Home Start Back Next End
  
51
Robbins
dan Couter
(2002,
p149)
mengatakan
bahwa
kepuasan
kerja
merupakan
suatu variabel bergantung yang
didefinisikan sebagai perbedaan antara
banyaknya ganjaran
yang diterima pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan
kerja adalah suatu respon
berupa
pernyataan emosi perasaan dan kepercayaan yang
dimiliki
seseorang terhadap berbagai segi dari pekerjaanya.
Kepentingan para
manajer pada
kepuasan
kerja
cenderung
berpusat
pada
kinerja
karyawan. Hasil penelitian para ahli menunjukkan bahwa:
1.   Kepuasan dan produktivitas
Organisasi
dengan
karyawan
yang
lebih
puas
cenderung
menjadi
lebih
efektif
dari pada organisasi dengan karyawan yang kurang puas.
2.   Kepuasan dan kemangkiran
Hubungan yang secara
konsisten negative antara kepuasan dan kemangkiran itu
sedang
saja.
Masuk
akal apabila
dinyatakan
bahwa
karyawan
yang
tingkat
kepuasannya renda lebih besar kemungkinannya tidak kerja dan karyawan yang
tingkat kepuasannya tinggi mempunyai kehadiran yang jauh lebih tinggi.
3.   Kepuasan dan tingkat keluar masuknya karyawan
Secara
khusus, tingkat kepuasan
kurang
penting dalam
meramalkan
keluar
masuknya
kkaryawan
utnutk
mereka yang berkinerja
tinggi,
karena
lazimnya
organisasi
melakukan upaya
yang cukup
besar
untuk
menahan mereka
yang
berkinerja
tinggi dan
untuk menahan mereka
dan bahkan mungkin ada
tekanan
halus untuk mendorong mereka agar keluar.
2.8.2
Dimensi Kepuasan Kerja Karyawan
Dimensi yang menentukan kepuasan kerja karyawan menurut Robbins (2002, pp149-
150) adalah:
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter