BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1.
Teori- teori Umum
Dalam teori dasar umum penulis menjadikan
sebuah
landasan
teori-teori
dasar dalam penelitian dan akan dikembangkan diteori khusus. Beberapa teori
umum
atau
teori
dasar
yang
dipakai
oleh penulis,
yaitu:
Komunikasi
Korporat
Komunikasi Organisasi, PR, dan Citra Positif.
2.1.1.
Komunikasi Korporat
Public
Relation (PR) atau Hubungan Masyarakat, pendahulu dari
fungsi komunikasi korporat (KomKorp), tumbuh karena kebutuhan.
Walaupun
perusahaaan-perusahaan tidak
memiliki
strategi
spesifik
untuk
sistem komunikasi,
mereka
sering
merespon
kepada
konstituen
eksternal
apakah
mereka
mau
atau
tidak,
karena
hukum-hukum baru
memaksa
perusahaan
untuk
berkomunikasi
di
banyak
situasi
yang
dulunya
mereka
tidak terbiasa dikonfrontasikan, kebutuhan terus-menerus untuk merespon
berarti
bahwa
sumber
daya
yang
berdedikasi dibutuhkan untuk mengatur
aliran sistem komunikasi. Komunikasi korporat dapat
menjadi strategi
sebagai penyebaran informasi oleh berbagai spesialis dan generalisasi dalam
suatu
organisasi,
dengan
tujuan umum
meningkatkan
kemampuan
organisasi.
Komunikasi Korporat adalah cara-cara organisasi berkomunikasi
dengan
bermacam kelompok
orang. Komunikasi
korporat
merupakan
cara
21
|
![]() 22
untuk
membangun
komunikasi
dalam organisasi-organisasi. Dalam
komunikasi korporat menghubungkan antara aplikasi teori komunikasi yang
membuat hubungan komunikasi korporat dan strategi korporat perusahaan
keseluruhan (Paul A. Argenti, 2010:31).
Gambar 2.1
Kerangka Kerja Komunikasi Korporat
Sumber : Komunikasi Korporat, hal.32
1. Definisi Komunikasi Korporat
Pengertian
Komunikasi
Korporat
menurut
Wikipedia,
The
Free
Encyclopedia (2011):
Corporate communication is
the communication issued
by a
corporate
organization,
body,
or
institute
to
all
its public.
"Publics"
here can be
both internal (employees,
stakeholders,
share and
stock
holders) and external (agencies, channel partners, media, government,
industry bodies and institutes, educational institutes and general
public).
An
organization
needs
to
talk
the
same
message
to
all
of
its stakeholders, in order to transmit coherence, credibility and ethic. If
one
of
these
points
is
broken,
the
whole
community
can make
this
organization disappear. The Corporate Communication area will help
this organization to build its message, combining its vision, mission and
values
and
will
also
support
the organization by communicating its
message, activities and practices to all of its stakeholders
|
23
Komunikasi perusahaan adalah komunikasi yang diterbitkan oleh suatu badan,
organisasi perusahaan, atau
lembaga kepada seluruh publik. "Publik" di sini dapat baik
internal (karyawan,
stakeholder,
yaitu
saham
dan
pemegang
saham)
dan
eksternal
(lembaga,
mitra
saluran,
media,
pemerintah, badan industri dan lembaga, lembaga
pendidikan dan masyarakat umum). Organisasi perlu bicara pesan yang sama kepada
semua pemangku kepentingan, untuk mengirimkan koherensi, kredibilitas dan etika. Jika
salah satu titik-titik ini rusak, seluruh komunitas dapat membuat organisasi ini
menghilang. Area Komunikasi Perusahaan akan membantu organisasi ini untuk
membangun pesannya, menggabungkan visi, misi dan nilai-nilai dan juga akan
mendukung organisasi dengan
mengkomunikasikan pesan, kegiatan dan praktik kepada
semua pemangku kepentingan.
Di
era
persaingan bebas
sekarang
ini, banyak perusahaan
yang
memilih
pencitraan produk dari pada penjualan maka disinilah peran penting Marketing Public
Relations.
Marketing PR memperhatikan branding product dan customer behaviour.
Sehingga hal ini juga
yang
menjadi acuan dalam penulis melakukan analisa pencitraan
dengan Corporate
Public
Relations yakni
mengutamakan
kinerja dalam
mempertahankan, memperbaiki maupun membangun citra dari korporat, dan Pemasaran
Public Relation.
Dari pengertian dan deskriptif mengenai
komunikasi
korporat penulis
menarik
kesimpulan bahwa komunikasi korporat merupakan kegiatan komunikasi yang
dilakukan dalam
ruang lingkup besar internal dan eksternal perusahaan atau
|
24
stakeholders yang dimana akan mempengaruhi pada kinerja perusahaan untuk mencapai
tujuan perusahaan atau organisasi.
2.1.2.
Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi membantu bagaimana menyampaikan dan
menerima
informasi
ke
seluruh
bagian
organisasi.
Dengan
adanya
komunikasi
yang
baik
suatu
organisasi
dapat
berjalan
lancar dan
berhasil
dan
begitu
pula
sebaliknya,
kurangnya atau
tidak
adanya
komunikasi organisasi dapat berantakan, sehingga
komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi karena melihat
pentingnya komunikasi organisasi para pimpinan organisasi dan para komunikator
dalam organisasi
itu perlu
memahami dan menyempurnakan kemampuan
mereka.
Untuk
memahami
komunikasi
organisasi dengan
mudah,
komunikasi organisasi
didefinisikan oleh beberapa pakar komunikator.
1. Definisi Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah proses
menciptakan
dan
saling
menukar
pesan dalam satu
jaringan
hubungan
yang
saling
tergantung satu
sama
lain
untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.
Pengertian Komunikasi Organisasi dari beberapa para ahli komunikasi yang
diterjemahkan oleh (Arni Muhammad, 2002:67), antara lain;
Katz dan Khan (2002):
Komunikasi organisasi merupakan arus informasi, pertukaran
informasi dan pemindahan arti dalam suatu organisasi.
|
25
Goldhaber (2002):
Organization communications is the process of creating and
exchanging messages within a network of interdependet
relationship. to cope with environmental uncertainty.
Redding dan Sanborn (2002):
Komunikasi organisasi
adalah pengiriman dan penerimaan
informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam
bidang ini adalah komunikas
internal, hubungan persatuan
pengelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan
kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari
bawahan
kepada
atasan,
komunikasi
horizontal
atau
komunikasi
dari orang-orang yang sama level atau tingakatannya dalam
organisasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, menulis,
dan komunikasi evaluasi program.
Zelko dan Dance (2002):
Komunikasi
organisasi
adalah
suatu
sistem yang
saling
tergantung yang
mencakup komunikais internal dan komunikasi
eksternal.
Thayer (2002):
Komunikasi organisasi
sebagai arus data
yang akan
melayani
komunikasi organisasi dam proses interkomunikasi dalam beberapa
cara, dia memperkenalkan tiga sistem komunikasi dalam organisasi
yaitu;
berkenan
dengan
kerja organisasi,
berkenan
dengan
peraturan organisasi seperti perintah-perintah, aturan-aturan dan
petunjuk-petunjuk,
berkenan dengan
pemeliharaan
dan
pengembangan organisasi.
Greenbaunm (2002):
Komunikasi organisasi termasuk arus komunikasi formal dan
informal
dalam organisasi.
Dia
membedakan
komunikasi
internal
dengan eksternal dan memanang peranan komunikasi terutama
sekali koordinasi pribadi dan tujuan organisasi dan masalah
menggiatkan aktivitas.
|
26
Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi
organisasi
ini tapi dari semuanya itu ada beberapa
hal yang
umum yang dapat
disimpulkan yaitu:
1. Komunikasi
organisasi
terjadi
dalam
suatu sistem terbuka
yang
kompleks
yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun
eksternal.
2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media
3.
Komunikasi
organisasi
meliputi orang
dan
sikapnya,
perasaaannya,
hubungan dan keterampilan atau skilnya.
Dari kutipan dan pengertian komunikasi organisasi penulis menarik analisa bahwa
komunikasi
organisasi
dan
komunikasi
korporat
mempunyai
keterkaitan
yang
sangat
erat, karena komunikasi korporat dapat menjadi strategi sebagai penyebaran informasi
oleh
berbagai
spesialis
dan
generalisasi dalam suatu
organisasi,
dengan
tujuan
umum
meningkatkan
kemampuan
organisasi.sehingga dapat
disimpulkan
bahwa
komunikasi
organisasi mendukung arus tujuan perusahaan dengan adanya kerjasama organisasi dan
korporat secara luas.
2.1.3
Public Relation (PR)
Individu dan kelompok selalu melakukan hubungan satu sama lain untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan. Akan tetapi, dalam komunitas global yang
saling berhubungan ini, meningkatkan interdependensi membutuhkan interaksi
ekonomi, politik, dan sosial yang semakin kompleks. Akibatnya membangun dan
menjaga hubungan di semua level sistem sosial menjadi area penting dalam studi
|
27
akademik dan praktik profesional.
Misalnya
hubungan
manusia
(human
relations), hubungan pernikahan (marriage relation), dan hubungan
interpersonal
(interpersonal
relations) adalah
istilah
yang
dipakai
untuk
mendiskripsikan studi
dan
manajemen hubungan antar-individu.
Pada sisi
lain,
hubungan
internasional (international relations) adalah
istilah yang berkaitan
dengan
hubungan
antarnegara
di
dalam sistem sosial
yang
lebih
luas.
Adapun
yang mendeskripsikan hubungan antara organisasi dengan publik
stakeholdersnya yaitu orang yang terlihat atau saling tergantung dengan
organisasi-organisasi
tersebut.
Istilah Public Relation (PR)
mengacu kepada
manajemen hubungan organisasi publik dan merupakan salah satu bidang.
1. Definisi Public Relation (PR)
Public Relation adalah
fungsi
manajemen
yang
mengevaluasi
sikap
publik, mengindetifikasi kebijakan dan prosedur
individual
dan
organisasi
yang punya kepentingan publik serta merencanakan dan melaksanakan
program aksi dalam rangka mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik
(Scoot M. Cutlip, Allen H.Center, dan Glen M.Broom, 2006:5).
Public Relation adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen
yang
membantu
pencapaian
tujuan sebuah
organisasi,
membantu
mendefinisikan
filosofi,
serta
memfasilitasi
perubahan
organisasi.
Para
praktisi PR berkomunikasi dengan semua
masyarakat
internal dan eksternal
yang
relevan
untuk
mengembangkan
hubungan
yang
positif serta
menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat.
Mereka juga
mengembangkan,
melaksanakan, dan
mengevaluasi
antara
|
28
konstituen organisasi dan
masyarakat
(Dan , Otis, Suzette, Elizabeth,
2010:4).
(Public
Relation
Society
of
America ,
2006:7)
PR
mempunyai
fungsi
membantu
masyarakat kita
yang kompleks dan pluralistik dalam mengambil
keputusan dan berfungsi lebih efektif dengan cara berkontribusi pada
terciptanya saling pengertian diantara kelompok dan institusi terkait. PR ini
berusaha mengharmoniskan publik dengan kebijakan publik.
PR
melayani
beragam institusi
di
masyarakat,
seperti
bisnis,
serikat
dagang, agen pemerintahan, perkumpulan sukarelawan, yayasan, rumah sakit,
lembaga agama, dan lembaga pendidikan. Untuk mencapai tujuan mereka,
lembaga-lembaga
ini
harus membangun
hubungan
yang efektif dengan
banyak pendengar (audience)
atau
kelompok
masyarakat, seperti pekerja,
anggota organisasi, pelanggan, komunitas
lokal,
pemegang
saham, dan
lembaga lainnya, dan juga dengan masyarakat secara
umum. Kepemimpinan
dalam lembaga-lembaga ini perlu memahami sikap dan nilai dari masyarakat
mereka
dalam
rangka
meraih
tujuan
lembaga.
Tujuan
itu
sendiri
dibentuk
oleh
lingkungan
eksternal.
Praktisi PR bertindak
sebagai
konselor terhadap
pihak manajemen sekaligus sebagai mediator, dalam membantu
menerjemahkan tujuan pribadi menjadi kebijakan dan tindakan
yang
masuk
akal dan dapat diterima oleh masyrakat. Sebagai sebuah fungsi manajemen,
PR mencakup hak-hak berikut, menurut Public Relation Society of America
(2006:7):
|
29
1.
Mengantisipasi,
menganalisis,
dan
menafsirkan opini publik,
sikap,
dan
isu
yang
mungkin dapat berpengaruh baik atau buruk, pada operasional
dan perencanaan sebuah organisasi.
2.
Memberi
saran kepada
manajemen
di semua
tingkatan
dalam organisasi
terkait
dengan
putusan
kebijakan rencana
tindakan,
dan
komunikasi,
dengan mempertimbangkan efeknya terhadap masyarakat dan terhadap
tanggung jawab organisasi sosial atau kewarganegaraan.
3.
Meneliti, melaksanakanm dan terus menerus melakukan evaluasi terhadap
program
aksi dan komunikasi
untuk
mencapai kepahaman pada
masyarakat yang melek informasi.
4.
Merencanakan
dan
mengimplementasikan
upaya
organisasi
untuk
memengaruhi atau merubah kebiijakan publik.
5.
Menyusun sasaran,
merencanakan membuat anggaran,
merekrut dan
melatih
staf,
mengembangkan
fasilitas pendeknya, mengelola semua
sumber
daya
yang
diperlukan
untuk
melakukam semua
yang
disebut
diatas.
Dalam membantu
mendifinisikan
dan
mengimplementasikan
kebijakan,
praktisi
PR menggunakan
berbagai
macam keterampilan komunikasi
profesional dan memainkan peran yang integratif baik di dalam organisasi itu
sendiri maupun antara organisasi itu sendiri maupun antara organisasi dengan
lingkungan eksternal.
Dari
Definisi
PR
diatas
penulis menyimpulkan
bahwa
PR
sebagai
manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi dan seorang
|
30
praktisi PR tidak hanya mengatur fungsi manajemen tetapi juga berperan
dalam membuat suatu persepsi dan
membuat opini publik
yang baik
menjadi
citra berdasarkan
realita
atau
dengan proses
PRC
(Persepsi
Realitas
Citra)
untuk
mencapai
tujuan
suatu
organisasi.
Dalam melakukan
tindakannya
seorang
PR
mempunyai
alat-alat
kegiatan (PR
tools).
Alat-alat
kegiatan
ini
biasa disebut sebagai media PR, antara lain; publisitas dan spesial event.
1.
Fungsi Public Relation (PR)
Berikut ini beberapa fungsi PR yang menjadi fungsi kepemimpinan dan manajemen
yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi menurut (Scoot M.Cutlip,
Allen H.Center, dan Glen M. Broom, 2006:11), sebagai berikut:
a. Hubungan Internal
Hubungan
Internal
adalah
bagian khusus
dari
PR
yang
membangun
dan
mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan
karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. Dalam hal ini
berkaitan
dengan
teori
KorpKom dan
organisasi
yang
dimana
menggambarkan
mengenai keefektifitasan kinerja, dan hal ini yang dilakukan oleh pihak
Kemenbudpar adalah melakukan komunikasi yang efektif dengan pihak eksternal
yaitu pemerintah daerah, luar negeri, pihak swasta, dan pihak internal yaitu
karyawan-karyawan dengan cara melakukan rapat,
forum, pertemuan-pertemuan
lainnya, dan melakukan manajemen prosedur sistem.
|
31
b. Publisitas
Publisitas
adalah
informasi
yang
disediakan
oleh
sumber
luar
yang
digunakan
oleh media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan
di
media
ini adalah
metode
yang tak bisa dikontrol (uncotrolled)
sebab sumber
informasi tidak memberi bayaran kepada media untuk pemuatan informasi.
Dalam partisipasi
Indonesia
di
ITB
Berlin,
pihak
Indonesia
mengandakan
beberapa awarness campaign dimajalah FVW,
TTG dan komunikasi horizontal
dengan memanfaatkan media interview.
c. Advertising
Advertising adalah informasi yang
ditempatkan di
media
oleh sponsor
tertentu
yang jelas identitasnya yang
membayar untuk ruang dan waktu penempatan
informasi
tersebut.
Ini
adalah
metode
terkontrol
dalam menempatkan pesan
di
media. Salah contohnya
yang dilakukan oleh pihak Kemenbudpar
yaitu one on
one onterview.
d. Press Agentry
Press Agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk
menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik. Pihak
Kemenbudpar dalam hal
ini
melakukan selected media, guna berita yang dibuat
sesuai yang diinginkam, dapat mengontrol pihak
media, sehingga
mendapatkan
feedback yang diinginkan
e. Public Affairs
Public
Affairs
adalah
bagian
khusus
dari PR
yang
membangun
dan
mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas
lokal dalam rangka
|
32
mempengaruhi kebijakan publik. Dalam hal
ini pihak Kemenbudpar
melakukan
hubungan baik dengan pihak Jerman, dan hingga pada Indonesia menjadi Patner
House
Country
di
ITB Berlin,
yang dimana
Indonesia
pada
tahun
2012
akan
menjadi icon di ITB Berlin.
f.
Lobbying
Lobbying adalah bagian khusus dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan
memelihara hubungan dengan pemerintah.. Lobbying digunakan oleh pihah
Kemenbudpar untuk memelihara hubungan kerjasama antara negara jerman
dengan Indonesia, baik dari segi hubungan antar kedutaan, hubungan baik VITO
(Visit Indonesia Tourism Officer) dengan Jerman, hubungan pendidikan, dan
hingga pada nego soal biaya partisipasi Indonesia di ITB Berlin
Dari pengertian dan fungsi-fungsi PR penulis menyimpulkan bahwa
fungsi PR mewakili kegiatan keseluruhan sebuah fungsi manajemen yang
membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi dan salah satunya membentuk
citra.
2. Karakteristik Public Relation
Ada empat ciri utama PR yang sebut sebagai karakterisitik PR. Dengan
karakterisitik
ini
dapat
membedakan
apakah aktivitas
komunikasi
dapat
dikatakan
PR
atau bukan.
1.
Adanya upaya komunikasi yang bersifat dua arah
2.
Sifatnya yang terencana
3.
Berorientasi pada organisasi atau lembaga
|
33
4.
Sasaranya adalah publik; publik Internal dan publik eksternal
Dari karateristik PR penulis menarik analisa bahwa seorang PR harus bisa
membuat strategi dalam mengambil tindakan, interaktif, kembali pada tujuan
perusahaan, tepat cepat kepada sasarannya.
3. Digital Public Relations Media
Public Relations Journal Vol. 5, No. 1, Winter 2011 ISSN 1942-4604 © 2011 Public
Relations Society of America dalam situs http://www.prsa.org/Intelligence/PRJournal/
mengdefinisikan mengenai digital public relation media, sebagai berikut:
The
Internet
has
created
the
ultimate
global
village, and
completely
changed news distribution to the world, allowing people to access information at
any time and stay updated minute-by-minute (Hiebert, 2004). While newspapers
and television once dominated as medium choices
for
information
flow,
the
Internet now offers equal access for all interested in disseminating information.
With equal access and the free flow of information, the Internet supports a true
democracy unlike any other medium before it. Hiebert (2004) argued that people
around the world have used cell phones and the Internet to organize rallies and
protests. He stated that the Internet offers a forum for debate, as witnessed by
the numerous opinions and political views that buzzed on the blogosphere
during the 2004 U.S. presidential election. Finally, Heibert
(2004)
stated that
the Internet forces companies, organizations and government administrations to
approach the information flow with a new sense of transparency.
The global reach of online media makes it particularly useful for public
relations practitioners. According to Kirat (2007), Online is a major medium
that PR practitioners should use efficiently and rationally for effective public
relations (p. 170). Kirat (2007) conducted a Web site analysis to assess online
public
relations
tools
and
distributed
a
questionnaire to 24 public relations
department managers to study how public relations departments in the UAE
use
the
Internet to communicate directly with target publics and
the media.
Kirat
(2007) argued
that
the
proper
use
of
online
applications
provides
unprecedented
access, but
her
findings
showed
that
public
relations
practitioners in the UAE do not utilize the Internet in such a way that allows
target
publics
to connect directly with their
organization. Kirat
(2007)
proposed that the integration of Internet tools into contemporary public
relations practices is necessary for succes.
Once public relations practitioners embrace the power of the Internet, it
changes the way practitioners do their jobs. Gregory (2004) stated that, The
advent of the Internet and electronic communication has transformed public
|
34
relations, just as it has transformed many areas of organizational and business
life (p. 245). Organizations conduct business almost entirely online in some
cases, and rely on the ability to Twitter as a Public Relations Tool Public
Relations Journal Vol. 5, No. 1, 2011 3 .
Dari Jurnal di atas penulis menarik kesimpulan bahwa media sangat
dibutuhkan
dalam menyebarkan
informasi
secara
luas
dan
kemajuan
teknologi
mengubah komunikasi menjadi komunikasi horizontal atau new wave marketing,
contohnya
internet
telah
menciptakan desa
global
dan
benar-benar
berubah
distribusi berita dunia, memungkinkan orang untuk mengakses informasi setiap
saat dan tinggal diperbarui menit-demi menit dan kekhalayak umum secara cepat,
dan mendapatkan feedback serta bersifat informatif.
2.1.4
Spesial Event
Untuk mewujudkan citra pariwisata Indonesia yang kredibel dan mempunyai
tolak ukur dari hasil transaksi,
di
mata
Internasional maka Indonesia wajib
berpartisipasi pada event ITB Berlin yang merupakan spesial event dalam
kategori
mega
event
yaitu
event
terbesar didunia
bursa
pariwisata,
sehingga
pariwisata Indonesia dapat langsung
mencapai
target citra dan tujuan
organisasinya.
1. Pengertian Spesial Event
Spesial events (Elvinaro Ardianto, 2008:104) :
A Special events is an event of which usually produce to gain
favourable attention in media
for
your
client, your
company
or
your
product. It may also be designed to convey a spesific message about
your company: for example the fact your company provides equal
employment opportunity, is good place to work, is a sociality
responsible corporate citizen product, or is as substansial tax prayer in
|
35
community. A special event might be product launch or a product
publicity event.
Maka, pengertian dari spesial event adalah suatu kegiatan Public Relation,
yang
cukup penting
dalam upaya
memuaskan banyak
organisasi
untuk
ikut
serta dalam suatu kesempatan memenuhi selera atau kesenangan, serta upaya
menarik perhatian bagi publiknya.
Arti spesial event menurut istilahnya:
1. Special,
atau
spesial
berarti sesuatu
yang
istimewa,
pengecualian
(khas), dan tidak umum.
2. Event,
suatu
kejadian penting
atau peristiwa
khusus,
baik
yang
terjadi
secara internal, lokal, maupun nasional, bahkan berkaitan dengan suatu
peristiwa (event) secara internasional.
Jadi,
special
events
tersebut
merupakan
suatu
peristiwa
istimewa
atau
khas yang
tengah berlangsung, dan di rancang secara khusus dalam program
acara kehumasan atau PR, yang dikaitkan dalam event tertentu (specials event
PR
programme).
Adapun
pendapat
mengenai
pengertian spesial
event
menurut Wahyuni Pudjiastuti (2010:xvi), antara lain:
Joe Goldblatt (2002: xvi)
Special event sebagai situasi istimewa yang dirayakan dengan
rangkaian upacara (perayaan) dan ritual untuk mendapatkan
kepuasan atas kebutuhan tertentu.
Yaverbaum (2000:xvi)
Spesial Event adalah media publisitas yang efektif karena
dapat membantu dalam memasarkan perusahaan dan produk jasa
kepada publik, sangat bersifat promosi serta mendapatkan publisitas
banyak dari pihak media massa
|
36
Jim Macnamara (1996: xvi) :
Spesial event adalah sebuah ajang yang biasanya
dilaksanakan untuk mendapatkan perhatian dari klien, perusahaan,
atau produk.
Spesial Event
menurut Johnny
Allen dan Robert
Harris (2011:11), dalam buku
festival and Spesial Event Management, sebagai berikut:
The
term
special
events
has
been coined
to
describe
rituals,
presentations, performance or celebrations that are consciously planned
and
created to
mark
special
occasions
or
achieve
particular
social,
cultural or corporate goals
and
objective.
Special events can include
national days and celebration important civic occasions, uniqe cultural
performance, major sporting fixtures, corporate functions, trade
promotions and product
launches. It seems at times that special events
are everywhere; they have become a growth industry. The field of special
events is now
so
vast
that
is impossible to provide
a definition that
includes all varieties and shades of event.
Penulis
menarik
pemahaman
mengenai spesial event oleh Johhny
Allehn dan Robert Harris, yang
istilah
telah
diciptakan
untuk
menggambarkan ritual presentasi, kinerja atau perayaan yang secara
sadar direncanakan dan dibuat untuk menandai acara-acara khusus atau
mencapai tujuan
sosial, budaya atau perusahaan tertentu dan objektif.
Acara khusus dapat termasuk hari nasional dan acara-acara perayaan sipil
penting, kinerja budaya unik, perlengkapan olahraga utama, fungsi
korporasi, promosi perdagangan dan peluncuran produk. Tampaknya
pada waktu itu acara-acara khusus di mana-mana, mereka telah menjadi
industri pertumbuhan. Bidang acara khusus sekarang begitu luas yang
mustahil
untuk memberikan definisi yang
mencakup semua
varietas dan
nuansa acara.
|
37
Dari
pengertian spesial event diatas penulis menarik kesimpulan
bahwa spesial event merupakan ajang khusus yang bertujuan untuk
menginformasikan dan menciptakan citra
serta
sebagai
strategi
untuk
mendapatkan feedback secara langusng.
2. Tujuan dan Fungsi Spesial Event
Tujuan utama diadakannya spesial event mempromosikan produk atau perusahaan
agar
lebih dikenal
khalayak sasaran.
Tujuan ini
akan
lebih
terlihat
nyata
bila
ada
liputan dari media
massa sehingga
muncul publisitas bagi produk atau perusahaan
yang sedang dipromosikan tersebut.
Dorothy
I.Doty
yang
dikutip
oleh
Wahyuni
Pudjiastuti (2010: xxi) berpendapat bahwa spesial event adalah alat publikasi yang
efektif
untuk mengingatkan publik pada perusahaan dan produknya. Spesial event
dapat juga digunakan untuk kepentingan khusus, seperti meningkatkan arus
perdagangan dan penjualan produk serta memperbaiki citra perusahaan.
Pelaksanaan spesial
event
tidak semata-mata
memberikan
hiburan
pada
masyarakat, tetapi juga mempunyai tujuan lain yang ingin dicapai perusahaan (Wahyuni
Pudjiastuti , 2010: xxiv), yaitu:
1. Awareness,meningkatkan pengetahuan
khalayak
terhadap
perusahaan
atau
produk
yang ditampilkan
2. Memperoleh publikasi yang positif melalui komunikasi timbal balik
3. Menunjukan niat baik dari perusahaan atau produk yang diwakilinya dan sekaligus
memberikan citra positif pada masyarakat sebagai publik sasarannya.
4. Mempertahankan penerimaan masyarakat.
|
38
5. Memperoleh rekanan baru melalui spesial event yang dirancang secara menarik dan
kreatif.
Menurut Philip Lesly
yang dikutip oleh Wahyuni Pudjiastuti (2010: xxv), tujuan event
pameran pada dasarnya sama dengan tujuan Public Relation, yaitu :
1. Menciptakan citra baik atau citra positif
2. Melakukan promosi pelayanan dan produksi
3. Menciptakan goodwill
4. Mencegah dan memecahkan masalah
5. Mengatasi kesalahpahaman dan prangsangka
6. Meramalkan serangan-serangan
7. Mampu menarik perhatian khalayak
8. Merumuskan
kebijakan-kebijakan
serta
mengarahkan
proses
perubahan
sedemikian rupa
Menurut Tom Duncan yang dikutip oleh Wahyuni Pudjiastuti (2010: xxv), Tujuan
spesial event adalah:
1. Mempengaruhi khalayak sasaran
2. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, atau individu
tertentu.
3. Menjangkau target sasaran yang lebih luad
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek,produk, atau perusahaan.
5. Mempublikasikan sebuah merek, produk, atau
perusahaan yang nantinya akan
meningkatkan pengetahuan khalayak
|
![]() 39
5. Memperoleh rekanan baru melalui spesial event yang dirancang secara menarik dan
spesial
event
adalah
untuk
mempengaruhi khalayak,
proses
publikasi,
niat
baik
perusahaan, promosi, dan menciptakan citra baik atau citra positif. Spesial event sangat
memengaruhi khalayak sasaran baik dalam aspek kognitif (awareness dan pengetahuan
khalayak
terhadap perusahaan, merek, atau produk), aspek afektif (mengatasi
kesalahpahaman dan prasangka serta mengasosikan merek dengan suatu gaya hidup,
kegiatan, atau individu tertentu).
3. Tipe Event
Ada beberapa jenis tipe event (Johnny Allen dan Robert Harris, 2011:12), yaitu:
Gambar 2.2
Tipe Spesial Event
Sumber: Festival and spesial event Management, hal.12
a.
Mega Events
Pengertian Spesial event dalam kategori Mega Events, sebagai berikut:
Mega
events
are
events
that
the
event
is
so
large
that
they
affect
the
overall
economy
and
reverberate
in the
global
media.
Including the
Olympics, Internationale Toursimus Borse Berlin, but it is difficult for other
events to
claim
this
category.
Marris
in
Getz (2005:18) defines
the mega
event in the following:
|
40
Getz (2011: 12) :
Mega
Event,
by
their
size
or
significance, are those who produce
extraordinary results for high levels of tourism, media coverage, prestige,
or economic impact of the host community or organization.
Hall (2011: 13) other research in the filed of the event and tourism, offers this
definition:
Mega events like the world exhibitions and expositions, the World
Soccer
Cup final,
or
Olympics,
is
the
decisive
event
is targeted
at
the
international tourism market and may suit described as 'mega' according to
their size in terms of attendance, the target market, level of involvement of
public finance, political effects , the level of television coverage,
construction of facilities, and the impact on economic and social fabric of
local communities.
With this definition, the Sydney 2000 Olympics was probably the first
true mega event in Australia. Melbourne Olympic Games in 1956 belong to
the previous era far less media coverage and television audiences are
smaller, although in relative may qualify as a mega event in his time. Even
the official Expo 88 Brisbane 'B' grade World Expo, and events like the
Commonwealth Games in Brisbane in1982 and U.S. defense Cup in Perth
and Fremantle in 1986-1987 will struggle to meet the criteria Marris about
exceeding
1
million
visits.
Recently,
the
World Cup
Rugby
in
2003,
the
Commonwealth Games in Melbourne in 2006 and World Youth Day in
Sydney in 2008 may qualify in terms of media coverage and profile.
Dari pengertian mega event diatas penulis menyimpulkan bahwa mega event
adalah peristiwa acara yang begitu besar sehingga
mereka
mempengaruhi ekonomi
secara keseluruhan dan berkumandang di media global dan sesuai dengan yang
dijelaskan 'mega' sesuai dengan
ukuran
mereka dalam
hal kehadiran, target pasar,
tingkat
keterlibatan
keuangan
publik,
efek politik, tingkat cakupan televisi,
pembangunan fasilitas, dan dampak pada kain ekonomi dan sosial masyarakat
setempat.
|
41
b.
Hallmark Events
Pengertian Spesial event dalam kategori Hallmark Events, sebagai berikut:
The term hallmark events refers to those events that become so identifed
with the spirit or ethos of a town, city or region that they become synonymous
with the name of the place, gain widespread recognition and awereness.
Tourism researcher Ritchie, defines them as:
Major one-time or recurring events of limited duration, developed
primarily to echance awareness, appeal
and
profitability
of
a
tourism
destination in the short term and long term. Such events rely for their success
on uniqueness, status, or timely significance to create interest and attract
attention.
Classic examples of hallmark events are the carvinal in Rio de Janeiro,
known throughout the world as an expression of the vitality and exuberance of
that city, the Kentucky Derby in the USA, the Chelsea Flower Show in Britian,
the Octoberfest in the Munich, Germany, and the Edinburgh Festival in
Scontland. Hallmark eventd may even relate to whole countries rather than just
cities or regions, with some examples being indentified with very characther of
these places and their citizens, bring huge tourist dollars, a strong sense of
local pride and international recognition. Getz describes them in terms of their
ability to provide a competitive advantage for their host communities.
Merujuk
kepada
peristiwa-peristiwa
yang
menjadi
begitu
teridentifikasi
dengan semangat atau etos dari sebuah kota, kota atau wilayah yang mereka
menjadi identik dengan nama tempat, mendapatkan pengakuan luas dan awereness.
Mayor satu kali atau acara berulang durasi terbatas, dikembangkan terutama
untuk
kesadaran
echance,
banding
dan
profitabilitas
tujuan
wisata
dalam jangka
pendek
dan
jangka
panjang.
Kejadian-kejadian tersebut mengandalkan untuk
keberhasilan mereka pada keunikan, status, atau arti tepat waktu untuk menciptakan
minat dan menarik perhatian
c. Major Events
Pengertian Spesial event dalam kategori Major Events, sebagai berikut:
|
42
Major events
are
events
that are
capable,
by their
scale and
media interest, of attracting significant visitor number, media coverage
and economic benefit. Melbourne has
developed
the
Australian
Open
tennis tournament and the Australian Formula one Grand Pix into
significant annual major
events,
and hosted
the
Commonwealth Games
in 2006 and the World Cup Swimming in 2007. Perth has staged
significant
major events golf tournament. Cultural events can also be
contenders, such as the Adelaide Island in Tasmania, the Quessland
Music Festival, and the Margaret River concerts in Western Australia.
Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan major event merupakan acara
utama yaitu acara yang
mampu, dengan skala mereka dan kepentingan media,
untuk menarik pengunjung yang signifikan, liputan media dan manfaat ekonomi.
Melbourne telah mengembangkan turnamen tenis Australia Terbuka dan Australia
Formula satu Grand Pix ke acara besar tahunan yang signifikan, dan menjadi tuan
rumah
Commonwealth
Games
pada
tahun 2006
dan Piala
Dunia
Renang
tahun
2007. Perth telah mengadakan turnamen yang signifikan besar acara golf. Acara
budaya
juga
dapat
pesaing,
seperti
Pulau Adelaide
di
Tasmania,
yang
Quessland
Music Festival, dan Margaret River konser di Australia Barat.
d. Local or community events
Pengertian Spesial event dalam kategori Local or community events, sebagai
berikut:
Most
communities produce a
host of festivao and
events that are
targeted mainly at local audiences and staged primaly for their social, fun,
and
entertainment value. Such
events
can
be
found
in almost
every
city
and town in Australia. Some examples deserving of attention because of
their unusual nature or uniqe setting include the Birdsville Races in
outback
Queensland,
the
Henley-
On-Todd Dry Riverb Boat Regatta in
Alice Spring, and the Nymagge Outback Music Festival in central New
South
Wales.These
event
often
produce a
range
of
benefits,
including
engendering pride in the community, strenghening a feeling of belonging
and creating a sense of place. They can also help to expose people to new
ideas and experiences, ecourage participation in sports and arts activities,
and encourage tolerance and diversity for these reason, local goverment
|
43
often support such events as part of their community and cultural
development strategies.
Dari
pengertian
diatas
penulis menarik
analisa
bahwa
kebanyakan
masyarakat
menghasilkan
sejumlah
festival
dan
acara
yang
ditargetkan
terutama
pada penonton lokal dan bertahap prima untuk sosial menyenangkan mereka,, dan
nilai hiburan. Peristiwa tersebut dapat ditemukan di hampir setiap kota dan kota di
Australia. Beberapa contoh layak perhatian karena sifatnya yang tidak biasa atau
pengaturan
unik termasuk Races Birdsville di pedalaman Queensland, Henley-On-
Todd Dry Riverb Boat Regatta di Alice Spring, dan Nymagge Outback Music
Festival di tengah acara New South Wales.These sering menghasilkan berbagai
manfaat, termasuk melahirkan kebanggaan di masyarakat, memperkuat rasa
memiliki dan menciptakan rasa tempat. Mereka juga dapat membantu untuk
mengekspos orang
untuk
ide-ide baru dan pengalaman, partisipasi ecourage dalam
olahraga dan kegiatan seni, dan
mendorong
toleransi dan keragaman
untuk alasan
ini,
pemerintah
setempat
sering
mendukung acara tersebut sebagai
bagian
dari
komunitas mereka dan strategi pembangunan budaya.
Dalam
kategori
jenis
spesial
event
diatas,
ITB
Berlin
merupakan
kategori
dari
spesial
event,
dari
mega
event.
Dalam perngertian
diatas
penulis
menarik
menyimpulkan bahwa ITB Berlin merupakan spseial event jenis mega event yang
dapat mempengaruhi ekonomi
secara keseluruhan baik perekonomian, peningkatan
sumber daya
manusia,
dan ITB
Berlin
merupakan event terbesar bursa pariwisata
dunia, sehingga partisipan dalam event ITB Berlin sangat berperan dalam
peningkatan keseluruhan aspek.
|
44
2.1.5 Citra
Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan hasil yang hendak
dicapai bagi dunia Humas atau PR (Elvinaro Ardianto, 2008:130). Pengertian citra
itu sendiri abstrak
dan
tidak
dapat
diukur secara
matematis,
tetapi wujudkan bisa
dirasakan
dari
hasil
penilaian baik
atau buruk,
seperti
penerimaan dan tanggapan
baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran)
dan
masyarakat
luas pada
umumnya,
tetapi dalam penelitian ini penulis melalukan
penilaian citra melalui tolak ukur hasil transaksi dari spesial event ITB Berlin 2011.
1. Jenis Citra (Image)
Beberapa
jenis citra
menurut Jefkins
yang dikutip oleh Elvinaro Ardianto
(2008:138), yakni:
a. Citra Bayangan (mirror image)
Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi biasanya
adalah pemimpinnya mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya.
Dalam kalimat lain, citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam
mengenai pandangan luar terhadap organisasinya.
b. Citra yang Berlaku
Kebalikan dari citra bayangan, citra
yang berlaku
ini adalah suatu citra atau
pandangan yang melekat pada pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.
Namun sama halnya dengan citra bayangan, citra yang berlaku tidak
selamanya, bahkan jarang, sesuai dengan karena semata-mata terbentuk dari
pengalaman
atau
pengetahuan
orang-orang
luar
yang
bersangkutan yang
biasanya tidak memadai.
|
45
c. Citra Harapan
Citra
harapan
adalah
suatu
citra
yang
diinginkan
oleh
pihak
manajemen.
Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra
harapan lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada,
walaupun
dalam kondisi
tertentu,
citra
yang
terlalu
baik
juga
bisa
merepotkan. Namun
secara
umum,
yang disebut
sebagai
citra
harapan
itu
memang sesuatu yang berkonotasi lebih baik.
d. Citra Perusahaan
Citra perusahaan (ada pula yang menyebutnya sebagai citra lembaga) adalah
citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan citra atas produk
dan pelayanannya saja. Citra perusahaan ini terbentuk oleh banyak hal. Hal-
hal positif yang dapat meningkatkan citra suatu perusahaan antara lain
adalah sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang gemilang, keberhasilan-
keberhasilan di bidang keuangan yang
pernah
diraihnya,
sukses
ekspor,
hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja dalam
jumlah yang besar, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial,
komitmen mengadakan riset, dan sebagainya.
e. Citra Majemuk
Setiap perusahaan atau organisasi
pasti
memiliki
banyak unit
dan
pegawai
(anggota). Masing-masing
unit dan individu
tersebut memiliki peranan dan
perilaku tersendiri, sehingga secara sengaja atau tidak mereka pasti
memunculkan
suatu
citra
yang belum
tentu
sama dengan
citra organisasi
atau perusahaan secara keseluruhan
|
46
Dari pengertian citra diatas bahwa citra bersifat abstrak dan tidak dapat
diukur tetapi dalam penelitian skripsi ini penulis membentuk citra agar dapat
diukur dari hasil transaksi yang menggunakan media (PR tools), yaitu spesial
event ITB Berlin dan dimana akan mencapai citra secara kesluruhan.
|
47
2.2 Teori-teori Khusus
Dalam teori khusus penulis mengembangkan dari teori dasar atau umum dan
mengfokuskan pada analisa strategi untuk mencapai pencitraan pariwisata
Indonesia. Beberapa teori khusus yang dipakai oleh penulis, sebagai berikut:
2.2.1 Strategi
Pimpinan
suatu
organisasi,
selalu berusaha untuk mencari kesesuaian
antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal (peluang
dan ancaman) suatu pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati
persaingan,
peraturan,
tingkat
inflasi, siklus
bisnis,
keinginan,
dan
harapan
konsumen, serta faktor-faktor lain yang dapat
mengindentifikasi peluang dan
ancaman.
Suatu perusahaan dapat mengembangkan
strategi
untuk
mengatasi
ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan,
dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan strategi. Tujuan utama
perencanaan strategi adalah agar perusahaan dapat melihat objektif kondisi-
kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengatisipasi
perubahan lingkungan eksternal. Jadi perencenanaan strategi sangat penting
untuk
memperoleh keunggulan
bersaing
dan memiliki
produk
yang
sesuai
dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya
yang ada. Untuk memahami konsep perencenaan strategis, perlu memahami
pengertian konsep mengenai strategi (Freddy Rangkuti, 2003:2).
|
48
1. Definisi Strategi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Pengertian Strategi menurut
beberapa para ahli dalam bidang strategi, antara lain:
Scott M.Cutlip, Allen H.Center, dan Glen M.Bromm (2006: 352):
Strategi sebagai penentuan tujuan dan sasaran usaha jangka
panjang, dan adopsi
upaya pelaksanaan dan alokaso sumber daya yang
diperlukan untuk memcapai tujuan organisasi.
Freddy Rangkuti (2003: 3):
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Beberapa definisi strategi,
yang dikutip oleh Freddy
Rangkuti dalam Teknik
Analisa SWOT Membedah Kasus Bisnis (2003:3), sebagai berikut:
Chandler (1962):
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan
dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak
lanjut,
serta prioritas alokasi sumber daya.
Learned, Cristensen, Andrews, Guth (1965):
Strategi merupakan alat untuk
menciptakan
keunggulan
bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah
memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada.
Porter (1985):
Strategi
adalah
alat
yang sangat
penting
untuk
mencapai
keunggulan bersaing.
Andrews (1980), Chaffe (1985):
Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders yang
baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan
atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan.
|
49
Hamel dan Prahalad (1995):
Strategi merupakan tindakan
yang bersifat incremental (senantias
meningkatkan) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa
depan.
Dengan
demikian
perencanaan
strategi
hampir
selalu
dimulai
dari
apa
yang
dapat
terjadi,
bukan dimulai
dari
apa
yang
terjadi.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan inti.
Pengertian Strategi, menurut Ahmad S.Adnanputra (110:1990):
Srategi adalah bagian terpadu dari suatu rencana (plan), sedangkan
rencana merupakan produk dari suatu perencanaan (planning), yang pada
akhirnya perencanaan adalah salah satu fungsi dasar
dari proses
manajemen.
Dari
pengertian
strategi
dari
beberapa
para
ahli
dalam bidang
strategi,
penulis dapat menarik pemahaman bahwa strategi penting untuk memperoleh
tujuan organisasi atau korporat dan
menimalisasi sebuah masalah dan dapat
melihat masalah menjadi sebuah peluang.
2. Tipe-Tipe Strategi
Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokan berdasarkan tiga tipe strategi yaitu
strategi manajemen, strategi
investasi dan strategi bisnis (Freddy Rangkuti,
2003:6):
a. Strategi Manajemen
Strategi Manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen
dengan orientasi pengembangan strategi
secara
makro
misalnya,
strategi
pengembangan produk, strategi penerapan harga,
strategi
akuisisi,
strategi
pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan. Dilihat dari data forecast
kemenbudpar (2009:03) bahwa pangsa pasar wisatawan internasional
|
50
terbesar
didunia
adalah
kawasan
Eropa,
tetapi
mengalami
penurunan
sehingga kemenbudpar melakukan sebuah strategi untuk meningkatkan citra
Indonesia sejalan dengan peningkatan pemasaran, penyebaran informasi,
diplomasi budaya, kerja sama pariwisata internasional, PR, educational tour,
keamanan, kesehatan masyarakat, dan lingkungan. Maka itu pihak
kemenbudpar melakukan rencanan pembangunan jangka menengah, sebagai
berikut; optimalisasi kegiatan pertemuan, perjalanan insentif, pameran baik
bertaraf
nasional
maupun
internasional di dalam
dan
luar
negeri,
fasilitasi
pemasaran paket-paket wisata dan jaringan distribusinya, fasilitasi kerjasama
pemasaran antar negara, antar pusat dan daerah, antar pelaku industri
pariwisata, dan antar komunitas, serta peningkatan sarana wisata dikalangan
masyarakat.
b. Strategi Investasi
Strategi
ini
merupakan kegiatan berorientasi pada
investasi. Misalnya,
apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau
berusaha mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi
pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi. Dalam
strategi penetrasi bahwa sebagai penyandang dana pemasaran terbatas,
stakeholders dapat memilih implementasi strategi pemasaran dari beberapa
strategi pemasaran
yang
ada
sesuai prinsip
dana kecil
tampak
besar
(low
budget high impact).
|
51
c.
Strategi Bisnis
Strategi Bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena
strategi
ini
berorientasi
pada
fungsi-fungsi
kegiatan
manajemen,
misalnya
strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi,
strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.
Dalam strategi pemasaran Kemendbudpar (Sapta Niwandar, 2009:27) seperti
diketahui, salah satu tujuan
jangka panjang pemasaran pariwisata adalah
Indonesia
menjadi salah satu destinasi dunia yang aman, nyaman, dan sangar
menarik bagi wisatawan
internasional.
Untuk
mencapai
tujuan diperlukan
strategi pemasaran
yang
merupakan rencana pemasaran
untuk
meraih sasaran
yang
telah
ditentukan
sebelumnya.
Strategi
pemasaran
masing-masing
pasar
akan berbeda sesuai dengan destinasi dan produk
yang disukai oleh wisman.
Untuk
meningkatkan
efektifitas,
pemasaran
harus
mempelajari
implementasi
rencana pemasaran tersebut adalah instrument penting untuk mengarahkan dan
mengkoordinasikan
upaya
pemasaran
yang akan
dilakukan. Maka
itu
penulis
menyimpulkan pentingnya strategi manajemen, investasi, dan bisnis untuk
menciptakan citra krebilitas dan mencapai tujuan dalam jangka panjang
3. Analisis Strategi
Formula
Strategi
atau
yang
biasanya disebut
dengan
perencanaan strategi
merupakan proses penyusunan perencanaan jangka panjang, karena itu prosesnya
lebih banyak menggunakan proses analisis (Freddy Rangkuti, 2003:8) . Jadi
didalam perencanaan
strategi
ini
analisis-analisis
baik
pada
tingkat
korporat
maupun tingkat bisnis sangat dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk menyusun
|
52
strategi sehingga sesuai
dengan
misi,
sasaran
serta
kebijakan
perusahaan.
Sebelum menyusun model analisis strategis, ada beberapa pertanyaan dasar yang
harus dijawab terlebih dahulu, yaitu (Freddy Rangkuti, 2003:8):
1.
Bagaimana perusahaan tersebut menentukan alternatif strategis?
2.
Metode
dan
alat
apa
yang
dipergunakan
untuk
mengindetifikasi
serta
mengevaluasi akternatif strategi dalam perusahaan?
3.
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pilihan strategi tersebut?
Dalam
proses
analis
dan pengambilan
keputusan
strategi
terdiri
dari
beberapa tahap, baik pada tingkat korporat maupun pada tingkat bisnis. Hal ini
disebabkan karena pilihan strategi berasal dari proses analitis
untuk
mengetahui
dampaknya
di
masa
yang
akan
datang terhadap
kinerja
perusahaan.
Dengan
demikian tiga pertanyan dasar berikut ini dapat terjawab (Freddy Rangkuti,
2003:8):
1. Bagaimana efektivitas strategi yang ada selama ini?
2. Bagaimana efektivitas strategi di masa yang akan datang?
3. Bagaimana kemungkinan efektivitas strategi
terpilih dimasa yang akan
datang?
Meskipun
demikian,
sebelum
menentukan
alternatif
strategi yang layak,
perencanaan strategi harus mengevaluasi dan meninjau kembali misi dan tujuan
perusahaan. Setelah itu baru tahap selanjutnya dapat dilaksanakan, yaitu
generation, evaluasi, dan pemilihan alternatif strategi yang terbaik. Analisis
situasi membutuhkan
keterlibatan manajemen puncak secara penuh untuk
menentukan strategi yang sesuai dengan peluang eksternal dan kekuatan internal
|
53
agar perusahaan dapat menghasilkan corporationss distinctive competence
(perusahaan yang
memiliki kekuatan
yang
tidak
mudah
ditiru oleh
perusahaan
pesaing).
Dari
deskriptif
analisis strategi
diatas penulis
menarik
bahwa
pentingnya
analisa
strategi
dalam suatu
tindakan
akan
berpengaruh
penting
dalam
keefektivitasan untuk mencapai tujuan organisasi.
4. Strategi Unit Bisnis
Perusahaan
yang menghasilkan berbagai
jenis produk, akan bersaing di berbagai
tingkatan bisnis atau pasar (Freddy Rangkuti, 2003:12). Dengan demikian strategi
bisnisnya
dapat
ditekankan
pada Strategic
Business
Units
(SBU),
Strategic
Business Group,
Strategic
Business
Segments,
Natural
Business
Unit
atau
Product Market Units (PMU). Pada prinsipnya SBU memiliki karateristik sebagai
berikut:
1. Memiliki misi dan strategi
2. Menghasikan produk atau jasa yang berkaitan dengan misi dan strategi
3. Menghasilkan produk atau jasa secara spesifik
4. Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas
SBU memiliki pengertian yang berbeda untuk setiap perusahaan yang
berbeda. Jadi SBU dapat meliputi satu atau lebih divisi, lini produk, atau berupa
satu jenis produk atau merek saja. Konsep strategi berkembang, mulai dari
sekadar
alat
untuk
mencapai
tujuan kemudian
berkembang
menjadi
alat
menciptakan keunggulan bersaing, dan selanjutnya menjadi tindakan dinamis
untuk memberi respons, sampai menjadi alat untuk memberikan kekuatan kepada
|
54
stakeholders agar perusahaan tersebut dapat
memberikan
konstribusi
secara
optimal.
Dalam analisa
pencitraan
penulis
memakai
strategi
bisnis
karena
penulis
melihat event ITB Berlin
sebagai event bursa pariwisata yaitu pertemuan antara
buyers dan seller, dimana pihak Kemenbudpar memakai event ini sekaligus
sebagai ajang pencitraan pariwisata Indonesia yang dilatar belakangi oleh tujuan
organisasi yaitu peningkatan jumlah wisman ke Indonesia, maka itu penulis dapat
mengambil tolak ukur
citra dengan
hasil transaksi kerjasama
industri pariwisata
Indonesia dengan pihak internasional.
5. Strategi Fungsional
Strategi
yang
dirumuskan
bersifat
lebih spesifik tergantung pada kegiatan
fungsional
manajemen.
Strategi
fungsional
ini
lebih
bersifat
operasinal
karena
akan langsung diimplementasikan oleh fungsi-fungsi manajemen yang ada di
bawah tanggung
jawabnya, seperti fungsi manajemen produksi atau operasional,
fungsi
manajemen pemasaran,
fungsi manajemen keuangan, dan fungsi
manajemen sumber daya manusia.
Strategi Fungsional dikaitkan dalam analisa strategi pencitraan oleh penulis
dikarenakan
strategi
fungsional dapat mengimplementasikan fungsi-fungsi
manajemen dan tanggung jawabnya dan dalam operasional baik dari segi bagian
teknis
yang
mempersiapkan
partisipasi Indonesia
di
ITB
Berlin
atau
sebagai
manajemen pemasaran, keuangan,dan manajemen sumber daya manusia.
|
55
2.2.2
Analisa SWOT
Analisis SWOTadalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara
bersamaan
dapat
meminimalkan
kelemahan
(Weakness) dan
ancaman
(Threats) (Freddy
Rangkuti,
2008:18).
Dilain pihak
proses
pengambilan
keputusan yang strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi, dan kebijaksanaan perusahaan.
Dengan demikian, perencanaan strategi (strategic
planner)
harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (Kekuatan, Kelemahan, Peluang,
dan
Ancaman) dalam kondisi yang ada saat
ini,
hal ini disebut dengan analisis
situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi tersebut adalah analisis
SWOT.
Disamping
itu, penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat
ditentukan
oleh
kombinasi
faktor
internal
dan eksternal. Kedua
faktor
tersebut
harus diperhitungkan dalam analisis SWOT, karena pada dasarnya SWOT adalah
singkatan
dari
lingkup
Internal
Strategic
dan Weaknesses
serta
lingkungan
eksternal
Opportunities
dan
Threats
yang
dalam hal
ini
dihadapi
dunia
pertelevisian. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal, Peluang,
(Opportunities)
dan Ancaman
(Threats)
dengan
faktor
internal
Kekuatan
(Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses).
|
![]() 56
Gambar 2.3
Analisa SWOT
Sumber: Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, hal 19
Kuadran 1:
Ini
merupakan situasi
yang sangat
menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki
peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang
agresif (Growth oriented strategy).
Kuadran 2:
Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari
segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi
(produk atau
pasar).
|
57
Kuadran 3:
Perusahaan
menghadapi
peluang
pasar
yang sangat
besar,
tetapi
di
lain
pihak,
ia
menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini
mirip dengan
Question Mark pada
BCG
matrik. Fokus
strategi perusahaan
ini
adalah
meminimalkan
masalah-masalah
internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang
pasar
yang
lebih
baik.
Misalnya,
Dirjen
Pemasaran
menggunakan strategi dalam
pendekatan interview one on one dan meeting business pada spesial event ITB Berlin,
sehingga
tidak
mengadakan press conference
karena
melihat peluang dalam
mencapai
target atau tujuan lebih mudah karena ITB Berlin meruapakan bursa pariwisata terbesar
di Indonesia, sehigga akan lebih mudah untuk mencapai sasaran target.
Kuadran 4:
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
|
![]() 58
Setelah penulis menguraikan analisis SWOT yang didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang serta secara simultan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman untuk merumuskan strategi pada suatu perusahaan, maka
selanjutnya berdasarkan teori tersebut, penulis menganalisisnya pada lembaga
pemerintahan Kemenbudpar.
Berikut
ini dipaparkan analisa dengan menggunakan
metode SWOT terhadap hasil-hasil baik wawancara dengan para narasumber internal
maupun literatur yang diperoleh selama penelitian:
Gambar 2.4
Analisa SWOT Kemenbudpar dalam partisipasi Indonesia di ITB Berlin
|
![]() 59
Proses Analisis Strategi
Tabel. 2.1
Strategi Tingkat Korporat
Strategi Tingkat Unit Bisnis
Analisis portofolio perusahaan keseluruhan
dalam kaitannya dengan kekuatan dan daya
tarik industri.
Analisis hubungan antara posisi strategi
bisnis saat ini, dengan kemungkinan
strategi berikut ancamannya, sesuai dengan
waktu periode perencanaan.
Indentifikasi kinerja perusahaan, apabila
portofolio dikelola secara tepat.
Menguji kemungkinan hasilnya.
Bandingkan kinerja yang diproyeksikan
dengan kinerja yang ada saat ini. Sehingga
dapat dikenali kesenjangannya.
Bandingkan hasilnya dengan alternatif
tujuan untuk mengetahui kesenjangan yang
ada
Evaluasi berbagai alternatif dan pilihan
strategi
Indentifikasi alternatif strategi, sehingga
kesenjangan dapat dikurangi.
Sumber : Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, hal.9
|
60
2.2.3
Strategi Korporat
Strategi seharusnya dapat mendukung pencapaian misi dan tujuan
organisasi.
Dalam pelaksanaannya
mereka
harus
mengaplikasikannya
pada
berbagai
tingkatan
dalam
organisasi
dan memilih
variasi
strategi dengan
baik.
Berikut ini tiga tingkatan strategi yang dapat ditemukan dalam organisasi :
strategi
korporasi,
strategi bisnis dan
strategi
fungsional. Definisi
strategi
korporat
menurut
para
ahli strategi
yang dikutip
Oleh
(Freddy Rangkuti,
2003:10), sebagai berikut:
Andrew :
Strategi korporat adalah strategi
yang disusun dalam suatu bisnis,
dimana perusahaan akan bersaing dengan cara mengubah distinctive
competence menjadi competitive advantage.
Pada tingkat korporat ini, strategi
korporat berusaha menjawan dua
pertanyaan berikut (Freddy Rangkuti, 2003:10):
a.
Kegiatan bisnis apa yang diunggulkan untuk dapat bersaing?
b.
Bagaimana
masing-masing kegiatan bisnis tersebut dapat dilakukan secara
terintegrasi?
Strategi
korporat
didasarkan
kepada keinginan
konsumen,
baru
setelah
itu
perusahaan membuat produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan dan harapan
konsumen. Dalam penyusunan strategi korporat perlu mengetahui terlebih dahulu
keunggulan bersaing yang dimiliki, atau yang akan diciptakan, dan menempatkan
pada
masing-masing
unit
bisnis.
Penciptaan keunggulan bersaing tersebut
mengacu pada pemain baru
yang
masuk
industri
ini, kekuatan daya beli
|
61
konsumen, kekuatan pemasok, serta produk subsitusi sejenis lainnya yang dapat
dianggap sebagai pesaing bagi produk yang di analisis.
Strategi pada tingkat korporat ini merupakan landasan dan acuan untuk
penyusunan strategi-strategi di tingkat yang lebih rendah (strategi unit bisnis dan
strategi fungsional). Dengan demikian, strategi yang telah disusun di ketiga satu
kesatuan strategi yang saling mendukung dan terkait untuk menciptakan sinergi
bagi performansi perusahaan.
Dalam strategi
korporat
Kemendbudpar
dalam
kegiatan
bisnis
pariwisata
yang
diunggulkan
untuk
dapat
bersaing (Sapta Niwandar, 2009:27) seperti
diketahui,
salah
satu
tujuan jangka
panjang
pemasaran pariwisata
adalah
Indonesia menjadi salah satu destinasi dunia yang aman, nyaman, dan sangat
menarik bagi wisatawan internasional.
1. Mengembangkan Strategi Komunikasi Korporat
Bagian
pertama
dari
sebuah
strategi komunikasi
korporate
yang
efektif
berhubungan dengan organisasi itu sendiri. Ketiga subbagian dari organisasi
meliputi (Paul Argenti, 2009:33);
menentukan tujuan-tujuan bagi
komunikasi, memutuskan sumber daya apa yang tersedia untuk mencapai
tujuan tersebut, dan mendiagnosis reputasi organisasi.
a. Menentukan Tujuan
Suatu organisasi, seperti individu, memiliki banyak alasan yang berbeda
dalam memutuskan
untuk
berkomunikasi.
Contohnya,
sebuah
perusahaan mungkin ingin
mengumumkan kepada karyawan sebuah
perubahan dalam tunjangan untuk tahun depan.
|
![]() 62
b. Menentukan sumber Daya Apa yang Tersedia
Menentukan bagaimana berkomunikasi
tentang sesuatu seperti paket
tunjungan karyawan atau memperkenalkan sebuah produk baru ke pasar
sangat bergantung kepada sumber daya yang tersedia di dalam
organisasi, termasuk uang, sumber daya manusia, dan waktu.
c. Mendiagnosis Reputasi Organisasi
Selain menentukan tujuan komunikasi dan memutuskan sumber daya
yang tersedia untuk mencapai tujuan
itu, organisasi harus menentukan
kredibilitas
citra
macam
apa
yang mereka
dengan konstituen. Sebuah
reputasi citra keseluruhan dari organisasi
dengan konstituen.
Kredibilitas
citra
didasarkan
pada
persepsi
konstituen
dari
organisasi
dari
pada
realitas
organisasi
itu sendiri.
Sebuah
reputasi
organisasi
merupakan
faktor
penting
dalam menentukan
sebuah
strategi
komunikasi koheren.
Gambar 2.5
Kerangka Kerja Strategi Komunikasi Korporat Diperluas
Sumber: Komunikasi Korporat, hal.47
|
63
2
Analisa Penulis dalam Komunikasi Korporat dengan Srategi Pencitraan
Dari pengertian komunikasi korporat melalui dua nara sumber diatas, penulis
menarik
kesimpulan
pentingnya
komunikasi korporat dalam membentuk
strategi Persepsi Realita Citra (PRC) organisasi atau perusahaan di mana
perusahan mengandalkan PR
menangani faktor ekstern-intern perusahaan;
mengatur reputasi korporat, merekrut bakat unggul, meluncurkan produk
baru, mengembangkan strategi perusahaan, hubungan dengan pimpinan
komunitas, tanggung jawab sosial korporat
(CSR),
menaikkan
persepsi
investor, mengatasi krisis, dan membentuk merek perushaan. Penulis melihat
pentingnya komunikasi korporat karena komunikasi korporat merupakan
konsep
komunikasi
perusahaan
bisa
dilihat
sebagai suatu struktur
komunikasi integratif menghubungkan para pemangku kepentingan untuk
organisasi. Struktur komunikasi
perusahaan
menjelaskan
visi
cara
di
mana
organisasi strategis dapat mengatur semua jenis komunikasi.
2.2.4 Strategi Organisasi Efektif
Dalam melakukan
organisasi
yang
efektif
maka
organisasi
harus
melihat
pentingnya komunikasi dalam sebuah strategi (Paul Argenti, 2010:33), beberapa
tahap
komunikasi
korporat
atau organisasi
yang
efektif
meliputi:
menentukan
tujuan-tujuan bagi komunikasi tertentu, memutuskan sumber daya yang tersedia
untuk mencapai tujuan tersebut, dan mendiagnosis reputasi organisasi.
|
64
1. Menentukan Tujuan
Sebuah organisasi, seperti individu, memiliki banyak alasan yang berbeda
dalam memustuskan untuk berkomunikasi. Contohnya, Direktur dan
Promosi Luar Negeri Kemenbudpar ingin membahas mengenai pra
partisipasi spesial event ITB Berlin dengan para PIC, pihak yang
bersangkutan, dan pihak-pihak swasta yang berpartisipasi.
Dalam kasus
ini,
tujuan lebih dari pada hanya mengumumkan ingin adanya pertemuan atau
rapat;
tujuannya
mengoptimalisasikan tindakan
yang
harus
dilakukan
oleh
pihak
kemenbudpar
dalam membentuk
strategi
bisnis
pariwisata,
optimalisasi pengeluaran (budgeting), desain paviliun Indonesia di ITB
Berlin,
strategi
dan
peranan
media
dalam ITB
Berlin.
Dalam kasus
ini,
tujuannya adalah melakukan rapat dengan para pihak
yang bersangkutan di
ITB
Berlin
untuk
mengoptimalisasikan kegiatan dan mengadakan rapat
membentuk strategi yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi
bersama.
2. Menentukan Sumber Daya yang Apa Tersedia
Menentukan bagaimana
berkomunikasi
mengenai pembentukan strategi
dalam rapat
dan
untuk
memperkenalkan
produk
ke
pasar
internasional
terutama pada wisatawan jerman, sangat bergantung kepada sumber daya
yang tersedia di dalam organisasi, termasuk uang, sumber daya manusia, dan
waktu.
|
65
3. Mendiagnosis Reputasi Organisasi
Selain menentukan tujuan komunikasi dan memutuskan sumber daya yang
tersedia untuk mencapai tujuan itu, organisasi harus menentukan kredibitias
citra
macam apa
yang
mereka
punya
dengan
konstituen.
Dalam sebuah
reputasi
organisasi
merupakan
faktor
penting
dalam menentukan
sebuah
strategi komunikasi yang koheren.
Adanya
kasus-kasus
mengenai
kredibilitas citra yang telah dibangun oleh organisasi dengan suatu
konsitituen
dapat
membuat
perbedaan dalam perbedaan
besar
dalam
menentukan
sukses
atau
gagalnya
organisasi
tersebut
untuk
mencapai
tujuan-tujuannya. Organisasi-organisasi semakin menyadari kenyataan ini
dan oleh sebab itu, mendedikasikan sumber-sumber daya untuk menetapkan
reputasi
korporat
mereka.
Contoh: Kemenbudpar
dengan
pihak pariwisata
pemerintah
dan
swasta
mengadakan
rapat
untuk
menilai
risiko-risiko
berbeda yang dihadapai, sehingga pihak organisasi melakukan tindakan
analisis
strategi
seperti
membuat
laporan
tahunan, forecast,
strategi
pemasaran vertikal ke horizontal, dan melakukan strategi-strategi PR dalam
organisasinya.
1. Analisa
Penulis
dalam
Hubungan
Komunikasi
Organisasi
dengan
Strategi Pencitraan
Dari pengertian komunikasi organisasi penulis menarik kesimpulan
keterkaitan
antara
komunikasi
korporat dengan komunikasi organisi yang
mempunyai tujuan dalam
strategi Persepsi Realita Citra (PRC), dalam
menyelenggarakan
komunikasi
untuk
membentuk citra
organisasi
tersebut,
|
66
yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi menumbuhkan saling
pengertian
antara
korporasi
atau organisasi,
untuk
keoptimalan
dalam
melakukan
tindakan
dan
pihak
eksternal. Pihak eksternal (masyarakat dan
wisatawan
mancanegara). Saling
pengertian
antara stakeholders,
berkembang
melalui
hubungan
baik antara
keduanya
dan
peningkatan
komunikasi internal dan eksternal. Adapun hubungan baik itu terjadi apabila
terselenggara
komunikasi
yang
baik maka
itu
dibutuhkan
fungsi PR
dalam
perusahaan yang membentuk citra sosial (social image), yang pada
gilirannya membentuk citra korporasi atau organisasi (corporate image) di
mata pihak luar.
2.2.5
Strategi Public Relation
Tahapan
fungsi-fungsi
manajemen, tahap
pertama
adalah
menetapkan
tujuan (objektif) hendak diraih, posisi tertentu atau dimensi yang ingin dicapai
sesuai
dengan
perencanaan
(statement
of
organization
destination) yang
telah
diperhitungkan
dengan
baik
oleh
pihak-pihak
yang
terlibat
dalam manajemen
suatu organisasi bersangkutan. Berikutnya adalah strategi apa dan bagaimana
yang
digunakan
dalam perencanaan
untuk
mencapai
tujuan
organisasi
atau
lembaga. Kemudian, program kerja (action plan) yang merupakan suatu strategi
yang
dijabarkan
dalam langkah-langkah
yang
telah
dijadwalkan
(direncakan
semula). Terakhir, yang paling menentukan unusr anggaran (budget) yang sudah
dipersiapkan, yang
merupakan
dana dan daya,
berfungsi
sebagai pendukung
|
![]() 67
khusus yang dialokasikan untuk terlaksananya suatu strategi program kerja
manajemen PR atau humas.
Tabel 2.2
Proses Langkah Perencanaan Strategis
Proses Empat Langkah
Langkah Perencanaan Strategis dan Outline
Program
Research
(penelitian)
Problem : Jumlah kunjungan wisman dari tahun ke
tahun mengalami fluktasi sesuai dengan
perkembangan citra Indonesia. Citra Indonesia
menurun ketika ada isu negatif mengenai keamanan,
bencana alam, wabah penyakit, kurusuhan 1998, bom
di Bali 2002, tsunami di Aceh 2004, wabah SARS
2003, bom jakarta 2003, bom di Kedubes Australia
2004, Alvian Flu 2005, bom Bali 2005, gempa jogja
2006. Sedangkan pariwisata memegang peranan
penting dalam perekonomian Indonesia khususnya
sebagai penghasil devisa dan membuka lapangan
kerja seluas-luasnya baik langsung ataupun tidak
langsung. Oleh karena itu pemerintah mengharapkan
agar pariwisata tetap menjadi primadona sebagai
penghasil devisa terbesar untuk non migas
|
![]() 68
Proses Empat Langkah
Langkah Perencanaan Strategis dan Outline
Program
Action
(tindakan)
Merancang sebuah Special Events Internationale
Tourismus Borse (ITB) Berlin 9-14 maret 2010
convention international yang terdapat business
meeting, trade show, dan travel mart. Internationale
Tourismus Borse (ITB) Berlin adalah event bursa
pariwisata terbesar didunia, yang bertujuan untuk
memperkenalkan produk dan layanan perusahaan-
perusahaan wisatawan, kerjasama, dan memperbaiki
citra pariwisata Indonesia agar dapat meningkatkan
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)
dengan membuat strategi kegiatan pariwisata
Indonesia.
|
![]() 69
Proses Empat Langkah
Langkah Perencanaan Strategis dan Outline
Program
Evaluation
(Evaluasi)
Secara umum, partisipasi Indonesia pada ITB
Berlin 2011 yang merupakan ke-32 kali telah
berlangsung dengan baik dan lancar serta
menunjukkan peningkatan transaksi sebesar Rp
1,72 Trilyun dibandingkan perolehan transaksi
tahun 2010 lalu sebesar Rp. 1,4 Trilyun.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, terdapat
beberapa saran sebagai berikut: Berdasarkan
hasil transaksi yang didapatkan dari partisipasi
Indonesia dalam ITB Berlin 2011 meningkat,
partisipasi Indonesia dalam kegiatan tersebut
harus tetap dipertahankan. Sebagaimana
dimaklumi, jumlah wisman asal Jerman, menurut
data dari Badan Pusat Statistik RI yang
berkunjung ke Indonesia pada tahun 2010 adalah
sebesar 138.707 wisman, dengan rata-rata lama
tinggal selama 9 hari dan rata-rata pengeluaran
per kunjungan sebesar USD
|
![]() 70
Proses Empat Langkah
Langkah Perencanaan Strategis dan Outline
Program
Evaluation
(Evaluasi)
Umumnya masyarakat Jerman menyukai produk
wisata berupa Spa, Golf, Adventure dan Marine.
Dengan meningkatnya jumlah partisipan atau
industri pariwisata Indonesia yang bergabung
dalam paviliun Indonesia sebanyak 74 industri
(tahun 2010 sebanyak 69 industri) maka untuk
mengantisipasi minat para industri pariwisata
guna bergabung dalam paviliun Indonesia di
tahun 2012, maka diperlukan luas lahan minimal
800m2 (tahun 2011 hanya 409 sqm) dengan
dekorasi yang disesuaikan dengan tema
pariwisata tahun 2012. Dekorasi yang
mencerminkan peninggalan sejarah Indonesia
seperti Borobudur, Prambanan atau replika
rumah adat tertentu bisa menjadi pilihan untuk
keikutsertaan pada tahun 2012 . Sehubungan
dengan luas lahan paviliun Indonesia hanya 409
sqm tahun ini, banyak kalangan industri yang
menyarankan untuk
|
![]() 71
Proses Empat Langkah
Langkah Perencanaan Strategis dan
Outline Program
Evaluation
(Evaluasi)
partisipasi tahun depan agar luas lahan
dapat diperluas, sehingga diharapkan
setiap industri mendapatkan 1 meja
transaksi.
1. Pengertian Strategi PR
Perencanaan strategis
PR
memberi
organisasi
sebuah
proses
PR.
Perencanaan
strategis merupakan sebuah proses menilai apa yang dimiliki dam akan kemana
melangkah. Perencanaan strategis dikhususkan pada jangka panjang maka itulah
penulis menarik perencanaan strategi
PR, karena PR merupakan fungsi
manajemen
dari
korporat dan bagaimana korporat
tersebut
mencapai
tujuannya
dalam jangka panjang.
Ahmad S.Adnanputra yang dikutip oleh Rosady Ruslan (2003:109) :
Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan
PR dalam kerangka suatu rencana PR (Public Relation Plan).
Sebagaimana
diketahui sebelumnya, PR atau humas bertujuan untuk
menegakan dan
mengembangkan suatu citra yang menguntungkan (favorable
image)
bagi organisasi atau perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap
stakeholdersnya sasaran terkait yaitu publik internal dan publik eksternal. Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka strategi kegiatan PR semestinya diarahkan pada
|
![]() 72
upaya menggarap persepsi para stakeholders, akar sikap tindak dan persepsi
mereka. Konsekuensi, jika strategi penggarapan itu berhasil maka akan diperoleh
sikap
tindak
dan
persepsi
yang
menguntungkan
dari
stakeholders sebagai
khalayak sasaran. Pada akhirnya akan tercipta
suatu
opini
dan
citra
yang
menguntungkan.
Strategi PR dibentuk melalui dua komponen yang saling terkait erat,
yakni sebagai berikut:
Tabel.2.3
Pembentukan Strategi PR
Komponen
Pembentukan Strategi PR
Komponen Sasaran
Komponen Sarana
Satuan atau segmen yang akan digarap
Paduan atau bauran sarana untuk menggarap suatu sasaran
Sumber: Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi
Konsep dan Aplikasi, hal.111
Adapun tahap-tahap kegiatan strategi PR, pertama, komponen sasaran, umumnya
adalah stakeholder dan publik yang mempunyai kepentingan yang sama. Sasaran umum
tersebut
tersebut
bersifat
struktural
dan
formal
yang dipersempit
melalui
upaya
segmentasi yang dilandasi seberapa jauh sasaran itu menyandang opinin bersama
(common opinion), potensi polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan organisasi,
lembaga, nama perusahaan dan produk yang menjadi perhatian sasaran khusus. Maksud
sasaran khusus disini
adalah disebut sasaran (target public).
Kedua, komponen sarana
(Adnanputra, 1990)
yang pada strategi PR berfungsi untuk mengarahkan ketiga
kemungkinan
tersebut ke arah posisi atau dimensi yang
menguntungkan.
Hal tersebut
|
![]() 73
dilaksanakan
melalui pola dasar The 3-Cs option (Conservation, Change dan
Crystallization) dari stakeholder yang disegmentasikan menjadi publik sasaran yaitu:
Tabel 2.4
Komponen Strategi PR
Komponen
Strategi PR
Mengkuhkan (coversation)
Mengubah (change)
Mengkristalkan (Crystallization)
Terhadap opini yang aktif Pro
(Proponen)
Terhadap opini yang aktif Kontra
(Oponen)
Terhadap opini yang pasif
(Uncommited)
Sumber: Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi
Konsep dan Aplikasi, hal.112
Contoh
kasus
yang
dikaitkan
dengan
penjabaran
strategi PR
tersebut
di
atas,
yaitu suatu strategi PR tersebut di
atas,
mendukung
manajemen
perusahaan
dalam
menghadapi rencana karyawan yang akan mengadakan pemogokan, dan peran PR
sebagai radar (early warning system) bagi organisasi. Kemudian tindakan berikutnya,
adalah
mengupayakan
tindakan
pencegahan (preventif) terjadinya
pemogokan dengan
mengubah sikap tindak dan opinin pihak pekerja yang bersedia diajak berunding
secara bipartit atau tripatrit, melibatkan pihak perwakilan buruh, manajemen perusahaan
atau pemerintah.
|
74
2. Program Strategi PR
Kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa setelah memilih salah
satu
komonen
sarana
atau
perpaduan
dari sarana
strategi
PR
tersebut
diatas
melalui
jalur
taktikal,
selanjutnya
ditentukan sarana taktikal atau strategi PR
melalui program dan fungsi-fungsi manajemen PR. Hal tersebut dilakukan denga
nmerujuk kepada salah satu atau perpaduan strategi: program pendekatan dengan
cara
membeli
atau
purchasing,
jalur
penekanan
atau
kekuasan (pressure
or
power), jalur membujuk (persuasive), dan hingga taktik merangkul (patronage).
Landasan
umum dalam proses penyusanan strategi PR berkaitan dengan
fungsi-fungsi PR secara integral melekat pada manajemen suatu perusahaan atau
lembaga, yaitu; mengindentifikasi permasalahan yang muncul, indentifikasi unit-
unit sasarannya., mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit
sebagai
sasarannya,
mengindetifikasi
tentang
struktur
kekuasan
pada
unit
sasaran, pemilihan opsi atau unsur
taktikal
strategi
PR, mengindetifikasi dan
evaluasi terhadap perubahan kebijakasanaan atau peraturan pemerintahan,
langkah terakhir adalah menjabarkan strategi PR, dan taktik atau cara
menerapkan langkah-langkah program yang telah
direncanakan,
dilaksanakan,
mengkomunikasikan, dan peniliain atau evaluasi hasil kerja.
3. Komponen Pembentuk Strategi PR
Setelah melalui tahapan penyelesaian studi kasus dan penyusunan program
taktikal dan strategi PR perlu diketahui komponen-komponen pembentuk strategi
perusahaan
(corporate strategy). Dalam
pembrntukan strategi
korporat, suatu strategi
dipengaruhi oleh
unsur-unsur tertentu
yang berkaitan dengan lingkungan, kondisi, visi
|
75
atau arah tujuan dari suatu pola yang
menjadi dasar budaya perusahaan bersangkutan
(corporate culture) yaitu:
1. Secara
makro,
lingkungan
perusahaan
atau
lembaga
tersebut
akan
dipengaruhi
oleh unsur-unsur:
kebijakan
umum (public
policy),
budaya
(cultur) yang dianut,
sistem perekonomian dan teknologi yang dikuasai oleh organisasi bersangkutan.
2. Secara mikro, tergantung dari
misi perusahaan, sumber-sumber dimiliki (sumber
daya dan sumber daya guna lainnya yang dikuasai), sistem pengorganisasian, dan
rencana atau program dalam jangka pendek atau jangka panjang, serta tujuan dan
sasarannya yang hendak dicapai.
Dari desktiptif
mengenai
strategi PR
penulis
menarik kesimpulan bahwa
strategi
PR berperan dalam menentukan tujuan dan sasaran organisasi, dimana dilakukan dengan
analisa permasalahan yang ada atau menuntun kearah mana tindakan yang dilakukan
hingga kepada hasil dan hasil tersebut dievaluasi untuk pengembangan berikutnya.
2.2.6 Strategi Pencitraan Melalui Spesial Event
Praktisi PR dalam membentuk dan
menyampaikan pesan dari organisasi
mereka,
harus dapat mengatur fungsi manajemen seperti berperan dalam menangani krisis,
membuat
suatu
persepsi
dan
membuat opini
publik
yang
baik
menjadi
citra
berdasarkan realita atau dengan proses
PRC (Persepsi-Realitas-Citra) untuk
mencapai
tujuan
suatu
organisasi.
Dalam melakukan
tindakannya
seorang
PR
mempunyai alat-alat kegiatan (PR tools).
Alat-alat kegiatan salah satunya adalah
spesial event.
|
76
1. Kaitan spesial event dengan PR, promosi, dan pemasaran
Spesial event dan PR merupakan salah satu peran utama PR (2010: xxxi) adalah
sebagai
komunikator
perusahaan,
lembaga, atau perorangan untuk
menyampaikan informasi tentang perusahaan, lembaga atau perorangan yang
diwakilinya
kepada
publiknya
baik
internal
maupun
eksternal. PR
dapat
menyampaikan berbagai informasi tentang perusahaa, lembaga, atau perorangan
melalui ajang khusus, seperti pameran, roadshow dari satu tempat ke tempat lain,
kompetisi,
pertunjukan
musik, dan
ajang
lainnya.
Exhibiton
atau
industri
pameran adalah ajang pertemuan yang dihadiri secara bersama-sama yang
diadakan di suatu ruang pertemuan atau ruang pameran, dimana sekelompok
produser (pembuat suatu produk) memamerkan produknya kepada produser atau
pembeli
lainnya dalam suatu pameran dengan segmentasi
market
yang berbeda.
Dengan kata lain, exhibition merupakan ajang promosi perdagangan yang
bertujuan meningkatkan citra suatu perusahaan atau negara melalui hubungan
penjualan atau pembelian produk tertentu
2. Perspektif events dalam sudut pandang pemerintah
Padangan
Perspektif
events
dalam
sudut
pandang
pemerintah
(John
Allen and
Robert Harris, 2011:32):
All
the
level
of
government, national,
state
and
local,
make
frequent use of events both on conducting the affairs of government
and
as
part
of
their service
delivery.
Executive
offices
of
all three
levels of goverment for example, the department of the Prime Minister
and Premier or the office of the mayor are often involved in the
conduct
of
civic
events
such
as official
visits,
national
days
and
citizenship ceremonies. They will often combine in the celebration of
significant national anniversaries and events, as was seen in Australia
with the nations bicentenary in 1988 and the centernary of
Federation in 2001.
|
77
However, it is the national or federal goverment
that usually
has the prime carriage of these major celebrations of national
siginificance. It will the work closely with other levels of goverment to
augment related programs at state and local levels.
Dari kutipan diatas penulis memahami
bahwa semua tingkat
pemerintahan, negara nasional, dan lokal, membuat sering menggunakan peristiwa
baik
(event)
pada
melaksanakan
urusan pemerintah
dan
sebagai
bagian
dari
layanan mereka. Terkadang pemerintah sering akan menggabungkan dalam
perayaan
hari
peringatan nasional yang signifikan dan peristiwa,
seperti
yang
terlihat di Australia dengan peringatan dua abad bangsa pada tahun 1988 dan
centernary Federasi tahun 2001, hal ini juga dapat dilihat pada event ITB Berlin,
ITB
Berlin
merupakan
event
yang
diadakan oleh pemerintah Jerman, yang
partisipannya perwakilan dari
tiap negara diseluruh dunia dan dalam perwakilan
pemerintah adapun pihak swasta didalamnya, maka itu ITB Berlin termasuk ajang
pemerintah kepada sektor industri pariwisata swasta, dan keseluruhan pariwisata
Indonesia.
3. Strategi Event Pariwisata
Strategi event pariwisata diperlukan untuk menganalisa mengenai peluang dalam
event pariwisata yang dimana pariwisata berperan penting dalam pembangunan
negara.
Maka
itu
analisa
strategi
diperlukan untuk
mencapai
tujuan
event
pariwisata, karena event pariwisata berdampak besar bagi perekonomian negara,
penulis melihat pada buku festival and spesial event management hal.394, dalam
melakukan sasaran kepada pembangunan event pariwisata harus melihat peluang
keuntungan ekonomi, destination branding, destination marketing, creating off-
|
78
season
demand
for
tourism
industry
services,
dan enchancing
visitors
experiences.
Johnny Allen Wiliam Otoole and Robert Harris Ian Mc Donnell (2011:388):
A strategic approach to a destinations
event tourism
development effort offer significant benefit. These benefit lie primarily
in the areas of coordination and
in the building of an event tourism
capacity that represents the best strategic fit with the areas overall
tourism efforts, and its current and projected business environment.
Dari kutipan diatas penulis
menyimpulkan pendekatan strategis untuk
pengembangan pariwisata tujuan event usaha menawarkan manfaat yang
signifikan,
dimana
event
pariwisata akan
sangat
berperngaruh
pada
keseluruhan sektor usaha bisnis.
Johnny Allen Wiliam Otoole and Robert Harris Ian Mc Donnell (2011:389):
Goverment support at all level has been integral to the expansion
of the events tourism. Not only have goverment invested in the
creation of specialist bodies charged with event tourism development,
but many have also funded or contributed significantly to event
infrastucture, such as convention and exhibition centers and
stadiums.
Mengenai
dukungan
pemerintah
dalam
event pariwisata bahwa
di semua
tingkatan telah integral dari perluasan pariwisata peristiwa. Tidak hanya
pemerintah diinvestasikan dalam penciptaan tubuh
spesialis dibebankan dengan
perkembangan event pariwisata saja tetapi nantinya akan membentuk acara
dalam jenis konvensi dan pameran yang melibatkan MICE.
|
![]() 79
4.
Proses Perencanaan Event Pariwisata
Proses perencanaan event pariwisata sangat penting untuk pengembangan tujuan
pariwisata,
maka
itu dalam melakukan
event
atau
baik
dalam partisipasi event
seperti ITB Berlin, pariwisata sebaiknya melakukan proses perencanaan event
pariwisata (Johnny Allen dan Robert Harris, 2011: 388):
A strategic approach to destinations event tourism development
efforts
offers
significant
benefit.
These
benefits lie
primarily
in
the
areas of coordination and the building of an events tourism capacity
that
represents the
best strategic fit
with the areas
overall
tourism
efforts, and its current and projected business enviroment..
Dari kutipan diatas penulis mlihat pendekatan strategis untuk upaya
pengembangan tujuan event pariwisata menawarkan
manfaat
yang signifikan.
Manfaat
ini terletak terutama di
bidang koordinasi suatu
pembangunan
kapasitas wisata peristiwa yang merupakan strategi terbaik sesuai dengan
upaya keseluruhan
area wisata,
dan
itu lingkungan
bisnis
saat
ini dan
yang
diproyeksikan.
Gambar: 2.6
Proses Perencanaan Event Pariwisata
Sumber: Festival and Spesial Event Management, hal. 389
|
80
2.2.7
Pariwisata
Pariwisata sering dikutip sebagai salah satu industri terbesar di dunia.
Tentu
saja,
pariwisata
ditemukan,
dalam berbagai
bentuk,
baik
kaya
dan
di
negara-negara berkembang. Pariwisata dilihat bukan sebagai industri tunggal
tetapi sebagai kumpulan kegiatan pelayanan berbasis menyebar pada industri. Ini
adalah tujuan keseluruhan dari sejumlah industri yang luas, yang berbagi banyak
kesamaan.
Dalam buku
yang
berhubungan
dengan
pariwisata,
itu
masuk
akal
untuk mulai dengan mencoba untuk mendefinisikan persis apa maksud dengan
istilah itu, sebelum kita pergi untuk memeriksa berbagai bentuk yang pariwisata
dapat
mengambil.
Bahkan,
tugas
mendefinisikan
pariwisata
hampir
tidak
semudah mungkin muncul.
Meskipun
relatif
mudah
untuk
setuju
pada definisi teknis dari
kategori
tertentu pariwisata atau wisatawan, konsep yang lebih luas adalah tidak jelas.
Pertama, penting untuk mengenali pariwisata itu hanyalah salah satu bentuk
rekreasi, bersama dengan kegiatan olahraga, hobi dan hiburan, dan bahwa semua
kegiatan ini menggunakan discreationary waktu luang kami. Pariwisata yang
konstan yang menimbulkan pengeluaran beberapa, meskipun hal ini belum tentu
demikian: seseorang bersepeda atau hiking di pedesaan di berkemah akhir pekan
di mana mereka membawa makanan sendiri dapat berkontribusi apa-apa bagi
perekonomian daerah. Banyak contoh lainnya yang dapat dikutip di mana
pengeluaran
pariwisata
minimal.
Kita dapat berkata, lalu,
pariwisata
yang
merupakan salah satu aspek dari waktu luang yang biasanya, tetapi tidak
ivariably, incrus beberapa pengeluaran oleh peserta.
|
81
1. Pariwisata Internasional
Pariwisata
merupakan
industri terbesar karena pariwisata
sangat berdampak
pada perekonomian negara, dan pariwisata internasional merupakan kegiatan
wisata yang dilakukan dinegara lain, dan pariwisata internasional merupakan
sektor
penting
karena pariwisata
internasional berdampak
pada
devisa
negara, yang dihasilkan dari wisatawan domestik.
Pariwasata Internasional (Victor, Alan, Michael, dan Ashok, 1998:5):
Visitor who travel to stay in countries other than their
normal country of residence for less than a year described as
international
tourist.
They
are
usually
treated by goverments
as
the most important market sector of tourism because, compared
with
domestic
tourist,
they typically
spend
more,
stay
longer
at
the destination, use more expensive.
Dari
kutipan
diatas
penulis
melihat
bahwa pariwisata internasional
merupakamPengunjung yang melakukan perjalanan untuk tinggal di negara
selain
negara
tinggal
mereka
selama kurang
dari
satu
tahun
digambarkan
sebagai wisatawan internasional. Mereka biasanya diperlakukan oleh
Pemerintahnya
sebagai
sektor
pasar
yang
paling
penting
dari
pariwisata
karena, dibandingkan dengan wisatawan
domestik,
mereka
biasanya
menghabiskan lebih banyak, tinggal lebih lama di tempat tujuan, gunakan
lebih mahal
2. Meeting, Incentive Trip, Conference dan Exhibition (MICE)
Mengenai industri konvensi dan pameran industri ini merupakan industri
pariwisata, yang dimana industri MICE memberikan harapan bagi dunia
bisnis negara kita yang sangat memerlukan devisa, kesempatan kerja, da
kesempatan berusaha serta memberikan peluang besar kepada dunia industri
|
82
kita. MICE terdapat konvensi yang merupakan (M. Kesrul, 2004:3) suatu
kegiatan berupa pertemuan sekompok orang negarawan usaha untuk
membahas masalah yang bekaitan dengan kepentingan bersama dan hal ini
terjadi di event ITB Berlin. MICE adalah singkatan dari Meeting, Incentive
Trip,
Conference
dan
Exhibition. MICE
adalah
suatu
kegiatan
kepariwisataan yang aktivitasnya merupakan perpaduan antara LEISURE
dan BUSINESS, biasanya melibatkan sekelompok orang secara bersama-
sama
(M.
Kesrul,
2004:3).
Rangkaian
kegiatannya dalam bentuk
Meeting,
Incentive Travel, Conventions, Congresses, industri, peranan MICE semakin
penting, terutama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka
kesempatan berusaha, dan
menyerap tenaga kerja yang cukup banyak serta
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dari suatu negara.
Hal
ini
antara
lain disebabkan karena MICE bersifat multiplier effect, high
yield,
dan massif. Artinya, MICE
sangat
berdampak
pada
ekonomi
secara
macro
di
event
organizer,
dimana
semua lapisan terkait dan mencapai
cakupan
yang
luas
(tempat,
harga,
dan kesepatan
berusaha
dan
kerja
serta
sangat prontensial
untuk di kembangkan). Biasanya aktivitas industri MICE
terkonsentrasi
Dari deskriptif
mengenai MICE , dilihat bahwa MICE
mempunyai
peranan penting dalam pengorganisasian event pariwisata dalam melakukan
event besar dan pertemuan-pertemuan besar.
Dalam hal ini MICE akan dipakai ketika Indonesia menjadi patner house
country di ITB Berlin 2012, yang dimana MICE berfungsi untuk
|
83
mengadakan
pertemuan-pertemuan
besar di ICC ITB Berlin, penekanan
awarness campaign bahwa Indonesia menjadi
icon di ITB Berlin sehingga
OC
dari
Indonesia
terlibat, ITB
Berlin
merupakan
event
tradeshow yang
diikuti
oleh
perusahaan-perusahaan
bergerak
dalam bidang
indsutri
pariwisata sebagai seller dan terdapat pula buyers dari perusahaan yang
ingin memberikan perjalanan insentif kepada karyawan perusahaannya yang
berprestasi.
2.2.8 Strategi Komunikasi Bisnis Lintas Budaya
Penulis mengkaitkan penelitian dengan komunikasi bisnis lintas budaya
dikarenakan bahwa event pariwisata ITB Berlin ini, merupakan event
internasional
yang
dihadiri
oleh
berbagai negara dan terdapat perbedaan
kultur, sedangkan event pariwisata merupakan event bisnis dan merupakan
ajang tepat untuk mengambarkan citra pariwisata Indonesia.
1. Definisi Komunikasi Lintas Budaya
Pengertian Komunikasi Lintas Budaya (Djoko Purwanto, 2006:53):
Komunikasi
bisnis
lintas
budaya
adalah
komunikasi
yang
digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal
maupun
non verbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu
daerah, wilayah, atau negara.
Dari kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa komunikasi bisnis
lintas budaya penting
karena setiap negara mempunyai budaya sendiri
yang berbeda dengan negara
lain, pemahaman terhadap budaya dari
perbedaanya menjadikan sangat berharga kerika menjali suatu kerja sama.
|
84
2. Memahami Budaya Jerman
Dalam event di ITB Berlin penulis
menganalisa konteks budaya Jerman
karena Jerman merupakan target utama Indonesia dalam pasar pariwisata
di event ITB Berlin, dan Jerman pun sebagai tuan rumah atau
penyelenggara
event
Internationale
Tourismus
Borse
Berlin.
Berikut
ini
deskriptif
mengenai budaya
jerman (Deddy
Mulyana, 2010:274)
bahwa
Jerman,
seperti
juga
negara-negara
di
Eropa
Barat,
Amerika,
dan
Australia, termasuk ke dalam budaya-budaya individualistik yang
ditandai
komunikasi
konteks-rendah, yakni komunikasi
menekankan
rincian,
kelugasa,
keterusterangan,
dan
ketepatan.
Cara
komunikasi
mereka berlawanan dengan komunikasi konteks tinggi bangsa Timur
yang samar, tidak langsung, berbelit-belit, dan tidak ada pangkalnya.
Budaya jerman sarat dengan spesifikasi, rincian, jadwal, dan ketepatan
waktu dengan
mengabaikan konteks. Dalam deskriptif komunikasi
lintas
budaya
jerman
penulis
menyimpulkan
bahwa
dalam melakukan
strategi
bisnis sebaiknya pihak sender dapat memposisikan dirinya, dan berusaha
melakukan sesuatu yang menarik bagi orang-orang Jerman.
|
![]() 85
2.3 Kerangka Teori
Gambar 2.6
Kerangka teori yang dipakai oleh penulis dalam penelitian
2.4 Kesimpulan Teori
Dari teori diatas yang digunakan penulis bertujuan untuk menganalisa strategi
PR
dalam membentuk
pencitraan
dengan
tolak
ukur,
sehingga
dibutuhkannya
kerjasama manajemen baik korporat dan organisasi, peranan PR dalam menganalisa
peluang
dalam membentuk
strategi
agar
dapat
mencapai
sasaran
langsung
atau
feedback yang diinginkan ,dengan menggunakan media event management yaitu
spesial
event
ITB
Berlin
dan
melihat
bahwa event ini merupakan event bisnis
pariwisata sehingga penulis mengukur citra dengan analisa strategi kerjasama bisnis
|
![]() 86
2.5 Kerangka
Pikir
Gambar
2.6
Kerangka
pikir
yang
menjadi
acuan
penulisan
dalam
penelitian
I
Meningk<ltkan
Hasil
Tnmsaksi dari
event
ITB
Berlin
I
I
G 4L
I
1'
I
OUTPUT
I
I
PencitJ·aan Pariwisata
Indonesia
I
f
I
I
Analisa
Pas:u
Trend
I
Pengorganisasian
I
Pariwisata Indonesia
dan
Strategi Pemasaran
I
UPAYA
I
Dan SWOT
Prospek
I
f
I
I
I
Komunikasi Korporat
Dan
I
Strategi PR
I
I
Event
Management
Strat.egi
Pencitraan
I
Organis<lsi
INPUT
I
i
Strategi
Pencitraan
Kementrian
Budaya
dan Pariwisat<l Indonesia
Melalui
Spesial
Event
ITB
Berlin
09-13
Maret
2011
|