BAB II
DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data
Sumber data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir
ini diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut:
1.   Literatur
Pencarian data melalui artikel-artikel di internet, company profile, maupun
kuisioner yang berkaitan dengan materi yang diangkat yakni mengenai Sekolah
Master (Masjid Terminal).
2.   Observasi
Pencarian data melalui Pengamatan langsung / survey di Yayasan Bina Insani
Mandiri Terminal Depok atau dikenal dengan Sekolah Master (Masjid Terminal)
yang terletak di Jl. Margonda
Raya No. 58 dan
melakukan wawancara dengan
nara sumber dari pihak-pihak yang berkaitan.
Setelah semua data
terkumpul, proses selanjutnya
yakni pengolahan data dan analisa.
Hasil rangkuman pencarian data adalah sebagai berikut:
2.1.1  Pengertian Pendidikan
Pendidikan  
adalah  
usaha  
sadar  
dan  
terencana  
untuk  
mewujudkan
suasana belajar dan  
proses   
pembelajaran   
agar   
peserta  
didik   
secara   aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat.
Jalur pendidikan dapat dibagi menjadi tiga, yakni:
1. Pendidikan  Formal 
merupakan  pendidikan 
yang  diselenggarakan  di
sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang
pendidikan
yang
jelas,
mulai
dari pendidikan
dasar,
menengah, sampai
pendidikan tinggi.
2.
Pendidikan 
nonformal paling 
banyak 
terdapat 
pada 
usia 
dini, 
serta
pendidikan dasar adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al-Quran, yang
banyak
terdapat
di
setiap mesjid dan
sekolah
minggu,
yang
terdapat
di
semua gereja.
Selain
itu,
ada
juga
berbagai
kursus,
diantaranya
kursus
musik, bimbingan belajar dan sebagainya. Salah satu contoh programnya
yakni PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang sekarang banyak
bermunculan.
3
  
4
3. Pendidikan
informal
adalah
jalur
pendidikan
keluarga
dan
lingkungan
berbentuk
kegiatan
belajar
secara
mandiri
yang
dilakukan
secara
sadar
dan bertanggung jawab.
2.2 Data Umum
2.2.1 Sejarah Sekolah Master (Masjid Terminal)
Sekolah
Master
atau
Sekolah
Masjid
Terminal
didirikan
pada
tahun
2000
akan tetapi pembelajaran baru bisa berjalan sekitar tahun 2002. Pendirian sekolah
gratis itu berawal dari keprihatinan Nurrohim akan nasib para anak jalanan di sekitar
terminal Depok yang tak tersentuh pendidikan karena keterbatasan yang ada pada
mereka. Pria kelahiran Tegal pada 3 juli 1971
yang sempat
mengenyam pendidikan
formal sampai D-3 ini, tergugah ketika
dia melihat banyaknya anak-anak usia
sekolah, remaja dan pemuda yang tidak bersekolah berkeliaran di terminal dan
sekitarya. Nurrohim beruntung memiliki modal untuk membuka usaha warung tegal
(warteg)
di
pasar
dan
terminal.
Pasca krisis
moneter
1998
dia
turut
merasakan
dampaknya, dari 20 warteg miliknya, tinggal empat warung yang tersisa. Ketika itu
terjadi pengangguran di mana-mana, termasuk di Terminal Depok. Anak-anak yang
orang tuanya kena pemutusan hubungan kerja (PHK) terpaksa putus sekolah.
Sebagian telantar di jalanan.
Dia berinisiatif menyelamatkan
masa depan anak-anak
korban krisis ekonomi ini dengan mendirikan lembaga pendidikan. Ketika itu dia
berkenalan dengan empat sarjana di Masjid Al Muttaqien yang terletak di Terminal
Depok.
Bersama
mereka
kemudian
pelan-pelan
mengumpulkan orang yang ingin
belajar. Lima orang ini kemudian membagi tugas mengembangkan menjadi PKBM
Bina Insan Mandiri, tujuannya menampung
mereka
yang
tidak
mampu
mendapat
pendidikan yang layak. Kini PKBM Bina Insan Mandiri
memiliki 18 pengurus
inti
dan 60 sukarelawan tetap. Sekolah dengan 12 ruang kelas—sebagian besar semi
permanen,  sebagian  menempati  bekas  kontainer—memiliki  sekitar  2.000  siswa.
Pihak sekolah juga menyediakan ruangan untuk tidur bagi 200 anak yang tidak
memiliki tempat tinggal. Bermula dari pengajaran yang dilakukan di masjid terminal
Depok, kini di sekitar masjid tersebut sudah didirikan beberapa ruang kelas non-
permanen untuk kegiatan belajar mengajar dari bantuan beberapa donatur.
Pendidikan kesetaraan adalah sebuah pendidikan
alternatif sekaligus solusi
dari problematika pendidikan
yang belum berpihak kepada masyrakat.dalam hal ini
adalah
masyarakat
yang
memiliki
permasalahan
dalam bidang
ekonomi,
sosial,
geografis dan budaya. Sehingga melalui Pendidikan kesetaraan, amanat UUD 1945
yakni mencerdaskan segenap bangsa Indonesia dapat terealisasi dengan baik. PKBM
Bina Insan
Mandiri yang
menyelenggarakan pendidikan kesetaraan Paket
A, B, C
dan kursus serta pelatihan bagi masyarakat
marginal ( pengamen, pengasong, anak
jalanan,
yatim dan
dhu'afa
)
telah
melayani
masyarakat dalam mencerdaskan anak
bangsa.
Dengan
motivasi
yang
kuat
untuk membentuk
masyarakat
yang
cerdas,
mandiri,
kreatif
dan
berbudi
pekerti yang
luhur
PKBM
Bina
Insan
Mandiri
memberikan pendidikan gratis bagi para dhu'afa melalui pendidikan kesetaraan.
  
5
Tercatat 1200
warga belajar
yang sedang mengenyam pendidikan di PKBM
Bina Insan Mandiri, mereka begitu
antusias untuk mendapatkan hak-hak
pendidikannya yang selama ini terabaikan. Kehadiran PKBM Bina Insan Mandiri
telah menyelamatkan pendidikan siswa-siswi yang terancam tidak dapat melanjutkan
pendidikannya.dasar dan menengah. Dengan kerendahan hati PKBM Bina Insan
Mandiri berusaha mengajak instansi yang memilki kepedulian terhadap pendidikan
anak bangsa untuk bermitra demi mencerdaskan anak bangsa.
Suasana belajar di Sekolah Masjid Terminal sangat berbeda dengan sekolah
umum lainnya. Sekolah
Masjid
Terminal atau
yang lebih dikenal dengan singkatan
Master
ini
adalah sekolah gratis
yang memang diperuntukkan  bagi anak-anak dari
keluarga
dhuafa.
Tak
heran
banyak anak-anak
yang bersekolah adalah anak-anak
jalanan
atau
anak-anak
terminal
yang
sering kali
sulit
diatur.
Sekolah
Masjid
Terminal Depok atau yang bernama resmi
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) Depok ini mengajarkan program Paket A, paket B dan Paket C mulai dari
TK, SD, SMP dan SMA, serta berbagai kursus secara gratis kepada masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan oleh Yayasan Bina Insan Mandiri, salah satu Unit Salur Zakat
(USZ) Badan Amil Zakat Nasioanl (Baznas) sejak tahun 2006 lalu. Di bangunan
sekadarnya itulah, harapan para anak jalanan untuk tetap bisa sekolah diwujudkan.
Anak  jalanan  yang  semula  tidak  berpikir  sekolah  kini  mulai  sadar  dengan  cita-
citanya tanpa harus terhalang beragam biaya pendidikan yang kerap menjerat. Calon
siswa hanya perlu menyerahkan fotokopi kartu keluarga dan akta kelahiran jika ingin
terdaftar sebagai siswa. Andai sudah terdaftar, pihak sekolah menyediakan keperluan
alat tulis lengkap dengan buku bagi siswa. Adapun mengenai seragam, pihak sekolah
tidak mewajibkannya. Beberapa kali perwakilan siswa PKBM Bina Insan Mandiri
menyabet juara olimpiade matematika tingkat Depok, sampai Provinsi Jawa Barat.
Film dokumenter
berjudul
“Sekolah
Master,
Sekolah
Anak
Jalanan”, 
juga
yang
menjadi finalis kompetisi Eagle Award.
Namun, perjalanan PKBM Bina Insan Mandiri tidak selalu mulus. Pendanaan
menjadi
masalah
utama
dalam mengembangkan sekolah. Pengelola
selalu
mencari
jalan keluar mengatasi persoalan ini. Mereka juga mendapat donasi dari Badan Amal
dan Zakat Nasional (Baznas) serta Badan Amil dan Zakat Daerah
(Bazda) Depok.
Sebagian dana operasional PKBM berasal dari donatur tidak tetap. Semua
sukarelawan PKBM seperti mewakafkan hidupnya. Mereka tak mengejar kepuasan
materi.  "Pendidikan  Adalah  Hak  Semua  Anak-Anak  Bangsa  Tanpa  Terkecuali"
itulah pesan yang ingin disampaikan oleh sang pendiri dan pengajar Sekolah Master,
semoga dari sinilah akan
terlahir putra-putri ibu pertiwi yang dapat
mengharumkan
nama bangsa Indonesia.
  
6
2.2.2 Khalayak Sasaran
Yang menjadi target audience Sekolah Master secara langsung adalah:
1.   Demografi
Masyarakat yang mampu untuk menjadi donatur secara perorangan, keluarga
atau kelompok.
2.   Geografi
Tinggal dan beraktivitas khususnya di Jabodetabek.
3.   Psikografi
a.   Memiliki rasa solidaritas yang tinggi.
b.   Rasa percaya atas yayasan/ lembaga yang akan menyalurkan dana
yang diberikan untuk anak-anak.
Yang menjadi target audience Sekolah Master secara tidak langsung adalah:
1.   Demografi
a.   Anak usia sekolah dari keluarga tidak mampu usia 5-18 tahun.
b.   Anak yang putus sekolah pada tingkat TK, SD, SMP, maupun SMA.
2.   Geografi
Tinggal di luar maupun di dalam pulau jawa, khususnya daerah Depok.
3.   Psikografi
a.   Memiliki keinginan yang kuat untuk kembali ke bangku sekolah.
b.   Ingin banyak menimba ilmu dan berusaha mewujudkan cita-citanya.
c.
Dapat  berbaur  dengan  teman  sebayanya  maupun  dibawahnya  tanpa
membeda-bedakan satu dengan yang lainnya.
2.2.3 Mekanisme Penyaluran Bantuan
1.   Sumbangan
dari
para
donatur
disalurkan
kepada
Ketua
Yayasan
Bina
Insan Mandiri (YABIM) dalam bentuk materiil maupun non materiil.
2.   Bantuan  yang  telah  diserahkan  nantinya  akan  dikekola  dan  langsung
digunakan demi kepentingan anak-anak dan  sekolah tersebut.
3.   Penyaluran bantuan dilaksanakan sesuai dengan permintaan para donatur.
4.   Selain datang langsung ke
lokasi, para donatur dapat pula menyalurkan
bantuannya melalui rekening Yayasan Bina Insan Mandiri (YABIM).
2.2.4 Program Pendidikan
A.  KELAS AKADEMIS
Program
ini
merupakan
program
sekolah
layaknya sekolah
umum
biasa
dimana siswa didik dapat belajar sama seperti anak-anak lain walaupun
dengan
keterbatasan
yang
ada.
Program ini
merupakan
pendidikan
kesetaraan yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Non Formal dan
Informal ( PNFI ) program akademis ini bertujuan untuk mempersiapkan
siswa didik agar dapat melanjutkan kejenjang perguruan tinggi. Program
akademis dibagi sesuai batasan usia menjadi sebagai berikut :
  
7
1.   PAUD ( PENDIDIKAN USIA DINI )
Pendidikan   Usia   Dini   merupakan   wadah   yang   strategis   dalam
pembinaan
anak
yang
berumur
0
sampai
5
tahun.
Teori
psikologi
perkembangan 
menerangkan  bahwa  pendidikan 
yang  ditanamkan
pada usia dini akan mempengaruhi kepri-badian anak pada usia
selanjutnya,
kesalahan
mendidik
anak pada
usia dini
menyebabkan
timbulnya  benih  kepribadian 
yang  negatif.  Kehadiran  PAUD  di
terminal
Depok
yang
dikelola
oleh
YABIM
bertujuan
untuk
membantu para orang tua murid yang memiliki keterbatasan ekonomi
dan  pengetahuan  cara 
mendidik  anak  sehingga  kesadaran 
untuk
menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah dapat terealisasikan dengan
baik. Alhasil anak akan tumbuh dan berkembang sebagaimana dicita-
citakan oleh orang tuannya. Sekitar 80 anak yang mengikuti kegiatan
pendidikan di PAUD Bina Insan Mandiri.
2.   SEKOLAH DASAR PERSAMAAN PAKET A
Pendidikan  Sekolah  Dasar  adalah  salah  satu  unsur 
yang  sangat
penting
dalam jenjang
pendidikan
nasional,
dasar-dasar
kecakapan
hidup
sehari-hari
mulai
diajarkan pada
jenjang
pendidikan
dasar.
Sehingga
setiap
anak
usia
6-12 tahun harus dapat mengenyam
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan, perkembangan fisik dan
mental mereka. Namun demikian, masih banyak anak-anak terlantar,
anak jalanan dan para dhu’afa yang belum mendapatkan pendidikan
pada
tingkat
dasar,
faktor
kemiskinan
merupakan
penyebab
utama
dari
ketidakberdayaan
mereka
dalam mendapatkan
hak-hak
pendidikanya.  PKBM  Bina  Insan  Mandiri  sebagai  lembaga  yang
peduli pada pendidikan masyarakat marginal
sampai saat
ini mampu
memfasilitasi 250 anak yang putus sekolah dasar sehingga mereka
dapat mengenyam pendidikan sebagaimana  mestinya.
3.   KEJAR PAKET B SETARA SMP
SLTP  diselenggarakan 
oleh 
YABIM 
sebagai 
tindak 
lanjut 
dari
jenjang dasar bertujuan memberikan bekal pengetahuan serta
keterampilan bagi siswa SLTP sehingga pola pikir siswa menjadi
positif 
dan  siap 
menyong-song  masa 
depan 
dengan 
bekal
keterampilan yang ia miliki. Jumlah seluruh
siswa yang mengikuti
program SLTP
sebanyak
381
siswa
yang
terdiri
dari
anak
jalanan,
pengamen, pengasong dan masyarakat yang tidak mampu.
  
8
4.   KEJAR PAKET C SETARA SMU
Kejar
paket
C
merupakan
suatu
program yang
dirancang
untuk
meningkatkan pola pikir dan kualitas bagi para warga belajar, melalui
pendidikan di PKBM Bina Insan Mandiri jiwa kemandirian dan
keterampilan serta profesionalitas dipupuk sebagai bekal menghadapi
dunia
kerja dan
usaha.
Program ini
juga
mempersiapkan
para siswa
didik untuk menempuh jenjang perguruan tinggi sesuai minat dan
kemampuan
mereka
khusus
dalam
segi akademis. Jumlah seluruh
siswa sampai saat ini mencapai 553 siswa.
5.   SMP/SMU TERBUKA
Program ini
setara
SMP
ini
dikhususkan
bagi
siswa/i
yang
dapat
beradaptasi
dengan
sekolah
formal
sebagaimana
mestinya.
Absensi
ke-hadiran,  administrasi 
kesiswaan 
dan 
Standar 
kompetensi
Kelulusan mengacu pada SMP Formal/ sekolah induk
yakni SMP N
10 Depok . Demikian juga dengan SMU terbuka, Sekolah Induk SMU
terbuka adalah SMU N 5 Depok.
Dengan menginduk pada sekolah
menengah negeri di Depok maka kualitas pendidikan SMP dan SMU
Terbuka terminal harus dapat bersaing dengan SMP atau SMU Negeri
di
Depok.
Sederet
prestasi
telah
diukir
oleh
warga
belajar
PKBM
Bina
Insan
Mandiri,
walaupun
dalam keterbatasan
mereka
tetap
berjuang
mengukir
prestasi
untuk
masa
depan
mereka
dikemudian
hari.
2.2.5 Capaian Hasil dan Pengembangan
PKBM
Bina
Insan
Mandiri
telah
berhasil
menyelamatkan
sedikitnya
1000
anak yang putus sekolah lantaran kemiskinan.
Setiap
tahun PKBM
Bina Insan Mandiri berhasil
memberikan
prestasi dari
berbagai macam program yang telah diselenggarakan.
Meningkatnya    kesadaran    masyarakat    miskin    untuk    tetap    berjuang,
menempuh pendidikan, mengentaskan kebodohan sebagai pangkal dari
kemiskinan.
Berhasil menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai
lembaga pemerintah
maupun swasta dalam upaya mencerdaskan anak bangsa.
PKBM 
menjadi 
laboratorium 
untuk 
penelitian 
yang 
berkenaan 
dengan
pendidikan untuk masyarakat dhu’afa.
Pengembangan:
Mengembangkan sektor
usaha sebagai pengembangan
usaha sekaligus pusat
pelatihan ( magang ) warga belajar PKBM Bina Insan Mandiri.
  
9
Mengembangkan   sentra-sentra   kerajinan   sebagai   sarana   pengembangan
kreatifitas  yang  bernilai  ekonomi  sehingga  dapat  menopang  sektor  usaha
kecil dan menengah yang hasilnya untuk membantu opersional pendidikan
PKBM Bina Insan Mandiri.
Meningkatkan  kualitas  pembelajaran  PKBM  Bina  Insan  Mandiri  melalui
pengembangan kemitraan dengan berbagai instansi
sesuai dengan kebutuhan
dan komptensi warga belajar.
Meningkatkan tata kelola PKBM menuju akreditasi sehingga menjadi PKBM
percontohan nasional.
2.2.6 Sarana dan Pra Sarana Pendidikan
8 Ruang belajar
1 Ruang tutor dan tempat rapat
1 Ruang administerasi
1 Gedung penyimpanan alat
1 Ruang koperasi
1 Ruang pusdiklat
10 Komputer
6 Mesin jahit
Alat peraga untuk anak
Alat-Alat percetakan dan Sablon
2.2.7 Prestasi dan Mitra Kerja
Juara I dan II Lomba Menulis Surat untuk Presiden RI , BAZNAS ( 2005 )
Juara I dan II olimpiade matematika setara SD Jabodetabek ( 2006 )
Penghargaan dari MENDIKNAS dalam rangka HUT Guru (2005 )
Juara Cerdas Cermat 1 Setara SD TK Jawa Barat 2007
Juara melukis murai
Juara III Cerdas Cermat Paket C setara SMU 2008
Juara I Tutor Berprestasi TK Jawa Barat 2008
Juara I Lomba PKBM TK Jawa Barat 2008
Juara I Siswa Teladan Paket B 2008
Juara I Siswa Teladan Paket C
Juara I Lomba Musik barang bekas ( Trashic ) TK Jabodetabek
Juara I Lomba Menulis Bebas
Beberapa
lulusan
diterima
di
perguruan
tinggi
negeri
yakni
Universitas
Indonesia
  
10
2.2.8 Kompetitor
Salah
satu
contoh
program di bidang pendidikan adalah
Anak
langit
yang
merupakan  kumpulan  dari  organisasi  yang  tidak  mencari  keuntungan  di  dalam
sebuah
badan
organisasi.
Kegiatannya
bergerak
dalam bidang
pendidikan
dan
pelatihan untuk anak jalanan, serta pemberdayaan untuk masyarakat miskin. Tempat
perkumpulan anak langit terbuat dari dua buah saung dari bambu pada sebuah tanah
liar, seluas hampir 1.000
meter
yang terletak di Jl. Akses Tanah Gocap, Tangerang
(25 km arah barat Jakarta). Saat ini mereka menempati lokasi di pinggir kali Sungai
Cisadane. Anak langit, biasa disebut Anjal (singkatan dari Anak Jalanan) sebelum
masuk ke tempat perkumpulan anjal, mereka harus mengikuti psikohealing yang
tempatnya tidak jauh dari basecamp. Di tempat ini, anjal bisa saling bertukar pikiran,
pengalaman dan curhat dengan relawan yang berprofesi sebagai psikolog. Aktivitas
rutin yang dilakukan oleh anjal adalah belajar, sembahyang, mempelajari kesenian,
keterampilan, bermain, dan lain-lain. Di rumah anak langit ini terdapat tidak kurang
dari 30 anak yang menuntut ilmu. Yang mereka semua pelajarin adalah, membaca,
berhitung, menulis, matematika, fisika, agama, sampai dengan belajar keterampilan
kerja,
seperti
menjahit,
menyablon,
berternak,
bercocok
tanam sampai
dengan
memperbaiki mesin.
Mengajak anak-anak tersebut untuk belajar, ternyata bukanlah hal yang
mudah. Sebab anak-anak ini telah menjadi tulang punggung atau menjadi sumber
penghidupan bagi keluarganya. Ditambah lagi persepsi miring masyarakat mengenai
keberadaan
anak-anak
jalanan
tersebut, seperti yang diungkapkan oleh seorang
pemuda di Tangerang, Banten, bernama Solihin
yang
mendirikan
komunitas
Anak
Langit
ini. Sebelum mulai
belajar,
anak-anak
jalanan
mendapat
bimbingan
agama
seperti  Sholat  dan  berdoa  bersama.  Hal  ini,  dianggap  penting  karena  sebagai
jembatan pendidikan dasar bagi anak-anak. Selanjutnya, Solihin mengajarkan
berbagai pelajaran formal dibantu sukarelawan yang kebanyakan dari mereka adalah
kalangan mahasiswa. Untuk biaya operasional, Solihin mendapat dana dari seorang
dermawan. Dana
tersebut
tidak
banyak. Namun bisa
untuk
makan
sehari-hari
dan
menyekolahkan sejumlah anak didiknya ke sekolah formal. Saat ini, ada lebih dari
lima anak lulusan sekolah Anak Langit yang sudah kembali ke masyarakat.
Para  lulusan  Anak  Langit  umumnya  membuka  usaha  seperti  pencucian
sepeda
motor dan pekerjaan
lainnya.
Bahkan ada
seorang dari
mereka
yang datang
ke Anak Langit untuk bertukar pengalaman dengan adik-adik mereka yang masih
belajar.
Di
tempat
anak
langit
ini
juga,
dilakukan
aktivitas Sirkus
Perkusi
yang
menggunakan alat musik daur ulang. Bahkan baru-baru ini Komunitas anak langit
melakukan
atraksi
sambil
bernyanyi
di
acara Pelatihan Pendamping Musik Anak
Jalanan Se-Banten, yang diadakan di Rumah Dunia. Atraksi dan nyanyi yang
diperagakan oleh Anak Langit Tangerang tersebut, telah menjadikan pipa paralon
bekas dari berbagai ukuran panjang dan pendek sebagai alat musik yang mengiringi
mereka. Alat perkusi paralon tersebut digunakan untuk mengiringi permainan gitar.
Meski alat ini terbilang sederhana, namun dari ide kreatif yang kami
lakukan dapat
dijadikan contoh bagi para pengamen lainnya, dalam melakukan kegiatan seni.
  
11
2.2.9 Analisa SWOT
Strength (Kekuatan)
Merupakan salah satu sekolah gratis pelopor di Depok.
Proses penyaluran dana yang transparan.
Turut mengurangi presentase anak-anak yang putus sekolah di Indonesia.
Membantu mewujudkan mimpi dari anak-anak yang kurang mampu.
Turut
mengurangi
presentase
anak-anak
jalanan
yang
berprilaku
kurang
baik dan kurang sopan.
Beberapa
siswa
telah
tercatat
memenangkan
penghargaan
berupa
medali
emas pada olimpiade matematika dan IPA tingkat nasional.
Beberapa  siswa  yang  telah 
lulus  dari  SMA  Sekolah  Master 
ini  bisa
mendapatkan beasiswa di Universitas Indonesia (UI), Universitas Negeri
Jakarta
(UNJ),
Universitas Islam Negeri
(UIN) dan beberapa
universitas
swasta lainnya.
Weakness (Kelemahan)
Kurangnya donatur padahal semakin banyak murid yang masuk.
Proses  komunikasi  kepada 
masyarakat 
mengenai  sekolah  amat  sangat
minim. Biasanya hanya melalui cerita dari mulut ke mulut.
Belum pernah sekalipun
mengadakan sebuah event ataupun program untuk
penggalangan dana.
Masih
sangat
jarang
masyarakat
yang
tahu
tentang
sekolah
ini
walaupun
sudah berdiri lebih dari 8 tahun.
Lokasinya  yang  terpencil  membuatnya  tidak  terjamah  dari  penglihatan
masyarakat.
Warga
Depok
pun
belum semuanya
tahu
mengenai
sekolah
Master ini.
Opportunity (Kesempatan)
Melahirkan calon-calon generasi penerus bangsa setiap tahunnya.
Adanya niat masyarakat untuk membantu.
Threat (Ancaman)
Dana
dari
usaha
mandiri
yang
menjadi penyokong
utama
Sekolah Master
saat ini suatu saat akan habis.
Kurangnya kepercayaan masyarakat pada lembaga sosial.
Anak yang putus sekolah terus meningkat setiap tahunnya.
Kurangnya perhatian dari pemerintah setempat.
Banyaknya   LSM   lain  
yang   bermunculan   sehingga   promosi  
harus
ditingkatkan.