36
hendaknya jangan berhenti hanya pada bahasa semata, melainkan semiotika
harus menjadi general science of sign (Sunardi: 2007).
Adapun berdasarkan
pernyataan Barthes tersebut maka dapat dikatakan bahwa unit analisa semiotik
sendiri mencakup: literature, film, iklan, majalah, koran, tv/radio, yang sarat
dengan tanda dan pemaknaan.
a.
Denotasi dan Konotasi
Dalam teorinya Roland Barthes mengembangkan semiotika menjadi 2
tingkatan, yaitu tingkat denotasi dan konotasi. Denotasi menjelaskan tentang
hubungan penanda dan petanda terhadap realitas, dan menghasilkan makna
eksplisit atau makna sebenarnya yang langsung dan pasti. Sedangkan konotasi
menjelaskan hubungan penanda dan petanda yang didalamnya mengandung
makna yang tersirat atau tidak langsung.
Roland Barthes lahir pada tahun 1915 dari keluarga kelas menengah
Protestan di Cherboug dan dibesarkan di Bayonne, barat daya Perancis, adalah
seorang intelektual dan dikenal sebagai kritikus sasstra Perancis, sehingga dapat
dikatakan pengembangan teori semiotikanya banyak diaplikasikan untuk
melakukan kajian sastra. Barthes berpendapat bahwa bahasa adalah sebuah
sistem tanda yang mencerminkanasumsi-asumsi dari suatu masyarakat tertentu
dalam wantu tertentu.
Roland Barthes sendiri adalah
seorang pemikir struturalis yang getol
mempraktekan model liguistik dan semiologi Saussarean, maka dari itu teori
semiotik Barthes ini merupakan pengembangan dari teori semiotika Ferdinand
|