![]() 15
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data
2.1.1 Studi Pustaka
Penulis
mengumpulkan data
membeli buku
dan
majalah yang
berhubungan
tentang
sejarah dan kisah kedirgantaraan
2.1.2 Website
Penulis
juga
mengambil
data
dari
website
yang
berhubungan
tentang
sejarah
dan
2.1.2.1 Hasil survei
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kuisioner adalah alat riset/survey
yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan
tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi dan
daftar pertanyaan. Sedangkan angket merupakan daftar pertanyaan tertulis
mengenai masalah tertentu dengan ruang untuk jawaban bagi setiap
pertanyaan.
Kuisioner dan angket merupakan salah satu metode pengumpulan data
melalui pendekatan kuantitatif. Kuisioner
ini disebarkan secara online
(Online-Survey) kepada 100 orang responden secara acak sesuai dengan
target market primer
Dari survei yang dilakukan penulis dapat membuat suatu diagram grafik
mengenai pengetahuan subjek terhadap sejarah dan tokoh
tokohdirgantaraIndonesia
|
![]() 16
2.1.3 Wawancara
Penulis juga melakukan wawancara dengan pakar dan redaksi
majalah angkasa
selaku
orang
yang
paham
betul dan
memiliki
data
tentang
dunia
dirgantara
wawancara
juga
dilakukan dengan Managing editor pt.elex
media komputindo
untuk
mendapatkan data
insight
mengenai
jenis
buku
dan karakteristik
usia
dan
gayanya.Penulis
juga
melakukan
sedikit
wawancara
dengan anak
veteran pilot
pada
masa perjuangan.
2.1.3.1 Hasil Wawancara
Dari
wawancara
yang
dilakukan
dengan
redaktur
majalah
angkasa,bapak
Benny Rachmadi,penulis
mendapatkan data
perbandingan
Kegiatan
yang
berhubungan dengan kedirgantaraan dari waktu ke waktu
Dari data
yang
didapat
terjadi
penurunan
signifikan
dalam
hal
kegiatan
kedirgantaraan
mulai
dari
atraksi
udara,pameran
pesawat
militer,sampai
joy
flight
yang
diadakan decade
1952-1958
adalah
dekade
emas
dalam
hal
dirgantara
di Indonesia karena
rutinnya
kegiatan yang
berhubungan
dirgantara
ini diadakan,pada
tahun
1996
sempat
terjadi
gebrakan
dengan
diadakannya
Indonesia
air
show
yang
cukup
megah dan berhasil
menarik
minat banyak
masyarakat untuk datang,tetapi
sayangnya
kegiatan serupa
tidak
lagi diselenggarakan
di tahun
tahun
berikutnya.
Hal
ini pulalah
yang
mendorong
masyarakat
untuk
menjadi kurang
peka
serta
mengenal dunia
dirgantara di Indonesia
Dari wawancara
yang
dilakukan
dengan
Managing
editor dari pt.elex
media
bapak
Paulus
Eko
Nugroho
penulis
mendapatkan gambaran
bahwa
buku
sejarah
untuk
usia dewasa
25-30
tahun
ke
atas
memiliki
karakteristik
buku
memiliki tebal
200-250
halaman
dan
didominasi oleh
teks,ilustrasi
yang
digunakan
umumnya
ilustrasi
yang sangat
realis
dan
dilengkapi dengan
foto
foto
yang
dapat
menjelaskan kejadian,
sedangkan
untuk
usia
remaja
antara
13-16 tahun untuk tema
sejarah
lebih
dianjurkan
untuk
lebih
mengenalkan
pembaca
pada
subjek
yang
akan diangkat
sebelum
masuk
kedalam sejarah
dibalik
subjek
tersebut,untuk
masalah
ilustrasi
usia
tersebut
lebih
menyukai
gaya
dengan warna
warna
yang
solid
dan dengan gaya
gambar
ber
outline
yang komikal.Untuk penerbitan
buku sejarah tentang
pesawat Indonesia
pada
umumnya
masih
dinikmati
oleh
kalangan
tertentu karena tipikal
pada
buku
sejarah
pesawat
ini
adalah
text
book
yang
didominasi
oleh
teks
dan
minim
gambar maka buku jenis ini kurang diminati oleh anak muda.
|
17
2.1.3.2 Hasil Pengamatan
Dari hasil pengamatan penulis di Toko buku dan hasil diskusi dengan anggot a
forum indoflyer.net,penulis akhirnya dapat
menyimpulkan
Faktor
faktor yang
membuat sejarah dirgantara Indonesia kurang dikenal masyarakat adalah:
-Kurangnya Literatur yang membahas hal tersebut
-Literatur yang ada,kurang menarik dari segi desain
-Buku
buku
yang
ada
masih bersifat
text
book
sehingga
hanya dibaca oleh
orang yang benar benar menyukai
dan mengerti
dunia dirgantara (bukan
orang awam)
2.1.4 Studi Visual
Penulis
juga
melakukan
pengamatan
ke
museum satria
mandalam
dan
museum dirgantara
mandala
jogja
untuk
melihat
beberapa
pesawat
yang
memiliki sejarah historis dan mengamati data data pada pesawat tersebut.
2.1.5 Data Umum
Data ini bersumber dari media cetak maupun elektronik
2.1.5.1 Definisi Pilot
Sebagai sebuah profesi yang menuntut keahlian/skill dalam mengemudikan
sebuah pesawat, seorang pilot harus menempuh ujian resmi yang diadakan
akan mendapat
sang pilot untuk menerbangkan pesawat dengan tipe/ukuran tertentu.
dasar utama yang menentukan kualitas seorang pilot. Faktor-faktor
adalah tanggung jawab seorang pilot, sedang keselamatan dan kenyamanan
penumpang selama penerbangan adalah tanggungjawab awak kabin.
2.1.5.2 Definisi Pesawat tempur
yang dirancang untuk
dirancang untuk menyerang target di permukaan. Pesawat tempur relatif lebih
kecil, cepat, dan lincah. Pesawat tempur awalnya dikembangkan pada
lazim digunakan untuk melakukan serangan darat dan pengintaian. Pesawat
|
18
yang
kelima".
Umumnya pesawat tempur berbentuk ramping, dapat bergerak lincah,
sipil/penumpang seperti radar yang mampu mendeteksi lawan dalam jarak
jauh serta mengunci sasaran lawan. Terlebih lagi dilengkapi dengan peralatan
2.1.5.3 Sejarah Pesawat tempur di Indonesia
Hari
itu
27
Oktober
1945,
sehari
menjelang
peringatan
17
tahun
Sumpah
Pemuda,
di
Pangkalan
Maguwo,
Yogyakarta
terlihat
ada
kesibukan.
Nampak para
teknisi sedang
berada di sekitar sebuah pesawat
Cureng
yang
bertanda
bulat
Merah
Putih,
mempersiapkan
segala
sesuatunya
untuk
sebuah penerbangan
yang
direncanakan.
Mereka
menginginkan sebuah
pesawat
Merah Putih terbang
hari
itu,
untuk
membangkitkan
Sumpah
Pemuda.
Komodor Udara Agustinus Adisutjipto, yang
lebih dikenal dengan sebutan
Pak Adi, adalah satu-satunya penerbang Indonesia yang berada di
Pangkalan Maguwo. Hari
itu, Pak Adi akan terbang bersama Cureng Merah
Putih pesawat
tempur
hasil
rampasan dari sisa
sisa
pesawat jepang.
Upaya
itu membawa hasil.
Pak Adi membawa
terbang Pesawat
Cureng Merah Putih tersebut
berputar-
putar
di
Angkasa
Pangkalan
Maguwo
disaksikan
dengan
rasa
kagum oleh
seluruh anggota
pangkalan
yang
berada dibawah.
Itulah awal
mula sebuah
pesawat Indonesia bertanda Merah Putih
terbang di
angkasa Indonesia yang
merdeka.
2.1.5.4 Tokoh-Tokoh Penerbang Tempur Indonesia
1.Agustinus Adisucipto
tahun) adalah seorang pahlawan nasional dan seorang komodor udara
Indonesia.
(Geneeskundige Hoge School) (Sekolah Tinggi Kedokteran) dan lulusan
Pada tanggal 15 November 1945, Adisutjipto mendirikan Sekolah Penerbang
|
19
pahlawan nasional.
menuju India dan Pakistan berhasil dilakukan. Namun dalam perjalanan
pulang membawa bantuan obat-obatan dari Malaya, pesawat
Belanda di Dusun Ngoto pada tanggal 29 Juli 1947.
Beliau dimakamkan di pekaman umum Kuncen I dan II, dan kemudian pada
Bantul, Yogyakarta.
2. Petrus Getrudus Otto Noordraven
Noordraven adalah seorang putra keturunan Belanda
yang
lahir di Cimahi,
Bandung pada tanggal 15 Desember 1921, ayahnya seorang
tentara Belanda
dan Ibunya
adalah
seorang
Bidan
keturunan
Ambon
yang
bernama
Humbertina Frausina.
Dalam sejarahnya Noordraven pernah
mengecam pendidikan di MULO dan
pada
tahun 1942
Noordraven diterima
sebagai siswa
penerbang
sukarela,
dimana awalnya dia akan dijadikan Tail Gunner. Pada tanggal 1 Maret 1942
Noordraven bersama
800
siswa
penerbang
lainnya
diberangkatkan
ke
Australia dengan
menggunakan kapal laut dari Cilacap untuk
memulai
training
terbang
di
kota
Adelaide. Almarhum
pernah
menerbangkan
pesawat B-25 Mitchel guna mendukung operasi penumpasan RMS.
Berdasarkan data
yang
terhimpun
Noordraven
juga
merupakan
salah
satu
mantan pendiri cikal-bakal terbentuknya Koopsau, Noordraven juga tercatat
pernah
menjadi
Instruktur pada
tahun 1947
di
Kalijati selama satu
tahun,
pernah
menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Halim PK serta
tercatat
juga pernah
menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 1, 3 dan 4
secara
bersamaan /
merangkap
yaitu; dengan cara
sehari menjadi
Komandan Skadron Udara 1, besoknya
sebagai Komandan Skadron Udara
3, dan lusa sebagai Komandan Skadron 4. Selama
menjadi komandan
almarhum
hanya dua
kali
menerbangkan pesawat
P-51
Mustang.
Skadron
Udara 1
menempati hanggar selatan, Skadron Udara 3
menempati hanggar
Timur dan Skadron Udara 4 menempati Hanggar Utara.
Setelah
Komando
Group
Komposisi (KGK)
terbentuk,
Noordraven
juga
tercatat
sebagai Komandan pertama pada
saat
itu. Semasa aktif dikedinasan
TNI
AU
almarhum
juga
dikenal
sebagai
sosok Nasionalis
yang
memiliki
jiwa
Patriotisme
yang
tinggi,
hal
ini
terlihat
dari
pengabdian
beliau
dalam
membela
Tanah Air
Indonesia
walaupun
beliau
adalah seorang
putera
keturunan Belanda.
3.Ignatius Dewanto
|
20
Karier militer Dewanto dimulai saat ia bergabung dengan Tentara Pelajar
(TP). Dewanto tergabung ke dalam kesatuan Slamet Riyadi. Kariernya cukup
gemilang hingga dipercaya sebagai kepala regu (1950). Sebelumnya (1948)
pernah menjadi kepala pabrik granat di TP.
TP yang mampu berbahasa Belanda untuk dijadikan counterpart antara polisi
lewat
pengumuman Kementerian Pertahanan RI, dinyatakan bahwa Staf Angkatan
Udara membutuhkan penerbang. Dewanto lantas mendaftar.
Dewanto sempat dikirim ke Trans Ocean Airlines Oakland Airport
(TALOA), California, November 1950 untuk jadi penerbang. Setelah lulus,
pada tahun 1954 Dewanto masuk Skadron Udara 3 tempat bercokolnya P-51
Mustang sebagai instruktur.
Ignatius dewanto adalah orang pertama yang melakukan air to air dog fight
(pertarungan pesawat lawan pesawat) di Indonesia ini terjadi ketika ia
ditugaskan dalam operasi militer menumpas pemberontakan permesta,ia
berhasil menembak jatuh B-26 yang diterbangkan seorang serdadu bayaran
AURI), terbakar dan tercebur ke laut.
4. Leo Wattimena.
Marsekal Muda (Purn) Leonardus Willem Johanes Wattimena lahir di Jakarta
3
Juli 1927, anak ke-4 dari 6 bersaudara, ia bergabung dengan AURI pada
usia 23 tahun di tahun 1950. Kemudian ia mendapat beasiswa sekolah
terbang di TALOA Amerika Serikat, dan menjadi lulusan terbaik.
Fisik yang dimiliki seorang Leo Wattimena memang sangat ideal bagi
seorang penerbang tempur : leher pendek, kekar, dan bertubuh gempal,
dengan postur seperti ini biasanya tahan dan mampu berhadapan dengan gaya
G
yang tinggi.
Leo Wattimena sering melakukan hal-hal yang dianggap kelewat batas
dengan P51D Mustangnya, tak heran, ia pun akhirnya banyak mendapat
gelar, seperti "Penerbang Gila", "G-Maniac", atau "Pilot Luar Biasa"....
Banyak sekali atraksi "Ugal-Ugalan" yang sering di lakukan beliau, seperti
melakukan Roll di ketinggian yang masih rendah, pernah juga ia melewati
bagian bawah jembatan Ampera di Palembang dengan mustangnya,
terkadang ia juga bermain-main
dengan mustangnya dengan melewati dua buah tiang atau gedung!!!
Namun, ia tidak melakukan kegiatan "ugal-ugalan" itu secara sembrono,
semuanya ia lakukan dengan latihan dan perhitungan yang amat sangat
matang.
Seorang penerbang Mustang pernah mencoba gaya terbang "ugal-ugalan"
macam beliau itu, namun sang penerbang itu diperingatkan oleh Pak Roesmin
Noerjadin (yang juga
salah satu
legenda P-51D Mustang) agar
jangan
meniru
"orang Gila" itu jika ingin jadi penerbang tempur!
|
![]() 21
Malang menimpa Penerbang Mustang Letnan I Udara Subagyo, lantaran ia
meniru gaya "ugal-ugalan" Leo Wattimena ini, ia pun gugur di lanud Husein
Sastranegara Bandung, pesawat Mustang yang di terbangi nya crash dan
hancur berantakan di landasan....
Leo Wattimena juga dikenal sebagai orang yang keras dan tempramental,
banyak murid penerbang yang ketakutan saat ia menjadi instruktur, hukuman
yang diberikan oleh Leo kepada siswanya tidak sekedar push up, cabut bulu
kaki atau lainnya,
melainkan hukuman nya adalah ikut terbang "ugal-ugalan"
bersamanya dan di jungkir balikkan sampai semaput!
Berbagai operasi militer pernah dipimpin oleh Leo Wattimena diantaranya
Operasi Nunusaku menumpas PERMESTA pada 15 Mei 1958,
Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia, DI/TII,
Dwikora dan Trikora. Puncak karir Leo Wattimena sebagai perwira operasi
terjadi pada tahun 1961, saat itu ia dipercaya sebagai Wakil Panglima Operasi
II Operasi Pembebasan Irian Barat.
Setelah ia pensiun, Leo sempat bekerja di sebuah perusahaan kabel, hingga
pada suatu saat ia bertemu dengan KASAU Marsekal (Purn) Ashadi Tjahjadi
dan memnintanya menjadi Penasihat Ahli KASAU. Namun penyakit asma
yang mulai dideritanya membuat kondisi kesehatan fisik Leo yang gagah
tersebut berangsur
menurun. Tubuh ideal penerbang tempur yang dimiliknya
lama kelamaan semakin kurus dan hingga akhirnya harus betul2 di topang
oleh tongkat.
Leonardus Willem Johanes Wattimena akhirnya meninggal dunia pada 18
April 1976 dan dimakamkan lengkap dengan pakaian penerbang AURI dan
dimakamkan berdampingan dengan salah satu legenda mustang lainnya,
Komodor Udara (Purn) Ignatius Dewanto di taman makam pahlawan
Kalibata, Jakarta. Pesawat P-51D Mustang reigtrasi F-303 yang biasa di
terbangkan oleh si "Penerbang Gila" ini kini menjadi monumen di depan
pintu masuk Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma.
2.1.5.5 Jenis Pesawat yang dimiliki Indonesia Pada decade 1945-1966
c-47 Dakota
|
![]() 22
P-51 Mustang
Satu pesawat B-25
B-26 Invader
Mig-15
Mig-17
Mig-19
|
![]() 23
Mig-21
UF-2
BT-13
AT-16
L-29
AT-16 Harvard
|
![]() 24
Grumman Goose
2.2 Identifikasi Masalah
Soekarno pernah berkata bahwa bangsa besar adalah bangsa yang menghargai
jasa-jasa pahlawannya. Sayangnya, banyak orang berjasa di negeri ini yang
tidak mendapat penghargaan layak Seperti para pilot pesawat tempur
Indonesia,yang sudah bersusah payah mempertahankan kemerdekaan pada
saat itu tetapi sekarang kisahnya sudah tenggelam,dan hilang dimakan waktu
.
Generasi muda yang kurang mengenal dan mengetahui dunia dirgantara
Indonesia dimasa lalu ,padahal Indonesia
memiliki sejarah yang cukup
membanggakan di bidang dirgantara khususnya dibidang alutista (alat utama
system senjata)dan pilot tempurnya yang berprestasi
Bagi bangsa Indonesia, kedirgantaraan diyakini mengandung banyak hal yang
baik dan bermanfaat. Oleh sebab itu, sosialisasi akan hal hal tentang
kedirgantaraan amat diperlukan untuk pengembangan sumberdaya manusia
yang dibutuhkan oleh bidang ini. Salah satunya tentu melalui program-
program awareness (peningkatan kesadaran), dan pengembangan air-
mindedness (cinta dirgantara).Program sosialisasi pengembangan kecintaan
terhadap dirgantara ini mulai digalakkan pada decade 50-an antara tahun
1950-1958.kegiatannya bermacam macam mulai dari pembentukan RAU
(Radio Angkatan Udara),pameran dirgantara,dibentuknya aero club untuk
melahirkan para penerbang sipil,aero modeling, sampai pembuatan undian
yang pemenangnya mendapatkan hadiah terbang bersama pesawat dari TNI-
AU
Kegiatan ini terus dilakukan rutin sampai pertengahan tahun 1960-
an,selanjutnya pamor nya kian meredup dan tenggelam,pada masa orde baru
sempat diadakan acara Indonesia air show yang dilakukan setiap tahun yang
menjadi ajang unjuk gigi semua unsur TNI-AU mulai dari
akrobatik,parade,sampai penggunaan alutista baru.Air show yang terbesar
dan termegah terjadi pada pemerintahan Presiden Soeharto,yang kali ini
melibatkan kesatuan angkatan udara dari seluruh dunia.yang diselenggarakan
di Bandar udara soekarno hatta cengkareng pada tahun 1996. IAS'96 adalah
Pameran Dirgantara atau Airshow ketiga terbesar setelah Paris Airshow di Le
Bourget dan Farnborough Airshow di London.
|
25
sayangnya air show tidak lagi dilakukan di tahun tahun berikutnya dan lambat
laun kesadaran generasi muda pada dunia dirgantara Indonesia pun
menurun.Menurut survey yang dilakukan majalah angkasa pada tahun 2009
menyebutkan hanya 23 dari 100 orang responden yang mengaku mengetahui
sejarah dirgantara Indonesia.survey lain membandingkan kegiatan
pengembangan kedirgantaraan antara tahun 1952-1958 dengan tahun 2000-
2008 dengan hasil 89% pada tahun 1952-1958 dan hanya 11% kegiatan
dirgantara yang dilakukan pada tahun 2000-2008.
Kondisi pesawat pesawat yang dimonumenkan atau dimuseumkan,relatif
tidak terawat dengan baik oleh pemerintah sehingga akhirnya
dikelola/dibantu perawatannya oleh pihak swasta,masalahnya adalah ketika
pesawat tersebut dirawat/di cat kembali ,tampilan asli pesawat seringkali
dirubah sesuai kehendak dari pihak swasta yang berkepentingan tersebut
sehingga dapat merusak sisi historis dari pesawat pesawat tersebut
2.3 Data Khusus
2.3.1 Konsep Buku
2.3.1.1 Kategori
Penulis akan membuat buku cerita sejarah dengan ilustrasi sebagai
kategori buku dalam
perancangan visual tugas akhir ini.
2.3.1.2 Judul Buku
Judul Buku yang saya akan ambil adalah pahlawan udara
indonesia1945-1966
2.3.13
Konsep Buku
Buku ini akan menggunakan soft cover pada bagian cover untuk
menekan harga produksi dari buku ini sendiri,selain itu nantinya
akan ada paket ekonomis yang akan memisahkan buku ini sesuai
dengan kisah kisah dari pilot yang ada ,hal ini dilakukan untuk bisa
meluaskan penyebaran dari target audiens buku ini yang utama nya
adalah remaja,agar bisa dinikmati oleh semua kalangan
2.3.1.4 Data Penerbit
PT.
Gramedia Pustaka
Utama,
dari
yang
bergerak
yang
mulai menerbitkan buku sejak tahun
Buku
fiksi pertama
yang
diterbitkan
penerbit
ini adalah
disusul dengan
buku
seri anak-anak
seperti
dll.
Terbitan buku
karya
dan
dengan
bekerjasama
|
26
Gramedia
Pustaka
Utama
selalu
menerbitkan buku-buku
bermutu
baik
terjemahan
maupun karya
asli
dalam
negeri,
diantaranya
untuk
jenis
fiksi
adalah
Harry
Potter
karya
JK.
Rowling,
novel2
karya
Sidney Sheldon,
Agatha
Christie,
Marry
Higgins Clark, Sandara Brown, novel2 Mira W, Maria A.
Sardjono,
Hilman,
dan masih
banyak
lagi.
Untuk nonfiksi
ada
karya2 Robert Kiyosaki, Stephen Covey, dan lain lain.
Gedung Kompas Gramedia - Penerbitan Tower II, lantai 4-5
Jl. Palmerah Barat 29-37 Jakarta 10270
2.3.15
Spesifikasi Buku
-
Naskah
:
Majalah Angkasa
-
Desain
:
Muhammad Amin
-
Ilustrasi
:
Muhammad Amin
-
Ukuran
:
21,5 cm x 27,5 cm
-
Material Cover
:
Softcover
-
Material Isi
:
Lynx opaque 216 gsm
-
Finishing
:
Lem panas
-
Tebal
:
120 Halaman
-
Warna
:
Full Colour
2.3.16
Struktur Isi Buku
Sinopsis
Buku ini akan membahas pencapaian dan kisah kisah
pertempuran yang dilakukan oleh para penerbang indonesia
dari tahun 1945 sampai 1962
-1945 ,sehari menjelang peringatan 17 tahun Sumpah Pemuda,
di Pangkalan Maguwo, Yogyakarta sebuah pesawat Cureng
yang bertanda bulat Merah Putih,
|
27
diterbangkan oleh Komodor Udara Agustinus Adisutjipto,
yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Adi, adalah satu-
satunya penerbang Indonesia yang berada di Pangkalan
Maguwo.
Hari itu, Pak Adi akan terbang bersama Cureng Merah Putih.
Pak Adi membawa terbang Pesawat Cureng Merah Putih
tersebut berputar-putar di Angkasa Pangkalan Maguwo
Itulah awal mula sebuah pesawat Indonesia bertanda Merah
Putih terbang di angkasa Indonesia yang merdeka.
-1947 Salah satu Sejarah monumental yang selalu diperingati
jajaran TNI AU tiap tahun adalah apa yang dinamakan Hari
Bhakti TNI AU. Peringatan Hari Bhakti TNI AU, dilatar
belakangi oleh peristiwa ditembak jatuhnya pesawat
pengangkut bantuan Dakota vt-cla yang dipiloti oleh agustinus
adisucipto yang terjadi dalam pada 29 Juli 1947.
-
1947Kisah gugurnya halim perdana kusuma ketika
melakukan menerbangkan dan mengantarkan amunisi dan
senjata dari Thailand ke indonesia
-1950 kisah dua pesawat b-25 mitchel yang dipilotiPGO
Noordraven,dan Rj Ismail menumpas pemberontakan rms
dengan mengggunakan manuver spit attack dan bom dari drum
drum
yang berisikan bensin
-1958 kisah pertempuran udara kapten ignatius dewanto yang
ditugaskan menyerang b-26 AUREV(Angkatan Udara
Revolusioner, AU Permesta) yang melakukan penghancuran di
ambon,ini
adalah pertama kalinya dilakukan pertempuran di udara yang
dilakukan oleh TNI-AU
-Kisah Leo watimenna pilot legendaris TNI-AU
-1960 kisah operasi psy war ke australia dan malaysia yang
dilakukan indonesia
yang dilakukan oleh pesawat Pembom
indonesia TU-16 Badger,dengan menjatuhkan sampah
,selebaran dan makanan kaleng ke tengah tengah kota tanpa
terdeteksi oleh radar dan pesawat patroli perbatasan
|
28
2.4 Data Target Saat Ini
Demografi
2.4.1 Target Primer
Sex : Laki Laki dan Perempuan
Usia : 15-17 tahun
Pendidikan : murid sekolah menengah atas
Kelas Sosial :
A,A+
Geografi
Tempat tinggal : Ibukota Provinsi
Psikografi
Terbuka,imajinatif,menyukai hal hal yang bersifat sejarah dan
pengetahuan,high curiosity,tidak suka diekspose,suka berkunjung ke
pameran,suka berkunjung ke
museum,suka dengan pesawat terbang,suka
bermain game,suka menonton film sejarah,cinta dengan tanah air,suka
membaca buku dan kisah kisah sejarah dikala Senggang,memiliki account di
social network dan suka browsing, Selalu mengikuti perkembangan
globalisasi budaya antardaerah/Negara,senang menyapa orang
Disekitarnya,suka akan humor,mandiri,kreatif
2.5 Analisa SWOT
STRENGTH
Buku ini mengangkat sejarah perkembangan angkatan udara Indonesia dan
kisah pertempuran atau misi heroik yang pernah dilakukan oleh para
penerbang Indonesia,menggunakan ilustrasi berdasarkan data otentik dari
berbagai sumber
menjadikan buku ini berbeda dari buku buku lainnya karena
memberikan pengalaman yang belum pernah tergambarkan yang biasanya
terlewatkan oleh dokumentasi foto yang biasa ditampilkan pada buku buku
sejarah sejenis
Belum adanya buku sejarah yang membahas profil para pilot berbakat
TNI
AU pada zaman awal kemerdekaan sampai zaman keemasannya secara urut
dan rinci
Buku sejarah yang mengangkat tema tentang kedirgantaraan yang ada
dipasaran kebanyakan masih bersifat text book sehingga buku ilustrasi ini
dapat terlihat stand out diantara buku buku lainnya
WEAKNESS
Kecenderungan minat pembaca di Indonesia masih didominasi oleh kisah
kisah fiksi
|
![]() 29
Pembaca di Indonesia cenderung tidak mau mengeluarkan uang lebih untuk
buku produksi dalam negri
OPPORTUNITY
Dengan diangkatnya tema dirgantara tersebut namun dikemas dengan
tampilan visual yang unik dan dapat melukiskan peristiwa yang terjadi maka
diharapkan hal tersebut akan menjadi selling point tersendiri dalam penjualan
buku ini
Adanya komunitas pecinta dunia dirgantara khususnya dalam bidang militer
yang selalu mendukung hal hal yang berkaitan dengan bidang tersebut
THREAT
Kurangnya minat dan kecintaan masyarakat pada hal kedirgantaraan
Indonesia
Mindset masyarakat indonesia yang menganggap dirgantara militer indonesia
ketingalan zaman dan tidak keren
Dalam hal ilustrasi kebanyakan orangtidak memperhatikan sisi estetis dari
sebuah buku,jika suatu orang menyukai ilustrasi maka kemungkinan ia akan
pergi kebagian komik di toko buku
2.6 Data Pembanding
Penulis telah melakukan riset dan kesimpulan yang didapat adalah tidak ada buku
sejarah dirgantara militer Indonesia dengan pendekatan ilustrasi sebelumnya,buku
buku yang adapun kebanyakan tidak diperjualbelikan melainkan hanya menjadi hak
milik dari perpustakaan museum,dan hanya bisa dibaca di tempat.Maka dalam hal ini
penulis akan memberikan contoh contoh literatur dari buku buku yang ada saat ini.
Kompetitor langsung
Adalah buku buku yang membahas tema yang serupa namun masih terbatas pada text
book dan buku yang berisi foto foto sejarah
Catur windu TNI-AU 1945-1977
|
![]() 30
Pahlawan Dirgantara
Pintu Gerbang Negara
Kompetitor Tidak Langsung
Buku yang mengulas masalah perang (biasanya kisah perang dunia ke 2) dilengkapi
dengan info
visual yang lengkap mulai dari foto sampai gabungan foto dengan
ilustrasi.
mengingat banyaknya dokumentasi dan data yang lengkap pada saat
tersebut
|
![]() 31
2.7 Data Analisa Partner
Majalah Angkasa
Visi:
Menjadi sumber
informasi terpercaya di seputar dunia kedirgantaraan, dan
juga merupakan jembatan menuju masyarakat dengan pemahaman yang luas
di bidang kedirgantaraan.
Misi:
Meningkatkan minat kedirgantaraan pada masyarakat luas termasuk generasi
muda bangsa Indonesia
Diantara sekian puluh majalah terbitan dalam negeri, percaya atau tidak
Angkasa adalah yang tertua. Angkasa diterbitkan pertama kali oleh Dinas
Penerangan TNI AU pada Mei 1950. Presiden Soekarno bahkan berkenan
memberikan kata pengantar untuk edisi pertama. Presiden antara lain
berpesan: "Tanah Air kita bersifat kepulauan. Dan letaknya pun amat penting
sekali dalam hubungan internasional! Saya harap tiap-tiap orang Indonesia
menginsafi pentingnya penerbangan bagi bangsa kita itu. Dengan gembira
saya sambut terbitnya majalah Angkasa ini."
Pesan tersebut tentunya masih mengandung makna mendalam yang tak
lekang dimakan waktu. Kini, setelah beberapa kali berubah penampilan dan
melakukan diversifikasi usaha, Sebagai sumber
informasi terpercaya di
seputar dunia kedirgantaraan, angkasa- juga merupakan jembatan menuju
masyarakat dengan pemahaman yang luas di bidang kedirgantaraan. Untuk
itu, selain menjadi panduan, kami akan membuka diri pula menjadi referensi,
media-komunikasi, dan wadah interaksi bagi Anda para pemirsa.
Majalah Angkasa dikerjakan oleh Tim Khusus Redaksi Angkasa, salah satu
unit usaha dari PT Gramedia Majalah, dan dapat tampil kehadapan Anda
pemirsa budiman berkat dukungan teknis dari PT Kompas Media. Beberapa
tahun lalu kami sebenarnya sudah tampil kehadapan para pemirsa, namun
problem teknis telah menghentikan pengoperasiannya untuk sementara
waktu. Januari 2006 mudah-mudahan menjadi pijakan baru bagi kelahiran
kembali majalah ini. Warna dan semangat baru yang kami tawarkan mudah-
mudahan juga menjadi daya tarik khusus bagi Anda sekalian.
|