BAB 
2
DATA
DAN  ANALISA
2.1
Data 
dan
Literatur
Menurut Yongky
Safanayong
(2006:4), Penelitian, teori
dan
metoda dibutuhkan
keseimbangan yang  sifatnya
kuantitatif
dan
kualitatif. Walau desain cenderung bersifat
kualitatif, desainjuga
dapat 
meliputi
aspek-aspek kuantitatif. Kedua aktifitas bisa
berperan signifikan
dalam mengungkapkan masalah dan
koneksi
dalam
mengungkapkan
permasalahan, koneksi dalam 
penciptaan,
evaluasi dan
pemahaman
bentuk serta pesan­
pesannya.
Pekeijaan
desain
yang  baik  memerlukan
penyelidikan
dan
penelitian, penelitian
memerlukan rencana tertentu berdasarkan pemyataan yangjelas
tentang suatu
masalah
dari
mana  proses pencarian solusi 
itu
berlangsung.
Data
dan
informasi
yang 
digunakan
untuk  mendukung proyek
tugas  akhir
ini
berasal
dari
berbagai sumber, yaitu  :
Studi 
Pustaka : Buku  dan
artikel
dari
media cetak
maupun
elektronik.
Wawancara/Interview
dari
narasumber
yang
terpercaya
dan
pihak-pihak
terkait:
Pihak
keluarga
besar 
Gesang
di
Solo,
Bpk.
Yani  effendi
(keponakan);
pihak
yang
memproduksi album 
Gesang, PT.
GNP  (PT.Gema
nada
Pertiwi) Ibu
Sufeni
Susilo
(Marketing
Manager}, penulis
biografi
Gesang Bpk.  Izharry Agoesjaya
Moenzir, Ketua Umum Yayasan
Gesang Bpk.
Didit  B.
Prakoso, para: pecinta
keroncong.
Kuisioner kepada target
market.
2.1.1  Musik
Keroncong
Menurut
Wikipedia.org, 
keroncong
merupakan
nama  dari
instrumen musik 
sejenis
ukulele dan
juga
sebagai
nama  dari
jenis
musik 
khas  Indonesia yang
menggunakan
instrumen
musik
keroncong, flute,  dan
seorang penyanyi wanita.
2.1.1.1
Sejarah musik  keroncong di
Indonesia
Akar  keroncong berasal dari
sejenis musik  Portugis
yang
dikenal sebagaifado
yang
diperkenalkan
oleh
para
pelaut  dan
budak 
kapal 
niaga  bangsa itu
sejak  abad
ke-16 ke
  
5
musik ini
disebut
moresco (sebuah
tarian  asal
Spanyol, seperti polka  agak  lamban
ritmenya), di
mana salah 
satu 
lagu  oleh
Kusbini
disusun
kembali
kini
dikenal dengan
nama Kr.
Muritsku, yang
diiringi oleh  alat
musik
dawai.
Musik
keroncong yang
berasal
dari
Tugu 
disebut
keroncong
Tugu. Dalam
perkembangannya,
masuk
sejumlah unsur
tradisional Nusantara, seperti penggunaan
seruling dan
beberapa
komponen
gamelan. Pada  sekitar abad 
ke-19 bentuk
musik
campuran ini
sudah populer di
banyak tempat di
Nusantara, bahkan hingga ke
Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini
berlanjut hingga sekitar tahun 
1960-an,
hingga sekarang
musik keroncong masih 
tetap 
dimainkan
dan 
dinikmati
o1eh
berbagai
lapisan
masyarakat di
Indonesia.
2.1.1.2
Perkembangan musik keroncong
Setelah mengalami
evolusi yang
panjang sejak  kedatangan orang
Portugis di
Indonesia
tahun 1522 dan
pemnkiman
para
budak di
daerah
Kampung Tugu  tahun 
1661, dan  ini
merupakan
masa evolusi
awal  musik
keroncong
yang
panjang hampir dua  abad 
lamanya
(1661-1880),
namun
belum
memperlihatkan identitas keroncong yang
sebenamya
dengan suara
crong-crong-crong, sehingga boleh
dikatakan
musik keroncong belum
lahirtahun 1661-1880.
Dan  akhimya
musik
keroncong
menga1ami masa 
evolusi pendek terakhir sejak tahun
1880
hingga kini,
dengan tiga
tahap perkembangan terakhir
yang
sudah berlangsung
dan
satu 
perkiraan perkembangan barn
(keroncong
millennium).
Empat
tahap masa 
perkembangan
tersebut adalah
:
Masa tempo doeloe (1880-1920)
Masa keroncong abadi  (1920-1960)
Masa keroncong modem
(1960-2000)
Masa keroncong
millenium (2000-kini)
2.1.1.3 Alat 
musik keroncong
Dalam
bentuknya yang paling awal,
moresco diiringi oleh  musik 
dawai, seperti biola,
ukulele, serta
selo.  Perkusi
juga
kadang-kadang dipakai. Set
orkes
semacam
ini
masih
dipakai
oleh 
keroncong Tugu, bentuk
keroncong yang
masih
dimainkan oleh  komunitas
keturunan
budak
Portugis dari
Ambon
yang  tinggal
di
Kampung Tugu, Jakarta
Utara,
yang kemudian berkembang ke
arah
selatan
di
Kemayoran dan
Gambir oleh 
orang
Betawi
berbaur
dengan musik
Tanjidor di
tahun 
1880-1920. Tahun 
1920-1960
pusat
perkembangan pindah ke
Solo, 
dan
beradaptasi
dengan irama
yarig
lebih lambat
sesuai
sifat  orang Jawa.
  
6
Pem-"pribumi"-an keroncong menjadikannya seni 
campuran, dengan alat-alat
musik
seperti :
Sitar India
Rehab
Suling bambu
Gendang, kenong, dan
saron sebagai satu  set
gamelan
Gong.
Saat  ini
alat
musik yang dipakai dalam orkes keroncong mencakup :
Ukulelecuk
Ukulelecak
Gitar  akustik
sebagai gitar 
melodi, dimainkan dengan
gaya
kontrapuntis (anti
melodi);
Biola
Flute (mengantikan Suling
Bambu)
Selo; betot
menggantikan gendang
Kontrabas (menggantikan Gong)
Penjaga
irama
dipegang oleh  ukulele dan
bas.
Gitar
yang
kontrapuntis dan  selo 
yang
ritmis
mengatur peralihan akord. 
Biola 
berfungsi sebagai penuntun melodi, sekaligus
hiasanlomamen
bawah. Flute mengisi hiasan atas,
yang 
melayang-layang
mengisi
ruang
melodi
yang
kosong.
Bentuk
keroncong
yang
dicampur
dengan
musik
populer sekarang
menggunakan
organ
tunggal serta synthesizer untuk 
mengiringi lagu
keroncong.
2.1.1.4 Jenis
mnsik keroncong
Musik keroncong lebih condong pada: progresi akord
dan
jenis
alat  yang  digunakan.
Sejak
pertengahan abad  ke-20 telah 
dikenal paling tidak 
tiga
macam keroncong, yang
dapat
dikenali
dari
pola
progresi akordnya yaitu, keroncong asli,
langgam,
dan
stambul.
Bagi  pemusik yang
sudah
memahami alumya,
mengiringi lagu-lagu keroncong
sebenamya
tidaklah susah, sebab cukup menyesuaikan pola
yang
berlaku. Pengembangan
dilakukan
dengan menjaga konsistensi pola
tersebut.
Selain itu,
terdapat pula
bentuk-
bentuk
campuran serta 
adaptasi.
2.1.1.5
Tokoh-tokoh musik
keroncong di
Indonesia
Ismail Marzuki
Nama
aslinya Ismail. Marzuki adalah 
nama
orang
tuanya. Lahir  di
Kwitang, Jakarta
  
7
Ketertarikan
terhadap
musik
sudah
terlihat sejak  masa 
kanak-kanak, terbukti dengan
koleksi
piringan
hitamnya
yang sangat banyak, rata-rata berupa
lagu  Prancis
dan 
Italia
yang 
berirama rumba, samba, dan tango.
Pada  1931, Ismail
Marzuki
membuat komposisi lagu
untuk
pertama kalinya dengan
judul
"0 Sarinah," menandai awal
keterlibatannya secara serius pada
dunia musik.
Menyusul, tahun 
1936
menjadi
anggota
perkumpulan
musik Lief
Java, dengan
spesialisasi
gitar,
saxophone, dan
harmonium
pompa.
Ciri
khas 
karyanya
adalah
kedekatan
dengan
alam 
dan
lingkungan, serta 
kehidupan
-
masyarakat bawah yang  diformulasikan dalam
sentuhan musik romantis penuh
cinta.
Bahkan, da1am
lagu-lagu
bertema
peijuangan
sekalipun, wama
romantis
itu
tetap 
kental.
Beberapa karyanya
yang  terkenal, misalnya: Keroncong Serenata
(1935),
Rose/ani
(1936), Keroncong Hikayat
1001 Malam
(1937), Terang Bulan (1938), Als
de
Ovehedeen,
Als 't Meis is
in
de
tropen, Bandaneira, Rindu
Malam
(1939), Rayuan Pulau
Kelapa (1944), dan
masih
banyak
lagi  hingga mencapai lebih dari  200
lagu.
Imam
D.
kamus
Awalnya ia
adalah anak  band 
beraliran
musik punk. Sambi! menenteng
biolanya, ia
memainkan
musik sebagai
kesenangan pribadi saja. 
Mengembara
dari
satu  tempat ke
tempat lain,
dari
satu  pelukanjenis musik ke
jenis 
lainnya. Semuanya demi 
memuaskan
keinginan. Kesenangannya pada keroncong,
mendorong Imam 
mendirikan beberapa
orkes. Pada 
1994, bersama
kawan-kawannya di
Gelanggang Seni 
Sastra dan
Film
(GSSTF)
Unpad, ia
mendirikan
Orkes
Keroncong
Rindu Order. Ketika Rindu Order
vakum pada
1998, tak
berapa lama  ia
dan
beberapa anak
muda mendirikan
Sarekat
Krontjong (SK).
Gerard
Mosterd
Kegamangan eksistensi Mosterd
yang
blasteran itu
juga
masih
mewamai
karya 
ini.
Mosterd yang
berayah
Belanda dan
beribu dari
Jawa
Timur
yang
dibesarkan di
Sumatera
Utara  itu
pernah belajar balet 
klasik di
Royal
Conservatory, Den
Haag. Namun, dia
juga
akrab 
dengan
komunitas kesenian
Gugum
Gumbira sampai Sardono W
Kusumo. Titik
temu 
antara Eropa 
dan
Asia
itu
boleh jadi
adalah keroncong. Setidaknya keroncong
muncul dalam dua
karya Mosterd yang digelar di
Jakarta. Belum lama
ini
dia
memunculkan Keroncong Moritsku. Mosterd
memang tak
berkesan
mencari
titik 
temu
atau sintesa gerak 
Barat-Timur. Tak  ada
kesan gerak 
yang  cenderung "menjawa"
atau
sebaliknya. Dia
membiarkan dua
Jatar
belakang
kultural itu
berinteraksi
secara
natural.
Andjar
Any
Lahir di
Jawa Timur pada
1936, telah  menciptakan
1.050 
lagu,
jumlah
yang fantastis
sehingga namanya tercatat dalam 
Museum
Rekor
Dunia-Indonesia. Anjar  Any 
dikenal
sebagai seniman
keroncong yang
memopulerkan
langgam Jawa  dan
membuka
pintu
  
8
kreativitas lahimya
langgam dari
etnik  lain 
di
Nusantara, karena
mampu
menggabungkan
titilaras slendro dan
pelog
dengan
musik diatonik
dalam 
keroncong.
Salah  satu
lagunya
yang 
populer adalah "Yen
Ing
Tawang Ono  Lintang", adalah
sumbangan tak
temilai bagi 
khazanah
musik
tanah 
air.
Dia
juga 
yang
menulis lagu
"Jangkrik
Genggong", lagu yang fenomenal
karena
mengkritik
politikus
di
awal 
Orde
Baru.
Kusbini
Seniman
kelahiran
1
Januari 1910  di
Desa 
Kemlagi,
Mojokerto, Jawa 
Timur ini,
memulai kariemya
bersamaJong
Indisce Stryken
Tokkel Orkest
(Jitso), sebuah
kumpulan
musik keroncong
di
Surabaya. Merasa belum puas
dengan pengetahuan
musik
yang
didapatuya
secara
otodidak, Kusbini
mengikuti
pendidikan musik
Apollo
di
Malang. Sembari
belajar,
Kusbini terus 
tampil
sebagai penyanyi
keroncong
dan 
pemain
biola pada  siaran Nirom dan
Cirvo di
Surabaya.
MusMulyadi
Mus 
Mulyadi, pria
kelahiran
Surabaya in!telah
malang melintang
di
dunia
musik
keroncong. Kemampuaunya
dalam olah 
vokal,
terlebih lagi
melakukan improvisasi
dalam
menyanyi,
membuatuya
terkenal
dengan cengkoknya yang
khas.Ia bisa
melakukan
perubahan
tangga nada
hingga enam 
tangga nada.
Mus
Mulyadi
telah 
membuat kurang
lebih
80
album 
keroncong.
Beberapa
di
antaranya
merupakan album
bersama dan
album 
rohani. Mus 
Mulyadi
pun
melakukan
rekaman
bersama penyanyi
keroncong laiunya yakni 
Waljinah.
Waljinah
Lahir  di
Solo,  Jawa 
Tengah,
7
November 1945, Waldjinah adalah 
penyanyi keroncong
wanita. Namanya
melambung saat
memopulerkan
lagu
"Walang Kekek", menyusul
suksesnya menjuarai
Bintang Radio 
Indonesia tahun 
1965.
Waldjinah
memimpin
Orkes  Keroncong
Bintang Surakarta dan
terus 
mempeijuangkan
eksisitensi musik klasik
ini
di
tengah 
serbuan
budaya industri.Tahun 2002, Waldjinah
menerima anugrah seni
dari
yayasan
musik
Hanjaringrat di
Solo.
Lagu-lagunya yang
terkenal
di
antaranya: Ande-ande
lumut,
Rudjak
U/ek, Suwe  Ora
Jamu,  Warung Pojok, GethukLindri,
Othok-othok Unine
Tekek, Tukang Pijet  dan
Tetanen.
Sundari Soekotjo
Lahir  di
Jakarta, 14
April 
1965, tertarik
dengan musik 
keroncong sejak  masih 
kecil.
Sundari
Soekotjo terpilih
sebagai finalis
pada
Festival Keroncong Remaja 1978,
dan
runner up
pada 
ajang Juara 
Bintang Radio dan
TV
kategori Keroncong Dewasa Wanita
1979.
Sundari
Soekotjo
terkenal dengan 
suaranya
yang
bening dan
mampu
menyanyikan
  
9
penyanyi
istana sejak zaman Presiden Soeharto,
Habibie, hingga Susilo Bambang
Yudhoyono.
Tahun
2002, setelah lama  tidak  mengeluarkan album, Sundari Soekotjo kembali
menyapa penggemar
dengan
merilis album 
keroncong asli
beijudul Ingkar Janji dengan
garapan
musik
Orkes Keroncong Puspa  Kirana pimpinan Acep
Djamaludin,
di
bawah
label 
PT.
GNP. Ia
pun 
menerima
Keroncong Award 2002  dari
Yayasan Bina 
Suci
dan
Radio Republik Indonesia
dan
meraih
penghargaan khusus di
ajang AMI-Sharp
Award
6.
2.1.2
Gesang Martohartono
Gambarl
Nama
Lahir
Wafat
Pendidikan
:
Gesang
Martohartono
:Solo, Jawa  Tengah, I
Oktober
1917
:Solo, Jawa  Tengah, 20
Mei
2010
:
Sekolah
Muhammadiyah Solo  (I929)
2.1.2.1 Kehidupan
Salah satu
tokoh Indonesia
yang
memiliki kontribusi
cukup  besar  dalam membesarkan
musik
keroncong
adalah
Gesang. Karena pengabdiannya dalam 
musik 
keroncong,
Gesang dijuluki "Buaya
Keroncong" oleh
insan 
keroncong
Indonesia, sebutan
untuk
pakar musik 
keroncong.
Asal  muasal sebutan "Buaya
Keroncong" untuk
Gesang berkisar
pada
lagu 
ciptaannya,
"Bengawan Solo". Bengawan Solo
adalah 
nama sungai 
yang
berada
di
wilayah
Surakarta. Seperti
diketahui, buaya memiliki habitat
di
rawa  dan
sungai. Reptil terbesar
itu
di
habitanya nyaris tak
terkalahkan, karena
menjadi
pemangsa yang
ganas.
Pengandaian
semacam
itulah
yang
mendasari
mengapa
Gesang disebut
sebagai
"Buaya
Keroncong".
  
10
Lagu
"Bengawan Solo"  terutama sangat
disukai oleh
masyarakat Tiongkok
dan
Jepang,
sehingga ia
sempat berkunjung ke
Tiongkok
dan
Korea  Utara 
bersama Misi 
Kesenian
Indonesia pada  tahun 
1963,
kemudian berturut-turut pada
tahun 
1988, 1990, 1991 
dan
1994
mendapatkan undangan untuk 
memperkenalkan musik
keroncong
di
Jepang.
Terakhir pada  tahun
1996 
ia
mendapatkan
kehormatan
untuk  tampil dalam acara khusus
untuk
dirinya "Malam
Bengawan Solo",
selama 2
malam 
berturut-turut di
kota
Shanghai
Tiongkok. ia
juga 
diundang ke
Jepang untuk
menghadiri
pesta 
musim
dingin di
Sapporo
selama satu 
minggu,
begitu pula
ia
pemah
diundang ke
Singapura.
Dengan
lagu 
Bengawan Solo,  Gesang
dikabarkan
banyak 
sekali
memperoleh imbalan
dan
royalti yang  tersimpan di
Jepang selama 30
tahun  bemilai
hampir 1
milyar rupiah,
namun royalti itu
gagal  cair
dikarenakan
tidak  turut  sertanya Indonesia
dalam Konvensi
Hak 
Cipta International di
Jenewa.
Gesang
Mahartono, adalah putra  kelima dari  Martodihmjo. Dilahirkan
pada  tanggal
I
Oktober 1917
dengan nama Sutadi, karena sering
sakit-sakitan, namanya diganti
menjadi
Gesang
yang
artinya 'hidup'.
Ayahnya bemama
Martodihardjo, seorang
juragan batik 
yang
cukup 
terkenal
di
Solo  pada  masa  itu,
lbu
kandungnya Sumidah,
meninggal
ketika
ia
baru
berusia 5
tahun. Kemudian
ayahnya
menikah Iagi
dengan
Isniyem hingga
memiliki 6
keturunan. Setelah
Isniyem meninggal dunia,
Martodihardjo
menikah untuk
ketiga kalinya dengan Ismirah tetapi 
tidak
memiliki
keturunan.
Gesang
sendiri hanya
sempat mendapat pendidikan formal di
Sekolah Rakyat
Ongko
Loro
sampai kelas  5 SD.
Semasa
mudimya, Gesang adalah 
penyanyi
pada
orkes  keroncong "Kembang
Kacang"
pimpinan Supinah. Di
orkes 
inilah 
bakat 
gesang sebagai penyanyi
dan 
pencipta lagu
berkembang.Setiap lagu  baru 
yang  dihasilkannya,
Gesang segera meminta
kepada salah
seorang
pemain orkes keroncong Kernbang kacang untuk 
dimainkan
pada  gitar  atau
piano.
Gesang
mengaku bahwa ia
kurang
menguasai
teori
musik, ia
hanya
mahir
memainkan suling bambu.
Pada 
tahun 
1941, Gesang muda  memiliki
kekasih
hati
yang
bemama
Sri
Melati, dimana
ada
lagu  yang
betjudul "Sapu Tangan" yang  terinspirasi dari
sang 
kekasih. Namun
hubungan itu
tidak 
beijalan lama
karena tidak  ada
restu
dari
keluarga.
Gesang kemudian
menikah dengan
seorang
gadis
pengagumnya
yang
bemama
Walinah. Selama 20
tahun
menikah, mereka tidak  dikaruniai seorangpun
anak.
Karena krisis
ekonomi
mereka
memutuskan
untuk
bercerai
pada
tahun 
I
96 I.
Sampai
meninggal dunia pun 
Gesang tidak
pemah
berumah tangga  Iagi.
Gesang merupakan sosok 
pribadi yang
sangat
bermoral
dan
sederhana. Dia  tidak 
pemah
mempuyai
impian
yang
muluk-muluk.
Baginya apa
yang
telah  didapat
merupakan
kenikmatan tersendiri yang
tidak  pemah disesali. Sejak  masih 
muda 
Gesang selalu setia
kepada seni,
dan
kesetiaannya itulah  yang
merupakan salah  satu
penyebab
perpisahan
dengan istrinya. Pada  masa  itu
Gesang tidak 
memiliki pekerjaan tetap,
ia
hanya menjadi
  
11
satu 
ke
tempat pementasan di
kota
lain,
itupun dengan honor
yang
kecil 
sekali. Orkes
keroncong
yang
pemah
di
ikuti 
Gesang antara 
lain;  Orkes Keroncong Kembang kacang,
Sinar
Bulan, Monte Carlo dan
Bintang
Surabaya.
Kehidupan
Gesang
penuh
dengan derita,
setelah ia
bercerai dengan Walinah, Gesang
tidak
memiliki
tempat
tinggal. Karena
sumber penghasilan dari
rumah dan  tokonya yang
ada
di
Tirtonadi sudah digadaikan dan
dijual 
untuk
kebutuhan hidup selagi masih
berumah
tangga. Diumur 65
tahun 
Gesang tak
punya istri, anak, 
tempat tinggal
bahkan
uang. Ia
hidup miskin,
menumpang hidup
dirumah bekas  pembantunya Ibu  Ngainah.
Ibu 
Ngainah inilah yang 
dengan
tulus 
menemani
dimasa-masa sulit 
Gesang.
Sungguh tragis, disamping fenomenalnya lagu
"Bengawan
Solo" yang 
terkenal
dan
dinyanyikan dimana-mana, kehidupan komponisnya sangatjauh
dari  nasib ciptaannya.
Tidak ada
penghargaan, royalti, dan
perhatian.
Hingga pada 
akhimya seorangjumalis
memuat kisah kehidupan
Gesang dalam 
sebuah surat 
kabar. Kemudian
berita itu
sampai
kepada pejabat setempat
yang
memberinya penghargaan
tingkat
nasional
dan
hadiah
rumah
di
perumnas Palur Jawa 
Tengah.
Dimasa  tuanya Gesang
justru 
sering s,ekali
aktif 
mendapatkan penghargaan
dan
berbagai royalti dari  karya-karyanya. Pada 
usia
85
tahun  ia
mendapatkan rekor
MURI
karena
masih mampu
merekam suaranya
untuk
sebuah album 
yang 
diproduksi
oleh  PT.
Gema Nada Pertiwi meskipun suaranya tidak 
lagi
bagus  karena faktor usia. PT.
GNP
juga
mengelola royalti
karya 
Gesang. Banyak
karya
Gesang
yang 
diproduksi
dalam
bentuk
album 
meskipun
dinyanyikan
dengan penyanyi lain
dan
dalam
versi 
yang
berbeda
namun
Gesang
tetap
mendapatkan royalti
tersebut. Selain
itu
Gesang juga sering
diundang
dalam berbagai
konser
musik 
keroncong.
Gesang
yang
sudah sangat tua
sering sakit-sakitan, tidak
memungkinkan untuk
melakukan
aktifitas seperti
biasanya, ia
lebih  banyak
beristirahat dirumah orang
tuanya
Kem1ayan. Solo  ditemani adik  tirinya Toyib
dan
beberapa keponakannya. Kondisi
kesehatannya
semakin
parah  hingga pada  akhimya
Gesang dilarikan kerumah sakit 
dan
meninggal
dunia tanggal 20
Mei 
2010  pada
usia
92
tahun.
Banyak pejabat
maupun
artis­
artis
dan
tokoh-tokoh nasional berdatangan ke
rumah duka  untuk 
memberikan
penghormatan terakhir. Selain itu
juga 
beberapa penggemar Gesang
dari  jepang. Jenazah
Gesang di
makamkan dengan upacara militer.
Gesangjuga
diwacanakan
menjadi
Pahlawan
nasional
karena jasanya
di
bidang
kebudyaan.
2.1.2.2 Lagu
Ciptaan
Si
Piatu 
(1938), Roda Dunia (1939), Suasana
Desa  (1939), Bengawan Solo 
(1940),
Sapu
Tangan (1941), Tirtonadi (1942), Jembatan merah  (1943), Pandan
Wangi
(1949),
Kecewa (1950),
Nawala (1955), Pangling (1955),
Nemahi
(1955), Pinter
(1960),
Sandang
Pangan (1960), Janji
Rukun (1960),
Pilih 
Tanding (1960), Payungan
(1960),
  
12
Tembok Besar (I963),
Tlingsigan (I
965), 
Tanda
Tangan (I965),
Andheng-Andheng
(I965), Rahayu (I
965), 
Tersenyum (I965),
Borobudur (I965),
Ngelam
Lami
(1967), Ali­
Ali
(1970),
Ngimpi
(1967), Luntur (1971), 
Pamitan (1971), Dongengan
(1972),
Kau
Selalu Di
hatiku
(1972), Caping Gunung (1973), Kalung Mutiara (1973), Kenya
Sa/a
(I973), Nusul (I973),
Kacu-kacu (I973),
Seta 
Ohasi (I988), Ora
Menangi (I996).
2.1.2.3 Rekaman Album CD
No.
Tahun
Judu!Album
Cover Album
1.
2002
Keroncong Asli 
Gesang (2002)
Produksi: PT.
GNP
Jumlah
Lagu
:
I
0
2. 
2007
Tribute To
Gesang (Maestro ofKeroncong
Composer
bengawan
Solo)
Produksi: PT.
GNP
Jumlah
Lagu
:
I
0
3. 
1988
Album Emas Keroncong Gesang
Produksi: PT.
GNP
Jumlah Lagu:
12
5.
2005
The
Colorful ofBengawan
Solo
Produksi : PT.
GNP
Jumlah Lagu:
14
(Full Bengawan Solo)
GambarS
  
13
6. 
1999 
Instrumental
Campursari Karya
Gesang
Produksi: PT.
GNP
Jumlah Lagu  : I 2
(Full Instrument)
7.
1995 
55th
Anniversary ofBengawan
Solo 
part  I
Produksi: PT.
GNP
Jumlah
Lagu 
:
10
8.
1995
55th Anniversary ofBengawan
Solo 
part
2
Produksi
:
PT.
GNP
Jumlah
Lagu 
:
9
9.
2010
70th
Anniversary ofBengawan
Solo
Produksi
:
PT.
GNP
Jumlah Lagu: 12
(Full
Bengawan Solo)
*Dan
album 
lainnya dalam 
berbagai versi.
Tabell
:
Daftar
album
musik 
Gesang yang telah 
di
produksi
(Diurutkan berdasarkan album terlaris, sumber:
PT.
Gema Nada 
Pertiwi)
2.1.2.4
Penghargaan
Piagam
dari
Komando
Wilayah Pertahanan II
(1976),
Piagam
Hadiah Seni   dari
Menteri Pendidikan &
Kebudayaan RI 
(1977 ),
Penghargaan TVRI stasiun Yogyakarta (1978),
Piagam Penghargaan dari
OISCA
International Indonesia
(1978),
Hadiah
mmah Perumnas Palur 
dari
Gubemur Jawa
Tengah(l979),
  
14
Pendirian
Taman
Gesang
didekat sungai
Bengawan Solo 
oleh  sebuah
lembaga
yang didirikan untuk
Gesang di
Jepang
(1983),
Penghargaan PWI 
HUT
XXXIX
dan
HUT VI
Museum Pers 
Nasional
(1985},
Penghargaan Walikota Surakarta, Dalam
rangka Fespic
Games
N
(1986),
Bintang penghargaan
dari
Kaisar Akihito, Jepang (1992),
Piagam Tanda
Penghargaan Budaya Bhakti
Upapradana (1990),
Tanda Kehormatan Bintang
Budaya Parama
Dharma dari
Presiden RI
(1992),
Piagam Penghargan
Membina melestarikan
dan
Mengembangkan Seni 
Musik
Keroncong
Sebagai
Penyanyi
dan
Pencipta Lagu  dari
Menteri Pariwisata Seni
dan
Budaya Republik Indonesia (1999)
2.1.3
Kemasan Album
2.1.3.1 Cover Album
Cover album
adalah
bagian
depan 
dari
sebuah
kemasan produk
rekaman suara 
komersial
(album).
Sebutan
ini
bisa
berarti 
kertas
yang
dicetak untuk 
menyampul kemasan
album
berisi 
piringan
berukuran
10
inci
dan
12
inci,  album berisi  compact disc atau  kaset.
cover
album juga
bisa
berarti kantung
yang
berfungsi
sebagai pelindung
dari
sebuah
piringan.
2.1.3.2
Sejarah
Awal
Di
awal  abad
ke-20, saat 
lagu
masih
direkam ke
dalam bentuk piringan hitam
vinyl,
cover
album
muncul dengan wajah 
yang
polos, hanya
mencantumkan informasi­
informasi
dasar dari  sebuah
album. Di
cover  bagian depan, biasanya
dicantumkan nama
grup
atau
musisi, judul 
album, dan 
penghargaan apa
saja
yang telah 
diraih oleh 
grup atau 
musisi
tersebut. Sedangkan
di
cover
bagian
belakang,
dapat 
ditemukan daftar lagu 
yang ada
di
album 
tersebut
beserta durasi
dari
tiap
lagu, nama  anggota grup, dan  kredit
bagi  mereka
yang  telah 
membantu dalam
komposisi
dan
bidang teknis. Lalu 
di
sisi 
·
'punggung' dari  cover album
dapat ditemukan
nomor
katalog, judul 
album, nama grup
atau 
musisi, label 
rekaman,
dan
tanggal. Bagian
ini
berguna bila
ingin
menemukan
sebuah album  saat  album 
tersebut diposisikan beijajar
dalam 
sebuah rak 
dengan album­
album 
lainnya. cover album
dulu  tidak  seperti
yang  kita
lihat
saat  ini.
Pada  awalnya,
cover 
album diciptakan
hanya 
untuk
melindungi piringan dari  debu, 
kotoran, dan
goresan-goresan lainnya.
Perkembangan
Namun seiring
berkembangnya kreativitas
dari  para 
pelaku 
di
industri
musik, di
pertengahan abad
ke-20, baik
artis  rekaman
maupun
label 
rekamannya
mulai
memproduksi
album 
dengan 
cover yang
menunjukkan foto
dari
si
artis
rekaman,
judul
  
15
tidak  hanya 
berfungsi
untuk
melindungi piringan
di
dalamnya, tapi
juga 
untuk
menyampaikan atau 
mengkomunikasikan
visi
dan 
identitas yang
dikehendaki
oleh  artis
rekaman
maupun
label 
rekamannya,
dan
juga  untuk 
menunjukkan segi 
artistik
dari
sebuah album 
dan  mewakili
suasana dari
album
tersebut.
Desain Modern
.5=1.
Gambar 10:
Album cover modern pertama yang diciptakan oleh
Alex Steinweiss untuk
perusahaan
rekaman Columbia (1939}
Walaupun begitu,
definisi cover album sebagai salah  satu 
bentuk seni
bermula saat
perusahaan
rekaman Columbia
mempekerjakan Alex  Steinweis, seorang graphic
designer, sebagai art
director
pertamanya. Pada  tahun 
1939,
Steinweiss menghasilkan
album 
cover 
pertamanya dalam album 
yang 
berjudul "Smash
Songs by
Rodgers
&
Hart,
the
Imperial
Orchestra directed by
Richard
Rodgers". Steinweiss
dengan kreatif
menirukan garis
melingkar
berwama
merah
dari
piringan
rekamannya dan
memadukannya dengan
fotografi. Ia
juga
menciptakan cover album untuk album koleksi
lagu-lagu Beethoven,
yang
kemudian terjual 800% lebih  baik 
dibandingkan edisi
sebelumnya dengan
desain
yang 
polos. Steinweiss
memunculkan ide
untuk mengganti
label  standar dari  cover album
dengan karya seni  yang
orisinil. Ia
pun
diakui merupakan
orang yang
memperkenalkan
desain kemasan
album 
modern yang
masih berlaku sampai
saat  ini.
Kesuksesannya pun 
diikuti oleh
graphic
designer
lainnya. Mereka
pun
ikut
mendesain album 
cover artis  rekaman dan
mendapat
sorotan dari
publik dalam
waktu
singkat. Desain
cover album
pun
dengan cepat 
rnenjadi bagian
yang
fundamental bagi
produksi sebuah album 
untuk
dapat 
mengkomunikasikan
maksud dan
makna dari
lagu­
lagu  di
dalamnya, dan
proses pembuatannya pun
juga  tidak  singkat 
karena
membutuhkan
kesepakatan
dari
seorang
graphic
designer
dan
juga
artis
rekaman
atau
label  rekamannya. cover 
album
pun
menjadi
sama  krusialnya
dengan video
klip, serta
lagu  itu
sendiri.
MasaKini
Seiring berjalannya
waktu,
ukuran kanvas yang  digunakan
untuk  cover 
album
mulai
  
.
16
seperti
yang  umum ada
di
pasaran saat 
ini.
Dengan semakin
berkembangnya teknologi,
cover   album
pun
muncul
dalam bentuk yang
baru,  yaitu  visualisasi bagi  rekaman
digital
yang
dapat diunduh dari  internet atau 
gambar dengan
format
tertentu
yang
berdampingan dengan
suatu rekaman
atau
album, yang
biasa
disebut sebagai
thumbnail
image.
Perdel;>atan pun 
muncul di
kalangan
para
desainer dan
pelakn
lainnya di
industri
musik
tentang masa
depan dari  album cover dan
format-format lain
sedang
dikembangkan
oleh  berbagai
pihak untuk
memberikan solusi bagi
cover 
album 
yang
dirasa akan  surut 
perlahan-lahan.
2.1.3.3 Bentuk
Bentuk
cover
album
bisa
bermacam-macam. Ia
bisa
muncul dalam
wujud seperti jaket
yang
membungkus piringan atau 
compact  disc,
kertas
cardboard
yang
dicetak, dan  saat
ini
juga dalam 
bentuk
visualisasi rekaman digital bagi
file
yang diunduh dari  internet,
yang
biasa
disebut dengan
album  art.
Begitu
juga  dengan
template kemasan/packaging
nya,
template sangat beragam
dan
biasanya
digunakan sesuai
dengan
spesifikasi produk
yang  akan  dipasarkan tergantung
dari 
jumlah CD,
ukuran, harga
jual,
konsep yang  ditawarkan dan
karakteristik bahan.
Bahan
yang  digunakanjuga
beragam seperti hardboard pack, plastik,
jewel
case,
dsb.
Berikut adalahjenis-jenis bentuk
kemasan
album:
CD Pmkaging
Tcmpla!es
Jewdcase
Cake. box
O!Qitray
Clam Shell
D
-
lgipad(    
-
UnlPK
Spider
D
Coni
--wnii.!Miiid
'lil'lJOi;i''    '
lil ·
;?fo
Qrd WilllH
-
SingleP.x:
·
DVO
Gambar 11:
Berbagai
macam
template kemasan
album
CD
  
17
2.1.3.4 Masa Depan Album
Di
zaman di
mana semakin banyak hal
dikonversi ke
dalam bentuk digital, beberapa
kalangan, terutama kalangan para desainer, mulai memperdebatkan kelangsungan hidup
dari 
cover   album.
Bila melihat sejarahnya, memang
cover 
album
selalu mengalami
kompresi secara berkala, dari rekaman
vinyl,
lalu kaset, lalu 
compact
disc,
sampai
akhimya ke
bentuk yang lebih kecil dan  lebih sirnpellagi, yaitu bentuk digital. Beberapa
desainer mengatakan bahwa
album
cover
suatu saat akan  mati karena semakin banyaknya
bentuk rekaman dalam bentuk digital tersebut, yang bisa didapatkan dari internet dengan
mudah. Walaupun rekaman digital t
rsebut mengikutsertakan gambar visual
atau
thumbnail image,
seringkali
visualisasi
teisebut
menghilang
saat rekaman musik diunduh.
Namun, di
sisi 
lain, desainer juga mengatakan bahwa
cover 
album
masih akan terns
bertahan karena kebutuhan para grup atau  musisi dan
juga label rekaman untuk
mewujudkan visi  kieatif dan  menunjukkan identitas diri
mereka serta mewakili dan
mendukung karya musik mereka. Oleh karena itu,  para 
desainer sedang bekeija untuk
mengangkat kembali album cover sebagai bentuk seni. Mereka bereksperimen dengan
berbagai sarana atau
tools
baru dan
memikirkan ide-ide untuk menciptakan ulang
cover
album 
di
era  digital. Pemyataan ini
didukung dengan adanya solusi digital dalarn bentuk
iTunes  LP
yang diperkenalkan
Apple
pada September 2009 untuk
cover 
album 
yang
interaktif. Pengguna
iTunes 
dapat melihat Jirik
dan 
karya seni 
dalam sebuah album atau
rekaman dan berpindah-pindah di
antaranya melalui komputer dan
iPod.
Masa depan album cover bergantung pada format digital apa  yang akan dikembangkan.
Bila 
format-format baru ini  terus dikembangkan, maka standar baru  untuk memainkan
rekaman dan 
cover   album
digital pun 
akan muncul suatu saat  nanti. Selain itu, masih
banyak orang dari 
kalangan tertentu yang Iebih menyukai
cover  album
dalarn ukuran
yang diperuntukan untuk rekaman
compact disk. Hal
ini
disebabkan karena
compact  disk
menawarkan sesuatu yang format-format lain 
tidak
miliki,
yaitu koneksi pribadi.
cover
album
rekaman
compact  disk
mempengaruhi aspek-aspek kehidupan seperti mode, gaya
hidup, dan 
nilai-nilai sosial, sehingga
cover   album
tersebut memiliki nilai
sejarah dan
keunikan tersendiri.
Kedudukan
cover   album
pun 
tidak akan  mati karena benda ini
selain bisa menjadi
barang koleksi,
tapi  juga bisa dirasakan secara emosional menjadi salah satu media
hubungan yang paling dekat antara musisi dan  para penggemarnya.
2.1.4 Data Hasil Wawancara dan Survey
2.1.4.1 Dengan Keluarga Besar Gesang, Bpk. Yani Effendi
Gesang Martohartono menghabiskan masa tuanya di
Jl.
Bedoyo No.
5,
Kemlayan,
  
18
Martodihardjo. Sebelum
meninggal dunia 
ia
tinggal
bersama adik
tirinya
yang
bernama
Toyib
serta
beberapa keponakannya.
Saat 
penulis
melakukan
survey
kesana,
penulis bertemu dengan
seorang
keponakannya
yang 
juga 
merupakan anak  dari
Pak
Toyib
yaitu
Yani 
Effendi.
Berikut
garis 
besar
basil
dari  wawancara
dengan beliau
:
Gesang
merupakan orang
yang  jujur,
sederhana, dan
apa
adanya. Ia
lebih  suka hidup
dengan
tenang
tanpa ambisi
apapun.
Meskipun dimasa
tuanya 
Gesang mendapatkan
banyak penghargaan dan  royalti atas
karya ciptaannya, namun
hal
itu
tidak 
membuat ia
Jupa
diri.
Hasil
dari
karyanya
selama ini
disimpan di
empat 
rekening bank.
Gesang
lebih 
senang menghabiskan
waktunya dengan bermain musik, alat
musik
kegemarannya
adalah suling bambu. Meskipun ia
seorang komponis besar, ia
hanya
mahir
memainkan suling tersebut. Gesangjuga
hobi 
memelihara burung, menangkap
capung dan
mendengarkan radio,
Gesang juga
Jebih
senang
menaiki
motor Honda
tuanya, semua aktifitasnya sangat
sederhana.
Sebelum
Gesang
meninggal
dunia,
banyak para
pejabat, artis
lokal, hingga
penggemarnya
yang 
berasal
dari
luar
negeri 
sering
berkunjung kerumahnya.Namun
setelah
Gesang meninggal
dunia, hal
tersebut sudah jarang sekali.Adapun
yang
berkunjung
adalah
anak-anak
muda yang
sedang melakukan penelitian,
itupun
hanya
sesekali saja.
Harapan
keluarga
Gesang adalah bagaimana agar
masyarakat Indonesia tidak  dengan
mudah melupakan
Gesang, dan
mereka ingin
wasiat
Gesang sebelum
meninggal
dunia
agar
masyarakat
Indonesia bisa
menghargai
karya  komponis nasional dan  agar
musik
keroncongjangan
sampai mati.
2.1.4.2
Dengan PT.
Gema nada
Pertiwi, Ibu
Sufeni Susilo
Setelah
melakukan
wawancara langsung dengan Ibu
Sufeni Susilo
yang
menjabat
sebagai Marketing Manager PT.
GNP, secara 
garis besar
hasilnya adalah PT.
GNP
merupakan salah satu  anggota ASIRI (Asosiasi
Indursri
Rekaman
Indonesia),
label
record
yang
memiliki
positioning
memproduksi lagu-lagu tradisional dan
Jagu-Jagu
daerah
atau
lagu 
peJ.juangan. Target
pasar  PT.
GNP 
tidak
hanya di
Jawa 
dan
Indonesia
tetapi 
di
Juar
Indonesia juga
seperti
Jepang, Belanda, Suriname, dan
China.
Kebanyakan
pasar 
mereka
adalah orang-orang tua
dan
beberapa
pejabat
kedutaan besar 
Republik
Indonesia
di
negara
lain  yang
rindu 
akan
musik-musik
tanah 
air.
Mereka prihatin dengan
keadaan saat  ini
yang
mana
musik-musik daerah 
kurang diminati oleh  generasi saat  ini.
Ditambah
dengan
maraknya
musik-musik bajakan yang
hadir  dimasyarakat sejak 
dulu.
Namun PT.
GNP  akan
terus 
berkomitmen dan
konsisten dalam 
menjaga
dan
melestarikan
Jagu-lagu tradisional
maupun
daerah 
dalam 
bentuk album  fisik 
dengan
alasan bahwa
album  fisik 
memiliki
value  tersendiri
yang
kemasannya bisa
dirasakan.
  
19
2.1.4.3 Dengan Penulis buku biografi Gesang, Bpk. IzHarry A.M
Pak  IzHarry Agoesjaya
Moenzir dikenal juga
sebagai
wartawan,
kolumnis, pembawa
acara  televisi, dan  penyiar
radio. Beliau juga
seorang penulis buku 
yang
salah 
satu  buku
best  seller-nya
adalah
buku 
'Bukan
Testimoni Susno'
yang 
cukup kontroversial. Beliau
banyak bercerita
tentang pengalamannya sebelum dan
setelah
mengenal sang
maestro
keroncong
Gesang. ·
Beliau merasa aneh  ketika kurang Iebih
20
atau 
15
tahun 
yang Ialu
banyak orang-orang,
pejabat pemerintahan yang
beliau
kenai
sering
menyanyikan !ago
bengawan solo, namun
ketika
ditanya mereka
kurang kenai dan
mengetahui
sosok
pencipta !ago
tersebut yaitu
Gesang.Gesang selalu
dilupakan, tidak  lagi
menarik, Gesang
merupakan sosok orang tua
jaman
dahulu
yang tidak 
punya daya  jual.
Hal
inilah
yang
mendorong
beliau.untuk menulis buku 
tentang Gesang agar 
masyarakat
tahu  siapa 
Gesang.
Namun sayangoya
pada
cetakan pertama yang  diterbitkan oleh
Gramedia sebanyak 3000  eksemplar hanya laku 
kurang dari
1000 eksemplar.Hal
ini
menunjukkan
bahwa
seorang
Gesang memanglah tidak 
dipedulikan
oleh  masyarakat,
khususnya
generasi saat
ini
yang
tidak
mengenal
Gesang. Beliau mengongkapkan
kalupun ada
yang
membelinya
itupun
hanya segelintir orang saja 
dan
hanya laris di
satu
bulan
pertama sejak 
meninggalnya
Gesang, setelah
itu
buku 
tersebut kurang laku 
dan
tidak
termasuk
kategori best seller.
·
Beliau
nienilai
kepribadian
Gesang adalah sosok yang  sederhana, sangat bermoral,
hidupnya
penuh
dengan duka 
dan
buku 
biografi
seharusnya bisa
menginspirasi,
menghargai karya
seniman-seniman hebat 
agar  tidak
sama 
nasibnya seperti
Gesang.
2.1.4.4 Dengan ketua Yayasan Gesang, Bpk. Didit bagus Praksoso
Didit 
Bagos Prakoso
merupakan
keponakan dari
Gesang
yang  menjadi ketua
umum
Yayasan
Gesang. Setelah
wawancara dengan
beliau,
beliau bercerita
banyak tentang
hubungannya
dengan
Gesang, visi,
misi  dan
kegiatan-kegiatan Yayasan
Gesang.
Secara
garis 
besar, yayasan ini
sedang
berupaya
mencari
dana  untuk 
mendirikan
'Museum Gesang' di
kota
Solo  yang
bisa
dibilang akan
menjadi
Taman
Ismail
Marzukinya Solo. Tujuan utamanya adalah untuk senantiasa melestarikan karya-karya
cipta 
Gesang agar 
dikenal
oleh
generasi
kedepannya.
Kegiatan
yang  dilakukan
biasanya adalah menyelenggarakan
konser keroncong dengan
bentuk penggalangan dana 
dengan 
mengondang
tokoh-tokoh, artis
atail
pejabat Indonesia.
Selain itu
juga
Yayasan
ini
mengelola segala yang
berkaitan dengan perizinan
penggunaan karya cipta  atas
nama 
Gesang (event!konser) agar
bisa
mendapatkan royalti
  
20
2.1.4.5 Basil Survey
Menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia,
kuisioner adalah alat
riset/survey
yang
terdiri atas
serangkaian
pertanyaan
tertulis, bertujuan
mendapatkan
tanggapan
dari
kelompok
orang terpilih melalui wawancara pribadi atau
melalui daftar pertanyaan.
Sedangkan
angket
merupakan daftar pertanyaan tertulis
mengenai masalah tertentu
dengan
ruang untuk
jawaban bagi
setiap
pertanyaan.
Kuisioner dan  angket
merupakan salah satu
metode
pengumpulan data
melalui
pendekatan
kuantitatif. Kuisioner ini
dilakukan kepada 50
orang responden sesuai
dengan
target
audience.
Data Basil Kuisioner
No. 
Pertanyaan 
Jawaban 
Responden 
%
1. 
Apakah anda suka
Ya
IIIII IIIII II
Ill  IIIII IllII IIIll   Ill
66%
musik
keroncong? 
(33)
Tidak 
IIIII 
IIIII   IIIII 
II
(17) 
34%
Kesimpulan :
Sebagian besar 
responden
menyukai
jenis
musik
keroncong
66%. Hal 
ini
menunjukan
bahwa
sebenarnya
musik
keroncong masih 
digemari
dikalangan
masyarakat
Indonesia saat
ini.
2.
Dari
mana
biasanya·anda
TV
II
Ill
IIIII
Ill {13)
26%
mendengarkan
Radio
IIIII
IIIII 
IIIII 
I
(16)
32%
musik
keroncong?
MP3
IIIII
1111  {9)
18%
CD Asli
IIIII
Ill (8)
16%
CD
bajakan
1111
(4)
8%
Kesimpulan : Responden paling sering
mendengarkan musik 
keroncong melalui
media
radio  32%, televisi 26%, 
MP318%,
CD
asli
16%, 
CD
bajakan 8%.
Responden cenderung
memilih
media mendengarkan musik 
yang
langsung/mudah
diakses seperti 
siaran radio
atau
televisi.
3. 
Apakah anda 
Ya
IIIII 
1111
{12) 
24%
memiliki album
CD
keroncong asli?
Tidak 
IIIII  IIIII
IIIII  IIIII  IIIII  IIIII 
IIIII 
76%
  
.
21
Kesimpulan : Hanya 24%  responden
yang 
memiliki CD
keroncong asli,
sebagian
besar
Iainnya tidak 
memiliki. Hal
ini
menunjukkan lemahnya
penjualan
album
keroncong
khususnya bagi 
target 
audience yang dituju
(responden).
4.
Menurut anda,
apakah album
album-album
keroncong sudah
diproduksidengan
baik?
Sudah
IIIII  Ill
I
(8)
16%
Belum
IIIII  IIIII  IIIII  IIIII 
1111 
(24)
48%
TidakTahu
IIIII
IIIII  IIIII  Ill (18)
36%
Kesimpulan : Responden
yang
menjawab
bahwa
album 
keroncong saat 
ini
sudah
diproduksi dengan baik  sebanyak 16%,
masih
kalah
dibandingkan yang 
menjawab
belum
yaitu 48%, dan  yang  tidak  tabu
menahu
18%.
Apabila disimpulkan bisajadi
bahwa
album-album keroncong yang  ada
saat
ini
memang
kurang menarik
bagi  responden.
5.
Apa
yang
membuat
anda
rela
untuk
membeli album CD
asli?
Musiknya
bagus
IIIII
IIIII  IIIII
II (17)
34%
Kemasannya
menarik
IIIII
IIIII  IIIII (15)
30%
lsinya  lengkap
IIIII
IIIII I (11)
22%
lainnya
IIIII
II (7)
14%
Kesimpulan :Alasan responden dalam membeli
album  CD
adalah karena musiknya .
bagus
34%, kemasannya
menarik 30%, isinya
lengkap 22%, dan
lainnya yang
mungkin
dari
daktor harga14%. Hal
ini
dapat 
disimpulkan bahwa alasan responden
dalam
membeli album 
musik, yang
pertama adalah
musiknya dia
suka, 
kemudian kemasannya
yang menarik, dan
isinya yang
lengkap.
6.
Menurut anda
siapakah tokoh
musik keroncong
yang
berpengaruh
diIndonesia?
Ismail Marzuki
IIIII  Ill (8)
16%
Gesang
IIIII  IIIII
IIIII  IIIII
Ill (23)
46%
Andjar Any
Ill (3)
6%
MusMulyadi
II (2)
4%
Walldjinah
IIIII
I
(6)
12%
SundariSoekotjo
Ill (3)
6%
  
22
Didi
Kempot
.
IIIII
(5)
10%
lainnya
-
Kesimpulan :Gesang merupakan tokoh
yang
paling banyak
diketabui
oleh  responden
sebagai tokoh
yang
paling
berpengaruh
dalam
hidang
keroncong 46%,
disusul
Ismail
Marzuki,
Waldjinab, Didi  kempot dan
lainnya. Gesang
memang
merupakan tokoh
yang
fenomenal
bagi
masyarakat
Indonesia, hampir setiap orang mengetabuinya lewat
lagunya
'Bengawan
Solo'.
7.
Apakah
anda
tahu
sejarah kehidupan
Gesang?
Ya
IIIll IllII IIIll
IllII
IllII
Ill (28)
56%
Tidak
IIIll
IllII
IIIll
IIIll
II
(22)
48%
Kesimpulan : Sebagian responden 56%  tabu 
biografi
Gesang,
44% 
lainnya tidak
mengetabui.
8.
Dari
mana anda
tahu sejarah
kehidupan
Gesang?
Internet
IIIII 
IIIII 
IIIII 
Ill (33)
66%
Koran
1111
(4)
8%
Buku/Majalah
IIIII 
I
(6)
12%
Televisi
IIIII 
II (7)
14%
Kesimpulan : Responden
tabu  biografi Gesang
melalui internet 66%, televisi 14%,
buku/majalab 12%,
dan
Koran 8%.
Kesimpulan dari
no.
7
dan
8
adalah responden cukup
mengetabui
biografi
Gesang,
mereka
mendapatkan
informasi melalui
internet
yang
informasinya belum
tentu
detail 
dan
benar.
9.
Apakah anda
tertarik untuk
mengetahui
biografi
dan 
latar
belakang
terciptanya  karya
Gesang?
Ya
IIIII 
IIIII 
IIIII 
IIIII 
IIIII  
IIIII
IIIII 
IIIII 
I
(41)
82%
Tidak
IIIII  1111
(9)
18%
Kesimpulan : Sebagian
besar  responden tertarik
untuk 
lebih 
mengetabui sejarab dan
  
23
tentang Gesang itu
sendiri.
10.
Menurut
anda
apakah
masyarakat
Indonesia sudah
menghargaidan
melestarikan karya
lagu
Gesang?
Sudah
IIIII 
IIIII  1111 {14)
28%
Belurn
IIIII 
IIIII 
IIIII 
IIIII 
Ill {23)
46%
Tidak tahu
IIIII 
IIIII 
Ill (13)
26%
Kesimpulan :
46%
responden menyatakan bahwa masyarakat Indonesia
masih
belum
menghargai karya 
komponis
nasional
Gesang, 28%
lainnya 
menyatakan sudah, 26%
tidak 
tahu.
Tabel2
Basil
Survey
2.2
Data Pendukung
2.2.1 PT. GNP (Gema Nada Pertiwi)
Gambar12:
Logo PT  Gema Nada Pertiwi
Gema  Nada
Pertiwi
adalah 
rekaman
musik
berbasis
di
Jakarta
dan
berlokasi di
Jl.
Kebon
Jeruk 
X:V
No
13,
Maphar-
Tamansari, Jakarta Barat
11160.
Perusahaan ini
hanya
memproduksi dan
mendistribusikan musik 
asli
dan
resmi 
di
berbagai media seperti 
kaset,
compact disc
audio, video
compact disc,
disc
video digital,
dan
media  digital.
  
24
Perusahaan
ini
didirikan
pad a
22
Juni 
I
970
dengan nama 
Hins Collections dan bergabung
dengan enam 
perusahaan rekaman Iokai  Iainnya 
untuk
membentuk PT.
Perina Utama
Indonesia. Pada  tahun
I
982
mulai fokus dalam 
musik
tradisional
Indonesia
dan
dipisahkan dari  PT.
Perina Utama Indonesia.Pada tanggal24
Mei  th
I
985, 
Hins
Collection
menjadi
perseroan terbatas dan
berubah
nama  menjadi PT.
Gema
Nada Pertiwi.
PT.
Gema  Nada 
Pertiwi
memiliki
tiga
perusahaan lain
di
bidang
musik:
1.
PT.
Penerbit
Karya
Musik Pertiwi
Perusahaan ini
merupakan
perusahaan penerbitan
musik
yang 
mengelola dan
merupakan hak
dari
komposer
musik
dan
penulis
Iagu.
2. PT.
Cakrawala
Musik
Nusantara
Perusahaan ini
mengkhususkan diri
dalam 
memproduksi video 
musik dan
mendistribusikan
rekaman dalam 
format optical disc.
3. PT.
Duta 
Nada  Persada
Perusahaan ini
mengkhususkan diri
dalam 
mendistribusikan lagu
klasik dan
musik
tradisional
dalam 
format optical disc. Dan
satu  unit
khusus,
GNP
Enterprise, yang
mengelola
GNP 
sebagai
delegasi Seni  pertunjukan
di
Indonesia
dan
luar
negeri.
2.2.1.1Visi dan rnisi
Setelah
menjadi
sebuah
perusahaan terbatas pada  tahun 
1985, PT.
Gema 
Nada 
Pertiwi
yang
mulai fokus pada  Musik
tradisional
Indonesia dan
musik
daerah. Menyadari
kekayaan
dan  keanekaragaman
warisan
musik
Indonesia, perusahaan
memiliki
visi
untuk
melestarikan
dan
mengernbangkan
musik
tradisional Indonesia dan  musik daerah
dengan memproduksinya
dalam 
rekaman berkualitas .Sejak saat
itu
PT.
Gema Nada
Pertiwi telah  mernproduksi ratusan
judul
musik tradisional
Indonesia dan
musik
daerah
seperti
keroncong, Kecapi, suling, degung,
gamelan, gong dan
angklung Bali,
dan  album
musik
tradisional dari
berbagai
daerah
di
Indonesia. Selain
itu,
PT.Gema Nada 
Pertiwi
juga  memproduksi
lagu-lagu
nasional dan
patriotik
Indonesia, musik 
dunia, lagu-lagu pop
Indonesia, lagu  anak-anak,
dan
lagu-lagu bahasa Cina.
Selama beberapa tahun  PT
Gema  Nada  Pertiwi
telah 
mencatat banyak seniman
Indonesia, seperti
Gesang,
Idris
Sardi, Mus
Mulyadi, Waldjinah, Sundari Soekotjo,
Tuti
Maryati, Toto
Salmon, Sambasunda, Broery
Marantika, Farid 
Hardja, Panbers,
Eddy
Silitonga, Didi 
Kempot, Harry Roesli, Rachmat Kartolo , Abdul 
Adjib, Elly
Kasim,
Harry &
lin,
Lidya 
Lau,
Anthony S
Band, Kak
Nunuk, Ujang
Suryana, Endang
Sukandar, Martin
Mailoa, dan
banyak lagi.
  
25
2.2.1.2
Proses
Manufaktur
1.  
Planning, yaitu
proses awal
mengenai
proyek album 
yang
akan  dikeijakan,
mengenai 
konsep
album, pemilihan lagu  andalan
hingga 
strategi promo.
2.  
Recording, proses
rekaman dalam
studio, proses recording
ini
dapat  dilakukan
dalam studio rekaman.
3.  
Mixing, Merupakan
tahap  penyempumaan
terhadap suara-suara yang  telah
di
rekam dengan
penggabungan dan
menyeimbangkan sound-sound
yang  terpisah.
4.  
Mastering, merupakan
proses persiapan
dan
mentransfer rekaman
audio
dari  CD
yang  berisi 
basil 
mixing
untuk disimpan
dalam 
perangkat penyimpan
data
(master). Format master saat
ini
sudah
dapat 
menggunakan digital
master.
5.  
Pembuatan
cover/kemasan
album,
Pembuatan cover/kemasan
dilakukan
melalui
brainstorming
terlebih dahulu antara produser, desainer grafis
dan
artis.
Pembicaraan
mengenai konsep desain,
dengan
mempertimbangkan image grup
musik
yang
sedang di
keijakan, baik  dari
fotografi, logo,
font,
hingga layout.
Dari
desain cover  kemudian dibuat beberapa
item
pendukung promo, seperti
poster, banner, sticker, kaos,  dan
merchandise
lainnya.
6. 
Cetak  cover,  Setelah semua
desain selesai kemudian dicetak dan
diperbanyak.
7. 
Packaging, proses ini
dilakukan setelah
semua
item
selesai 
dicetak, baik  cover
album,
cakram CD,
dan
CD
Case. Selanjutnya di-pack dengan
memasukkan
slip
PPN  dalam
kemasan CD.
8. 
Pembuatan Video klip,  video 
klip
merupakan
hal
penting saat 
ini
untuk
mendukung program promosi agar
dapat 
dikenalluas oleh
audiens. Proses
pembuatan video 
klip
biasanya dilakukan ketika 
proses rekaman telah
selesai dan
album 
sedang
diproduksi. Video
klip  akan
ditayangkan pertama
kali
(premier)
pada
saat  launching album.
9. 
Launching, Sampai disini album
selesai
diproduksi dan
saatnya dilaunching.
Launching album
ini
digelar dengan
membuat acara
di
sebuah tempat 
seperti
balai/sanggar
kebudayaan
yang
memiliki
kapasitas yang
cukup !eluasa
untuk
perform dan
menampung penonton. Dalam 
acara
ini
juga
mengundang
para
wartawan dari
berbagai
media  dan
infotainment, baik
dari
majalah, koran,
tabloid, infotainment TV
hingga 
situs  web
internet, untuk 
kemudian
dipublikasikan. Selain itu
juga
tidak 
ketinggalan turut
menghadirkan pengamat
dan
ktitikus musik. Acara  tersebut meliputi
live
performance. premiere video
clip,
interview, press  conference, hingga quiz
dan
doorprize.
  
26
I
I.
Promosi, promosi merupakan bagian terpenting dalam
industri
musik
dan
hiburan. Untuk itu
PT.
GNP
sangat
memperhitungkan strategi
promosi
yang
efektif dan  kuat.  Promo dilakukan
melalui berbagai
media seperti TV,
radio,
hingga
internet.
Promosi juga
harus
didukung oleh  manajemen artis  yang kuat,
untuk
itu
sangat penting
sekali setiap
grup  band
dan  penyanyi
mempunyai
manajemen
yang
solid.
(Sumber: PT.
GNP)
2.2.2
Yayasan
Gesang di
Indonesia
Gambar 13:  Logo
Yayasan
Gesang
Pengusaha
dan
budayawan Setiawan Djody
beserta sejumlah tokoh lainnya
mendirikan
Yayasan
Gesang.Kegiatan
yang  biasa
dilakukan
yayasan
tersebut adalah
membuat
konser-konser keroncong. Tokoh lainnya yang  terlibat
dalam 
pendirian
yayasan
ini
antara IainTitiek Puspa,
Waljinah,
Arswendo Atmowiloto dan
Krisnina Maharani
(istri
Akbar Tanjung). Mereka ini
akan
berperan
sebagai
pembina, dan  yang 
akan 
menjadi
ketuanya adalah seorang keponakanGesang yang  bemama DiditBagus Prakoso.
Tujuan dari
berdirinya
Yayasan
Gesang ini
dalah untuk 
melestarikan
karya-karya milik
Gesang serta 
melindungi
hak
ekonomi
dari
Gesang.Memperkenalkan kepada
generasi
muda mengenai bagaimana
Bapak
Gesang
berkarya dan
karya  tersebut
mereka
angkat.Juga dijadikan
motivasi
bagi
generasi
muda untuk 
kedepannya.
Saat  ini
yayasan
Gesangakanmembeli tanah 
seluas
I
0
hektar di
tepian 
Sungai
Bengawan
Solo  yang
akan 
dijadikan
Gesang
Center. Tempat
tersebut diibaratkan
sebagai Taman
Ismail 
Marzuki (TIM)
nya
Solo.
·
  
27
2.2.3
Yayasan
Peduli
Gesang, dari
Jepang
(Perhimpunan
Dana
gesang)
Yayasan Peduli
Gesang
(YPG) wadah 
sejumlah
warga  Jepang
yang
memiliki
penghormatan khusus pada 
Gesang, dan
mereka
menghimpun
dana 
untuk membantu
kehidupan
Gesang. Sebagian dari
mereka adalah 
orang Jepang
yang  berusia di
atas  80
tahun, karena
pada  masa perang dahulu sudah
mengagumi
lagu
Bengawan Solo.Lagu
Bengawan
Solo  sangat dicintai oleh
masyarakat Jepang, karena dalam
liriknya
menggambarkan
keramahan
rakyat
Indonesia
terhadap masyarakat
Jepang.·
Mereka berasal
dari
Pulau
Shikoku, Yokohama yg
diketuai oleh 
Ny.
Yokoyama Kazue
(55
tahun).
Yang
sebenamya ia
hanya
melanjutkan
mendiang
Hirano Widodo, salah
seorang
warga Jepang
(tinggal di
Klaten)
pengagum
Gesang yang
sudah meninggal
dunia.
Mereka datang
berombongan dari
Jepang-asal Tokyo, Pulau
Shikoku,
Yokohama-dan
tiba
sehari sebelumnya.Setiap tahun anggota rombongan berganti-ganti,
dan
sebagian
anggota
tetap. Mereka
menempuhjarak
ribuan 
kilometer
hanya untuk 
mengucapkan
selamat ulang tahun 
kepada Gesang.Selain mesti 
membeli tiket
pesawat terbang pergi­
pulang
dan
mengeluarkan biaya  akomodasi, mereka juga
membawa cenderamata buat
Gesang.Dari
amplop
berisi
uang
yen
hinga 
lukisan. Bahkan ada
yang
sengaja datang ke
Solo 
untuk
bisa
bemyanyi
(bermain piano}bersama
Gesang, ada
juga  yang 
menari.
2.2.4
HAMKRI
(Himpunan
Artis Keroncong Indonesia)
Gambar 14:
LogoHAMKRI
Himpunan
Artis
Musik
Keroncong
(HAMKRI} didirikan
pada  tanggal
13
Juni  1975,
dengan
pengesahan
Menteri
Kehakimari tertanggal
16
September 1976, No: Y.A.5/430/ll 
jo.,
tambahan Berita
Negara RI
tanggall9 Oktober 1976  No.
84.Pendirian HAMKRI
dipelopori oeh
Bapak 
R.
Maladi
(Mantan
Menpora)
dan
tokoh-tokoh nasional dari
berbagai
Jatar
belakang, seperti, tokoh  Pendidikan,
Kebudayaan
dan
dari
TNI-AD,
diantaranya
M.
Said
Reksohadiprodjo (tokoh 
Tanman Siswa),
Soediro (tokoh
'45},
Ibu
  
28
Tujuan
didirikannya
HAMKRI adalah dalam 
rangka pembianaan, pengembangan
dan
peningkatan
mutu
seni  musik
keroncong demi 
membangun martabat keroncong
sehingga
dapat
diabdikan
kepada pembangunan
nasional
mewujudkan
masyarakat
adil
dan 
makmur
bedasarkan
Pancasila, khususnya
di
bidang kultural,
mental dan  spiritual.
Sejak didirikannya, HAMKRI mengalami pasang
surut, bahkan ketika sepeninggal
Ketua Umum
Bapak
R.
Maladi
yang
juga
sebagai motor sekaligus tokoh sentral
HAMKRI, organisasi
inipun nyaris mati  suri.Sampai pada  akhimya muncul kembali
semangat
beberapa
pengurusnya
untuk kembali merevitalisasi serta  merestruturisasi
HAMKRI untuk dapat menjadi sebuah organisasi
yang 
ideal 
dalam mencapai cita­
citanya.HAMKRI
menyelenggarakan
Muktamar Nasional, setelah
34
tahun sejak
berdirinya.
Visi
Menjadikan
keroncong
sebagai
Musik
Nasional dan 
tuan
rumah
di
negeri sendiri.
Misi
Berpartisipasi
dalam
pembangunan seni
budaya nelalui
keroncong,
menyebarkan
nilai­
nilai 
luhur 
bangsa Indonesia
kepada segenap lapisan
masyarakat
Indonesia dan
meningkatkan
apresiasi
masyarakat
terhadap keroncong.
Program kerja utama
Festival
Keroncong
Nasional, Sertifikasi Juri,
mendirikan "Rumah
Keroncong" (Pusat
Keroncong
Nasional), keijasama
dengan Kedutaan
Besar
Asing dan
Pusat-pusat
kebudayaan, hak  Paten Musik 
Keroncong, mendorong
DPD 
dan
DPC 
untuk membina
setidak-tidaknya
1
satu) grup
keroncong
generasi
muda/usia sekolah
di
wilayahnya.
2.2.5 
Keroncong Cyber
Keroncong Cyber
adalah komunitas pecinta keroncong maya yang  terbentuk pada
tahun
2006.
Dan
merupakan
yang
terbesar
pada  saat 
ini.
Berawal
dari 
keinginan
yang
begitu
kuat  untuk 
mengangkat
citra
musik
keroncong yang
semakin
meredup,
menjadi
musik
yang kembali diminati
oleh  banyak orang dan  dari  banyak kalangan.
Kegiatan-kegiatan
Keroncong
Cyber
meliputi
pembuatan
kaos  yang
bertuliskan
"Play
Music Keroncong, Save Indonesian heritage"
hal
ini
untuk 
mensosialisasikan
musik
keroncong di
berbagai
kesempatan
seperti
Event 
keroncong dan
lain-lain. Kemudian
kegiatan
lainnya adalah
menerbitkan bulletin
keroncong
pertama
di
Indonesia dan 
juga
di
dunia yaitu 
'Buletin
Tjroeng'dengan tujuan 
yang  sama 
untuk mensosialisasikan
musik
keroncong, Keroncong cyber  juga
sering terlibat dalam 
pementasan
musi 
keroncong
diberbagai daerah.
  
29
Keroncong Cyber
berharap dimasa yang 
akan  datang keroncong bisa 
menjadi
musik
yang
digemari oleh
banyak
orang, mulai 
dari
musiknya, penyanyinya, dan  pemainnya
seperti kejayaan
di
era
tahun 
60-an.
2.2.6 YPK  (Yayasan
Pecinta Keroncong) 'Tjroeng'
Gambar 15:
Logo  Yayasan
Pecinta Keroncong
Didirikan
oleh
perkumpulan
KC
(Keroncong
Cyber)
yang
di
dominasi oleh
pecinta7
pecinta keroncong.Tiga
relawan pendirinya adalah 
Imam 
Soeseno
(KC  Bogor), Munifa
Prijadi (KC  Surabaya), dan
Adi
B. Wiratmo (KC
Bandung).KC merasa perlu 
ada
pendiri
dari
Iuar
KC,  yang
kompeten, netral, dan
punya keterkaitan dengan
keroncong
ataupun
kebudayaan.Maka
dipilihlah
Andriyono
Kilat 
Adhi, putra  Alm.Andjar Any 
dan
FX.Widaryanto,
seorang budayawan dan
juga  pengajar.YPK Tjroeng
berlokasi di
Waroeng Keboen Bogor.
Visi  dan  Misi
Menjadikan keroncong
menjadi musik 
dunia yang
memberi kontribusi untuk
bangsa.
YPK 
menggunakan
milis
ataupun media 
elektronik
untuk 
saling
berbagi tentang
keroncong,
meski demikian YPKjuga
menciptakan
dalam 
media cetak 
yaitu  Buletin
Tjroeng buletin
keroncong satu-satunya di
dunia adalah 
buah  karya Komunitas
Keroncong Cyber (KC) 
yang
paling
fenomena!. Melalui iuran 
swadaya
anggota KC
dan
juga  atas
sumbangan donatur yang
peduli 
keroncong,
tjroeng terbit  setiap dua
bulan
sekali. Buletin
Tjroeng
didistribusikan ke
beberapa kota
besar 
di
Indonesia, bahkan
hingga mai:tca
negara seperti
Malaysia dan
Belanda. Seiring bertambahnya
usia  tjroeng,
Iambat 
Iaun
semakin banyak banyak 
pula
orang yang
tertarik untuk
berlangganan.
Dan
nyatanya nama tjroeng
pun  telah  dikenal
luas
di
kalangan pelaku
dan
penikmat
keroncong.
  
30
2.3
Produk
2.3.1 
Karakteristik Album
Album
ini
akan
ditampilkan
berbeda
dari
album-album keroncong kebanyakan. Didalam
kemasan album 
ini
akan 
diproduksi
dalam  satu
paket
termasuk 4
CD
semua
lagu 
Gesang
dan
juga
berisikan
informasi/publikasi
tentang sejarahlbiografi
Gesang
yang
disertai
dengan Jatar
belakang terciptanya lagu
dengan pendekatan
visual yang
Iebih
kreatif;
ekslusif dan
kontemporer, berbeda
dengan
album-album keroncong
kebanyakan. 
.
2.3.2  Spesifikasi
Album
Berikut ini
adalah  rencana rancangan album 
keroncong Gesang
Naskah
Penyelenggara
Desainer
Fotografi
Penerbit
Spesifikasi
Harga
Kerangka album
:
Izharry A.M,
berbagai sumber dan
Iiteratur
:
PT.Gema Nada  Pertiwi
:Yoggi
Ardy 
Darmawan
:
Dokumentasi Gesang
(koleksi
yayasan
Gesang, koleksi keluarga
Gesang,
Iiteratur buku,  
media elektronik dan
koleksi penulis)
:PT.
Penerbit
Musik
Pertiwi
:Satu 
paket
album
musik 
dalam  bentuk Compact Disc
(CD)  Yang disertai
buku 
biografi dengan sejarah
kehidupan
dan
Jatar
belakang terciptanya lagu
(Jirik)
:
Rp
200.000- Rp.
250.000
Kemasan luar
4
fold
CD
wallet
4CD
4
CD
sleeve
4
booklet
Jirik
Buku 
Biografi
2.4
Data  Pembanding
Penulis telah
melakukan riset,
dan
kesimpulan
yang  didapat adalah sangat jarang
ditemukannya album  musik 
keroncong yang
didalamnya
mencakup sejarah
kehidupan
dan
Jatar
belakang diciptakan
lagu
dari
sang
penyanyi/tokoh terkait. Maka 
dalam  hal
ini
pembanding akan
memberikan
contoh-contoh literatur dari
album-album
musik
yang
ada saat
ini
diantaranya
seperti;
Keroncong
Asli
Sundari Soekotjo, Keroncong
Asli 
Tuti
Maryati. Keroncong Asli
Mus
Mulyadi (2
volume), 
Keroncong Asli  Toto
Salmon,
Keroncong Asli
Parade
Bintang
Keroncong, Keroncong Pop,
Keroncong
Pilihan
dari
Masa ke Masa, dsb.
  
31
Gambar 16:
Katalog album-album keroncong produksi PT. GNP
  
32
2.5
Target
Audience
2.5.1 
Demografi Primer
8eks : Jaki-laki 
dan
perempuan
Usia 
:
30
--40 
tahun
Pendidikan :8I,82,
bekeija,
wiraswasta.
Kelas sosial : B,
B+,
A
2.5.2 
Demografi
Sekunder
8eks : laki-laki dan
perempuan
Usia 
:
40
tahun  keatas
Pendidikan :81,
82,  bekeija,
wiraswasta.
Kelas sosial
:
B,
B+,
A
2.5.3 
Geografi
Tempat
tinggal : kota-kota besar  (provinsi)
2.5.4 Psikografis
Personality :
I.
Menilliki r sa cinta  tanah  air
2.  
Bersikap dewasa
3.    Cenderung memiliki
sifat  tenang dan
penyabar
4.  
Peduli terhadap isu
/nilai 
sosial dan
kebudayaan
5.  
Pekeija
keras, kritis dan  bertanggungjawab
Behaviour:
I.
Suka  pergi 
tamasya ke
tempat
wisata
untuk refreshing sendiri atau
bersama
keluarga
2.  
8uka
mengumpulkan barang-barang aneh 
dan
unik  untuk 
dikoleksi
dari
berbagai
daerah yang 
pernah dikunjungi
3.  
Suka  browsing internet untuk  sekedar
mencari
informasi
dan
juga  memiliki
account di
social network.
4.    8uka
membaca buku  dan  koran
disaat-saat waktu 
senggang
5.  
Memiliki
hobi 
bermain
musik 
dan
mendengarkan musik
6.  
8uka
membeli album 
musik
7.  
Suka  mendukung dan
aktif  di
event 
yang  berkaitan
dengan kebudayaan
(festival,
konser, pameran,
teater, tarian, dan
Jain-Jain)
  
33
9.  
Senang
menyapa orang-orang disekitamya
10.
Minat
datang pada 
sebuah
seminar kebudayaan
11.
Minat
dan
suka
dengan
musik keroncong
Lifestyle:
1.  
Memiliki
kendaraan
pribadi, terkadang
juga  naik
angkutan umum
2.  
Memiliki
handphone
yang  sesuai 
dengan fungsi 
dan
kebutuhan
3.  
Pakaian
yang 
dimiliki
cenderung lebih 
mementingkan
model
tapi
juga 
lebih
kepada estetika/kerapihan
2.6
Analisa
SWOT
2.6.1  Strenght
I.   Gesang adalah seorang seniman yang
fenomenal, musisi 
keroncong yang
sangat
berpengaruh pada 
perkembangan keroncong tanah  air.
Karya-karyanya
populer
hingga luar 
Indonesia dan
telah  di
teijemahkan dalam 
beberapa bahasa. Album ini
akan 
menampilkan
citra
Gesang
sebagai
sang  maestro atau
legenda keroncong
Indonesia.
2. 
Selain
semua
lagu  karya 
Gesang yang
ditawarkan dalam 
album 
ini
juga
memuat
sejarah
kehidupanlbiografi dan
Jatar
belakang terciptanya lagu
agar  target audience
dapat 
lebih 
mengenal
musisinya
dan
lebih 
mamahami
bagaimana karya  tersebut
dibuat.
3.    Sebelum
beliau 
meninggal
dunia, 
beliau
berpesan agar
keroncongjangan
sampai
mati 
dalam apapun
bentuknya sehingga para  pecinta/musisi/penyanyi
keroncong
belomba-lomba untuk 
melestarikan keroncong
dengan 
berbagai
cara
termasuk
membeli album  aslinya.
2.6.2 
Weakness
I.  
Gesang cenderung dikenal tradisional, ketinggalan zaman, dan
konvensional. Hanya
segelintir orang saja 
yang
menyukai
karya 
musik 
Gesang.
2. 
Gesang sudah
meninggal
dunia,
semakin
dilupakan oleh
generasi
saat
ini.
3.  
Album-albumnya
diproduksi
dengan
kemasan terasa 
lemah, seadanya
dan
cenderung
kurang menarik, bisasa  saja  dan
sama 
dengan
album-album musik 
kebanyakan.
2.6.3 
Opportunity
I.  
Bengawan Solo, 
menjadi
lagu 
yang  dikenal
banyak 
orang,
setidaknya
mereka
tahu
Gesang.
  
34
2. 
Sejak 
Gesang
meninggal
dunia,
Gesang
menjadi 
bahan 
pembicaraan
media-media
sehingga
mulai 
dikenal
generasi  saat
ini
dan
memiliki
banyak 
penggemar
didalam
maupun luar
negeri.
3.  
Memiliki
yayasan 
yang
menaungi Jegalitas
dan
royalti
karya
cipta
Gesang.
4.  
Komunitas pecinta 
keroncong yang
tumbuh 
di
berbagai 
tempat.
5.  
Sejarah
Gesang
yang
sangat inspiratifhingga
menjadi Jatar
belakang
tercipnyanya
Jagu
sehingga Jagu
ciptaannya
memiliki nilai
tersendiri yang
berbeda dari
Jagu-lagu
keroncong kebanyakan.
6.  
Tumbuhnya
orkes-orkes
keroncong di
Indonesia
dan
tampil
secara  ekslusif
di
berbagai tempat 
dan
acara 
.
7.  
Mulai 
masuknya kurikulum ekstra  kulikuler 
keroncong melalui 
pendidikan sekolah­
sekolah.
2.6.4
Treatment
I. 
Musik di
Indonesia saat
ini
memiliki
ciri
khas
yang
hampir 
sama
satu
sama  lain,
sehingga
pangsa pasar  cenderung memilih
musik  pop
major
label
dengan tema  cinta,
di
banding musik 
keroncong Gesang yang
terkesan 
kampungan
dan
ketinggalan
zaman.
2.  
Hadimya musik 
bajakan di
mana-mana seperti 
penjualan kaset/CD
bajakan,
dan
unduhan
di
Internet.