Home Start Back Next End
  
53
2.8.3
Mengukur Kepuasan Kerja
Terdapat
dua
macam
pendekatan
yang
secara luas
dipergunakan
melakukan
pengukuran kepuasan kerja ( Robbins 2003, p73), yaitu sebagai berikut:
1. 
Single
global rating,
yaitu tidak
lain
dengan
meminta
individu merespons
atas
satu
pertanyaan.
2.   Summation score, merupakan pengukuran yang lebih canggih, mengidentifikasi elemen
kunci
dalam
pekerjaan
dan
menanyakan
perasaan
pekerja
tentang
masing
masing
elemen.
Greenberg  dan  Baron  (2003,  p151)  dalam  Wibowo  (2007,  p310)  menunjukkan
adanya tiga cara untuk melakukan pengukuran kepuasan kerja:
1.   Rating scales dan
Kuisioner.
Merupakan
pendekatan
pengukuran
kepuasan
kerja
yang
paling umun dipakai dengan menggunakan kuisioner dimana rating scales secara khusus
disiapkan.
2.   Critical Incident.
Individu 
menjelaskan 
kejaidan 
yang 
menghubungkan 
pekerjaan
mereka dengan yang mereka rasakan terutama memuaskan atau tidak memuaskan.
3. 
Interviews. Merupakan
prosedur
pengukuran
kepuasan
kerja
dengan
melakukan
wawancara tatap muka dengan pekerja.
Menurut
Suratman dalam jurnal
(2003,
p12)
banyak
faktor
yang
menunjang agar
karyawan
dapat
handal
dalam
menjalankan
tugasnya,
dan salah satu
faktor itu
kepuasan
kerja.
Kutipan
dari
John R.
Schemerhorn,
Jr.James
G.
Hunt
dan
Richard
N.
Osborn
(1985,
p65).
2.8.4
Ketidakpuasan Kerja
Dalam suatu organisasi
dimana sebagian
terbesar pekerjanya memperoleh kepuasan
kerja,
tidak tertutup
kemungkinan sebagian
kecil
di
antaranya merasakan ketidakpuasan.
Ketidakpuasan pekerja
dapat ditunjukkan dalam sejumlah
cara. Robbins (2003, p32)
dalam
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter