Home Start Back Next End
  
37
De Saussure. Teori yang dikemukan Saussure cenderung mengemukakan
tentang cara kompleks pembentukan kalimat dan cara bentuk-bentuk kalimat
dalam menentukan suatu makna, tetapi kurang tertarik pada kenyataan bahwa
kalimat yang sama bisa saja menyampaikan makna yang berbeda berdesarkan
interpretasi orang yang berada dalam situasi yang berbeda. Pemikiran inilah
yang kemudian dikemukakan oleh Roland Barthes dengan menekankan interaksi
antara teks dengan pengalaman personal dan cultural penggunanya, interaksi
antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami personal dan cultural
orang yang menginterpretasikannya. Gagasan Barthes ini dikenal dengan “Order
of Signification”, yang mencakup denotasi (makna sesuai kamus) dan konotasi
(makna ganda yang timbul dari pengalama cultural dan personal). Inilah yang
menjadi perbedaan Saussure dan Barthes.
Sepanjang hidupnya Barthes telah menulis banyak buku, berikut adalah
beberapa buku karangannya yang membahas mengenai pandangannya dalam
bidang semiotika; pada tahun 1964 ia menerbitkan buku berjudul Elements of
Semiology (Unsur Semiologi), dalam bukunya ini ia menjabarkan tentang
prinsip-prinsip linguistic dan relevansinya dalam bidang-bidang lain, kemudian
pada tahung 1967 terbit bukunya yang berjudul The Fashion System (Sistem
Mode), buku ini merupakan suatu uji coba untuk merapkan
analisa structural
atas mode pakaian wanita. Barthes menunjukan bahwa dibalik mode pakaian
wanita terdapat suatu sistem. Ia menyelidiki artikel-artikel tentang mode dalam
majalah dari tahun 1958 –
1959. Dari situ ia menafsirkan bahwa mode
merupakan suatu ‘bahasa’ dan ada sesuatu yang ingin ‘dibicarakan’ oleh suatu
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter