Home Start Back Next End
  
19
Dimulainya komunikasi dengan membangkitkan
perhatian
(attention)
merupakan awal kesuksesan komunikasi. Apabila perhatian komunikan telah
terbangkitkan,
hendaknya
disusul dengan upaya menumbuhkan
minat
(interest),
yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan
dari
perhatian
yang
merupakan
titik
tolak bagi
timbulnya
hasrat (desire) untuk
melakukan
suatu
kegiatan
yang
diharapkan komunikator.
Hanya
ada
hasrat
saja
pada diri komunikan, bagi komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus
dilanjutkan dengan datangnya keputusan (decision), yakni keputusan untuk
melakukan kegiatan (action) sebagaimana diharapkan komunikator.
Dalam proses
komunikasi
seorang
komunikator
akan
sukses
apabila
ia
berhasil
menunjukkan 
source
credibility, artinya
menjadi
sumber
kepercayaan
bagi komunikan. Kepercayaan komunikan kepada komunikator ditentukan oleh
keahlian
komunikator
dalam
bidang
tugas
pekerjaannya
dan
dapat   tidaknya
ia
dipercaya. Seorang ahli
hukum akan
mendapat kepercayaan apabila
ia berbicara
mengenai masalah hukum. Demikian pula seorang dokter akan memperoleh
kepercayaan kalau
ia
membahas
masalah
kesehatan.
Kepercayaan
kepada
komunikator mencerminkan bahwa pesan
yang disampaikan kepada komunikan
dianggap benar dan sesuai dengan kenyataan empiris.
Jadi seorang komunikator
menjadi  menjadi    source  of  credibilitydisebabkan  adanya  ethos  pada  dirinya
yaitu
apa
yang
dikatakan
oleh
Aristoteles,
dan
yang
hingga
kini tetap dijadikan
pedoman yaitu 
good sense, good moral character dan good will, yang oleh para
cendikiawan modern diterjemahkan menjadi itikad baik (good intentions), dan
dapat dipercaya (thrustworthiness) dan kecakapan atau kemampuan (competence
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter