
cara 
naik 
diatas
punggung kerbau.
Kerbau yang polos dan memang baik hati, mau menyeberangkan kedua hewan itu.
Tapi  karena  ada  godaan  yang  besar  sekali,  tikus  mulai  tergoda  dan  berusaha
mencapai tujuan secepat mungkin, dan harus menang sendiri, maka tikus mendorong
temennya,
kucing,
jatuh
ke
air.
Oleh
karena
itu,
sampai
sekarang
kucing
sangat
marah dan tidak akan bisa memaafkan tikus, dan sampai sekarang pula, kucing benci
dengan  air.  Setelah  si  kerbau  melintasi  sungai,  tikus  melompat  dan  mencapai
seberang sungai sehingga memenangkan tempat pertama di perlombaan Kaisar
Langit.
Setelah tikus yang memenangkan, tentunya kerbau yang kuat dan gagah datang dan
memenangkan
tempat
kedua.
Setelah
kerbau, macan
datang
dan
memenangkan
tempat
ketiga
dengan
terengah2. Macan
menerangkan kepada
Kaisar
Langit
bagaimana
susahnya
ia
menyeberangi sungai
dengan
arus yang
terus2an
mendorongnya.
Tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara dan
muncullah kelinci. Kelinci
menjelaskan
bagaimana
dia
dapat
menyeberangi
sungai: dengan
melompat
dari
satu
ke
batu.
Ditengah
sungai,
ia
jatuh
dan
hampir
gagal
untuk
menyelesaikan lomba, tapi ia
berhasil berpegangan pada kayu yang akhirnya membantu dia mencapai seberang
sungai.
  
8
Di tempat kelima, naga yang penuh kekuatan datang, terbang di langit dan
menyemburkan
api.
Kaisar
langit
sangat
terpana,
bagaimana
mungkin
naga
yang
bisa terbang malah harus sampai di tempat kelima. Naga menjelaskan bahwa di
tengah 
lomba  dia  tertahan,  karena  ia 
membantu  menurunkan 
hujan,  sehingga
tertahan, ketika mendekati akhir lomba, ia melihat seekor kelinci yang berpegangan
pada kayu dan
tampak putus asa, oleh karena
itu ia
membantu dengan
mendorong
sang kelinci ke tepian sungai dengan hembusan napasnya.
Mendadak seekor kuda datang dengan berderap kencang, dengan seekor ular melilit
kakinya. Tampaknya kuda
yang takut kepada ular harus mundur sejenak, sehingga
ular mendapat tempat keenam dan kuda berada di tempat ketujuh dalam urutan shio.
Tidak  lama  kemudian,  kambing,  monyet  dan  ayam  pun  berhasil  mendarat  di
seberang sungai. Ketiga
hewan tersebut saling
tolong sehingga dapat
mencapai sisi
sungai. Ayam melihat adanya rakit, dan mengajak kambing dan monyet untuk
menyeberang bersama. Kambing dan Monyet membantu mendayung sehingga rakit
yang ada mencapai tepian.
Hewan
ke
11 adalah anjing. Walaupun
anjing adalah
perenang
terbaik
dari
kedua
belas  hewan  lainnya,  dia  merasa  sangat  butuh  mandi,  karena  perjalanan  yang
panjang, dan air yang mengalir di sungai itu sangat bening dan membuat nya merasa
tergoda. Karena itulah, dia hampir gagal.
Ketika Kaisar Langit hampir memutuskan untuk tidak menunggu lebih lama
lagi,
terdengar dengking si babi. Babi disebut malas, karena ditengah2 lomba, tiba2 ia
merasa
lapar dan berhenti untuk
makan, dan karena kenyang,
ia tertidur pulas, dan
akhirnya
sangat
hampir
terlambat
untuk bisa
menyelesaikan
lomba,
walaupun
akhirnya ia mendapat tempat ke 12 dalam siklus shio yang ada.
  
9
b.   Versi Kedua
Menurut legenda tradisional Cina, keduabelas binatang dikumpulkan dalam satu hari
untuk
menentukan
siapa
yang
menjadi
pemimpin
dalam siklus
pertahunan.
Sang
Khalik membuat kontes tersebut: siapapun yang dapat menyeberang sungai akan
mendapat giliran pertama, dan sisanya akan mengikuti urutan sesuai dengan
kedatangan mereka.
Pada  awalnya  kedua  belas  binatang  berkumpul  di  dalamnya  termasuk  kucing.
Kucing memberitahu berita ini kepada teman baiknya si Tikus, dan mereka setuju
untuk pergi berdua keesokan harinya. Namun, ketika hari dimana kontes
dimulai
Tikus tidak membangunkan Kucing, yang sebagai seorang kucing senang sekali tidur
sepanjang
hari.
Maka
itu
kucing
tidak
mengikuti
lomba
dan
tidak
masuk
dalam
siklus tahunan shio.
Pada saat kompetesi, tikus
yang penuh akal menumpang pada si Kerbau
yang kuat
dan gagah untuk menyeberangi sungai. Ketika kerbau sudah mau meloncat ke tepian
seberang sungai, tanpa sepengetahuan Kerbau, si Tikus meloncat dari punggung
kerbau, dan menjadikan dia pemenang kontes. Binatang terakhir adalah binatang
malas
yaitu
Babi
yang pemalas, oleh karena
itu Tikus
menjadi tahun pertama dari
siklus shio, dan diakhiri oleh babi tanpa adanya shio Kucing dalam dua belas siklus
tahun itu. Dan oleh karena itu juga, menurut
legenda, permusuhan
antara
kucing
dengan tikus dimulai dan masih berlanjut sampai sekarang.
c.   Versi Ketiga
Alkisah, pada jaman dahulu kala, hiduplah Dewa di puncak
gunung yang berada di
tengah pegunungan. Hari
itu adalah 30 Desember, sehari
sebelum tahun baru. Sang
Dewa  menulis  surat  kepada  binatang-binatang  seluruh  negeri.  Dewa  yang  telah
selesai
menulis
surat-surat
itu
lalu meniupnya dari jendela.
Surat-surat
itu
diterbangkan oleh angin, ke gunung, sungai, lembah, dan hutan, ke segenap penjuru.
Keesokan harinya, tanggal 31 pagi, para binatang menerima surat itu. Isinya seperti
ini: Pada pagi
hari
di
Tahun Baru,
saya akan memilih binatang yang paling cepat
datang kemari, dari nomor satu sampai nomor dua belas. Lalu setiap tahun saya akan
  
10
mengangkat satu-persatu sebagai jenderal berdasarkan urutan. Tertanda, Dewa. Para
binatang
menjadi
bersemangat.
Tetapi,
ada
seekor
binatang
yang
tidak
membaca
surat ini, yaitu seekor kucing yang suka bersantai. Kucing mendengar tentang surat
Sang Dewa ini dari tikus. Tikus yang licik berkata bahwa mereka harus berkumpul
ke tempat Dewa pada tanggal 2 pagi, padahal seharusnya tanggal 1 pagi.
Oh Tikus, terima kasih atas kebaikan hatimu. Semua binatang bersemangat sambil
memikirkan tentang kemenangan. Baik, besok pagi-pagi ya. Semua binatang tidur
cepat.
Tetapi,
hanya
sapi
yang
berpikir,
jalanku
lambat,
jadi
aku akan berangkat
malam ini.
Maka
berangkatlah
sapi
sebelum
matahari
terbenam.
Tikus
yang
melihatnya lantas
meloncat menaiki punggung sapi. Sapi yang tidak
menyadarinya
terus berjalan dengan lambat. Mungkin aku jadi nomor satu.
Keesokan harinya, para binatang berangkat sekaligus saat hari masih gelap. Anjing,
monyet, harimau, ular, kelinci, ayam, domba, juga kuda, semuanya berlari menuju
tempat tinggal Sang Dewa. Akhirnya matahari tahun baru mulai terbit. Yang muncul
membelakangi
matahari
itu, pertama-tama adalah sapi. Oh, bukan! Itu adalah tikus!
Tikus melompat turun dari punggung sapi, lantas melompat ke hadapan Sang Dewa
dengan  cepat.  Dewa,  Selamat  Tahun  Baru!  Sapi  merasa  sangat  kecewa.  Lalu
berturut-turut datanglah harimau, kelinci dan
naga.
Binatang-binatang
lainnya
tiba
menyusul.
Akhirnya, tibalah waktu pengumuman urutan pemenang oleh Sang Dewa. Saudara-
saudara sekalian, selamat datang. Sekarang saya akan mengumumkan hasilnya.
Nomor  satu  tikus.  Dilanjutkan  dengan  sapi,  harimau,  kelinci,  naga,  ular,  kuda,
domba,
monyet,
ayam, anjing,
dan
babi hutan.
Dengan demikian,
telah ditetapkan
pemenang
nomor satu sampai
nomor dua belas! 12 ekor binatang yang terpilih ini
disebut 12 Shio Binatang. Kedua belas shio binatang itu mulai berpesta pora dengan
minuman keras sambil
mengelilingi Sang
Dewa.
Mari
minum! Naga
dan
harimau
juga bersuka ria. Kelinci dan tikus juga bekata, Mari minum! Saat itu kucing datang
berlari-lari dengan wajah yang marah dan menakutkan. Tikus!!! Kenapa kamu
menipuku! Aku akan
menangkap dan
memakanmu. Sini! Tikus berlari terbirit-birit.
Kucing berputar-putar mengejarnya. Pesta itu amat ramai.
  
11
Sejak saat itu, mulailah era 12 shio binatang. Mulai dari tahun tikus, lalu sapi,
harimau, kelinci, naga, ular, kuda, domba, monyet, ayam, anjing, dan babi. Kucing
yang tidak termasuk dalam 12 shio binatang karena ditipu tikus, sampai sekarang
pun masih berputar-putar mengejar tikus. Ia masih marah akan tipuan tikus.
d.   Kesimpulan dan Cerita yang akan difilmkan
Kaisar Langit (Giok) mengadakan sebuah
lomba
lari
yang
dimana
pemenangnya
hanya 12 peserta dari seluruh penjuru binatang. Binatang-binatang yang terpilih
adalah
binatang-binatang
yang
memiliki
sifat
dan
karakter
yang unggul.
Untuk
mencapai tempat tujuan, yaitu tempat tinggal Kaisar Langit, 12 binatang tersebut
harus melewati sebuah sungai yang sangat kuat aliran arusnya.
Semua
binatang
bersiap-siap
untuk
menghadapi perjalanan besok, ada yang tidur
lebih awal, ada yang segera berangkat, ada
yang
mengajak
kerjasama
kepada
binatang-binatang lain dan ada juga yang bersantai-santai.
Ketika semuanya sampai di
tepi sungai, semua sangat bingung. Tetapi sapi dengan
nekat
langsung
menyeberangi
sungai, kucing dan tikus juga
langsung ikut dengan
melompat
ke
punggung
sapi.
Karena
begitu kuat melawan arus, sapi tidak
menyadarinya. Kemudian diikuti harimau
dengan
sekuat
tenaga
meloncat
menyeberangi sungai, kelinci dengan melompat-lompat dari batu ke batu yang ada di
sungai, binatang-binatang lain membuat perahu untuk menyeberang bersama. Naga
yang sibuk menurunkan hujan untuk membantu daerah kemarau juga akhirnya
menyusul.
Setelah melewati sungai, sampailah sapi di tempat tujuan. Namun, tikus yang telah
berhasil menipu kucing hingga jatuh kedalam sungai pada saat menyeberangi sungai
langsung lompat turun dari punggung sapi dan berhasil menduduki urutan pertama,
kemudian urutan kedua sapi, ketiga harimau, dilanjutkan dengan kelinci, naga yang
terbang secepat mungkin setelah menurunkan hujan, kemudian
ular yang melilit di
kaki  si  kuda,  kambing,  monyet,  ayam,  anjing  dan  babi.  Dan  awal  tahun  itu
ditetapkan sebagai tahun tikus yang tercatat mulai pada masa Dinasti Xia.
  
12
2.3.3
Karakter 12 Shio
a.   Tikus (1924, 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008)
Penuh semangat, cerdik, ambisius, oportunis sejati dan pandai bergaul.
b.   Kerbau (1925, 1937, 1949, 1961, 1973, 1985, 1997, 2009)
Pekerja keras, bijaksana, berhati-hati, sungguh-sungguh,dan kokoh.
c.   Macan (1926, 1938, 1950, 1962, 1974, 1986, 1998, 2010)
Berani, keras kepala, sewenang-wenang, mudah curiga dan ganas.
d.   Kelinci (1915, 1927, 1939, 1951, 1963, 1975, 1987, 1999, 2011)
Teliti, lemah lembut, pandai bicara, konservatif dan mudah berubah.
e.   Naga (1916, 1928, 1940, 1952, 1964, 1976, 1988, 2000, 2012)
Aktif, penuh semangat, angkuh, egois dan bersikap percaya diri.
f.
Ular (1917, 1929, 1941, 1953, 1965, 1977, 1989, 2001, 2013)
Misterius, pemikir, rendah hati, tenang dan posesif.
g.   Kuda (1918, 1930, 1942, 1954,1966, 1978, 1990, 2002, 2014)
Periang, mudah bergaul, jujur, bersikap aktif dan adil.
h.   Kambing (1919, 1931, 1943, 1955, 1967, 1979, 1991, 2003, 2015)
Tulus, mudah tersentuh, pesimis, terpercaya dan pengikut.
i.
Monyet (1920, 1932, 1944, 1956, 1968, 1980, 1992, 2004, 2016)
Cerdas, lincah, inovatif, licik, sombong dan cepat bosan.
j.
Ayam (1921, 1933, 1945, 1957, 1969, 1981, 1993, 2005, 2017)
Teratur, cerewet, tidak sabar, terus terang dan penuh gaya.
k.   Anjing (1922, 1934, 1946, 1958, 1970, 1982, 1994, 2006, 2018)
Cerdas, tidak sombong, ramah, periang, jujur dan setia.
l.
Babi (1923, 1935, 1947, 1959, 1971, 1983, 1995, 2007, 2019)
Cermat, jujur, polos, murah hati dan memiliki nafsu besar.
  
13
2.3.4
Definisi Dongeng
Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,
menjadi suatu alur perjalanan
hidup dengan pesan
moral
yang
mengandung
makna
hidup  dan  cara  berinteraksi  dengan  makhluk lainnya.  Dongeng  juga  merupakan
dunia
hayalan
dan imajinasi dari pemikiran
seseorang
yang
kemudian
diceritakan
secara
turun-temurun
dari
generasi
ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa
membawa
pendengarnya
terhanyut
ke
dalam dunia
,
tergantung
cara
penyampaian dongeng
tersebut dan pesan moral yang disampaikan. Sekarang kisah
asli dari dongeng tersebut hanya diambil sebagian-sebagian, kemudian dimodifikasi
dan ditambah, bahkan ada yang diganti sehingga melenceng jauh dari kisah dongeng
aslinya, kisah aslinya seakan telah ditelan zaman.
Adapun ciri-ciri dongeng, yaitu:
a.
Alur sederhana
b.
Singkat
c.
Tokoh tidak diurai secara rinci
d.
Penceritaan lisan
e.
Pesan dan Tema ditulis dalam cerita
f.
Pendahuluan singkat dan langsung
  
14
2.3.5
Animasi dan Animasi Pendek
"Animasi"
berasal
dari
bahasa
Latin, anima.
Hal
ini
sering
digunakan
sebagai
terjemahan
untuk
kata Yunani
jiwa. ."Animasi" akan
menjadi
teknik
memberikan
"jiwa" untuk benda mati,
gambar, dll.
Dengan demikian
Animasi adalah
tampilan
cepat dari urutan gambar 2D atau 3D untuk menciptakan suatu ilusi gerakan.
Gambar 2.3 Animasi Bola
Animasi pendek (short animation) berupa sebuah film cerita animasi yang durasinya
kurang
dari
15
menit.
Biasanya
dikerjakan dalam tim kecil
ataupun
sendiri,
oleh
karena  itu  karakter  dalam  cerita  juga  seminimal  mungkin  agar  efisien.  Sebuah
animasi pendek yang bagus biasanya menghibur, simple, original dan mudah diingat.
Gambar 2.4 Contoh-contoh Animasi Pendek
  
15
2.4 Produk Pembanding
Film animasi yang telah pernah mengangkat bertema dongeng shio:
2.4.1
Zodiac: The Race Begin (2006)
Merupakan 
sebuah 
film 
animasi 
layar 
lebar 
yang 
berdurasi 
01:26:12, 
yang
diproduksi di
negara
tetangga, yaitu Singapura. Film ini
menggunakan teknik CGI
3D animation dan menambahkan style pop up 2D.
Gambar 2.5 Poster Film Zodiac: The Race Begins
Gambar 2.6 Screenshots Film Zodiac: The Race Begins
  
16
2.4.2
Onitsuka Tiger : Zodiac Race (2009)
Merupakan sebuah film animasi pendek yang berdurasi 00:03:16, dan diproduksi di
sebuah Studio NewYork
untuk kampanye Clientnya Onitsuka Tiger
(sebuah
merk
sepatu
produk
Jepang
yang
cukup
terkenal
di
dunia).
Pembuatan
film ini
menggunakan penggabungan syuting, real modeling sebagai environment (bentuk
sepatu Onitsuka tiger) serta teknik 3D dan 2D animation.
Gambar 2.7 Poster Film Zodiac Race
Gambar 2.8 Screenshots Film Zodiac Race
  
17
2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung:
?
Animasi 
di 
Indonesia 
masih 
dalam 
tahap 
berkembang, oleh karena
itu
peluang  untuk  berhasil  masih  ada.
?
Shio telah dikenal dalam masyarakat, namun cerita dongengnya tidak semua
mengetahuinya.
?
Banyak
festival,
lomba,
serta
social website
yang
dapat
mempublikasikan
karya.
Faktor Penghambat:
?
Melalui animasi film pendek, cerita hanya disampaikan secara garis besar.
?
Seberapa besar kemampuan penulis untuk menghadirkan kembali cerita 12
shio yang sudah pernah diangkat menjadi tema dalam kartun-kartun pendek,
khususnya di daerah Asia Timur.
2.6 Analisa Target Audience
Target 
primer  dalam  Film Pendek Perlombaan 12 Shio 
ini 
adalah remaja, kelas
menengah   keatas,  
pria dan wanita, mempunyai hobi menonton terutama film
animasi. Sedangkan target sekunder untuk Film Pendek Perlombaan 12 Shio adalah
semua masyarakat yang senang dan tertarik terhadap shio.