Home Start Back Next End
  
26
1.
Gaya
Otokrasi
adalah
gaya
kepemimpinan
yang memiliki
kekuasaan
penuh
untuk
mengambil keputusan, para akryawan
hanya memperoleh sedikit atau tidak memperoleh
masukan. Sebagai contoh, jika para manajer yakin bahwa salah satu rencana manufaktur
mereka senantiasa
mendatangkan kerugian, mereka
mungkin
akan
mekualitaska untuk
menutup
pabrik,
tanpa
meminta
masukan
dari para
pekerja
pabrik.
Karena
manajer
otokratis
mungkin
meyakini
bahwa
para
karyawan tidak
dapat
memberikan
masukan,
yang
dapat berkontribusi pada
suatu
keputusan.
Para
karyawan
ditugaskan
untuk
melaksanakan
tugas
yang diberikan
oleh
manajer
dan
tidak
dianjurkan
untuk bertindak
kreatif.
2.   Gaya
bebas
(
laissez-faire)
adalah
gaya
kepemimpinan
dimana
pemimpin
mendelegasikan
sejumlah
wewenang kepada
karyawan.
Gaya
ini
merupakan
lawan
ekstrim
dari
gaya
otokratis.
Para
manajer
yang
memberikan
kebebasan, menyampaikan
sasaran – sasaran pada karyawan, akan tetapi mengizinkan para
karyawan
memilih cara
untuk 
menyelesaikan  sasaran  –  sasaran  tersebut.  Sebagai  caontoh, 
para  manajer
mungkin
memberitahukan kepada
para
pekerja
dalam
suatupabrik
manufaktur,
ahwa
kinerja
panrik
harus
ditingkatkan dan
kemudian mengizinkan
para
pekerja
untuk
melaksanakan suatu strategi peningkatan.
3.   Gaya 
partisipatif 
(demokratis) 
adalah 
gaya 
kepemimpinan 
dimana 
para 
pemimpin
memperoleh beberapa masukan dari karyawan, tetapi umumnya menggunakan
wewenangnya  untuk  mengambil  keputusan.  Gaya  ini  memerlukan  komunikasi  yang
sering
kali
diasakan antara
para
manajer
dan
apra karyawan. Sebagai
contoh,
para
manajer
dari pabrik
manufaktur
mungkin
akan mempertimbangkan
gagasan
dari
apra
pekerja,
mengenai
cara meningkatkan
kinerja
pabrik,
akan
tetapi
para
manajer
akan
membuat keputusan terakhir.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter