8
Bab 2
Landasan Teori
Pada bab
ini penulis akan
menjelaskan
teori-teori
yang akan penulis gunakan untuk
menganalisis. Pada bab ini penulis akan
menguraikan apa itu semantik, semiotik, teori
kanji, teori pembentukan kanji Rikusho
????
, bushu, teori “to kanmuri”, dan teori
analisis medan makna.
2.1 Teori Semantik
Untuk
menganalisis makna
suatu
kanji
dan
memahami
pengertian
kanji
tersebut,
penulis menggunakan teori semantik. Teori semantik adalah salah satu teori linguistik
yang dapat digunakan sebagai landasan teori. Dengan memahami pengertian semantik
maka dapat memahami apa yang disampaikan orang lain. Pengertian semiotik
berhubungan dengan pengertian semantik karena kedua pengertian itu meliputi makna
dan kemaknaan dalam komunikasi antarmanusia ( Parera, 2004 : 41 ).
Semantik adalah istilah yang digunakan untuk bidang linguistik yang mempelajari
hubungan antar tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya. Atau
dengan kata lain, bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti
dalam bahasa (Chaer, 1994 : 2).
Semantik
dalam bahasa
indonesia
berasal
dari
bahasa
Yunani
sema
yang
berarti
“tanda”
atau
“lambang”.
Yang
dimaksud
dengan tanda atau lambang disini sebagai
padanan kata sema itu adalah tanda linguistik. Seperti yang dikemukakan oleh Ferdinand
de Saussure (1966) yaitu, yang terdiri dari (1) komponen yang mengartikan, yang
berwujud bentuk-bentuk bunyi bahasa dan (2) yang diartikan atau makna dari komponen
  
9
yang  pertama.  Kedua  komponen  ini  adalah  merupakan  tanda  atau  lambang  (Chaer,
2009:2).
2.1.1 Makna Denotasi
Penulis akan menuliskan teori tentang denotatif dan konotatif untuk
mencari makna
dari kanji yang akan dianalisis.
Makna denotatif itu sendiri adalah makna
yang sebenarnya. Kata makna dalam
Semantik
dibagi
menjadi
dua,
yaitu
makna
yang
bersifat denotatif
dan
makna
yang
bersifat Konotatif.
Makna denotatif pada dasarnya
sama
dengan
makna
referensial
sebab
makna
denotatif
ini
lazim diberi
penjelasan
sebagai
makna
yang
sesuai
dengan
hasil
observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau
pengalaman. Makna denotatif ini menyangkut informasi-informasi faktual objektif
(Chaer, 2009 : 65-66).
Contoh : Ada seribu orang yang menghadiri pertemuan itu.
2.1.2 Makna Konotasi
Untuk pengertian makna Konotatif, penulis mengambil teori dari Keraf. Konotatif itu
sendiri adalah makna yang bukan sebenarnya, makna yang sudah ditambahkan.
Makna konotatif adalah suatu jenis makna dimana stimulus dan respons
mengandung nilai-nilai emosional (Keraf 2002:29).
Contoh : Banyak sekali orang yang menghadiri pertemuan itu.
Makna konotatif
sebagian terjadi karena pembicara ingin menimbulkan perasaan
setuju-tidak setuju, senang-tidak senang pada pihak pendengar, dipihak
lain kata
yang
dipilih
itu memperlihatkan bahwa pembicaranya
juga memendam perasaan
yang sama
(Keraf, 2002:29).
  
10
Pandai
Cerdik
Bijak
Terpelajar
Berpengalaman
Terdidik
Cendekiawan
Konotasi pada dasarnya timbul karena masalah hubungan sosial atau hubungan
interpersonal, yang mempertalikan kita dengan orang lain. Bahasa manusia tidak hanya
menyangkut masalah makna denotatif atau ideasional.
2.1.3 Teori Analisis Medan Makna
Dalam menganalisis
kanji
to
kanmuri penulis
juga
menggunakan
analisis
medan
makna.
Medan makna
merupakan satu jaringan asosiasi yang rumit berdasarkan pada
similaritas/kesamaan,
kontak/hubungan, dan hubungan-hubungan asosiatif dengan
penyebutan satu kata (Parera, 2004:138).
J. Trier melukiskan vocabulary sebuah bahasa tersusun rapi dalam medan-medan
dan dalam medan itu setiap unsur yang berbeda didefinisikan dan diberi batas yang
jelas sehingga tidak ada tumpang tindih antarsesama makna ( Parera, 2004 : 139 ).
Setiap
medan
makna
itu
akan
selalu tercocokkan
antar
sesama
medan
sehingga
membentuk satu keutuhan bahasa yang tidak mengenal tumpang tindih ( Parera, 2004 :
139 ). Contohnya :
Sumber : Parera 2004 : 139
  
11
2.2 Teori Semiotik
Penulis akan
menulis
makna
simbol
dari
bushu
to
kanmuri.
Analisis
simbol
ini
termasuk
kedalam penelitian
semiotik,
oleh
karena
itu penulis
juga
akan
menjelaskan
beberapa teori mengenai semiotik.
Pengertian semiotik atau semiotika berhubungan dengan pengertian semantik karena
dua pengertian itu meliput makna dan kemaknaan dalam komunikasi antar manusia.
Menurut
Charles Morris bahwa bahasa sebagai
satu sistem sign dibedakan atas
signal  dan  simbol.  Akan tetapi, semiotik bukan hanya berhubungan dengan
isyarat bahasa melainkan juga semiotik berhubungan dengan isyarat-isyarat
nonbahasa dalam komunikasi antar manusia (Parera, 2004:41).
Sign  adalah
sebuah 
subsitusi 
untuk 
hal-hal 
yang 
lain,  oleh 
karena 
itu 
sign
memerlukan
interpretasi. Misalnya, saya
melihat
tanda
hitam di
halaman
surat
kabar.
Sebuah
signal
adalah satu stimulus pengganti, lampu
merah
adalah
stimulus
untuk
berhenti.
Symbol
adalah sebuah
sign
yang dihasilkan
oleh interpreter
tentang sebuah
signal dan bertindak sebagai pengganti
untuk signal tersebut. Seperti, jika teman saya
melihat jam tangannya, saya menginterpretasikannya itu satu signal yang berarti “sudah
waktunya” (Parera, 1991:25-26).
Kata semiotik berasal dari bahasa Yunani, semeion, yang berarti “tanda”, yang secara
umum  didefinisikan  sebagai  teori  falsafah  umum  yang  berkenaan  dengan  produksi
tanda-tanda dan simbol-simbol sebagai bagian
dari sistim kode
yang secara sistematis
digunakan untuk mengkomunikasikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap
kegiatan dan perilaku manusia (Christomy, 2004 : 228).
  
12
Menurut Morris dalam Parera
(
2004
:
41 )
mengatakan bahwa bahasa sebagai satu
sistem sign
dibedakan
atas
signal
dan
symbol.
Akan
tetapi,
semiotik
bukan
hanya
berhubungan  dengan  isyarat  bahasa  ,  melainkan  juga  berhubungan  dengan  isyarat-
isyarat nonbahasa dalam komunikasi antarmanusia. Kita dapat mengatakan bahwa
semiotika adalah ilmu isyarat komunikasi yang bermakna.
Morris
dalam Christomy
(2004
:
89),
menjelaskan
tiga
dimensi
dalam analisis
semiotik, yaitu :
1
Sintaksis 
semiotik, 
berkaitan 
dengan 
analisis 
yang 
bersifat 
deskriptif
mengenai tanda secara individual dan kombinasinya.
2
Semantik
semiotik,
berkaitan
dengan
analisis
mengenai
relasi
antara tanda
dan maknanya.
3
Pragmatik
semiotik,
berkaitan dengan analisis
mengenai
relasi
antara tanda
dan penggunanya.
Menurut Peirce
dalam Christomy (2004 : 117), tanda
melibatkan proses kognitif di
dalam kepala seseorang dan proses
itu dapat terjadi
jika ada representamen, acuan dan
interpretan. Dengan kata lain, sebuah tanda senantiasa memiliki tiga dimensi yang saling
terkait, antara lain :
1
Representamen (R)
atau sesuatu
yang
dapat
dipersepsi
(preceptiable),
yaitu
“wajah
luar” tanda
yang berkaitan dengan manusia secara
langsung (sering
disamakan dengan pengertian “tanda”).
  
13
2
Objek (O) atau
sesuatu
yang
mengacu
kepada
hal
lain
(referential),
yaitu
konsep yang dikenal oleh pemakai tanda berkaitan
dengan
representamen
tersebut.
3
Interpretan (I) atau sesuatu yang dapat diinterpretasikan (interpretable), yaitu
penafsiran 
lanjut  oleh  pemakai 
tanda, 
setelah 
representamen 
dikaitkan
dengan objek.
Gambar 2.1 Diagram Tiga Dimensi Tanda
Sumber: Christomy (2004 : 117)
Menurut Peirce dalam Christomy (2004 : 121 - 122), tanda (representamen) mengacu
kepada objeknya (denotatum) melalui tiga cara utama, yaitu :
1
Ikon  adalah  tanda  hubungan  antara  representamen  dan  objeknya  bersifat
persamaan bentuk alamiah (keserupaan).
  
14
2
Indeks
adalah
tanda
yang
menunjukkan
adanya
hubungan
alamiah
antara
representamen
dan
objeknya
melalui cara penunjukkannya yang bersifat
kausal atau hubungan sebab - akibat.
3
Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan antara representamen dan
objeknya bersifat arbitrer dan berdasarkan konvensi (perjanjian) masyarakat.
Dari penjelasan tersebut, ada tiga contoh yang dapat dikemukakan, yaitu :
1
Asap
yang kita
lihat
mengepul di kejauhan
(R), dipersepsikan dan dirujuk
pada suatu peristiwa kebakaran (O).
Memperlihatkan (R) yang berkaitan
langsung dengan  (O), yang disebut dengan indeks.
2
Foto yang kita lihat (R), dirujuk pada sosok orang yang sesuai dengan foto
tersebut (O). Memperlihatkan (R) yang mewakili (O), yang disebut dengan
ikon.
3
Lampu merah pada rambu lalu lintas (R), kira rujuk pada makna atau konsep
“berhenti” (O). Memperlihatkan (R) yang
perujukannya
pada
(O)
bersifat
konvensional (disepakati oleh masyarakat), yang disebut simbol.
Dari proses representamen dan objek,
masih berlanjut pada proses penafsiran yang
disebut
interpretan (I),
misalnya dari contoh yang pertama,
“(ada kebakaran) di daerah
senen“
Æ  ”mungkin
proyek
senen“
Æ  ”banyak
pedagang
kelas
menengah
dan
kecil
yang rugi“ Æ ”perekonomian terganggu”, dan seterusnya          
(Christomy, 2004 : 56).
  
15
2.3 Huruf Kanji
Penulis akan menjelaskan teori kanji yang akan digunakan dalam menganalisis data.
Pengertian huruf kanji menurut Takebe (1993:28) adalah
???????????????????????????????
?????????
?
Terjemahan :
Kanji
awalnya
gambar.
Gambar
tidak
hanya
memiliki
garis-garis
vertikal
dan
horisontal. Mereka juga memiliki diagonal stroke.
Gambar 2.2 Bentuk Kanji
2.3.1 Teori Pembentukan Kanji
Dalam memahami
makna kanji penulis juga
harus
mengenal
unsur-unsur
nya atau
karakter pembentukannya.
Moriyama (2001:16),
mengemukakan bahwa satu
cara agar mendapatkan semangat
dalam mempelajari kanji ialah dengan mengenal unsur-unsurnya.
  
16
Menurut Henshall (1998, xvi-xix) karakter pembentukan kanji dalam bahasa jepang
disebut
dengan
Rikusho
????. Rikusho
di
bagi
menjadi
6
macam,
4
dilihat
dari
susunan karakter bentuknya, shoukei
moji, shiji
moji, kai’i
moji, keisei
moji, dan 2
berhubungan dengan karakter penggunaan, tenchu moji, kasha moji atau kashaku moji,
yaitu :
1.   Pictograph ????? Shoukei moji?,    Pada dasarnya menggambarkan sebuah
bentuk benda, dan biasanya cukup sederhana, sebagai contoh : kanji pohon????
mata 
???
.
2.   Tanda
atau
simbol
?????
Shiji
moji
?
,
Pada dasarnya
sebuah
simbol
yang
menyatakan konsep abstrak, dan biasanya cukup sederhana, contohnya : kanji atas
???
.
3.   Ideograph
?????
Kai’i moji
?
,
pada dasarnya bermakna kombinasi dua atau
lebih
pictographs
atau
tanda,
dan
biasanya
cukup
sederhana.
Contohnya
: kanji
puncak
???
gabungan dari kanji atas
???
kanji bawah
???
dan kanji gunung
???
.
4.   Phonetic-Ideograph atau  Semasio-Phonetic
?????
Keisei  moji
?
,  pada
dasarnya
merupakan
kombinasi
dari
unsur
semantik
(makna)
dengan unsur fonetik
(vokal). Biasanya
menunjukan
sifat
umum dari suatu
hal
yang
diwakili, biasanya
memberikan
informasi
yang
spesifik
dengan
memberikan
bunyi
untuk
menyatakan
pengucapan  kata  deskriptif.  Contohnya  :  kanji menuang 
???
memiliki  unsur
  
17
semantik kanji
air
?
,
dan
unsur fonetik kanji
???
yang
menyatakan suara dari
sebuh kata yang berarti terus menerus.
5.
Karakter
yang
meminjam arti dan pengucapan
????
?
Tenchuu moj
?
,
yaitu
gabungan dua kanji yang menyatakan
perluasan arti, bila  tidak diketahui sebab akibatnya maka kanji ini akan
membingungkan karena mempunyai arti yang berbeda sekali dari arti yang
sebenarnya. Contohnya : kanji senang????yang dikatakan populer dan memiliki
pictographically bergambar drum dan telah
memperoleh makna yang diasosiasikan
atau peminjaman.
6.   Secara  fonetis meminjam  karakter
?????
Kasha  moji
?
,  pada  dasarnya
dipinjam bunyinya saja tanpa memperhatikan dan memperdulikan hubungan arti dari
setiap kanji yang digunakan. Contohnya kanji amerika, yaitu
????
.
2.4 Konsep Bushu
Bushu
digunakan
untuk
mempermudah
menemukan
karakter
dasar
dalam
mencari
sebuah huruf kanji di dalam kamus kanji.
Menurut
Habien
(2000:20)
bushu
dibagi
menjadi
tujuh,
yaitu:
1. Hen : Bushu yang berada di bagian kiri huruf kanji. Contohnya : Bushu
??????
???????
.
  
18
2. Tsukuri : Bushu yang berada di bagian kanan huruf kanji. Contohnya : Bushu
?
???
??
?
????????
.
3. Kanmuri : Bushu yang berada di bagian atas huruf kanji. Contohnya : Bushu
????
???
.
4. Ashi : Bushu yang berada di bawah huruf kanji. Contohnya : Bushu
??????
??
?
????
.
5. Tare
:
Bushu
yang membentuk seperti siku-siku dari bagian atas ke bagian bawah
huruf kanji. Contohnya : Bushu
???????
.
6. Nyoo : Bushu
yang
membentuk seperti
siku-siku dari bagian kiri ke bagian bawah
kanan huruf kanji.
7. Kamae : Bushu yang tampak seolah-olah mengelilingi bagian kanji lainnya.
2.4.1 Konsep Kanji Bushu???To kanmuri
Kanmuri
adalah
bushu
yang
terletak
dibagian
atas
kanji. Bushu
to terbentuk
dari
gambar pintu menjadi satu setengah dari pintu atau gerbang (Henshall, 1998:30).
Menurut Takebe (1993:131) :
??????????????(??)????????????????
????????????????????????????????
??????
|
???????????????????
Terjemahan :
  
19
kanji
???
adalah  bentuk  pintu. 
??(??)?
sama  dengan  bentuk  kiri
gerbang. Di
pintu
ggerbang ada
dua buah
daun
pintu. Dalam
???
,
???
bagian dari???.???bagian kiri sama dengan?|?adalah tihang atau pilar.
Menurut Kanehide (1990:82) :
?????????????????????????????????
?????????????????????????
Terjemahan :
Asal mula
kanji pintu
???
adalah
menunjukkan
setengah potong
bentuk
pintu
yang terbuka. Dalam suatu rumah pintu digunakan sebagai pintu keluar masuk.
Gambar 2.3 Asal Mula Bentuk Bushu Kanji Tokanmuri
Sumber : Toudou, 1990 : 125