Home Start Back Next End
  
24
jahat biasanya akan menerima ganjarannya di akhir film. Tentunya hal ini
membuat film laga menjadi tontonan yang membosankan bagi penonton jika
formula yang sama berulang-ulang kali ditawaekan. Oleh karena itu film laga
biasanya dikombinasikan dengan genre yang lain seperti drama, thriller, sci-fi,
dan sebagainya, agar film laga dapat dikemas menjadi
suatu tontonan yang
menarik. Di Amerika sendiri terdapat banyak kombinasi film laga dengan genre
film lain. 
2.1.3.
Teori Konstruksi Sosial Media Massa
Gagasan teori ini adalah untuk mengoreksi teori konstruksi sosial atas
realitas yang dikemukakan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann seperti
yang dijabarkan dalam buku Burhan Bungin yang berjudul Sosiologi
Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di
Masyarrakat . Substansi dari teori konstruksi sosial Berger dan Luckman adalah
pada proses stimultan yang terjadi  secara alamiah melalui bahasa dan aktifitas
kehidupan sehari-hari dalam komunitas primer dan semi sekunder. Dasar dari
teori ini adalah dari pengamatan yang dilakukan pada tahun 1960-an pada masa
transisi-era-modern di Amerika, dimana pada saat itu media massa belum begitu
terkenal dan menjadi suatu industri yang besar dan berpengaruh.
Kemudian seiring dengan perkembangan jaman dan media massa
menjadi sangat substantive dalam proses eksternalisasi, subyektivasi, dan
internalisasi, teori konstriksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Luckman ini
kemudian direvisi dan dikenal sebagai ‘teori konstruksi sosial media massa’.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter