35
Dari
beberapa
definisi
minat
di
atas dapat
ditarik
kesimpulan
mengenai
minat,
bahwa
minat
merupakan sebuah
motivasi
intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran yang
menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan
dan cendrung
menetap, dimana aktivitas tersebut merupakan proses pengalaman belajar
yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan
mendatangkan perasaan senang, suka dan
gembira.
2.2.2.2 Faktor Timbulnya Minat
Berdasarkan
teori
Acceptance
Rejection
yang
dikemukakan
Fryer,
bahwa keberadaan
minat
itu berdasarkan pada orientasi suka dan
tidak sukanya
individu
terhadap objek, subjek atau aktivitas. Orientasi ini pada gilirannya akan mempengaruhi
penerimaan
individu.
Jika
individu suka
terhadap
objek,subjek
atau
aktivitas
tersebut,
maka
individu
akan
menerimanya.
Jika
individu tidak suka kepada objek, subjek atau
aktivitas tersebut, maka ia akan menolaknya. Penentuan minat ini didasarkan pada reaksi
individu (menolakmenerima). Jika ia menerima berarti ia berminat, dan jika menolak
berarti ia tidak berminat (Sarwono S.W, 2003: 71).
Faktor timbulnya
minat,
menurut Crow and Crow
(1982), terdiri dari tiga
faktor
(Sarwono S.W, 2003: 76) :
a.
Faktor
dorongan
dari
dalam,
yaitu
rasa
ingin
tahu
atau
dorongan
untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan
berbeda. Dorongan ini dapat membuat
seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian
ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang.
b.
Faktor motif sosial, yakni minat dalam upaya mengembangkan
|