menafsirkan lambang yang mengandung pikiran dan atau
perasaan
komunikator
tadi
dalam
konteks
pengertian.
Yang
penting
dalam proses
penyandian
(coding)
adalah
komunikator
dapat menyandi dan komunikan dapat menerjemahkan sandi
tersebut (terdapat kesamaan makna).
Wilbur Schramm menyatakan bahwa komunikasi akan
berhasil
(terdapat
kesamaan makna)
apabila
pesan
yang
disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan
(frame of reference) , yakni paduan pengalaman dan pengertian
(collection of experiences and meanings) yang diperoleh oleh
komunikan.
Schramm
menambahkan, bahwa bidang (field of
experience) merupakan
faktor penting juga dalam
komunikasi.
Jika bidang pengalaman komunikator sama
dengan bidang
pengalaman
komunikan,
komunikasi akan berlangsung lancar.
Sebaliknya,
bila
bidang
pengalaman
komunikan
tidak
sama
dengan bidang pengalaman komunikator, akan timbul kesukaran
untuk mengerti satu sama
lain. Sebagai contoh seperti yang
diungkapkan oleh Sendjaja
yakni
: Si
A
seorang
mahasiswa
ingin
berbincang-bincang mengenai perkembangan valuta asing dalam
kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Bagi si A tentunya akan
lebih
mudah
dan
lancar
apabila
pembicaraan
mengenai
hal
tersebut dilakukan dengan si B yang juga sama-sama mahasiswa.
Seandainya si
A
membicarakan
hal
tersebut dengan si C, seorang
|