24
Perusahaan ini
didirikan
pad a
22
Juni
I
970
dengan nama Hins Collections dan bergabung
dengan enam
perusahaan rekaman Iokai Iainnya
untuk
membentuk PT.
Perina Utama
Indonesia. Pada tahun
I
982
mulai fokus dalam
musik tradisional
Indonesia
dan
dipisahkan dari PT.
Perina Utama Indonesia.Pada tanggal24
Mei th
I
985,
Hins
Collection menjadi
perseroan terbatas dan
berubah nama menjadi PT.
Gema
Nada Pertiwi.
PT.
Gema Nada Pertiwi
memiliki tiga
perusahaan lain
di
bidang
musik:
1. PT.
Penerbit Karya
Musik Pertiwi
Perusahaan ini
merupakan
perusahaan penerbitan
musik yang mengelola dan
merupakan hak
dari
komposer
musik dan
penulis Iagu.
2. PT.
Cakrawala
Musik
Nusantara
Perusahaan ini
mengkhususkan diri
dalam
memproduksi video
musik dan
mendistribusikan
rekaman dalam format optical disc.
3. PT.
Duta Nada Persada
Perusahaan ini
mengkhususkan diri
dalam
mendistribusikan lagu
klasik dan
musik
tradisional dalam
format optical disc. Dan
satu unit
khusus,
GNP
Enterprise, yang
mengelola GNP sebagai
delegasi Seni pertunjukan di
Indonesia
dan
luar
negeri.
2.2.1.1Visi dan
rnisi
Setelah menjadi sebuah perusahaan terbatas pada tahun
1985, PT.
Gema Nada Pertiwi
yang mulai fokus pada Musik
tradisional Indonesia dan
musik daerah. Menyadari
kekayaan dan keanekaragaman
warisan
musik
Indonesia, perusahaan
memiliki
visi
untuk
melestarikan dan
mengernbangkan musik tradisional Indonesia dan musik daerah
dengan memproduksinya dalam
rekaman berkualitas .Sejak saat
itu
PT.
Gema Nada
Pertiwi telah mernproduksi ratusan judul
musik tradisional
Indonesia dan
musik
daerah
seperti keroncong, Kecapi, suling, degung, gamelan, gong dan
angklung Bali, dan album
musik
tradisional dari
berbagai
daerah di
Indonesia. Selain itu,
PT.Gema Nada Pertiwi
juga memproduksi
lagu-lagu
nasional dan
patriotik Indonesia, musik
dunia, lagu-lagu pop
Indonesia, lagu anak-anak, dan
lagu-lagu bahasa Cina.
Selama beberapa tahun PT
Gema Nada Pertiwi telah
mencatat banyak seniman
Indonesia, seperti
Gesang, Idris
Sardi, Mus
Mulyadi, Waldjinah, Sundari Soekotjo, Tuti
Maryati, Toto
Salmon, Sambasunda, Broery Marantika, Farid
Hardja, Panbers, Eddy
Silitonga, Didi
Kempot, Harry Roesli, Rachmat Kartolo , Abdul
Adjib, Elly
Kasim,
Harry &
lin,
Lidya
Lau,
Anthony S
Band, Kak
Nunuk, Ujang Suryana, Endang
Sukandar, Martin
Mailoa, dan
banyak lagi.
|