Home Start Back Next End
  
36
saja
para
pakar
masih
meragukan
apakah teks
itu
drama
atau
bukan
sebelum
Gaston Maspero
menunjukan bahwa dalam teks
tersebut ada petunjuk action dan
indikasi berbagai tokohnya.
Ada
tiga
macam teori
yang
mempersoalkan
asal
mula
drama.
Menurut
Brockett, drama mungkin telah berkembang dari upacara relijius primitif yang
dipentaskan untuk minta pertolonga dari Dewa. Upacara ini mengandung banyak
benih 
drama. 
Para 
pendeta 
sering 
memerankan 
mahluk 
superaalami 
atau
binatang;
dan
kadang
kadang
meniru action berburu, misalnya. Kisah-kisah
berkembang sekitar beberapa ritus dan
tetap
hidup
bahkan
setelah
upacara
itu
sendiri sudah tidak diadakan lagi. Kelak mite-mite itu merupakan dasar dari
banyak drama.
Teori kedua memberi kesan bahwa himne
pujian dinyanyikan bersama
didepan makam seorang pahlawan. Pembicara memisahkan diri dari koor dan
memperagakan
perbuatan-perbuatan
dalam kehidupan
almarhum pahlawan
itu.
Bagian yang diperagakan makin
lama
makin
rumit
dan koor tidak dipakai lagi.
Seorang kritisi memberi kesan bahwa sementara
koor
makinlama
makin
kurang
penting,
muncul
pembicara
lain.
Dialog
mulai
terjadi
ketika ada
dua
pembicara
diatas panggung.
Teori ketiga memberi kesan bahwa drama tumbuh dari kecintaan manusia
untuk bercerita. Kisah –
kisah yang diceritakan disekeliling api perkemahan
menciptakan kembali kisah –
kisah perburuan atau peperangan, atau perbuatan
gagah seorang pahlawan yang telah gugur.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter